Anda di halaman 1dari 8
ROPP/TOR EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR LENGKAP "BIOTA PLUS" TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH @£ Tim Peneliti BPTP Sulawesi Tenggara BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGGARA. BALAI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIA® PERTANIAN 20 ———— Novae & 9. 10, ML. 12, 13. 14, 15. Judul ROPP Unit Kerja Alamat Unit Kerja Sumber Dana Status Kegiatan Penanggung Jawab a. Nama b. Pangkat/Golongan Lokasi Agroekosistem Jangka Waktu Tahun dimulai Tahun selesai Output Tahunan Output Akhir Biaya PT-Tri Harmony Abadi Direktur, I. H.Muhammad Ali LEMBAR PENGESAHAN Kajian Efektivitas Pupuk Organik Cair Lengkap "Biota Plus’ Terhadap Pertumbuhan Dan Peningkatan Produktivitas Padi Sawah BPTP Balitbangtan Sulawesi Tenggara J. Prof. M. Yamin No.89 Puuwatu Kendari PT. Baru : Didik Raharjo, SP. : Penata/ TIC Konawe Selatan Lahan Sawah 6 (enam) Bulan 2019 2019 Rekomendasi pupuk Biota Plus untuk padi sawah Rekomendasi pupuk Biota Plus untuk padi sawah Rp. 15,000,000 (Lima Belas juta rupiah) Penanggyng Jawab ROPP SP ‘NIP.19790622 200912 1 004 MSc 19650101 198903 1 001 E KAJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK CAIR LENGKAP "BIOTA E PLUS" TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH Tim Peneliti BPTP Sulawesi Tenggara PENDAHULUAN Upaya peningkatan produktivitas padi sawah salah satunya dapat dilakukan dengan penambahan unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan selama pertumbuhan dan embangan, Penggunaan pupuk anorganik terus menerus dalam waktu yang lama, jengakibatkan Kerusakan pada sifat fisik tanah yaitu tanah menjadi padat, terjadi imbunan fosfat, terjadinya erosi tanah sehingga lapisan humus tercuci, daya ikat air tanah \dah, keadaan mikro-biologi tanah kurang serasi schingga kegiatan mikroorganisme tanah ‘osot. Hal ini disebabkan karena kadar bahan organik tanah telah merosot, sehingga perlu wanfaatkan pupuk organik yang dapat menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang ma tidak merusak sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Penggunaan pupuk organik yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kendala luksi pertanian yaitu pupuk organik cair. Pupuk organik ini diolah dari bahan baku berupa ran ternak, kompos, limbah alam, hormon tumbuhan dan bahan-bahan alami lainnya 1g diproses secara alamiah. Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah dapat juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan tas produk tanaman,dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Pupuk organik cair adalah pupuk yang dapat memberikan hara yang sesuai dengan wutuhan tanaman, karena bentuknya yang cai, jika terjadi kelebihan kapasitas pupuk pada dengan sendirinya tanaman akan mudah mengatur penyerapan komposisi pupuk yang hkan, Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi atau dosis yang ikasikan terhadap tanaman. Pemupukan melalui tanah kadang-kadang kyrang efektif wna beberapa unsur hara tanaman telah larut terlebih dahulu dan hilang bersama air asi atau mengalami fiksasi dari dalam tanah sehingga tidak dapat diserap oleh tanaman, spuk yang diberikan lewat daun dengan cepat dapat diabsorbsi oleh daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan manfaat pupuk organik cair ota Plus terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi sawah. METODE PENELITIAN Penelitian akan dilaksanakan di Desa Poumbula Jaya Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara, Waktu pelaksanaannya yaitu pada bulan Januari sampai dengan Juni 2019. Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu Benih Padi varietas.... Pupuk NPK (15,15,15), Urea, Pupuk Organik Cair Biota Plus, Biota Plus Pestisida Nabati, Herbisida dan Insektisida. Alat yang digunakan yaitu handstraktor, atabela, cangkul, meteran, karung, label, karung dan ATK. Rancangan yang akan digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 (lima) perlakuan pemupukanyaitu perlakuan pupuk organik cair Biota Plus yang terdiri dari: 1). Pemupukan Kebiasan Petani di lokasi Penelitian 2). Pemupukan anorganik (rekomendasi pemupukan setempat)= Urea 150 kg/ha + NPK (15,15,15) 300 kg/ha 3). Pemupukan anorganik (rekomendasi pemupukan setempat) + Pupuk Biota Plus + Pestisida Nabati Biota Plus = Urea 150 kg/ha + NPK (15,15,15) 300 kg/ha + Biota Plus 3 liter/ha + Pestisida Nabati Biota Plus 3 liter/ha 4), Pemupukan anorganik + Pupuk Biota Plus + Pestisida Nabati Biota Plus = Urea 100 kg/ha + NPK (15,15,15) 150 kg/ha + Biota Plus 3 liter/ha + Pestisida Nabati Biota Plus 3 liter/ha, 5), Pemupukan anorganik + Pupuk Biota Plus + Pestisida Nabati Biota Plus = Urea 75 kg/ha + NPK (15,15,15) 100 kg/ha + Biota Plus 3 liter/ha + Pestisida Nabati Biota Plus 3 liter/ha Semua perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali, schingga terdapat 15 petak perlakuan, luas setiap petak perlakuan yaitu berukuran 10 x 15 m= 150 m, sehingga luas Jahan untuk penelitian ini yaitu 2.250 m’. Setelah ditetapkan lokasi penelitian maka dilakukan pengambilan sampel tanah untuk dianalisa beberapa sifat kimia dan fisik tanah awal. Analisa tanah dilakukan pada Labolatorium tanah yang teragreditasi. Pelaksanaan kegiatan Y Kegiatan budidaya padi sawah © Pengolahan tanah, Pengolahan tanah dilakukan untuk mendapatkan medium tumbuh yang baik bagi pertumbuhan akar, baik secara fisik, biologi maupun kimia tanah, Pengolahan tanah diawali dengan pembersihan gulma dan sisa tanaman yang berada di petakan sawah, lalu tahap berikutnya dibajak dan garu, Kegiatan pengolahan tanah sangat dipengaruhi tekstur tanah dan ketersediaan alsin pengolah tanah. © Pembuatan Petak dan Pembatas Petak Perlakuan Petak perlakuan dibuat sebanyak 20 petak dengan ukuran 20 x 25 meteripetak, sekaligus dibuat pembatas antar petak perlakuan untuk mencegah agar pupuk yang diberikan tidak ‘menyebrang ke petak perlakuan yang lain. Pembatas dibuat dengan ukuran tinggi 40 cm dan lebar 40 om, dan dilanjutkan pembuatan saluran pembuangan air. + Pesemaian/pembibitan Pesemaian bertujuan untuk membibitkan padi dan menjamin diperolehnya bibit tanaman yang vigor dan sehat utamanya bebas dari serangan OPT. Sebelum disemaikan benih direndam selama 8 jam dan diangin-anginkan selama 24 jam, lalu dihambur di petak pesemaian. Sekitar 14 hari, bibitsiap dicabut untuk segera ditanam di lahan « = Penanaman Pada kegiatan ini penanaman dilakukan dengan cara tanam pindah jarak tanam 25 x 25 om, jumlah bibit 2- 4/rumpun dan dengan cara tanam benih langsung menggunakan alat yaitu paralon. « Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan tanaman meliputi penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama/penyakit. Secara umum penyiangan dilakukan dua kali yaitu saat 21 HST dan disusul saat umur 35-40 HST, namun dalam pelaksanaannya penting diperhatikan tingkat perkembangan gulma di pertanaman padi sawah, Untuk pemupukan dilakukan sesuai dengan spesifikasi dari perlakuan yang akan dilakukan baik jenis hara, takaran dosis, dan waktu aplikasinya. Untuk pengendatian hama dan penyakit, sangat dianjurkan kepada petani untuk ‘menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), sehingga petani dianjurkan untuk mengamati tingkat dan jenis serangan hama/penyakit yang menyerang pertanaman padi sawah Panen Panen dilaksanakan setelah penentuan umur panen optimal (saat sekitar 85% malai sudah menguning), dengan kadar air gabah sekitar 21-26%. Panen per varietas harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari tercampurnya gabah dari setiap perlakuan. Untuk ‘memperoleh hasil panen, maka pengubinan berdasarkan setiap paket perlakuan teknologi yang diintroduksikan dengan ukuran Iuas ubinan yaitu 3 x 4m, Pengumpulan dan analisis data Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan dan wawancara langsung di lapangan. Data primer yang dikumpulkan antara lain Data agronomis (tinggi tanaman, jumlah anakan per rumpun, jumlah dan panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah hampa per malai, gabah isi, bobot 1000 butir, Kadar air, produksi gabah kering giling), evaporasi, perkolasi dan data curah hujan. ‘Untuk menghitung bobot 1000 butir (g) dihitung dengan menggunakan formulasi rumus sebagai berikut : Bobot 1000 butir = [A x {(100 - B)/86}] Keterangan : Bobot 1000 butir = bobot seribu butir pada kadar air 14% A = bobot seribu butir pada kadar air B B = kadar air terukur Untuk produksi gabah kering giling (GKG) dihitung dengan menggunakan formulasi rumus sebagai berikut : Prod (GKG) = [{(A) x (10.000)/B} x (100 - C)/86)] Keterangan : Prod (GKG) =Hasil gabah per ha pada kadar air 14 % A = Hasil Gabah dari plot percobaan seluas B meter bujur sangkar yang berkadar air C B = Luas Plot Percobaan Cc =Kadar Air terukur dari gabah hasil plot percobaan Data dianalisis sidik ragam dan bila antar perlakuan berbeda nyata dilanjutkan dengan wji DMRT. Untuk mengetahui keragaan ekonomi dari introduksi teknologi maka digunakan analisis keuntungan melalui persamaan yang dikembangkan (Samuelson dan Nordhaus, 1995; Debertin, 1986), yaitu: M=Qx pQ-YXxPx Q Jjumlah gabah yang dihasilkan (Kg/ha) PQ — =harga gabah (Rp/kg) = jumlah input (kg/liter/HOK) PX = harga input (Rp/(kg/liter/HOK) Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi yang terkait. Pengumpulan data sekunder diawali dengan studi pustaka dan pengumpulan data statistika (produksi, luas tanam, provitas, serangan OPT, dsb), dilanjutkan dengan tabulasi data dan disajikan dalam bentuk tabel. Kemudian data dan informasi tersebut dianalisis secara statistik deskriptif. e. Pelaporan dan seminar Laporan disusun secara tertulis sebagai bentuk pertanggungjawaban kegiatan Penelitian, Untuk menyempumakan penyusunan laporan, maka dilakukan seminar hasi kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan saran, masukan dari para peneliti dan penyuluh di BPTP Sulawesi Tenggara dan dari para stakeholder di daerah serta pihak PT. TRI ‘Harmony Abadi. Rencana Anggaran Biaya No. | Uraian Volume Biaya | Jumlah Rp) (Rp) 1. | Atk dan Computer Suplies T Paket | 300.000 | 300.000 2. Fotocopy dan Penggadaan 1 Paket | 300.000 300.000 4. Entry dan pengolhan data 1 paket | 400.000 400.000 4. | Belanja Perjalanan dalam rangka kegiatan pelaksanaan Kegiatan : > Survei lokasi dan Pengambilan 2 OH 350,000 700.000 sampel tanah - Pendampingan Persiapan 3 © OH 350,000 _1.050.000 Lahan/Pengolahan - Pendampingan Pembuatan 4 OH 350.000 1.400.000 Bedengan - Pendampingan Penanaman 4 OH 350.000 1.400.000 - Pendampingan pemasangan 2 OH — 350.000 700.000 papan nama/papan plot perlakuan - Pendampingan Pemupukan dasar 4 OH 350.000 1.400.000 - Pendampingan Pemupukan 4 OH 350.000 1.400.000 ‘Susulan I - Pendampingan Pemupukan 4 OH 350.000 1.400.000 ‘Susulan IL - Pendampingan 10 OH 350.000 3.500.000 pengamatan/pengambilan data - Pendampingan Pengambilan 4 OH 350.000 1.400.000 Ubinan/Panen - Monitoring dan Evaluasi 3 OH 350.000 1.050.000 Jumlah 40 OH | 350.000 14,000.000 15.000.000 Total (14243+4)

Anda mungkin juga menyukai