Ade Kamilatus Soleha Proposal Revisi P1P2 05
Ade Kamilatus Soleha Proposal Revisi P1P2 05
USULAN PENELITIAN
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Ketua Jurusan
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal usulan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Penjadwalan Irigasi Tetes dengan Cropwat 8.0 terhadap
Pertumbuhan Bibit Tanaman Pisang Mas Kirana (Musa acumunata L.).
Dalam penulisan usulan penelitian ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yayu Romdhonah, S.TP., M.Si., Ph.D., selaku dosen pembimbing I yang
telah memberikan bimbingan, saran, dan nasihatnya kepada penulis.
2. Samsu Hilal, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, saran, dan nasihatnya kepada penulis.
3. Sri Ritawati, STP., M.Sc selaku dosen penelaah yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan nasihat kepada penulis.
4. Andi Apriany Fatmawaty, Ir., M.P., selaku Ketua Jurusan
Agroekoteknologi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Prof. Dr. Nurmayulis, Ir., M.P., selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Dr. Ratna Fitry Yenny, S.P., M.P., selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan bimbingan, dorongan dan nasihat kepada penulis.
7. Kedua orang tua dan seluruh anggota keluarga besar yang telah
memberikan doa, dukungan, dan motivasi baik secara moril maupun
materil.
8. Teman-teman yang selalu mendukung dan memberikan semangat untuk
keberhasilan penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa usulan penelitian ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun pada usulan penelitian ini.
Serang, Desember 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian................................................................... 2
1.4. Hipotesis................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis................................................................... 4
2.2. Penelitian Sebelumnya........................................................... 5
2.2.1. Sistematika dan Botani Tanaman Pisang..................... 5
2.2.2. Kebutuhan Air Tanaman Pisang.................................. 8
2.2.3. Software Cropwat 8.0.................................................. 9
2.2.4. Penjadwalan Irigasi Tetes........................................... 11
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian...................................... 13
3.2. Alat dan Bahan....................................................................... 13
3.3. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data......................... 13
3.3.1. Rancangan Penelitian.................................................. 13
3.3.2. Pelaksanaan Penelitian................................................ 15
3.3.3. Pengolahan Data.......................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 17
LAMPIRAN............................................................................................... 20
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Software Cropwat 8.0................................................................ 10
Gambar 2. Skema Irigasi Tetes.................................................................... 12
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian..................................................... 20
Lampiran 2. Deskripsi Pisang Mas Kirana.................................................. 21
Lampiran 3. Diagram Alur........................................................................... 24
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
irigasi. Kebutuhan air tanaman dipasok dari tangki penampungan melalui selang
irigasi yang didesain khusus sehingga air dapat diberikan dengan debit yang sama
dan konstan pada setiap titik keluaran selang irigasi menggunakan sistem tetes
pada daerah perakaran tanaman (Chaer, 2016).
Salah satu bentuk manajemen air yaitu menghitung kebutuhan air tanaman
yang dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran Cropwat.
Menurut Udiana et al. (2014), penggunaan software Cropwat 8.0 dapat membantu
untuk mengetahui perkiraan pemberian air menyesuaikan pada kebutuhan air
tanaman dengan menginputkan data unsur cuaca, karakteristik tanah dan tanaman.
Cropwat merupakan alat pendukung sebuah keputusan pada program komputer
untuk perhitungan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan data
tanah, iklim, dan tanaman. Model Cropwat pada awalnya dikembangkan oleh
FAO pada tahun 1990 yang bertujuan untuk mempermudah dalam perencanaan
dan manajemen proyek irigasi, sehingga mampu untuk meningkatkan
pertumbuhan tanaman dan efisiensi Selain itu Cropwat dapat digunakan untuk
penjadwalan irigasi dengan baik serta dapat mengurangi jumlah pemberian air
irigasi tanpa terjadi penurunan hasil produksi.
Berdasarkan uraian diatas, untuk mendapatkan hasil terbaik dari
pemberian air dengan efisiensi dan produktivitas yang lebih tinggi, bahwa perlu
dilakukan penelitian tentang pengaruh penjadwalan irigasi tetes dengan cropwat
8.0 terhadap pertumbuhan bibit tanaman pisang mas kirana (Musa acumunata L.)
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penjadwalan irigasi
tetes dengan cropwat 8.0 terhadap pertumbuhan bibit tanaman pisang Mas Kirana
3
4
5
Batang semu adalah yang berdiri tegak diatas permukaan tanah atau yang
sering disebut batang. Batang semu ini terbentuk dari pelepah daun panjang
yang saling menutupi dengan kompak sehingga dapat berdiri tegak seperti
batang tanaman, oleh karena itu batang semu sering dianggap batang tanaman
yang sesungguhnya. Tinggi batang semu ini berkisar (3,5-7,5) m, tergantung
jenisnya (Suryanti dan Supriyadi, 2012)
c. Daun
Helaian daun berbentuk lanset memanjang, dengan lebar yang tidak
sama, bagian ujung daun tumpul, tepinya tersusun rata pada bagian bawahnya
berlilin. Daun ini diperkuat oleh tangkai daun yang panjangnya antara (30-40)
cm. Daun pisang mudah sekali robek oleh hembusan angin yang keras karena
tidak mempunyai tulang-tulang pinggir yang menguatkan lembaran daun
(Satuhu dan Ahmad, 2010).
d. Bunga
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung pisang karena
berbentuk menyerupai jantung. Bunga pisang tergolong berkelamin satu
yakni 10 berumah satu dalam satu tandan. Bunga tersusun atas daun-daun
pelindung yang saling menutupi. Daun pelindung berwarna merah tua,
berlilin dan berukuran panjang (6-7) cm, daun ini mudah rontok. Bunga
tersusun dalam dua baris melintang, yakni bunga betina berada dibawah
bunga jantan (jika ada). Lima daun tenda berbunga melekat dengan panjang
(6-7) cm. Benang sari berjumlah 5 buah pada bunga betina terbentuk tidak
sempurna, pada bunga betina terdapat bakal buah berbentuk persegi dan pada
bunga jantan tidak terdapat bakal buah (Suryanti dan Supriyadi, 2012).
e. Buah
Bunga pisang yang telah keluar akan membentuk satu kesatuan bakal
buah yang disebut sisir. Sisir pertama yang terbentuk akan terus memanjang
membentuk sisir kedua, tiga dan seterusnya. Buah pisang tersusun dalam
tandan, tiap tandan terdiri atas beberapa sisir dan tiap sisir terdapat (6-22)
buah pisang tergantung varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji
karena bersifat triploid (Suryanti dan Supriyadi, 2012).
8
Secara umum, syarat tumbuh pisang mas kirana menurut Marta (2016)
adalah sebagai berikut:
a. Iklim
Secara umum agroklimat yang sesuai bagi pertanaman pisang mas
Kirana adalah curah hujan (2.800-3.000) mm/tahun dengan 4 bulan kering
dan 8 bulan basah, kelembapan udara antara (80-85)% dengan intensitas
penyinaran matahari antara (49-58) lux dan elativere udara harian (22-31)° C
b. Ketinggian Tempat dan Tanah
Tanaman pisang toleran pada ketinggian dan kekeringan. Di Indonesia
tanaman pisang umumnya dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai
pegunungan setinggi 2.000 meter diatas permukaan laut (mdpl). Tanaman
pisang mas kirana dapat tumbuh sampai pada ketinggian tempat optimum
sampai 1.000 m dari permukaan laut. Tanaman pisang mas kirana juga dapat
tumbuh pada tanah bertekstur liat berlempung hingga pasir berdebu, tanah
elative dan regosol dan kaya akan bahan elativ. Tanah yang ideal memiliki
pH berkisar (4,5 – 4,7).
Mulai
Persiapan
Perancangan Rangkaian
Irigasi Tetes
Penanaman
Pengamatan parameter:
1. Tinggi tanaman (cm)
2. Jumlah daun (helai)
3. Diameter batang (cm)
4. Kehijauan daun SPAD
(unit)
Selesai
13
14
Hanan, S., Amri, K., & Gunawan, G. 2018. Analisis Kebutuhan Air Irigasi
Menggunakan Metode Cropwat Version 8.0. Inersia. Jurnal Teknik Sipil.
Vol. 10(2):61-68.
Idrus, M., Velthuzend, A., Kuswadi, D., Suprapto, S., & Darmaputra, I. G. 2018.
Kinerja Irigasi Tetes Tipe Emitter Aries Pada Tanaman Pisang Cavendish di
PT. Nusantara Tropical Farm. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. Vol.
18(1):33-38.
Madani. 2020. Sistem Kontrol dan Monitoring Irigasi Tetes pada Cabai Berbasis
Internet Of Things. Laporan Akhir. Politeknik Negeri Jember. Jember.
Mardhikasari, S., Yunus, A., & Samanhudi, S. 2019. Modification of Media for
Banana In Vitro Propagation with Foliar Fertilizer and Coconut Water in
cv. Rajabulu. Caraka Tani: Journal of Sustainable Agriculture. Vol.
35(1):23-32,
17
18
Nirmala, R., dan Shanti, R. 2017. Pertumbuhan Bibit Pisang Ekspor Cavendish
Asal Kultur Jaringan di Nurseri dengan Teknologi Pemberian Kosarine.
Jurnal Pertanian Terpadu. Vol.5(2):79-91.
Prasetyo, A., & Yusuf, A. R. 2020. Integrated Device Electronic untuk Sistem
Irigasi Tetes dengan Kendali Internet Of Things. Jurnal Ilmiah Teknologi
Informasi Asia. Vol.14(1):1-6.
Rosmawaty, T., Baharuddin, R., & Priono, H. 2021. Efektivitas NPK Grower dan
POC Bonggol Pisang pada Pertumbuhan Bibit Tanaman Pisang Kepok
(Musa paradisiaca) dengan Teknik Belahan Bonggol. Dinamika Pertanian.
Vol. 37(3):189-198.
Shalsabillah, H., K. Amri, dan G. Gunawan. 2018. Analisis Kebutuhan Air Irigasi
Menggunakan Metode Cropwat Version 8.0. Jurnal Inersia. Vol. 10(2):61-
68.
Simaremare, H.D., Adiwirman dan Ardian. 2015. Pemberian Air Sistem Irigasi
Tetes dan Konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair (PPC) pada Pertumbuhan dan
Hasil Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.). Jurnal Online Mahasiswa
Faperta. Vol. 2(2).
Suhartanto, R. M., Sobir dan Harti, H. 2012. Teknologi Sehat Budidaya Pisang:
dari Benih sampai Pasca Panen. Pusat Kajian Holtikultura Tropika LPPM-
IPB. Bogor: 53 Hal.
Suryasari, Yuyu., Kadapi, M. 2016. Katalog Pisang Koleksi Kebun Plasma Nutfah
Pisang Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Jakarta, LIPI Press.
Tria, L., Siswanto, dan M. Fauzi. 2014. Optimasi Pola Taman Daerah Irigai Uwai
Pangoan Kabupaten Kampar. Jurnal Fakultas Teknik. Vol. 1(2):1-9.
Manik, T.K., Rosadi, R.B. dan Karyanto, A. al., 2012. Evaluasi Metode Penman-
19
Udiana, I.M., W. Bunganaen, dan A.P.P Rizky. 2014. Perencanaan Sistem Irigasi
Tetes (Drip Irrigation) di Desa Besmarak Kabupaten Kupang. Jurnal
Teknik Sipil. Vol. 3(1):30-41.
20
- Asam : 0.063 %
- Gula : 21 %
Penanaman
Aplikasi Perlakuan
Pemeliharaan
Pengamatan
Pengolahan Data