Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar  belakang


Cengkeh merupakan tanaman yang cukup banyak manfaatnya . di kalangan
masyarakat tanaman cengkeh adalah tanaman yang berguna yaitu sebagai bahan
pembuatan obat reumason, rokok, dan selain itu masih banyak lagi manfaat dari tanaman
cengkeh yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan. Gambaran kita akan lebih jelas
jika kita mengamati berbagai jenis tanaman cengkeh yang dapat diambil manfaatnya. Di
daerah kabupaten nganjuk tanaman cengkeh tidak dapat tumbuh merata, hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan suhu antara tempat satu dengan tempat yang lainya. Tanaman
cengkeh banyak tumbuh didaerah  pegununganyang mempunyai suhu udara yang sejuk.
Dalam kesempatan pembuatan karya tulis ilmiah ini penulis akan meneliti terhadap
tanaman cengkeh  pada suatu daerah yaitu desa Klodan. Kecamatan Ngetos, Nganjuk.
Karena tanaman cengkeh cukup banyak manfaatnya, kita harus mengetahui cara perawatan
tanaman cengkeh, mengetahui cara agar tanaman cengkeh dapat meningkatkan hasil
panenya.
Kita tahu bahwa tanaman cengkeh adalah tanaman yang cukup penting, karena
tanaman ini banyak diambil manfaatnya sebagai bahan pembuatan obat-obatan. Oleh
karena itu masyarakat perlu membudidayakan ataupun meningkatkan kuantitas hasil hasil
panen cengkeh. Selain mempunyai banyak manfaat yang berguna, tanaman cengkeh juga
memiliki nilai jual atau harga jual dengan harga yang cukup memuaskan.
Namun diakhir - akhir ini banyak sekali tanaman cengkeh yang memiliki kualitas
yang sangat megkhawatirkan. Akhirnya hal itu akan berdampak negatif terhadap hasil
panen tanaman cengkeh. Banyak masyarakat yang mengalami kerugian karena
berkurangnya produksi panen tanaman cengkeh. Khusunya masyarakat pedesaan yang
mempunyai kebun cengkeh atau masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari hasil
panen tanaman cengkeh. Kurangnya produksi tanaman cengkeh sangat dirasakan oleh
masyarakat pedesaan yang menggantungkan hidupnya dari hasil tanaman cengkeh.
Dengan pemilihan judul ini diharapkan para petani cengkeh dapat menghasilkan produksi
panen cengkeh yang baik, yang mana pada akhirnya dapat digunakan untuk dapat
menunjang perekonomian mereka.

1
B.     Tujuan
1.    Untuk mengetahui morfologi cengkeh
2.    Untuk mengetahui taksonomi cengkeh
3.    Untuk mengetahui syarat tumbuh cengkeh
4. Untuk mengetahui pemeliharaan cengkeh
5.    Untuk mengetahui cara panen dan pengolahan pascapanen cengkeh
6. Untuk mengetahui cara menyimpan cengkeh agar awet dan tahan lama

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    SYARAT TUMBUH


1.      Iklim 
Tanaman cengkeh adalah tanaman tropis. Unsur iklim yang cukup menentukan
terhadap tingginya produktivitas tanaman cengkeh adalah curah hujan. Curah hujan yang
optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh adalah 1500 - 2500 mm/tahun atau 2500 -
3500 mm/tahun. Iklim dan pembungaan tanaman mempunyai hubungan yang saling
berkaitan karena untuk keluranya bunga diperlukan suatu hormon yang pembentukannya
dirangsang oleh factor iklim. Untuk keluarnya bunga pada tanaman cengkeh diperlukan
musim yang agak kering tanpa hujan sama sekali dan penyinaran matahari yang agak terik.
Bila keadaan iklim ini tidak mendukung, maka bunga baru akan keluar pada ranting-
ranting yang sekurang-kurangnya telah mengalami dua masa pertumbuhan vegetative
setelah pembungaan yang terakhir.
2.      Ketinggian Tempat
Tanaman cengkeh dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai dataran tinggi,
namun akan lebih produktif apabila di tanam di dataran rendah. Tanaman ini masih dapat
berproduksi pada ketinggian tempat 0-900 m di atas permukaan laut (dpl). Namun
demikian makin tinggi tempat maka produksi bunga makin rendah, tetapi pertumbuhan
makin subur. Ketinggian tempat yang optimal untuk pembungaan tanaman cengkeh
berkisar 200-600 m dpl.
3.      Tanah
Tanah yang sesuai adalah tanah yang gembur, lapisan olah minimal 1,5 m dan
kedalaman air tanah lebih dari 3 m dari permukaan tanah serta tidak ada lapisan kedap air.
Jenis tanah yang cocok antara lain andosol, latosol, regosol dan podsolik merah. Selain
jenis tanah, kemasaman tanah (pH) ikut berperan dalam hal memacu pertumbuhan
tanaman. Kemasaman tanah yang optimum berkisar antara 5,5 - 6,5. Apabila pH tanah
lebih rendah atau lebih tinggi maka pertumbuhan tanaman cengkeh akan terganggu karena
penyerapan unsure hara oleh akar menjadi terhambat.

3
B.     TAKSONOMI
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Syzygium
Jenis : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry

Cengkih memiliki nama lain seperti clove tree (Inggris) dan ting hsiang (Tiongkok).


Selain Syzygium aromaticum cengkih juga sering disebut Eugenia aromatica L.
1.      Pengaturan Naungan
 Pada stadia awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan naungan yang cukup,
berupa naungan buatan/sementara.
 Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode musim kemarau setelah
penanaman.
2.      Penyulaman.
 Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk menghindari
kematian tanaman karena kekurangan air.
 Bibit sulaman yang dignakan berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh
berbeda dengan tanaman yang telah ditanam.
3.      Penyiraman
 Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab,
sehingga pada musim kemarau perlu adnya penyiraman.
 Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi iklim
ekstrim kering.
4.      Pemasangan mulsa
     Untuk menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi lebih
baik bagi pertumbuhan akar.
    Dilakukan menjelang musim kemarau.
5.      Pemupukan.
 Tujuan pemupukan adalah untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan
meningkatnya produksi cengkeh setelah panen.

4
 Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan pupuk pada tanaman cengkeh
dilakukan dibawah proyeksi tajuk dan bagian dalam tajuk.
 Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik (pupuk kandang atau
kompos) dan pupuk anorganik, baik tunggal maupun berupa pupuk majemuk dalam
bentuk butiran maupun tablet.
 Pupuk anorganik berbentuk butiran (Urea, TSP/SP-36, KCI, Kieserit) diberikan pada
proyeksi tajuk 2/3 bagian dan 1/3 bagian dibawah bagian dalam tajuk yang dilakukan
dua kali setahun, yaitu pada awal dan akhir menjelang musim hujan.
 Pupuk anorganik berbentuk tablet, diberikan dalam 8 lubang tugal (4 lubang dibawah
proyeksi tajuk dan 4 lubang tual dibawah tajuk bagi andalam) sedalam 10 – 15 cm.
Pupuk tablet hanya diberikan setahun sekali, yaitu pada awal musim hujan.

C.    PANEN DAN PASCAPANEN CENGKEH


PANEN
Masing-masing daerah waktunya tanaman berbunga itu tidaklah sama. Hal ini
sangat tergantung pada keadaan iklim setempat, tinggi tempat dan faktor-faktor lain yang
sangat bersar pengaruhnya. Maka mulai berbunga dan waktu pemungutannya pun tidak
sama.
 Di Sumatera : tumbuh kuncup bunga antara bulan Oktober – November maka musim
panennya sekitar bulan April – Juni
 Di Jawa : Tumbuh kuncup bunga antara bulan November – Januari maka panennya
jatuh pada bulan Mei-Juli
 Di Maluku : Tumbuh kuncup bunga antara bulan Mei-Juli dan waktu panennya pada
bulan Oktober - Januari

Waktu Pemetikan
Di atas telah dijelaskan bahwa waktu cengkeh berbunga itu di setiap daerah tidak
sama. Maka sebagai gambaran, di bawah ini diketengahkan masa-masa berbunga atau
panen yang berbeda.
Pada umumnya cengkeh berbunga itu di Indonesia itu satu tahun sekali, demikian
pula waktu panennya. Walaupun waktu panen itu makan waktu minimal tiga bulan, lebih-
lebih bila luas arealnya luas, panennya tidak cukup 3-4 bulan. Tanaman yang normal
setelah umur 15-20 tahun bisa menghasilkan sekitar 3 kg per pohon. Ini adalah merupakan

5
suatu perhitungan yang normal. Memang sering dialami ada pohon yang menhasilkan
lebih dari 5 kg cengkeh kering tiap pohon, tetapi pada suatu ketika ada pohon yang sama
sekali tidak berbuah sesuai dengan siklusnya. Jadi perhitungan secara normal adalah
diambil rata-ratanya saja.
Perbedaan tingkat pemasakan bunga, waktu panen, tepatnya waktu pemetikan dan
teknik pengolahan hasil akan menyebabkan kualitas hasik yang berbeda pula. Sedang di
daehah penghasil cengkeh yang musim kemaraunya bersamaan, tetapi berlainan lokasinya,
maka musim panennya juga berbeda. Juga pengaruh pola hujan, temperature dan tinggi
tempat pertanaman akan membawa pengaruh yang berbeda pula.
Oleh karena itu, pemetikan harus dilakukan pada tingkat kemasakan yang tepat
yakni pada waktu bunga berwarna pucat yang sebelumnya itu berwarna hijau, kemudian
menguning akhirnya keunguan muda dan merah tua. Saat yang paling bagus adalah pada
saat kepala buah yang terdiri dari mahkota bunga masih tertutup dan bundar bentuknya,
berisi dan mengkilat. Apabila bunga itu warnanya menjadi merah muda berarti sebentar
lagi akan membuka. 
Jika pemetikan dilakukan terlalu awal, maka akan menghasilkan cengkeh kering
yang keriput, berat rendemennya sangat kurang, kadar minyak kurang sehingga harganya
pun rendah. Sedangkan jika pemetikannya terlambat misalnya bunga banyak yang mekar
akan meghasilkan cengkeh kering yang tidak berkepala sehingga ruas dan aromanya
sangat berkurang. Itulah sebabnya, maka pemetikan cengkeh harus dilakukan pada waktu
yang tepat . pemetikan biasanya dilakukan setelah ada beberapa bunga yang membuka
dalam pohon itu, misalnya ada 2-3 yang sudah membuka.

Cara Pemetikan
Bunga cengkeh yang sudah tua atau masak untuk dipungut jangan dibiarkan sampai
mekar. Sebelum dilakukan pemetikan, dibawah tajuk pohon harus dibersihkan terlebih
dahulu, maksudnya bila ada bebrapa bunga yang jatuh diwaktu pemetikan mudah
dipungut. Adapun cara pemetikannya tergantung keadaan tanaman itu sendiri
       Apabila tanaman itu belum tinggi, pemetikan dapat dilakukan cukup dengan berdiri
mengelilingi pohon yang paling bawah. Selanjutnya kalau pohon agak tinggi dapat
menggunakan kait supaya lebih mudah.
       Kalau tanaman sudah cukup besar dan tinggi, lebih baik menggunakan tangga yang
berkaki tiga, tangga itu mudah dipindah-pindahkan.

6
       Pada pohon yang sangat besar, yang umumnya lebih dari 25 tahun pemetikannya bisa
dilakukan dengan memanjat pohon dengan menggunakan kait sebab rantingnya dapat
ditarik dengan kait itu sehingga memudahkan pemetikannya. Tapi pekerjaan ini hanya
dapat dilakukan pada ranting-ranting yang dekat dengan btang pokok. Yang lebih sulit
batang sudah tinggi dan besar. Maka untuk keperluan ini, pada sekitar pohon itu harus
diberi tiang dari bambu, diberi palang-palang dan diikat kuat-kuat sehingga bisa
dipergunakan untuk memnjat dengan demikian pemungutan dapat dilakukan lebih mudah.
Sebagaimana diketahui bunga cengkeh itu terdapat pula pucuk-pucuk ranting yang jauh
dari batang atau cabang, maka pemungutannya harus pandai jangan sampai merusaknya.
Alat yang diperlukan untuk panen cengkeh antara lain karung berukuran kecil atau
keranjang bambu dan karung besar. Apabila sudah tinggi dan kita tidak dapat menjangkau
dengan tangan, maka diperlukan tangga segitiga berkaki empat. Pemetikan yang lazim
dilakukan yaitu dengan jalan mematahkan rumpun bunga pada bukunya sehingga sepasang
daun akan ikut terpetik. Tetapi cara demikian sebenarnya kurang baik, sebaiknya yang
dipetik hanya tandannya saja, sepasang daun pada tandan tidak usah diikut sertakan.
Maksudnya untuk memperbanyak jumlah sirung baru yang keluar dari pemetikan kelak.
Bunga cengkeh dipetik pertandan tepat di atas buku daun berakhir dengan menggunakan
kuku jari atau pisau yang kecil dan tajam. Daun termuda yang berdekatan dengan bunga
tidak boleh ikut dipetik agar tidak menggangu pertumbuhan tunas berikutnya. Apabila
daun ikut terpetik, dapat mengurangi jumlah tunas hingga 1/3 -1/2 bagian.
Bunga yang sudah dipetik dimasukkan kedalam keranjang atau karung kecil yang
sudah disediakan dan dibawa mengikuti geraknya arah pemetikan. Setelah penuh, cengkeh
dipindahkan karung besar kemudian dibawa kesuatu tempat pemroses selanjutnya. Rata-
rata satu hari kerja seseorang dapat memperoleh 20-30 kg cengkeh segar. Hal ini sangat
tergantung pada banyaknya cengkeh yang bisa dipetik dan juga keterampilan mereka
(pekerja). Satu pohon cengkeh biasanya dipetik 3-4 kali bahkan ada yang sampai 6 kali
dengan jarak 5-7 hari. Hal ini tergantung pada umur dan besarnya pohon. Untuk suatu
kebun luas yang terdapat ribuan pohon dengan jenis yang berlainan, pemetikannya bisa
makan waktu 3-4 bulan.

PASCA PANEN
Untuk mendapatkan hasil yang bermutu baik, masalah pengolahan juga perlu untuk
diperhatikan dengan seksama. Pengolahan cengkeh dilakukan dengan melalui beberapa
tahap yaitu sortasi basah, pemeraman, pengeringan, sortasi kering dan penyimpanan.
7
1.      Sortasi basah
Sortasi basah dilakukan segera setelah cengkeh tiba di tempat pengolahan. Sortasi
ini dilakukan dengan memisahkan bunga dari tangkainya dan menempatkannya pada
tempat yang berbeda. Bunga dan tangkai cengkeh perlu dipisahkan karena mempunyai
harga da mutu yang berbeda. Sortasi ini sangatlah penting untuk diperhatikan karena jika
tangkai dan bunga tercampur maka akan menurunkan mutu.
2.      Pemeraman
Bunga dan tangkai yang telah dipisahkan, masing-masing dimasukkan kedalam
karung atau peti untuk selanjutnya diperam selama 24 jam. Selain untuk mempersingkat
waktu pengeringan, pemeraman juga dapat memperbaiki warna cengkeh menjadi cokelat
mengkilap.
3.      Pengeringan
Setelah pemeraman, proses selanjutnya yaitu pengeringan dengan harapan kadar air
cengkeh turun hingga 12 %-14%. Bila kadar air lebih dari 14% cengkeh mudah terserang
jamur sehingga tidak tahan disimpan. Sedangkan jika kadar air di bawah 12 % cengkeh
akan mudah hancur sehingga mutunya rendah.
Pengeringan dapat dilakukan secara alami atau kombinasi cara buatan dan cara
alami. Pengeringan dengan cara alami dapat dilakukan dengan menjemur cengkeh di
bawah terik matahari dengan menggunakan lantai beton atau anyaman bambu.
Pengeringan secara alami umumnya tidak mengalami banyak hambatan karena pada
umumnya cengkeh dipanen pada musim kemarau. Apabila tidak ada mendung, cengkeh
sudah dapat kering dalam waktu 5-6 hari. Tanda bahwa cengkeh sudah kering dengan
kadar air sekitar 12 %-14 % adalah mudah patah bila ditekan.
4.      Sortasi kering dan Pengemasan
Pada tahap sortasi, cengkeh dipisahkan dari kotoran-kotoran dengan cara ditampi
menggunakan tampah. Cengkeh yang sudah bersih dimasukkan ke dalam karung kecil
berkapasitas 30-40 kg atau karung berkapasitas 50-60 kg kemudian dijahit zig zag.
Cengkeh yang telah dikemas dalam karung siap untuk dipasarkan atau disimpan untuk
bebrapa waktu. Penyimpanan dilakukan di gudang yang tidak lembab, mempunyai banyak
ventilasi dan berlantai semen. Di atas lantai dibuat para-para dari balok kayu yang kuat
setinggi 25-30 cm kemudian karung berikut cengkehnya disusun di atasnya.

8
D. CARA PENYIMPANAN REMPAH-REMPAH (CENGKEH) AGAR TAHAN LAMA

A.    Cara Pemilihan Rempah-Rempah


a. Jika membeli rem segar seperti jahe, kunir, bawang, kecur dan lain-lain, pilih yang
masih segar, utuh dan tidak ada bercak putih. bercak ini biasanya dari khapang atau
jamur yang menjadikan rempah berbau dan membusuk jika disimpan lama.
b. Rempah basah dapat bertahan 1 – 2 bulan jika sebelum di simpan terlebih dahulu di
cuci bersih, kemas dalam plastik atau tempat kedap udara dan masukan dalam freezer.
c. Rempah kering mudah kehilangan aroma jika di simpan lama, beli seperlunya dan
simpan di wadah yang tertutup rapat dan kedap udara agar aroma khas rempah tidak
hilang.
d. Bila anda membeli rempah kering dalam bentuk bubuk, belilah kemasan terkecil agar
tidak cepat rusak mengingat rempah ini tidak setiap hari digunakan.
e. Untuk rempah buatan atau rempah instant, pilih merek yang sudah terdaftar Dirjen
POM, perhatikan tanggal kedaluarsanya dan selalu membeli kemasan yang terkecil.
f. Biasakan menutup rapat kembali kemasan rempah setelah pemakaian. Kontaminasi
mikroba sangat mungkin terjadi pada rempah instant.

B.     Penyimpanan Rempah-Rempah


a. Dicuci bersih, dijemur, disangan, dan dapat diahaluskan atau tidak kemudian disimpan
di tempat yang kering, dan tertutup rapat, misalnya dalam botol atau kaleng yang
diberi label.
b. Disimpan pada tempat yang kering dengan menggunakan wadah botol, plastik,
keranjang dan lain – lain.

9
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Cengkeh merupakan tanaman yang cukup banyak manfaatnya . di kalangan
masyarakat tanaman cengkeh adalah tanaman yang berguna yaitu sebagai bahan
pembuatan obat reumason, rokok, dan selain itu masih banyak lagi manfaat dari tanaman
cengkeh yang dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan. Gambaran kita akan lebih jelas
jika kita mengamati berbagai jenis tanaman cengkeh yang dapat diambil manfaatnya. Di
daerah kabupaten nganjuk tanaman cengkeh tidak dapat tumbuh merata, hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan suhu antara tempat satu dengan tempat yang lainya. Tanaman
cengkeh banyak tumbuh didaerah  pegununganyang mempunyai suhu udara yang sejuk.
Dalam kesempatan pembuatan karya tulis ilmiah ini penulis akan meneliti terhadap
tanaman cengkeh  pada suatu daerah yaitu desa Klodan. Kecamatan Ngetos, Nganjuk.
Karena tanaman cengkeh cukup banyak manfaatnya, kita harus mengetahui cara perawatan
tanaman cengkeh, mengetahui cara agar tanaman cengkeh dapat meningkatkan hasil
panenya.
Tanaman cengkeh adalah tanaman yang cukup penting, karena tanaman ini banyak
diambil manfaatnya sebagai bahan pembuatan obat-obatan. Oleh karena itu masyarakat
perlu membudidayakan ataupun meningkatkan kuantitas hasil hasil panen cengkeh. Selain
mempunyai banyak manfaat yang berguna, tanaman cengkeh juga memiliki nilai jual atau
harga jual dengan harga yang cukup memuaskan.

B.     SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis
mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://teknis-budidaya.blogspot.com/2007/10/budidaya-cengkeh.html
http://epetani.deptan.go.id/budidaya/budidaya-cengkeh-688
http://www.naturalnusantara.co.id/index.php?mod=produkliflet&act=view&id=61

11

Anda mungkin juga menyukai