Anda di halaman 1dari 3

Teknik Penyusunan keungan daerah

Judul : Honor Pejabat Kabupaten Mojokerto Disoal BPK

Tempat : Kabupaten Mojokerto

Permasalahan : Sesuai temuan BPK, realisasi belanja honorarium tim pelaksana kegiatan (TKP)
dan narasumber TA 2021 tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran Rp 256 juta dan
pemborosan keuangan daerah Rp 453 juta. ’’Sama halnya seperti honorarium narasumber,
harusnya kalau kepala OPD menjadi narasumber di OPD-nya sendiri, itu hanya boleh 50 persen,
tapi faktanya dibayar 100 persen. Kecuali menjadi pemateri di lintas OPD, itu baru 100 persen,’’

Meski temuan ini sebenaranya karena tidak ada unsur kesengajaan, situasi itu menjadikan kalangan
dewan prihatin. Sebab, dengan peristiwa ini, para pejabat di pemkab tidak update dengan peraturan
yang berlaku.

Temuan ini menjadi deretan panjang atas kurang profesionalnya Pemkab Mojokerto dalam
mengimplementasikan aturan. Sebelumnya, pembayaran bagi Penerima Bantuan Iuran Daerah
(PBID) BPJS Kesehatan di Dinas Kesehatan, Kabupaten Mojokerto juga menjadi catatan BPK.
Temuan ini mengakibatkan kerugian negara sekitar Rp 876 juta pada APBD 2021. Sebagai tindak
lanjut, pemkab diminta melakukan pemutakhiran data kepesertaan PBID.

Pemecahan : Pejabat pemerintahan itu harus update, tidak boleh buta aturan. Dalam setiap
realisasi belanja harap memperhatikan peraturan yang dibuat tiap daerah dan menjalankannya
dengan penuh kesadaran.

Kesimpulan : Pengeluaran , realisasi belanja honorarium tim pelaksana kegiatan (TKP) dan
narasumber TA 2021 dinilai sangat kurang professional sehingga mengakibatkan kerugian pada
negara

Saran : Pengawasan serta penilaian kinerja pegawai harus kiat dilakukan agar tidak
terjadi lagi kesalahan yang ada.
Kebijakan Sektor Publik

Judul : Pedagang Kabupaten Mojokerto Kini Bayar Retribusi Pasar Pakai Nontunai

Tempat : Kabupaten Mojokerto

Permasalahan : Digitalisasi akan diterapkan di semua sektor, termasuk dalam memungut retribusi
dari para pedagang di pasar-pasar tradisional. Launching SEMAR dilakukan Bupati Ikfina di Pasar
Raya Mojosari, Kabupaten Mojokerto pada Rabu (20/7) kemarin. Menurutnya, digitalisasi akan
diterapkan di semua sektor, termasuk dalam memungut retribusi dari para pedagang di pasar-pasar
tradisional.

"Hasil retribusi tentunya nanti akan digunakan untuk membiayai program pembangunan untuk
masyarakat Kabupaten Mojokerto, juga untuk pemeliharaan, pengembangan atau mengganti
sarpras serta berbagai pelayanan yang dibutuhkan oleh para pedagang pasar," kata Ikfina

Kesimpulan : Ketika biaya retribusi masuk secara elektronik, maka akan bisa dipantau secara
elektronik juga oleh semua pihak yang punya akses dan kewenangan untuk melakukan
pemantauan.

Saran : Ketika sistem tradisional dijadikan menjadi sistem yang modern dan digital, diharapkan
pemerintah dapat mengedukasi kepada pedagang yang minim teknologi pada retribusi digital
tersebut
Pelayanan Sektor Publik

Judul : Pemkot Mojokerto buka program "coaching clinics" bagi pelaku koperasi

Tempat : Kota Mojokerto

Permasalahan : Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, membuka program coaching


clinics atau klinik pelatihan dalam rangka meningkatkan jumlah kategori koperasi sehat di wilayah
setempat. Total 187 koperasi aktif, hanya 19 koperasi yang dinyatakan sehat

Pemecahan : Harus ada perubahan revolusioner terhadap metode pembinaan dan pengawasan
koperasi, Sehingga, koperasi dapat berdiri sejajar dengan badan hukum lainnya dalam memberikan
kontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Indonesia.

Kesimpulan : Untuk mendampingi para koperasi yang sehat pemkot Kota Mojokerto mendirikan
coaching clinics dengan tujuan agar berjalannya koperasi yang sehat dan terhindar dari penyakit
atau virus yang berbahaya.

Saran : Diharapkan kegiatan seperti ini menjadi kegiatan positif bagi pemkot Kota Mojokerto
sehingga perlunya pembinaan dan pengawasan secara rutin dan dapat konsisten dalam
melaksanakan kegatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai