Tugas 3 TEL - KELOMPOK 4 - Tidal Energy Converter in Southeast Asia
Tugas 3 TEL - KELOMPOK 4 - Tidal Energy Converter in Southeast Asia
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Teknologi Energi Laut (KL-4153)
Dosen Pengajar :
Elsa Rizkiya Kencana, S.T., M.Sc.
Disusun oleh :
Abiyyasa Salsabilla 119300016
Hendrikus Fernando Figo Timang 119300036
Ibnu Hiban 119300002
Riantono 119300038
Nadya Dwi Nofela 118300069
Dua pertiga dari bagian bumi terdiri dari lautan, hal ini menyebabkan
lautan menyimpan sumber energi yang berlimpah yang dapat dimanfaatkan.
Penggunaan energi laut sebagai sumber pemenuhan kebutuhan energi memiliki
keunggulan berupa kuantitas energi yang dihasilkan besar, ramah lingkungan dan
energi tersedia sepanjang waktu. Salah satu sumber energi laut yaitu energi
pasang surut, yang potensinya dapat dimanfaatkan melalui proses konversi energi.
Energi pasang surut air laut merupakan sumber energi mekanik yang dapat
digunakan dengan memanfaatkan naik turunnya permukaan air laut yang
disebabkan oleh interaksi medan gravitasi dari matahari dan bulan. Pasang surut
akan bervariasi dengan waktu dan tingginya tergantung pada posisi relatif
matahari, bulan dan bumi. Topografi dan kedalaman laut pada keadaan tertentu
dapat bertindak sebagai resonator atau konsentrator pasang surut. Mekanisme
suatu pusat energi pasang surut tergantung dari faktor meteorologi atau geofisika,
antara lain, arah dan kecepatan angin, lamanya angin bertiup dan luas daerah yang
dipengaruhi pasang-surut.
Terdapat dua jenis energi pasang surut air laut yang akan menentukan jenis
teknologi yang akan digunakan dalam menghasilkan listrik yaitu teknologi tidal
array dan teknologi tidal stream (or current). Teknologi tidal array
memanfaatkan energi potensial yang dihasilkan dari perbedaan ketinggian air
pada saat pasang dan surut. Bendungan digunakan untuk menampung dan
mengekstraksi energi pasang surut dari jarak yang berbeda. Teknologi tidal
stream (or current) memanfaatkan energi kinetik yang dihasilkan dari pergerakan
horizontal arus laut yang mengalir keluar masuk pada lingkungan pantai (seperti
garis pantai).
Saat ini ada 3 jenis teknologi pembangkit listrik tenaga arus pasut yaitu,
Tidal Power, Tidal Fence dan Tidal Turbine. Teknologi Tidal Power
memanfaatkan perbedaan pasang-surut minimal 5 meter dan penggunaannya
memerlukan reservoir area yang luas. Teknologi Tidal Fence, skala besar
digunakan juga sebagai jembatan penghubung antar pulau di antara selat.
Sedangkan Teknologi Tidal Turbine, lokasi ideal turbin arus pasut harus dekat
dengan pantai pada kedalaman antara 20-30 meter.
Asia Tenggara merupakan daerah yang pulaunya banyak memiliki
intensitas pasang surut yang tinggi, sehingga ocean renewable energy berupa
pasang surut air laut dapat dikembangkan di Asia Tenggara. Potensi energi pasang
surut di daerah Asia Tenggara sebesar 1 TW.
1. Thailand
Pengembangan energi pasang surut berupa teknologi pengkonversi belum
ada di negara ini.
2. Vietnam
Vietnam memiliki lebih dari 3.200 km dari garis pantai tetapi hanya 12
stasiun pasang surut. Potensi energi pasang surut Vietnam tidak besar
dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Di sana banyak lokasi medan
yang menguntungkan (seperti teluk, laguna) untuk membangun pembangkit listrik
akan tetapi tenaga pasang surut kecil.
3. Filipina
Berikut wilayah potensial di Filipina yang dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi pasang surut.
Teknologi ini bernama Northwest Capul Energy Project, dimana proyek ini
diharapkan dapat mengembangkan sumber daya energi terbarukan. Proyek ini
memiliki kapasitas sebesar 1,5 MW yang dapat memenuhi pasokan listrik selama
16 jam perhari. Konstruksi proyek ini dimulai pada pertengahan 2017 dan
diproyeksikan akan selesai pada 2019.
4. Brunei
Secara teori Brunei dimungkinkan untuk menghasilkan sekitar 335 kW
energi pasang surut per tahun, hal itu mungkin tidak layak secara ekonomi karena
lokasi negara tersebut, sehingga pengembangan teknologi energi pasang surut
belum dikembangkan di negara ini.
5. Malaysia
Pengembangan energi pasang surut berupa teknologi di Malaysia masih
berupa studi potensi energi. Rentang pasang surut di wilayah pesisir Malaysia
tidak setinggi negara-negara lain.
6. Singapore
ENVIROTEK, bersama dengan tim ahli internasional, telah berhasil
membangun SCHOTTEL Instream Turbine (SIT) di perairan Sentosa Boardwalk,
Singapura, demi memperagakan keberlangsungan energi pasang surut (tidal
energy) di wilayah tersebut.
7. Myanmar
Myanmar memiliki lebih dari 2.800 km garis pantai, Myanmar Engineering
Society (MES) disediakan sebagai layanan teknis untuk studi kelayakan, desain
dan pengawasan. Pembangkit listrik tenaga pasang surut pertama (3 kW) dipasang
pada tahun 2007 di desa Kanbalar, menyediakan listrik untuk sekitar 220 rumah
tangga (sekitar 1.200 orang).
Salah satu proyek Energi pasang surut yang telah selesai terletak di desa
Kanbalar, Divisi Ayeyarwaddy. Desa ini jauh sekitar 150 km dari garis grid.
Sebuah bendungan kecil yang diisi tanah dibangun di seberang sungai cabang.
Tingginya kira-kira 3 m dan panjangnya 10 m. Saluran terbuka kayu 0,35 m tinggi
0,35 m nafas panjang 8 m dihubungkan ke casing turbin melalui pintu keluar.
Draft tabung telah dipasang di outlet turbin. Selama pertunjukan aktual, karena
variasi ketinggian air pasang, selama 6 jam konsumsinya hanya dari debit yang
tersedia. Itu mengarah pada kemungkinan menjalankan 10 angka turbin paralel.
Jam pembangkitan setiap hari dengan pasang naik dan surut. Karena terjadi dua
kali pasang setiap hari, untuk menghasilkan 6 jam untuk setiap pasang datang
menjadi 12 jam per hari.
https://esi.nus.edu.sg/docs/default-source/doc/abundo_marine-renewable-energy--
-an-emerging-option.pdf
https://www.hydroreview.com/hydro-industry-news/mako-tidal-energy-site-
opens-in-singapore/#gref
https://www.pubshares.com/tidal-power-plant-philippines-building/
http://helmifajriyanto.blogspot.com/2014/09/tidal-energy.html
https://www.ctc-n.org/content/brunei-darussalam-2012