Anda di halaman 1dari 26

SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI

A. Pengantar
Pokok Bahasan : Menyikat Gigi
Sasaran : Siswa Sekolah Dasar (SD)
Masalah :Tingginya angka OHI-S dan siswa belum memahami cara
menyikat gigi yang baik dan benar
Tempat : SD Negeri Banyuraden
Waktu : 5 menit

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan dapat mengetahui dan memahami tentang cara
menyikat gigi yang baik dan benar.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapat penyuluhan pasien mampu :
a. Menjelaskan pengertian dan tujuan menyikat gigi.
b. Menjelaskan frekuensi dan waktu menyikat gigi.
c. Menjelaskan alat dan bahan menyikat gigi.
d. Menjelaskan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
e. Menjelaskan akibat tidak menyikat gigi.

C. Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN
NO TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU
SASARAN

1. Kontak a. Menjelaskan pengertian dan a. Pasien 5 menit


Materi tujuan menyikat gigi mendengarkan
menggunakan media dan
powerpoint memuat memperhatikan
pengertian dan tujuan penyuluhan
menyikat gigi yang diberikan
oleh pemateri
b. Menjelaskan frekuensi dan
waktu dalam menyikat gigi
menggunakan media
powerpoint memuat gambar
frekuensi dan waktu dalam
menyikat gigi.
c. Menjelaskan alat dan bahan
dalam menyikat gigi
menggunakan media
powerpoint memuat gambar
alat dan bahan dalma
menyikat gigi
d. Menjelaskan cara menyikat
gigi yang baik dan benar
menggunakan media
powerpoint memuat gambar
cara menyikat gigi yang baik
dan benar
e. Menjelaskan akibat tidak
menyikat gigi menggunakan
media powerpoint memuat
gambar akibat tidak menyikat
gigi

D. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian dan tujuan menyikat gigi
2. Frekuensi dan waktu menyikat gigi
3. Alat dan bahan menyikat gigi
4. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
5. Akibat tidak menyikat gigi
E. Metode

1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya Jawab

F. Media

1. Powerpoint
2. Phantom
3. Sikat Gigi

G. Uraian Materi
1. Pengertian dan tujuan menyikat gigi
Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjanah (2010), mengatakan bahwa menyikat
gigi adalah tindakan membersihkan gigi dan mulut dari sisa makanan dan debris yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit pada jaringan keras maupun jaringan
lunak.

Tujuan dari menyikat gigi ialah : gigi menjadi bersih dan sehat sehingga gigi
tampak putih, mencegah timbulnya penyakit gigi dan mulut, memberikan rasa segar
pada mulut.

2. Frekuensi dan Waktu Menggosok Gigi

Frekuensi menyikat gigi sebaiknya minimal 2 kali sehari. Lamanya menyikat


gigi minimal 2 menit sampai 5 menit. Waktu Menyikat Gigi Menyikat gigi sebaiknya
minimal 2 kali sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

3. Alat dan bahan menyikat gigi


Alat dan bahan dalam menyikat gigi ialah : bahan pewarna plak, cermin, air
bersih , gelas, sikat gigi, pasta gigi ber fluor.
4. Cara Menyikat gigi yang baik dan benar
 Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor, banyaknya pasta gigi
secukupnya.
 Kumur kumurlah sebelum menyikat gigi.
 Sikatlah semua permukaan gigi dengan gerakan maju mundur dan pendek pendek
selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan.
Gerakan maju mundur dilakukan untuk dataran oklusal (dataran pengunyahan)
Untuk gigi depan disikat dengan arah dari gusi ke ujung gigi (tidak disikat dengan
gerakan maju mundur/mendatar, tetapi arahnya gigi depan atas gerakan dari atas
ke bawah, dan gigi bawah dari bawah ke atas)
 Setelah semua permukaan gigi selesai disikat, kumurlah 1 kali saja. Bersihkan
sikat gigi dengan air dan simpanlah sikat gigi dengan posisi tegak, kepala sikat
gigi berada di atas.

5. Akibat tidak Menyikat Gigi


a) Bau mulut
Hal ini terjadi karena endapan sisa-sisa makanan yang tidak tersikat saat
menggosok gigi sehingga terjadi pembusukan di dalam mulut.

b) Karang gigi
Karang Gigi bisa membuat seseorang menjadi tidak pede saat bertemu teman,
keluarga atau orang yang istimewa. Selain bepengaruh pada kesehetan, karang gigi
juga bisa mengganggu kecantikan, karena saat bicara pasti karang gigi yang
menempel akan terlihat sehingga membuat orang tertentu tidak merasa nyaman
dan tidak pede.

c) Gigi goyang
Karang gigi yang menumpuk akan memicu peradangan pada gusi yang disebut
gingivitis. Peradangan yang semakin parah dapat menyebabkan gusi menjadi
mudah berdarah.Gingivitis yang tidak segera ditangani akan menjadi periodontitis.
Pada kondisi ini, peradangan sudah menjalar hingga ke tulang penyangga gigi dan
dapat menyebabkan gigi goyang.

SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI

A. Pengantar
Pokok Bahasan : Plak
Sasaran : Siswa Sekolah Dasar (SD)
Masalah : Masih kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut
Tempat : SD Negeri Banyuraden
Waktu : ± 5 menit

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan mengenai plak diharapkan siswa dapat
memahahami dan mengetahui cara memelihara gigi dari plak.
Tujuan Instruksional Khusus
a. Menjelaskan pengertian plak dengan baik dan benar
b. Menjelaskan penyebab terjadinya plak dengan baik dan benar
c. Menjelaskan bahaya plak dengan baik dan benar
d. Menjelaskan cara mencegah plak dengan baik dan benar

C. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO TAHAP KEGIATAN SASARAN WAKTU
PENYULUHAN
1. Kontak a. Pengertian plak a. Memperhatikan 5 menit
Materi b. Penyebab penjelasan dan memahami
terjadinya plak materi yang diberikan
c. Bahaya plak b. Bertanya / memberikan
d. Cara mencegah respond
plak c. Memperhatikan jawaban
yang diberikan

D. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian Plak
2. Penyebab Terjadinya Plak
3. Bahaya Plak
4. Cara Mencegah Plak

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
Power point

G. Uraian Materi
1. Pengertian Plak
Plak gigi adalah lapisan tipis yang terdiri dari beragam jenis mikroorganisme
yang menempel pada sela-sela gigi atau gusi. Mikroorganisme ini sendiri kebanyakan
berasal dari makanan yang masuk ke mulut kita saat makan. Tanpa pembersihan yang
optimal, tumpukan ini lama-lama akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi.
Di dalam plak inilah hidup mikroorganisme yang memproduksi asam, sehingga
mampu merusak enamel gigi. Enamel gigi yang rusak membuat gigi rentan terhadap
berbagai masalah kesehatan gigi dan tidak jarang memberikan dampak negatif pada
mereka yang memiliki kerusakan gigi.

2. Penyebab Terjadinya Plak


Faktor utama penyebab timbulnya plak gigi adalah malas gosok gigi atau
membersihkan gigi. Tanpa rutinitas membersihkan gigi atau sikat gigi yang baik, plak
gigi akan menumpuk dengan cepat dan menjadi tebal, lalu mengeras. Ya, umumnya
plak gigi mulai muncul sekitar 4 hingga 12 jam setelah terakhir menggosok gigi. Jadi,
jika dibiarkan terlalu lama, maka plak akan menebal dan sulit hilang. Terlalu banyak
mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi juga disinyalir mempercepat
penumpukan plak di sela-sela gigi dan gusi.

3. Bahaya Plak
Plak gigi yang tidak terurus dan menumpuk dalam waktu yang cukup lama bisa
menyebabkan kerusakan gigi dan berbagai kondisi kesehatan gigi serius lainnya.
Berikut beberapa masalah yang timbul karena plak gigi.
a. Gigi berlubang
Gigi berlubang adalah konsekuensi umum karena mikroorganisme atau bakteri
yang berkumpul di plak gigi mengeluarkan zat asam. Zat asam ini perlahan
mengikis lapisan enamel gigi lalu menggerogoti gigi. Sedikit demi sedikit akan
timbul retak atau celah, yang lama-kelamaan akan menjadi lubang besar di gigi.
b. Tartar
Tartar atau kalkulus adalah lapisan plak yang telah mengeras seperti semen dan
tidak bisa dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi biasa. Tartar muncul
setelah plak dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama. Sekilas, tartar terlihat
keropos memiliki permukaan kasar. Selain itu, tartar juga berwarna kuning
kecoklatan sehingga membuat gigi tidak sedap dipandang. Semakin lama tidak
dibersihkan, tartar akan semakin lapuk dan mengikis gigi.
c. Periodontitis
Periodontitis bermula dari infeksi pada gusi yang umumnya adalah akibat
adanya masalah pada gigi. Infeksi ini kemudian menyebar dan menimbulkan
kerusakan tulang gigi di sekitar rahang. Dengan kata lain, periodontitis adalah
dampak buruk dari gingivitis yang tidak disembuhkan.
d. Gingivitis
Gingivitis atau dalam bahasa awamnya sering disebut sebagai gusi bengkak
adalah juga salah satu dampak memburuknya plak gigi. Secara kasat mata,
gingivitis bisa terlihat dari munculnya warna merah kehitaman dan bentuk gusi
yang membengkak. Jika disentuh atau terkena makanan yang agak tajam, gusi
yang sedang meradang ini mudah terluka dan berdarah. Sayangnya, banyak kasus
di mana gingivitis tidak menimbulkan sakit yang berarti sehingga bisa saja Anda
mengalami gingivitis tanpa menyadarinya.

4. Cara Mencegah Plak


Sebelum plak gigi semakin parah dan menimbulkan berbagai masalah pada
rongga mulut, dapat dicegah dengan berbagai cara, seperti:

a. Sikat gigi secara teratur


Lakukan sikat gigi setidaknya dua kali sehari. Namun perlu diingat, bahwa
menyikat gigi sehabis makan juga memberikan efek yang tak kalah baik. Sebab
pertumbuhan plak setelah makan langsung dihalangi oleh pembersihan gigi.
Tetapi sebaiknya tunggu 30 menit setelah makan.
Menyikat gigi sebelum tidur pun tak kalah penting. Karena saat tidur, apalagi
tanpa membersihkan gigi terlebih dahulu, bakteri-bakteri akan berkembang
sepanjang malam dan akhirnya dapat menimbulkan plak. Selain memperhatikan
frekuensi dan waktu untuk menyikat gigi, perhatikan pula sikat gigi yang
digunakan. Gunakan sikat gigi berbulu halus supaya dapat membersihkan sela-
sela gigi secara optimal dan tidak melukai gusi.
b. Fokus pada sela-sela gigi
Meskipun sudah rajin membersihkan permukaan gigi, plak tetap masih bisa
muncul bila luput membersihkan sela-selanya. Untuk itu, jangan lupa bersihkan
sela-sela gigi dengan cermat. Gunakan benang gigi atau dental floss untuk
membersihkannya dan lakukan minimal sekali dalam sehari
c. Rajin berkumur
Berkumur-kumur setelah makan sebenarnya bukanlah hal yang jorok. Meski
begitu, ada sebagian orang yang menganggapnya sebagai hal yang tidak sopan.
Padahal dengan berkumur, itu adalah upaya untuk membersihkan mulut dan gigi
yang paling sederhana.
Bersihkanlah gigi dan mulut dengan cara berkumur menggunakan obat kumur
antibakteri. Sebab, selain membuat napas lebih segar, obat kumur antibakteri
membuat plak-plak yang membandel pada gigi jadi lebih mudah untuk disikat dan
dihilangkan.
d. Hindari makanan yang mengandung gula tinggi
Banyaknya sisa-sisa makanan yang tertinggal pada gigi akan meningkatkan
bakteri penyebab plak. Menyantap asupan manis seperti permen, soft drink, donat,
dan lainnya secara berlebih juga dapat menyebabkan pembusukan pada gigi.
Tak hanya gula saja! Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung
pati atau tepung, seperti keripik dan roti, juga dapat menyebabkan munculnya
plak yang membandel.

SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI

A. Pengantar
Pokok Bahasan : Karang Gigi
Sasaran : Siswa sekolah dasar (SD)
Masalah :Tingginya angka OHI-S individu dan kurangnya pengetahuan terhadap
karang gigi
Tempat : SD Negeri Banyuraden
Waktu : 5 Menit

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan mengenai karang gigi diharapkan siswa dapat
memahahami dan mengetahui, serta menjelaskan kembali tentang karang gigi

2. Tujuan Instruksional Khusus


a. Menjelaskan pengertian karang gigi
b. Menjelaskan penyebab terjadinya karang gigi
c. Menyebutkan macam-macam karang gigi
d. Menjelaskan cara membersihkan karang gigi
e. Menjelaskan cara pencegahan terjadinya karang gigi
f. Menyebutkan dampak dari adanya karang gigi

C. Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN
NO TAHAP KEGIATAN SASARAN WAKTU
PENYULUHAN

1. Kontak a. Menjelaskan tentang a. Memperhatikan 5 Menit


Materi pengertian karang b. Mendengarkan
gigi c. Menyimak
b. Menjelaskan d. Menyebutkan
penyebab terjadinya e. Bertanya
karang gigi
c. Menjelaskan macam-
macam karang gigi
d. Menjelaskan cara
membersihkan karang
gigi
e. Menjelaskan cara
pencegahan karang
gigi
f. Menjelaskan dampak
dari adanya karang
gigi

D. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
a. Penjelasan kesehatan gigi secara umum
b. Pengertian karang gigi
c. Penyebab terjadinya karang gigi
d. Macam-macam karang gigi
e. Cara membersihkan karang gigi
f. Cara mencegah terjadinya karang gigi
g. Dampak dari tidak dibersihkannya karang gigi

E. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

F. Media
Power point

G. Uraian Materi
1. Pengertian Karang Gigi
Karang Gigi adalah kotoran yang terletak di gigi dan sulit dihilangkan meski
telah dibersihkan atau disikat. Karang gigi disebabkan oleh adanya plak yang
mengeras dan tidak mendapat penanganan. Plak itu sendiri adalah lapisan licin dan
tipis pada gigi yang terbentuk akibat adanya sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi.

2. Penyebab Terjadinya Karang Gigi


Karang gigi disebabkan karena adanya plak pada gigi yang tidak mendapatkan
penanganan. Plak gigi itu sendiri merupakan sebuah lapisan licin dan tipis pada gigi
yang terbentuk akibat adanya sisa-sisa makanan yang tertinggal di gigi. Ketika plak
pada gigi tidak ditangani untuk kurun waktu tertentu, plak tersebut akan mengeras,
membentuk karang yang sulit untuk dihilangkan hanya dengan menyikat gigi.
Makanan atau minuman yang dapat memicu plak penyebab karang gigi adalah
makanan yang mengandung gula, seperti permen, kue, atau minuman bersoda.

Seseorang memiliki risiko tinggi mengalami karang gigi apabila:


a. Merokok.
b. Jarang membersihkan gigi.
c. Tidak membersihkan mulut dengan obat kumur antibakteri.
d. Tengah menggunakan obat-obatan yang memengaruhi kesehatan gigi, seperti
antihistamin atau dekongestan.

3. Macam- macam karang gigi


Terdapat dua macam karang gigi atau kalkulus, yaitu
a. Supra Gingival Calculus
Supra gingival kalkulus adalah kalkulus yang melekat pada permukaan
mahkota gigi mulai dari puncak gingival marginal dan dapat dilihat. Supra
gingival kalkulus umumnya berwarna putih kekuningan, konsistensinya keras
seperti batu clay dan mudah dilepaskan dari permukaan gigi dengan alat scaler.

b. Sub Gingival Calculus


Subgingival kalkulus adalah kalkulus yang berada di bawah batas gingival
margin, biasanya pada daerah saku gusi dan tak dapat terlihat pada waktu
pemeriksaan. Umumnya sub gingival kalkulus memiliki konsistensi yang padat
dan keras, berwarna coklat tua atau hijau kehitam-hitaman.

4. Cara Membersihkan Karang Gigi


Penanganan karang gigi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi
yaitu perawat gigi dan dokter gigi dengan cara Scalling. Manfaat scaling gigi tidak
hanya untuk kesehatan gigi dan mulut, melainkan juga kesehatan tubuh secara
menyeluruh. Meski karang gigi tidak menimbulkan gejala yang mengganggu
kesehatan secara menyeluruh atau fungsi gigi itu sendiri, karang gigi yang tidak
ditangani dapat memicu munculnya penyakit lain, seperti gingivitis atau radang gusi,
serta bau mulut.

5. Pencegahan Terjadinya Karang Gigi


Karang gigi merupakan kondisi yang dapat dicegah. Dengan melakukan
perawatan gigi di rumah, setiap orang dapat terhindar dari karang gigi. Beberapa
upaya yang dapat dilakukan adalah:
a. Sikat gigi setidaknya 2 kali sehari.
b. Bersihkan gigi dengan benang gigi setidaknya sekali sehari.
c. Gunakan pembersih mulut antibakteri.
d. Lakukan pemeriksaan dan perawatan gigi di dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
e. Makan makanan dengan gizi yang seimbang.
f. Hindari merokok.

6. Dampak Karang Gigi Yang Tidak Dibersihkan


Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat adanya karang gigi adalah:
a. Gigi berlubang
b. Gingivitis
c. Periodontitis
d. Gigi tanggal

SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI

A. Pengantar
Pokok Bahasan : Karies Gigi
Sasaran : Siswa sekolah dasar (SD)
Masalah : Tingginya angka DMF-T individu dan kurangnya pengetahuan
terhadap karies gigi
Tempat : SD Negeri Banyuraden
Waktu : 5 Menit

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan mengenai karies gigi diharapkan siswa dapat
memahahami dan mengetahui, serta menjelaskan kembali tentang karies gigi

2. Tujuan Instruksional Khusus


a. Menjelaskan pengertian karies gigi
b. Menjelaskan penyebab terjadinya karies gigi
c. Menyebutkan macam-macam karies gigi
d. Menjelaskan cara perawatan karies gigi
e. Menjelaskan cara pencegahan karies gigi
f. Menyebutkan dampak dari adanya karies gigi

C. Kegiatan Penyuluhan

KEGIATAN
NO TAHAP KEGIATAN SASARAN WAKTU
PENYULUHAN

2. Kontak a. Menjelaskan tentang a. Memperhatikan 5 Menit


Materi apa itu karies gigi b. Mendengarkan
b. Menjelaskan c. Menyimak
penyebab terjadinya d. Menyebutkan
karies gigi e. Bertanya
c. Menjelaskan macam-
macam karies gigi
d. Menjelaskan cara
perawatan karies gigi
e. Menjelaskan cara
pencegahan karies
gigi
f. Menjelaskan dampak
dari adanya karies
gigi

D. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian karies gigi
b. Penyebab terjadinya karies gigi
c. Macam-macam karies gigi
d. Cara perawatan karies gigi
e. Cara mencegah terjadinya karies gigi
f. Dampak dari tidak diobati adanya karies gigi

E. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

F. Media
Powerpoint

G. Uraian Materi
1. Pengertian Karies Gigi
Karies gigi adalah sisa makanan yang berupa karbohidrat atau gula yang
tertinggal di dalam mulut yang diuraikan oleh bakteri dengan proses bermetabolisme
yang menyebabkan keadaan mulut menjadi asam. Asam inilah yang mengakibatkan
proses demineralisasi (hilangnya unsur mineral kalsium) pada lapisan email yang
terbentuk bercak putih. Inilah awal terjadinya karies.

2. Penyebab Terjadinya Karies Gigi


Proses terjadinya karies gigi melibatkan beberapa faktor yang tidak berdiri
sendiri tetapi saling bekerjasama. Ada 4 faktor penting yang saling berinteraksi dalam
pembentukan karies gigi, yaitu:

a. Mikroorganisme
Mikroorganisme yang utama berperan menyebabkan karies gigi adalah
Streptococcus mutans dan Lactobacillus yang terdapat pada plak. Plak adalah
suatu massa padat yang merupakan kumpulan bakteri yang tidak terklasifikasi,
melekat erat pada permukaan gigi, taha terhadap pelepasan dengan berkumur atau
gerakan fisiologis jaringan lunak. Bakteri yang kariogenik tersebut akan
memfermentasi gula menjadi asam yang sangat kuat sehingga mampu
menyebabkan demineralisasi.

b. Gigi (Host)
Gigi dengan lekukan yang dalam merupakan daerah yang sulit dibersihkan dari
sisa-sisa makanan yang melekat sehingga plak akan mudah berkembang dan dapat
menyebabkan terjadinya karies.

c. Makanan
Sisa-sisa makanan dalam mulut merupakan substrat yang difermentasi oleh
bakteri untuk mendapatkan energy. Sukrosa dan glukosa di metabolismekan
sedemikian rupa sehingga terbentuk polisakarida intrasel dan ekstrasel sehingga
bakteri melekat pada permukaan gigi.

d. Waktu
Karies merupakan penyakit yang berkembang lambad dan keaktifannya
berjalan bertahap serta merupakan proses dinamis yang ditandai oleh periode
demineralisasi dan remineralisasi.

3. Macam- Macam Karies Gigi


a. Berdasarkan kedalaman karies
1) Karies superfisialis, karies ini baru mengenai lapisan email
2) Karies media, karies ini sudah mengenai dentin tetapi belum setengah dentin
3) Karies profunda, dimana karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin
dan sampai ke pulpa
4) Karies profunda stadium I yaitu karies yang telah melewati setengah dentin,
biasanya radang pulpa belum dijumpai
5) Karies profunda stadium II, masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi
karies dengan pulpa dan biasanya telah dijumpai peradangan pulpa
6) Karies profunda stadium III, pada karies ini telah dijumpai pulpa terbuka dan
peradangan pulpa
b. Berdasarkan G.J Mount
1) Klas I, karies yang terdapat pada bagian oklusal (pit dan fissure) dari gigi
premolar dan molar. Dapat juga terdapat pada gigi anterior di foramen
caecum
2) Klas II, karies ini terdapat pada bagian approximal dari gigi molar atau
premolar yang umumnya meluas samai ke bagian oklusal
3) Klas III, karies yang terdapat pada bagian aproximal gigi depan, tetapi belum
mencapai 1/3 incisal gigi
4) Klas IV, karies yang terdapat pada bagian approximal dari gigi depan dan
sudah mencapai 1/3 incisal gigi
5) Klas V, karies ini terdapat pada bagian 1/3 leher gigi depan maupun gigi
belakang pada bermukaan labial, lingual, palatal, ataupun bukal dari gigi

4. Cara Perawatan Karies Gigi


Pengobatan karies gigi tergantung pada seberapa parah kondsi dan situasi yang
terjadi pada karies. Berikut beberapa pengobatan yang sering dilakukan dokter untuk
mengatasi gigi berlubang:
a. Perawatan Fluoride
Dalam tahap awal, dokter akan melakukan perawatan fluoride. Fluoride adalah
mineral yang membantu melindungi dan menjaga kekuatan enamel gigi. Biasanya
fluoride banyak ditambahkan dalam produk obat kumur maupun pasta gigi
b. Tambal gigi
Tambal gigi menjadi pilihan utama apabilakerusakan akibat karies gigi sudah
mulai melewati tahap erosi enamel.agar lubang tidak bertambah dalam, dokter
akan mengisi gigi yang berlubang dengan bahan kedokteran gigi.
c. Pencabutan gigi
Dalam kasus karies yang parah, akan dilakukan pencabutan gigi yang
bermasalah.sebelum dicabut, akan diberikan obat bius d area gusi yang
bermasalah. Dengan begitu pasien tidak akan merasakan rasa sakit ketika
dilakukan pencabutan
5. Pencegahan Terjadinya Karies Gigi
a. Menyikat gigi 2x sehari setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam
b. Menggunakan obat kumur
c. Mengurangi konsumsi makanan manis, lengket dan bersoda
d. Perbanyak minum air putih
e. Tidak merokok
f. Pengolesan fluor

6. Dampak Karies Gigi Yang Tidak Diobati


Karies gigi dapat mengakibatkan :
a. Bau mulut
b. Terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam atau manis
c. Tidak bisa tidur atau beraktivitas sehari-hari terganggu
d. Keadaan yang parah, kalau tidak dicabut dapat menyebabkan gusi bengkak,
terdapat nanah

SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI

A. Pengantar
Pokok Bahasan : Makanan Menyehatkan Gigi Dan Makanan Merusak Gigi
Sasaran : Siswa Sekolah Dasar (SD)
Masalah : Tingginya angka DMF-T individu dan kurangnya pengetahuan siswa
mengenai makanan menyehatkan dan merusak gigi
Tempat : SD Negeri Banyuraden
Waktu : 5 menit

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan dapat mengetahui dan memahami makanan yang
dapat menyehatkan gigi dan makanan yang dapat merusak gigi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapat penyuluhan pasien mampu :
a. Menjelaskan jenis makanan yang dapat merusak kesehatan gigi
b. Menjelaskan akibat mengkonsumsi makanan yang merusak kesehatan gigi
c. Menjelaskan jenis makanan yang menyehatkan gigi dengan baik dan benar
d. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi

C. Kegiatan Penyuluhan
KEGIATAN
NO TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU
SASARAN

1. Kontak a. Menjelaskan jenis makanan a. Pasien 5 menit


Materi yang dapat merusak mendengarkan
kesehatan gigi dan
menggunakan media memperhatikan
powerpoint memuat gambar penyuluhan
jenis makanan yang dapat yang diberikan
merusak kesehatan gigi oleh pemateri

e. Menjelaskan akibat
mengkonsumsi makanan
yang merusak kesehatan
gigi menggunakan media
powerpoint memuat gambar
akibat mengkonsumsi
makanan yang merusak
kesehatan gigi
f. Menjelaskan jenis makanan
yang menyehatkan gigi
menggunakan media
powerpoint memuat gambar
jenis makanan yang
menyehatkan gigi
g. Menjelaskan manfaat
mengkonsumsi makanan
yang menyehatkan gigi
menggunakan media
powerpoint memuat gambar
manfaat mengkonsumsi
makanan yang menyehatkan
gigi

D. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
1. Jenis makanan yang dapat merusak kesehatan gigi
2. Akibat mengkonsumsi makanan yang merusak kesehatan gigi
3. Jenis makanan yang menyehatkan gigi
4. Manfaat mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Media
Powerpoint

G. Uraian Materi
1. Jenis makanan yang dapat merusak kesehatan gigi
a. Makanan Serba Manis
Makanan yang sifatnya manis dan lengket. Seperti gula, permen, coklat, atau
makanan yang sifatnya cemilan dan sejenis makanan ringan sering merusak gigi
karena bersifat asam.
b. Makanan keras dan suhu ekstrem secara fisik
Gigi juga bisa rusak akibat makanan yang keras atau suhu makanan yang
terlalu panas dan dingin. Dilakukan pada saat mengkonsumsi bakso dan es secara
bersamaan.
c. Minuman bersoda
Minuman ini sering dikonsumsi anak – anak karena menimbulkan rasa segar
sesaat setelah minum.

2. Akibat mengkonsumsi makanan yang merusak kesehatan gigi


a. Makanan serba manis
Dengan sering mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dapat
menyebabkan lubang gigi.
b. Makanan keras dan suhu ekstrem secara fisik
Dapat merusak lapisan permukaan gigi sehingga mengakibatkan rusaknya
saraf pada gigi dan rasa ngilu
c. Minuman bersoda
Dapat menyebabkan kondisi yang kurang baik bagi kesehatan gigi dan mulut
karena mengandung gula yang berujung pada lubang gigi jika tidak segera
dibersihkan sehabis minum.

3. Jenis makanan yang menyehatkan gigi


a. Makanan berserat yang mempunyai daya pembersih gigi, seperti apel, jeruk,
jambu air, nanas, jagung, dan lain sebagainya
b. Sayur sayuran yang mengandung protein seperti tahu, tempe, telur, ikan, dagiing,
kacang – kacangan, susu
SATUAN PENYULUHAN KESEHATAN GIGI

A. Pengantar
Pokok Bahasan : Pertumbuhan Gigi
Sasaran : Siswa Sekolah Dasar ( SD )
Masalah : Pertumbuhan Gigi
Tempat : Klinik Gigi
Waktu : 5 Menit

B. Tujuan Instruksional

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah menerima penyuluhan sasaran dapat menjelaskan dan pertumbuhan gigi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah memperoleh penyuluhan, sasaran mampu menjelaskan dan menyebutkan :
a. Pengertian gigi susu , gigi campur , dan gigi permanen
b. Waktu pertumbuhan gigi
c. Tahapan pertumbuhan gigi manusia dengan benar.

C. Kegiatan Penyuluhan

NO TAHAP KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN WAKTU


SASARAN

1. Kontak a. Menjelaskan materi a. Mendengarkan 5 menit


Materi tentang pengertian gigi dan menjawab
susu,campuran,dan pertanyan
permanen b. Memperhatikan
b. Menjelaskan materi penjelasan yang
tentang waktu diberikan
pertumbuhan gigi susu dan c. Memperhatikan
gigi permanen penjelasan yang
c. Menjelaskan materi diberikan
tentang tahap-tahap
pertumbuhan gigi

D. Pokok Materi
1. Pengertian gigi susu, gigi campuran dan gigi permanen
2. Waktu pertumbuhan gigi
3. Tahapan pertumbuhan gigi

E. Metode
Ceramah
F. Media
Powerpoint

G. Uraian materi
1. Pengertian gigi susu, gigi campuran dan gigi permanen
a. Pengertian gigi susu
Gigi susu merupakan gigi yang tumbuh pada usia 6-30 bulan dan akan
tanggal pada usia 6-12 tahun dan digantikan oleh gigi tetap. Gigi susu
terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring dan 8 gigi geraham (molar) sehingga
totalnya ada 20 gigi.
b. Pengertian gigi campuran
Periode gigi bercampur adalah suatu periode dimana dijumpai adanya
gigi geligi sulung dan gigi geligi permanen bersamaan berada dalam mulut
yaitu pada usia kira-kira 6-12 tahun.
c. Pengertian gigi permanen
Gigi dewasa adalah gigi yang menggantikan gigi susu. Gigi permanen
mulai tumbuh pada anak umur 6 tahun serta jumlah gigi dewasa ada 32
buah gigi.

2. Waktu pertumbuhan gigi

a. Waktu pertumbuhan gigi susu

Gigi Bagian Jenis Gigi Masa Pertumbuhan Masa Tanggal

Rahang Atas Seri Pertama 7 bulan 6  Tahun


Seri Kedua 9 bulan 7 – 8 tahun

Taring 18 bulan 12 – 14 tahun

Geraham Pertama 14 bulan 11 – 12 tahun

Geraham Kedua 24 bulan 12 – 14 tahun


Rahang Bawah Seri Pertama 6 bulan 6 tahun
Seri Kedua 7 bulan 7 tahun

Taring 16 bulan 9 – 10 tahun

Geraham Pertama 12 bulan 10 – 12 tahun

Geraham Kedua 20 bulan 11 – 12 tahun

b. Waktu pertumbuhan gigi permanen

Gigi Waktu Tumbuh

Seri pertama RA 7 – 8       tahun

Seri Kedua RA 8 – 9       tahun

Taring RA 11 – 12   tahun

Geraham kecil pertama RA 10 – 11   tahun

Geraham kecil kedua RA 10 – 12   tahun

Geraham besar pertama RA 6 – 7       tahun

Geraham besar kedua RB 12 – 13   tahun

Geraham besar ketiga RB 16 – 21   tahun

Seri pertama RB 6 – 7       tahun

Seri kedua RB 7 – 8       tahun

Taring RB 9 – 10     tahun

Geraham kecil pertama RB 10 – 12   tahun

Geraham kecil kedua RB 11 – 12   tahun

Geraham besar pertama RB 6 – 7       tahun


Geraham besar kedua RB 11 – 13   tahun

Geraham besar ketiga RB 17- 21   tahun

3. Tahap – tahap pertumbuhan gigi

a. Periode gigi anak (deciduous dentition ) : Periode ini dimulai dari 6 bulan


sampai 6 tahun
b. Periode gigi bercampur (mix dentition) : Periode ini dimulai dari 6 tahun
sampai 12 tahun
c. Gigi dewasa molar 3 (permanent dentition) : Gigi Molar 3 tumbuh pada
usia 17 sampai 21 tahun

Gambar 1. Foto gigi siswa yang menjadi sasaran asuhan keperawatan gigi dan mulut

Anda mungkin juga menyukai