Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYUSUNAN ASESMEN OTENTIK

Disusun oleh :
ANGGY WIDIA RAMADANTI (2018 142 008)
QURROTA A’YUNIN (2018 142 007)
RIZKI NOVTRIA (2018 142 010)
FARAH YANUARITA (2017 142 018)

MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN


DOSEN PENGAMPUH : RAMTIA DARMA PUTRI, M.Pd,. Kons

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Penyusunan
Asesmen Otentik”
Kemudia kami ucapkan terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada
dosen pengampu ibu Ramtia Darma Putri M.Pd,. Kons yang memberikan tugas
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran AUD, sehingga menambah wawasan kami
tentang bagaimana pembelajaran yang ada di mata kuliah tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat
membangun .
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita semua, aamiin.
Saya ucapkan terimakasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Palembang, Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.
....................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................
ii
DAFTAR ISI.
....................................................................................................................................
iii

BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
........................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah.
........................................................................................................................
1
C. Tujuan Penulisan.
........................................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN
A. Delapan Komponen Dalam Menyusun Perencanaan Asesmen.
.......................................................................................................................
3
B. Maksud dan Tujuan Asesmen Otentik .
.......................................................................................................................
5

iii
C. Domain atau Aspek Perkembangan Yang di Akses
.......................................................................................................................
7

BABIII PENUTUP
A. Kesimpulan .
.......................................................................................................................
9

DAFTAR PUSTAKA .
....................................................................................................................................
10

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asesmen atau penilaian adalah suatu proses atau kegitan yang sistematis dan
berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil
belajar siswa dalam rangka mebuat keputusan-keputusan berdasarkan kreteria dari
pertimbangan tertentu.
Asesmen otentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada situasi
atau konteks dunia “nyata” yang memerlukan berbagai macam pendekatan untuk
memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah bisa
mempunyai lebih dari satu macam pemecahan.Asesmen juga dapat diperhatikan
sebagai proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran
perkembangan siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh
guru agar bisa memastikan siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar.
Asesmen menekankan pada proses pembelajaran, maka data yang
dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat
melakukan proses pembelajaran. Asesmen hasil belajar yang dilakukan oleh guru
sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan dengan tujuan untuk memantau
proses dan kemajuan belajar siswa serta untuk meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
Asesmen harus dilakukan oleh guru secara terus menerus sehingga guru
dapat melihat perkembangan dari siswanya. Sehingga pada pembahasan kali ini
kami akan membahas tentang delapan komponen dalam menyusun perencanaan
asesmen,maksud dan tujuan asesmen otentik, dan domain atau aspek
perkembangan yang di akses.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja delapan komponen dalam menyusun perencanaan asesmen ?
2. Apa yang di maksud dan tujuan asesmen otentik ?
3. Apa saja domain atau aspek perkembangan yang di akses di asesmen ?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mampu mengetahui delapan komponen dalam menyusun
perencanaan asesmen.
2. Mahasiswa mampu mengetahui yang dimaksud dan tujuan asesmen
otentik.
3. Mahasiswa mempu mengetahui domain atau aspek perkembangan yang
di akses di asesmen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Delapan Komponen Dalam Menyusun Perencanaan Asesmen

Fokus Pada 1-2-4-7


1. apa maksud dan tujuan asesmen?
2. Apa yang akan di akses?
3. Bagaimana munculnya perkembangan mewujudkan dirinya?
4. Strategi/ teknik apa yang akan dipakai?
5. Siapa saja yang terlihat?
6. Kapan dan dimana asesmen dilakukan?
7. Bagaimana data asesmen akan direkam, dikumpulkan dan diakses?
8. Kriteria apa untuk mengukur hasilnya?

Bentuk lingkaran diatas menunjukkan bahwa jika proses asesmen tersebut


valid maka terpenuhilah maksud tujuan yang ditetapkan dalam langkah pertama,
yaitu hasil hendaknya sama dan sebangun (kongruen) dengan sasaran tujuan yang
ditetapkan, tetapi juga harus tetap mencerminkan wilayah (semua aspek)
perkembangan dan kategori belajar anak didik. Kemudian dengan cara apa dan
bagaimana menangkap data informasi mengenai wujud perubahan dalam

3
perkembangannya serta proses dan hasil belajar anak didik? Caranya ialah dengan
memutuskan pusat perhatian atau fokus pada penyusunan instrumen asesmen
otentik yang diletakkan pada langkah 1-2-4-7, yaitu : 1) maksud dan tujuan; 2)
wilayah yang akan diakses; 4) strategi yang akan dipakai; dan 7) cara merekam
dan mengumpulkan data informasi serta mengaksesnya (cara mendapatkannya).
Setelah rancangan menyeluruh selesai, berarti sudah siap memulai pada
isi/substansi 8 komponen, khususnya 1-2-4-7 dengan lebih rinci, yang akan
bermanfaat dalam menyususn SKH(satuan Kegiatan Harian) atau yang sekarang
dikenal sebagai RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian).

4
B. Maksud dan Tujuan Asesmen Otentik
Maksud dan tujuan mengakses amak TK ialah untuk memperoleh data
informasi sebagi bukti adanya perubahan perkembangan dan hasil belajar anak
dengan harapan kemajuan perkambangannya kongruen dengan pola
perkembangan dan pola perilaku sesuai usia dan keunikan individu.
Artinya pencapaian belajar anak diharapkan sesuai tujuan program yang
telah ditetapkan atau tidak terlalu besar dikrepansinya. Disamping itu, yang perlu
diingat dan dideskripsikan adalah perubahan perkembangannya betul-betul
mencerminkan perkembangan pada semua aspek, yaitu : aspek fisik, sosial
emosional, dan kognitif.
Kedalaman pemahaman mengenai pola perkembangan, pola perilaku,
DBU, DBF, BPP dan BPKD versi kurikulum berbasis kompetensi TK 2004 harus
tertanam dalam pikiran dan penghayatan anada sebagai pendidik sekaligus penilai.
Dalam kontes instrumentasi asesmen otentik, asesmen dilakukan dengan
maksud untuk menyediakan data informasi yang terus menerus (on-going)
tentang kinerja anak didik misalnya dalam domain fisik/motorik, GmK (Gerak
motorik Kasar) seperti melompat, melempar dan menangkap, berlari dan berjalan
sedemikian rupa sehingga dapat :
a) Meningkatan pengalaman-pengalaman belajar
b) Memastikan pemilihan kompetensi anak didik
c) Memberikan bahan serta memperkaya pembelajaran dan kurikulum
Meskipun dalam kegiatan pengembangan fisik motorik anak, kadang-
kadang diisyaratkan suatu pengukuran formal kuantitatif yang dikembangkan
lebih jauh dan tidak selalu cocok dengan alat ukur yang ada namun hendaknya
pengukuran semacam itu digunakan atas dasar perorangan saja, misalnya bagi
anak yang pintar dan berbakat.
Adapun asesmen otentik digunakan untuk beragam tujuan sebagai berikut,
yaitu :
1) Untuk mengetahui berbagai macam aspek perkembangan anak secara
individual, yang meliputi aspek fisik motorik, bahasa, sosial emosional,
seni, moral dan agama.

5
2) Untuk diagnosa adanya hambatan perkembangan maupun identifikasi
penyebab masalah belajar pada anak.
3) Untuk memberikan tempat dan program yang tepat untuk anak, dalam hal
ini untuk mengetahui apakah anak membutuhkan pelayanan khusus.
4) Untuk membuat perencanaan program ( Kurikumum Planning).
Dalam hal ini asesmen digunakan untuk menetukan kemajuan anak dalam
mencapai tujuan program. Selain itu, asesmen juga bertujuan untuk
memodifikasi kurikulum, menentukan methodologi, dan memberikan
umpan balik (feed back).
5) Untuk menidentifikasi dan memperbaiki masalah perkembangan pada
anak.
6) Untuk kajian penelitian.

6
C. Domain atau Aspek Perkembangan Yang di Akses
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam perencanaan untuk
mengakses anak didik, harus jelas mengenai apa yang akan diakses dan wilayah
atau domain yang diakses.
KBK TK (2004) menentukan : Bidang Pengembangan Pembiasaan (BPP).
Dan bidang Pengembangan Kemampuan Dasar (BPKD) meliputi wilayah atau
domain :
BPP BPKD
1. Pengemabangan 1. KD Berbahasa
moral dan nilai-nilai 2. KD Kognitif Intelektual
agama. 3. KD Fisik Motorik
2. Pengemabangan 4. KD Seni
sosial emosional.
3. Kemandirian

Pembiasaan maksdunya ialah kegiatan kontinu dalam kehidupan keseharian


anak didik sehingga menjadi kebiasaan yang baik. Denis, Ralph (1996)
mengusulkan 9 domain belajar fundamental (DBF) bagi anak-anak usia TK
sebagai pondasi belajar anak di TK :
1. Konsep diri
2. Komunikasi
3. Berpikir kreatif
4. Berpikir kritis
5. Peduli lingkungan
6. Peduli sosial
7. Fisik/ kesehatan
8. Nilai budaya
9. Pengenalan teknologi

Meisels (1992) menyarankan & domain/wilayah yang sesuai perkembangan


anak usai dini, yaitu :

7
1. Seni dan musik ( perasaan-emosi).
2. Perkembangan fisik
3. Perkembangan bahasa dan sastra
4. Perkembangan personal dan sosial
5. Berpikir matematik
6. Berpikir ilmiah
7. Pentingnya sosial dan budaya
Untuk menempatkan domain-domain dalam matriks perencanaan perlu
dipertimbangkan kategori belajar sebagi perilaku sasaran (target) dalam setiap
domainnya. Kategori belajar menurut Katz (1987), BC Moe (1991) dan Hymes
(1991) sebagai berikut :
Keterampilan dan
Pengetahuan Perasaan disposisi
proses
1. Fakta 1. Jasmaniah 1. Komplain 1. Keingintahuan
2. Konsep 2. Sosial 2. Rasa aman 2. Ramah akrab
3. Gagasan 3. Verbal 3. Menghargai diri 3. Kreativitas
4. Kosakata 4. Berhitung 4. Percaya diri 4. Berprakarsa
5. Cerita 5. Menggambar 5. Perasaan 5. Kooperasi
6. Mata 6. Berpikir terhadap orang 6. Tanggung jawab
pelajaran 7. Menalar lain sosial
dalam 8. Memecahkan 6. Sekolah 7. Makin terus
kurikulum masalah 7. Guru menjajaki
9. Komunikasi 8. Belajar 8. Mempertanyakan
10. Ambil 9. Memanfaatkan
keputusan 10. Pengetahuan dan
11. Menolong keterampilan baru
diri sendiri

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Asesmen otentik adalah suatu penilaian belajar yang merujuk pada
situasi atau konteks dunia “nyata” yang memerlukan berbagai macam pendekatan
untuk memecahkan masalah yang memberikan kemungkinan bahwa satu masalah
bisa mempunyai lebih dari satu macam pemecahan. Asesmen menekankan pada
proses pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan
nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Asesmen
hasil belajar yang dilakukan oleh guru sebaiknya dilakukan secara
berkesinambungan dengan tujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
siswa serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Subali, Bambang. 2016. Prinsip Asesmen dan Evaluasi Pembelajaran. UNY


Press: Yogyakarta

Waseso, Iksan dkk. 2005. Evaluasi Pembelajaran TK. Banten: Universitas


Terbuka

10

Anda mungkin juga menyukai