3 5 1 SM
3 5 1 SM
Astuti Wijayanti
Program Studi Pendidikan IPA FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta
Email: astuti.wijayanti@ustjogja.ac.id
Abstrak. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan di Prodi Pendidikan IPA UST untuk mengetahui
peningkatan pemahaman konsep Fisika Dasar dan partisipasi mahasiswa Pendidikan IPA dengan menggunakan
model pembelajaran TGT. Untuk mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT
digunakan lembar observasi mahasiswa dan dosen. Instrumen yang digunakan meliputi lembar observasi aktivitas
dosen dan mahasiswa dalam kegiatan belajar tim dan lembar tes (postest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran Fisika Dasar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan
pemahaman konsep dan partisipasi mahasiswa pendidikan IPA.
Kata Kunci: pemahaman konsep, partisipasi mahasiswa, model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Abstract. Classroom Action Research held in Science Education UST to find an improved understanding of the
concept of Basic Physics and Science Education student participation using TGT learning model. To observe the
process of learning using TGT learning model used observation sheet of students and lecturers . Instruments used
include observation sheet activities of faculty and students in learning activities team and a test sheet (posttest). The
results showed that the learning Physics using cooperative learning model TGT can improve understanding of the
concept and science education student participation.
15
J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: 15-21 ISSN 1907-1744 (Cetak)
ISSN 2410-1500 (Online)
16
J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: 15-21 ISSN 1907-1744 (Cetak)
ISSN 2410-1500 (Online)
dengan penggunaan prinsip-prinsip maupun rumus- untuk meningkatkan sikap, proses, dan juga aplikasi;
rumus dalam soal-soal. (3) kegiatan permainan yang memberikan kesempatan
bekerjasama dan mereview materi belum terbiasa
dilakukan sehingga belum memberikan kemudahan;
(4) belum menyadari pentingnya belajar pengertian
3) Hasil Observasi/ Monitoring Tindakan konsep, prinsip dan rumus-rumus dengan permainan
a) Aktivitas Dosen dan berkompetisi; dan (5) mahasiswa belum
Secara umum pelaksanaan pembelajaran memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran kooperatif
yang dilakukan oleh dosen pada pelaksanaan TGT dan kompetitif.
berdasarkan pengamatan telah berjalan sesuai Beberapa kelemahan yang dilakukan oleh
langkah-langkah yang direncanakan. Aktivitas dosen dosen dalam pembelajaran TGT pada siklus I adalah
dalam pembelajaran TGT menunjukkan bahwa sebagai berikut : (1) dosen belum memaksimalkan
prosedur/ langkah-langkah pembelajaran telah informasi dan arahan sebelum pembelajaran TGT
berjalan sesuai yang direncanakan. Hasil catatan dilakukan; (2) dosen belum maksimal mengajak
jurnal dosen dan catatan kolaborator, mahasiswa mahasiswa melaksanakan kesepakatan peraturan
sebagian besar masih merasa kesulitan dalam hal dengan baik; dan (3) dosen belum memberikan nomor
melaksanakan kesepakatan peraturan dalam pada kartu soal dan jawaban sehingga terdapat meja
pembelajaran TGT. Selain itu menurut pengamatan turnamen yang bingung saat ada jawaban yang tidak
kolaborator dosen sudah berusaha memberikan berurutan. Berdasarkan kekurangan-kekurangan dan
informasi dan penjelasan tentang peraturan yang telah permasalahan yang terjadi pada siklus I maka
disepakati dalam TGT. Dosen telah memberikan kegiatan pembelajaran pada siklus II diadakan
arahan agar tiap perwakilan kembali ke kelompok perbaikan sebagai berikut :
awal dengan membawa hasil perolehan kartu tetapi a) Sebelum kegiatan dimulai dosen memberikan
dosen belum memberikan penjelasan pada kelompok informasi dan arahan tentang kegiatan
yang terlambat dalam menyelesaikan TGT. pembelajaran TGT, baik tujuan, fungsinya,
b) Aktivitas Mahasiswa langkah-langkah dan peraturan permainannya.
Hasil pengamatan terhadap aktivitas b) Mahasiswa diharapkan sudah menempatkan diri
mahasiswa dalam pembelajaran mahasiswa telah pada meja turnamen dan dosen memberi arahan
melakukan prosedur pembelajaran TGT sesuai yang langkah per langkah sehingga mahasiswa dapat
direncanakan. Menurut catatan jurnal dosen dan melakukan peraturan yang telah disepakati dengan
catatan dari kolaborator secara umum mahasiswa lebih baik. Terutama dosen perlu memberikan
telah melaksanakan tahapan-tahapan TGT secara penjelasan lagi bahwa penjawab pertama yang
sungguh-sungguh. Dari pengamatan masih dijumpai benar adalah yang berhak menjadi pembaca
kecepatan menyelesaikan permainan TGT tidak sama. soal/reader.
Hal ini terjadi adanya kelompok yang bermain dan c) Dosen perlu mengulang kembali materi yang telah
berdiskusi secara mendalam dan serius dalam diajarkan pada pertemuan sebelumnya terutama
menyelesaikan 20 soal permainan. Selain itu juga pada soal hitungan.
dijumpai meja turnamen yang masih kebingungan d) Dosen perlu memberikan contoh-contoh aplikasi
dalam penentuan yang berhak menjadi konsep dalam pemecahan masalah dalam
“reader”/pembaca soal jika semua anggota pada meja kaitannya dengan penggunaan operasi matematika
turnamen itu menjawab benar. Selain itu setiap e) Dosen perlu memberikan penjelasan, dan motivasi
kelompok meja turnamen berusaha untuk mahasiswa berkaitan dengan peraturan yang
menyelesaikan tugas secara baik. Semua soal digunakan dalam pembelajaran TGT ini.
dikerjakan dan dijawab dengan baik sehingga sistem f) Dosen agar meningkatkan dan memantau kerja
asal/gambling pada permainan di meja turnamen kelompok agar kegiatan yang dilakukan oleh
dapat dihindari. Kesulitan yang banyak dialami oleh mahasiswa sesuai langkah-langkah pembelajaran
kelompok meja turnamen adalah menjawab soal TGT.
hitung. g) Dosen mengklarifikasi hasil proses maupun
4) Refleksi kesimpulan melalui diskusi kelas.
Berdasarkan analisis data hasil observasi b. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
dosen dan mahasiswa, dan catatan lapangan secara Pelaksanaan penelitian untuk siklus II untuk
umum pembelajaran dengan model pembelajaran melanjutkan penerapan pembelajaran TGT untuk
kooperatif tipe TGT pada siklus I ini dirasa ada materi berikutnya yaitu statika dan dinamika fluida.
permasalahan untuk mahasiswa yaitu : (1) pada Pembelajaran yang dilaksanakan dengan
kegiatan permainan meja turnamen, terdapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
kelompok yang tidak dapat menyelesaikan permainan TGT ditingkatkan berdasarkan kelemahan atau
dengan waktu yang telah ditentukan; (2) mahasiswa kekurangan dari pelaksanaan siklus I.
belum menyadari bahwa belajar fisika tidak hanya 1) Perencanaan
untuk mendapatkan produk/hasil/nilai tetapi juga
17
J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: 15-21 ISSN 1907-1744 (Cetak)
ISSN 2410-1500 (Online)
Tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus dirasakan sangat penting, baik secara individu,
II ini masih tetap seperti yang dilakukan pada kelompok maupun dengan kompetitif. Pada kegiatan
tindakan siklus I yaitu pembelajaran fisika dasar ini mahasiswa mulai banyak berfikir dan berusaha
dengan menggunakan TGT. Pada siklus II ini ada belajar dan menguasai konsep dengan permainan
beberapa hal yang dilakukan untuk memperbaiki kelompok dan kompetitif. Mahasiswa diharapkan
kekurangan pada siklus I. Perbaikan yang akan dapat memahami aplikasi konsep untuk situasi lain
dilakukan pada siklus II yaitu : daalam bentuk pemecahan masalah atau
a) Sebelum kegiatan dimulai dosen memberikan menyelesaikan soal-soal.
informasi dan arahan tentang kegiatan pembelajaran 3) Hasil Observasi
TGT, baik tujuan, fungsinya, langkah-langkah dan Hasil pengamatan siklus II oleh kolaborator
peraturan permainannya. dan catatan lapangan/jurnal menunjukkan bahwa
b) Mahasiswa diharapkan sudah menempatkan diri dosen telah melaksanakan prosedur atau langkah-
pada meja turnamen dan dosen memberi arahan langkah pembelajaran fisika dasar dengan model
langkah per langkah sehingga mahasiswa dapat pembelajaran kooperatif tipe TGT yang direncanakan.
melakukan peraturan yang telah disepakati dengan Perbaikan -perbaikan yang telah direncanakan telah
lebih baik. Terutama dosen perlu memberikan dilaksanakan oleh dosen sebaik-baiknya.
penjelasan lagi bahwa penjawab pertama yang benar Pembimbingan pada kelompok-kelompok
adalah yang berhak menjadi pembaca soal/reader. ditingkatkan, mengamati setiap kerja kelompok,
c) Dosen perlu mengulang kembali materi yang telah diskusi yang dilakukan masing-masing kelompok.
diajarkan pada pertemuan sebelumnya terutama a) Aktivitas Mahasiswa
pada soal hitungan. Aktivitas mahasiswa berdasarkan
d) Dosen perlu memberikan contoh-contoh aplikasi pengamatan menunjukkan bahwa kagiatan ini telah
konsep dalam pemecahan masalah dalam kaitannya terjadi perubahan-perubahan. Aktivitas kegiatan
dengan penggunaan operasi matematika pembelajaran nampak lebih sungguh-sungguh
e) Dosen perlu memberikan penjelasan, dan motivasi tahapan-tahapan yang dilakukan mengarah pada
mahasiswa berkaitan dengan peraturan yang kagiatan pemahaman konsep. Mahasiswa sudah
digunakan dalam pembelajaran TGT ini. mampu memahami bahwa aktivitas dalam
f) Dosen agar meningkatkan dan memantau kerja pembelajaran ini tidak hanya untuk mendapatkan
kelompok agar kegiatan yang dilakukan oleh produk nilai fisika dasar akan tetapi juga peningkatan
mahasiswa sesuai langkah-langkah pembelajaran sikap mahasiswa dalam pembelajaran menjadi lebih
TGT. baik seperti misalnya terdapat mahasiswa yang mau
g) Dosen mengklarifikasi hasil proses maupun membantu anggota meja turnamen yang masih belum
kesimpulan melalui diskusi kelas. paham dengan jawaban pada kartu TGT, menghargai
Dengan adanya perubahan perbaikan dari dan menerima teman yang selalu mendapatkan kartu,
hasil siklus I diharapkan pembelajaran akan lebih menerima dengan lapang dan pantang menyerah
kondusif. ketika belum mendapatkan kartu, mampu bersaing
2) Pelaksanaan Tindakan secara sehat dengan mematuhi aturan yang telah
Kegiatan pembelajaran pada siklus II dalam disepakati bersama. Selain itu, pembelajaran TGT ini
pelaksanaan TGT berjalan secara kondusif. juga mengajarkan mahasiswa menjadi percaya diri
Mahasiswa setelah menerima informasi arahan pada kemampuan dirinya untuk berpikir, dan belajar
tentang langkah-langkah yang harus dikerjakan dari siswa yang lain. Mahasiswa mampu belajar
mengalami perubahan dalam melaksanakannya. dengan membandingkan ide/jawaban yang dimiliki
Mahasiswa secara sungguh-sungguh mencermati soal dengan ide temannya, sehingga akan termotivasi
yang harus dikerjakan dan dijawab. Reader tidak untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar, dan
hanya membacakan soal tetapi juga memperlihatkan berpikir.
soal ke anggota yang lain untuk dapat dikerjakan b) Pemahaman Konsep
bersama-sama. Diskusi kelompok meja turnamen Pada sikus I diperoleh hasil postes
untuk memahami soal yang sulit juga telah berjalan, mahasiswa dengan klasifikasi prestasi belajar
dalam satu meja sudah tampak sikap saling mahasiswa dapat dilihat pada gambar 1.
membantu, menghargai pendapat, berlapang dada, dan
tidak putus asa. Mahasiswa berkompetisi dan bekerja
sama dengan baik. Hal tersebut tampak pada suasana
kelas yang antusias antusias, sportif dalam
berkompetisi membawa kartu, dan tidak adanya
mahasiswa yang diam/pasif.
Pemahaman konsep ditingkatkan dengan
diskusi antar kelompok dan review materi dengan
TGT mulai lebih aktif karena mahasiswa mulai
menyadari bahwa kegiatan pemahaman konsep ini
18
J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: 15-21 ISSN 1907-1744 (Cetak)
ISSN 2410-1500 (Online)
19
J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: 15-21 ISSN 1907-1744 (Cetak)
ISSN 2410-1500 (Online)
jawaban dan memastikan bahwa jawaban itu benar akademik rendah. Selain itu, untuk mahasiswa
bersama anggota meja turnamen yang lain. Hal ini berprestasi akademik rendah akan lebih termotivasi
menunjukkan mahasiswa menjadi semakin dalam belajar karena merasa dirinya mampu berbuat
berkembang pemahamannya terhadap bidang studi itu lebih baik lagi.
serta pada meja turnamen telah berkembang hubungan Pembelajaran melalui implementasi model
yang positif antar anggota kelompoknya. pembelajaran kooperatif tipe TGT ternyata dapat
Struktur dan aturan permainan menentukan meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa pada
warna dan membantu sikap positif mereka. Pada mata kuliah fisika dasar. Peningkatan pemahaman
penentuan pemenang, tampak mahasiswa dengan konsep mahasiswa dapat dibuktikan dari adanya
prestasi akademik rendah yang membawa lebih peningkatan data tes mahasiswa yang dilakukan
banyak kartu dan mahasiswa dengan prestasi setelah tindakan. Adapun hasil postes pemahaman
akademik tinggi yang tidak dapat membawa kartu. konsep mahasiswa tiap siklus dengan menggunakan
Hal tersebut melatih mahasiswa dengan prestasi model pembelajaran TGT dapat dilihat pada Tabel 1
akademik tinggi untuk dapat bergembira melihat di bawah ini.
orang lain bahagia dan tidak mudah untuk
meremehkan orang/mahasiswa dengan prestasi
Tabel 1. Data Hasil Postes Pemahaman Konsep Mahasiswa Pendidikan IPA Tiap Siklus dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Gambar 3. Grafik tentang Pemahaman Konsep Mahasiswa Pendidikan IPA tentang Pelaksanaan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada Siklus I dan II
pemahaman konsep pada siklus II terjadi karena
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat mahasiswa terlibat langsung secara aktif dalam proses
digambarkan Grafik tentang Pemahaman Konsep pembelajaran, dosen membantu mahasiswa yang
Mahasiswa Pendidikan IPA tentang Pelaksanaan mengalami kesulitan dalam memahami konsep materi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Pada dengan menjelaskan kembali materi yang diajarkan
Siklus I dan Siklus II. sebelumnya, mahasiswa sudah mulai terbiasa untuk
Berdasarkan Gambar 3 di atas menunjukkan melakukan aktivitas bermain dalam kelompok pada
bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT, dan juga mahasiswa saling
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus II membantu kesulitan teman yang lain dalam
mengalami peningkatan. Berdasarkan temuan memahami konsep. Pembelajaran dengan
kolaborator, pemahaman konsep mahasiswa semakin menggunakan permainan TGT merupakan suatu
baik dan mengalami peningkatan. Peningkatan strategi yang dapat meningkatkan keterlibatan
20
J. Pijar MIPA, Vol. XI No.1, Maret 2016: 15-21 ISSN 1907-1744 (Cetak)
ISSN 2410-1500 (Online)
DAFTAR PUSTAKA
21