Anda di halaman 1dari 2

MEMBENTENGI GENERASI MUDA DARI BAHAYA KORUPSI

DENGAN PROGRAM KETARUNAAN BERSAMA TIGA MATRA


Korupsi merupakan permasalahan moral yang dihadapi bangsa Indonesia selama
bertahun-tahun. Korupsi diartikan sebagai penyalahgunaan wewenang karena kekuasaan
yang dimiliki serta terbukanya kesempatan untuk menyelewengkan kekuasaan tersebut.
Budaya yang telah mengakar sejak ratusan tahun lalu bahkan sebelum Indonesia merdeka,
membuat kebiasaan buruk ini sudah menjadi rahasia umum dan sulit untuk dihapuskan.
Setiap hari kita menyaksikan kasus-kasus korupsi kian marak, meluas dan beragam, Tindak
pidana korupsi terjadi mulai dari lingkup kecil seperti pungutan liar (pungli) ketika memiliki
urusan di kelurahan, sampai di lingkup besar seperti penyelewengan dana bantuan sosial.
Pelakunya sendiri tak mengenal jabatan, mulai dari pegawai kecamatan, kepala sekolah,
anggota kepolisian, hakim pengadilan, hingga para petinggi yang duduk di kursi DPR.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi di Indonesia, salah
satunya dengan pendidikan antikorupsi. Pendidikan antikorupsi merupakan usaha untuk
mengendalikan dan mengurangi korupsi dengan mendorong generasi mendatang supaya
mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap bentuk korupsi yang terjadi.
Siswa didorong untuk mengenal lebih dini mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
tindak pidana korupsi, termasuk bentuk-bentuk korupsi dan sanksi yang diterima jika terlibat
dalam tindak pidana korupsi.
Pendidikan antikorupsi bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kepedulian
warga negara, utamanya generasi muda terhadap bahaya dan akibat dari tindakan korupsi.
Target utama pendidikan antikorupsi adalah memperkenalkan fenomena merosotnya moral
bangsa yang berfokus pada penyebab dan akibat yang ditimbulkan, meningkatkan sikap
intoleran, serta menunjukkan berbagai usaha untuk melawan korupsi. Pada dasarnya
pendidikan antikotupsi merupakan upaya penanaman dan penguatan nilai-nilai dasar yang
mampu membentengi generasi mendatang dari tindak pidana korupsi. Dengan demikian, akan
tercipta generasi yang sadar dan memahami bahaya korupsi bagi moralitas bangsa.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No.22 dan No.
23 Tahun 2006 tentang standar isi dan standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan
dasar dan menengah yang menyatakan bahwa pengembangan sikap dan perilaku antikorupsi
merupakan bagian dari kurikulum bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan maka SMAN 1
Giri Taruna bangsa dengan menggandeng tiga matra (POLRI, AD, dan AL) berusaha untuk
mengimplementasikan Permendiknas tersebut dalam kegiatan belajar mengajar yang
diterapkan di sekolah. Melalui gagasan peningkatan character building, SMAN 1 Giri Taruna
Bangsa berfokus pada pembentukan karakter, pengembangan jati diri, dan kualitas diri setiap
peserta didiknya. Character building bertujuan membentuk personal-personal yang lebih
berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila sehingga mewujudkan generasi yang tidak
menyimpang dalam perkembangannya.
Ditambah dengan program ketarunaan, SMAN 1 Giri Taruna Bangsa benar-benar
mewujudkan pendidikan antikorupsi dalam pelaksanaannya. Selama menjalani masa
pendidikan, seluruh peserta didik SMAN 1 Giri Taruna Bangsa mendapat pembimbingan dan
pendampingan oleh tenaga pengasuh dari personel POLRI, TNI AD, dan TNI AL. Dalam
pelaksanaan pendidikannya, SMAN 1 Giri Taruna Bangsa memberikan pelayanan berupa
pengajaran, pelatihan dan pengasuhan. Seluruh kegiatan dilakukan dengan berpedoman pada
peraturan kehidupan taruna serta memerhatikan nilai-nilai dasar yang diajarkan. Melalui
sistem inilah SMAN 1 Giri Taruna Bangsa menanamkan pendidikan anti korupsi kepada
siswanya.
Setiap hari Senin di minggu kedua dan ketiga, siswa diberi pembekalan terkait
wawasan kebangsaan oleh pengasuh dari tiga matra. Materi wawasan kebangsaan yang
diberikan mencakup pendidikan antikorupsi sebagai salah satu bentuk dari penerapan
character building yang telah disebutkan. Pengasuh dari POLRI, TNI AD, dan TNI AL
memberikan pendampingan dan pelatihan terkait kehidupan taruna yang sesuai dengan sila-
sila Pancasila sekaligus menanamkan pendidikan anti korupsi kepada taruna. Pendidikan
antikorupsi bagi siswa/i SMAN 1 Giri Taruna Bangsa bertujuan untuk memberikan
pengetahuan yang cukup terkait seluk beluk korupsi dan pemberantasannya serta
menanamkan nilai-nilai anti korupsi. Tujuan jangka panjangnya adalah menumbuhkan
budaya anti korupsi di kalangan taruna dan mendorong taruna untuk dapat berperan serta
aktif dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.
Tidak hanya itu, siswa/i SMAN 1 Giri Taruna Bangsa juga diberikan pelatihan terkait
kesamaptaan. Melalui program ini, siswa didorong untuk disiplin, patut, serta taat kepada
perintah dan aturan dari pemimpin. Siswa juga dipersiapkan untuk menjadi pribadi tangguh
yang cinta terhadap bangsa dan negaranya serta siap dalam urusan bela negara. Dengan
program ketarunaan yang telah disebutkan, siswa/i SMAN 1 Giri Taruna Bangsa dibentuk
menjadi generasi yang nasionalis dan antikorupsi sehingga terhindar dari perilaku yang
merugikan bagi negaranya.

Anda mungkin juga menyukai