Disusun Oleh :
Nama : Ricky Firdaus
NIM : 2004102010084
Prodi : Teknik Mesin
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
3.1 Latar Belakang..........................................................................................3
3.2 Tujuan........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
DASAR TEORI.......................................................................................................4
2.1 Pengertian Bejana Tekan...........................................................................4
2.2 Penggunaan Bejana Tekan Dalam Industri...............................................4
2.3 Komponen Utama Bejana Tekan..............................................................5
2.4 Jenis Bejana Tekan Berdasarkan Bentuknya.............................................7
2.5 Faktor Pertimbangan Dalam Perencanaan Bejana Tekan Dalam Industri 9
2.6 Kegagalan Dalam Bejana Tekan.............................................................10
2.7 Metode Analisis yang Digunakan Untuk Menghitung Tegangan...........12
2.8 Signifikansi Hasil....................................................................................16
2.9 Pendekatan Desain..................................................................................17
2.10 Analisis Tegangan Pada Bejana Tekan...................................................17
BAB III..................................................................................................................19
PERHITUNGAN STUDI KASUS........................................................................19
3.1 Perhitungan Menggunakan Metode Analitis...........................................19
3.2 Perhitungan menggunakan Metode Simulasi Komputer PV Elite..........24
BAB IV..................................................................................................................38
KESIMPULAN......................................................................................................38
2
BAB I
PENDAHULUAN
3.2 Tujuan
Tujuan dari perhitungan stress pada tabung freon adalah untuk mengetahui
tegangan yang terjadi dan membandingkannya dengan kekuatan luluh bahan. Jika
tegangan yang terjadi lebih kecil dari kekuatan luluh bahan makan tabung
dinyatakan aman. Apabila tegangan yang terjadi melebihi kekuatan luluh bahan
maka tabung dinyatakan tidak aman.
3
BAB II
DASAR TEORI
Bejana tekan atau dalam istilah bahasa Inggris disebut pressure vessel
adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau pemrosesan
gas atau cairan dengan keadaan dimana tekanan di dalam bejana melebihi tekanan
atmosfir.
Bentuk bejana tekan sangat bervariasi, dari yang kecil untuk perlengkapan
rumah tangga seperti tabung LPG hingga yang besar untuk penyimpanan minyak
pada industri minyak. Adapun bejana bertekanan tinggi seperti boiler yang
digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU.
Secara garis besar pengelompokan bejana tekan adalah berdasarkan
ketebalan dinding atau shell. Dimana untuk bejana berdinding tipis dikategorikan
dengan perbandingan tebal dinding dengan diameter bejana adalah dibawah 1 :
10. Sedangkan untuk bejana tekan berdinding tebal perbandingan tebal dinding
dengan diameternya diatas 1 : 10.
Tebal dinding : diameter ≤ 1 : 10 ( bejana berdinding tipis )
Tebal dinding : diameter ≥ 1 : 10 ( bejena berdinding tebal )
4
2.3 Komponen Utama Bejana Tekan
2.3.1 Head
Head adalah bagian penutup dari kedua ujung silinder bejana tekan. Head
biasanya terbuat dari bahan yang sama dengan shell-nya. Fabrikasi head dilakukan
dengan cara melakukan forming pada plat material head sehingga terbentuk head
sesuai yang diinginkan, setelah itu head disambungkan ke bagian shell dengan
cara di las.
Ada beberapa jenis head berdasarkan bentuknya ;
1). Hemishperical Head
2). Ellipsodial Head
3). Cone
4). Torispherical Head
5
Gambar 2 - Shell Bejana Tekan
2.3.3 Support
Support adalah bagian dari bejana tekan yang menopang keseluruhan
bejana tekan. Support harus mampu menahan bejana tekan dari beban berat,
angin, dan gempa yang mungkin akan terjadi. Terdapat tiga jenis support untuk
bejana tekan ;
1). Saddle
Support jenis ini digunakan untuk menyangga bejana tekan horizontal.
Bejana tekan pada umumnya disangga menggunakan 2 buah saddle.
6
2). Skirt
Support jenis ini digunakan untuk menyangga bejana tekan silindris
vertikal maupun bejana tekan bola. Skirt dilas pada bejana tekan lalu diletakan
pada tanah yang telah diberi pondasi beton.
3). Leg
Jenis support ini biasa dipakai pada bejana tekan vertikan dan spherical.
Leg dilas pada bagian shell bejana. Kelebihan dari leg ini adalah penggunaan las
yang minimum.
7
karna posisi memanjang ke atas. Tapi karna posisinya menjulang ke atas maka ada
pertimbangan kekuatan angin yang mempengaruhinya.
8
Gambar 8 Bejana Tekan Dengan Bentuk Spherical
9
2.5.3 Suhu dan Tekanan Operasi
Suhu dan tekanan operasi adalah faktor pertimbangan yang sangat penting
dalam mendesain bejana tekan. Faktor inilah yang menjadi dasar perhitungan
dalam menentukan dimensi suatu bejana tekan. Umumnya suatu bejana tekan bisa
mempunyai tekanan hingga 10.000 psia dan suhu operasi hingga 470 ° C.
10
P = σ x 2t x l..................................................................(2)
Subtitusi persamaan (1) dan (2) :
σ x 2t x l = p x d x l, maka
Untuk mencari tegangan yang terjadi :
pxd
σ= ..............................................................(3)
2t
Untuk mecari ketebalan dinding bejana tekan :
pxd
t= ..............................................................(4)
2σ
11
2.7 Metode Analisis yang Digunakan Untuk Menghitung Tegangan
Metode analisis yang bisa digunakan untuk menghitung tegangan pada bejana
tekan dapat dilakukan dengan metode analitis, eksperimental, dan simulasi
komputer.
2.7.1 Metode Analitis
Metode analitis melibatkan solusi matematis yang ketat berdasarkan teori
elastisitas, plastisitas, mulur, yang berlaku. Metode ini adalah pendekatan yang
paling langsung dan mudah. Ini membutuhkan solusi umum untuk persamaan
kesetimbangan yang melibatkan kekuatan material dan gaya eksternal statis yang
diterapkan.
Secara umum tegangan yang terjadi pada bejana tekan adalah :
P
σ = .............................................................(9)
A
Dapat menyebabkan regangan atau perpanjangan per satuan panjang :
δ
ε= ...........................................................(10)
L0
Persamaan matematis dapat dengan mudah ditulis dan dikembangkan dan
disesuaikan pada khasus tertentu untuk menggambarkan perilaku regangan.
Persamaan biasa yang digunakan adalah :
P
tegangan normal, σ = ..........................................................(11)
A
M
tegangan lentur, σlt = .........................................................(12)
I
Tr
tegangan geser torsional , τ = .........................................................(13)
J
12
cara yang biasa dilakukan dalam analisis secara eksperimental ; strain gauge,
photoelastic, dan moire method.
Strain Gauge
Metode ini terdiri dari pengukuran regangan permukaan pada bejana atau
struktur aktual, atau model skala, dengan pengukur regangan resistensi mekanis
atau elektrik. Pada metode mekanis terdapat dua jenis pengukuran yang paling
umum, pengukur Berry dan Huggenberber. Sedangkan secara elektrik digunakan
pengukur hambatan listrik.
Pada pengukur Berry terdiri dari kerangka yang dipasangi titik kontak
stasioner, dan titik kontak kedua yang dapat dipindahkan pada kaki pendek tuas
engkol lonceng. Kaki panjang tuas bersentuhan dengan dial indicator yang
digunakan untuk mengukur regangan. Rasio tuas biasanya satu banding lima dan
panjang pengukur adalah 2 atau 8 inci.
13
Gambar 11 Strain Gauge Huggenberger
Photoelastic
Teknik lainnya yang digunakan untuk analisis tegangan eksperimental
adalah photoelastic. Dalam metode Photoelastic, pelapisan bahan fotoelastis
diterapkan langsung ke permukaan benda uji. Strain yang dihasilkan pada
permukaan spesimen di bawah beban ditransmisikan ke lapisan. Pengamatan dan
pengukuran pola fringe yang dihasilkan pada coating dilakukan dengan reflektion
polariscope.
Photoelstic memberikan gambaran keseluruhan dari distribusi tegangan
dan menunjukkan daerah tegangan tinggi, di mana perubahan kontur dapat
dilakukan untuk mengurangi konsentrasi, dan daerah tegangan rendah, di mana
material dapat dihilangkan tanpa mengurangi kekuatan umum dari struktur.
14
Gambar 13 Contoh Penggunaan Photoelastic
Metode Moire
Metode moire adalah salah satu metode pengukuran berbasis optik yang
banyak digunakan karna murah, tidak merusak, dan dapat diterapkan di seluruh
permukaan benda yang akan diukur. Pengamatan pada motode moire ditunjukan
akibat adanya deformasi plat logam.
15
Gambar 15 Tampilan Software PV Elite
Autodesk Inventor
Autodesk Inventor adalah salah satu perangkat lunak CAD yang lebih
ditekankan daripada pemodelan padat. Selain untuk penggunaan desain part,
Inventor juga bisa digunakan untuk finite element analysis (FEA).
Rumus analitis untuk evaluasi tegangan biasanya didasarkan pada teori elastis
yaitu sesuai dengan hukum Hooke. Kekuatan yang dihitung secara elastis dengan
mempertimbangkan struktur secara keseluruhan, akan sangat berkurang jika tidak
16
disertai dengan deformasi plastis pada beberapa bagian komponen struktur yang
relatif kecil di mana terjadi tegangan lokal yang tinggi.
Penentuan signifikansi membutuhkan pengetahuan tentang :
Jenis dan Sifat Pembebanan
Misalnya, apakah pembebanan yang diterapkan bersifat mekanis atau
termal, bersifat tetap (statis) atau tidak tetap (variabel atau siklik), dan apakah
pola tegangan yang dihasilkan seragam, atau apakah memiliki nilai puncak yang
tinggi?
Sifat Elastis dan Plastis Bahan
Misalnya, apakah sifat-sifat material sedemikian rupa sehingga pelelehan
internal atau penyesuaian ulang regangan dapat mengurangi efek konsentrasi
tegangan lokal?
Kemampuan Meterial Beradaptasi
Misalnya, apakah sifat material cukup untuk menyerap dampak yang
diterapkan atau beban kejut? Kekuatan suatu komponen struktur tidak hanya
bergantung pada nilai tegangan atau regangan maksimum pada komponen struktur
tersebut, tetapi juga pada beban luar yang bervariasi yang dapat dilakukan oleh
komponen struktur itu sendiri untuk mempertahankan strukturnya
Desain sebagian besar struktur didasarkan pada rumus yang diketahui sebagai
perkiraan. Pendekatan "faktor keamanan“ telah bekerja dengan baik untuk bahan
ulet di bawah pembebanan statis dan memberikan data ukuran awal kepada
perancang, yang menghasilkan metode analitis dan eksperimental yang lebih
mendekati. Peningkatan ini akan berlanjut seiring dengan bertambahnya
pengetahuan dan kesadaran tentang desain dan parameter material yang
mempengaruhi dan digunakan untuk penggunaan teknik. ketidaktahuan kita
berkurang dengan penemuan atau pengenalan dari lebih banyak faktor yang
mempengaruhi perilaku dan perhitungan yang tepat diambil dalam analisis desain.
Perbaikan besar, perluasan dan pengembangan dalam analisis tegangan analitis
dan eksperimental memungkinkan pemanfaatan lebih penuh dari sifat material
dengan keyakinan dan pembenaran. Banyak persamaan elastisitas yang
sebelumnya tidak dapat larut sekarang menghasilkan solusi yang dapat
disesuaikan dengan komputer, seperti metode elemen hingga.
Ini penting karena 80 persen dari semua kegagalan bejana tekan disebabkan
oleh tegangan lokal yang tinggi terkait dengan detail konstruksi bagian tertentu.
Oleh karena itu, konsentrasi tegangan pada bukaan nosel bejana, sambungan dan
17
las adalah sangat penting, dan metode untuk meminimalkannya melalui desain
dan analisis yang lebih baik adalah kunci untuk umur bejana tekan yang lama.
Kontrol detail konstruksi yang tepat memastikan vessel dengan desain yang
seimbang dan integritas maksimum.
Secara umum, bejana tekan yang dirancang sesuai dengan Kode ASME,
Bagian VIII, Divisi 1, dirancang oleh aturan dan tidak memerlukan evaluasi rinci
dari semua tegangan. Sementara Kode memberikan formula untuk ketebalan dan
tegangan komponen dasar, terserah pada perancang untuk memilih prosedur
analitis yang sesuai untuk menentukan tegangan akibat beban lain.
Perencanaan tebal dinding silinder (shell) yang diatur dalam standar
ASME Section VIII Divisi 2010 ayat UG-27, untuk ketebalan berdasarkan
tekanan maksimum atau minimum yang terjadi melalui persamaan :
Untuk circumferential stress :
PR
t= ……………….…………….…(14)
SE−0,6 P
SEt
P= ……………………...………….(15)
R +0,6 t
P (R+0,6 t)
S= .................................................(16)
Et
18
Untuk menghitung tekanan maksimal yang dapat diterima oleh bejana tekan
dalam batas aman atau Maximum Allowable Working Pressure (MAWP) dengan
persamaan :
σ max Et
MAWP = .........................................(22)
R+0,6 t
Lebih lengkapnya persamaan diambil dari Pressure Vessel Design Manual hal.
16. Dennis Moss.
19
BAB III
PERHITUNGAN STUDI KASUS
Pada tugas perancangan bejana tekan, akan dianalisis stress atau tegangan
yang terjadi pada tabung Freon AC. Tebung Freon AC adalah komponen
penyimpanan gas Freon yang dimana tekanan di dalam melebihi tekana atmosfer.
Adapun parameter dari tabung freon AC yang akan dianalisis adalah :
No Parameter Nilai
1 Tekanan kerja (P) 0,717055 MPa
2 Temperatur kerja (T) 54° C
3 Corotion Allowance (CA) 0 mm
4 Tebal Shell (t) 4 mm
5 Diamater Dinding (D) 352 mm
6 Joint Efisiensi (E) 1
7 Material : SA-515 60 σmax = 220,6 MPa
8 Jenis Fluida Freon
Dalam perhitungan tegangan atau stress (S) yang terjadi pada bejana tekan
menggunakan metode analitis kita memerlukan parameter tekanan yang bekerja
(P), radius dinding (R), dan ketebalan dinding (t). Dimana persamaannya adalah :
Untuk Circumferential Stress:
P ( R+0,6 t)
S=
Et
Untuk Longtudinal Stress :
P ( R+0,4 t)
S=
2 Et
Terdapat juga perhitungan untuk menghitung tekanan maksimal yang dapat
diterima oleh bejana tekan dalam batas aman atau Maximum Allowable Working
Pressure (MAWP) dengan persamaan :
σ max Et
MAWP =
R+0,6 t
20
Diagram Alir Perhitungan Stress (S)
21
Diagram Alir Perhitungan MAWP
22
3.1.1 Perhitungan Stress (S)
Dari paramater tersebut diketahui :
23
1) Bahan SA-515 dengan kekuatan luluh (σmax) = 220,6 MPa
2) Tekanan kerja (P) = 0,717055 MPa
3) Radius shell (R) = 176 mm
4) Tebal shell (t) = 4 mm
5) Joint Efisiensi (E) =1
Untuk perhitungan circumferential stress (S) yang terjadi pada bejana tekan
adalah:
P ( R+0,6 t)
S=
Et
(0,717055 MPa)(176 mm+ ( 0,6 x 4 mm ))
S=
(1)(4)
S = 31,98 MPa
Untuk perhitungan longitudinal stress (S) yang terjadi pada bejana tekan
adalah:
P ( R+0,4 t)
S=
2 Et
(0,717055 MPa)(176 mm+ ( 0,4 x 4 mm ))
S=
(2)(1)(4)
S = 15,9 MPa
24
3.1.2 Perhitungan Tekanan Maksimum yang Dapat Diterima atau Maximum
Allowable Working Pressure (MAWP)
Dari parameter tersebut diketahui :
1) Bahan SA-515 60 dengan kekuatan luluh (σmax) = 220,6 MPa
2) Joint Efisiensi (E) =1
3) Tebal shell (t) = 4 mm
4) Radius shell (R) = 172 mm
Maka perhitungan MAWP :
σ max Et
MAWP = R+0,6 t
( 220,6 ) ( 1 ) (4 mm)
MAWP = (172 mm)+(20,6( 4 mm))
MAWP = 2,13 MPa
Tekanan maksimum yang bisa diterima bejana tekan tersebut adalah 2,13 Mpa.
25
3.2 Perhitungan menggunakan Metode Simulasi Komputer PV Elite
26
Langkah-langkah perhitungan menggunakan software PV Elite :
1. Buka Aplikasi PV Elite
27
4. Input Material. Dilipih SA-515 60
28
7. Input Corrossion Allowance. Dipilih 0 mm
29
11. Input Construction Type. Dipilih Welded.
30
15. Tampilan Output Report
17. Hasil perhitungan Stress pada Head bejana tekan. Dalam report yang
dikeluarkan terdapat perhitungan Required Thikcness, Maximum
Allowable Working Pressure, dan Actual Stress.
31
18. Perhitungan Stress pada Shell bejana tekan. Dalam report yang
dikeluarkan terdapat perhitungan Required Thikcness, Maximum
Allowable Working Pressure, dan Actual Stress.
32
3.1 Perhitungan menggunakan Metode Simulasi Komputer Autodesk Inventor
Diagram alir analisis menggunakan Autodesk Inventor
33
Langkah-langkah analisis menggunakan sofware Autodesk Inventor :
1) Input Model CAD
34
3) Jendela Create New Study akan muncul, lalu klik OK.
4) Klik ikon Assign Material, pada jendela Assign Materials klik Materials
35
5) Pilih Steel Alloy, lalu edit Physical Property yang sesuai dengan material.
Pada kasus analisa tabung Freon material yang akan dianlisis adalah SA
515 60. Lalu klik OK.
6) Tentukan Fixed Constraint dengan klil ikon Fixed Constrain, lalu pilih
bagian bawah (support) tabung, lalu klik OK.
36
7) Tentukan load jenis pressure dengan klik ikon Pressure. Pilih area yang
ingin dihitung tegangannya. Masukan input pressure sebesar 0,717055
MPa. Lalu klik OK.
8) Klik Mesh View untuk melihat jumlah Nodes dan Element dengan klik.
37
9) Klik Simulate untuk memulai Analisis. Jika tidak ada warning maka
model siap dianalisis lalu klik Run.
10) Model telah dianalisis. Pada bagian ini kita bisa melihat tegangan yang
terjadi pada model bejana tekan yang dianalisis.
38
Hasil dari analisis menggunakan Autodesk Inventor memperlihatkan
tegangan yang terjadi pada head adalah 38,22 MPa dan pada shell adalah 35,19
MPa. Jika dibandingkan dengan kekuatan luluh material sebesar 220,6 MPa, maka
tegangan yang terjadi masih dalam batas aman.
Metode simulasi
Metode simulasi
komputer
komputer
Tegangan Metode Analitis menggunakan
menggunakan
software Autodesk
software PV Elite
Inventor
Tegangan
31,98 MPa 31,98 MPa 35,19 MPa
pada shell
Tegangan
- 31,62 MPa 38,22 MPa
pada head
Kekuatah
220,6 MPa 220,6 MPa 220,6 MPA
luluh bahan
39
BAB IV
KESIMPULAN
Bejana tekan atau dalam istilah bahasa Inggris disebut pressure vessel
adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan atau pemrosesan
gas atau cairan dengan keadaan dimana tekanan di dalam bejana melebihi tekanan
atmosfir. Kompunen utama yang terdapat pada bejana tekan adalah head, shell,
dan support. Pengelompokan bejana tekan berdasarkan bentuknya yaitu, vertikal
silindrical, horizontal silindrical, dan spherical.
Dalam merencanakan bejana tekan di industri perlu memperhatikan
beberapa pertimbangan teknis seperti fungsi dan lokasi, sifat fluida kerja, suhu
dan tekanan operasi, dan kapasitas produksi.
Terdapat dua jenis kegagalan yang paling umum dalam bejana tekan yaitu
kegagalan belah dan kegagalan putus. Kegagalan belah disebabkan oleh
circumferential stress. Sedangkan kegagalan putus disebabkan longitudinal stress.
Dalam menganalisis tegangan dalam bejana tekan terdapat tiga metode
yaitu metode analitis, metode eksperimental dan metode simulasi komputer.
Tegangan maksimal yang terjadi dengan menggunakan metode analitis
adalah 31,98 MPa. Tegangan maksimal yang terjadi dengan menggunaka software
PV Elite adalah 31,98 MPa. Tegangan maksimal yang terjadi dengan
menggunakan software Autodesk Inventor adalah 38,22 MPa. Dapat dipastikan
bahwa untuk tegangan yang terjadi masih dibawah kondisi aman karna dibawah
kekuatan luluh material SA-515 60 yaitu 220,6 MPa.
Tekanan maksimum yang dapat diterima oleh tabung freon jika dihitung
menggunakan metode analitis adalah 2,13 MPa, sedangkan jika dihitung
menggunakan sofware PV Elite adalah 2,63 MPa.
40
41