REPUBLIK INDONESIA
Model Dokumen
Pemilihan
Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
untuk
BAB I. UMUM
A. UMUM
1. Identitas 1.1 Pokja Pemilihan mengumumkan kepada para
Pokja dan Peserta untuk menyampaikan penawaran atas
Lingkup Pekerjaan Konstruksi dengan kode Rencana
Pekerjaan Umum Pengadaan (RUP) sebagaimana tercantum
dalam LDP.
3. Peserta Tender 3.1. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta
yang berbentuk badan usaha tunggal/atas nama
sendiri atau KSO.
B. DOKUMEN PEMILIHAN
10. Isi 10.1. Dokumen Pemilihan terdiri atas Dokumen Tender
Dokumen dan Dokumen Kualifikasi.
Tender
10.2. Dokumen Tender terdiri atas:
a. Umum;
b. Pengumuman;
c. Instruksi Kepada Peserta;
d. Lembar Data Pemilihan (LDP);
e. Bentuk Dokumen Penawaran Administrasi,
Teknis dan Harga (dalam 1 File):
1) Dokumen Penawaran Administrasi:
a) Surat Penawaran (sesuai SPSE)
b) Jaminan Penawaran (apabila
disyaratkan);
c) Surat perjanjian Kerja Sama Operasi
(apabila peserta berbentuk KSO).
2) Dokumen Penawaran Teknis:
a) Daftar Peralatan Utama;
b) Daftar Personel Manajerial
c) Formulir Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK); dan
3) Dokumen Penawaran Harga:
a) Harga Penawaran sesuai dengan
Surat Penawaran;
b) Daftar Kuantitas dan Harga;
c) Formulir Analisa Harga Satuan
Pekerjaan Khusus apabila ada
evaluasi kewajaran harga di bawah
80% HPS.
Peserta pemilihan akan memenuhi
Dokumen Penawaran Harga pada butir 3)
huruf c) pada saat klarifikasi kewajaran
harga. Analisa Harga Satuan Pekerjaan
bukan merupakan bagian dari Dokumen
Kontrak.
f. Rancangan Kontrak (sudah dilengkapi isiannya
oleh PPK):
1) Surat Perjanjian;
2) Syarat-Syarat Umum Kontrak;
3) Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
g. Spesifikasi Teknis dan Gambar;
h. Detailed Engineering Design;
i. Contoh Bentuk Dokumen Lain:
- 17
-
1) SPPBJ;
2) SPMK;
3) Jaminan Pelaksanaan;
4) Jaminan Uang Muka (apabila diberikan
uang muka);
5) Jaminan Pemeliharaan;
6) Formulir Rekapitulasi Perhitungan
TKDN (apabila diberikan preferensi harga);
7) Formulir Daftar Barang yang diimpor
(apabila ada barang yang diimpor).
F. PENETAPAN PEMENANG
32. Penetapan 32.1 Pokja Pemilihan menetapkan pemenang apabila
Pemenang isian yang disampaikan peserta pada formulir
isian kualifikasi benar dan masih berlaku/valid.
H. PENUNJUKAN PENYEDIA
39. Penunjukan 39.1 Pokja Pemilihan menyampaikan Berita Acara Hasil
Penyedia Pemilihan (BAHP) kepada PPK dengan tembusan
Barang/Jasa kepada Kepala UKPBJ sebagai dasar untuk
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ).
I. JAMINAN PELAKSANAAN
41. Jaminan 41.1 Jaminan Pelaksanaan diberikan Penyedia
Pelaksanaan sebelum penandatanganan Kontrak.
- 59
-
41.2 Jaminan Pelaksanaan dikembalikan kepada
Penyedia setelah:
a. penyerahan seluruh pekerjaan;
b. penyerahan Jaminan Pemeliharaan sebesar 5%
(lima persen) dari harga Kontrak; dan/atau
c. pembayaran termin terakhir/bulan terakhir/
sekaligus telah dikurangi uang retensi sebesar
5% (lima persen) dari harga Kontrak (apabila
diperlukan).
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
42. Penanda- 42.1 Penandatanganan Kontrak dilakukan
tanganan setelah DIPA/DPA ditetapkan.
Kontrak
42.2 Sebelum penandatanganan kontrak Pejabat
Penandatangan Kontrak wajib memeriksa apakah
pernyataan dalam Data Isian Kualifikasi
masih berlaku. Apabila salah satu pernyataan
tersebut sudah tidak terpenuhi, maka
penandatanganan kontrak tidak dapat dilakukan.
c. Website LPSE:
www.lpse.kemenkeu.go.id
CONTOH
4. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa
penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari Pejabat Penandatangan Kontrak dan
persetujuan bersama secara tertulis dari masing-masing anggota KSO.
9. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila
tender tidak dimenangkan oleh perusahaan KSO.
10. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ( ) yang masing-
masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
( ) ( ) ( )
Catatan:
Apabila ditetapkan sebagai pemenang tender maka Surat Perjanjian Kerja
Sama Operasi ini harus dinotariatkan
- 71
-
B. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI BANK – (apabila
disyaratkan)
CONTOH
GARANSI BANK
sebagai JAMINAN PENAWARAN
No.
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
1. terlibat Korupsi Kolusi dan/atau Nepotisme;
2. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
3. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya
di bawah 80% HPS;
4. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang
tidak dapat diterima; atau
5. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
Meterai
Rp10.000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan [Nama dan Jabatan]
untuk
mengkonfirmasi
Garansi ini ke
...........[bank]
- 73
-
C. BENTUK JAMINAN PENAWARAN DARI ASURANSI/PERUSAHAAN
PENJAMINAN – (apabila disyaratkan)
CONTOH
JAMINAN
PENAWARAN
Nomor Jaminan: Nilai:
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. terlibat korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme.
b. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
c. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga
penawarannya di bawah 80% HPS;
d. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal
sebagai calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan
alasan yang tidak dapat diterima; atau
e. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ) hari kalender dan efektif
( mulai
tanggal [diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan
penawaran]
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN
PENJAMIN Meterai
Rp10.000,00
( ) ( )
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi
Jaminan ini ke
...........[penerbit
jaminan]
- 75
-
D. BENTUK JAMINAN SANGGAHAN BANDING DARI BANK
CONTOH
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No.
sejumlah uang Rp
(terbilang ) sebagai Jaminan Sanggahan
Banding dalam
mengajukan sanggahan banding untuk tender pekerjaan
dengan bentuk garansi bank, apabila:
Nama : [peserta tender]
Alamat :
selanjutnya disebut:
YANG DIJAMIN
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing-masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri
....................
[Bank]
Meterai
Rp10.000,00
CONTOH
[Kop Bank Penerbit
Jaminan]
JAMINAN SANGGAHAN
BANDING
1. Dengan ini
dinyatakan, bahwa kami: [nama],
[alamat] sebagai Peserta, selanjutnya disebut
TERJAMIN, dan
[nama penerbit jaminan], [alamat]
sebagai Penjamin, selanjutnya disebut sebagai PENJAMIN, bertanggung
jawab dan dengan
tegas terikat pada [nama Pokja
Pemilihan],
[alamat] sebagai Pelaksana Tender,
selanjutnya
disebut PENERIMA JAMINAN atas uang sejumlah Rp
(terbilang
)
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar berkaitan
dengan sanggahan banding terhadap hasil tender
yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ) hari kalender dan
( efektif
mulai dari tanggal sampai dengan tanggal
4. Jaminan ini berlaku apabila:
Sanggahan Banding yang diajukan TERJAMIN dinyatakan tidak benar.
5. PENJAMIN akan membayar kepada PENERIMA JAMINAN sejumlah nilai
jaminan tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja tanpa syarat (Unconditional)setelah menerima tuntutan pencairan
secara tertulis dari PENERIMA JAMINAN berdasar Keputusan PENERIMA
JAMINAN mengenai pengenaan sanksi akibat Sanggahan Banding yang
diajukan TERJAMIN tidak benar.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
7. Tuntutan pencairan terhadap PENJAMIN berdasarkan Jaminan ini
harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender sesudah berakhirnya masa berlaku Jaminan ini.
Untuk keyakinan, Dikeluarkan di
pemegang Jaminan
disarankan untuk pada tanggal
mengkonfirmasi
Jaminan ini ke
[Penerbit
Jaminan]
TERJAMIN PENJAMIN
Meterai Rp10.000,00
G. DATA PERALATAN
CONTOH
Merek
No dan Kapasitas Jumlah
Jenis Tipe*) Kepemilikan
/status
1
2
dst
3. SMA, tahun
Ahli K3 Konstruksi/Ahli
4. dst... Keselamatan
2 1. SD, Konstruksi/P
tahun etugas
2. SMP, tahun Keselamatan
Konstruksi
3. SMA, tahun
4. dst...
CONTOH
2) Dst..
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar
secara sengaja atau sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan
sebagai personel manajerial atau dikeluarkan jika sudah diperkerjakan.
, 20
Yang membuat
pernyataan,
( )
[nama jelas]
Mengetahui:
[nama Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi]
( )
[nama jelas wakil sah]
- 80
-
I. BAGIAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN (APABILA
DISYARATKAN)
CONTOH
CONTOH
BENTUK RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
[Nama Penyedia]
KESELAMATAN KONSTRUKSI
Penyedia]
Keterangan:
1. Pejabat Penandatangan Kontrak mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. Pejabat Penandatangan Kontrak mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi
bahaya” berdasarkan
tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak berdasarkan tahapan pekerjaan, dimana penyedia jasa
dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah
dicantumkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak berdasarkan analisis Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan
Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan
atas dasar penilaian Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau
Petugas Keselamatan Konstruksi, apabila dinilai tidak ada yang diisikan, maka
dapat ditulis "tidak ada" atau "n/a".
]
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
E.1 Pemantauan dan Evaluasi
ANTARA
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/penyedia
peralatan]
DAN
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/penerima
peralatan]
Pada hari ini …… tanggal ... bulan….. tahun ….., yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan
Lessor/penyedia peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan
Lessee/penerima peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negosiasi
antara kedua belah pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK
KEDUA dinyatakan sebagai Pemenang dalam Paket Pekerjaan
……………[diisi nama paket]
Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah
selama berjalannya Paket Pekerjaan ……[diisi nama paket] terhitung
setelah PIHAK KEDUA dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar
Surat Perintah Kerja dari Pemberi Tugas.
Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1) Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan
diberikan kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2) Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah
kwitansi yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMBATALAN
1) Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK
KEDUA berturut- turut sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini
maka tanpa memerlukan teguran terlebih dahulu dari PIHAK
PERTAMA, telah cukup bukti bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan
lalai atau wanprestasi.
2) Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian
sewa ini batal dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari
pengadilan negeri yang berarti kedua belah pihak telah menyetujui
untuk melepaskan segala ketentuan yang telah termuat dalam pasal
1266 Kitab Undang- Undang Hukum Perdata.
3) Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK
PERTAMA yang atas kuasanya dengan hak substitusi untuk
mengambil PERALATAN milik PIHAK PERTAMA, baik yang berada di
tempat PIHAK KEDUA atau tempat pihak lain yang mendapati hak
daripadanya.
4) Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi
apabila PIHAK KEDUA tidak memenangkan tender Paket Pekerjaan
……………[diisi nama paket].
- 88
-
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam
keadaan siap operasi dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan
sesuai petunjuk dari PIHAK KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman,
helper
dan mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3) PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut
di tempat lain, selain dari yang tertulis dalam surat perjanjian ini
kecuali dalam keadaan kahar seperti: kebakaran, gempa bumi, dan
lainnya.
Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang
disewanya.
2) PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan atau mengalihkan
tanggung jawab terhadap PERALATAN kepada pihak lain dalam bentuk
dan cara apapun, baik sebagian maupun seluruhnya.
Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
FORMULIR
PENYAMPAIAN
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI
(TKDN)
Nama Penyedia :
Nama Pekerjaan :
NAMA NEGAR
NO SPESIFIKA SATUAN JUMLA HARGA
BARANG/URAI A
SI H
AN ASAL
TOTAL HARGA
1
Diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor
- 91 -
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta tunggal/atas nama sendiri atau Peserta
sebagai
Leadfirm KSO berbentuk Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada
SPSE
Alamat : ___________________________________
Telepon/Fax : ___________________________________
Email : ___________________________________
1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama badan usaha
berdasarkan_______________ [akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan
tanggal akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kerja Sama
Operasi] ;
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/PD [bagi pegawai K/L/PD yang sedang cuti
diluar
tanggungan K/L/PD ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai
K/L/PD
yang sedang cuti diluar tanggungan K/L/PD”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepen tingan
dengan para pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam
proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang
dihentikan;
6. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
- 93 -
A. Data Administrasi
3. No. Telepon :
_____________________ No. Fax
: _____________________
E-Mail
Alamat Kantor Cabang : : _____________________
_____________________ _____________________
No. Telepon :
4.
_____________________ No. Fax
: _____________________
E-Mail :
_____________________
B. Landasan Hukum Pendirian Badan Usaha
D. Izin Usaha
1. Surat Izin Berusaha di bidang : a. Nomor.……………
Jasa b. Tanggal ……………
Konstruksi
2. Masa berlaku izin berusaha : …………
3. Instansi penerbit : …………
- 94 -
G. Data Keuangan
2. Pajak
Tanggal
Pemberi Kontrak Selesai
Nama Ringkas Tugas/Pejabat
No. Lokas Pekerjaan/
Paket an Penandatangan
i Alama No / PHOBA
Pekerjaan Lingkup Nama t/
Kontrak Nilai Kontra
Tangg Berdasarka
Serah
Pekerja Telepo al k
1 2 5 n Terima
an
3 4 n 6 7 8 9 10
J. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan (Wajib diisi untuk menghitung SKP)
Pemberi
Tugas/
Pejabat Kontrak Total Progres
Nama Klasifikasi/ Penandatan
No. Paket Sub Loka
gan
Pekerja Klasifikas si Alama
Kontrak No / No /
Nama Nilai Total
an i t/ Tangg Tangg Nilai
Pekerjaan Telepo al al
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh
rasa tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang
saya sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka badan usaha yang
saya wakili bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi
pencantuman dalam Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan
secara pidana kepada pihak berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
PT/CV/Firm
a
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan
nama]
[rekatkan meterai
Rp10.000,00 dan tanda
tangan]
(nama lengkap wakil sah badan usaha anggota KSO atau nama individu
leadfirm)
[jabatan pada badan
usaha]
- 96 -
C. Pengurus Badan
Usaha
Diisi dengan nama, nomor KTP/SIM/Paspor, dan jabatan dalam badan
usaha.
D. Izin Usaha
Tabel izin usaha :
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor identitas KTP/SIM/Paspor, alamat
pemilik saham/pesero dan persentase kepemilikan saham/persero.
2. Pajak
a. Diisi NPWP badan usaha
LEMBAGA ADMINISTRASI
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
Paket Pekerjaan Konstruksi
PEKERJAAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN
KAMPUS ASN CORPORATE UNIVERSITY
Nomor :
Tanggal :
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat
dan ditandatangani di Jakarta pada hari .......... tanggal ….... bulan ................. tahun
[tanggal, bulan dan tahun diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang
Nomor.…… tanggal ................., Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor …….
tanggal ….................. antara:
yang bertindak untuk dan atas nama Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja 450417 LAN
Jakarta Untuk Biro SDM dan Umum dan Pusdatin, berdasarkan Surat Keputusan Kuasa
Pengguna Anggaran/Barang Satuan Kerja 450417 LAN Jakarta Nomor :
01/KPAB.1.1/HKM.02.2/2022 tanggal 3 Januari 2022, selanjutnya disebut “Pejabat
Penandatangan Kontrak”, dengan
yang bertindak untuk dan atas nama ........................... [nama badan usaha] selanjutnya disebut
“Penyedia”.
(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pejabat Penandatangan Kontrak telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak
ini melalui Surat Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan
Pekerjaan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pelatihan Kampus ASN Corporate University
sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan
Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pejabat Penandatangan Kontrak, memiliki keahlian
profesional, tenaga kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui
untuk melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
dalam Kontrak ini;
(d) Pejabat
(e) Kontrak dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(f) Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak dan Penyedia mengakui dan
menyatakan bahwa sehubungan dengan Penandatanganan Kontrak ini masing-masing
pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak dan Penyedia
dengan ini bersepakat dan menyetujui untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket
Pekerjaan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pelatihan Kampus ASN Corporate University
dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
1. Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga adalah sebesar Rp. _______________ (__________________________________);
2. Kontrak ini dibiayai dari SP DIPA 086.01.1.450417/2022 tanggal 17 November 2021;
3. Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ___________________ rekening nomor
atas nama Penyedia : _________________ atas nama ___________________________
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
1. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
2. Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak
Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal Penyerahan
Pertama Pekerjaan selama 45 (empat puluh lima) hari kalender;
3. Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
Dengan demikian, Pejabat Penandatangan Kontrak dan Penyedia telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2
(dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang
sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan
tanpa dibubuhi meterai.
A. KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus mempunyai arti atau
tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut.
1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya
disingkat APIP adalah aparat yang melakukan
pengawasan melalui audit, reviu, pemantauan, evaluasi,
dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi Pemerintah.
1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah bagian
pekerjaan utama atau bagian pekerjaan bukan utama
yang ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Dokumen
Pemilihan yang pelaksanaanya diserahkan kepada
Penyedia lain (subkontraktor) dan disetujui terlebih
dahulu oleh Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak.
1.3 Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas
yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.
1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim pendukung yang
dibentuk/ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak, terdiri dari 1 (satu) orang atau
lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak dan
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan pekerjaan
yang tercantum dalam Kontrak.
1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS
adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan oleh
Pejabat Penandatangan Kontrak yang telah
memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan dan
Pajak Pertambahan Nilai.
1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya disingkat HSP
adalah harga satu jenis pekerjaan tertentu per satu
satuan tertentu.
1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka waktu
yang sudah terinci berdasarkan Masa Pelaksanaan,
setelah dilaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dan
disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan Kontrak.
1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi di
luar kehendak para pihak dalam Kontrak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.
1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan
bangunan dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah
penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.
1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat KSO
adalah kerja sama usaha antar Penyedia yang masing-
masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung
jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis.
1.12 Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak
adalah keseluruhan dokumen yang mengatur hubungan
hukum antara Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak dengan Penyedia dalam
pelaksanaan jasa konsultansi konstruksi atau pekerjaan
- 108
konstruksi.
-
1.13 Kontrak Harga Satuan adalah Kontrak dengan harga
satuan yang tetap untuk setiap satuan atau unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang
telah ditetapkan, volume atau kuantitas pekerjaanya
masih bersifat perkiraan pada saat Kontrak
ditandatangani, pembayaran berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas realisasi volume pekerjaan dan
nilai akhir Kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan
diselesaikan.
1.14 Kuasa Pengguna Anggaran pada pelaksanaan APBN yang
selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab Penggunaan Anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
1.15 Kuasa Pengguna Anggaran pada Pelaksanaan APBD yang
selanjutnya disebut KPA, adalah pejabat yang diberi
kuasa untuk melaksanakan sebagian kewenangan PA
dalam melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
perangkat daerah
1.16 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak
ini terhitung sejak tanggal penandatangananan Kontrak
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
1.17 Masa Pelaksanaan adalah jangka waktu untuk
melaksanakan seluruh pekerjaan terhitung sejak Tanggal
Mulai Kerja sampai dengan Tanggal Penyerahan Pertama
Pekerjaan.
1.18 Masa Pemeliharaan adalah jangka waktu untuk
melaksanakan kewajiban pemeliharaan oleh Penyedia,
terhitung sejak Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan
sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan.
1.19 Mata Pembayaran Utama adalah mata pembayaran yang
pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal
80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan,
dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya
terbesar.
1.20 Metode Pelaksanaan Pekerjaan adalah metode yang
menggambarkan penguasaan penyelesaian pekerjaan
yang sistematis dari awal sampai akhir meliputi
tahapan/urutan pekerjaan utama dan uraian/cara kerja
dari masing-masing jenis kegiatan pekerjaan utama yang
dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.
1.21 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat
Pejabat Penandatangan Kontrak adalah pejabat yang
diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara.
1.22 Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian
kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
1.23 Pekerjaan Utama adalah rangkaian kegiatan dalam
suatu penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang
memiliki pengaruh terbesar dalam mengakibatkan
terjadinya keterlambatan penyelesaian pekerjaan
konstruksi dan secara langsung menunjang terwujudnya
dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya
- 109
sebagaimana tercantum dalam rancangan kontrak.
-
1.24 Pelaku Usaha adalah badan usaha atau perseorangan
yang melakukan usaha dan/atau kegiatan pada bidang
tertentu.
1.25 Pengawas Pekerjaan adalah tim pendukung/badan
usaha yang ditunjuk/ditetapkan oleh Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak yang
bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.26 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA
adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian Negara/Lembaga/Perangkat
Daerah.
1.27 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang
menggunakan layanan Jasa Konstruksi yang dapat
berupa Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran,
atau Pejabat Pembuat Komitmen.
1.28 Penyedia adalah Pelaku Usaha yang menyediakan
barang/jasa berdasarkan Kontrak.
1.29 Personel Manajerial adalah tenaga ahli atau tenaga
teknis yang ditempatkan sesuai penugasan pada
organisasi pelaksanaan pekerjaan.
1.30 Sanksi Daftar Hitam adalah sanksi yang diberikan
kepada Peserta pemilihan/Penyedia berupa larangan
mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruh
Kementerian/Lembaga dalam jangka waktu tertentu.
1.31 Subkontraktor adalah Penyedia yang mengadakan
perjanjian kerja tertulis dengan Penyedia penanggung
jawab Kontrak, untuk melaksanakan sebagian pekerjaan
(subkontrak).
1.32 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan
adalah jaminan tertulis yang dikeluarkan oleh Bank
Umum/Perusahaan Penjaminan/Perusahaan
Asuransi/lembaga keuangan khusus yang menjalankan
usaha di bidang pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor Indonesia.
1.33 Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat
SPMK adalah surat yang diterbitkan oleh Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak kepada
Penyedia untuk memulai melaksanakan pekerjaan.
1.34 Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal yang dinyatakan
pada SPMK yang diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang
untuk menandatangani Kontrak untuk memulai
melaksanakan pekerjaan.
1.35 Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan adalah tanggal
serah terima pertama pekerjaan selesai (Provisional Hand
Over/PHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Pertama Pekerjaan yang diterbitkan oleh Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak.
1.36 Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan adalah tanggal
serah terima akhir pekerjaan selesai (Final Hand
Over/FHO) dinyatakan dalam Berita Acara Serah Terima
Akhir Pekerjaan yang diterbitkan oleh Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak.
1.37 Tenaga Kerja Konstruksi adalah tenaga kerja yang
bekerja di sektor konstruksi yang meliputi ahli, teknisi
atau analis, dan operator.
- 110
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan
-
Konstruksi ini tetapi tidak dapat bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Surat Perjanjian.
3. Bahasa dan Hukum 3.1 Bahasa Kontrak harus dalam bahasa Indonesia.
3.2 Dalam hal Kontrak dilakukan dengan pihak asing harus
dibuat dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Dalam hal terjadi perselisihan dengan pihak asing
digunakan Kontrak dalam bahasa Indonesia.
3.3 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di
Indonesia.
4. Korespondensi 4.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail
dan/atau faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang
tercantum dalam SSKK.
4.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan
berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis
dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung
kepada Wakil Sah Para Pihak dalam SSKK, atau jika
disampaikan melalui surat tercatat dan/atau faksimili
ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.
5. Wakil Sah Para Pihak 5.1 Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan
untuk dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan
atau diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak
ini oleh Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak atau Penyedia hanya dapat dilakukan atau
dibuat oleh Wakil Sah Para Pihak atau pejabat yang
disebutkan dalam SSKK kecuali untuk melakukan
perubahan kontrak.
5.2 Kewenangan Wakil Sah Para Pihak diatur dalam Surat
Keputusan dari Para Pihak dan harus disampaikan
kepada masing-masing pihak.
5.3 Dalam hal Direksi Lapangan diangkat dan ditunjuk
menjadi Wakil Sah Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak, maka selain melaksanakan
pengelolaan administrasi kontrak dan pengendalian
pelaksanaan pekerjaan, Direksi Lapangan juga
melaksanakan pendelegasian sesuai dengan pelimpahan
dari Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak.
6. Larangan Korupsi, 6.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah,
Kolusi dan/atau para pihak dilarang untuk :
Nepotisme, 1) menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk
Penyalahgunaan memberi atau menerima hadiah atau imbalan berupa
Wewenang serta apa saja atau melakukan tindakan lainnya untuk
Penipuan mempengaruhi siapapun yang diketahui atau patut
dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini;
2) mendorong terjadinya persaingan tidak sehat;
dan/atau
3) membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan
untuk penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.
6.2 Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan termasuk
semua anggota KSO (apabila berbentuk KSO) dan
subkontraktornya (jika ada) tidak pernah dan tidak akan
melakukan tindakan yang dilarang pada pasal 6.1 di atas.
6.3 Penyedia yang menurut penilaian Pejabat yang berwenang
untuk menandatangani Kontrak terbukti melakukan
larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif oleh Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak sebagai berikut:
- 111
1) pemutusan Kontrak;
-
2) Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK;
3) sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau
Jaminan Uang Muka dicairkan dan disetorkan
sebagaimana ditetapkan dalam SSKK; dan
4) pengenaan Sanksi Daftar Hitam.
6.4 Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh
Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
kepada PA/KPA.
6.5 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
yang terlibat dalam korupsi, kolusi, dan/atau nepotisme
dan penipuan dikenakan sanksi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
7. Asal Material/Bahan 7.1 Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang
terdiri dari rincian komponen dalam negeri dan
komponen impor selama pelaksanaan pekerjaan kepada
Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak.
7.2 Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan
diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang,
tumbuh, atau diproduksi.
7.3 Kendaraan yang digunakan untuk pengiriman dan
pengangkutan material/bahan mematuhi peraturan
perundangan terkait beban dan dimensi kendaraan.
8. Pembukuan Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan
yang akurat dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan ini berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.
9. Perpajakan Penyedia, Subkontraktor (jika ada), dan Tenaga Kerja Konstruksi
yang bersangkutan berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh
peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam
Harga Kontrak.
10. Pengalihan Seluruh 10.1 Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan dalam
Kontrak hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
peleburan (merger) maupun akibat lainnya.
10.2 Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak
diputuskan sepihak oleh Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam pasal 44.2.
11. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu pihak terhadap pelanggaran
ketentuan tertentu Kontrak oleh pihak yang lain maka
pengabaian tersebut tidak menjadi pengabaian yang terus-
menerus selama Masa Kontrak atau seketika menjadi
pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara
tertulis dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang
melakukan pengabaian.
12. Penyedia Mandiri Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh
terhadap Tenaga Kerja Konstruki dan subkontraktornya (jika
ada) serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.
13. KSO KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut
dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama KSO dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak berdasarkan
Kontrak ini.
14. Pengawasan 14.1 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
Pelaksanaan menetapkan Pengawas Pekerjaan untuk melakukan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak ini.
- 112
Pekerjaan Pengawas Pekerjaan dapat berasal dari personel Pejabat
-
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak (Direksi
Teknis) atau Penyedia Jasa Pengawasan (Konsultan
Pengawas).
14.2 Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan
bertindak profesional. Jika tercantum dalam SSKK,
Pengawas Pekerjaan yang berasal dari Personel Pejabat
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak dapat
bertindak sebagai Wakil Sah Pejabat yang berwenang
untuk menandatangani Kontrak.
15. Tugas dan Wewenang 15.1 Semua gambar dan rencana kerja yang digunakan dalam
Pengawas Pekerjaan pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak, untuk pekerjaan
permanen maupun pekerjaan sementara mendapatkan
persetujuan dari Pengawas Pekerjaan sesuai pelimpahan
wewenang dari Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak.
15.2 Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih
dahulu ada pekerjaan sementara yang tidak tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga di dalam Kontrak
maka Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan
spesifikasi dan gambar usulan pekerjaan sementara
tersebut untuk mendapatkan pernyataan tidak
berkeberatan (no objection) untuk dilaksanakan dari
Pengawas Pekerjaan.
Pernyataan tidak berkeberatan atas rencana pekerjaan
sementara ini tidak melepaskan Penyedia dari tanggung
jawabnya sesuai Kontrak.
15.3 Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan wewenang
paling sedikit meliputi:
1) mengevaluasi dan menyetujui rencana mutu pekerjaan
konstruksi Penyedia Jasa pelaksana konstruksi;
2) memberikan ijin dimulainya setiap tahapan pekerjaan;
3) memeriksa dan menyetujui kemajuan pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan ketentuan dalam
Kontrak;
4) memeriksa dan menilai mutu dan keselamatan
konstruksi terhadap hasil akhir pekerjaan;
5) menghentikan setiap pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan;
6) bertanggungjawab terhadap hasil pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi sesuai tugas dan
tanggungjawabnya;
7) memberikan laporan secara periodik kepada Pejabat
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak.
15.4 Dalam hal Pengawas Pekerjaan melaksanakan tugas dan
wewenang sebagaimana yang dimaksud pada pasal 15.3
yang akan mempengaruhi ketentuan atau persyaratan
dalam kontrak maka Pengawas Pekerjaan terlebih dahulu
mendapatkan persetujuan dari Pejabat yang berwenang
untuk menandatangani Kontrak.
15.5 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan perintah
Pengawas Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan
Pengawas Pekerjaan dalam Kontrak ini.
16. Penemuan-penemuan Penyedia wajib memberitahukan kepada Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak dan kepada pihak
yang berwenang semua penemuan benda/barang yang
mempunyai nilai sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi
pekerjaan yang menurut peraturan perundang-undangan
- 113
dikuasai oleh negara.
-
17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses Pejabat
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak, Wakil
Sah Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak, Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang
mendapat izin dari Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak ke lokasi kerja dan lokasi
lainnya dimana pekerjaan ini sedang atau akan
dilaksanakan.
17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima kelayakan dan
ketersediaan jalur akses menuju lapangan dan Penyedia
harus berupaya menjaga setiap jalan atau jembatan dari
kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas Penyedia atau
akibat personel Penyedia, maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas pemeliharaan
yang mungkin diperlukan akibat pengunaan jalur
akses;
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau petunjuk
sepanjang jalur akses, dan mendapatkan perizinan
yang mungkin disyaratkan oleh otoritas terkait untuk
penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;
c. biaya karena ketidak layakan atau tidak tersedianya
jalur akses untuk digunakan oleh Penyedia, harus
ditanggung Penyedia; dan
d. Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak tidak bertanggung jawab atas klaim yang
mungkin timbul akibat penggunaan jalur akses.
17.3 Dalam hal untuk menjamin ketersediaan jalan akses
tersebut membutuhkan biaya yang lebih besar dari biaya
umum (overhead) dalam Penawaran Penyedia, maka
Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
dapat mengalokasikan biaya untuk penyediaan jalur
akses tersebut di dalam Harga Kontrak.
17.4 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
tidak bertanggung jawab atas klaim yang mungkin timbul
selain penggunaan jalur akses tersebut.
3. B.4 Adendum
36. Perubahan Kontrak 36.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum Kontrak.
36.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui
oleh para pihak, yang diakibatkan beberapa hal berikut
- 122
meliputi:
-
1) perubahan pekerjaan;
2) perubahan Harga Kontrak;
3) perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau
Masa Pelaksanaan;
4) perubahan personel manajerial dan/atau peralatan
utama; dan/atau
5) perubahan Kontrak yang disebabkan masalah
administrasi.
36.3 Untuk kepentingan perubahan Kontrak, Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak dapat
meminta pertimbangan dari Pengawas Pekerjaan dan
Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
36.4 Pejabat/Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak meneliti
kelayakan perubahan kontrak
37. Perubahan Pekerjaan 37.1 Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan
pada saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen
Kontrak, Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak bersama Penyedia dapat melakukan perubahan
pekerjaan, yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume yang tercantum
dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar
pekerjaan; dan/atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
37.2 Dalam hal tidak terjadi perubahan kondisi lapangan
seperti yang dimaksud pada pasal 37.1 namun ada
perintah perubahan dari Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak, Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak bersama Penyedia dapat
menyepakati perubahan pekerjaan yang meliputi:
a. menambah dan/atau mengurangi jenis
kegiatan/pekerjaan;
b. mengubah spesifikasi teknis dan/atau gambar
pekerjaan; dan/atau
c. mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan.
37.3 Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak secara
tertulis kepada Penyedia kemudian dilanjutkan dengan
negosiasi teknis dan harga dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang tercantum dalam Kontrak awal.
37.4 Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara
sebagai dasar penyusunan adendum Kontrak.
37.5 Dalam hal perubahan pekerjaan sebagaimana dimaksud
pada pasal 37.1 dan 37.2 mengakibatkan penambahan
Harga Kontrak, perubahan Kontrak dilaksanakan dengan
ketentuan penambahan Harga Kontrak akhir tidak
melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang tercantum
dalam Kontrak awal dan tersedianya anggaran.
38. Perubahan Harga 38.1 Perubahan Harga Kontrak dapat diakibatkan oleh:
1) perubahan pekerjaan;
2) penyesuaian harga; dan/atau
3) Peristiwa Kompensasi.
38.2 Apabila kuantitas mata pembayaran utama yang akan
- 123
dilaksanakan berubah akibat perubahan pekerjaan lebih
-
dari 10% (sepuluh persen) dari kuantitas awal, maka
pembayaran volume selanjutnya dengan menggunakan
harga satuan yang disesuaikan dengan negosiasi.
38.3 Apabila dari hasil evaluasi penawaran terdapat harga
satuan timpang, maka harga satuan timpang tersebut
hanya berlaku untuk kuantitas pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan. Untuk kuantitas
pekerjaan tambahan digunakan harga satuan
berdasarkan hasil negosiasi.
38.4 Apabila ada daftar mata pembayaran yang masuk
kategori harga satuan timpang, maka dicantumkan
dalam Lampiran A SSKK.
38.5 Apabila diperlukan mata pembayaran baru, maka
Penyedia jasa harus menyerahkan rincian harga
satuannya kepada Pejabat Penandatangan Kontrak.
Penentuan harga satuan mata pembayaran baru
dilakukan dengan negosiasi.
38.6 Ketentuan penggunaan rumusan penyesuaian harga
adalah sebagai berikut:
a) harga yang tercantum dalam Kontrak dapat berubah
akibat adanya penyesuaian harga sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
b) penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun
Jamak dengan yang masa pelaksanaannya lebih dari
18 (delapan belas) bulan;
c) penyesuaian harga satuan diberlakukan mulai bulan
ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan pekerjaan;
d) penyesuaian harga satuan berlaku bagi seluruh
kegiatan/mata pembayaran, kecuali komponen
keuntungan, biaya tidak langsung (overhead cost) dan
harga satuan timpang sebagaimana tercantum dalam
penawaran;
e) penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang tercantum dalam
Kontrak awal/adendum Kontrak;
f) penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan
yang berasal dari luar negeri, menggunakan indeks
penyesuaian harga dari negara asal barang tersebut;
g) jenis pekerjaan baru dengan harga satuan baru
sebagai akibat adanya adendum Kontrak dapat
diberikan penyesuaian harga mulai bulan ke-13 (tiga
belas) sejak adendum Kontrak tersebut
ditandatangani;
h) indeks yang digunakan dalam pelaksanaan Kontrak
terlambat disebabkan oleh kesalahan Penyedia adalah
indeks terendah antara jadwal Kontrak dan realisasi
pekerjaan;
i) jenis pekerjaan yang lebih cepat pelaksanaannya
diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan indeks
harga pada saat pelaksanaan.
38.7 Ketentuan lebih lanjut terkait penyesuaian harga diatur
dalam SSKK.
38.8 Ketentuan ganti rugi akibat Peristiwa Kompensasi
mengacu pada pasal Peristiwa Kompensasi.
40. Perubahan personel 40.1 Jika Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
manajerial dan/atau Kontrak menilai bahwa Personel Manajerial :
peralatan utama 1. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan
dengan baik;
2. tidak menerapkan prosedur SMKK; dan/atau
3. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
pengganti dan menjamin Personel Manajerial tersebut
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak diminta oleh Pejabat yang berwenang
untuk menandatangani Kontrak
40.2 Jika Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak menilai bahwa Peralatan Utama :
1. tidak dapat berfungsi sesuai dengan spesifikasi
peralatan; dan/atau
2. tidak sesuai peraturan perundangan terkait beban
dan dimensi kendaraan.
maka Penyedia berkewajiban untuk menyediakan
- 125
pengganti dan menjamin peralatan utama tersebut
-
meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak diminta oleh Pejabat yang berwenang
untuk menandatangani Kontrak
40.3 Dalam hal penggantian Personel Manajerial dan/atau
Peralatan Utama perlu dilakukan, maka Penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti dengan
kualifikasi yang setara atau lebih baik dari tenaga kerja
konstruksi dan/atau peralatan yang digantikan tanpa
biaya tambahan apapun.
40.4 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
dapat menyetujui penempatan/penggantian Personel
Manajerial dan/atau Peralatan Utama menurut
kualifikasi yang dibutuhkan setelah mendapat
rekomendasi dari Pengawas Pekerjaan.
40.5 Perubahan Personel Manajerial dan/atau Peralatan
Utama harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
dan dituangkan dalam adendum kontrak.
40.6 Biaya mobilisasi/demobilisasi yang timbul akibat
perubahan Personel Manajerial dan/atau Peralatan
Utama menjadi tanggung jawab Penyedia.
44. Pemutusan Kontrak 44.1 Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
oleh Pejabat yang Undang Hukum Perdata, Pejabat yang berwenang untuk
berwenang untuk menandatangani Kontrak dapat melakukan pemutusan
menandatangani Kontrak apabila:
Kontrak a. Penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses pengadaan yang
diputuskan oleh Instansi yang berwenang;
b. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan
KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dinyatakan benar
oleh Instansi yang berwenang;
c. Penyedia berada dalam keadaan pailit yang diputuskan
oleh pengadilan;
d. Penyedia terbukti dikenakan Sanksi Daftar Hitam
sebelum penandatanganan Kontrak;
e. Penyedia gagal memperbaiki kinerja;
f. Penyedia tidak mempertahankan berlakunya Jaminan
Pelaksanaan;
g. Penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya
- 128
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
-
h. berdasarkan penelitian Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak, Penyedia tidak akan mampu
menyelesaikan keseluruhan pekerjaan walaupun
diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan;
i. Penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan setelah
diberikan kesempatan menyelesaikan pekerjaan;
j. Penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua
puluh delapan) hari kalender dan penghentian ini tidak
tercantum dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan serta
tanpa persetujuan pengawas pekerjaan; atau
k. Penyedia mengalihkan seluruh Kontrak bukan
dikarenakan pergantian nama Penyedia.
44.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa
Pelaksanaan karena kesalahan Penyedia, maka:
1) Jaminan Pelaksanaan terlebih dahulu dicairkan
sebelum pemutusan kontrak;
2) sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia atau
Jaminan Uang Muka terlebih dahulu dicairkan (apabila
diberikan);
3) Penyedia membayar denda (apabila ada); dan
4) Penyedia dikenakan Sanksi Daftar Hitam
44.3 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan pada Masa
Pemeliharaan karena kesalahan Penyedia, maka:
1) Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak berhak untuk tidak membayar retensi atau
terlebih dahulu mencairkan Jaminan Pemeliharaan
sebelum pemutusan Kontrak untuk membiayai
perbaikan/pemeliharaan; dan
2) Penyedia dikenakan sanksi Daftar Hitam.
44.4 Dalam hal terdapat nilai sisa penggunaan uang retensi
atau uang pencairan Jaminan Pemeliharaan untuk
membiayai pembiayaan/pemeliharaan maka Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak wajib
menyetorkan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK.
44.5 Pencairan Jaminan sebagaimana dimaksud pasal 44.2
dan pasal 44.4 disertai dengan:
a. bukti kesalahan penyedia sesuai dengan ketentuan
Kontrak; dan
b. dokumen pendukung.
44.6 Pencairan jaminan sebagaimana dimaksud pada pasal 44.2
di atas, dicairkan dan disetorkan sesuai ketentuan dalam
SSKK
45. Pemutusan Kontrak Mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
oleh Penyedia Hukum Perdata, Penyedia dapat melakukan pemutusan Kontrak
apabila:
1) Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
menyetujui Pengawas Pekerjaan untuk memerintahkan
Penyedia menunda pelaksanaan pekerjaan yang bukan
disebabkan oleh kesalahan Penyedia, dan perintah penundaan
tersebut tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari
kalender;
2) Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak tidak
menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk
pembayaran tagihan angsuran sesuai dengan yang disepakati
sebagaimana tercantum dalam SSKK.
- 129
-
46. Pengakhiran 46.1 Para Pihak dapat menyepakati pengakhiran pekerjaan
Pekerjaan dalam hal terjadi:
1) penyimpangan prosedur yang diakibatkan bukan oleh
kesalahan para pihak;
2) pelaksanaan kontrak tidak dapat dilanjutkan akibat
keadaan kahar; atau
3) ruang lingkup kontrak sudah terwujud.
46.2 Pengakhiran pekerjaan sesuai pasal 46.1 dituangkan
dalam addendum final yang berisi perubahan akhir dari
Kontrak.
51. Hak Kekayaan Penyedia wajib melindungi Pejabat yang berwenang untuk
Intelektual menandatangani Kontrak dari segala tuntutan atau klaim dari
pihak ketiga yang disebabkan penggunaan atau atas
pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual oleh Penyedia.
53. Perlindungan Tenaga 53.1 Penyedia dan Subkontraktor berkewajiban atas biaya
Kerja sendiri untuk mengikutsertakan Tenaga Kerja
Konstruksinya pada program Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan serta melunasi
kewajiban pembayaran BPJS tersebut sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
53.2 Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan
memerintahkan Tenaga Kerja Konstruksinya untuk
mematuhi peraturan keselamatan konstruksi kerja.
Pada waktu pelaksanaan pekerjaan, Penyedia beserta
Tenaga Kerja Konstruksinya dianggap telah membaca
dan memahami peraturan keselamatan konstruksi kerja
tersebut.
53.3 Penyedia berkewajiban untuk menyediakan kepada
setiap Tenaga Kerja Konstruksinya (termasuk Tenaga
Kerja Konstruksi Subkontraktor, jika ada) perlengkapan
keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.
53.4 Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia untuk
melaporkan kecelakaan berdasarkan hukum yang
berlaku, Penyedia wajib melaporkan kepada Pejabat
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
mengenai setiap kecelakaan yang timbul sehubungan
dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24 (dua
puluh empat) jam setelah kejadian.
71. Hari Kerja 71.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja adalah 8
(delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh) jam kerja (efektif) dan
1 (satu) jam istirahat.
71.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan pekerjaan
apapun di lokasi kerja pada waktu yang secara ketentuan
peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai hari
libur atau di luar jam kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat, dimana
Penyedia harus segera memberitahukan urgensi
pekerjaan tersebut kepada Pengawas Pekerjaan dan
Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak.
71.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya
disimpan oleh Penyedia. Daftar pembayaran masing-
masing pekerja dapat diperiksa oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak.
71.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari kerja efektif
dan jam kerja normal harus mengikuti ketentuan Menteri
yang membidangi ketenagakerjaan.
71.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif dan/atau
jam kerja normal harus diawasi oleh Pengawas Pekerjaan.
G. PENGAWASAN MUTU
74. Pengawasan dan Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
Pemeriksaan berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.
Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak dapat
memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan
pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia.
75. Penilaian Pekerjaan 75.1 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
Sementara oleh dalam Masa Pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan
Pejabat yang penilaian sementara atas hasil pekerjaan yang dilakukan
berwenang untuk oleh Penyedia.
menandatangani
75.2 Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu
Kontrak
dan kemajuan fisik pekerjaan.
76. Pemeriksaan dan 76.1 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
Pengujian Cacat Mutu atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap hasil
pekerjaan dan memberitahukan Penyedia secara tertulis
atas setiap Cacat Mutu yang ditemukan. Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak atau
Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan Penyedia
untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu ,
serta menguji hasil pekerjaan yang dianggap oleh Pejabat
yang berwenang untuk menandatangani Kontrak atau
Pengawas Pekerjaan mengandung Cacat Mutu . Penyedia
bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu selama
Masa Kontrak.
76.2 Jika Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan
Penyedia untuk melakukan pengujian Cacat Mutu yang
tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya cacat mutu
maka Penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya
pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa
Kompensasi.
77. Perbaikan Cacat 77.1 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
- 142
Mutu atau Pengawas Pekerjaan akan menyampaikan
-
pemberitahuan Cacat Mutu kepada Penyedia segera
setelah ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia
bertanggung jawab atas Cacat Mutu selama Masa
Kontrak.
77.2 Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, Penyedia
berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam
jangka waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.
77.3 Jika Penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam
jangka waktu yang ditentukan maka Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak, berdasarkan
pertimbangan Pengawas Pekerjaan, berhak untuk secara
langsung atau melalui pihak ketiga yang ditunjuk oleh
Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
melakukan perbaikan tersebut. Penyedia segera setelah
menerima klaim Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak secara tertulis berkewajiban
untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak dapat
memperoleh penggantian biaya dengan memotong
pembayaran atas tagihan Penyedia yang jatuh tempo (jika
ada) atau uang retensi atau pencairan Jaminan
Pemeliharaan atau jika tidak ada maka biaya penggantian
akan diperhitungkan sebagai utang Penyedia kepada
Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
yang telah jatuh tempo.
77.4 Dalam hal cacat mutu ditemukan oleh Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak selama masa
pelaksanaan maka penyedia wajib memperbaiki cacat
mutu tersebut dan Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak tidak melakukan pembayaran
pekerjaan sebelum cacat mutu tersebut selesai
diperbaiki.
77.5 Dalam hal cacat mutu ditemukan oleh Pejabat yang
berwenang untuk menandatangani Kontrak selama masa
pemeliharaan maka penyedia wajib memperbaiki cacat
mutu tersebut dalam jangka waktu yang ditentukan dan
mengenakan denda keterlambatan untuk setiap
keterlambatan perbaikan Cacat Mutu.
77.6 Penyedia yang tidak melaksanakan perbaikan cacat mutu
sewaktu masa pemeliharaan dapat diputus kontrak dan
dikenakan sanksi daftar hitam.
77.7 Jangka waktu perbaikan cacat mutu sesuai dengan
perkiraan waktu yang diperlukan untuk perbaikan dan
ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak.
77.8 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
dapat memperpanjang Masa Pemeliharaan dalam hal
jangka waktu perbaikan cacat mutu akan melampaui
Masa Pemeliharaan.
78. Kegagalan Bangunan 78.1 Kegagalan Bangunan terhitung sejak Tanggal Penyerahan
Akhir Pekerjaan
78.2 Penyedia bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan
selama Umur Konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun, dan dalam
SSKK agar dicantumkan lama pertanggungan terhadap
Kegagalan Bangunan yang ditetapkan apabila rencana
Umur Konstruksi kurang dari 10 (sepuluh) tahun.
78.3 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
- 143
bertanggungjawab atas Kegagalan Bangunan yang terjadi
-
setelah jangka waktu yang ditetapkan dalam SSKK.
78.4 Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,
dan menanggung tanpa batas Pejabat yang berwenang
untuk menandatangani Kontrak beserta instansinya
terhadap semua bentuk tuntutan, tanggung jawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya
yang dikenakan terhadap Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan
kesalahan atau kelalaian Pejabat yang berwenang untuk
menandatangani Kontrak) sehubungan dengan klaim
kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
Kegagalan Bangunan.
78.5 Pejabat yang berwenang untuk menandatangani Kontrak
maupun Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan
memelihara semua dokumen yang digunakan dan terkait
dengan pelaksanaan ini selama Umur Konstruksi yang
tercantum dalam SSKK tetapi tidak lebih dari 10
(sepuluh) tahun.
H. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
79. Penyelesaian 79.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-
Perselisihan/Sengketa sungguh menyelesaikan secara damai semua perselisihan
yang timbul dari atau berhubungan dengan Kontrak ini
atau interpretasinya selama atau setelah pelaksanaan
pekerjaan ini dengan prinsip dasar musyawarah untuk
mencapai kemufakatan.
79.2 Dalam hal musyawarah para pihak sebagaimana
dimaksud pada pasal 79.1 tidak dapat mencapai suatu
kemufakatan, maka penyelesaian perselisihan atau
sengketa antara para pihak ditempuh melalui tahapan
mediasi, konsiliasi, dan arbitrase.
80. Itikad Baik 80.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya
yang disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam
Kontrak.
80.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian
dengan jujur tanpa menonjolkan kepentingan masing-
masing pihak. Apabila selama Kontrak, salah satu pihak
merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
- 144
-
4.2 & Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
5.1 Pihak
Untuk Pejabat yang berwenang untuk menandatangani
Kontrak:
Nama : M. Fahrurozi R. Nasution
Berdasarkan Surat Keputusan
Kuasa Pengguna Anggaran/
Barang Satuan Kerja 450417 LAN
Jakarta Nomor :
01/KPAB.1.1/HKM.02.2/2022
tanggal 3 Januari 2022
Untuk Penyedia:
Nama : .......... [diisi nama yang ditunjuk
menjadi Wakil Sah Penyedia]
Berdasarkan Surat Keputusan
…… nomor .…. tanggal …….
[diisi nomor dan tanggal SK
pengangkatan Wakil Sah
Penyedia]
6.3.b & Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada KPPN II JAKARTA
6.3.c Jaminan
44.4 &
44.6
70.4.(c) Denda akibat Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk
Keterlambatan setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu)
dari sisa harga bagian kontrak yang belum terselesaikan
atau 1/1000 dari harga satuan bagian pekerjaan yang belum
terselesaikan (sebelum PPN)
78.2 Umur a. Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki Umur Konstruksi
Konstruksi dan selama 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal Penyerahan
Pertanggungan Akhir Pekerjaan.
terhadap b. Pertanggungan terhadap Kegagalan Bangunan
Kegagalan ditetapkan selama 10 (sepuluh) tahun sejak Tanggal
Bangunan Penyerahan Akhir Pekerjaan.
- 147
-
LAMPIRAN A SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK
Harga
Harga %
Mata Satuan Satuan
No Kuantita Satuan Terhada Keteranga
Pembayara Ukuran Penawara
s HPS p HPS n
n n (Rp)
(Rp)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*)Didapatkan dari pokja pemilihan (apabila ada)
1) Pekerjaan Utama
Bagian
Pekerjaan Nama Alamat Kualifikas
No i Keterangan
yang Subkontraktor Subkontraktor
**) **) Subkontraktor
Disubkontrakka
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
**)
2 ………..n*) ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh Pejabat Penandatangan Kontrak sewaktu penyusunan
rancangan kontrak
**) Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan
dokumen penawaran
Jabata Pengalama
Nama n n Sertifikat
Tingkat
No Personel dalam Kerja Kompetens Keteranga
Pendidikan/Ijaza n
Manajeria Pekerjaa h Profesiona i Kerja*)
l
1 ……….. n ini*)
……….. ……….. ………..l ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. (Tahun)*) ………..
……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh Pejabat Penandatangan Kontrak sewaktu penyusunan
rancangan kontrak
**) Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan
dokumen penawaran
DAFTAR PERALATAN
UTAMA
DAFTAR ISI
[Nama Penyedia]
[tanda
tangan],
[nama
lengkap]
- 151
-
KONSTRUKSI
Penyedia]
Keterangan:
1. Pejabat Penandatangan Kontrak mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. Pejabat Penandatangan Kontrak mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya”
berdasarkan tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh Pejabat
Penandatangan Kontrak berdasarkan tahapan pekerjaan, dimana penyedia jasa
dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah
dicantumkan oleh Pejabat Penandatangan Kontrak berdasarkan analisis Ahli
K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan
Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar
penilaian Ahli K3 Konstruksi/Ahli Keselamatan Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan
Konstruksi, apabila dinilai tidak ada yang diisikan, maka dapat ditulis "tidak ada" atau "n/a".
Dibuat
oleh,
Dibuat
oleh,
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi
2 Patroli Keselamatan Konstruksi
3 Audit internal
- 179
-
BAB X. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR
2. COVER
SPESIFIKASI TEKNIS
ITEM PEKERJAAN :
1. Pekerjaan persiapan;
2. SMKK;
3. Perbaikan Toilet Pria Lantai 1 Gedung Graha Makarti Bhakti Nagari;
4. Perbaikan Toilet Wanita Lantai 1 Gedung Graha Makarti Bhakti Nagari;
5. Perbaikan Toilet Pria Lantai 2 Gedung Graha Makarti Bhakti Nagari;
6. Perbaikan Toilet Wanita Lantai 2 Gedung Graha Makarti Bhakti Nagari;
7. Perbaikan Toilet Kepala Pusat Lantai 2 Gedung Graha Makarti Bhakti Nagari;
8. Perbaikan Toilet Pria Lantai 1 Gedung Graha Wisesa;
9. Perbaikan Toilet Wanita Lantai 1 Gedung Graha Wisesa;
10. Perbaikan Toilet Pria Lantai 2 Gedung Graha Wisesa;
11. Perbaikan Toilet Wanita Lantai 2 Gedung Graha Wisesa;
12. Perbaikan Toilet Pria Lantai 3 Gedung Graha Wisesa;
13. Perbaikan Toilet Wanita Lantai 3 Gedung Graha Wisesa;
14. Perbaikan Ruang Kelas Lantai 1 Gedung Graha Wisesa;
15. Perbaikan Ruang Kelas Lantai 2 Gedung Graha Wisesa;
16. Perbaikan Ruang Kelas Lantai 3 Gedung Graha Wisesa;
PASAL 1
PEMBERI PERINTAH, PENGENDALI TEKNIS DAN PERENCANA KONSTRUKSI
PASAL 2
NAMA KEGIATAN PEKERJAAN
PASAL 3
KUALIFIKASI PERUSAHAAN
PASAL 5
LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang harus dilaksanakan pada setiap lokasi tersebut di atas meliputi:
6. Pekerjaan persiapan dan pembersihan lokasi.
7. Pekerjaan Sipil
8. Pekerjaan Arsitektur
9. Pekerjaan Mekanikal & Elektrikal
10. Unsur penunjang lainnya dan segala sesuatu yang nyata-nyata termasuk dalam
pekerjaan ini.
PASAL 6
WAKTU PELAKSANAAN
BAB II
KETENTUAN TEKNIS UMUM PEKERJAAN
PASAL 1
PEKERJAAN PELAKSANAAN
Pendidikan/ Kelengkapan
No Jabatan Pengalaman Jml/org
Keahlian
SKT Pelaksana
Bangunan Gedung,
Ijazah terakhir yang
dimiliki sebagai
SKT dasar menghitung
Pelaksana
Pelaksana pengalaman kerja,
Bangunan 2 Tahun 1
Bangunan Curriculume Vitae
Gedung
Gedung (CV)/Referensi
kerja, Pernyataan
Kesanggupan
ditugaskan secara
penuh
SKA Ahli Petugas
Keselamatan
Konstruksi, Ijazah
terakhir yang
dimiliki sebagai
SKA Ahli
dasar menghitung
Ahli K3 Petugas
1 Tahun 1 pengalaman kerja,
Konstruksi Keselamatan
Curriculume Vitae
Konstruksi
(CV)/Referensi
kerja, Pernyataan
Kesanggupan
ditugaskan secara
penuh
PASAL 3
BAHAN DAN PERALATAN
PASAL 4
MOBILISASI
1. Mobilisasi meliputi :
a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor, gudang dan sebagainya.
c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.
- 184
-
2. Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan
secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.
3. Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender sejak diterbitkan SPMK.
PASAL 5
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 6
LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN
1. Laporan Harian
a. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktifitas kegiatan pekerjaan dilapangan dicatat didalam buku harian
lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
b. Buku Harian Lapangan (BHL) berisi :
1) Kuantitas dan macam bahan yang berada dilapangan.
2) Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.
3) Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan.
4) Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.
5) Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.
6) Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
c. Buku Harian Lapangan (BHL) disiapkan dan diisi oleh penyedia barang/jasa,
dan diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi-
instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh
pengguna barang/jasa.
d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan yang selaku
pelaksana proyek, terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan
pengawas teknis dalam Buku Harian Lapangan (BHL).
e. Jika penyedia barang/jasa tidak dapat menerima / menyetujui
pendapat/perintah pengawas harus- mengajukan
185 keberatan-keberatan secara
-
tertulis dalam jangka waktu 3 x 24 jam.
f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam
pelaksanaannya atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintah oleh
pengawas teknis maupun Kuasa Pengguna Anggaran.
2. Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan
harian dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta
hal-hal yang penting yang perlu dilaporkan.
3. Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan
mingguan dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal-hal yang penting yang perlu dilaporkan.
PASAL 7
FOTO PROYEK
3. Foto proyek tiap tahapan tersebut diatas dibuat 3 (tiga) set dilampirkan pada saat
pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing-masing
adalah untuk :
a. Untuk proyek/pekerjaan yang diawasi oleh konsultan :
(1) Satu set untuk Kuasa Pengguna Anggaran.
(2) Satu set untuk Penyedia Barang/Jasa.
(3) Satu set untuk Konsultan selaku Pengawas Teknis.
4. Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai
dengan petunjuk Pengawas Teknis atau Kuasa Pengguna Anggaran.
5. Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat,
dan penempatan dalam album disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran, untuk
teknis penempelan/penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis.
6. Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure
diambil 3 (tiga) kali.
PASAL 8
PAPAN NAMA PROYEK
1. Pemasangan papan nama proyek sebagaimana diatur pada pasal ini dipancang
dilokasi proyek pada tempat yang mudah dilihat umum.
2. Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan Kuasa Pengguna
Anggaran.
3. Petunjuk bentuk papan nama proyek, -ukuran,
186 isi dan warnanya diatur dalam
-
Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 438/2000 tanggal 9
Maret 2000.
4. Bentuk dan ukuran papan proyek fisik ditetapkan sebagai berikut :
a. Papan nama proyek dibuat multiplek tebal 6 mm dengan ukuran lebar 240
cm dan tinggi 175 cm.
b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian
disesuaikan kondisi lapangan.
c. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.
240 Cm
PASAL 9
PERUBAHAN PEKERJAAN
1. Pada dasarnya seluruh volume dan item pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak harus dilaksanakan. Apabila karena sesuatu hal volume dan atau item
pekerjaan tidak dapat dikerjakan oleh rekanan dengan pertimbangan yang bisa
dipertanggung jawabkan, maka terlebih dahulu harus mendapat persetujuan dari
Kepala Unit / Satuan Kerja yang bersangkutan, Pengawas Teknis dan Perencana
Teknik.
2. Persetujuan dimaksud dituangkan dalam Berita Acara Perubahan Pekerjaan yang
dibuat oleh Perencana yang didasarkan atas Berita Acara Peninjauan Lapangan
yang dibuat oleh Pengawas Teknis serta Perencana. Adapun Berita Acara
Perubahan tersebut ditanda tangani bersama rekanan, Unit / Satuan Kerja, dan
Pengawas Teknis serta Perencana.
3. Jika dimungkinkan item atau volume pekerjaan yang telah mendapat persetujuan
untuk tidak dilaksanakan dapat dilakukan pengalihan pekerjaan.
PASAL 10
UKURAN
1. Satuan Ukur
Semua ukuran tersebut dalam gambar kerja dinyatakan dalam ukuran matrik,
kecuali untuk baut-baut dan sejenisnya dalam inch.
2. Ukuran Penduga - 187
-
Ukuran penduga adalah induk ukuran darimana semua ketinggian dan
kedalaman diambil, berupa balok sepanjang 200 cm berpenampang 5 x 5 cm
dengan semua sisi diketam rata dimeni 2 kali sepanjang tegak lurus pada tanah
bangunan sedalam 100 cm. Ukuran Penduga ini dinyatakan dengan huruf (P)
dibuat oleh Pemborong dibawah pengawasan Direksi dan dipelihara selama
pelaksanaan.
3. Ukuran pokok lebih kurang + 0.00 adalah tinggi lantai bangunan induk dalam
hal ini peil Selasar Lantai Dasar yang ditentukan +60 cm dari muka tanah yang
telah dimatangkan. Selanjutnya semua ukuran tinggi dalam gambar diambil dari
tinggi lantai + 0.00 ini.
PASAL 11
PEKERJAAN PERSIAPAN
DAFTAR ISI
Lingkup Pekerjaan
Bahan rangka penguat yang digunakan adalah hollow galvalume dimensi 20x40 dan
40x40 dengan ketebalan 0,35 mm. Sebelum pemasangan, Kontraktor Pelaksana wajib
menyerahkan shop drawing dan contoh bahan kepada Perencana dan Pengawas
kemudian mendapatkan pengesahan dari Pemberi Tugas. Bila ditemukan spesifikasi
berbeda dari ketentuan ini, maka Pengawas/Perencana/Pemberi Tugas berhak
menolaknya dan Kontraktor Pelaksana wajib segera mengganti sesuai spesifikasi.
Teknis Pelaksanaan
a. Rangka harus dipasang pada beton diatasnya dengan menggunakan ram set dan
terpasang kuat pada plat beton atau tulangan.
b. Lay-out pemasangannya harus memperhitungkan adanya instalasi dan fixtures
MEP yang terdapat dalam plafond.
c. Jarak maksimal antar rangka adalah 60cm.
d. Pemasangan harus rata.
e. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan atau
menentukan bench mark sebagai pedoman ketinggian peil plafond sesuai gambar
rencana dan disetujui oleh Pengawas.
f. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh atas ketetapan pedoman tersebut
di atas.
Lingkup Pekerjaan
Teknis Pelaksanaan
a. Panel yang akan dipasang harus bebas dari cacat dan/atau kerusakan.
b. Pemasangan harus lurus, rata air dan rapi.
c. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan
atau menentukan bench mark sebagai pedoman ketinggian peil plafond sesuai
gambar rencana dan disetujui oleh Pengawas.
d. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab -penuh
191 atas ketetapan pedoman tersebut
di atas. -
Lingkup Pekerjaan
Material yang digunakan adalah list plafond shadow line dengan tebal 0,35mm.
Sebelum pekerjaan, Kontraktor Pelaksana wajib menunjukkan contoh material
kepada Perencana dan Pengawas serta mendapat pengesahan dari Pemberi Tugas.
Teknis Pelaksanaan
Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan pengecatan sisi dalam (interior) bangunan, termasuk
langit-langit dan pelengkapan bangunan lainnya. Terkait juga akan penyediaan
material, tenaga serta perlengkapan pendukung lain demi mendapatkan hasil kerja
yang baik, benar dan sesuai perencanaan.
Spesifikasi Bahan
a. Cat interior menggunakan cat dengan spesifikasi khusus interior, type emulsion,
merk vinilex, catylac, atau setara, dengan warna menyesuaikan dengan
permintaan Pemberi Tugas.
b. Cat exterior menggunakan cat dengan spesifikasi khusus exterior, type
weathershield dengan merk Dulux ICI, catylac exterior, Jotun, dan setara,
dengan warna menyesuaikan dengan permintaan Pemberi Tugas.
Persyaratan Teknis
a. Semua pekerjaan mengacu pada standar : NI-3, NI-4. Produk yang digunakan
harus diproduksi oleh perusahaan yang memiliki reputasi baik dan pengalaman
yangsukses.
b. Produk cat yang digunakan adalah cat produk Dulux Weathershield untuk cat
eksterior dan Dulux untuk cat bidang interior termasuk langit-langit. Kriteria cat
adalah sebagai berikut;
1) Cat interior : menggunakan cat jenis emulsion
2) Cat eksterior : menggunakan cat jenis wheathershield
Pengecatan dilakukan tiga (3) lapis.
c. Kontraktor Pelaksana harus menyediakan sample/mock-up sedikitnya seluas 2 m2
baik untuk pengecatan interior maupun eksterior segera sebelum pelaksanaan,
untuk tujuan- tujuan testing, sample harus disimpan dalam kondisi aman
danutuh.
d. Kontraktor Pelaksana harus menunjukkan contoh cat yang akan digunakan
sebelum pekerjaan dimulai dan mendapatkan persetujuan dari
Pengawas,Perencana serta pengesahan oleh Pemberi Tugas.
e. Contoh kemasan harus diperlihatkan kepada Pengawas/Perencana dan semua cat
yang digunakan harus sesuai dengan sample yang disetujui dan disuplai dalam
kemasan asli dari pabrik.
f. Produk dikirim dalam keadaan tertutup dan terkemas dari pabrik, tanpa
cacat,pecah.
g. Simpan semua kemasan diatas peninggian lantai dan tempat yang kering.
h. Setelah pekerjaan selesai, kontraktor harus mengirim extra stock sebanyak 5% dari
tiap- tiap warna, tipe, dan keterangan- keterangan cat yang digunakan dalam
bekerja. Pengemasan harus tertutup rapat dan tertera jelas label dengan isi dan
lokasi digunakan. Tidak ada extra pembayaran terhadap extra stock ini.
Teknis Pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai yaitu setelah dinding batu bata
diplester dan diaci dengan baik, dinding harus ditunggu sampai betul-betul
kering sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu (untuk memperoleh hasil
pengecatan yangbaik).
b. Setelah dinding bata tersebut kering, dinding lalu dibersihkan dan lubang-lubang
pada dinding diisi dan diratakan seluruhnya dengan plamur /filler.
c. Setelah plamur / filler kering, permukaan dinding lalu diamplas hingga halus, licin
dan rata, kemudian dibersihkan debunya.
d. Setelah itu dimulai pemberian lapisan-lapisan cat alkali resistance sealer (1 lapis)
kemudian baru diadakan pengecatan - 193lapis berikutnya sesuai dengan
petunjukpabriknya -
e. Pengecatan dilakukan tiga (3) lapis atau sampai kondisi sempurna dan disetujui
oleh Pengawas, Perencana dan Pemberi Tugas.
f. Apabila terdapat retak-retak pada bidang cat harus diperbaiki dengan plamur,
diamplas kemudian dicat kembali sampaibaik.
g. Pemborong harus menyediakan cat cadangan (extra stock) untuk keperluan
maintenance
dan diserahkan kepada Pemberi Tugas.
h. Semua cat harus diterapkan dengan metode yang benar dan dengan campuran
yang baik selama pengecatan. Pengecatan harus memberikan bagian yang rata.
Interval masa 4 hari harus diberikan diantara aplikasi pengecatan atau sesuai
petunjuk tertulis daripabrik.
i. Lembaran pembersih dengan jumlah yang cukup harus selalu ada ditangan
selama proses pengecatan.
j. Tidak boleh ada cat yang diterapkan dan menjadi terkondensasi atau lembab
secara struktural pada permukaan, debu atau bahan-bahan lain sebelum
aplikasipengecatan.
k. Tidak boleh ada bagian eksterior atau cat yang terekspose terbawa oleh kondisi
cuaca yang merugikan seperti temperatur yang ekstrern, hujan, angin, dan lain-
lain.
Pada pengecatan langit-langit, siapkan dan lakukan 1 lapisan Plaster Cement
Base untuk sambungan-sambungan dan finishing cat minimum 3 lapisan.
Sebelum pengecatan dimulai permukaan, sambungan-sambungan, kepala-
kepala paku, sisi-sisi dan pojok-pojok harus diberi Plaster Cement Base
sehingga menjadi rata dan halus. Setelah itu berilah paper tape pada tengah-
tengah sambungan sehingga menutup bagian base cement tadi. Biarkan base
cement mengering paling tidak dalam 1 jam sebelumdilakukan pengecatan.
Lakukan pengecatan dan bila masih belum rata permukaannya lakukan cara-
cara diatas sampai 3 kali.
- 194
-
BAB III
PEKERJAAN GRANIT TILE LANTAI DAN DINDING
Lingkup Pekerjaan
Teknis Pelaksanaan
a. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor Pelaksana wajib meneliti dan mengukur
level peil lantai dan kemiringannya, sesuai gambarrencana.
b. Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing
terkait lantai dan telah disetujui oleh Perencana serta Pengawas untuk
mendapatkan pengesahan dari PemberiTugas.
c. Pelaksanaan pekerjaan ini dapat dimulai setelah semua pekerjaan dinding dan
langit-langit selesai dikerjakan dan telah disetujui oleh Pengawas.
d. Untuk lantai dasar, pekerjaan pemadatan tanah, pengujiannya dan pekerjaan
vapour-barier serta rabat beton harus sudah selesai dikerjakan.
e. Lapisan waterproofing harus dilakukan pada area-area basah (toilet,janitor,dsb)
dan harus sudah selesai sempurna sebelum memulai pekerjaan pemasangan
lantai.
f. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu sebelum
melaksanakan pekerjaan. Contoh tersebut harus mendapat persetujuan
Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi Tugas.
g. Pembersihan harus dilakukan terlebih dahulu pada area yang hendak dilakukan
pemasangan keramik.
h. Pemasangan lantai harus rata air dan nat yang terjadi harus saling tegak lurus
dengan maksimum jarak nat yang terjadi adalah 2 mm, untuk selanjutnya nat
diisi dengan bahan pengisi yang telah ditentukan, secara penuh, rata dan tidak
boleh berongga/keropos.
i. Pemotongan keramik/granit harus dilakukan dengan alat masinal yang baik dan
mampu menghasilkan potongan yang presisi, lurus dan rapi.
j. Material yang retak, pecah atau rusak tidak boleh digunakan.
k. Permukaan yang sudah selesai dipasang harus segera dibersihkan dari sisa
bahan perekat dan pengisi nat kemudian dijaga kebersihan dan keawetannya
dengan menutup permukaan menggunakan bahan-bahan yang bersifat lunak
seperti ; kardus, plastik, dan lain sebagainya.
l. Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas untuk
dapat di kalim selesai sempurna.
- Isi nat dengan semen khusus nat. Nat dibuat rata, jangan cekung dan
segera bersihkan sisa-sisa pengisi nat setelah selesai.
- 195
-
PASAL 2 : PEKERJAAN GRANIT TILE UNTUK DINDING
Lingkup Pekerjaan
Dinding kamar mandi, menggunakan material Granit tile 120x60 polished type
GMT 02 merk Niro Granit atau Roman.
Teknis Pelaksanaan
a. Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing dan
telah disetujui oleh Perencana serta Pengawas untuk mendapatkan
pengesahan dari PemberiTugas.
b. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu
sebelum melaksanakan pekerjaan. Contoh tersebut harus mendapat
persetujuan Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi
Tugas.
c. Pemasangan pada dinding harus rata air dan nat yang terjadi harus saling
tegak lurus dengan jarak nat yang terjadi maksimal adalah 3 mm, untuk
selanjutnya nat diisi dengan bahan pengisi yang telah ditentukan, secara
penuh, rata dan tidak boleh berongga/keropos. Warna nat sesuai warna
keramik.
d. Pemotongan granit tile harus menggunakan alat masinal yang baik dan
mampu menghasilkan potongan yang presisi, lurus dan rapi.
e. Keramik yang gagal potong sehingga retak, pecah atau rusak tidak boleh
digunakan.
f. Permukaan yang sudah selesai dipasang harus segera dibersihkan dari sisa
bahan perekat dan pengisi nat kemudian dijaga kebersihannya.
g. Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas untuk
dapat diklaim selesai sempurna.
- 196
-
BAB IV
Lingkup Pekerjaan
Syarat material yang digunakan adalah produk American Standart atau setara,
merupakan produk yang baru/bukan bekas, dan tidak terdapat cacat. Spesifikasi
material adalah sebagai berikut ;
- Kloset duduk :Type Newton American Standart atau TOTO
- Floordrain : Stainles steel American Standart ata TOTO
- Kran dinding : American Standart TP 0009 Wall tap atau TOTO
- Jetwasher : Full stainless steel American Standart atau TOTO
- Wastafel : American Standart atau TOTO
- Urinoir : Type CUW01000-1CACTTI4B American Standart
atau TOTO
- Sekat Urinoir : American Standart atau TOTO
- Kran Wastafel : Type Loft Basin Mono American Standart atau
TOTO
- Shower : American Standart atau TOTO (Khusus Toilet
Kapus, Toilet Pria dan Toilet Wanita Gedung
Graha Makarti Bhakti Nagari)
- Kaca cermin 6 mm dengan Hidden Lamp LED, uk 0.6x1.5 m : Cermin Lokal,
lampu LED merk Philips
Teknis Pelaksanaan
BAB V
Lingkup Pekerjaan
Spesifikasi bahan
a. Untuk waterproofing coating menggunakan SikaTop – 107 Seal ID. Bahan
berkualitas baik dan bergaransi selama 3 ( tiga ) tahun, dan harus dinyatakan
dengan sertifikat garansi.
b. Kontraktor harus menyediakan terpal sebagai antisipsai hujan ketika pekerjaan
waterproofing membrane area dak atap.
c. Bahan - bahan yang digunakan harus sesuai dengan standard yang plat / dak
baru, maka plat / dak tersebut harus disket terlebih dahulu sampai bersih.
Lingkup Pekerjaan
Teknis Pelaksanaan
a. Kontraktor Pelaksana wajib menyiapkan gambar-gambar shop drawing dan telah
disetujui oleh Perencana serta Pengawas untuk mendapatkan pengesahan dari
PemberiTugas.
b. Kontraktor Pelaksana wajib memberikan contoh material terlebih dahulu sebelum
melaksanakan pekerjaan. Contoh tersebut harus mendapat persetujuan
Perencana, Pengawas dan mendapat pengesahan dari Pemberi Tugas.
c. Pemasangan pada lantai harus rata, oleh karena itu permukaan yang akan
dipasang karpet harus dilot terlebih dahulu menghindari ada bagian yang cekung
d. Sebelum pemasangan karpet, didahulukan dengan pemasangan underlayer
e. Jika ada sambungan, usahakan sambungan tidak terlihat untuk menjaga
estetika
f. Hasil akhir pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
- 199
-
BAB VII
PEKERJAAN PASANG DINDING MULTIPLEK LAPIS HPL
Lingkup Pekerjaan
Bahan rangka menggunakan besi hollow 20x40 yang sudah diberi meni /zinc
chromate agar tahan karat. Kemudian dilapis dengan multipleks 9mm dan
terakhir menggunakan finishing HPL (High Presure Laminate) tahan gores dan
tekuk dengan corak kayu. Produk HPL : Taco, setara
BAB VIII
PEKERJAAN PARTISI GYPSUM
Lingkup Pekerjaan
Teknis Pelaksanaan
a. Rangka harus dipasang pada lantai eksisting dengan kuat. Bisa menggunakan
dinabolt.
b. Lay-out pemasangannya harus memperhitungkan adanya instalasi dan fixtures
MEP yang terdapat dalam dinding partisi
c. Jarak maksimal antar rangka adalah 60cm.
d. Pemasangan harus rata.
e. Sebelum memulai pemasangan, Kontraktor Pelaksana harus menyediakan atau
menentukan bench mark sebagai pedoman ketinggian peil plafond sesuai gambar
rencana dan disetujui oleh Pengawas.
- 201
-
BAB IX
Lingkup Pekerjaan
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah
dikerjakan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Aluminium Composite, Wood Plastic Composite, dan GRC yang digunakan untuk
seluruh proyek harus dari satu macam produk saja.
c. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan yang
akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
d. Rangka-rangka pemegang harus dipersiapkan dengan teliti, tegak lurus dan tepat
pada posisinya.
e. Setelah pemasangan, dilakukan penutupan celah-celah antara panel dengan
bahan caulking dan sealant hingga rapat dan tidak bocor sesuai dengan uraian
Bab Caulking dan Sealant dalam persyaratan ini.
f. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki
tanpa biaya tambahan.
g. Hasil pemasangan pekerjaan Aluminium Panel Composite, Wood Plastic Composite,
dan GRC harus merupakan hasil pekerjaan yang rapi dan tidak bergelombang.
- 202 mutu selama 10 tahun dari PPG
h. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan
Factory terhadap warna dan kualitas- aluminium berupa Sertifikat Jaminan
sesuai dengan volume yang dibutuhkan.
i. Untuk ACP dan GRC harus dicutting sesuai dengan desain yang telah ditetapkan
oleh konsultan.
j. Khusus untuk ACP hanya digunakan di Ruang kelas Lantai 2 Gedung Graha
Wisesa.
- 203
-
BAB X
Lingkup Pekerjaan
a. Bahan MDF
- Bahan : Medium Density Fibreboard
- Tebal : 4 mm
- Warna : lihatgambar / sesuai approval.
- Rangka : Hollow Alumunium 40x40
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan
menunjukkan surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah
dikerjakan kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Medium Density Fibreboard (MDF) yang digunakan untuk seluruh proyek harus
dari satu macam produk saja.
c. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk
mempermudah serta mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan yang
akurat, teliti dan tepat pada posisinya.
d. Rangka-rangka pemegang harus dipersiapkan dengan teliti, tegak lurus dan tepat
pada posisinya.
e. Setelah pemasangan, dilakukan penutupan celah-celah antara panel dengan
bahan caulking dan sealant hingga rapat dan rapi;
f. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bila hal ini terjadi, Kontraktor harus memperbaiki
tanpa biaya tambahan.
g. Hasil pemasangan pekerjaan Wallpanel Medium Density Fibreboard (MDF) harus
merupakan hasil pekerjaan yang rapi dan tidak bergelombang.
h. Kontraktor harus dapat menyertakan jaminan mutu selama 10 tahun terhadap
warna dan kualitas;
i. Untuk Medium Density Fibreboard (MDF) harus dicutting sesuai dengan desain
yang telah ditetapkan oleh konsultan.
j. Desain wallpanel MDF ini khusus untuk Ruang Kelas Lantai 3 Gedung Graha
Wisesa.
3.
- 204
BAB -XI
Lingkup Pekerjaan
Persyaratan Umum
1. Peraturan Instalasi Listrik
Pekerjaan harus berdasarkan dan memenuhi peraturan–peraturan :
a. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
b. Perubahan dan Tambahan dari Komisi Bidang Listrik Indonesia urusan PUIL –
2000
c. Persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik berkenaan dengan peralatan yang
dipakai.
d. Sakelar, stop kontak, konduit, doos junction box, surface mounting box,
floor duct, floor oulet, floor service box, dan perlengkapan lain memenuhi
ketentuan British Standard dan IEE.
e. Kabel memenuhi ketentuan I.E.C, SII, SPLN dan ketentuan lainnya.
f. Peraturan-peraturan setempat yang dikeluarkan oleh PLN Daerah Distribusi
setempat.
g. Memiliki Sertifikat Keahlian atau Keterampilan di bidang kelistrikan
h. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilakukan oleh perusahaan yang bisa
mengerjakan pemasangan sistem ini, dan mendapat referensi pemasangan
serta telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. Gambar–gambar
a. Gambar–gambar rencana instalasi dan spesifikasi merupakan satu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b. Gambar–gambar instalasi sistem menunjukan secara umum tata letak
dari peralatan instalasi, sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan
memperhatikan kondisi dari bangunan, gambar arsitek dan struktur harus
dipakai sebagai patokan untuk pelaksanaan.
c. Apabila ada hal–hal yang disebutkan kembali pada bagian (bab, gambar
lain), maka harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap
yang lain akan tetapi menegaskan permasalahannya, kalau terjadi hal
yang saling bertentangan antara Konsultan Perencana dengan Direksi
Pekerjaan.
d. Perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan alasan bagi kontraktor untuk
mengadakan claim pada waktu pelaksanaan.
3. Shop Drawing (Gambar Kerja)
Sebelum kontraktor melaksanakan pekerjaan, terlebih dahulu harus membuat
Shop Drawing untuk memperjelas pelaksanaan pekerjaan dilapangan antara lain :
a. - 205
Gambar Instalasi Sistem (rangkaian listrik)
b. Detail Pemasangan Secara Lengkap -
c. Detail Pemasangan Fixture dan Semua Peralatan Sistem
d. Detail Linnya yang Diperlukan.
- Shop drawing dibuat 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada Direksi untuk
diperiksa dan disetujui.
- Shop Drawing yang telah disetujui tersebut adalah merupakan
pedoman bagi kontraktor untuk pelaksanaan pekerjaan.
- Untuk pekerjaan instalasi pendistribusian listrik, kontraktor harus
menyiapkan gambar instalasi untuk diperiksa dan disyahkan oleh PLN.
Pedoman Pelaksanaan
a. Pasangan Instalasi
1) Untuk pekerjaan ini, kontraktor atau harus mempunyai Sertifikat
keterampilan (SKT) atau Sertifikat Keahlian (SKA) yang masih berlaku.
2) Jika pekerjaan ini disubkan, maka sub kontraktor harus mempunyai Izin
Pemasangan dari PLN Wilayah yang bersangkutan.
b. Comissioning dan Testing (Pengujian)
1) Kontraktor/Sub kontraktor harus melakukan pengujian dan pengukuran
yang dianggap perlu untuk memeriksa dan mengetahui apakah seluruh
instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi syarat (seperti
tahan uji isolasi kabel antara phasa dengan netral, (antara phasa dengan
tanah dan lainya).
2) Semua tenaga, bahan dan kelengkapan yang diperlukan untuk testing
ditanggung oleh kontraktor.
3) Setelah pelaksanaan pemasangan instalasi kontraktor harus menunjukan
bahwa sistem tersebut sudah terpasang dan berfungsi dengan baik dan
memenuhi persyaratan.
c. Laporan Pengetesan - 206
1) Kontraktor harus menyerahkan kepada - Pemberi Tugas / Direksi 3 (tiga)
rangkap laporan :
2) Hasil pengetesan Kabel
3) Hasil pengetesan peralatan instalasi
4) Hasil pengetasan semua persyaratan operasi instalasi
5) Semua pengetesan dan pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Direksi
pekerjaan atau yang mewakili.
d. Gambar Terlaksana (As Built Drawing)
Kontraktor harus menyerahkan As Built Drawing (Gambar Terlaksana) sebanyak
4 (empat) rangkap termasuk yang asli kepada Pemberi Tugas/Direksi untuk
semua pekerjaan instalasi yang telah dilaksanakan.
1) Perubahan/Penambahan/Pengurangan Pekerjaan
2) Pelaksanaan pekerjaan apabila menyimpang dari gambar rencana yang
disesuaikan dengan kondisi lapangan harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan Direksi, dalam perobahan gambar dan RKS tersebut kontraktor
harus menyerahkan gambar perubahan yang dimaksud kepada Direksi
Pekerjaan dalam rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
3) Pengajuan perubahan material, gambar rencana/bestek harus diajukan
kontraktor kepada Direksi secara tertulis.
4) Lampu Armature
a) Down Light LED panel dari armature dengan kualitas Philips. Jenis / type
Down Light dan Armature seperti pada gambar rencana.
b) Lampu Strip LED
4.
- 207
BAB -XII
SMKK
Gambaran Umum
Perusahaan jasa kontruksi memiliki potensi bahaya tinggi, seperti penggunaan alat
berat, mesin gerinda, las, bekerja diketinggian, suhu yang ekstrim, melakukan
penggalian dan lain-lain.
Dengan adanya hal tersebut maka dipergunakan Program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang penerapannya meliputi Kantor, Projeck Site serta area
pendukung lainnya yang merupakan kebijakan pihak perusahaan.
Tersedianya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja datau
Occupational Health and Safety Manajement System (SMKK/OHSMS) dimana system
ini diperlukan untuk menurunkan insiden dan penyakit akibat kerja sehingga
tercipta tempat kerja yang aman dan sehat.
Untuk memberikan kepuasan pelanggan dan perlindungan kepada pekerja dan
keselamatan dan kesehatan kerja serta menjaga kelestarian lingkungan hidup dan
dalam rangka pemenuhan OHSAS 18001:2007 butir 4:4.6 maka diperlukan suatu
Rencana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Proyek.
Kebijakan SMKK
Sudah harus menjadi kebijaksanaan dari kontraktor pelaksana agar setiap karyawan
dan pekerja mendapatkan tempat yang aman dan sehat dalam melaksanakan tugas
sehari-hari. Pada prinsipnya semua pihak harus berupaya serta mengambil langkah-
langkah positif sehingga seluruh karyawan dan pekerja terjamin dan bekerja dengan
aman dan sehat. Secara garis besar, kebijakan ini adalah :
1. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan
Kesehatan kerja, yang merupakan persyaratan minimum kinerja keselamatan
dan kesehatan kerja.
2. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ke tiga
dan asset perusahaan dengan mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat
merugikan asset perusahaan.
3. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan
pihak-pihak yang berkepentingan.
4. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setip
tahap penyelenggaraan kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal
mungkin.
5. Meningkatkan kesadaran dan memberikan pengertian bahwah kecelakaan itu
dapat dicegah.
6. Memberikan pengertian bahwah target utama kontraktor pelaksana adalah “zero
accident’.
7. Mengutamakan keselamatan karyawan dan pekerja dari penggunaan peralatan
dan bahan dilokasi proyek.
8. Menjamin bahwah semua karyawan dan pekerja telah mengetahui dan
melaksanakan pekerjaannya secara produktif yaitu dengan cara yang aman
melalui petunjuk yang benar, instuksi pekerjaan yang tepat, instuksi pemakaian
peralatan yang tepat, instuksi pemakaian bahan yang tepat melalui pengawasan
yang tepat.
9. Menyediakan fasilitas, peralatan, perlengkapan keselamatan kerja yang layak dan
memadai serta menjamin akan digunakan secara tepat.
10. Memastikan bahwa yang diminta dan direkomendasikan dalam kebijakan K3
telah diikuti.
11. Meningkatkan perlindungan dan pelestarian lingkungan dalam segalah aktivitas
dan meminimumkan kerusakan yang mungkin terjadi akibat aktivitas tersebut.
- 208
-
Semua karyawan dan pekerja harus sudah mengetahui akan tanggungjawabnya
masing-masing termasuk peduli akan kesehatannya, keselamatannya dan lingkungan
ditempat kerja, sehubungan dengan kebijakan diatas.
Perencanaan SMKK
2 Program K3
a. Promosi program k3 Promosi program k3 terdiri dari:
1) Pemasangan bendera k3, bendera RI, bendera Perusahaan.
2) Pemasangan sign board k3
3) Slogan-slogan yang mengisyaratkan akan perlunya bekerja dengan selamat
4) Gambar-gambar pamplet tentang bahaya/kecelakaan yang mungkin terjadi
dilokasi pekerjaan dipasang dikantor proyek atau lokasi pekerjaan
dilapangan.
Catatan :
Ada pemahaman yang keliru, yaitu menganggap bahwa kalau sudah memenuhi
syarat peralatan K3 berarti sudah memenuhi persayaratan K3 padahal sarana
peralatan K3 ini adalah baru sebagian dari sistem kerja K3. Bekerja dengan K3
yang benar adalah bila memenuhi 3 hal sebagai berikut:
1 Orangnya
Orangnya (pengawas dan tenaga kerja) punya sikap kerja yang benar yaitu:
a. Punya pengetahuan dan keterampilan K3
b. Berperilaku sesuai ketentuan K3
c. Sehat jasmani dan rohani.
2 Mesin/alat kerja serta sarana peralatan K3 sesuai ketentuan.
3 Lingkungan kerja sesuai ketentuan
Lingkungan kerja meliputi :
a. Lay out planning (perencanaan tata letak)
b. Huose keeping (pemeliharaan alat-alat rumah tangga)
c. Penerangan dan ventilasi
4 Penataan lingkungan
5 Lay out planning (perencanaan tata letak)
Perencanaan tata letak harus diatur sedemikian rupa sehingga orang dan alat
yang akan bekerja tidak saling terganggu justru saling mendukung sehingga
dapat dicapai pelaksanaan dengan produktivitas tinggi dan aman.
GAMBAR TEKNIS
(TERLAMPIR)
- 219
-
Keterangan
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan dan harga satuan tidak boleh diubah.
- 220
-
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA (RAB)
PEKERJAAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA PELATIHAN KAMPUS
ASN CORPORATE UNIVERSITY
JL. ADMINISTRASI II PEJOMPONGAN, JAKARTA PUSAT
HARGA JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOL SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
A PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Papan nama proyek ls 1,0000
2 Pembersihan akhir dan pembuangan puing ls 1,0000
Sub Total
B SMKK
1 Penyiapan SMKK terdiri atas:
Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Ijin
Set 1,0000
Kerja
Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP); Org 40,0000
2 Sosialisasi dan Promosi K3 terdiri atas:
Induksi K3 (Safety Induction ); Org 40,0000
Pengarahan K3 (safety briefing) : Pertemuan
Keselamatan (Safety Talk dan/atau Tool Box Org 40,0000
Meeting) ;
3 Pelatihan K3;
Perilaku Berbasis Keselamatan (Budaya K3) Org 40,0000
P3K Org 2,0000
Simulasi K3; Org 40,0000
Spanduk (banner) ; Lb 1,0000
Poster; Lb 1,0000
Papan Informasi K3. Bh 1,0000
4 Alat Pelindung Kerja terdiri atas:
Tali Keselamatan (Life Line); Ls 1,0000
Penahan Jatuh (Safety Deck); Ls 1,0000
5 Alat Pelindung Diri terdiri atas:
Topi Pelindung (Safety Helmet) ; Bh 40,0000
Pelindung Mata (Goggles, Spectacles); Psg 10,0000
Sarung Tangan (Safety Gloves); Psg 20,0000
Sepatu Keselamatan (Safety Shoes); untuk Staf Psg 2,0000
Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes_and
Psg 40,0000
toe cap)
Rompi Keselamatan (Safety Vest); Bh 40,0000
6 Asuransi Dan Perijinan terdiri atas :
BPJS Ketenagakerjaan Dan Kesehatan Kerja;
(BERDASARKAN KEPMENAKER NOMOR : KEP- Ls 1,0000
196/MEN/1999, untuk Tenaga harian Proyek)
Fasilitas sarana kesehatan; Peralatan P3K (Kotak
7 P3K, Tandu, Tabung Oksigen, Obat Luka, Perban, Ls 1,0000
dll)
8 Peralatan Pengasapan (Fogging) ; Bh 1,0000
9 Obat Pengasapan. Kali 5,0000
10 Rambu Petunjuk; Bh 5,0000
11 Rambu Larangan;
- 221
Bh 5,0000
-
12 Rambu Peringatan; Bh 5,0000
13 Rambu Kewajiban; Bh 5,0000
14 Rambu Informasi; Bh 3,0000
Lain- Lain Terkait Pengendalian Risiko K3 Alat
15 bh 1,0000
Pemadam Api Ringan (APAR); 10Kg
16 Bendera K3; Bh 2,0000
17 Jalur Evakuasi (Escape Route ); Ls 1,0000
Sub Total
C PERBAIKAN GEDUNG GRAHA MAKARTI
I TOILET LANTAI 1
TOILET PRIA
PEKERJAAN BONGKARAN
1 Bongkaran Keramik m2 125,3200
2 Bongkaran Pintu unit 4,0000
3 Bongkaran dinding bata m2 10,8000
4 Bongkaran Closet unit 4,0000
5 Bongkaran wastafel unit 4,0000
6 Bongkaran urinoir unit 6,0000
7 Bongkaran Plafond dan rangka m2 29,2000
8 Bongkaran lampu bh 8,0000
PEKERJAAN PLAFOND
Pasang rangka hollow galvalum 40.40 modul
1 m2 30,0000
60x60
2 Pasang plafond gypsumboard water resistant 9mm m2 30,0000
3 Pasang drop ceiling plafond m' 9,6000
4 Pasang shadownline m' 48,6000
5 Cat plafond m2 29,2000
PEKERJAAN PASANGAN LANTAI DAN DINDING
Pasang marmer slab tebal 2cm untuk top meja
1 m2 0,8100
wastafel
2 Pasang Lantai Granit tile 60x60 unpolished m2 30,0000
3 Pasang dinding Granit tile 120x60 polished m2 130,5200
Pasang kubikel phenolic 12mm termasuk aksesoris
4 m2 11,0000
fitting dari bahan stainless steel
Pasang pintu HPL lengkap dengan kusen dan
5 unit 2,0000
aksesoris (P1)
6 Pasang Penebalan Dinding di closet & Urinoir m2 7,9100
Pasang lemari multiplek lapis HPL bawah wastafel
7 m' 2,7000
termasuk hidden lamp
Pasang pintu Kaca tempered 12mm ruang shower
8 unit 1,0000
(P2)
PEKERJAAN SANITAIR
1 Pasang closet type Newton American Standart unit 2,0000
2 Pasang jet washer American Standart unit 2,0000
3 Pasang wastafel meja American Standart unit 2,0000
Pasang kran wastafel American Standart Loft Basin
4 unit 2,0000
Mono
Pasang Shower American Standard Neo Modern
5 unit 2,0000
Exposed Bath & Shower Mixer
Pasang urinoir American Standart CUW01000-
6 unit 4,0000
1CACTTI4B
7 Pasang sekat urinoir American Standart unit 4,0000
8 Pasang floor drain American Standart
- 222
unit 6,0000
-
Pasang Kaca cermin 6mm dengan Hidden Lamp
9 unit 2,0000
LED, uk 0.6x1.5 m
10 Plang sign toilet sesuai desain unit 2,0000
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Terbilang : ...........................................................................
Nama Direktur
Jabatan
- 235
-
Kepada Yth.
di
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar Rp. ……….
(……….. Rupiah) [5% dari nilai kontrak untuk nilai penawaran/terkoreksi antara 80%
sampai dengan 100% HPS atau 5% dari HPS untuk nilai penawaran/terkoreksi
dibawah 80% HPS] dengan masa berlaku selama …. (………………) hari kalender
[sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu pelaksanaan] dan menandatangani
Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya
SPPBJ.
Satuan Kerja
Pejabat Penandatangan
Kontrak [tanda tangan]
[nama
lengkap]
[jabatan]
NIP.
Tembusan Yth. :
1. [PA/KPA K/L/PD]
2. [APIP K/L/PD]
3. [Pokja Pemilihan]
......... dst
- 236
-
B. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)
(SPMK) Nomor:
Paket Pekerjaan:
, 20
[tanda tangan]
[nama
lengkap]
[jabatan]
NIP:
[tanda tangan]
GARANSI
BANK
sebagai JAMINAN
PELAKSANAAN No.
sejumlah uang Rp
(terbilang
) dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan
baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
Meterai
Rp10.000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
[Nama dan Jabatan]
untuk mengkonfirmasi
Garansi ini ke
[bank]
- 215
-
Jaminan Pelaksanaan dari Asuransi/Konsorsium Asuransi/Perusahaan
Penjaminan
[Kop Penerbit
Jaminan]
JAMINAN
PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia
Barang/Jasa (SPPBJ)
No. tanggal untuk pelaksanaan
tender
pekerjaan yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN PENJAMIN
Meterai
Rp10.000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi
Jaminan ini ke
[Penerbit Jaminan]
- 217
-
Jaminan Uang Muka dari Bank
GARANSI
BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No.
Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam
selaku jabatan dalam hal ini bertindak untuk
dan atas nama
[nama bank] berkedudukan
di
[alamat]
sejumlah uang Rp
(terbilang
) dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal ,
apabila: Nama : [nama
penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan
atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen
Kontrak.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
Meterai
Rp10.000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi
Bank disarankan
[Nama dan Jabatan]
untuk mengkonfirmasi
Garansi ini ke
[bank]
- 219
-
Jaminan Uang Muka dari Asuransi/Konsorsium Asuransi/Perusahaan
Penjaminan
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar
bilamana TERJAMIN tidak memenuhi kewajiban dalam melaksanakan
pekerjaan
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No.
tanggal dari PENERIMA JAMINAN.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali
bahwa PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya
harta benda TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi
hutangnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di
pada tanggal
TERJAMIN PENJAMIN
Meterai Rp10.000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi
Jaminan ini ke
[Penerbit Jaminan]
- 221
-
Jaminan Pemeliharaan dari Bank
GARANSI
BANK
sebagai
JAMINAN
PEMELIHARAAN
No.
sejumlah uang Rp
(terbilang
) dalam bentuk garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal ,
apabila:
Nama : [nama penyedia]
Alamat :
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :
[Bank]
Untuk Meterai Rp10.000,00
keyakinan,
pemegang [Nama dan Jabatan]
Garansi Bank
disarankan
untuk
mengkonfirma
si Garansi ini
ke
[bank]
- 223
-
Jaminan Pemeliharaan dari Asuransi/Konsorsium Asuransi/Perusahaan
Penjaminan
[Kop Penerbit
Jaminan]
JAMINAN
PEMELIHARAAN
Nomor Jaminan: Nilai:
Meterai Rp10.000,00
VOLUME : ....................
No. Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Ket
I. UPAH
1 ........
BAHAN
2 ............... ........ ....... ....... .......
. . .
III. ...............
....... ....... .......
1 ........ . . .
PERALATAN
2 ........
...............
I. UPAH
1 ............... ........ ....... ....... ....... ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ . . . ........ ........ ........ ........ ........ ........
....... ....... .......
. . .
II BAHAN
. ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
....... ....... .......
2
. . .
PERALATAN ....... ....... .......
III. ............... ........ . . . ........ ........ ........ ........ ........ ........
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2
....... ....... .......
IV JUMLAH ( I + II + III . . . ........ ........ ........
. ) BIAYA UMUM ....... ....... ....... ........ ........ ........
. . .
V. (misal: 3%) 0,00 0,00 0,00
VI BIAYA KEUNTUNGAN ........ ........ ........
. (misal: 7%)** TOTAL ( IV +
VI V )
I.
- 226
Ket:
-
a : Penawaran
b: Hasil Klarifikasi
*) hasil klarifikasi dan pembuktian
**) biaya keuntungan tidak diperhitungkan
10. Total harga pada daftar kuantitas dan harga hasil klarifikasi dibandingkan
dengan total harga penawaran tanpa PPn.
11. Jika total harga hasil klarifikasi lebih kecil atau sama dengan total harga
penawaran, maka harga dinyatakan wajar dan jaminan pelaksanaan
dinaikkan sebesar 5% dari nilai HPS.
Jika total harga hasil klarifikasi lebih besar dari total harga penawaran,
maka harga dinyatakan tidak wajar dan penawaran dinyatakan gugur.
- 227
-
BAB XIV
PENUTUP
A. Dokumen ini sifatnya mengikat dan kepada peserta Tender diminta agar
benar- benar mempelajari ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang
diwajibkan.
B. Apabila terdapat hal-hal yang belum jelas atau belum lengkap, kepada
peserta seleksi diberi kesempatan untuk menanyakan kepada Pokja
Pemilihan II Satker 450417 LAN Jakarta pada saat diadakan penjelasan
pekerjaan/Aanwijzing.
Ttd.