Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI DAN MANAJEMEN

RESOLUSI KONFLIK, SENGKETA


& PERKARA PERTANAHAN UNTUK
KEAMANAN DI BIDANG INVESTASI

Sarjita, Tjahjo Arianto & Moch Machfud Zarqoni | i


Sanksi Pelanggaran pasal 22
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana
dengan penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/denda paling sedikit
Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 tahun dan
atau denda paling banyak 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan atau mengedarkan atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil hak pelanggaran cipta atau Hak
terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan penjara paling
lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah)

ii | Strategi Dan Manajemen Resolusi Konflik, Sengketa & Perkara Pertanahan Sarjita, Tjahjo Arianto & Moch Machfud Zarqoni | iii
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KdT)
Strategi dan Manajemen Resolusi Konflik, Sengketa & Perkara Pertanahan Untuk
Keamanan di Bidang Investasi
Sarjita ~ Tjahjo Arianto ~Moch Machfud Zarqoni, 2011
406+vi hal. 21 cm ISBN :…………………….

Sarjita
Tjahjo Arianto KATA PENGANTAR
Moch Machfud Zarqoni

Desain Cover & Isi : djanoerkoening


Cetakan Pertama: September 2011

Diterbitkan oleh:
MITRA PUBLISHING
Bismillaahirrohmaanirohim
YOGYAKARTA Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

bekerjasama dengan Alhamdulillahirobil’alamin. Segala puji dan rasa syukur, kami


panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas ridha dan perkenan-Nya,
PUSAT INFORMASI NASIONAL (PUSPIN) JAKARTA
Jln. Cempaka Baru Timur IV No.22
sehingga buku ini yang berjudul “STRATEGI DAN MANA-
Kemayoran, Jakarta Pusat JEMEN RESOLUSI KONFLIK, SENGKETA & PERKARA
Telp. (021) 91301168, PERTANAHAN UNTUK KEAMANAN DI BIDANG
INVESTASI” dapat diterbitkan dan hadir di hadapan pembaca.
Ide yang terkandung dalam substansi buku ini, tidak lain
merupakan buah pemikiran penulis, sehubungan dengan
© 2011 pada penulis
semakin meningkatnya kualitas dan kuantitas Masalah, sengketa,
Hak cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan
sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis maupun konflik dan perkara di bidang pertanahan pada khususnya dan
mekanis, termasuk memfotocopy, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, agraria yang tidak kunjung selesai, bahkan dari waktu ke waktu
tanpa izin tertulis dari Penulis dan Penerbit.
justeru semakin menggunung.
Sebagaimana ditegsakan oleh Kepala BPN RI (Djoyo
Winoto), bahwa salah satu hal yang mempunyai implikasi besar
bagi BPN RI adalah dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru
Dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer Dan

iv | Strategi Dan Manajemen Resolusi Konflik, Sengketa & Perkara Pertanahan Sarjita, Tjahjo Arianto & Moch Machfud Zarqoni | v
Lahan Gambut tertanggal 20 Mei 2011 Penundaan pemberian negara] tanah-tanah yang dikuasai negara langsung di kawasan
izin baru hutan alam primer dan lahan gambut yang berada di hutan akan bergerak/bergeser di luar kawasan hutan, jika
kawasan hutan konversi, hutan lindung, hutan produksi (hutan bergerak di luar kawasan hutan maka itu merupakan otoritas/
produksi terbatas, hutan produksi biasa/tetap, hutan produksi kewenangan BPN RI. Konsekuensi lebih lanjut dari kebijakan
yang dapat dikonversi) dan area penggunaan lain (apl). Ketua pemerintah tersebut di atas, bagi BPN RI akan nampak pada
BKPRN ditugaskan untuk melakukan percepatan konsolidasi kegiatan dan/atau usaha (perkebunan, pertambangan dan
Peta Induktif Penundaan Izin Baru ke dalam revisi Peta Tata aktivitas-aktivitas lain) yang memerlukan tanah sebagai salah
Ruang Wilayah sebagai bagian dari pembentukan tata kelola satu sumber daya alam/agraria menjadi sasaran utama yang akan
penggunaan lahan melalui kerjasama dengan Gubernur, Bupati/ dikejar oleh semua orang. Kegiatan dan/atau usaha di atas akan
Walikota dan Ketua Satuan Tugas Persiapan Pembentukan berimplikasi pada dua hal, yaitu: Pertama, meningkatnya sengketa/
Kelembagaan REDD+ (Reducing Emision from Deforestration and konflik tanah dan/atau agraria serta sumber daya alam; Kedua,
Forest Degrardation) adalah lembaga yang dibentuk oleh Presiden meningkatnya nilai tanah (Land value). Terkait dengan Impres
untuk mengkkordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan tersebut,
pemantauan REDD+. Kepala BPN RI mengkhawatirkan kemungkinan akan
Dalam Inpres tersebut, moratorium hutan dikecualikan terjadinya rekonsentrasi dari penguasaan dan pemilikan tanah,
terhadap: 1) permohonan yang telah mendapat persetujuan yang selama ini diperjuangkan untuk redistributif. Terjadinya
prinsip dari Menteri Kehutanan; 2) Pelaksanaan pembangunan Rekonsentrasi tanah, ini menjadi tantangan ke depan bagi BPN-
nasional yang bersifat vital, yaitu geothermal, minyak dan gas RI terkait dengan cita-cita untuk mewujudkan tanah bagi
bumi, ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu; 3) keadilan dan kesejahteraan rakyat.
perpanjangan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan Sementara itu, dalam rangka pembangunan nasional di
hutan yang telah ada sepanjang izin di bidang usahanya masih bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,
berlaku; 4) Restorasi ekosistem. Pemerintah telah menetapkan MP3EI (Master Plan Percepatan
Adapun institusi dan/atau lembaga pemerintah yang wajib dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Dengan MP3EI,
melaksanakan Intruksi Presiden ini adalah: 1) Kementerian maka sasaran, arah, timeline menjadi jelas. Siapa berbuat apa,
Kehutanan; 2) Kementerian Lingkungan Hidup; 3)Kemnetreian siapa berinvestasi berapa dan dimana.
Dalam Negeri; 4) BPN-RI; 5) BKPRN; 6) Bakorsuranal; 7) Selanjutnya kegiatan pembangunan nasional diarahkan pada
Gubernur; dan 8) Bupati/Walikota. empat sasaran pokok yaitu: Pertama, pro-pertumbuhan ekonomi
Implikasi terbesar dari Inpres tersebut adalah orientasi yang tinggi dan berkualitas (pro-growth); Kedua, menciptakan
pembangunan yang sebelumnya mudah mendapatkan [tanah dan memperluas lapangan kerja (pro-job); Ketiga, meningkatkan

vi | Strategi Dan Manajemen Resolusi Konflik, Sengketa & Perkara Pertanahan Sarjita, Tjahjo Arianto & Moch Machfud Zarqoni | vii
kesejahteraan rakyat melalui program-program jaring pengaman Korupsi Jo. UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
sosial yang berpihak kepada masyarakat miskin dengan cara Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jis UU Nomor 46 Tahun
menekan angka kemiskinan (pro-poor); Keempat, meningkatkan 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi). Kemudian
kualitas pengelolaan lingkungan hidup/pro-lingkungan (pro- terkait dengan perbaikan pelayanan publik, dan pengurangan
environmental). Untuk mendukung pencapain keberhasilan ekonomi biaya tinggi, Pemerintah juga telah melakukan reformasi
sasaran tersebut, Pemerintah menetapkan sepuluh sasaran stra- birokrasi secara substansial yang meliputi: 1) Struktur (Konsolidasi
tegis, dimana empat sasaran pokok yang telah disebutkan di atas struktural dan peningkatan kapasitas Kementerian Negara
termasuk di dalamnya. Sedangkan enam sasaran lainnya adalah: termasuk PAN/LPND, BKN, LAN, dll; 2) Penguatan Otonomi
1) Stabilitas ekonomi terjaga; 2) pembiayaan dalam negeri semakin Daerah (Otda) termasuk SDM-nya; 3) Regulasi dan harmonisasi
kuat dan meningkat; 3) ketahanan pangan dan air makin meningkat; serta sinkronisasi peraturan perundang-undangan (Pusat-
4) ketahanan enegri makin meningkat; 5) daya saing ekonomi Daerah), dll. Sedangkan untuk kualitas Pelayanan Publik,
nasional menguat dan meningkat; 6) pendapatan perkapita makin Pemerintah menerbitkan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang
meningkat. Pelayanan Publik (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 112,
Di lain pihak dalam dunia/iklim investasi/usaha. kita TLN No. 3038).
menghadapi berbagai persoalan terkait dengan belum mem- Kehadiran buku ini, paling tidak akan memberikan
baiknya atau terciptanya birokrasi di bidang perizinan yang efi- sumbangan pemikiran dalam mengurai permasalahan di atas.
sien (good governance), kepatuhan pada hukum (rule of law) dan Untuk memberikan sumbangan/kontribusi terkait dengan
keamanan berusaha/berinvestasi; dan, insfrastruktur serta ketena- keamanan berinvestasi/berusaha dan upaya penyelesaian
gakerjaan. sengketa/konflik yang timbul, BPN-RI menggulirkan beberapa
Terkait dengan belum terciptanya birokrasi di bidang program kegiatan unggulan: Penertiban Tanah yang Terindikasi
perizinan yang efisien (good Governance), Pemerintah telah Terlantar (PP Nomor 11 Tahun 2010 Jo. Perkaban Nomor 4 Tahun
mengagendakan perbaikan tata kelola Pemerintahan dan Penegakan 2010, Perkaban tentang Pendayagunaan Tanah Negara Eks Tanah
Hukum dan Pemberantasan Korupsi di dalam Naskah Kebijakan Terlantar dengan Perkaban Nomor 5 Tahun 2011), Reforma Agraria
Pembangunan Nasional 2010-2014. Wujud dari perbaikan tata (RA) dengan Objek Tanah Negara eks Kawasan Hutan, Tanah
kelola pemerintahan yang baik tercermin dari penurunan tingkat Negara eks Tanah Terlantar, Tanah Negara eks Tanah HGU dan
korupsi (penulis masih mempertanyakan kualitas dan kuantitas HGB yang telah berakhir jangka waktu berlakunya dan tidak
keberhasilan dalam upaya pencegahan dan/atau penindakan diperpanjang jangka waktu berlakunya oleh Pemegang hak atas
pelaku tindak pidana korupsi) meskipun sudah diundangkan UU tanahya, serta Tanah Negara lainya). Sementara itu Draf
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Peraturan Pemerintah (PP) RA sedang dalam proses pembahasan

viii | Strategi Dan Manajemen Resolusi Konflik, Sengketa & Perkara Pertanahan Sarjita, Tjahjo Arianto & Moch Machfud Zarqoni | ix
Lintas Sektor, Penyelesaian Sengketa dan Konflik Pertanahan
(Perkaban Nomor 3 Tahun 2011), Larasita (Perkaban Nomor 18
Tahun 2009), serta Legalisasi Asset.
Untuk memudahkan dalam memahami substansi buku ini,
penulis menuangkan uraian pada Bab I tentang Penyelesaian
Sengketa Tumpangtindih (Overlapping) Tanah HGU, Kawasan DAFTAR ISI
Hutan, Areal Pertambangan, HPL oleh Sdr. Sarjita, dilanjutkan
dengan bahasan pada Bab II tentang Eksekusi RTRW Melalui
Mekanisme Izin Lokasi, Antara Idealisme dan Realitas, ikuti oleh
Bab I
pembahasan pada Bab III dengan judul Strategi Revitalisasi
Penyelesaian Sengketa Tumpangtindih (Overlapping) Tanah
Konstribusi Tanah Dalam Bisnis Dan Pembangunan Berbasis
HGU, Kawasan Hutan, Areal Pertambangan, HPL, Tanah
Resolusi Sengketa (Dispute Resolution) Di Dalam dan Di Luar
Hak Adat dan Tanah Bekas Swapradja ~ 1
Pengadilan oleh Sdr. Muhammad Mahcmud Zarqoni. Pada akhir
buku ini ditutup dengan Bab IV berjudul Tanah Hilang/Musnah,
Bab II
Tanah Timbul, Tanah Hasil Reklamasi, Maupun Tanah Hasil
Tanah Yang Hilang/Musnah, Tanah Timbul, Tanah Hasil
Penyelesaian Sengketa, Permohonan/Pemberian Dan Pelepasan Hak,
Reklamasi, Tanah Hasil Penyelesaian Sengketa, Permo-
Pembebaban dan Pendaftarannya yang merupakan buah pemikiran
honan/Pemberian Dan Pelepasan Haknya, Pembebanan
dari Tjahjo Arianto.
Maupun Pendaftarannya ~ 95
Harapan penulis, semoga kehadiran buku ini dapat
memberikan inspirasi dan memperkaya pengetahuan para Bab III
pembaca untuk melangkah dan memulai amaliah yang terbaik Eksekusi Rencana Tata Ruang Wilayah Melalui Mekanisme
dalam menjalani kehidupannya. Akhirnya semua terpulang jua Izin Lokasi, Antara Idealisme dan Realitas ~ 167
kepada Yang Maha Memiliki segalan-Nya. Amien.
Bab IV
Wabillahi taufiq wal hidayah. Strategi Revitalisasi Kontribusi Tanah Dalam Bisnis dan
Wassalamu,alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Pembangunan Berbasis Resolusi Sengketa (Dispute
Resolution) di Dalam dan di Luar Pengadilan ~ 201
Yogyakarta, 24 September 2011

x | Strategi Dan Manajemen Resolusi Konflik, Sengketa & Perkara Pertanahan Sarjita, Tjahjo Arianto & Moch Machfud Zarqoni | xi
Lampiran
Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 ~ 257

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik


Indonesia Nomor 2 Tahun 2011 ~ 275

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik


Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 ~ 287

Tentang Penulis ~ 349

xii | Strategi Dan Manajemen Resolusi Konflik, Sengketa & Perkara Pertanahan

Anda mungkin juga menyukai