DASAR TEORI
Menurut Popov (1978) bejana tekan berdinding tipis adalah bejana yang
memiliki dinding yang idealnya bekerja sebagai membran, yaitu tidak
terjadi lenturan dari dinding tersebut. Sebenarnya bola merupakan bentuk
bejana tekan tertutup yang paling ideal bila isinya memiliki berat yang bisa
diabaikan, tetapi pada kenyataannya pembuatan bejana tekan berbentuk bola
sangat sulit sehingga orang lebih memilih bejana tekan berbentuk silinder.
Bejana berbentuk silindris pada umumnya baik kecuali pada sambungan-
sambungan lasnya.
4
Kegagalan retak pada bejana baja karbon bisa terjadi karena pecah ulet
atau karena penggabungan void-void mikro, retak getas (brittle fracture)
atau retak pecah, atau sobekan yang terjadi karena retak rapuh. Penurunan
temperatur, penambahan takikan, dan laju pembebanan yang tinggi akan
mendorong terjadinya retak rapuh.
Perubahan dari retak rapuh ke retak ulet tergantung pada ukuran butir
dan komposisi baja yang merupakan sifat dari material tersebut (R.L
Sindelar, dkk, 1999)
Menurut Tom Siewert, retak awal dimulai pada daerah yang memiliki
struktur mikro yang keras yang dikenal peka terhadap tegangan retak
hidrogen. Struktur mikro yang keras ini terbentuk selama pengelasan pada
saat perbaikan. (ASME - 2010 EDITION)
5
2.Bejana tekan Silinder Berbentuk Horizontal (Horizontal Cylindrical
Vessel).
1. Posisi vertikal
Posisi vertikal (Gambar 2.1) yaitu posisi tegak lurus bejana tekan
terhadap sumbunya. Posisi ini banyak dipakai dalam instalasi anjungan
minyak lepas pantai, yang mempunyai tempat terbatas
Opening
Opening
6
2. Posisi horizontal
Bejana tekan posisi horizontal banyak digunakan di ladang minyak
didataran karena memiliki kapasitas produksi yang lebih besar
1. Bejana tekan dinding tebal, memiliki ketebalan dinding (sheel) lebih dari
𝐷
1/10 diameter sheel. = 10
𝑡
7
Gambar 2.3 (a) Bejana tekan dinding tipis (b) Bejana tekan dinding tebal
(Sumber: Dennis R. Moss, edisi ke-3, 2004)
Perbedaan bejana tekan dinding tipis dengan dinding tebal berada pada
distribusi tegangan yang terjadi pada dinding bejana tekan tersebut, pada
bejana tekan. Menurut tekanan kerja, bejana tekan dapat di klasifikasikan
menjadi empat macam yaitu :
8
Tangki bertekanan medium biasanya digunakan untuk penyimpanan
lanjutan volatilitas tinggi dan produk yang tidak dapat disimpan dalam
tangki tekanan rendah. Bentuknya dapat berbentuk silinder dengan dasar
datar atau dished dan sloped atau domed roofs. Tangki dengan tekanan
medium biasanya dibuat dengan dilas. Tangki berbentuk bola (spherical
tank) juga dapat digunakan, terutama pada tekanan atau sekitar 100 kPa
(ga).
2.3.1 Shell
Shell adalah komponen yang paling utama yang berisi fluida yang
bertekanan. Pada umumnya ada dua tipe shell yang ada yaitu shell silindris
dan spherical shell. Tetapi hanya shell silindris sering digunakan dalam
desain bejana tekan.
9
Ketebalan shell dipengaruhi oleh tekanan desain. Tekanan desain
dibedakan menjadi dua yaitu tekanan desain internal dan tekanan desain
eksternal. Untuk menentukan ketebalan shell harus memperhatikan beban
yang terjadi pada shell. Arah penyambungan shell juga akan mempengaruhi
perhitungan ketebalan shell.
A. Tegangan pada shell
𝑃𝐷
t= ……………………………………………..…………(2.1)
4𝑡
diketahui :
D = diameter shell, inchi
P = tekanan desain internal, psi (kPa)
s1 = tegangan longitudinal, psi (kPa)
10
s2 = tegangan circumferential, psi (kPa)
t = corrosion allowance, inchi
𝑃𝐷
t = ……………………………………………..…….... (2.2)
2𝑡
diketahui :
D = diameter shell, inchi
P = tekanan desain internal, psi (kPa)
s1 = tegangan longitudinal, psi (kPa)
s2 = tegangan circumferential, psi (kPa)
t = corrosion allowance, inchi
𝑃𝑅
t = 𝑆𝐸−0,6𝑃
atau
𝑆𝐸𝑡
P = 𝑅−0,6𝑡
diketahui :
t = tebal shell, inchi
P = tekanan desain internal, psi (kPa)
11
R = jari-jari dalam, inchi
E = efisiensi sambungan
4𝐵
Pa = 𝐷0 ………….………………………….…….………(2.3)
3( )
𝑡
2𝐴𝐸
Pa = 3𝐷𝑜/𝑡…………………………...……….…...….……..(2.4)
diketahui :
t = tebal shell, inchi
Pa = tekanan desain external, psi (kPa)
R = jari-jari dalam, inchi
E = efisiensi sambungan
Do = diameter luar shell, inchi
1,1
A=(𝐷𝑜/𝑡)2 …………………………………………….….(2.5)
12
Untuk harga A lebih besar dari 0,1 maka harga A yang dipakai
adalah 0,1. Kemudian untuk menentukan harga tekanan eksternal ijin
maksimum Pa bisa ditentukan dengan persamaan berikut
……….……………....…………(2.6)
…………….…………….…..…(2.7)
Diantara harga Pa1 dan Pa2 dicari harga yang paling kecil kemudian
dijadikan sebagai tekanan kerja ijin maksimum eksternal Pa,
kemudian bandingkan dengan P (tekanan desain eksternal). Apabila
Pa labih kecil dari P maka ketebalannya harus diperbesar dari harga
semula.
2.Memasukan Fig. UGO-28.0 pada nilai L/Do. Saat L/Do lebih besar
dari 50 dan pada 0,05 saat L/Do kurang dari 0,05
13
Grafik 1 UGO -28.0
14
Grafik 2 UCS-28.2
15
2.3.2 Head
Seluruh bejana tekan harus ditutup dengan head. Head lebih banyak
berbentuk kurva dari pada pelat datar. Bentuk kurva lebih banyak memiliki
keuntungan antara lain kuat sehingga ketebalan head bisa lebih tipis, lebih
ringan walaupun agak mahal.
Berikut tipe head dan persamaan unuk menetukan ketebalanya.
2. Ellipsoidal head
𝑷𝑫
t = 𝟐𝑺𝑬+𝟏,𝟖𝑷…………………………………..………….….(2.9)
16
- Masukan harga A pada grafik material Fig G ASME
2.3.3 Nozzle/Opening
17
thermowells
Keterangan gambar.
𝑃𝑅𝑛
trn = 𝑆𝐸−0,6𝑃………………………………………………(2.17)
18
R = diameter dalam vessel, in
Keterangan gambar.
19
dimana F = factor koreksi,1
fr1 = 1
sedangkan luas total reinforcements berdasarkan tekanan luar hanya
50% dari luas reinforcements dibawah tekanan dalam dengan tr
adalah ketebalan dinding yang diperlukan berdasarkan perhitungan
tekanan luar.
1. Nozzle Outlet
Fungsi nozzle outlet adalah saluran keluar fluida dari bejana
tekan ke pipa pemakaian. Nozzle outlet terdiri dari flensa dan pipa.
Untuk pemilihan material nozzle outlet yang digunakan adalah jenis
carbon steel sesuai dengan standar ANSI/ASME B16.5 dan sesuai
dengan rating, temperatur dan tekanan yang direncanakan.
2. Nozzle Pressure Indicator
Fungsi pressure indicator adalah untuk menunjuk/mengontrol
tekanan yang terdapat didalam bejana tekan melalui jarum penunjuk
tekanan. Untuk pemilihan material nozzle pressure indicator yang
digunakan adalah jenis carbon steel sesuai dengan standar
ANSI/ASME B16.5 sesuai dengan rating, temperatur dan tekanan
yang direncanakan.
3. Nozzle Spare
Nozzle Spare adalah nozzle cadangan. Untuk pemilihan material
nozzle spare yang digunakan adalah jenis carbon steel sesuai
dengan standar ANSI/ASME B16.5 dan sesuai dengan rating,
temperatur dan tekanan yang direncanakan.
4. Flensa (Flange)
Flensa digunakan untuk menyambung pipa dan pipa, atau
antara pipa dengan nozzle pada peralatan proses (equipment) yang
mudah dilepas. Kata flensa berarti sisi yang menonjol, bisa juga
dikatakan atau bibir yang dapat diikat dengan baut. Maksudnya
adalah agar potongan pipa yang satu dapat disambung dengan
20
potongan pipa yang lain dan sewaktu-waktu dapat dilepas. Flensa
memiliki beberapa bentuk dan fungsi yang berbeda dengan
karakteristik khas, yaitu :
1. Flensa Buta (Blind Flange), yakni flensa yang tidak berlubang
pipa, yang berfungsi untuk menutup aliran atau tekanan media
dalam pipa. Flensa diikat dengan baut untuk merapatkan
sambungan. Flensa ini bermuka menonjol (raised face) unutuk
pemasangan gasket.
2.3.4 Support
21
berupa beban berat bejana ataupun beban dari luar seperti angin dan
gempa bumi. Perancangan penyangga tidak seperti desain bejana tekan
karena penyangga tidak mempunyai tekanan.
1. Saddle Support
Tabung horizontal biasanya disangga dengan saddle supports
pada dua tempat. Struktur seperti ini akan menyebarkan berat
bejana sehingga akan menghindari terjadinya tegangan lokal pada
shell pada titik sangga. Dimensi penyangga tergantung pada
ukuran dan kondisi desain dari bejana tekan.
2. Leg Supports
Bejana tekan vertikal kecil biasanya menggunakan penyangga
tipe leg support. Perbandingan maksimum antara panjang leg
dengan diameter bejana tekan biasanya 2:1. Banyaknya leg yang
dibutuhkan tergantung pada ukuran bejana tekan dan besarnya
beban yang diterima.
22
Gambar 2.10 Leg support
3. Lug Supports
4. Skirt Supports
23
Bejana tekan silindris vertikal biasanya menggunakan
penyangga tipe skirt support. Penyangga skirt adalah
perpanjangan shell yang dilas lebih rendah dari shell pada
bejana tekan vertikal silindris. Sedangkan skirt untuk bejana
tekan tipe spherical dilas didekat garis tengah bejana.
24
12𝑀𝑡 𝑊
tr = (𝑹)2πSE ………………………………….(2.19)
πDSE
dimana
MT = momen pada sambungan skirt dengan vessel, lb.ft
W = berat total bejana, lb
R = jari-jari luar lingkaran skirt, in
D = diameter luar lingkaran skirt, in
S = tegangan ijin maksimum material skirt, psi
E = efisiensi sambungan las (0,6 untuk sambungan butt weld)
25
Gambar 2.13 Beberapa bentuk dan lokasi
Pelat pengangkat (lifting lug) pada bejana
tekan
26
Gambar 2.13 Bejana Tekan tanpa dilengkapi
dengan Steffening Ring (1) dan
Bejana Tekan yang dilengkapi
dengan Stiffening Ring (2)
3. Jaket (Jacket)
Saat beroperasi dengan tekanan yang tinggi, suhu fluida
yang diproses didalam bejana tekan akan meningkat. Pada
beberapa kasus, suhu yang dihasilkan akan menjadi sangat
tinggi dan akan mempengaruhi suhu lingkungan
dimana bejana tekan tersebut beroperasi. Keadaan ini
sangat berbahaya bagi mahluk hidup yang ada dilingkungan
sekitar bejana tekan.
Oleh karena itu, untuk meminimalisasi dampak negatif
dari peningkatan suhu yang terjadi, diperlukan suatu
komponen tambahan yang dapat menahan panas dari bejana
tekan agar panas yang dilepaskan kelingkungan tidak
berbahaya bagi lingkungannya. Komponen yang berfungsi
sebagai isolator panas ini dinamakan Jaket (Jacket). Jaket
(Jacket) berfungsi untuk melindungi lingkungan kerja dan
pekerja dari panas berlebihan yang diterima bejana tekan
pada saat proses berjalan ataupun panas yang dihasilkan
oleh fluida. Penggunaan Jaket pada bejana tekan ditunjukan
27
pada gambar 2.14
28
Tegangan longitudinal adalah tegangan yang arahnya sejajar dengan
pipa, ia pararel dengan arah pipa. dapat di samakan pula dengan arah
aksialnya, tapi perlu di bedakan Antara beban dengan tegangan seperti
yang saya sebutkan di atas
Di
Ap1
l
P
𝑃𝑖𝑥𝑑𝑖
𝜎𝑙 = …………………………………………………….(2.20)
4𝑡
atau
𝑃𝑖𝑥𝑟𝑖
𝜎𝑙 = …………………………………………………….(2.21)
𝑡
29
Gambar 2.16 Tegangan Hoop atau Circumferintal stress
𝑃𝑖𝑥𝑑𝑖
𝜎𝑙 = ……………………………………………..(2.22)
2𝑡
Keterangan :
p Tekanan
= dalam perancangan ( internal design pressure ), psi
3. Radial stress
30
dinding pipa, ia akan menghasilkan radial stress. Dari tekanan menyebar
ini, karena pipa hanya sebuah plat yang dibuat melingkar dan di las
(kadang ada yang tidak mengunakan pengelasan) maka akan timbul gaya
hoop stress, yang bisa membelah pipa menjadi dua bagian (secara extream
nya).Besarnya tegangan radial ini, sama dengan pressure yang bekerja
didalam fluidanya Cuma arahnya saja negative karena sifatnya menahan.
31
Tekanan yang dialami bejana bisa dikategorikan menjadi dua jenis
yaitu tekan dalam (internal pressure) dan tekanan luar (external pressure).
Tekanan dalam pada bejana berasal dari fluida yang dikandung oleh bejana
itu sendiri, biasanya adalah bejana yang memiliki tekanan kerja lebih besar
dari tekanan atmosfir. Sedangkan tekanan luar adalah tekanan untuk
bejana vakum.
Keterangan:
Dead load adalah beban yang berupa berat bejana itu sendiri dan
elemen- elemen lain yang terpasang secara permanen pada bejana.
32
Berat bejana bias digolongkan menjadi 3, yaituBobot kosong
5. Berat bejana yang hanya terdiri dari shell saja setelah proses
pengelasan selesai dan diisi dengan fluida tester (air).
33
Tegangan geser akibat beban angin dirumuskan sebagai
berikut.
V Pw DH ..................................................................................(2.26)
M Pw DHh ..............................................................................(2.27)
dimana
H = panjang vessel, ft
34
Gaya aksi akibat gempa arah horizontal pada bejana
direduksi dalam gaya statik equivalen. Hal yang terpenting
untuk mengatasi kekuatan gempa pada sebuah struktur
adalah struktur yang paling beresiko mengalami kegagalan
terhadap pengaruh seismik gempa harus didesain untuk bisa
menahan gaya geser horizontal minimum yang diterima pada
bagian dasar bejana pada segala arah.
Tegangan yang terjadi pada bejana tekan vertikal akibat
beban seismik adalah tegangan geser di dasar bejana dan
momen. Tegangan geser dasar adalah tegangan geser total
akibat beban seismik pada dasar bejana. Tegangan geser V
untuk bejana dengan silinder shell yang kaku bisa
dirumuskan sebagai berikut
V=ZIKCSW.................................................................................(2.29)
dimana:
Z = faktor seismik
I = koefisien occupancy importance
K= faktor gaya horizontal
C= koefisien numeris
S = koefisien numeris untuk struktur yang beresonsi
Pf = Massa jenis fluida
Wkonstruksi = (IS x L) + (2 x head)
W= berat total bejana = Wkostruksi +6%+Berat isi
Harga koefisien numeris bisa ditentukan dengan persamaan berikut
1
C= 15√𝑇 ………………………………….…………………(2.30)
35
Nilai S bisa ditentukan dengan persamaan di bawah ini S=1.5 jika
T≤2.5
S=1.2+0.24T-0.48T2 jika T>2.5
Sedangkan harga T bisa dicari dengan menggunakan persamaan
berikut
𝐻 𝑤𝐷
T=0.0000265( )2√ ………………………………………(2.31)
𝐷 𝑡
dimana:
36
Perhitungan untuk menentukan MAWP adalah sebagai berikut:
a. MAWP Shell
………..…..(2.33)
Keterangan:
E = Efisiensi Sambungan
b. MAWP Head
……………….……....(2.34)
Keterangan:
c. MAWP Flange
37
(Komponen shell, head, atau flange).
Oleh karena itu dalam perencanaan bejana tekan perlu adanya apa
yang disebut batasan korosi. Batasan korosi adalah batasan-batasan
tambahan ketebalan untuk pelat bejana tekan yang berguna untuk
mengatasi adanya perusakan permukaan logam secara bertahap
yang disebabkan oleh media yang mengelilinginya. (Ca = 0,125 inch
atau 3,175 mm)
38
3. Finishing atau Painting
1. Material Identification
2. Head Forming
39
Gambar 2.19 Head Forming 2
40
Gambar 2.21 Cutting 2
5. Fit Up Nozzle
41
Gambar 2.23 Fitup
6. Welding
42
7. Inspection & Test Plan
43
Gambar 2.26 Painting
44
Sambungan berlas yang menghubungkan flensa, Van Stone Lap,
dudukan tube, atau flat cover ke badan utama, ke formed head,
ke transisi diameter, ke nozel atau ke ruang hubung; tiap
sambungan berlas yang menghubungkan satu pelat sisi ke palat
sisi lainya dari bejana bersisi-datar.
4) Kategori D
45
3. Single-welded butt joint with backing strip
a. Biaya Konstruksi
Berisi biaya untuk pembuatan konstruksi dari bejana tekan serta jasa
46
yang diperlukan. Estimasi yang diambil sebesar 30% dari biaya
konstruksi.
c. Biaya Pengetesan
d. PPN
47