Sang Pemariii
Sang Pemariii
No. : 07
Kls : XII MIPA 7
Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu tentang percintaan, adat
istiadat, budaya, dan perjuangan.
2. Alur
Alur yang digunakan atau jalannya cerita dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk
menggunakan alur maju yang disertai dengan alur mundur kemasa lalu.
Bajus, egois,
4. Latar
a. Latar Tempat
• Dukuh Paruk.
• Ladang Kebun
• Dibawah pohon nangka.
• Rumah Nyai Kartareja. Perkuburan.
• Pasar Dawuan.
• Di Markas Tentara.
• Di Hutan
• Rumah Sakarya
• Rumah Nenek
• Rumah Sakum
• Rumah Tarim
• Lapangan bola deka kantor Kecamatan
• Di Alaswangkal
• Kantor Polisi
• Di Penjara/ Tahanan
• Di Sawah
• Di Pantai
• Di Vila
• Rumah Sakit
b. Latar Waktu
Sore hari
Malam hari
Pagi hari
c. Latar Suasana
• Tenang
• Gembira
• Tegang
• Bahagia
• Sedih
• Kecewa
5. Rangkuman cerita
Dukuh Paruk adalah sebuah desa yang terletak di pedukuhan yang sangat
terpencil dan jauh dari manusia-manusia modern. Di desa yang keadaannya
kering kerontang terdapat penduduk yang mempercayai bahwa mereka
keturunan dari Ki Secamenggala, seorang bromocorah yang dianggap sebagai
nenek moyang mereka.
Srintil merupakan anak pembuat tempe bongkrek yang menjadi piatu akibat
bencana tempe bongkrek. Sejak kecil srintil dirawat oleh kakek dan neneknya.
Saat usianya masih anak-anak ia memiliki seorang teman Rasus, Warta, dan
Darsun. Ketiganya sangat senang melihat srintil menari bak ronggeng.
Meskipun masih kecil, srintil sangat pandai menari.
Sebagaimana adat Dukuh Paruk, untuk menjadi seorang ronggeng srintil harus
melewati tahap-tahap yang tidak mudah. Srintil harus diserahkan kepada dukun
ronggeng, karena ia harus mendapat perawatan khusus. Srintil juga harus
dimandikan di depan cungkup makam Ki Secamenggala, dan yang terakhir
adalah prosesi bukak kelambu. Pada prosesi bukak kelambu srintil harus
menyerahkan keperawanannya pada lelaki manapun yang sanggup memenuhi
syarat yang telah ditentukan.
Sejak Srintil menjadi ronggeng, ia semakin jauh dari Rasus dan Rasus merasa
kehilangan sosok emaknya. Sejak saat itu pula Rasus memilih untuk keluar dari
desa yang telah membesarkannya. Di dusun Dawuan inilah Rasus mampu
mengubah pandangan hidupnya dan menghilangkan semua peristiwa yang
selama ini membayangi dan menyakitkan hatinya.
Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu tentang percintaan, adat
istiadat, budaya, dan perjuangan.
2. Alur
Alur yang digunakan atau jalannya cerita dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk
menggunakan alur maju yang disertai dengan alur mundur kemasa lalu.
Bajus, egois,
4. Latar
a. Latar Tempat
• Dukuh Paruk.
• Ladang Kebun
• Dibawah pohon nangka.
• Rumah Nyai Kartareja. Perkuburan.
• Pasar Dawuan.
• Di Markas Tentara.
• Di Hutan
• Rumah Sakarya
• Rumah Nenek
• Rumah Sakum
• Rumah Tarim
• Lapangan bola deka kantor Kecamatan
• Di Alaswangkal
• Kantor Polisi
• Di Penjara/ Tahanan
• Di Sawah
• Di Pantai
• Di Vila
• Rumah Sakit
b. Latar Waktu
Sore hari
Malam hari
Pagi hari
c. Latar Suasana
• Tenang
• Gembira
• Tegang
• Bahagia
• Sedih
• Kecewa
5. Rangkuman cerita
Dukuh Paruk adalah sebuah desa yang terletak di pedukuhan yang sangat
terpencil dan jauh dari manusia-manusia modern. Di desa yang keadaannya
kering kerontang terdapat penduduk yang mempercayai bahwa mereka
keturunan dari Ki Secamenggala, seorang bromocorah yang dianggap sebagai
nenek moyang mereka.
Srintil merupakan anak pembuat tempe bongkrek yang menjadi piatu akibat
bencana tempe bongkrek. Sejak kecil srintil dirawat oleh kakek dan neneknya.
Saat usianya masih anak-anak ia memiliki seorang teman Rasus, Warta, dan
Darsun. Ketiganya sangat senang melihat srintil menari bak ronggeng.
Meskipun masih kecil, srintil sangat pandai menari.
Sebagaimana adat Dukuh Paruk, untuk menjadi seorang ronggeng srintil harus
melewati tahap-tahap yang tidak mudah. Srintil harus diserahkan kepada dukun
ronggeng, karena ia harus mendapat perawatan khusus. Srintil juga harus
dimandikan di depan cungkup makam Ki Secamenggala, dan yang terakhir
adalah prosesi bukak kelambu. Pada prosesi bukak kelambu srintil harus
menyerahkan keperawanannya pada lelaki manapun yang sanggup memenuhi
syarat yang telah ditentukan.
Sejak Srintil menjadi ronggeng, ia semakin jauh dari Rasus dan Rasus merasa
kehilangan sosok emaknya. Sejak saat itu pula Rasus memilih untuk keluar dari
desa yang telah membesarkannya. Di dusun Dawuan inilah Rasus mampu
mengubah pandangan hidupnya dan menghilangkan semua peristiwa yang
selama ini membayangi dan menyakitkan hatinya.
1. Tema
Tema dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu tentang percintaan, adat
istiadat, budaya, dan perjuangan.
2. Alur
Alur yang digunakan atau jalannya cerita dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk
menggunakan alur maju yang disertai dengan alur mundur kemasa lalu.
Bajus, egois,
4. Latar
a. Latar Tempat
• Dukuh Paruk.
• Ladang Kebun
• Dibawah pohon nangka.
• Rumah Nyai Kartareja. Perkuburan.
• Pasar Dawuan.
• Di Markas Tentara.
• Di Hutan
• Rumah Sakarya
• Rumah Nenek
• Rumah Sakum
• Rumah Tarim
• Lapangan bola deka kantor Kecamatan
• Di Alaswangkal
• Kantor Polisi
• Di Penjara/ Tahanan
• Di Sawah
• Di Pantai
• Di Vila
• Rumah Sakit
b. Latar Waktu
Sore hari
Malam hari
Pagi hari
c. Latar Suasana
• Tenang
• Gembira
• Tegang
• Bahagia
• Sedih
• Kecewa
5. Rangkuman cerita
Dukuh Paruk adalah sebuah desa yang terletak di pedukuhan yang sangat
terpencil dan jauh dari manusia-manusia modern. Di desa yang keadaannya
kering kerontang terdapat penduduk yang mempercayai bahwa mereka
keturunan dari Ki Secamenggala, seorang bromocorah yang dianggap sebagai
nenek moyang mereka.
Srintil merupakan anak pembuat tempe bongkrek yang menjadi piatu akibat
bencana tempe bongkrek. Sejak kecil srintil dirawat oleh kakek dan neneknya.
Saat usianya masih anak-anak ia memiliki seorang teman Rasus, Warta, dan
Darsun. Ketiganya sangat senang melihat srintil menari bak ronggeng.
Meskipun masih kecil, srintil sangat pandai menari.
Sebagaimana adat Dukuh Paruk, untuk menjadi seorang ronggeng srintil harus
melewati tahap-tahap yang tidak mudah. Srintil harus diserahkan kepada dukun
ronggeng, karena ia harus mendapat perawatan khusus. Srintil juga harus
dimandikan di depan cungkup makam Ki Secamenggala, dan yang terakhir
adalah prosesi bukak kelambu. Pada prosesi bukak kelambu srintil harus
menyerahkan keperawanannya pada lelaki manapun yang sanggup memenuhi
syarat yang telah ditentukan.
Sejak Srintil menjadi ronggeng, ia semakin jauh dari Rasus dan Rasus merasa
kehilangan sosok emaknya. Sejak saat itu pula Rasus memilih untuk keluar dari
desa yang telah membesarkannya. Di dusun Dawuan inilah Rasus mampu
mengubah pandangan hidupnya dan menghilangkan semua peristiwa yang
selama ini membayangi dan menyakitkan hatinya.
Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu tentang percintaan, adat
istiadat, budaya, dan perjuangan.
2. Alur
Alur yang digunakan atau jalannya cerita dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk
menggunakan alur maju yang disertai dengan alur mundur kemasa lalu.
Bajus, egois,
4. Latar
a. Latar Tempat
• Dukuh Paruk.
• Ladang Kebun
• Dibawah pohon nangka.
• Rumah Nyai Kartareja. Perkuburan.
• Pasar Dawuan.
• Di Markas Tentara.
• Di Hutan
• Rumah Sakarya
• Rumah Nenek
• Rumah Sakum
• Rumah Tarim
• Lapangan bola deka kantor Kecamatan
• Di Alaswangkal
• Kantor Polisi
• Di Penjara/ Tahanan
• Di Sawah
• Di Pantai
• Di Vila
• Rumah Sakit
b. Latar Waktu
Sore hari
Malam hari
Pagi hari
c. Latar Suasana
• Tenang
• Gembira
• Tegang
• Bahagia
• Sedih
• Kecewa
5. Rangkuman cerita
Dukuh Paruk adalah sebuah desa yang terletak di pedukuhan yang sangat
terpencil dan jauh dari manusia-manusia modern. Di desa yang keadaannya
kering kerontang terdapat penduduk yang mempercayai bahwa mereka
keturunan dari Ki Secamenggala, seorang bromocorah yang dianggap sebagai
nenek moyang mereka.
Srintil merupakan anak pembuat tempe bongkrek yang menjadi piatu akibat
bencana tempe bongkrek. Sejak kecil srintil dirawat oleh kakek dan neneknya.
Saat usianya masih anak-anak ia memiliki seorang teman Rasus, Warta, dan
Darsun. Ketiganya sangat senang melihat srintil menari bak ronggeng.
Meskipun masih kecil, srintil sangat pandai menari.
Sebagaimana adat Dukuh Paruk, untuk menjadi seorang ronggeng srintil harus
melewati tahap-tahap yang tidak mudah. Srintil harus diserahkan kepada dukun
ronggeng, karena ia harus mendapat perawatan khusus. Srintil juga harus
dimandikan di depan cungkup makam Ki Secamenggala, dan yang terakhir
adalah prosesi bukak kelambu. Pada prosesi bukak kelambu srintil harus
menyerahkan keperawanannya pada lelaki manapun yang sanggup memenuhi
syarat yang telah ditentukan.
Sejak Srintil menjadi ronggeng, ia semakin jauh dari Rasus dan Rasus merasa
kehilangan sosok emaknya. Sejak saat itu pula Rasus memilih untuk keluar dari
desa yang telah membesarkannya. Di dusun Dawuan inilah Rasus mampu
mengubah pandangan hidupnya dan menghilangkan semua peristiwa yang
selama ini membayangi dan menyakitkan hatinya.
Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk yaitu tentang percintaan, adat
istiadat, budaya, dan perjuangan.
2. Alur
Alur yang digunakan atau jalannya cerita dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk
menggunakan alur maju yang disertai dengan alur mundur kemasa lalu.
Bajus, egois,
4. Latar
a. Latar Tempat
• Dukuh Paruk.
• Ladang Kebun
• Dibawah pohon nangka.
• Rumah Nyai Kartareja. Perkuburan.
• Pasar Dawuan.
• Di Markas Tentara.
• Di Hutan
• Rumah Sakarya
• Rumah Nenek
• Rumah Sakum
• Rumah Tarim
• Lapangan bola deka kantor Kecamatan
• Di Alaswangkal
• Kantor Polisi
• Di Penjara/ Tahanan
• Di Sawah
• Di Pantai
• Di Vila
• Rumah Sakit
b. Latar Waktu
Sore hari
Malam hari
Pagi hari
c. Latar Suasana
• Tenang
• Gembira
• Tegang
• Bahagia
• Sedih
• Kecewa
5. Rangkuman cerita
Dukuh Paruk adalah sebuah desa yang terletak di pedukuhan yang sangat
terpencil dan jauh dari manusia-manusia modern. Di desa yang keadaannya
kering kerontang terdapat penduduk yang mempercayai bahwa mereka
keturunan dari Ki Secamenggala, seorang bromocorah yang dianggap sebagai
nenek moyang mereka.
Srintil merupakan anak pembuat tempe bongkrek yang menjadi piatu akibat
bencana tempe bongkrek. Sejak kecil srintil dirawat oleh kakek dan neneknya.
Saat usianya masih anak-anak ia memiliki seorang teman Rasus, Warta, dan
Darsun. Ketiganya sangat senang melihat srintil menari bak ronggeng.
Meskipun masih kecil, srintil sangat pandai menari.
Sebagaimana adat Dukuh Paruk, untuk menjadi seorang ronggeng srintil harus
melewati tahap-tahap yang tidak mudah. Srintil harus diserahkan kepada dukun
ronggeng, karena ia harus mendapat perawatan khusus. Srintil juga harus
dimandikan di depan cungkup makam Ki Secamenggala, dan yang terakhir
adalah prosesi bukak kelambu. Pada prosesi bukak kelambu srintil harus
menyerahkan keperawanannya pada lelaki manapun yang sanggup memenuhi
syarat yang telah ditentukan.
Sejak Srintil menjadi ronggeng, ia semakin jauh dari Rasus dan Rasus merasa
kehilangan sosok emaknya. Sejak saat itu pula Rasus memilih untuk keluar dari
desa yang telah membesarkannya. Di dusun Dawuan inilah Rasus mampu
mengubah pandangan hidupnya dan menghilangkan semua peristiwa yang
selama ini membayangi dan menyakitkan hatinya.