Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN KONTROL

BIOSISTEM

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Instrumentasi dan Kontrol


Biosistem

Oleh

Nama : Maulana Fauzil Bahri


NIM : 191710201104
Kelas : TEP – C
Acara : 9 (Flip-Flop)
Asisten : Adam Dika Lazuardi

LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI DAN


INSTRUMENTASI PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Elektronika merupakan tentang listrik utamanya yang berhubungan dengan
arus, tegangan dan daya, dan lain lain. Listrik mempunyai komponen yang dapat
diukur dengan beberapa alat elektronika yang sesuai dengan fungsinya masing-
masing tergantung jenis komponen yang akan diukur. Selama ini kita selalu
dikelilingi oleh produk elektronika yang canggih dan mengagumkan. Dengan
berkembangnya elektronika yang demikian cepatnya, maka makindi tinggallah
peralatan elektronika dengan rangkaian-rangkaian transistor, dimanarangkaian-
rangkaian tersebut sudah direncanakan oleh pabrik-pabrik semikonduktorsehingga
merupakan suatu kemasan yang kompak dan kecil dengan fungsi-fungsitertentu.
Kemasan demikian disebut Integrated Circuit (IC).
Pada dasarnya, rangkaian flip flop sederhana ini menggunakan transistor
sebagaisaklar. Jika rangkaian diberi tegangan maka salah satu dari transistor pada
IC akanberada dalam kondisi on. Kondisi ini akan tergantung pada kapsitor mana
yang memilikimuatan lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitor lain. Kapasitor
yang memilikimuatan yang lebih tinggi akan melepaskan muatan listrik lebih
dahulu sehingga transistoryang kaki basisnya terhubung dengan kapasitor tersebut
akan berada dalam kondisi onsementara transistor tersebut on akan menyebabkan
kapasitor yang terhubung dengan kaki kolektor akan terisis muatan, jika salah satu
transistor dalam kondisi on makatransistor yang lain akan berada pada kondisi off.
Hal ini akan berlaku terus menerussecara bergantian sehingga terjadilah pergiliran
lampu yang disebut lampu flip-flop.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang didapatkan yakni
sebagai berikut.
1. Bagaimana hasil percobaan flip-flop R-S?
2. Bagaimana hasil percobaan flip-flop D?
3. Bagaimana hasil percobaan flip-flop J-K?
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum rangkaian alat ukur cahaya secara analog sesuai
dengan rumusan masalah diatas yakni sebagai berikut.
1. Mengetahui hasil percobaan flip-flop R-S
2. Mengetahui hasil percobaan flip-flop D
3. Mengetahui hasil percobaan flip-flop J-K
BAB 2. TIN JAUAN PUSTAKA

2.1 Gerbang Logika


Gerbang Logika dasar merupakan dasar pembentukan sistem digital.
Gerbang logika beroperasi dengan bilangan biner, sehingga disebut juga gerbang
logika biner yang sering ditemukan dalam sirkuit digital yang diimplementasikan
secara elektronik dengan menggunakan diode atau transistor (Siregar dan Parinduri,
2017).
Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Logic Gate
adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika Digital yang berfungsi untuk
mengubah satu atau beberapa Input (masukan) menjadi sebuah sinyal Output
(Keluaran) Logis. Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner
yaitu bilangan yang hanya memiliki 2 kode simbol yakni 0 dan 1 dengan
menggunakan Teori Aljabar Boolean. Gerbang Logika yang diterapkan dalam
Sistem Elektronika Digital pada dasarnya menggunakan komponen-kompenen
Elektronika seperti Integrated Circuit (IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun
Elemen Mekanikal (Parinduri dan Hutagalung, 2018).
2.2 Rangkaian Flip-Flop
Flip-Flop merupakan Suatu rangkaian gabungan gerbang-gerbang logika
menjadi gerbang logika kombinasional dan kemudian diumpan-balikan yang dapat
menyimpan data. Mempelajari rangkaian penyimpanan yang akan menahan (atau
mengingat) data dalam sebuah keadaan digital yaitu 0 dan 1. Tiap elemen mampu
menyimpan 1bit data biner, yang dinyatakan dalam sistem biner yaitu 0 dan 1.
(Prihatin et all., 2018).
2.3 Gerbang Logika Nand
Gerbang NAND adalah suatu NOT-AND, atau suatu fungsi AND yang
dibalikkan. Dengan kata lain bahwa gerbang NAND akan menghasilkan sinyal
keluaran rendah jika semua sinyal masukan bernilai tinggi (Parinduri dan
Hutagalung, 2018). Menurut Siregar dan Parinduri (2017) gerbang NAND
merupakan gerbang AND yang outputnya gerbang NOT, digunakan untuk
menghasilkan logika 0 jika semua masukan berlogika 1, jika tidak maka output
yang dihasilkan akan berlogika 1.
BAB 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum “Rangkaian Alat Ukur Cahaya secara Analog” dilaksanakan
pada hari senin tanggal 1 November 2021 pada pukul 19.00 - Selesai. praktikum
dilaksanakan pada rumah masing-masing.
3.2 Alat dan Komponen
Alat dan komponen yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1) Powe bank
2) Wise board
3) Arduino
4) Jumper
5) LED
6) Resistor
3.3 Prosedur Kerja
Berikut merupakan prosedur kerja praktikum Flip-Flop yaitu :
Mulai

Menyiapkan alat dan


komponen praktikum

Merangkai percobaan 3 (Gambar 2.6), menyambungkan catu daya pada modul


debouncing switch, modul clock, modul preset clear, dan IC 7473

Menyambungkan input clock flip-flop JK dengan output modul clock

Menyambungkan input A dan B flip-flop JK dengan output modul debounceless switch

Menyambungkan preset dan clear flip-flop JK dengan output clear modul preset-clear

Merangkai output Q dan negasi Q flip-flop dengan merangkai rangkaian keluaran LED
seperti pada praktikum acara 3

A
A

Menghidupkan catu daya dan mengoperasikan saklar moduk deboincing switch dengan
ketentuan LED hidup nilainya 1 dan LED mati nilainya 0

Menyeting JK

Mengoperasikan pulsa clock untuk setiap perubahan masukan

Mengamati hasil nilai Q sebelum pulsa clock – LED clock padam – (Qn) dan sesudah
pulsa clock – LED clock hidup – (Qn+1)

Mencatat hasil pengamatan pada Tabel

Data hasil pengamatan praktikum flip-


flop JK dengan clear

Selesai

Gambar 3.1 Prosedur kerja rangkaian Flip-Flop


BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Flip Flop R-S


Tabel 4.1 Data hasil percobaan flip-flop R-S
Clock S R Qn Qn+1
0 0 0 1 1
1 1 0 1 0
0 0 0 1 0
1 0 1 0 1
0 1 1 0 1
1 1 0 1 0
0 0 0 1 1
1 0 1 0 1

CLK 0 1 0 1 0 1 0 1

S 0 1 0 0 1 1 0 0

R 0 0 0 1 1 0 0 1

Qn 1 1 1 0 0 1 1 0

Qn+1 1 0 0 1 1 0 1 1

Gambar 4.1 Diagram waktu hasil percobaan flip-flop R-S


Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 merupakan SR Flip flop dari gerbang
logika, rangkaian Flip-Flop yang mempunyai 2 jalan keluar Qn dan Qn+1. Simbol-
simbol yang ada pada jalan keluar selalu berlawanan satu dengan yang lain. Pada
flip-flop untuk keluaran selalu berlawanan yakni jika Q = 1 maka Q’ = 0 kondisi
set, demikian sebaliknya ketika Q = 0 maka Q’ = 1 kondisi reset. Ketika Q dan Q’
bernilai 1 kondisi ini disebut Toggle yaitu kebalikan dari output sebelumnya
(Halim, 2015).
4.2 Flip Flop D
Tabel 4.2 Data hasil percobaan flip-flop D
Clock S R D Qn Qn+1
0 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0
0 1 0 1 0 1
1 0 0 0 1 1
0 1 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0
0 1 0 1 0 1
1 0 0 1 1 1
0 1 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0
0 1 0 0 0 1
CLK 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

S 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

R 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0

D 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0

Qn 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

Qn+1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1

Gambar 4.2 Diagram waktu hasil percobaan flip-flop D


Berdasarkan tabel 4.2 dan gambar 4.2 merupakan Flip Flop D dari gerbang
logika. Sifat dari D flip-flop, jika input D (Data) dan pulsa clock berlogik I, maka
output Qn+1 akan berlogik 0. Keluaran Qn+1 akan berubah ketika adanya
kemampuan untuk dapat menerima data masukan J dan K dari sinyal pendetak. Data
yang diterima merupakan perubahan pulsa (Hayati, 2015).
4.3 Flip Flop J-K
Tabel 4.3 Data hasil percobaan flip-flop J-K
Clock Clear J K Qn Qn+1
1 1 0 1 0 1
1 0 0 1 1 0
0 1 0 1 0 1
0 0 1 1 0 1
1 1 0 1 0 1
1 0 0 0 0 1
0 1 1 0 1 0
0 0 1 0 0 1
1 1 0 0 0 1
1 0 0 1 0 1
0 1 0 1 0 1
CLK 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0

Clear 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

J 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0

K 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1

Qn 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

Qn+1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

Gambar 4.3 Diagram waktu hasil percobaan flip-flop J-K


Berdasarkan tabel 4.3 dan gambar 4.3 merupakan hasil JK flip-flop. Master
Slave JK FF ini memiliki 3 buah terminal input yaitu J, K dan Clock. JK flip-flop
sering disebut dengan JK FF Master Slave JK FF karena terdiri dari dua buah flip-
flop, yaitu Master FF dan Slave FF.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: Berdasarkan data hasil
perhitungan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa.
1. Hubungan antara Q dan Q’ pada flip-flop R-S yaitu berlawanan.
2. Hubungan antara Q dan Q’ pada flip-flop D yaitu berlawanan.
3. Hubungan antara Q dan Q’ pada flip-flop J-K yaitu berlawanan. Jika J = K = 1
dan Ck terlalu lama dalam keadaan 1, maka keluaran Q akan berubah-ubah dari
0 ke 1 atau dari 1 ke 0.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam membuat rangkaian yang terdiri dari komponen-komponen
elektronik dilakukan dengan ketelitian dan ketepatan pemilihan komponen agar
tidak terjadi kesalahan saat menentukan hasilnya.
DAFTAR PUSTAKA

Halim, A. 2015. Flip-Flop. Medan : Program Studi Fisika Fakultas Matematikadan


Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Parinduri, I., dan S. N. Hutagalung. 2018. Perangkaian Gerbang Logika Dengan
Menggunakan Matlab (Simulink). JURTEKSI (Jurnal Teknologi dan Sistem
Informasi). 5(1): 63 – 70.
Prihatin, E., Putri, D., Wardani, K., & Kumala, I. S. 2018. Rancang Bangun Modul
Pembelajaran Flip-flop untuk Mata Kuliah Teknik Digital 2. 2(2), 1–11.
Siregar, H. F., dan I. Parinduri. 2017. Protoype Gerbang Logika ( And, Or, Not,
Nand, Nor ) Pada Laboratorium Elektronika Stmik Royal Kisaran. Jurnal
Teknologi Informasi (Jurti). 1(1): 38-39.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai