Anda di halaman 1dari 7
Transformator ‘Transformator ialah peralatan listrik yang digunakan untuk mengubab nitai tegangen arus bolak-balik. Ukuran 9.1, pada dasarnye terdiri atas dua buah lilitan, masing- masing disebut sebagai iltan primer dan sekunder, yang ‘erisolai satu sama lainnya yang clilitkan pada inti yang sama yang umumaya ‘terbust dari baja atau besi, Suans sumber tegangan bolak-balik yang disuplaikan pada belitan primer akan menimbulkan aliran arus bolak- wee a ‘Sebagian besar transformator daya memilikiefisiensi 162 INSTALASI LISTRIK TINGKAT LANIUT miliki efisiensi 100%, daya pada sisi primer akan sama, dengan daya sisi sekunder transformator. Jai: ddan Karena maka diperoleh VpX Ip= VgX I @ dengan menggabungkan persamsan (1) dan (2), kita peroleh: Sebvoh transformater 230 V ke 12 V memilki belitan primer dengn 800 iltan. Hitungiakjumloh lili sekunder don onus ir di elton primer don sekunder ike enubrmerordlguratan unk menwplatlonceng fonda bahaya 12 ¥, 12 Wi Berdasarkan tool di atas diperoish: Yp= 230 Vou 12 Np = 800 iit Pal2W Information reguired: Ny, ond le Jumloh liltan sekunder, Ney N=“ 800 x 12. V = Ne “330V ‘rus belitan sekunder, = 42 hilton 2 12W ’" T2Vv ‘Arus belitan primer, -1A koe = 0,052 4. Rugi-rugi Transtormator Karena tidak tedapat bagan-bagan yang bergerak atau erpulur dati suas tansformator maka ransformator tidak memiliki ragicmigi ges@ka. Akibatnya sebagian tsar renaformator meni efilensi yang sang Gnggi yang berksn di aus 90%. Meskipun demkian,trdapat juga mugi-rugi yang muncul pada transformator yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok rugi-ragi utama yaitu rugi-rugi tembaga dan rugicragi-besi. Rugi-rugi tembaga terjadi karena resistansi dalam ‘velitan. Rugi-rugi ini akan berbanding lurus dengan besar- nya beban sehingga meningkatkan arus beban akan me- ningkatkan rugi-rugi tembaga karena rugi-rugi tembaga ini dirumuskan oleh persamaan */72', Rugi-rugi besi terdiriatas-rugi*histerisis: dan rugi arus-eddy: Besarnya rugi-rugi histerisis bergantung pada. jenis besi yang digunakan untuk inti transformator, Dengan demikian, dalam praktiknya pemilihan bahan inti harus dipertimbangkan dengan baik unwk meng- hindari rugi-rugi histerisis yang terlalu besar. Seperti telah disebutkan sebelumnya, transformator hanya bekerja ‘untuk suplai tegangan bolak-balik. Jadi, arus yang di- gunakan untuk membangkitkan fluks inti akan berubah terus menerus dari silai positif ke nilai negatif. Setiap saat terjadinya pembalikan arus akan terjedi pula perabalitanfuks magnedk. Akiba dr texjadiays faks ‘yang dibangkitkan dan kemudian runtuh secara berulang- tulang di dalam inti transformator inilah yang akan menimbulkan rigi-rugi histerisis. ‘Arus eddy ialah arus yang bersirkulasi di dalam inti transformator yang diakibatkan oleh terjadinya perubahan fluks magnetik. Arus eddy ini dapat dikurangi dengan jalan membuat inti dari lembaran besi yang terlaminasi i ann mesingcncing Irina id cde cts sam Jainnya. Rugi-rugi besi merupakan rugi-rugi yang sifatmya tcmatan dan tak Dengeatang pada besarapa beboa. Dalam kondisi tanpa beban ataupun berbeban penuh, transforma akan memiikirugirugi bes! yang sama. Efisiensi Transformator Untuk setiap ecota ata peralatan sot, ftalast ditentukan oleh besarnya rugi-rugi yang terjadi selama Geel eevee fant eee ee Etec cals eg eeee eer ae taser 50% - 6O% Laan enya rughrog geecian don ‘angin. Akan tetapi, karena transformator tidak memiliki tpn yang berpeak tan banger maka Pope i tidak akan muncul. Meskipun demilian, efisiensi transfor ‘ator dapat dihitung dengan cara yang sama untuk peng hitungan efisiensi mesinsmesin yang Iain, EAsiensi mesin secara umum diromuskan oleh persamaan: ne Pope, Pape ‘Daya masukan transformatordigunakan untuk mensuplai saya keluaran ditambah semva rugivugi yang terjadi di alam transformator. Dengan demikian dapat dikatakan baw Props = Poupe: + Rugh Dengen menuliskan kembali rumus dasar untuk efisiensi diperoleh: fo Prous + ROBE Sebuah tronsformator dayo 100 ‘VA mensuplai beban yang, beleria pado fokor daya 0,8. Hilingioh efisiensi "onslomatr ike ugiagi bes! don lenboganya adalah Wi WA x pf ‘ 100 kVA x 0,8 Prope 80 KW fae 1 ea + Real 80 kW ”" BOkW + TW teu, karena poda umumnyc efisiens oe dalam perseniase maka dengan liken hasil perhitungen a ee es sebesor 98,7%. Konstruksi Transformator ‘Transformator dikonstruksi dengan cara sedemikian se- hingga dapat meminimumkan rugi-rugi yang mungkin ™uncul selama operasi transformator. Inti transformator lumumnya terbuat dari bahan besi-silikon yang terlaminasi ‘karena pada frekuensi tertentu yang rendah besi-silikon = 0,987 TRANSFORMATOR 163 inti besi yang terlaminasi depet mengurangi rugi-rugi amis eddy. Belitan primer dan sekunder transformator ‘umumnya dililtkan saling berdekatan pada kaki transfor- ‘ator yang sama. Jika belitan ini dilewakkan pada kaki yang terpisah maka pada umumnye dilakukan pelilitan di mana setengah dari masing-masing lilitan berada pada ‘masing-masing kaki seperti tampak pada Gambar 9.2. AUTO-TRANSFORMATOR ‘Transformator yang memiliki belitan primer dan sekunder terpisah seperti terlihat pada Gambar 9.2 dikenal dengan ‘ama transformator dua belitan. Meskipun demikian adalah mungkin bagi kita untuk mengkonstruksi sebuah transformator yang hanya memiliki satu buah belitan saja sebagai belitan bersama untuk rangkaian primer dan se- ‘kunder, Tegangan sekunder diperoieh dengan jalan men- ‘up belitan primer. Transformator seperti ini disebut se- ‘aga! suro-transtormator. 4} Beiten ‘wgangan tinggt Untesan fuks magnetic memiliki rugi-rugi histerisis yang rendah serta bentuk Gombor 9.2 Kons sebuah ranslormetor a 164 INSTALASI LISTRIK TINGKAT LANJUT Sebuah auto-transformator akan bernilai ekonomi lebih murah dan secara fisik lebih ringan dibandingkan sebuah transformator dua belitan oleh karena lebih sedikit tembaga dan besi yang digunakan dalam konstruksinya, Namun, pada auto-transformator ini belitan primer dan sekundernya tidak terpisah secara elektrik sehingga ‘hubung singkat yang terjadi pada sisi atas belitan seperti ‘tampak pada Gambar 9.3 akan mengakibatkan munculnya tegangan primer di ssi sekunder tansformator. Atas dasar alasan ini, pengguncan auto-iransformator seringkali di- temukan untuk aphikasi di mana beda tegangan ssi primer dan sekunder tidakiah terialu tinggi. Pada saat meng- instalasi sebuah transformator, peraturan Bab 555 harus dipenuhi sebagai tambahan dari peraturan-peraturan lain yang relevan dengan instalasi ini TRANSFORMATOR TIGA FASA Hampir semua transformator yang digunakan dalam aplikasi industri adalah transformator yang dirmeang untuk operasi tiga fasa. Dalam konstruksi dua belitan, seperti terlihat pada Gambar 9, transformator tiga fasa dapat dibentuk melalui tiga buah transformator stu fasa Int bes! yang tereminas! isk tapping {Es , yang identik di mana belitannye diletakkan pada sebuah in baja-silikon bersama. Hubungan belitan untuk sisi primer dan sekunder dapat berupa hubungan bintang sao tegangan sekunder yaitu tegangan fasa ke fasa 400 V ddan tegangan fasa ke netral 230 dari tegangan primer 11 kV, Hubungan belitan untuk transformator tiga fsa ini diperlihatkan olch Gambar 94 di bawah ini. Konstruksi deri transformator tiga fasa adalah sama engen bontril transforraioe sata fara, Top! kara reiki ukuran yang lebih besar maka inti transformator tiga fas umumoye didinginkan dengan menggunakan minyak. TRANSFORMATOR DENGAN INT! TERENDAM MINYAK Dengan meningkamya kemampuan daya suatu tansfor- ‘ator, maka masalah yang muncol adalah bagaimana mendisipasikan panas yang dibangkitkan oleh inti ‘wansformator secara aman dan efekcif. Untuk transfor- ‘mator-transformator distribusi daya listrik solusi yang sangat umum digunakan ialah dengan menempatkan ttansformator dalam suatu wadah yang meagandung ‘bahan isolasi minyak yang melingkupi inti dan belitan secara menyeluruh. Minyak ini berfungsi ganda sebagai endingin sekaligus media isolasi untuk inti transfor- ‘ator. Dalam kondisi berbeban temperetar transformator akan meningkat dan membengkitkan aliran konveksi sirkulasi minyak trensformator yang mengalir melalui ‘abung-tabuog saluran luar. Udara yang melewati tabung- tabung saluran ini ekan membaws dan membuang panas ‘yang terkandung di dalam miayak dan akan mendingin- [AME ; Pa Gambar 9.5 Tonsomaterminyok. ‘kan transformator tersebut. Gambar 95 meraperlihatkan ‘konstruksi dari wansformator yang memiliki inti terendam dalam minyak, disingkat sebagai transformator minyak. Adapun susunan gardu induk transformator distribusi diperlihatkan dalam Bab 3 buku ini. PENGUBAHAN TAP TRANSFORMATOR Dalam kondisi berbeban tegangan sisi sekunder transfor. oleh peraturan. Toleransi yang. diijinkan oleh peraturan ialah sebesar nilai tezangan hubung terbuka +10% atau 6%, Karena tegangan transformator berbanding lurus terhadap jumlah lilitannya, maka salah satu solusi yang. dapat dilakuken ialah dengan memvariasikan jumlah ltitan dori betitn primer atau sekunder untuk memper- oleh tegangan yang diinginkan. Proses ini dikenal dengan nama pengubahan tap. Hampir semua transformator distribusi dilengkapi dengan saklar pengubahan tap pada sisi belitantegangan tinggi sehingga jumlahliitan dapat ddiubab-ubah. Saklar-saklar ini merupakan saklar yang bbekerja dalam kondisi tak berbeban dan oleh karenanya transformator harus diisolasikan terlebih dahulu sebelum operasi pengubahan tap ini dapat dilakukan. Untuk mencegah pengoperasian oleh pihak-pihak yang tidak berwenang maka seklar pengubahan tap ini harus selalu terkunci dan hanya dapat dibuke dan dioperasikun oieh- pihak-pihak yang berwenang. TRANSFORMATOR Transformator Ukur Sebuah transformator ukur bekerja dengan prinsip yang sama dengan transformator daya tetapi dirancang Khusus untuk digunakan bersama-sama dengan alat ukur listik ‘untuk memperiuas rentang ukur dari amperemeter atau voltmeter. Transformator ukur akan dikenakan tegangen dan aus rill yang mengalir pada rangkaian sementara ‘lat ukur dihubungkan pada belitan sekunder transfor- mator. Dengan cara ini, maka alat ukur akan mengukur arus atau tegangan yang lebih kecil tapi berbanding lurus techadap aris dan tegangan sesungguhnya sesuai dengan perbandingan belitan yang digunakan. ‘Keuntungan penggunaan transformator ukur ini antara Iain: | Sisi sekunder transformator ukur dililit untuk meng- ‘hasifkan tegangan yang lebih rendan sehingga dapat ‘menyederhanakan isolasi untuk peraiatan pengukuran ‘yang digunakan serte membuatnya menjadi lebih ‘aman. © Transformator sekaligus berfungsi juga untuk meng- ‘solasi alat ukur dari rangkaian utama sehingge antara rangkaian ukur dan rangkaian listrik wtama tidak terdapat hubungan listrik langsung. ‘© Peralatan ukur dapat dibaca melalui jarak jauh dari posisi yang aman dengan menggunakan kawat peng- ‘bubung yang panjang untuk menghubngkan alat wkur dan transformator vkur. © Tegangan sekunder atau arus sekunder dapat di- standarisasi (biasanya 110 V dan S A) yang akan rmenyederhanakan perubahan alat ukur. Transformator Tegangan Konstruksi dari sebuah transformator tegangen (VT) ‘adalah serupa dengan transformator days yang telah di- ‘babes pada bagian awal bab ini. Belitan sekunder deri transformator tegangan ini Gihubungkan dengan alat kur voltmeter seperti terihat pada Garmbar 9.6. Transformator ‘egangan dioperasikan sebagai penurua tegangan di mana tegangan sekunder biasanya distandarisasi pada nila 110 ¥. Beltan primer mem joa ita yang au ebb besar daripada belitan sekunder karene: eee %ONs ‘untuk menentukan tegangan beban. 165 166. INSTALASI LISTRIK TINGKAT LANJUT fem banyak Bikan Boban ® Gombar 9.5 Tonsfomotor legongon. ‘Sebuah voltmeter dihubungkon pada belitan sekunder transformator legangan yang memiliki 50 lilton. Sisi beliton primer transformator ini emi jumich beliten 250 dan inubungkan pada suplai uioma. Hitungloh tegongan suplai jiko pembacacn voltmeter adalah 80 V. Ne mei nyse 250 iMp> 2 cao Tegangan primer, Vp Vp = 400 V. Sebagoi solusi clternatif, rasio belton tronsformator jglah 250 : 50 = 5: 1 sehingga suplal tegangon iolch 5x 80 = 400 V. Sebuah kontraktor lsrik bermaksud untuk memonitor tuplai tegangan 660 V dengan menggunakon vollmeter standor 110 V. Tentukanloh rasio Belton dar tronslormator fegengon yang dopot digunakan, “oN rN B60V Ne 6 TOV "N77 Raslo beliton adalah 6 : 1, Hal ini berarti bohwo jumloh liliten sisi primer dori tansformator tegangon harvs enam kali lebih besar daripade lltan sekunder yang terhubung, poda volimeter.110 V. Transformator Arus Operasi dari sebvah transformator arus (CT) berbeda dengan transformator daya meskipun prinsip-prinsip dasaz transformatornya tetaplah sama, Belitan sekunder dati transformator arus memiliki jumlah lilitn yang banyak yang terhubung pada ampere ‘meter seperti tampak pada Gamiar 9.7 (a). Amperemeter binsanya distandarisasi pads nilai 1 A atau 5 A sehingga rasio transformator dipilih agar arus sebesar I A atau 5 ‘A mengalir pada belitan sekunder ketika rangkaianlistrik tama yang techubung dengan sisi primer wansformator arus mengalirkan arus beben penuh, Rumus yang digune- kan adalah sebagai beriku woh wi, Gambar 9.7 onsiomater on: a ronstormolor ors bein Primer; (0) wansfomator onus busbar primer. Belitan primer hanya memiliki beberapa lilitan saja dan dalam beberapa kasus tertentu arus-arus besar yang ‘kan divkur cukup dialirkan melalui sata llitan saja Dalam hal ini sebuah kawat penghantar yang mengalickan aus atau sebuah busbar dapat digunakan dan diletakkan pada titi temgah dari sebuah transformator arus seperti tampak pada Gambar 9.7 (b). Transformator arus jenis {ni dikenal dengan nama transformator arus busbar primer, Sebuch amperemeter ‘memiliki skal penuh § A di- gunakon untuk Reaae oa ‘soluran betar 200 A. ka belitan primer iransformator memniliki 2 liitan, hitungloh |umioh dor’ iiton sekunder yang diperkan untuk meng hasilkan pembacaan arus 5 Al hak Meh nya Mh 2x 2004 New SA Pada transformator daya diperlukan adanya beban sekunder untuk membangkitkan arus Primer yang berfungsi untuk menahan fluks magnetik inti pada nilai yang Konstan. Sedangkan pada transformator arus, arus primer merupakan arts rangkaian wama dan akan tetap ‘mengalir meskipun belitan sekunder terhubung atau tidak. Meskipun demikian, aus slander yang mengalis melalui amperemeter esp diperokan uaa stbileas ‘uks magnetik int, Jiks'amperemeter tidak dipasangkan, tegangan sekunder dari transformator arus dapet mencapai nilai yang tinggi dan membshayakan serea dapat merusak ‘solasi atau mengakibatkan pemanas inti yang berlebihan, Jadi, transformator arus tidak boleh dioperasikan dengan ‘Kondisi terminal sckunder terbuka serta tidak. ‘dipertukan Bemasangan perlatanpotks beban lebih pada eng. an skunderPeraturan 473-019) eapat kad 6i mana hubungan ampereneter has diputskan da ‘wansformator arus, maka terminal-terminalnya harus dihubungsingkatkan terlebih dahuly, Hal ini tidak akan mengakibatkan kerusakan pada ransformaoc ars sera dapat mencegah jdinya situa! yang memahay kan Racing dai tansformatorukur diukur dalam volts, ere. Untuk mengurangi kesalahan yang muncul, ampe- Femeter atau voltmeter yg dbobungkan pads transfor ‘mator arus alau transformator tegangan harus dioperasi- ‘kan pada ratingnya. = £0 lilton TRANSFORMATOR 167 Untuk menenivkan daya yong ditarik oleh sebuch motor sebuah wartmeter yang dihubungkan pada sebuch iransformotor orus (CT) dan fegangen IVI], Hosil pembacaan yang diperoleh iaioh: Wottmeter = 300 watt Resio tagangan VT = 440/110 V Ratio onus CT = 150/5 A Bvatlah skate rangkaion’pengukuran daye di alas dan fitnglah dove yong dirk lsh moto! Statsa dor susunan peralaton univk pengukuran daya i clas ditnjokkan pode Gembor 9.8 ‘brik in Rasio tegangan VT = 440/110 = 4: 1 Rosio anus CT = 150/5 = 30: 1 Deyo. Pembacaon , Fengali . Pengoli motor” Wetmeter “VT a Deyo motor = 300 Watt x 4 x 30 = 36 kW. Jedi, daye yang diarik oleh moter sv fosa frsabut adloh 36 kW. Gombor 9.8 Hubungan olat ukur wotmeer dan ronsoe metor ars don iegangon.

Anda mungkin juga menyukai