Anda di halaman 1dari 4

keadaan politik

dalam waktu 5 tahun republika indonesia mengalami pergolakan salah satunya pergolakan
dalam bidang politik.
beberapa peristiwa pergolakkan
1. pembentukan partai nasional = partai tungga
2. 29 nov 1945 : knip ( sebagai bafan legislatif) melampaui kebiijakan presiden.
3. sosialis x nasionalis = konflik
4. persaingan antara kabinet syahrir 1 dengan pp (persatuan perjuangan)
5. konflik di kabinet syahrir 2 = presiden syahrir diangkat sebagai perdana menteri lagi
tetapi dalam kabinet tersebut meletus pemberontakan DI TII, RMS, APRA, dll
6. pembentukan konsentrasi nasional
7. perundingan renville
8. pembentukan FDR (front demokrasi rakyat)

kondisi ekonomi indonesia awal kemerdekaan


1. terjadi inflasi yang sayang tinggi
disebabkan karena :
 beredarnya mata uang jepang dimasyarakat dalam jumlah yang tak terkendali
 beredar mata uang cadangan yang di keluarkan oleh pasukan sekutu
 RI belum memiliki mata uang sendiri sehingga pemerintah tidak dapat menyatakan
bahwa mata uang pendudukan jepang tidak berlaku
3 mata uang yang berlaku di wilayah RI :
1. mata uang de javasche bank
2. mata uang hindia belanda
3. mata uang pendudukan jepang

2. Adanya blokade ekonomi dari belanda


blokade dilakukan dengan memblokir pintu keluar masuk perdagangan RI terutama jalur laut
dan pelabuhan. alasannya karena :
 mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia
 mencegah keluar hasil hasil perkebunan milib belanda dan milik asing lainnya
 mencegah/melindungi bangsa indo dari tindakan tindakan yang dilakukan bangsa lain

3. Kekosongan kas negara


karena pajak dan bea cukai lainnya belum ada sementara pengeluaran semakin bertambah.
penghasilan pemerintah hanya mengharapkan dari produksi pertanian.

hasil dan tujuan pemilu 1955


tujuan
- Pemilu 1955 dilakukan dua kali. Yang pertama, pada 29 September 1955 untuk memlih
anggota-anggota DPR. Yang kedua, 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota
Dewan Konstituante.

- hasil
Perolehan suara Pemilu 1955 untuk anggota DPR diumumkan secara resmi oleh Panitia
Pemilihan Umum (PPI) pada 1 Marer 1956. Jumlah suara yang berhasil dihimpun dalam
pemilihan DPR sebanyak 37.785.299 dan 37.837.105 untuk pemilihan Konstituante.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia mendapatkan 57 kursi DPR
dan 119 kursi Konstituante (22,3 persen),Masyumi 57 kursi DPR dan 112 kursi Konstituante
(20,9 persen), Nahdlatul Ulama 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante (18,4 persen), Partai
Komunis Indonesia 39 kursi DPR dan 80 kursi Konstituante (16,4 persen), dan Partai
Syarikat Islam Indonesia (2,89 persen).

Kebijakan Ekonomi masa demokrasi Liberal


1. gunting syarifudin = memotong uang dgn memberlakukan setengahnya untuk mata
uang yg bernilai Rp 2,50 keatas
2. Nasionalisasi De javasche bank menjadi bank Indonesia
3. sistem ekonomi gerakan benteng = untuk melindungi pengusaha pribumi (dicetuskan
oleh Dr. Sumitro)
4. Sistem ekonomi Ali baba = untuk memajukan pengusaha pribumi (dicetuskan oleh
Mr. iskaq cokrohadisuryo)
5. persetujual finasial ekonomi (FINEK)

Penyebab jatuhnya kabinet


Penyebab kabinet mengalami jatuh bangun pada masa demokrasi liberal adalah akibat
kebijkaan-kebijakan yang dalam pandangan parlemen tidak menguntungkan Indonesia
ataupun dianggap tidak mampu meredam pemberontakan-pemberontakan di daerah.
Sementara keberlangsungan pemerintah sangat ditentukan oleh dukungan di parlemen.

Masalah masalah umum pada masa kabinet liberal


- bidang politik
Sistem multi partai pada masa demokrasi liberal menimbulkan persaingan antar golongan.
Masing-masing partai hanya mau mencari kemenangan dan popularitas partai dan
pendukungnnya, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan politik Indonesia. Ketidakstabilan
politik juga. diwarnai jatuh bangunnya kabinet karena antara masing-masing partai tidak ada
sikap saling percaya. Sebagai bukti dapat dilihat pergantian kabinet dalam waktu yang relatif.
ini menyebabkan ketidakpuasan pemerintahan daerah. Karena pemerintahan pusat sibuk
dengan pergantian kabinet, daerah kurang mendapat perhatian. Tuntutan-tuntutan dari daerah
ke pusat sering tidak didengarkan. Situasi ini menyebabkan munculnya gejala provinsialisme
atau sifat kedaerahan. Gejala provinsialisme akhirnya berkembang ke separatisme atau usaha
memisahkan diri dari pusat. Gejala tersebut terwujud dalam berbagai macam pemberontakan,
APRA, pemberontakan Andi Azis,RMS, PRRI, dan Permesta.

- bidang ekonomi
besarnya jumlah mata uang yang beredar, Tingginya biaya hidup, Hutang luar negeri yang
mencapai 1,5 trilyun Rupiah dan hutang dalam negeri yang mencapai 2,8 trilyun Rupiah.
Defisit sebesar 5,1 miliar Rupiah yang harus ditanggung pemerintah, dan Pertambahan
jumlah penduduk dengan taraf hidup yang rendah.

Program kabinet pada masa demokrasi liberal


- Program pokok dari Kabinet Soekiman adalah:
1. Menjamin keamanan dan ketentraman
2. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai
dengan kepentingan petani.
3. Mempercepat persiapan pemilihan umum.
4. Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke
dalam wilayah RI secepatnya.
5. Menyiapkan undang – undang tentang pengakuan serikat buruh, perjanjian kerja
sama, penetapan upah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh.

- Program pokok dari Kabinet Djuanda dikenal sebagai Panca Karya yaitu:
 Membentuk Dewan Nasional
 Normalisasi keadaan RI
 Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB
 Perjuangan pengembalian Irian Jaya
 Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan

- Program pokok dari Kabinet Wilopo adalah:


1. Program dalam negeri:
a. Menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante, DPR,
dan DPRD
b. Meningkatkan kemakmuran rakyat,
c. Meningkatkan pendidikan rakyat, dan
d. Pemulihan stabilitas keamanan negara
2. Program luar negeri:
a. Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda,
b. Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta
c. Menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif

Kekurangan Dan kelebihan kabinet liberal

kelebihan dan kekurangan 7 kabinet di masa demokrasi parlementer

1. kabinet natsir
 Kelebihannya = perekonomian indonesia jadi lebih baik dan hubungan antara kabinet
dengan militer baik.
 Kekurangan = terjadi banyak pemberontakkan.

2. kabinet sukiman
 kelebihan = memajukan pendidikkan seperti membuat sekolah beserta jenjangnya,
buruh dan pengusaha-pengusaha kecil lebih diperhatikan.
 Kekurangan = banyak korupsi, hubungan dengan militer kurang baik, masalah irian
barat tak kunjung usai, tidak tegas menghadapi pemberontak-pemberontakkan.

3. kabinet wilopo
 kelebihan = tambang minyak berkembang, menghapus keputusan KMB yang
merugikan rakyat juga negara
 kekurangan = devisa negara turun

4. kabinet ali sastroamidjojo 1


 kelebihan = mampu menyelenggarakan KAA, mendapat banyak dukungan oleh partai
 kekurangan = banyak korupsi, tingginya inflasi

5. Kabinet burhanuddin harahap


 Kelebihan = berhasil melaksanakan pemilu, menyelesaikan masalah irian barat
dengan membubarkan uni indonesia-belanda
 Kekurangan = masyarakat kurang percaya, karena banyak mutasi di pemerintahan

6. kabinet ali sastroamidjojo 2


 kelebihan = membuat uu pokok pokok pemerintahan daerah no 1 tahun 1957,
membatalkan perjanjian kmb
 kekurangan = terjadi perpecahan masyumi dan pni, terjadi banyak krisis, banyak
pemberontakkan

7. kabinet juanda
 kelebihan = berhasil mengatur batas perairan indonesia, mempercepat
pembangunan nasional dengan membentuk dewan nasional dan musyawarah
nasional.
 Kekurangan = terjadi inflasi yang menyebabkan semua serba mahal

Anda mungkin juga menyukai