Makalah Kebudayaan Maluku Juhans Ifasaksily 202023018
Makalah Kebudayaan Maluku Juhans Ifasaksily 202023018
OLEH:
JUHANS RONALDO IFASAKSILY
202023018
KELAS B
SEMESTER 2
Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan penyertaan-Nya,
sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi kewajiban saya sebagai
seorang mahasiswa kepada dosen mata kuliah Kebudayaan Maluku yang telah
memberikan tanggung jawab ini. Saya berharap dengan makalah ini, pembaca dapat
memahami permasalahan yang dapat terjadi dalam sistim pengangkatan dan
pemilihan Kepala Pemerintah Negeri di Maluku Tengah.
Makalah ini membahas mengenai permasalahan yang ada di dalam artikel yang
telah diberikan dosen mata kuliah Kebudayaan Maluku pada kami, para mahasiswa,
untuk dianalisis secara oleh tiap individu mahasiswa.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberikan tugas ini
dan menambah wawasan saya terhadap berjalannya pemerintahan negeri yang ada di
bumi Indonesia. Saya juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya dalam menambah wawasan saya terhadap wawasan mengenai pemerintahan
negeri yang ada dalam makalah ini.
Makalah ini tentu saja memiliki kekurangannya dan jauh dari sempurna, untuk itu
saya menerima segala kritik, saran, dan segala yang dimaksud untuk membangun
saya.
BAB.I. PENDAHULUAN
BAB.I.1. LATAR BELAKANG
Seperti yang telah dibaca dalam artikel yang telah diberikan dosen bagi saya,
demokrasi dan pemerintahan negeri, secara sekilas terdengar tidak cocok dengan
sistim pemilihan dan pengangkatan Kepala Pemerintah Negeri Maluku Tengah dalam
perspektif pembangunan demokrasi. Namun seiring perkembangannya, pemerintahan
negeri juga mampu menyesuaikan diri dengan globalisasi dan modernisasi yang terus
menerus mengubah masyrakat secara perlahan maupun secara cepat. Pemerintahan
negeri sudah ada dari zaman Belanda, dan telah menjadi bagian yang dihormati dan
diakui oleh Negara. Demokrasi di Indonesia selalu diimplementasikan dalam berbagai
hal, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia, pemerintahan negeri juga bukan
pengecualian. Di Indonesia, banyak negeri yang telah mengimplementasikan konsep
demokrasi dalam cara pemerintahan mereka, tanpa merusak hukum adat yang berlaku.
Sama seperti semua sistim pemerintahan, pemerintahan negeri tidaklah
immune terhadap tantangan. Tentu saja ada yang akan menantang, tak peduli seberapa
baiknya pemerintahan tersebut. Masalah sistim pengangkatan dan pemilihan Kepala
Pemerintahan merupakan satu dari banyak masalah yang terjadi di sebuah negeri,
masalah-masalah di negeri kadang tidak terlalu terdengar ke telinga orang luar,
bahkan kadang tidak diketahui oleh orang-orang yang berasal dari dalam negeri,
biasanya orang dalam negeri yang berada di luar.
Masalah-masalah ini kadang dapat diselesaikan dengan mudah dan kadang
juga dapat diselesaikan dengan sulit, tergantung dari masalah yang dipersoalkan
dalam negeri, bahkan mungkin saja tidak bisa terselesaikan. Masalah-masalah
biasanya dibiarkan begitu saja, namun pada saat yang “tiba-tiba” masalah-masalah
tersebut dapat muncul kembali, masalah-masalah yang telah diselesaikan pada masa
leluhur dapat muncul kembali. Masalah pemilihan dan pengangkatan Kepala
Pemerintahan sudah pasti merupakan sesuatu yang kompleks dan sulit, karena
berdampak sekali pada masyarakat dalam negeri.
Masuknya konsep demokrasi dalam pemerintahan negeri merupakan sesuatu
yang berdampak bagi masyarakatnya, namun juga menambahkan masalah-masalah
baru yang berpontensial untuk masuk dan merusak pemerintahan negeri serta
masyarakatnya.
BAB.I.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada dampak-dampak yang terjadi dalam masuknya konsep
demokrasi dalam pemerintahan negeri, terkhususnya dalam pemilihan
dan pengangkatan Kepala Pemerintahan Negeri?
2. Apakah konsep demokrasi berpotensial untuk mengubah adat dalam
negeri?
BAB.II. PEMBAHASAN
BAB.II.1. IMPLEMENTASI DEMOKRASI DALAM PEMERINTAHAN
NEGERI
Demokrasi sudah lama bernaung dalam negara ini, dan memiliki peran besar
dalam kesatuan negara ini. Demokrasi di Indonesia sangatlah berdampak bagi sistim
pemerintahan Indonesia, dan banyak hukum di Indonesia yang didasari atas prinsip
demokrasi. Sila ke-4 dalam Pancasila, seperti yang tertera dalam Pembukaan UUD
1945 didasari atas prinsip demokrasi, dan dari sila ini lahir hukum-hukum lainnya
yang didasarkan atas sila ke-4.
Demokrasi dalam pemerintahan negeri tidak bekerja sama persis dengan
demokrasi dalam ruang lingkup negara, karena demokrasi dalam pemerintahan negeri
tidak secara langsung mengubah cara pemilihan dan pengangkatan pemimpin dalam
banyak negeri, tapi ada juga beberapa negeri yang telah memberlakukan prinsip
demokrasi dalam pemilihan dan pengangkatan pemimpin. Demokrasi dalam
pemerintahan negeri lebih berpengaruh dalam hal pengambilan keputusan, penyaluran
aspirasi, dan hal-hal yang berhubungan dengan opini dan keputusan.
BAB.III. KESIMPULAN
Demokrasi mampu mempengaruhi sistim pengangkatan dan pemilihan
Kepala Pemerintahan Negeri, walaupun tidak sepenuhnya dan tidak terlalu besar
dibandingkan dengan aspek lainnya. Demokrasi memiliki dampak yang bervariasi
dalam sebuah negeri jika diaplikasikan dalam pengangkatan dan pemilihan, maka
dampaknya akan sangat besar, dan masalahnya pun bertambah. Potensi demokrasi
untuk mengubah adat dalam sebuah negeri, tergantung pada adat yang akan dimasuki.
BAB.IV. PENUTUP
Saya berterima kasih pada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaan-Nya dalam
menyelasaikan makalah ini.
Saya ingin mengucapkan terima kasih pada setiap pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Sekali lagi, saya berterima kasih, kepada dosen dan pembaca-pembaca
lainnya yang telah mengorbankan waktunya untuk membaca makalah ini.
Makalah ini saya susun berdasarkan informasi-informasi yang telah saya cari
dan beberapa dari isi pikiran saya. Jika ada yang salah, maka saya mohon maaf atas
kesalahan saya.
Dengan ini, tugas saya telah selesai dan terima kasih atas waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
Pembukaan UUD 1945
UUD 1945