BAB I-IV, VI-VIII Pedoman Kerja 2020
BAB I-IV, VI-VIII Pedoman Kerja 2020
BAB I
KEBIJAKAN KEUANGAN, SASARAN DAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2020
B. Belanja Langsung
Sementara itu, Belanja Langsung disusun dengan pendekatan
kinerja yang ingin dicapai dalam rangka penyelenggaraan otonomi
baik menurut klasifikasi belanja menurut urusan pemerintahan
urusan wajib dan urusan pilihan daerah dan klasifikasi menurut
fungsi yang digunakan untuk tujuan keselarasan dan keterpaduan
pengelolaan keuangan negara, maka Belanja Langsung diarahkan
untuk:
1. Penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan diprioritaskan
untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang
diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar,
pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang
layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial;
2. Mendanai program dan kegiatan yang menjadi prioritas
Perangkat Daerah dengan berpedoman pada standar pelayanan
minimal dan pencapaian visi dan misi pembangunan daerah;
3. Mendanai kebutuhan infrastruktur fisik, sarana dan prasarana
dasar yang menjadi urusan daerah antara lain program dan
kegiatan bidang pendidikan, infrastruktur, kesehatan, lingkungan
Jumlah
Nama Nama
Staf Akuntansi PPK-SKPD
3. Pertanggungjawaban Administrasif
Bendahara penerimaan SKPD wajib mempertanggungjawabkan
pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya secara
administratif kepada Pengguna Anggaran melalui PPK SKPD paling
lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Laporan pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara Penerimaan
merupakan penggabungan dengan LPJ Bendahara Penerimaan
Pembantu dan memuat informasi tentang rekapitulasi penerimaan,
1. Belanja Pegawai
1.1 Belanja Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap, terdiri:
3. Belanja Modal
Kelengkapan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Barang
Modal, yaitu:
3.1 Kelengkapan Pengadaan Barang dan Jasa berpedoman pada
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pasuruan, ………………………………………
Tanda Tangan
(Nama Lengkap)
NIP. ……………
Jumlah
Pasuruan, ………………………………………
Tanda Tangan
(Nama Lengkap)
NIP. ……………
Cara Pengisian:
1. Kolom Nomor diisi dengan nomor urut;
2. Kolom Kode Rekening diisi dengan kode rekening rincian obyek
belanja;
3. Kolom Uraian diisi dengan uraian pembayaran belanja (misal:
pembayaran belanja fotokopi sebanyak 200 lembar);
4. Kolom Jumlah diisi dengan jumlah nominal pembayaran;
5. Kolom Penerima diisi dengan penerima pembayaran (misal: UD
Angin Ribut).
Pasuruan, ………………………………………
Tanda Tangan
(Nama Lengkap)
NIP. ……………
Catatan:
Dokumen ini disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran
Pembantu/PPTK untuk ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran pada saat Pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD .
JUMLA
No. KODE REKENING URAIAN H
(Rp)
Jumlah 000,00
Pasuruan, ………………………………………
Tanda Tangan
(Nama Lengkap)
NIP. ……………
Catatan:
Dokumen ini disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran
Pembantu/PPTK untuk ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran pada saat Pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD .
Pasuruan,………..20xx
... ……………., ..
Pangkat ………
Pasuruan,………..20xx
... ……………., ..
Pembina ………
RINGKASAN KONTRAK
No Uraian Isian
1 Nomor dan tanggak kontrak 000/000/PPKM/423.000/2019 Tgl. 20 Maret 2019
Nama Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Jalan Purut
Pembebanan atas rekening 1.03.01.01.15.11.5.2.3.21.01
kegiatan CV. MAWAR KONSULTAN
Nama Pihak Ketiga/Penyedia Jl. Slagah Gg. 20 No. 202 Pekuncen Pasuruan
Alamat Pihak
Ketiga/Penyedia
2 Nilai kontrak Rp.45.750.000,00
Tanggal Mulai Pekerjaan 01 Maret 2019
Jangka waktu pelaksanaan 45 hari kalender
Tanggal selesai pekerjaan 14 April 2019
Cara pembayaran UM : 30% dr NK setelah kontrak
ditandatangani dan menyerahkan
jaminan uang muka.
Termyn I : 50% dr NK dikurangi 50% dr UM bila
prestasi fisik mencapai 55%.
Termyn II : 50% dr NK dikurangi 50% dr UM bila
prestasi fisik mencapai 100% dan telah
menyerahkan bank garansi jaminan
pemeliharaan.
Termyn III :-
Sekaligus :-
3 Jaminan Uang Muka Uang Muka diberikan paling tinggi 30% dari harga
Jaminan Pelaksanaan kontrak
Jaminan Pemeliharaan 5% dari NK
BPJS/Jamsostek 5% dari NK
Diisi sesuai kontrak
4 Nama Penerima CV. MAWAR KONSULTAN
Nama Referensi Bank BANK JATIM CABANG PASURUAN
Nomor Rekening Bank 0230000000
Nomor NPWP 02.955.032.4.624.000
5 Sanksi dan Denda a. Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan
untuk setiap hari keterlambatan adalah 1/1000
Mengetahui,
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Anggaran Pekerjaan …………………………………..
……………………………………
…………………………………. Pangkat ………………………
Pangkat ………………….. NIP ………………
NIP. ………………………..
Pasuruan, ………………………………………
Tanda Tangan
(Nama Lengkap)
NIP. ……………
Catatan:
Dokumen ini disiapkan oleh Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran
Pembantu untuk ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran pada saat Pengajuan SP2D kepada Kuasa BUD .
Pasuruan, ………..20xx
... ……………., ..
…………….. ………
NIP. …………...….
Barang milik daerah yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD harus
dilengkapi dengan dokumen pengadaan, sedangkan barang milik daerah
Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang sah,
meliputi:
1. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
2. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;
3. barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
4. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap; atau
5. barang yang diperoleh kembali dari hasil divestasi atas penyertaan
modal pemerintah daerah.
4.4. Pengadaan
Pengadaan barang milik daerah dilaksanakan berdasarkan prinsip
efisien, efektif, transparan dan terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel.
Pelaksanaan pengadaan barang milik daerah dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.6. Pemanfaatan
Pemanfaatan barang milik daerah dilaksanakan oleh:
1. Pengelola Barang dengan persetujuan Walikota, untuk barang milik
daerah yang berada dalam penguasaan Pengelola Barang; dan
2. Pengguna Barang dengan persetujuan Pengelola Barang, untuk barang
milik daerah berupa sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih
digunakan oleh Pengguna Barang, dan selain tanah dan/atau
bangunan.
2. Pinjam Pakai
Pinjam pakai dilaksanakan dengan pertimbangan:
a. mengoptimalkan barang milik daerah yang belum
atau tidak dilakukan penggunaan untuk penyelenggaraan tugas
dan fungsi Pengguna Barang;
b. menunjang pelaksanaan
penyelenggaraanpemerintahan daerah; dan
c. peminjam pakai dilarang untuk melakukan pemanfaatan atas
objek pinjam pakai.
Pinjam pakai barang milik daerah dilaksanakan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan. Pelaksanaan pinjam pakai
barang milik daerah dilakukan oleh:
a. Pengelola Barang, untuk barang milik daerah yang
berada pada Pengelola Barang dan dilakukan setelah
mendapatkan persetujuan Walikota.
b. Pengguna Barang, untuk barang milik daerah yang
berada pada Pengguna Barang.
4.7.2. Pemeliharaan
1. Barang yang dipelihara adalah barang milik daerah dan/atau barang
milik daerah dalam penguasaan Pengelola Barang/Pengguna
Barang/Kuasa Pengguna Barang.
2. Pengelola Barang, Pengguna Barang dan kuasa Pengguna Barang
bertanggungjawab atas pemeliharaan barang milik daerah yang
berada dalam penguasaannya.
3. Tujuan dilakukan pemeliharaan atas barang milik daerah adalah untuk
menjaga kondisi dan memperbaiki semua barang milik daerah agar
selalu dalam keadaan baik dan layak serta siap digunakan secara
berdaya guna dan berhasil guna.
4. Dalam rangka tujuan sebagaimana dimaksud, pemerintah daerah
harus memprioritaskan anggaran belanja pemeliharaan dalam jumlah
yang cukup.
5. Biaya pemeliharaan barang milik daerah dibebankan pada APBD.
6. Dalam hal barang milik daerah dilakukan pemanfaatan dengan pihak
lain, biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari
mitra pemanfaatan barang milik daerah.
7. Pemeliharaan dimaksud berpedoman pada daftar kebutuhan
pemeliharaan barang milik daerah.
8. Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis barang milik daerah
dilakukan pencatatan kartu pemeliharaan/perawatan yang dilakukan
oleh pengurus barang/pengurus barang pembantu.
9. Kartu pemeliharaan/perawatan dimaksud memuat:
a. nama barang;
b. spesifikasinya;
c. tanggal pemeliharaan;
d. jenis pekerjaan atau pemeliharaan;
e. barang atau bahan yang dipergunakan;
f. biaya pemeliharaan;
g. pihak yang melaksanakan pemeliharaan; dan
h. hal lain yang diperlukan.
4.8. Penilaian
4.9. Pemindahtanganan
Barang milik daerah yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan
tugas pemerintahan daerah dapat dipindahtangankan. Bentuk
pemindahtanganan barang milik daerah meliputi:
1. Penjualan;
2. Tukar menukar;
3. Hibah; atau
4. Penyertaan modal pemerintah daerah.
Dalam rangka pemindahtanganan barang milik daerah dilakukan
penilaian untuk mendapatkan nilai wajar, kecuali untuk
pemindahtanganan dalam bentuk hibah tidak perlu dilakukan penilaian.
4.9.1. Penjualan
Penjualan barang milik daerah dilaksanakan dengan pertimbangan:
4.9.3 Hibah
Hibah barang milik daerah dilakukan dengan pertimbangan untuk
kepentingan:
1. sosial;
2. budaya;
3. keagamaan;
4. kemanusiaan;
4.10. Pemusnahan
Pemusnahan barang milik daerah dilakukan apabila:
1. tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak
dapat dipindahtangankan; atau
2. terdapat alasan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pemusnahan dilaksanakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat
persetujuan Walikota, untuk barang milik daerah pada Pengguna Barang,
sedangkan pemusnahan yang dilaksanakan oleh Pengelola Barang setelah
mendapat persetujuan Walikota, untuk barang milik daerah pada
Pengelola Barang. Pelaksanaan pemusnahan dimaksud dituangkan dalam
berita acara dan dilaporkan kepada Walikota. Berdasarkan Berita Acara
Pemusnahan dimaksud, Pengguna Barang/Pengelola Barang mengajukan
usulan penghapusan barang milik daerah. Pemusnahan dilakukan dengan
cara:
1. dibakar;
2. dihancurkan;
3. ditimbun;
4. ditenggelamkan; atau
5. cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4.11. Penghapusan
4.12. Penatausahaan
4.12.1. Pembukuan
Pengelola Barang harus melakukan pendaftaran dan pencatatan
barang milik daerah yang berada di bawah penguasaannya ke dalam
Daftar Barang Pengelola menurut penggolongan dan kodefikasi barang.
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang harus melakukan
pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah yang status
penggunaannya berada pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang ke
dalam Daftar Barang Pengguna/ Daftar Barang Kuasa Pengguna menurut
penggolongan dan kodefikasi barang.
Pengelola Barang menghimpun daftar barang Pengguna/daftar barang
Kuasa Pengguna dan menyusun daftar barang milik daerah berdasarkan
himpunan daftar barang Pengguna/daftar barang Kuasa Pengguna dan
daftar barang Pengelola menurut penggolongan dan kodefikasi barang.
Dalam daftar barang milik daerah termasuk barang milik daerah yang
dimanfaatkan oleh pihak lain.
4.12.2. Inventarisasi
Pengguna Barang melakukan inventarisasi barang milik daerah paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. Untuk barang milik daerah yang
berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan, inventarisasi
dilakukan oleh Pengguna Barang setiap tahun. Pengguna Barang
menyampaikan laporan hasil Inventarisasi sebagaimana dimaksud kepada
4.12.3. Pelaporan
Kuasa Pengguna Barang harus menyusun laporan barang Kuasa
Pengguna Semesteran dan laporan barang Kuasa Pengguna Tahunan untuk
disampaikan kepada Pengguna Barang.
Pengguna Barang menghimpun laporan barang Kuasa Pengguna
Semesteran dan Tahunan sebagaimana dimaksud sebagai bahan
penyusunan laporan barang Pengguna semesteran dan tahunan. Laporan
barang Pengguna digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca SKPD
untuk disampaikan kepada Pengelola barang.
Pengelola Barang harus menyusun laporan barang Pengelola
semesteran dan laporan barang Pengelola tahunan. Pengelola Barang
harus menghimpun laporan barang Pengguna semesteran dan laporan
barang Pengguna tahunan serta laporan barang Pengelola sebagai bahan
penyusunan laporan barang milik daerah. Laporan barang milik daerah
dimaksud digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca pemerintah
daerah.
6.2. LaporanTriwulan
1. Laporan triwulan merupakan data kumulatif bulanan per triwulan yang
diperlukan untuk input pembuatan laporan triwulan.
2. Kewajiban laporan triwulan untuk realisasi keuangan/fisik dan indikator
output/outcome oleh Kepala SKPD pengelola anggaran kepada Walikota
melalui Bagian Administrasi Pembangunan dan Inspektorat yang
disampaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah triwulan yang
bersangkutan berakhir.
b. Evaluasi
Bagian Administrasi Pembangunan menyelenggarakan Rapat Evaluasi
dipimpin Walikota setiap akhir semester, sebagai sarana untuk regulasi
baru, koreksi dan evaluasi secara keseluruhan terhadap pelaksanaan
kegiatan serta pengarahan penentuan kebijakan terhadap pelaksanaan
kegiatan APBD.
6. Adapun unit kerja yang dikecualikan dari ketentuan 5 (lima) hari kerja,
yaitu:
a. unit kerja yang tugasnya bersifat pemberian pelayanan langsung
kepada masyarakat, tidak dapat ditunda dan berlangsung terus-
menerus seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Pemakaman, Listrik,
Telepon, Air Minum, Pemadam Kebakaran, Transportasi, Keamanan
dan Ketertiban, Pelayanan Perizinan, Samsat Transportasi serta unit
pelayanan lainnya yang sejenis;
b. lembaga pendidikan mulai SD, SLTP, SLTA serta lembaga pendidikan
lainnya yang sederajat. Khususnya untuk instansi Pendidikan dan
Pelatihan Pegawai yang dikecualikan dari ketentuan 5 (lima) hari
kerja adalah pegawai yang terkait dalam proses belajar mengajar.
ANGKA TARGET
III. KEGIATAN TUGAS
No. KREDIT KUANTITAS/ KUALITAS/
POKOK JABATAN WAKTU BIAYA
(AK) OUTPUT MUTU
ttd.