Anda di halaman 1dari 21

Dasar Sistem Kontrol

A. Kompetensi
Memahami tentang Sistem Kontrol dan dasar-dasar PLC

B. Sub Kompetensi
1. Memahami dasar-dasar sistem kontrol
2. Mengetahui PLC sebagai salah satu sistem kontrol
3. Memahami dasar

C. Dasar Teori
Sistem kontrol otomatis adalah seperangkat alat mekanik atau elektronik yang
mengatur perangkat atau sistem lain dengan cara loop kontrol. Biasanya terkomputerisasi
dan berjalan secara otomatis. Sistem kontrol otomatis sering digunakan untuk
meningkatkan produksi, efisiensi dan keamanan di banyak bidang termasuk Pertanian,
Pabrik kimia, Pabrik kertas, Kontrol kualitas, Kontrol boiler dan pembangkit listrik,
Pembangkit listrik tenaga nuklir, Kontrol lingkungan, Pabrik pengolahan air, Pabrik
pengolahan limbah, Makanan dan pengolahan makanan, Logam dan tambang,
Manufaktur farmasi, Pabrik pemurnian gula, dan lain-lain.
Sistem kendali atau sistem kontrol (Control system) adalah suatu alat (kumpulan
alat) untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Salah
satu contoh dari Sistem kendali adalah PLC (Programmble Logic Control) atau lebih
sering disebut PLC merupakan suatu controller / pengatur / pengendali yang bekerja
berdasarkan logic / logika tertentu (if – then) yang dapat diprogram & diprogram ulang
(programmable/ reprogrammable). Sama seperti controller lainnya, dalam sistem kendali,
PLC berperan sebagai controller yang mengolah informasi-informasi masukan/input
dalam rangka menentukan luaran/output yang akan dihasilkan.

Secara umum fungsi PLC dapat dibagi menjadi dua, yaitu kontrol sekuensial
dan monitoring plant. Agar kita dapat lebih mudah memahaminya, berikut ini penjelasan
setiap fungsinya:

1. Kontrol Sekuensial
Fungsi ini dapat diartikan sebagai penjagaan, agar setiap step atau langkah-langkah
dalam proses sekuensial berlangsung sesuai dengan urutan yang tepat.
Proses input sekuensial umumnya berupa sinyal biner yang akan dikelola kembali
sehingga menjadi output.
2. Monitoring Plant
Fungsi ini akan dapat memonitor atau mengawasi suatu sistem (seperti tekanan,
temperatur) dan akan menampilkan pesan tersebut ke operator.
Selain itu, fungsi ini juga akan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan
proses kontrolnya, contohnya seperti nilai sudah melebihi batas.
Selain itu, berikut fungsi khusus lain dari PLC (secara umum):
 Sebagai Relay Logic
 Sebagai Pengunci (Locking)
 Sebagai Pencacah (Counting)
 Sebagai Penambah
 Sebagai Pengurang
 Sebagai Pengatur Waktu (Timing)
 Untuk Kontrol PID
 Untuk Operasi BCD
 Untuk Membuat Manipulasi Data
 Untuk Membuat Pembanding
 Untuk Membuat Pergeseran

D. Alat dan Bahan


1. PLC OMRON CP1E-30 1 Unit
2. Komputer/laptop 1 Unit
3. Push Button NO/NC 1 Unit Masing-masing
4. Beban/ Indikator Lampu 1 Unit
5. Kabel USB to PLC 1 Unit
6. Kabel Penghubung Secukupnya

E. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik selama melakukan praktik.
2. Jauhkan peralatan yang tidak diperlukan dari meja kerja
3. Bekerjalah dengan keadaan tanpa tegangan pada saat membuat rangkaian dan
mengubah rangkaian.
4. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum diperiksa
oleh dosen pengajar atau asisten praktik untuk persetujuan.
5. Jika ada kesulitan selama melakukan praktik, konsultasikan kepada dosen pengajar
atau asisten praktik.

F. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
2. Rangkai Ledder Diagram pada Aplikasi Cx-Programmer
3. Rangkai alat dan bahan tersebut sesuai dengan gambar rangkaian yang telah di buat
4. Buktikan dengan membedakan tombol Push Button NO dan NC

G. Tugas Praktikum

Ubahlah rangkaian wiring diagram tersebut menjadi ladder diagram, lalu rangkailah
ladder tersebut menggunakan CX-Programmer!

H. Jawaban Pertanyaan dan Bahan Diskusi


……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………
Mengenal PLC dan Gerbang Logika Pada PLC
A. Kompetensi
Memahami Spesifikasi, Sistem Kerja, Komponen dan Konfigurasi Sistem Kerja Pada PLC
B. Sub Kompetensi
1. Mengenal Jenis-Jenis I/O
2. Dapat Menentukan Address I/O
3. Mengenal Jenis-Jenis Memori (peta memori) dari PLC
4. Dapat menentukan Ladder diagram (LD) sesuai Intruksi Kerja
C. Dasar Teori
Pada sistem digital dikenal beberapa tipe dasar gerbang logika. Gerbang merupakan
suatu rangkaian dengan satu atau beberapa masukan yang akan menghasilkan satu buah
keluaran. Pada Diagram Ladder yang dipakai pada PLC gerbang-gerbang logika tersebut
dapat dianalogikan sebagai suatu saklar. Saklar tersebut mempunyai dua keadaan yaitu ON
(terhubung) atau OFF (terputus).
1. Gerbang AND

Tabel Kebenaran Gerbang AND

A B Q

0 0 0

1 0 0

0 1 0

1 1 1
2. Gerbang OR

Tabel Kebenaran Gerbang OR

A B Q

0 0 0

1 0 1

0 1 1

1 1 1

3. Gerbang NAND

Tabel Kebenaran Gerbang NAND

A B Q

0 0 1

1 0 1

0 1 1

1 1 0

4. Gerbang NOR
Tabel Kebenaran Gerbang NOR

A B Q

0 0 1

1 0 0

0 1 0

1 1 0

5. Gerbang XOR

Tabel Kebenaran Gerbang XOR

A B Q

0 0 0

1 0 1

0 1 1

1 1 0
6. Gerbang XNOR

Tabel Kebenaran Gerbang XNOR

A B Q

0 0 1

1 0 0

0 1 0

1 1 1

D. Alat dan Bahan


1. PLC OMRON CP1E-30 1 Unit
2. Komputer/laptop 1 Unit
3. Push Button NO/NC 1 Unit Masing-masing
4. Beban/ Indikator Lampu 1 Unit
5. Kabel USB to PLC 1 Unit
6. Kabel Penghubung Secukupnya
E. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik selama melakukan praktik.
2. Jauhkan peralatan yang tidak diperlukan dari meja kerja
3. Bekerjalah dengan keadaan tanpa tegangan pada saat membuat rangkaian dan
mengubah rangkaian.
4. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
diperiksa oleh dosen pengajar atau asisten praktik untuk persetujuan.
5. Jika ada kesulitan selama melakukan praktik, konsultasikan kepada dosen
pengajar atau asisten praktik.
F. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
2. Rangkai Ledder Diagram pada Aplikasi Cx-Programmer
3. Rangkai alat dan bahan tersebut sesuai dengan gambar rangkaian yang telah di
buat
4. Buktikan dengan membedakan tombol Push Button NO dan NC
G. Tugas Praktikum
Buatlah rangkaian dari ladder diagram dibawah ini, kemudian analisis!

0.00 100.00

1.

2.

H. Jawaban Pertanyaan dan Bahan Diskusi


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Timer, Counter, DIFU, DIFD dan KEEP.
A. Kompetensi
Memahami Sistem dan Konfigurasi Timer, Counter, DIFU, DIFD dan KEEP.

B. Sub Kompetensi
1. Memahami Konsep Timer dan Aplikasi Timer
2. Memahami Konsep Counter dan Aplikasi Counter
3. Memahami Konsep DIFU dan Aplikasi DIFU
4. Memahami Konsep DIFD dan Aplikasi DIFD
5. Memahami Konsep KEEP dan Aplikasi KEEP
C. Dasar Teori
1. Timer
Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering
digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam
PLC dapat disesuaikan dengan format program yang dibuat. Keunggulan Timer pada
PLC yaitu mempunyai kecermatan dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan
dengan teknologi relay konvensional. Timer memiliki satu masukan Aktivasi Timer
serta dua parameter „Timer Number‟ dan „Set Value‟. Timer Number diisi
dengan nomor pewaktu, untuk CPM2A terdapat 226 lokasi (000-225). Set Value diisi
dengan nilai waktu tundaan dalam satuan 0,1 detik dan maksimal 9999 (999,9 detik).

Cara Kerja Timer :


a. Timer bekerja jika Timer coil mendapat logika 1 dari inputnya
b. Timer akan menghitung sampai preset value dan timer contact akan aktif
c. Untuk jenis On Delay Timer (deafult)
d. Timer akan mati (kembali ke nilai awal) jika inputnya dimatikan
Timer On-Delay (TON) merupakan timer hidp setelah suatu periode waktu
tunda yang telah ditetapkan.

Timer Off-Delay (TOFF) merupakan timer berada dalam keadaan hidup


selama periode waktu yang telah ditetapkan dan kemudian mati.

Timer One-Shot digunakan untuk menghasilkan sebuah output berdurasi


tetap dari sebuah input tertentu .
Timer ON/OFF Delay merupakan timer gabungan dari Timer On Delay dan
Timer Off Delay dengan sesuai waktu tunda tertentu.

2. Counter
Pencacah atau counter pada PLC memiliki dua masukan yaitu „Count
Pulse„ dan „Reset„ serta memilki dua parameter yaitu „Counter Number‟ dan „Set
Value‟. Counter Number diisi dengan nomor pencacah, untuk CPM2A terdapat 226
lokasi. Set Value diisi dengan nilai cacahan (min 0, max 9999). Counter akan
mencacah turun dari nilai Set Value hingga 0 setiap perubahan kondisi count pulse
dari OFF ke ON. Dan akan mereset nilai Set Value bila Reset berubah dari OFF ke
ON. Counter tidak akan mencacah bila Reset masih dalam kondisi ON.
Fungsi Counter : Menghitung banyaknya/jumlah kejadian tertentu. Misal :
menghitung jumlah barang untuk pensortiran, packaging, dll. Counter mempunyai 2
input : Pulse input harus berbentuk pulsa, dan reset input.
Cara kerja counter :
a. Counter coil akan aktif dan menghitung jika input pulsa berubah dari 0 ke 1 (rising
edge).
b. Counter coil akan mati dan nilai kembali ke 0 jika input reset diaktifkan.
c. Besar nilai yang akan di itung counter ditunjukan preset value.
d. Ketika nilai counter mencapai preset value, counter contact akan aktif.
Reversible Counter (counter yg bersifat membalikan) perintah CNT atau CNTR
adalah perintah menghitung pulsa yang masuk / counter. Bedanya CNT menghitung
pulsa yang masuk secara mundur atau sekali saja, tetapi untuk CNTR menghitung
pulsa yang masuk bisa maju dan mundur, yaitu setelah hitungan selesai CNTR dari
nol sampai yang ditentukan langsung menghitung mundur sampai menjadi nol lagi.
Banyak PLC omron menggunakan counter yang dapat menghitung naik dan turun,
yang menggunakan instruksi CNTR

(reversibel).
3. DIFU ( Differentiate Up ) dan DIFD ( Differentiate Down )
DIFU dan DIFD berfungsi untuk mengubah kondisi logika bit operan dari OFF
menjadi ON selama 1 scan time. 1 scan time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan
oleh PLC untuk menjalankan program dimulaii dari alamat program 000000 sampai
instruksi END. DIFU sifatnya mendeteksi transisi naik dari input, dan DIFD
mendeteksi transisi turun dari input. Pada intinya DIFU dan DIFD adalah suatu
kondisi yang akan aktif hanya selama 0.1s kemudian kembali mati.

4. KEEP
Keep adalah special instruction yang terdapat di CX Programmer yang berfungsi
sebagai pengunci. KEEP sama dengan rangkaian pengunci, bedanya KEEP lebih
sederhana. Instruksi Keep adalah sebuah perintah PLC yang berfungsi sebagai coil
untuk menjaga atau mengunci alamat pada coil tersebut. Bisa di artikan
menyederhanakan sebuah rangkaian pengunci atau relay lets tanpa perlu kontak
bantu, jadi hanya tombol on dan off. Perintah KEEP untuk tombol ON adalah set
sedangkan OFF adalah Reset.

D. Alat dan Bahan


1. PLC OMRON CP1E-30 1 Unit
2. Komputer/laptop 1 Unit
3. Push Button NO/NC 1 Unit Masing-masing
4. Beban/ Indikator Lampu 1 Unit
5. Kabel USB to PLC 1 Unit
6. Kabel Penghubung Secukupnya

E. Keselamatan Kerja
1. Gunakan pakaian praktik selama melakukan praktik.
2. Jauhkan peralatan yang tidak diperlukan dari meja kerja
3. Bekerjalah dengan keadaan tanpa tegangan pada saat membuat rangkaian dan
mengubah rangkaian.
4. Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum diperiksa
oleh dosen pengajar atau asisten praktik untuk persetujuan.
5. Jika ada kesulitan selama melakukan praktik, konsultasikan kepada dosen pengajar
atau asisten praktik.

F. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
2. Rangkai Ladder Diagram pada Aplikasi Cx-Programmer
3. Rangkai alat dan bahan tersebut sesuai dengan gambar rangkaian yang telah di buat
4. Buktikan dengan membedakan tombol Push Button NO dan NC
G. Tugas Praktikum
1. Buatlah Ladder diagram dari masing2 item yang sudah dijelaskan diatas kemudian
analisis !
H. Jawaban Pertanyaan dan Bahan Diskusi
……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………
Self Holding, Interlock dan DOL
A. Kompetensi
Memahami rangkaian Self Holding, Interlock dan DOL pada system kendali PLC

B. Sub Kompetensi
1. Mengetahui rangkaian Self Holding, Interlock dan DOL
2. Memahami perangkaian rangkaian Self Holding, Interlock dan DOL
3. Dapat menengetahui perbedaan dari rangkaian Self Holding, Interlock dan DOL
C. Dasar Teori
1. Self Holding
Self Holding adalah istilah yang biasa digunakan untuk fungsi dari anak kontak atau
kontak bantu dari sebuah relay atau kontaktor pada rangkaian instalasi rangkaian sistem
control yang dipasang dengan tujuan sebagai kontak pengunci ketika coil dari relay pada
kontaktor diaktifkan. Kontak self holding ini akan mempertahankan kondisi on/close
setelah coil mendapat trigger atau tegangan sesaat melalui perantara push button NO.

Magnetic Contactor

Perhatikan Kontaktor berikut, terdapat beberapa keluaran dan masukkan seperti A1-
A2, 13-14, 21-22, dan L1 L2 L3 – T1 T2 T3, masing-masing masukkan dan keluaran
tersebut memiliki fungsi yang berbeda, kontak masukkan A1-A2 merupakan masukkan
untuk mengaktifkan kontak-kontak bantu (NO-NC; 13-14, 21-22) pada suatu kontaktor.
Contoh Rangkaian Self Holding dalam Wiring Diagram adalah sebagai Berikut

Prinsip Kerja Rangkaian Self Holding

2. Interlock

Rangkaian Interlock dan memutar arah balik putaran Rangkaian interlock adalah
istilah yang digunakan dalam sistem rangkaian kontrol sebagai sarana untuk mengunci /
menutup kondisi dari dua atau lebih kondisi yang berbeda sehingga tidak saling bekerja
pada saat yang bersamaan. Sebagai contoh Rangkaian Interlock dengan kontaktor magnet
dapat kita lihat pada Rangkaian kontrol forward Reverse, biasanya pada rangkaian ini
terdapat minimal 2 buah kontaktor. Anggaplah kontaktor pertama digunakan untuk
forward (arah maju), sedangkan untuk kontaktor yang satunya lagi pasti untuk Reverse
( arah mundur/terbalik).
Rangkaian Interlock

3. Direct OnLine (DOL)

Direct Online Stater atau bisa disebut dengan DOL yaitu rangkaian kontrol
listrik yang berfungsi memberikan sebuah arus kepada motor listrik. Agar motor listrik
tersebut bisa berputar untuk menggerakan suatu mesin. Rangkaian Direct Online Starter
ini sering dipakai pada industri, karena motor listrik pada start awal itu membutuhkan
sebuah arus yang sangat tinggi bisa disebut dengan Inrush Current. Untuk mengurangi
lonjakan arus yang tinggi pada motor listrik atau elektro motor diperlukan sebuah
rangkaian kontrol yang disebut dengan Direct Online atau bisa juga menyebutnya DOL
stater.

Rangkaian Direct Online Stater ini biasanya diaplikasikan di dunia industri seperti pabrik,
kebanyakan DOL ini digunakan pada mesin atau kapasitar elektro motornya dibawah
10kW. Jika mesin atau elektro motornya diatas 10kW bisa menggunakan rangkaian star
delta stater atau inverter.
Rangkaian DOL (Kontrol dan Daya)

D. Alat dan Bahan


1. PLC OMRON CP1E-30 1 Unit
2. Komputer/laptop 1 Unit
3. Push Button NO/NC 1 Unit Masing-masing
4. Beban/ Indikator Lampu 1 Unit
5. Kabel USB to PLC 1 Unit
6. Kabel Penghubung Secukupnya

E. Keselamatan Kerja
1) Gunakan pakaian praktik selama melakukan praktik. Jauhkan peralatan yang
tidak diperlukan dari meja kerja
2) Bekerjalah dengan keadaan tanpa tegangan pada saat membuat rangkaian dan
mengubah rangkaian.
3) Jangan menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan sebelum
diperiksa oleh dosen pengajar atau asisten praktik untuk persetujuan.
4) Jika ada kesulitan selama melakukan praktik, konsultasikan kepada dosen
pengajar atau asisten praktik.
F. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan
2. Rangkai Ladder Diagram pada Aplikasi Cx-Programmer
3. Rangkai alat dan bahan tersebut sesuai dengan gambar rangkaian yang telah di
buat
4. Buktikan dengan membedakan tombol Push Button NO dan NC

G. Tugas Praktikum
Buatlah Ladder diagram dari masing-masing rangkaian yang sudah dijelaskan diatas
kemudian analisis !
H. Jawaban Pertanyaan dan Bahan Diskusi
……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………
Rangkaian Forward – Reverse dan Simultan
A. Kompetensi
Memahami prinsip kerja rangkaian Forward Reverse dan Simultan

B. Sub Kompetensi
1. Memahami Konsep rangkaian Forward Reverse
2. Memahami Konsep rangkaian Simultan
3. Mengetahui perbedaan kedua rangkaian tersebut
4. Memahami prinsip kerja dan implementasi kedua rangkaian tersebut

C. Dasar Teori
1. Forward - Reverse
Forward – Reverse adalah sebuah rangkaian yang bertujuan untuk menggerakan
putaran motor listrik forward dan reverse, atau berputar searah jarum jam (clockwise)
dan berlawanan dengan arah jarum jam (anticlockwise) yang pada intinya motor harus
berputar biasa dan berputar kearah sebaliknya. Menggunakan 2 kontaktor untuk kendali
motornya, dan menggunakan rangkaian interlock sebagai pengaman terhadap motor
listrik tersebut, berikut adalah rangkaian wiring diagram dari rangkaian forward – reverse
pada keadaan off – forward – reverse :

Rangkaian FR kondisi OFF


TEKNIK OTOMASI INDUSTRI
JOBSHEET SISTEM KONTROL TERPROGRAM
Semester 2 DASAR SISTEM KONTROL Waktu : 8 JP
Diperiksa : Tanggal :
Kelas XI TOI No. Jobsheet : 01

Rangkaian FR Kondisi Forward

Rangkaian FR Kondisi Reverse

Anda mungkin juga menyukai