Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

1. Lingkup Pekerjaan
Secara garis besar, pekerjaan ini adalah pengadaan
jembatan Rangka Baja bentang B-45 1 (satu) unit. Secara umum,
lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan berikut ini:

1. Pekerjaan Perencanaan

2. Pekerjaan Pengadaan Jembatan Rangka (lengkap dengan


Aksesoris, Elastomer, dan alat bantu
pemasangan)

3. Pekerjaan Pengujian Jembatan Rangka


Pengiriman Jembatan Rangka
4. Pekerjaan Pengiriman Jembatan

2. Volume Pekerjaan
Rincian volume pekerjaan dapat dilihat pada Daftar
Kuantitas dan Harga pada dokumen penawaran.

A. METODE PELAKSANAAN

Dalam pkerjaan yang dilakukan, sangat diperlukan adanya


manajemen mutu.
Definisi-definisi yang berhubungan dengan Manajemen Mutu:
 Pengendalian Mutu (QC, Quality Control): Proses memeriksa
hasil produk atau jasa pelayanan tertentu untuk menentukan
apakah hasil-hasil tersebut memenuhi standar mutu yang
terkait, memperbaiki kesalahan-kesalahan dan mutu yang
lebih rendah serta cara-cara untuk mengidentifikasi untuk
menghilangkan sebab-sebab produk atau kinerja jasa
pelayanan yang tidak memenuhi syarat.
 Jaminan Mutu (QA, Quality Assurance): Proses mengevaluasi
seluruh produk atau jasa pelayanan, oleh orang-orang atau
peusahaan-perusahaan yang mandiri terhadap mereka yang
melakukan Pekerjaan, secara teratur untuk menyediakan
keyakinan bahwa produk atau jasa pelayanan itu memenuhi
standar mutu yang relevan.
METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

Program manajemen mutu mempunyai dua komponen kunci yaitu:


 Pengendalian Mutu – tanggung jawab Penyedia Jasa
 Jaminan Mutu – tanggung jawab Direksi Pekerjaan menurut
Rencana Jaminan Mutu (QA Plan) Direksi Pekerjaan
Tiap komponen dari program harus dialamatkan pada bahan,
proses, kecakapan-kerja, produk dan dokumentasi.

1. Pekerjaan Perencanaan
Proses awal sebelum dilaksanakan produksi adalah tahap
perencanaan. Dalam perencanaan, standar yang digunakan
adalah sebagaimana yang telah ditentukan pada spesifikasi
teknis dokumen tender. Untuk pembebanan gempa maka
menggunakan data gempa untuk lokasi setempat.
Berikut adalah gambaran proses dalam perencanaan
jembatan yang akan dilakukan:
PROSES KERJA

PERENCANAAN STRUKTUR SHOP DRAWING NESTING


OUTPUT

Laporan PerencanaanGambar Shop Drawing & Erection Drawing


Cutting Plan
Estimasi awal kebutuhan
Bill of
material
Material OptimaSI Penggunaan Material
METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

2. Pekerjaan Pengadaan Struktur Jembatan


Komponen–komponen utama jembatan Rangka baja dipabrikasi
atau dibentuk dari baja profil yang memenuhi standar sesuai
dengan spesifikasi yang ditentukan. Begitu pula dengan
sambungan komponen utama menggunakan baut mutu tinggi.
Pada pekerjaan penyambungan dengan mesin las di pabrik
mengacu pada persyaratan bahan untuk keperluan pengelasan
yang digunakan dalam pengelasan logam dari kelas baja yang
memenuhi ketentuan dari standard yang telah ditentukan dalam
dokumen tender dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Berikut adalah gambaran urutan/tahapan proses fabrikasi
setelah shop drawing:

RAW OF MATERIAL

CUTTING DRILLING ASSEMBLING WELDING

FINISHING

1. Raw of Material/Material Plat Baja lembaran

Material pada awalnya


berupa lembaran plat,
dengan spesifikasi
material sesuai dengan
yang dipersyaratkan

Foto: Dokumentasi PT. BMI

2. Cutting/Pemotongan lembaran Plat

Setelah lembaran plat sesuai terhadap ketebalan, mutu


dan dimensi-dimensinya, maka material di plot untuk ditandai
bagaian-bagian yang harus dipotong. Penandaan mengacu pada
METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

shop drawing yang telah disetuji. Untuk mempermudah ploting


pemotongan, maka dilakukan dengan software Tekla 18.

Nesting
material,dilakukan
untuk optimasi
penggunaan material.
Proses nesting
menggunakan software
Tekla 18

Gambar: Dokumentasi PT. BMI

Setelah dilakukan tahap nesting, maka dilanjutkab dengan


pemotongan sebagaimana gambaran berikut:

Pemotongan dilakukan
menggunakan alat CNC
untuk memperoleh
tingkat presisi
ketelitian yang tinggi

Foto: Dokumentasi PT. BMI


METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

3. Drilling/Pengeboran atau pembuatan lubang baut


Setelah plat dipotong sesuai dengan bagian-bagian
komponen jembatan yang telah direncakan, maka proses
selanjutnya adalah pengeboran.

Berikut adalah gambaran proses pengeboran material:

Pengeboran
menggunakan alat
drilling machine

Foto: Dokumentasi PT. BMI

4. Assembling/Perakitan komponen
Setelah dilakukan pengeboran maka dilanjutkan dengan
perakitan atau perangkaian beberapa plat yang sudah dibentuk
menjadi satu komponen bagian jembatan.

Foto: Dokumentasi PT. BMI


METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

5. Welding/Pengelasan komponen
Tahap berikutnya adalah pengelasan komponen, dan berikut
adalah gambaran proses pengelasan:

Foto: Dokumentasi PT. BMI

6. Finishing/Galvanis
Tahap akhir dari proses pabrikasi adalah finishing.
Finishing yang ditentukan adalah dengan menggunakan
Galvanize sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan yaitu
mengacu AS/NZS 4680: 1999/ASTM 123/ISO 1461.

Foto: Dokumentasi PT. BMI

3. Pengujian
a. Pengelasan
Setelah dilakukan proses pabrikasi, maka dilakukan
pengetasan atau pengujian pengelasan “but welds” dan
“fillet welds”. Pengujian untuk pengelasan “but welds”,
dilakukan menggunakan uji ultrasonic/radiographic,
METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

dengan kondisi untuk batang tekan 5% total panjang


pengelasan, dan batang tarik 100% total panjang
pengelasan. Sedangkan untuk Pengujian pengelasan “fillet
welds” dilakukan dengan radiographic/ultrasonic minimum
sebesar 2% total panjang pengelasan atau jika dengan
liquid penetrant test atau magnetic particle test
sebesar 15% dari total panjang pengelasan.

b. Loading Test ( Sesuai Spesifikasi )


Setelah dilakukan pengujian pengelasan maka dilanjutkan
dengan pengujian loading test. Syarat yang dipenuhi
yaitu harus sesuai dengan prosedur Direktorat Jenderal
Bina Marga dengan kondisi lendutan dan tegangan lebih
kecil atau sama dengan lendutan dan tegangan
perencanaan.
Berikut adalah gambaran proses pengujian beban yang
dilakukan oleh instansi terkait terhadap jembatan Rangka
A-60 PT. Bakrie Metal Indusutries.
METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

Foto: Dokumentasi PT. BMI

Lebih lanjut mengenai gambaran metode pelaksanaan pengujian


pembebanan jembatan sebagaimana dokumen terlampir (contoh
uji pembebanan A-60 yang pernah dilakukan oleh PT. BMI).

4. Pekerjaan Pengangkutan Bahan Jembatan


Setelah material selesai pada proses pabrikasi, maka
segera dilakukan pengiriman ke lokasi pekerjaan.
Semua komponen dapat diangkat pada satu titik angkat
ditengah–tengah bentang dengan menggunakan kabel sling.
Tetapi untuk gelagar yang lebih panjang harus diangkat
dengan menggunakan dua kabel sling (dua titik) untuk
mendapatkan kontrol yang baik pada pengangkatan. Batang–
batang profil H dapat ditumpuk dengan badan profil berdiri
tegak atau mendatar selama pengangkutan. Susunan balok kayu
untuk penumpukan harus sesuai seperti yang ditunjukkan pada
gambar berikut.

Ketentuan pngiriman sebagai berikut:


METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN RANGKA JEMBATAN BAJA

a. Seluruh komponen utama harus ditandai secara permanen


agar mudah diidentifikasi, dilakukan dengan memberikan
nama atau kode marking tertentu sesuai dengan gambar dan
manual pemasangan,
b. Baut, mur, dan ring ditempatkan dalam drum (maks 50 kg)
dengan ditandai nomor seri pada drumnya,
c. Dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebe;um dipak,
d. Pengangkutan dan penurunan material dari truk harus
dilakukan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan rusak
pada cat,
e. Setiap bundle diikat dengan strapping plate coil painted,
f. Material di atas truk harus dipastikan telah terikat
dengan kuat, dan telah melalui pengecekan bagian HSE.
g. Standard pengecekan harus mengcau pada spesifikasi yang
telah ditentukan.

A. PENUTUP
Dari uraian di atas, sebagai penutup metode pelaksanaan
ini, dapat disusun kesimpulan sebagai berikut:
1. Metode pelaksanaan ini disusun sebagai acuan awal
pelaksanaan pekerjaan, hal-hal yang sifatnya lebih detail
akan disesuaikan selama masa pelaksanaan pekerjaan, dan
berdasar pada spesifikasi yang ditentukan.
2. Mengingat lokasi pengiriman material yang cukup jauh,
maka pekerjaan-pekerjaan yang sudah memungkinkan untuk
dimulai dapat segera dilaksanakan terlebih dahulu.
Pengawasan mutu memerlukan perhatian khusus sehingga
kualitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai