PELAKSANAAN
2018
PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA
Pembangunan Jaringan Gas Untuk Rumah Tangga
di Kota Medan & Kabupaten Deli Serdang (10.000 SR)
2018
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
DAFTAR ISI
1 UMUM .......................................................................8
1.1 PENGERTIAN UMUM.............................................................................................................................8
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................................................................................8
1.3 LOKASI PEKERJAAN DAN DATA CALON PELANGGAN..........................................................................8
1.4 LINGKUP PEKERJAAN...........................................................................................................................8
1.5 PEKERJAAN PERBAIKAN.......................................................................................................................9
1.6 GAMBAR KERJA....................................................................................................................................9
1.7 STANDAR DAN SPESIFIKASI..................................................................................................................9
1.8 HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL (HSE)...............................................................................12
1.8.1 Perencanaan, Penerapan dan Monitoring HSE.....................................................................12
1.8.2 Program Dasar Health, Safety and Environmental (HSE).....................................................12
1.8.3 Struktur Manajemen HSE.......................................................................................................13
1.8.4 Organisasi HSE dan Sistem Komunikasi................................................................................13
1.8.5 Kinerja HSE Project...............................................................................................................14
1.9 EMERGENCY RESPONCE PLAN (ERP).............................................................................................15
1.9.1. Implementasi HSE di Area Konstruksi...................................................................................15
1.10 PROJECT QUALITY PLAN...................................................................................................................18
1.11 RENCANA KERJA PELAKSANAAN......................................................................................................18
1.12 PELAPORAN........................................................................................................................................20
1.13 DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI PELAPORAN..............................................................................20
1.14 WAKTU PELAKSANAAN......................................................................................................................20
1.15 PERENCANAAN PENGENDALIAN........................................................................................................21
1.16 ASURANSI PROYEK............................................................................................................................28
1.17 PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA...................................................................................28
1.18 ANALISA PEKERJAAN.........................................................................................................................28
2 PEKERJAAN PERSIAPAN..................................................................................29
2.1 DIREKSI KIT, GUDANG DAN PAPAN NAMA PROYEK........................................................................29
2.2 LOGISTIK.............................................................................................................................................30
2.3 PERIJINAN..........................................................................................................................................31
2.4 SOSIALISASI.......................................................................................................................................32
2.5 VERIFIKASI DATA CALON PELANGGAN.............................................................................................32
2.6 SURVEY, PENGUKURAN DAN PEMATOKAN.......................................................................................32
2.7 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI PERALATAN PROYEK .....................................................................33
2.8 INSPEKSI MATERIAL...........................................................................................................................34
2.9 PEMBERSIHAN TRASE.........................................................................................................................34
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
1 UMUM
Maksud dan kegiatan ini adalah melakukan pembangunan jaringan distribusi gas
bumi untuk rumah tangga sebanyak 10000 SR sebagai upaya peningkatan
pemanfaatan bahan bakar gas bumi untuk rumah tangga dan pelanggan kecil.
Tujuan dari kegiatan pembangunan jaringan distribusi gas bumi adalah untuk
mengurangi beban subsidi BBM khususnya minyak tanah dengan mengurangi
ketergantungan BBM (minyak tanah) dan LPG pada sektor rumah tangga dan
pelanggan kecil.
Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga ini
adalah sebagai berikut :
1. Kota Medan : 5000 Sambungan Rumah
2. Kabupaten Deli Serdang : 5000 Sambungan Rumah
METODE PELAKSANAAN
Setiap kerusakan yang terjadi akibat kegiatan dari Penyedia Jasa, akan segera
diperbaiki kembali sesual dengan keadaan semula. Semua biaya yang diperlukan
untuk pekerjaan perbaikan tersebut atau ganti rugi yang diminta oleh pihak yang
dirugikan, menjadi tanggung jawab dan akan dibayar oleh Penyedia Jasa.
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan, material dan peralatan yang disediakan
oleh Penyedia Jasa, sesuai dengan standar dan spesifikasi sebagai berikut:
API 5L Specification for Linepipe
API 6D Specification for Pipeline Valves
ASME B16.5 Pipe Flanges and Flanged Fittings
ASME B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping System
BS EN 1555 Plastic Piping System for supply of gaseous fuels
GIS/PL2-1 General and Polyethylene Compounds foe use in
Polyethylene pipes and fittings
GIS/PL2-3 Butt fusion machines and ancillary equipment
GIS/PL2-4 Fusion fittings with integral heating element(s).
GIS/PL2-5 Electrofusion ancillary tooling
GIS/PL2-6 Spigot end fittings for electrofusion and/or butt fusion
purposes test method and requirement
G1S/PL2-7 Squeeze-off tools and equipment
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
Seluruh personil yang terlibat dalam proyek ini berkewajiban untuk mengerti,
memahami dan menerapkan kebijakan HSE untuk memberikan kontribusi
terhadap kinerja HSE serta memberikan kontribusi terhadap kinerja HSE
sesuai dengan posisi masing-masing.
Project Manager akan bertanggung jawab untuk memastikan dan menjamin
bahwa prosedur dan rencana sistem HSE sudah disosialisasikan, dimengerti
oleh seluruh personil, mengendalikan dan melakukan audit selama proyek
berlangsung.
Sistem komunikasi untuk HSE dapat dibagi 2 (dua) yaitu :
1.8.4.1. Komunikasi dan Koordinasi Internal.
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
Ijin kerja yang dimaksud adalah ijin untuk memasuki area proyek dengan
batasan tertentu, tanda ijin masuk dan keluar barang, tanda ijin masuk dan
keluar tamu
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
Semua pekerjaan, material dan peralatan yang akan dilaksanakan dan atau disupply
oleh Penyedia Jasa akan sesuai dengan mutu/kualitas yang telah ditentukan. Untuk
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
1.12 Pelaporan
Penyedia Jasa akan mempersiapkan dan menyediakan secara rutin laporan harian,
mingguan dan bulanan, serta laporan akhir sesuai form dari Pengguna Jasa yang ada.
1.12.1. Laporan Harian berisi tentang hasil pelaksanaan pekerjaan harian antara lain
kondisi cuaca, staff dan tenaga yang dipergunakan, material dan peralatan
yang dipakai, material yang dipesan, prestasi pekerjaan serta informasi lain
yang dapat menjelaskan hasil pekerjaan.
1.12.2. Laporan Mingguan dibuat setiap minggu dan berisi prestasi pekerjaan yang
telah dilaksanakan pada minggu tersebut dalam bentuk volume dan bobot
METODE PELAKSANAAN
pekerjaan.
1.12.3. Laporan Bulanan dibuat setiap akhir bulan pelaporan. Laporan ini berisi
progress fisik pekerjaan sampai dengan bulan bersangkutan dan perkiraan
progress fisik pada bulan berikutnya termasuk juga Kurva S.
1.12.4. Laporan Akhir berisi hasil keseluruhan pekerjaan fisik termasuk dokumen
gambar-gambar sesuai pelaksanaan dan kelengkapannya (as-built drawings)
serta pedoman pengoperasian jaringan distribusi gas bumi.
Foto proyek dan video proses pekerjaan merupakan dokumentasi proyek untuk
kegiatan pekerjaan di lapangan sesuai petunjuk direksi lapangan termasuk laporan
progress harian, mingguan dan bulanan proyek. Pada umumnya foto dan video yang
diambil adalah untuk kondisi sebelum, sedang dan sesudah pelaksanaan.
Shop drawing merupakan gambar rencana kerja yang siap untuk dilaksanakan dan
diusulkan pada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) bersama detailnya. Shop drawing
ini menjadi lampiran dari kontraktor untuk mengajukan permohonan pekerjaan untuk
setiap item pekerjaan.
As Built Drawing merupakan gambar jadi dari suatu konstruksi yang telah disetujui
oleh Konsultan Supervisi dan akan dibukukan pada akhir pelaksanaan proyek
sebagai salah satu syarat utama untuk Serah Terima Pekerjaan (PHO).
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
DIPERIKS
NO URAIAN DIBUAT DISETUJUI KETERANGAN
A
1 Buku Harian Pelaksana Konsultan Tim Pengelola Untuk mencatat semua
Pengawas Kegiatan petunjuk, keputusan &
detil dari pekerjaan
serta kejadian -
METODE PELAKSANAAN
DIPERIKS
NO URAIAN DIBUAT DISETUJUI KETERANGAN
A
kejadian di lapangan
2 Laporan Kegiatan Pelaksana, Konsultan Tim Pengelola Mencatat kemajuan
Pelaksanaan Site Manager Pengawas Kegiatan perhari dari kemajuan
Pekerjaan: & Project pekerjaan, berisi jumlah
Laporan Harian Manager pekerja, uraian
Laporan Mingguan kemajuan, bahan &
Laporan Bulanan perlengkapan kerja
yang masuk lokasi
pekerjaan, keadaan
cuaca, kunjungan tamu,
kejadian khusus
3 Buku Tamu Satuan Pelaksan / Konsultan Setiap tamu dan
Pengamanan Site Pengawas pengunjung yang
Manager masuk lapangan harus
dicatat pada buku tamu,
dan disediakan APD.
Tidak diperkenankan
bagi tamu / pengunjung
yang tidak memiliki
identitas yang jelas dan
tidak memiliki
kepentingan dengan
kegiatan
4 Foto Kemajuan Teknik Konsultan Tim Pengelola Untuk keperluan
Pekerjaan; terdiri Pengawas Kegiatan dokumentasi, masing -
dari progress 0% - masing dicetak
15% - 40% - 75% berwarna ukuran post
dan 100% card, disusun dalam
bentuk album
5 Shop drawing Teknik, Konsultan Tim Pengelola Berisi gambar kerja,
Pelaksana, Pengawas Kegiatan diagram, detil gambar
Site Engineer konstruksi baja, time
schedule bahan &
tenaga kerja beserta
brosur maupun data
lainnya berupa
perhitungan dan
catatan yang diperlukan
6 As Built Drawing Teknik, Site Konsultan Tim Pengelola Berisi gambar
Engineer, Pengawas Kegiatan terlaksana, diagram,
Project detil gambar konstruksi,
Manager time schedule bahan &
tenaga kerja beserta
brosur maupun data
lainnya berupa
perhitungan dan
catatan yang diperlukan
METODE PELAKSANAAN
DIPERIKS
NO URAIAN DIBUAT DISETUJUI KETERANGAN
A
7 Asuransi Jamsostek & Konsultan Tim Pengelola Jamsostek diterapkan
Pekerjaan Asuransi Pengawas Kegiatan bagi seluruh pekerja
kerugian oleh penyedia jasa; Asuransi
Penyedia Jasa kecelakaan diterapkan
bagi staf konsultan
pengawas / MK, staf tim
pengelola kegiatan &
PPK; Contractors all
risk diterapkan bagi
pekerjaan yang meliputi
bahan baku material,
peralatan dan hasil
pekerjaan konstruksi
yang sedang
dilaksanakan
8 Ijin mulai kerja Pelaksana Konsultan Tim Pengelola Ijin mulai kerja,
Pengawas Kegiatan dilengkapi dengan
gambar kerja / shop
drawing yang sudah
disetujui, sample
material yang sudah
disetujui, metode kerja
yang sudah disetujui
serta kelengkapan dan
kesiapan sumber daya
untuk pelaksanaan
suatu kegiatan
9 Ijin mulai kerja Pelaksana, Konsultan Tim Pengelola Ijin mulai kerja, disetujui
Site Manager Pengawas Kegiatan setelah dilengkapi
dengan metode kerja,
shop drawing, contoh
bahan, kecukupan
material dan tenaga
serta peralatan yang
telah mendapat
persetujuan MK dan tim
pengelola proyek
10 Rapat Tinjauan Project Konsultan Tim Pengelola Rapat dilakukan setiap
Proyek Manager Pengawas Kegiatan minggu untuk
membahas masalah
program kerja kedepan
dan evaluasi progress
yang telah dicapai.
Pembahasan mengenai
masalah dan tidak
hanya terbatas pada
laporan kemajuan,
METODE PELAKSANAAN
DIPERIKS
NO URAIAN DIBUAT DISETUJUI KETERANGAN
A
kendala, mutu, sumber
daya, keselamatan
kerja, dll
11 Tagihan Project Konsultan Tim Pengelola Pembayaran progress
Pembayaran Manager Pengawas Kegiatan dan pekerjaan dilakukan
PPK setelah adanya
pengakuan kemajuan
pekerjaan oleh
Konsultan Pengawas.
Metode pembayaran
seperti diatur pada
kontrak kerja. Setiap
pembayaran selalu
dilengkapi dengan back
up data kuantitas dan
data kualitas atas
pekerjaan yang telah
diselesaikan
12 Penyerahan I Project Konsultan Tim Pengelola Pekerjaan bisa
Pekerjaan Manager Pengawas Kegiatan diserahkan setelah
dinyatakan 100%
selesai. Harus pula
diserahkan : Buku
Direksi, Buku Tamu, Ijin
dan Referensi, test Uji
Laboratorium, Foto
Kegiatan, IMB, Bukti
Pelunasan Jamsostek,
Asuransi CAR,
Penyelesaian Deffect
List Penyerahan ke I,
Berita Acara
Penyerahan Pekerjaan
ke I
13 Penyerahan II Project Konsultan Tim Pengelola Pekerjaan bisa
Pekerjaan Manager Pengawas Kegiatan diserahkan setelah
dinyatakan bahwa hasil
pemeliharaan sama
pada saat kondisi
diserahkan untuk
pertama kalinya. Harus
pula diserahkan : Shop
Drawing, As Built
Drawing, Manual
Operasi Pemeliharaan,
Penyelesaian Deffect
List Penyerahan ke II,
METODE PELAKSANAAN
DIPERIKS
NO URAIAN DIBUAT DISETUJUI KETERANGAN
A
Berita Acara
Penyerahan Pekerjaan
ke II
Tabel 1. Mekanisme Administrasi Proyek
METODE PELAKSANAAN
melaksanakan pekerjaan.
Sesuai dengan peraturan Dinas Tenaga Kerja bahwa setiap pekerja mendapat
asuransi jiwa, PT. Hutama Karya (Persero) yang menerapkan program K3,
METODE PELAKSANAAN
2 PEKERJAAN PERSIAPAN
Kantor Lapangan atau Direksi Keet yang merupakan sarana penunjang dalam
pelaksanaan kegiatan adalah kantor sementara Penyedia Jasa di lokasi
pekerjaan sebagai tempat beraktifitas dan bekerja yang dilengkapi dengan
METODE PELAKSANAAN
peralatan kantor yang dibutuhkan dan fasilitas lain untuk mendukung pekerjaan.
Penyedia akan menyediakan 3 (tiga) Direksi Keet pada masing-masing lokasi
kerja yakni Serang, Cilegon, dan Cirebon dengan luas minimal 128 m 2. Lokasi
Direksi Keet yang dibangun berdekatan engan lokasi kerja serta representative
dan memiliki ruangan yang cukup untuk mengakomodir seluruh kegiatan
administrasi pekerjaan sehingga kenyaman bekerja dari masing-masing personil
dalam membuat laporan dapat terwujud.
2.1.2. Gudang
Selain Kantor Lapangan, Penyedia Jasa juga akan menyiapkan gudang
tertutup dengan luas yang cukup untuk kebutuhan penyimpanan material,
peralatan kerja dan barang-barang lain yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan agar terhindar dari gangguan cuaca dan pencurian.
Penempatan Gudang akan diatur sedemikian rupa di lokasi pekerjaan
sehingga mobilisasi tenaga, material dan peralatan mudah dilaksanakan
pada saat konstruksi sehingga tidak menghalangi pelaksanaan pekerjaan.
Lokasi Gudang dipilih pada area pertengahan antara dua lokasi kerja
sehingga mobilisasi material dapat efisien.
METODE PELAKSANAAN
2.2 Logistik
METODE PELAKSANAAN
2.3 Perijinan
Sebelum memulai pekerjaan atau memasuki daerah tertentu, Penyedia Jasa akan
meminta ijin atau persetujuan guna pemasangan pipa gas bertekanan dari instansi-
instansi pemerintah yang terkait, seperti Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota,
Kecamatan, Kelurahan, RW, RT dan sebagainya sesuai ketentuan-ketentuan yang
berlaku di wilayah setempat. Penyedia Jasa akan meminta bantuan dari Pengguna
Jasa/ Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dalam menyiapkan formal letter
pengurusan ijin-ijin tersebut yang mana penyelesaian maupun biayanya tetap
merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.
Keterlambatan dalam memperoleh ijin-ijin tidak akan dijadikan alasan oleh Penyedia
Jasa untuk memperpanjang waktu pelaksanaan pekerjaan.
Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat jalur pemasangan pipa memotong
jalan keluar/masuk pekarangan rumah atau bangunan/fasilitas lain, maka Penyedia
Jasa akan memberitahukan pemlliknya sebelum dilakukan penggalian untuk
mendapat persetujuan dari pemilik.
2.4 Sosialisasi
Sosialisasi pekerjaan merupakan suatu kegiatan atau upaya yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa kepada masyarakat tempat dilaksanakannya pekerjaan dalam
menyampaikan informasi mengenai akan adanya pekerjaan pembangunan jaringan
gas bumi untuk rumah tangga.
Sebelum dilakukan sosialisasi, Penyedia Jasa akan meminta ijin dan berkoordinasi
METODE PELAKSANAAN
Melakukan survey yang meliputi jalur pipa, lokasi MR/S, lokasi RS dan rumah
pelanggan serta melakukan pengukuran dan pematokan. Pengukuran dilaksanakan di
sepanjang jalur pemasangan pipa gas dan pada jarak tertentu harus dipasang marking
(tanda) yang akan menunjukkan dimana titik tengah jalur pipa gas. Patok dipasang
pula pada tempat-tempat khusus seperti crossing jalan, sungai, rel KA, perubahan
arah dan sebagainya. Keamanan marking gas yang sudah terpasang harus terjamin
dalam arti mudah dilihat, tidak mudah hilang dan cukup kuat.
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
Semua material pipa maupun fitting serta asesoris-asesoris lain yang akan digunakan
dalam pekerjaan ini harus sudah rnelalui tahapan pemeriksaan / inspeksi, baik yang
berupa pemeriksaan secara administrasi (dokumen sertifikat maupun hasil kalibrasi
material) maupun pemeriksaan secara visual pada saat saat uji tekan material
maupun ketika dilakukan kalibrasi khusus untuk material-material yang membutuhkan
nilai ketelitian tinggi.
Tempat di sepanjang jalur pemasangan pipa gas harus di bersihkan dari pohon-
pohon, semak-semak, dan rintangan lainnya supaya pelaksanaan pemasangan pipa
gas dapat dilaksanakan dengan mudah dan baik. Apabila jalur melalui daerah
pertamanan atau jalur hijau yang penuh dengan rintangan, maka hanya tempat yang
diperlukan untuk pipa yang harus digali.
Akar-akar pohon yang terlihat dalam lubang galian harus dipotong dan dibersihkan
serta diberi casing pada waktu pemasangan pipa PE sehingga keamanan pipa
terjamin dengan baik. Bila terjadi pemotongan pohon baik milik negara atau
masyarakat maka sebelum dilakukan pemotongan harus memberitahukan kepada
Direksi Pelaksana untuk mendapat persetujuan.
METODE PELAKSANAAN
Direksi Pelaksana.
Rambu-rambu pengaman dimaksudkan sebagai tanda peringatan kepada
masyarakat agar berhati-hati karena ada pemasangan pipa gas. Rambu-
rambu ini dipasang ditempat yang mudah dilihat dan jarak yang cukup dari
tempat pekerjaan. Traffic signal diperlukan untuk pekerjaan malam hari,
sebagai tanda sedang dilakukannya pekerjaan konstruksi pipa gas dan
sebagai pengaman atas pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan siang
hari.
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
b. Pipa dan fitting harus ditangani secara benar dalam pengangkutan dan
penyimpanan di lokasi proyek.
c. Pipa dan fitting harus diinspeksi secara cermat sebelum digunakan di
lapangan.
d. Pembongkaran muatan dilakukan pada lokasi penyimpanan.
3.2 Pengangkutan
METODE PELAKSANAAN
4 PENANGANAN PIPA
METODE PELAKSANAAN
b. Pipa gulungan harus disimpan dalam posisi horisontal, kecuali disediakan rak. Setiap
gulungan harus terlindung dari kontak dengan permukaan tanah menggunakan
bantalan kayu atau palet kayu.
c. Gulungan pipa berdiameter 90 mm atau lebih, jika disimpan secara horizontal,
tumpukan tidak boleh lebih dari dua gulungan dengan bantalan kayu di antaranya
untuk memudahkan pengangkatan.
d. Tinggi tumpukan pipa lurus individual harus tidak lebih dari 1 m. Lapisan bagian
bawah pada permukaan tanah harus diberi penyokong dan penahan dari kayu yang
lebar.
e. Pipa dan fitting harus disimpan di tempat dan lokasi yang akan memberikan
perlindungan terhadap kerusakan fisik dan mencegah pemaparan terhadap
temperatur tinggi atau hidrokarbon cair, atau sinar matahari secara langsung. Pipa
gulungan (coil) harus diletakkan pada sisi datarnya dan kedua ujungnya harus
ditutup dengan rapi.
f. Semua bagian ujung dari pemasangan pipa dan fitting yang masih belum tertanam
harus dilapisi dan ditutup dengan rapi untuk menghindari sinar matahari secara
langsung serta menghindari masuknya kotoran kedalam pipa.
g. Jangan menarik atau menjatuhkan pipa ke atas permukaan yang kasar,
melengkungkan pipa atau menjatuhkan benda berat ke atas pipa.
h. Bagian dalam pipa dan fitting harus dijaga kebersihannya dari debu dan benda
asing sepanjang waktu.
4.2 Inspeksi
a. Sebelum digunakan, pipa dan fitting harus diinspeksi secara cermat atas
cacat, goresan, lekukan atau ketidaksempurnaan lainnya. Pipa yang cacat
tersebut tidak boleh digunakan (diafkir).
b. Pipa atau fitting yang tergores, lekuk atau cacat dengan kedalaman lebih dari
10 persen dari ketebalan dinding material tersebut harus diganti.
c. Semua material harus dilakukan inspeksi visual ketika diterima dari pemasok
atau sebelum digunakan di lapangan.
d. Setiap pipa yang rusak, tidak bisa diperbaiki dan harus ditangani secara
terpisah, ditandai dengan tulisan “Rusak” pada ujung pipa dengan spidol
permanen, termasuk alasan penolakannya.
e. Pipa yang rusak kemudian di kembalikan ke lokasi pipa keluar, lengkap
dengan laporan yang menjelaskan jenis parahnya kerusakan.
f. Pipa cadangan akan dikirim ke lokasi proyek dengan persetujuan tertulis dari
perwakilan.
METODE PELAKSANAAN
5 SURVEI KONSTRUKSI
METODE PELAKSANAAN
a. Lebar jalur pipa tergantung dari ketersediaan lahan, sistem jaringan, jenis, dan
diameter pipa serta daerah yang akan dilalui, sesuai dengan SK Menteri
Pertambangan dan Energi Nomor 300K/38/M.PE/1997.
b. Pelaksanaan persiapan jalur harus berada pada jalur yang telah ditetapkan pada
survei konstruksi.
c. Jenis peralatan untuk pembersihan dan persiapan lahan harus memperhatikan
kondisi lapangan dan jenis pipa yang akan dipasang.
d. Pekerjaan persiapan jalur pipa yang akan melewati jalan-jalan rumah, pintu
masuk ke tanah milik pribadi, jalur-jalur jalan akses lainnya, harus memberikan
pemberitahuan sebelumnya setidaknya selama 24 jam dan tidak lebih dari 48
jam tentang penyelesaian proses penggalian tersebut.
e. Untuk kepentingan apapun, tidak diperkenankan untuk mempergunakan jalan
masuk pribadi, pintu masuk ataupun jalur akses tanpa meminta ijin tertulis
terlebih dahulu pemiliknya.
METODE PELAKSANAAN
f. Penyiapan dan penggalian yang melewati sungai, selokan, jalur irigasi, anak
sungai, saluran air dan sebagainya, jangan sampai menyulitkan atau
mempengaruhi arus sungai di dalamnya.
a. Jika diperlukan, pembersihan dan pengerukan pada daerah luas dan terbuka
dapat dilakukan dengan memakai excavator, dozer, dan dump truck.
b. Pohon-pohon dan tanaman pelindung tidak boleh ditebang tanpa meminta ijin
terlebih dahulu kepada pemilik atau pihak yang berwenang.
c. Penebangan pohon hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan, terutama pada
daerah jalur hijau atau tanaman, penebangan pohon harus seminimal mungkin.
a. Jika pipa yang sudah dirangkai di sepanjang sisi galian diturunkan, harus
dilakukan pemeriksaan untuk menghindari adanya regangan yang mungkin
menimbulkan tegangan yang berlebihan pada sambungan atau melengkung
atau menyebabkan tegangan yang berlebihan pada sambungan.
b. Pipa yang akan diturunkan harus sudah lolos dari pemeriksaan.
7.2 Persiapan
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
o. Setelah pipa diturunkan ke dalam galian secara baik, galian pipa siap untuk
diurug.
a. Jarak pipa gas di dalam galian berdekatan dengan pipa atau fasilitas lain,
singgungan antara pipa harus dihindari dengan cara dipisahkan atau dengan cara
lain secara horizontal. Pemisahan jarak antara antara pipa (paralel atau
bersilangan) terhadap pipa atau fasilitas dijelaskan pada gambar di bawah.
b. Untuk pemasangan pipa Polyethylene, jarak yang cukup harus diperoleh untuk
memisahkan pipa dari segala sumber panas agar suhu permukaan pipa tidak
mencapai 35 °C.
c. Jarak dengan kabel listrik atau kabel penangkal petir adalah sebagai berikut :
METODE PELAKSANAAN
Jika melintasi Saluran Air pipa gas dipasang dibawah saluran air seperti gambar di
bawah :
METODE PELAKSANAAN
Jika melintasi jalan, pipa gas dipasang dibawah jalan seperti gambar di bawah :
METODE PELAKSANAAN
Jika melintasi rel kereta api pipa gas dipasang dibawah jalan seperti gambar di bawah:
METODE PELAKSANAAN
a. Pipa dan fitting polyethylene (PE) bisa disambungkan dengan metode butt fusion,
electrofusion, atau menggunakan compression couplings atau flensa.
b. Metode penyambungan yang digunakan harus sesuai dengan material yang
disambungkan. Rekomendasi dari pabrik pembuat harus dipertimbangkan dalam
menentukan metode yang digunakan.
c. Pipa PE tidak boleh dibuat uliran.
d. Penyambungan dengan butt fusion hanya boleh digunakan jika komponen yang
disambungkan terbuat dari material termoplastik yang sama.
e. Penyambungan dengan electrofusion bisa digunakan untuk menyambungkan
material termoplastik yang sama atau berbeda.
f. Penyambungan harus dilakukan oleh orang yang memenuhi kualifikasi melalui
pelatihan atau pengalaman dalam prosedur yang diperlukan untuk jenis
penyambungan yang dilakukan.
g. Sebelum disambungkan, periksa batangan pipa dan fitting PE untuk melihat adanya
pemotongan yang tidak dapat diterima, lekukan atau goresan yang dalam atau
kerusakan lainnya. Produk yang telah rusak tidak boleh digunakan.
h. Adanya kerusakan permukaan pada ujung pipa yang dapat membahayakan
permukaan sambungan atau mempengaruhi peralatan penyambungan harus
dihilangkan.
i. Pastikan bahwa semua perlengkapan dan peralatan yang diperlukan berada
dilokasi dan dapat bekerja dengan baik serta sesuai dengan parameter
penyambungan yang diperlukan.
j. Permukaan pipa dan fitting PE dimana perlengkapan dan peralatan akan
ditempelkan harus bersih dan kering. Gunakan kain yang bersih, kering, bukan
bahan sintesis (katun) atau kertas handuk untuk menghilangkan kotoran, air atau
kontaminan lainnya.
k. Jenis pipa dan fitting yang disambungkan harus sesuai dengan spesifikasi yang
ada.
METODE PELAKSANAAN
8.1.2.2 Facing
a. Permukaan ujung pipa atau fitting yang akan disambungkan harus
dipersiapkan secara baik dan presisi dengan menggunakan peralatan yang
memadai.
b. Sebelum menempatkan pipa kedalam mesin But Fussion, bagian ujung pipa
yang kurang baik harus dibuang dengan pemotong pipa.
c. Bagian luar dan dalam pipa yang akan disambungkan harus bersih, kering
dan bebas dari benda asing. Jika perlu gunakan kain yang bersih, kering,
bebas bulu atau kain lap untuk membersihkan pipa.
d. Permukaan ujung (pipa atau fitting) harus diperiksa secara acak dengan cara
menempatkan pinggiran yang lurus terhadap ujung pipa untuk meyakinkan
bahwa permukaan ujung pipa benar – benar rata sehingga dapat kontak
secara sempurna dengan peralatan pemanas.
e. Tidak diperkenankan menyentuh permukaan ujung komponen dengan
tangan
8.1.2.3 Pelurusan
8.1.2.4 Pemanasan
a. Setelah pelelehan dengan alat pemanas selesai dilakukan, ujung pipa dan
atau fitting harus segera disatukan. Tidak boleh menghempaskan bersama
METODE PELAKSANAAN
kedua ujung pipa yang dapat menyebabkan pelepasan lelehan karena dapat
menimbulkan jeleknya kualitas penyambungan. Tekanan yang diberikan
harus cukup unutk membentuk lelehan bead, tapi tidak saling tumpang
tindih satu dengan yang lainnya menghasilkan bead ganda pada sekitar
ujung pipa dan atau fitting.
b. Setting tekanan penyatuan sambungan berdasarkan mesin butt fusion yang
tergantung pada diameter luar (OD) dan standar dimension ratio (SDR).
c. Penyambungan/ penyatuan yang benar akan membentukan double bead
yang menggulung dipermukaan kedua ujung pipa dan atau fitting. Perkiraan
ukuran lelehan untuk ketebalan pipa tertentu seperti ditunjukkan pada Tabel
berikut
METODE PELAKSANAAN
Ruang/ Celah (A) antara dua single bead harus tidak boleh berada di
bawah permukaan penyatuan dari pinggir butt joint seperti ditunjuk pada
Gambar 1.
Perbedaan (V) antara ujung – ujung yang disatukan harus tidak melibihi
10% dari ketebalan dinding minimum pipa / fitting seperti pada gambar
2.
METODE PELAKSANAAN
Dimana
X = Perbedaan prosen lebar bead, %
Pipa ke pipa, maksimum X = 10%
Pipa ke fitting, maksimum X = 20%
Fitting ke fitting, maksimum X = 20%
S = S max – S min, inchi
B = Lebar of bead, inchi
METODE PELAKSANAAN
8.1.3 Electrofusion
METODE PELAKSANAAN
a. Bila terdapat cacat di bagian luar atau dalam pipa, pada bevel atau pada
body pipa maka harus diperbaiki dengan cara dipotong dengan mesin atau
oxy-acetylene semi otomatis atau otomatis atau dibevel ulang dengan
menggunakan gerinda
b. Semua kerak, karat, kotoran, dan benda asing lainnya harus dibersihkan
menggunakan power driven wire brushes atau gerinda sebelum pengelasan
dilakukan. Bagian dalam pipa harus dibersihkan mulai dari ujung pipa sampai
batas ujung internal coating sedangkan pada bagian luar harus dibersihkan
hingga minimal jarak 50 mm dari ujung pipa
c. Setelah selesai memperbaiki bevel makan dianjutkan dengan proses
pemeriksaan dengan menggunakan Dye Penetrant Test (DPT) atau Magnetic
Particle Test (MPT)
d. Periksa dan pastikan area 50 mm dari bevel bagian luar pipa dan bagian
dalam pipa sampai batas cutback internal coating telah dibersihkan
menggunakan power brush tool
METODE PELAKSANAAN
e. Untuk pipa longitudinal seam, seam weld harus diposisikan pada pukul 10
dan pukul 2
f. Untuk pipa spiral, seam to seam harus diposisikan pada dua kuadran atas
g. Bila tidak dapat dipenuhi maka jarak antara seam to seam tidak boleh kurang
dari 50 mm
h. Pada proses penyetelan pipa wajib menggunakan alat bantu seperti tripod,
sandbag, balok kayu, alat berat
i. Periksa dan pastikan penggunaan pengapit (clamp) sudah sesuai dengan
WPS
j. Setelah selesai penyetelan maka dilakukan pemeriksaan terhadap root gap
dan Hi-Lo.
k. Sebelum proses pengelasan , harus disiapkan :
- Pelaksana harus memasang tenda pengelasan (welding tent)
- Pelaksana harus melindungi 3LPE coating pipa baja dari percikan las
selama proses pengelasan dengan menggunakan bahan yang dapat
menahan percikan las/ api
- WPS diletakkan pada posisi yang mudah dibaca oleh welder
- Setiap welder harus diberikan identitas yang mudah dikenali
- Periksa dan pastikan penyimpanan bahan/kawat pengisi (Filler Metal)
yang akan digunakan sudah sesuai dengan rekomendasi manufaktur]
- Pelaksana harus memastikan posisi grounding tidak diletakkan pada
body pipa
- Pre-heat dilakukan sesuai dengan WPS
l. Peralatan keselamatan untuk pekerjaan pengelasan harus tersedia di lokasi
sesuai dengan peraturan Keselamatan dan Kesehatan serta Pengelolaan
Lingkungan
METODE PELAKSANAAN
b. Untuk diamter pipa 12” dan lebih besar, minimum 2(dua) orang Juru Las
yang harus melakukan pengelasan, satu orang Juru Las pada setiap sisi
sambungan
c. Pelepasan pengapit (clamp) untuk jenis internal dilakukan setelah
pengelasan root selesai 100% dan untuk jenis eksternal dilakukan setelah
pengelasan root selesai kurang lebih 50% secara merata pada keempat
kuadran
d. Pembersihan dengan brush atau gerinda dilakukan pada setiap layer
pengelasan untuk menghilangkan kotoran dan cacat akibat pengelasan
e. Selama proses pengelasan, perlindungan harus diberikan untuk melindungi
coating pipa pada kedua sisi untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat
percikan bunga las
f. Parameter (Ampere dan Voltage) pengelasan diukur dengan menggunakan
stop watch, variasi maksimal yang diperbolehkan adalah 10% dari yang
tercantum dalam PQR atau WPS. Parameter pengelasan harus dicatat dan
didokumentasikan 1 (satu) sambungan las setiap hari
g. Periksa dan pastikan waktu jeda antar lapisan las sesuai dengan WPS atau
PQR. Pastikan ketebalan minimal yang harus dicapai adalah 50% dari tebal
pengelasan penuh apabila pekerjaan pengelasan akan dihentikan karena
sesuatu hal seperti hujan, angin, badai, dan lain-lain
h. Tidak boleh meninggalkan pengelasan yang sedang dilakukan sebelum
selesai untuk dilanjutkan besok hari (over night)
i. Kawat sisa pengelasan harus dikumpulkan dan dibuang pada tempat yang
sudah ditentukan sesuai dengan prosedur penanganan limbah B3
j. Pemanasan menggunakan cutting torches tidak diperkenankan
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
a. Golden Joint adalah pengelasan tie in yang tidak lagi mendapatkan perlakuan
hydrostatic test.
b. Pengelasan Golden Joint harus menggunakan WPS yang arah pengelasan
root pass dari arah bawah ke atas (uphill).
c. Setelah selesai pengelasan Golden Joint maka hasil pengelasan harus diuji
menggunakan Radiography, Ultrasonic Test dan Magnetic Particle Test / Dye
Penetrant Test.
d. Bila hasil pengelasan Golden Joint dinaytakan harus diperbaiki (repair), maka
setelah dilakukan perbaikan harus diuji kembali menggunakan Radiography,
METODE PELAKSANAAN
Ultrasonic Test dan Magnetic Particle Test / Dye Penetrant Test pada lokasi
yang diperbaiki (repair).
9 GALIAN PIPA
METODE PELAKSANAAN
9.2 PENGGALIAN
9.2.1. Persiapan
Penggalian tidak dilakukan pada atau dekat lokasi fasilitas bawah tanah tanpa
terlebih dahulu menentukan lokasi semua fasilitas bawah tanah yang mungkin
terpengaruh oleh penggalian. Persiapan sebelum penggalian meliputi :
a. Menetapkan tujuan penggalian.
b. Mengidentifikasi lokasi penggalian.
c. Mengidentifikasi lokasi utilitas bawah tanah lainnya dan menandainya
sehingga tidak rusak terkena penggalian lagi atau akibat kerusakan tanah
lainnya. Kontraktor harus bertanggung jawabh untuk menjaga dan
melindungi setiap utilitas bawah tanah yang berfungsi seperti pipa, kabel,
atau saluran bawah tanah lainnya atau struktur yang mungkin dijumpai
dan untuk memperbaiki setiap kerusakan yang timbul akibat operasi
kegiatannya.
d. Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperoleh informasi
tentang keberadaan dan lokasi utilitas bawah tanah dan untuk
memperoleh dan membayar setiap ijin atau wewenang lainnya yang
diperlukan dalam melaksanaan galian yang diperlukan dalam Kontrak.
e. Memperoleh ijin dari pejabat berwenang yang terkait.
f. Memberitahu kepada pemilik rumah atau kegiatan bisnis bahwa mungkin
akan terkena imbas penggalian.
g. Menyiapkan fasilitas pengendali lalu lintas seperti tanda-tanda lalu lintas,
baricade dan bendera.
h. Menyiapkan bahan-bahan dan sumber daya manusia yang diperlukan
untuk penggalian.
i. Mengobservasi kondisi tanah sesuai dengan persyaratan.
METODE PELAKSANAAN
a. Keselamatan masyarakat umum dan pekerja harus terjamin dan arus lalu
lintas yang lancar juga harus dipertahankan selama proses penggalian
dengan cara menempatkan tanda-tanda peringatan yang sesuai.
b. Jika diperlukan, excavator dapat digunakan untuk pekerjaan penggalian
pipa. Pada lokasi-lokasi yang tidak memungkinkan menggunakan
excavator, penggalian harus dilakukan secara manual.
c. Peralatan berat untuk pemindahan tanah, pemadatan atau keperluan
lainnya tidak diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat 1,5 m dari tepi
galian parit untuk gorong-gorong pipa atau galian pondasi untuk struktur,
terkecuali bilamana pipa atau struktur lainnya yang telah terpasang
dalam galian dan galian tersebut telah ditimbun kembali dan telah
dipadatkan.
d. Tanah yang dihasilkan dari penggalian harus ditangani secara baik dan
sebisa mungkin mengurangi gangguan terhadap kegiatan lain disekitar
lokasi penggalian.
e. Kerusakan pada pohon, pagar, atau fasilitas lain akibat penggalian, harus
diusahakan seminimal mungkin.
f. Selama pelaksanaan penggalian harus dijaga jarak aman antara fasillitas
bawah tanah dan bagian pinggir pemotong dari alat mekanis (excavator,
peralatan manual) untuk menghindarin kerusakan terhadap fasilitas yang
ada.
g. Jika diperlukan, persiapan penyokong untuk fasilitas bawah tanah yang
ada pada atau dekat lokasi konstruksi selama penggalian untuk
melindungi fasilitas tersebut.
h. Panjang penggalian yang terbuka selam 1x24 jam harus dibatasi
maksimal 100 m dan tidak boleh lebih panjang dari pada syarat
konstruksi dengan semua persyaratan keselamatan yang diijinkan.
i. Di sekitar galian yang terbuka harus dipasang baricade, sehingga dapat
mengurangi resiko terjadinya kecelakaan.
j. Sisi penggalian harus diperkeras atau ditahan agar dinding galian tidak
longsor. Cara-cara penahanan dinding harus sesuai dengan syarat yang
ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.
METODE PELAKSANAAN
e. Bila pipa yang akan dipasang pada lahan pribadi ada kemungkinan
terkena beban permukaan seperti pada jalan umum normal (pabrik,
rumah sakit), maka persyaratan untuk jalan umum harus ditetapkan.
f. Jarak galian untuk peletakan pipa terhadap bangunan harus sesuai
dengan table 2. Bila kurang dari ketentuan tersebut, maka perlu diberi
pelindung khusus yang disetujui.
g.
Tabel 2. Jarak Minimum Pipa Terhadap Bangunan
METODE PELAKSANAAN
a. Pipa PE tidak boleh dipasang dalam Vault atau fasilitas bawah tanah lainnya
kecuali jika diberi selubung secara sempurna dalam gas-tight metal pipe dan
fitting logamnya mempunyai perlindungan korosi yang memadai.
METODE PELAKSANAAN
b. Pipa PE harus dipasang dimana pengaruh tegangan geser atau tegangan tarik
yang dihasilkan selama konstruksi, pengurugan, kontraksi, panas atau beban
yang datang dari luar dapat diminimalisir.
c. Setiap batang pipa dan komponennya harus dilakukan inspeksi visual di lokasi
pemasangan untuk meyakinkan bahwa tidak adanya kerusakan yang dapat
mempengaruhi masa pakainya.
d. Penyambungan pipa PE dan Tapping harus dilaksanakan secara sempurna
sesuai dengan prosedur Penyambungan Pipa Polyethylene.
e. Prosedur keselamatan dan kesehatan pekerjaan pemasangan Pipa Distribusi dan
Pipa Servis harus mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan.
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
c. Pembengkokan harus bebas dari buckles, retak atau tanda kerusakan lainnya.
d. Sambungan percabangan harus dibuat hanya dengan tee jenis socket atau fitting
lainnya yang didesain khusus untuk tujuan tersebut.
a. Pipa servis pelanggan harus dipasang dalam galian yang terpisah dengan utilitas
lainnya.
b. Galian harus sesuai dengan persyaratan Jika pipa servis akan dipasang paralel
dengan utilitas lainnya, galiannya harus setidaknya berjarak 90 cm dari galian
utilitas lainnya. Jika pipa harus melintasi, dipasang dibawah tau diatas utilitas
lainnya, maka jarak antara pipa tersebut harus dijaga sesuai standar yang
disyaratkan.
c. Setelah pemasangan selesai dilaksanakan dan sebelum pengurugan, harus
dilakukan inspeksi visual oleh tenaga ahli.
METODE PELAKSANAAN
a. Marker post jalur pipa distribusi dipasang secara permanen setiap 500 m
sepanjang jalur pipa yang berisi informasi tanda peringatan jalur pipa gas,
nama Distrik / Area, nomor telpon, alamat kantor Distrik tersebut, nomor
marker post dan tipe tekanan.
b. Marker post juga harus dipasang pada lokasi main / brach valve, jembatan
pipa dan stasiun.
c. Desain marker post harus mengacu pada Gambar Standar Konstruksi.
11.7.4. Marker Post harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat.
a. Penimbunan harus dilakukan dengan cara yang dapat memberikan topangan yang
memadai terhadap pipa.
b. Material yang digunakan untuk backfill harus bebas dari batuan atau partikel keras
lainnya yang dapat merusak pipa PE.
METODE PELAKSANAAN
12.2. Persiapan
a. Sebelum dilakukan penimbunan kembali, dasar galian harus dibuat rata dan bebas
dari batuan dan material padat lainnya yang dapat merusak pipa PE. Persyaratan
rinci kondisi galian harus sesuai.
b. Pastikan pipa dan sambungan berada dalam kondisi yang baik dan memenuhi
persyaratan.
c. Perlu diperhatikan jenis material penimbunan yang akan digunakan harus sesuai
dengan kondisi galian.
METODE PELAKSANAAN
a. Sisa penimbunan harus ditempatkan dan disebarkan secara merata sehingga dapat
menutupi lubang galian secara sempurna, dengan demikian tidak ada ruangan yang
terisi. Batuan yang besar ataupun puing-puing yang berdiameter lebih besar dari 76
mm harus dibuang.
b. Mesin gilas vibrasi dengan ukuran tertentu sesuai kebutuhan atau peralatan lainnya
yang dapat digunakan untuk pemadatan permukaan akhir.
c. Perbaikan secara permanen semua sisi jalan yang digunakan masyarakat umum
(jalan raya dan jalan setapak, tepi jalan dan terusan, dan lain-lain), drainase, kanal
serta bangunan-bangunan lain yang terkena imbas pekerjaan pemasangan pipa
akan dilakukan dan diawasi oleh petugas yang berwenang.
d. Kontraktor dapat mengatur pekerjaan tersebut dengan otoritas dari petugas yang
berwenang sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.
e. Kontraktor bertanggung jawab terhadap perbaikan kembali semua sisi jalan.
f. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap keselamatan galian mulai dari masa
penggalian sampai masa pemeliharaan berakhir.
g. Setiap material yang tersisa dari penutupan kembali galian harus ditempatkan di
tengah-tengah jalur galian, dengan sedikit pembuatan saluran untuk aliran air di
permukaan.
h. Penggenangan air harus dikurangi seminimal mungkin. Permukaan tanah bekas
galian harus diratakan sepanjang jalur pipa.
i. Setelah konstruksi selesai, penanaman kembali tumbuh-tumbuhan harus sesuai
dengan spesifikasinya untuk mencegah erosi.
METODE PELAKSANAAN
a. Pipa Casing sebaiknya bebas dari cacat dibagian dalam, harus selurus mungkin
dan harus memiliki bantal peletakkan yang merata sepanjang perlintasan.
b. Pipa Casing sebaiknya terpasang dengan jarak ke dinding lubang tanah
disekelilingnya sekecil mungkin.
c. Pipa Casing harus disambung dengan sempurna untuk menjamin perlindungan
dari ujung ke ujung.
d. Minimum ukuran tebal nominal untuk pipa Casing pada perlintasan pada metode
bor harus sama dengan atau lebih besar dari nilai yang ditunjukkan.
e. Besar sudut perpotongan antara perlintasan pipa penyalur dan Jalan Raya atau
Rel Kereta Api yang dilalui sebaiknya mendekati 90 derajat. Tanpa kecuali tidak
boleh kurang dari 30 derajat.
f. Perlintasan di daerah basah atau berbatu, dan dimana diperlukan penggalian
lebih dalam, sebaiknya dihindari.
g. Jarak vertikal horizontal antara pipa penyalur struktur atau fasilitas setempat
hendaknya mencukupi untuk melakukan perawatan baik bagi pipa penyalur
maupun struktur atau fasilitas tesebut.
h. Pipa penyalur yang diberi Casing sebaiknya berdiri bebas dari peralatan lain, dan
terpasang sedemikian, sehingga beban luar akan disalurkan ke pipa Casing. Hal
ini dapat juga dicapai dengan membuat ring berlapis coating dan bungkus luar,
atau dengan jarak beton. Bila telah diisolasi dari pabrik, sebaiknya berjarak rata
dan direkatkan dengan baik pada pipa Casing.
METODE PELAKSANAAN
i. Bila ruang sangat terbatas, kesulitan struktur, atau karena suatu keperluan
khusus beberapa pipa penyalur dapat dipasang dalam satu Casing. Persyaratan
paragraph diatas sebaiknya dipenuhi, dan setiap pipa penyalur sebaiknya
diisolasi dari pipa peyalur lain, sama hal nya dari pipa Casing.
j. Pengawasan dan inspeksi sebaiknya dilakukan selama konstruksi perlintasan.
Sebelum pemasangan, bagian dari pipa pemnyalur yang terletak pada
perlintasan sebaiknya diinspeksi secara visual terhadap cacat-cacat. Semua
sambungan sebaiknya diperiksa.
a. Umum
Prosedur pengeboran horizontal dilakukan untuk memasang pipa pada
perlintasan di bawah Jalan Raya atau Saluran Air bila metode penggalian
terbuka tidak dapat digunakan.
b. Metode dan Peralatan
Metode pengeboran dapat dilakukan secara manual maupun otomatis.
Bila menggunakan metode otomatik, urutan pengeboran dimulai dengan
memasang Casing dan mengarahkan pengeboran.
Pada perlintasan sungai yang memerlukan metode HDD, kedalaman
minimal 2 meter dari bagian tanah keras dasar sungai.
c. Perlintasan pipa yang telah ada
Bila pipa penyalur baru akan dibuat melintasi penyalur yang lebih dulu ada atau
fasilitas lain, pipa penyalur baru harus dipasang setidaknya 30 cm di bawah
fasilitas dan utilitas yang sudah ada.
d. Inspeksi dan Pengujian
Sebaiknya inspeksi dilakukan selama konstruksi perlintasan
dilaksanakan. Sebelum bagian perlintasan dipasang, sebaiknya dilakukan
inspeksi visual terhadap ada tidaknya cacat.
Sebelum uji pull back, Uji Hidrostatik (pretest) terhadap string pipa yang
difabrikasi dengan tekanan minimal 1,5 kali tekanan desain selama 2 jam
Penggalian terbuka/ Open Cut harus dibuat dengan kemiringan atau landai,
dengan perbandingan sisi horizontal dan vertikal 1:2 atau diberi dinding
penahan
Kedalaman minimum pipa adalah 2 meter dihitung dari atas permukaan pipa
Auger Boring dilakukan dengan cara mendorong pipa dengan bantuan peralatan
thrust/ auger boring. Selama pelaksanaan auger boring diasumsikan bahwa diamter
lubang adalah sama dengan diameter pipa. Perlintasan dengan menggunakan auger
METODE PELAKSANAAN
boring dilakukan menggunakan auger head dengan ukuran lebih besar dari diamter
pipa (1-2 inch) dengan posisi auger head berada di depan casing.
Manual boring dilakukan dengan alat dan sistem tuas ungkit dan tidak diperbolehkan
melakukan pengeboran dengan metode manusia masuk ke lubang galian secara
manual. Tipe pengeboran ini hanya untuk panjang lintasan maksimum 25 meter
Suatu pengujian awal dengan menggunakan udara pada tekanan tidak lebih dari 170
Kpa (25 Psi) dapat dilakukan sebelum pengujian pneumatic untuk deteksi dini
kebocoran.
19.2.1. Pencegahan
a. Uji pneumatik pada jalur pipa bukan baja hanya diijinkan setelah
mendapat persetujuan dari pemilik proyek.
b. Uji pneumatik beresiko terhadap energi yang dilepaskan yang disimpan
dalam gas yang ditekan. Perhatian yang khusus harus dilakukan untuk
memperkecil kegagalan selama uji kebocoran pneumatik.
c. Kemungkinan terjadinya retakan harus dipertimbangkan pada waktu uji
kebocoran pneumatik.
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
19.2.5. Prosedur
a. Tekanan harus dinaikkan secara perlahan-lahan sampai pengukur
tekanan menunjukkan tekanan sedikit lebih rendah dari satu setengah
tekanan pengujian atau sebesar 170 kPa (25 Psi)
b. Hold selama 10 menit dan lakukan leak test. Jika terjadi penurunan
tekanan/kebocoran, makan dilakukan perbaikan kemudian lakukan lagi
Pengujian Awal
c. Apabila lolos Pengujuan Awal, kemudian tekanan dinaikkan sampai
dengan 75% tekanan uji
d. Hold selama 10 menit dan lakukan leak test. Jika terjadi penurunan
tekanan/kebocoran, makan dilakukan perbaikan kemudian lakukan lagi
Pengujian Awal
e. Apabila lolos Pengujuan Awal, kemudian tekanan dinaikkan sampai
dengan 100% tekanan uji dan laukakn stabilisasi selama 10 menit
f. Hold selama t menit sesuai tabel berikut :
METODE PELAKSANAAN
20.1. Acuan
METODE PELAKSANAAN
a. Permukaan dalam pipa harus bebas dari partikel pengotor, minyak, pelumas,
gemuk, karat, cat, welding fluxes, chalk, abrasives, carbon deposits, coatings, air,
dan, benda asing lain sebelum dipasang.
b. Permukaan dalam pipa harus ditiup dengan kompresor, dibilas dan dibersihkan.
Sebelum dan setelah pembersian pipa gas, semua ujung dari pipa harus ditutup
demi menghindari kotoran dan air kembali memasuki system.
c. Permukaan luar pipa beserta sambungan harus dilapisi dengan cat dasar (meni)
dan cat besi.
d. Pelaksanaan uji pneumatic dilaksanakan segera setelah pipa di letakan pada
posisinya tapi belum permanen.
e. Pelaksanaan uji pneumatic sesuai dengan Prosedur konstruksi “Uji Pneumatik”.
a. Agar pipa dapat berfungsi dengan baik dan aman saat diisi gas bumi,
pelaksanaan uji harus melaksanakan pengujian sesuai dengan prosedur yang
tepat.
b. Petugas harus secara rutin melakuka pengecekan kebocoran pipa dengan
menggunakan peralatan yang sesuai.
c. Untuk tindakan pencegahan, pipa gas sebaiknya di beri tanda agar tidak terjadi
perusakan jalur pipa.
Detail pekerjaan pembuatan bak valve harus mengacu pada Gambar Standard
Drawing.
Pekerjaan pembuatan pondasi dan pemasangan MRS adalah satu kesatuan dengan
pemasangan pipa dimana akan berfungsi dengan baik bila pekerjaan pemasangan
keduanya dilakukan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Penyedia bertanggung jawab penuh atas pekerjaan pembuatan pondasi dan
pemasangan MS mulai dari pengangkutan ke lokasi Pekerjaan yang telah ditentukan
sampai dengan tahapan Pre-commissioning.
Agar pemasangan MRS berjalan lancar, Penyedia Harus memastikan ukuran dimensi
MS yang akan dipasang sehingga pembuatan pondasi serta pemasangan pagar BRC
METODE PELAKSANAAN
21.3. Pekerjaan Pemasangan Sambungan Rumah (SR) dan Sambungan Kompor (SK)
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
Setelah pelaksanaan kontruksi pipa selesai dilakukan, perlu survei diperpanjang jalur
pipa untuk mencatat informasi akhir tentang rincian dari posisi sambungan,
perlintasan, pemasangan valve dan informasi lain terkait sebagai bahan pembuatan
as-built drawing.
a. Tujuan utama survey as-built adalah untuk menyajikan data instalasi aktual pipa
yang telah diselesaikan sebagaimana mestinya sesuai dengan desain dan
spesifikasi.
b. Survei ini wajib dilakukan dan didasarkan pada stasiun-stasiun pengontrol
terdekat secara horizontal dan vertikal.
c. Sebelum penimbunan kembali, surveyor harus mencatat kondisi pipa dan rincian
instalasinya dan harus mencakup, namun tidak terbatas pada:
Nomor sambungan pipa yang dimulai dari titik awal.
Memplot koordinat PI dan garis tengah pada as-built.
Ketebalan dan klarifikasi pipa.
Lokasi dari benchmark.
Penutupan atas (T.O.C) dan pipa bagian atas (T.O.P).
Jarak kemiringan dari Km 0+1.000 hingga titik akhir pipa.
Perlintasan sungai, jalur, jalan, kanal, dan irigasi.
Lokasi-lokasi stasiun dan pagar-pagar pembatas.
Lokasi-lokasi kilometer, dan pos peringatan-peringatan.
Perlintasan saluran listrik tegangan tinggi yang ada diatas permukaan
maupun dibawah permukaan tanah.
Penyambungan (termasuk koordinat).
Rumah-rumah penduduk desa yang dekat dengan jalur pipa.
METODE PELAKSANAAN
23. PRE-COMMISSIONING
METODE PELAKSANAAN
Ball Valve ( untuk dapat membuka tutup tanki udara tekan dengan
dengan cepat).
d. Kriteria kebersihan berdasarakan inspeksi visual pada ujung pipa dengan
menggunakan media kain bersih berwarna putih.
Catatan:
Nitrogen dapat menyebabkan defisiensi oksigen pada ruang tertutup,
termasuk pada lubang galian yang cukup dalam. Pengawasan terhadap
proses inerting harus dilakukan secara tepat.
Injeksi nitrogen dengan tekanan lebih tinggi 0.3 bar di atas tekanan
atmospheric hanya dapat di lakukan pada sistem jaringan dari MRS
hingga ke RS. Hal ini di sebabkan karena sistem regulator sector
secara otomatis merubah tekanan operasi dari 2.3 bar menjadi 0.1 bar.
METODE PELAKSANAAN
a. Semua peralatan uji standart industri yang di perlukan untuk melakukan test
tertentu harus di sediakan oleh kontraktor yang telah di setujui oleh MIGAS. Setiap
peralatan uji yang spesifik atau software yang di butuhkan aka di sediakan oleh
kontraktor.
b. Setiap perangkat kalibrasi atau perangkat yang di perlukan untuk menginisialisasi
sistem control harus di sediakan oleh kontraktor ke coordinator Pre-Commissioning.
c. Instrumentasi yang di gunakan dalam proses Pre-Commissioning harus memenuhi
standart sebagai berikut :
d. Memiliki kualitas dan ketepatan yang memadai untuk menguji atau mengukur
kinerja sistem dalam toleransi yang di perlukan
e. Di kalibrasi oleh produsen yang di beri label kaliberasi secara permanen yang di
tempelkan ke instrument.
f. Segera di kalibrasi atau di perbaiki kembali jika jatuh atau rusak dengan cara
apapun selama pelaksanaan proyek.
Setelah Pre-Commissioning selesai, semua arsip atau data yang asli dan table harus
tersedia dengan foemasi minimum secara berikut:
Nama perwakilan dari pelaksana pekerja, konsultan, MIGAS
Berita acara Pre-Commissioning
Dokumen test package
Dokumen foto
Pre-Commissioning juga memverifikasi dalam penelaahan terhadap perubahan desain
dan detail konstruksi sesuai asbulit dengan memperhatikan kondisi pre-commissioning
terkait.Pihak terkait harus mencatat semua perbedaan untuk mengantisipasi suatu
kejadian atau kemungkinannya dengan mengevaluasi :
Sistem kelistrikan
Sistem perpipaan
Peralatan proses
METODE PELAKSANAAN
24.1. Acuan
METODE PELAKSANAAN
Sistem perpipaan gas dalam kondisi pelayanan akan mengalami penurunan atau
kerusakan atau abnormal karena oleh kegiatan pihak ketiga, lingkungan yang korosif,
erosi tanah, fluktuasi tekanan yang berlebihan, rusak atau kerusakan komponen,
retak/sobek, dan gangguan lain.
Oleh karena itu perlu ditunjuk seseorang yang bertanggungjawab menangani hal ini
yang telah memiliki kompetesi atau sertifikat. Peran pentingnya adalah bertanggung
jawab atas pipa gas atau instalasi gas dan memastikan bahwa prosedur
keselamatan dan persyaratan administrasi telah diikuti. Berikut adalah tanggung
jawab yang harus dipenuhi:
Memastikan bahwa pipa gas dapat terus diawasi,
Segera mengambil langkah-langkah yang wajar agar pasokan gas segera mati
disaat diketahui atau dicurigai ada kebocoran gas,
Menginformasikan ke atasan jika gas terus keluar setelah jalur telah dimatikan,
Mengambil semua langkah yang wajar untuk memastikan gas dapat dipasok
kembali tanpa menyebabkan bahaya apapun setelah pasokan dimatikan
dengan alasan keamanan,
Memastikan bahwa instalasi gas berada pada kondisi yang baik dan efisien,
Memastikan prosedur keselamatan selalu dikedepankan setiap saat untuk
mencegah bahaya yang timbul pada instalasi gas,
Menghadiri dan membantu setiap adanya pemeriksaan pada instalasi gas yang
dilakukan oleh Migas,
Mencatat semua kejadian yang melibatkan pemeliharaan dan perbaikan
METODE PELAKSANAAN
Mendapat informasi dari setiap perubahan atau perbaikan yang akan dilakukan
pada sistem suplai oleh orang yang kompeten,
Diberitahui pada setiap akan dilakukan perbaikan darurat oleh orang yang
kompeten, dan
Mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk mencegah agar instalasi
gas atau peralatan tanpa sengaja atau sengaja menjadi tidak aman selama
pekerjaan pemeliharaan.
Program perawatan yang tepat berikut prosedurnya, termasuk prosedur untuk
pengawasan rutin terhadap kebocoran sistem harus disiapkan dan dilakukan oleh
orang yang bertanggung jawab. Selain itu, prosedur darurat harus dibuatkan dan
dilakukan pelatihan untuk pelaksanaannya selama keadaan darurat yang melibatkan
kebocoran gas atau kebakaran. Sistem perpipaan harus dilakukan pemeriksaan
secara menyeluruh dan pengujian oleh orang yang kompeten setidaknya sekali
setiap 3 tahun. Bejana tekan harus diperiksa oleh Depnakertrans secara teratur
setiap tahun. Pemeliharaan dan perbaikan pada sistem harus dilakukan oleh orang
yang kompeten.
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
P = (2.s.t.E.T) / D
Dimana :
P : Tekanan Uji
T : 1 (duration factor)
METODE PELAKSANAAN
Harus diperhatikan bahwa tekanan uji maksimal tidak boleh dilewati. Jika
ditemukan kegagalan dalam pengujian tekanan harus dicari penyebabnya
dan memperbaikinya. Setelah selesai proses perbaikan, harus diisi kembali
dan mengulang kembali semua pengujian seperti tersebut diatas, sehingga
pengujian tekanan yang berhasil dapat dicapai. Pengujian tekanan harus
diterima jika dalam proses pengujian, semua unsur yang mempengaruhi
tekanan didalam pipa tetap terjaga dan tidak terjadi kebocoran. Variasi
tekanan ≤ 0,2% dari tekanan uji harus diterima.
Jika penurunan tekanan yang cukup besar telah teridentifikasi, dan hal ini
tidak dapat dijelaskan oleh perubahan temperatur, maka pengujian tidak
dapat diterima dan pipa harus diuji ulang atau waktu pengujian dapat
diperpanjang untuk jangka waktu 24 jam berikutnya. Setelah proses uji
tekanan selesai dan dapat diterima, tekanan didalam pipa harus dilepas
sedikit demi sedikit maksimal 14,5 psi/menit.
Tebal tekanan dan catatan dari pembacaan dead weight tester harus ditanda
tangani oleh penguji, Migas atau pihak ketiga lainnya. Laporan hasil
pengujian harus diserahkan ke Migas, yang akan meliputi, tetapi tidak
terbatas pada :
Diagram pecatat tekanan dan temperatur
Catatan tekanan dan temperatur
Sertifikat kalibrasi untuk instrumen dan peralatan uji.
METODE PELAKSANAAN
22.1.6 Pengering
Desain rangkaian pig untuk proses pengeringan pipa adalah tanggung jawab
Kontraktor. Sejumlah pig harus digunakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Untuk hasil yang baik dan efisien proses pengeringan dilakukan
dengan super dry sebagai media pendorong. Air sisa pembuangan harus
bersih dari semua partikel sampai ukuran 80. Penambahan berat foam pig
tidak boleh melebihi 25% dari berat aslinya. Untuk proses pengeringan
terakhir, foam pig yang digunakan harus baru dan berwarna putih bersih. Jika
pengering pipa terakhir tidak memberikan hasil yang diharapkan, proses
pengeringan diulang sampai diperoleh hasil yang memuaskan dan diterima
oleh Migas.
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
METODE PELAKSANAAN
Metering Regulating Station (MR/S) diartikan sebagai stasiun yang berfungsi untuk
melakukan aktivitas pengukuran laju alir gas (metering) dan mengatur tekanan gas
(regulating). Tahapan pelaksanaan pekerjaan perakitan dan pemasangan MR/S adalah
seperti diuraikan berikut ini.
a. Melakukan penyimpanan material di gudang sampai material tersebut siap
difabrikasi.
b. Melakukan fabrikasi yang mengacu pada Manufacturing Prosedure Welder
Procedure Specification dan Welder Certificate serta dibuatkan Welding Report.
Pekerjaan fabrikasi meliputi:
Pemotongan (Cutting) dan Honing Pipa
Fitting Up dan pengelasan (Welding)
METODE PELAKSANAAN
Berbeda dengan Matering Regulating Station (MR/S), Regulating Station (RS) diartikan
sebagai stasiun yang berfungsi untuk mengatur tekanan gas (regulating) saja.
Proses perakitan RS menggunakan standar yang berlaku secara internasional dan
Standar Nasional Indonesia (SNI).
Tahapan awal sebelum perakitan dan pemasangan RS harus dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Melakukan persiapan sebelum pelaksanaan pekerjaan yang mencakup :
Penyediaan pelaratan kerja
Penyediaan alat-alat keselamatan kerja (Personnel Protective Equipment).
Pengurusan izin
Penyusunan jadwal pelaksaan pekerjaan
b. Melakukan tahapan engineering yang mencakup :
Gambar kerja (drawing)
Data sheets
METODE PELAKSANAAN
Sizing Calculation
Procedure
b. Melakukan pembelian material dan peralatan yang akan dipergunakan mancakup
tetapi tidak terbatas pada :
Pipa dan Fitting Carbon Steel
Ball Valve
Regulator
Pressure dan Temperature Indicator
Pressure Relief Valve
c. Melakukan verfikasi material pipa, fitting dan flange yang mengacu pada
Engineering Drawing dan Document dan Serfitikat Material seta dibuatkan Material
Receiving Record.
d.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan perakitan dan pemasangan RS adalah seperti
diuraikan berikut ini.
a. Melakukan penyimpanan material di gudang sampai material tersebut siap
difabrikasi.
b. Melakukan fabnkasi yang mengacu pada Manufacturing Prosedure Welder
Procedure Specification dan Welder Certificate serta dibuatkan Welding Report.
Pekerjaan fabrikasi meliputi:
Pemotongan (Cutting) dan Honing Pipa
Fitting Up dan pengelasan (Welding)
c. Melakukan Visual Inspection yang mengacu pada Engineering Drawing dan
Document dan dibuatkan Inspection Report.
d. Melakukan Non Destructive Examination (NDT) yang mengacu pada NDE
Procedure dan NDE Personal Certificate dan dibuatkan NDE Report
29. COMMISSIONING
29.1. Ketentuan Umum
a. Pengamatan tes: Koordinator Commissioning berkoordinasi dan mengamati
jalannya pengujian yang diperlukan untuk memastikan kinerja peralatan dan
sistem memenuhi yang diisyaratkan berdasarkan desain.
b. Commissioning terhadap suatu sistem dilakukan per kriteria yang telah
ditetapkan dalam suatu bagian tertentu yang terkait, yang dilakukan sesuai
jadwal. Koordinator Commissioning harus menjaga dan menanggapi secara
cepat suatu kondisi untuk menghindari keterlambatan konstruksi.
c. Start-up dan pengujian suatu sistem dapat dilakukan sebelum penyelesaian
akhir dari sistem tersebut untuk mempercepat kemajuan. Koordinator
Commissioning tidak perlu menjadwalkan waktu pengujian dan merupakan
tanggung jawab utama dari kontraktor / vendor.
METODE PELAKSANAAN
28.2.2 Inerting
a. Oksigen harus dikeluarkan dari sistem jaringan perpipaan sebelum
dilakukan gas-in. Pengusiran oksigen dilakukan dengan metoda
menginjeksikan nitrogen kepada sistem distribusi. Pada beberapa poin
pipa jaringan harus dibuka untuk memungkinkan udara/oksigen secara
berangsur-angsur tergantikan oleh nitrogen. Sistem dapat dianggap
bebas dari udara bila konsentrasi telah mencapai dibawah 0,5%.
METODE PELAKSANAAN
Catatan :
Nitrogen dapat menyebabkan defisiensi oksigen pada ruang tertutup,
termasuk pada lubang galian yang cukup dalam. Pengawasan terhadap
proses inerting harus dilakukan secara ketat.
Injeksi Nitrogen dengan tekanan lebih tinggi 0,3 bar diatas tekanan
atmospheric hanya dapat dilakukan pada sistem jaringan dari MRS
hingga ke R/S. Hal ini disebabkan karena sistem Regulator Sektor
secara otomatis merubah tekanan operasi dari 2,3 bar menjadi 0,1 bar.
METODE PELAKSANAAN
29.3. Gas In
METODE PELAKSANAAN
Hanya personil yang terlibat saja yang boleh masuk dalam daerah hazardous.
Setelah pre-commissioning selesai, semua arsip data yang asli dan tabel harus
tersedia, dengan informasi minimum sebagai berikut:
Nama perwakilan dari Pelaksana pekerjaan, Konsultan, MIGAS dan/atau pihak
ketiga.
Berita Acara Commissioning.
Dokumen Test Package.
Dokumen foto.
Commissioning juga memverifikasi dalam penelaahan terhadap perubahan desain
dan detail konstruksi sesuai as-built dengan memperhatikan kondisi commissioning
terkait. Pihak terkait harus mencatat segala perbedaan.
METODE PELAKSANAAN
29.7. Training
Pelatihan diberikan kepada operator jaringan gas bumi sesuai kebutuhan oleh
Kontraktor selama massa commissioning.
a. Pemeriksaan batako pengaman, marker post dan patok gas serta pembersihan area
disepanjang jalur pipa.
b. Penyusunan Standar Operating Procedure (SOP) Pelaksanaan.
c. Penyusunan As built Drawing Sambungan Rumah.
d. Penyusunan As built Drawing Jaringan.