MODUL PRAKTIKUM 4
MEMBUAT MEDIA MIKROORGANISME
Ricky Febriyanto, S.Si., M.Si
Program Studi Teknik Lingkungan Univers
‘as Banten Jaya
1.1 Diskripsi
Setiap mahluk hidup termasuk mikroorganisme, membutuhkan lingkungan dalam.
menunjang kelangsungan hidupnya. Lingkungan tidak hanya berperan sebagai tempat
tinggal namun juga penyedia nutrisi mahluk hidup, sehingga dapat tumbuh dan
berkembang biak dengan baik. Untuk keperluan tertentu rekayasa kondisi lingkungan
alami dapat dibuat, dengan tanpa menghilangkan fungsi utamanya sebagai habitat maupun
sumber penyedia makanan,
Merekayasa lingkungan alami dengan tujuan sebagai sarana informasi maupun budidaya,
dapat dilakukan salah satunya dengan cara membuat suatu media (jamak, medium),
Pembuatan media dapat dijumpai di hampir setiap bidang yang terkait dengan mikroba,
seperti bidang pembelajaran, kesehatan maupun industri. Dalam bidang pembelajaran
mikrobiologi, membuat media merupakan bagian dari serangkaian analisis mikroba dalam
Jaboratorium. Walaupun membuat media tampak terlihat mudah, namun diperlukan
kemampuan yang benar dan teliti, sehingga mutu informasi dari analisis mikroba
selanjutnya dapat diperoleh secara valid.
Media mikroorganisme pada dasamnya digunakan untuk menumbuhkan, mengisolasi,
menguji sifat-sifat fisiologi, hingga sebagai alat dalam menghitung jumlah
mikroorganisme (Lay, 1994), Media berisi campuran bahan nutrisi atau zat-zat makanan
yang dibutuhkan mikroorganisme, dimana komposisi sifat fisik dan kimiawinya dapat
terkontrol maupun tidak. Untuk menghasilkan media yang dapat menjadi tempat
mikroorganisme tumbuh dengan baik, maka media harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
1, Mengandung semua nutrisi yang mudah dicerna mikroorganisme
Mempunyai pH, tekanan osmose, dan tegangan permukaan yang sesuai
3. Steril
Media yang baik mampu menyuplai makanan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme.
Supaya makanan dapat menstimulir pertumbuhan mikroorganisme, maka harus
mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan mikroba, diantaranya; karbon, nitrogen,
hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan sejumlah kecil logam lainnya. Hal ini senada
LUNIVERSITAS BANTENJAYA | Idengan pernyataan Jawetz. dan Melnick (1996), bahwa media harus mengandung semua
kebutuhan untuk pertumbuhan mikroba, yaitu: sumber energi (contoh: gula), sumber
nitrogen, juga ion inorganik essensial dan kebutuhan yang khusus, seperti vitamin.
Kondisi fisik media juga dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme didalamnya.
‘Umumnya mikroba dapat tumbuh baik dalam kondisi pH tertentu, yaitu pada rentang 4,6
— 7,0. Selain pH, mikroba juga hanya hidup dalam kondisi tekanan osmose yang sesuai.
Apabila sel mikroba berada pada kondisi tekanan osmose yang tidak sesuai, maka akan
mengalami plasmolisis atau dapat juga membengkak yang mengakibatkan rusaknya sel
Slain itu, media yang baik juga harus ada dalam kondisi steril. Kondisi steril yang
dimaksud adalah media tidak mengandung kontaminan yang dapat menghambat
pertumbuhan mikroba, maupun mengaburkan atau menurunkan kualitas pengamatan
mikroba murni.
Secara garis besar berdasarkan wujudnya, media mikroorganisme dibagi kedalam tiga
jenis. Pertama media padat (solid), yaitu media dengan komposisi agar atau zat pemadat
kurang lebih 15% agar sehingga media menjadi padat. Umumnya media padat digunakan
untuk membiakan koloni bakteri atau fungi. Kedua adalah media semi padat atau semi cair
(semi solid), merupakan media yang dibuat dengan komposisi agar pada konsentrasi
kurang dari 0.5%. Media jenis ini umumnya digunakan untuk budidaya bakteri
‘microaerophilic atau untuk penentuan motilitas bakteri. Ketiga adalah media cair (liquid,
broth) merupakan media yang mengandung nutrisi tertentu namun tidak ditambahi bahan
pemadat, seperti gelatin maupun agar. Umumnya jenis media ini digunakan untuk
pertumbuhan mikroalga. Contoh medium cair antara lain nutrient broth (NB) dan glukosa
broth.
Berdasarkan komposisi kimiawi komponen penyusunnya, maka media terdiri atas media
alami (non-sintetis), media semi sintetis dan media sintetis, Berdasarkan sifat
kegunaannya, media mikroorganisme dapat dikategorikan meliputi media; umum, selektif,
deferensial, dan pengaya. Beberapa contoh media yang sering digunakan secara umum
dalam mikrobiologi antara lain; lactose broth, EMBA (Eosin Methylene Blue Agar,
ypticase Soy Broth (TSB), Plate
Nutrient Agar, MRSA (deMann ogosa Sharpe Agar),
Count Agar (PCA), Potato Dextrose Agar.
UNIVERSITAS BANTEN JAYA | 21.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah
Mahas
swa dapat memahami tata cara pembuatan media mikroorganisme,
Mahasiswa dapat memahami syarat-syarat yang dibutuhkan oleh suatu media untuk
pertumbuhan mikroba,
Mahasiswa dapat membuat media mikroorganisme berdasarkan wujud dan komposisi
penyusunnya.
1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Universitas Banten Jaya, dengan
waktu pelaksanaan berlangsung selama 120 menit.
1.4 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini terdiri atas
Beaker Glass 9. Botol Semprot 16. Aquades
Bunsen 10. Tabung Reaksi 17. Sukrosa
Kaki Tiga 11. Pipet 18. MSG
Kasa Asbes 12. Kaca Arloji 19. Agar-agar
Aluminium Foil 13, Tisu 20. Nutrien Agar (NA)
Kertas Saring 14, Batang pengaduk 21. Taoge
Erlenmeyer 15, Dokumentasi Audio 22. Jurnal Praktikum
Timbangan Digital Video. 23. Jas Lab
eX Ah ewDe
1.5 Cara Kerja
‘A. Media dari Bahan Taoge
1. Sterilisasi alat-alat yang digunakan.
2. Taoge sebanyak 25 gram direbus dengan akuades 250 mL sampai mendidih selama
60 menit.
3. Disaring kemudian ditambahkan sukrosa sebanyak 15 gram, kemudian didihkan lagi
sampai semua sukrosa larut.
4, ‘Tambahkan aquades yang hilang karena penguapan sampai volume 250 mL.
5. Ukur pH larutan
6. Masukkan larutan kedalam tabung reaksi (2 tabung) hingga memenuhi 2/3 isi
tabung.
UNIVERSITAS BANTEN JAYA | 37. Tutup tabung reaksi menggunakan aluminium foil
8, Sterilisasi dengan otoklaf (121 °C; 15 menit) atau panei presto (mendidih; 20 menit),
atau penangas air (100 °C; 20 menit).
9, Tempetkan label yang telah diberi keterangan, pada setiap tabung reaksi
10. Simpan media didalam inkubator selama 2 x 24 jam pada suhu 12-15 °C.
11, Catat hasil pengamatan dan pengukuran dalam jurnal praktikum sesuai dengan
format yang telah ditentukan.
B. Media dari Bahan Penyedap Rasa
1. Sterilisasi alat-alat yang digunakan,
2. Larutkan 3 gram sukrosa, 1 gram MSG, dan 1,5 gram agar-agar kedalam akuades
100 mL mendidih
3. Tambahkan aquades yang hilang karena penguapan sampai volume 100 mL.
4. Masukkan Jarutan kedalam tabung reaksi (2 tabung) hingga memenuhi 2/3 isi
tabung.
5. Tutup tabung reaksi menggunakan aluminium foil.
6. Sterilisasi dengan otoklaf (121 °C; 15 menit) atau panci presto (mendidih; 20 menit),
atau penangas air (100 °C; 20 menit).
7. Tempelkan label yang telah diberi keterangan, pada setiap tabung reaksi
8. Simpan media didalam inkubator selama 3 x 24 jam pada suhu 12 ~ 15 °C.
9. Catat hasil pengamatan dan pengukuran dalam jumal praktikum sesuai dengan
format yang telah ditentukan,
C. Media Nutrien Agar (NA)
1. Sterilisasi alat-alat yang digunakan,
Larutkan 10 gram NA kedalam akuades 250 mL mendidih,
‘Tambahkan aquades yang hilang karena penguapan sampai volume 250 mL.
AY
Masukkan larutan kedalam tabung reaksi (2 tabung) hingga memenuhi 2/3 isi
tabung.
‘Tutup tabung reaksi menggunakan aluminium foil
6. Sterilisasi dengan otoklaf (121 °C; 15 menit) atau panci presto (mendidih; 20 menit),
atau penangas air (100 °C; 20 menit).
7. Tempetkan label yang telah diberi keterangan, pada setiap tabung reaksi.
8. Simpan media didalam inkubator selama 3 x 24 jam pada suhu 12 - 15 °C.
UNIVERSITAS BANTEN JAYA | 49. Catat hasil pengamatan dan pengukuran dalam jural praktikum sesuai dengan
format yang telah ditentukan,
1.6 Hasil Pengamatan dan Pengukuran
A. Media dari Bahan Taoge
Peneatatan hasil pengukuran dan pengamatan media taoge mengikuti format Tabel 1,
sebagai berikut:
Tabel 1. Data Media Tao;
Pengamatan | Keterangan/
_. eens Hari Ke Dokumentasi
Media | Wajua ey Fungsi | 1 | 2| 3 | Awal | Akhir
I
2
3
4
B. Media dari Bahan Penyedap Rasa
Pencatatan hasil pengukuran dan pengamatan media MSG mengikuti format Tabel 2,
sebagai berikut:
Tabel 2. Data Media MSG.
oe Pengamatan | _ Keterangan/
pH Kategori Media Hari Ke Dokumentasi
No] Media ——_] Komposisi : ‘
Wajua | Remposs! | Fungsi | 1] 2| 3 | Awat | Akhir
1
2
3
4
C. Media Nutrien Agar (NA)
Peneatatan hasil pengukuran dan pengamatan media NA mengikuti format Tabel 3,
sebagai berikut:
Tabel 3. Data Media NA.
— Pengamatan | Keterangan/
_. Kategori Media Hari Ke Dokumentasi
Media | Wajua ey Fungsi | 1 | 2| 3 | Awal | Akhir
1
2
3
4
UNIVERSITAS BANTEN JAYA | 5REFERENSI
Jawetz, and Melnick, (1996), Mikrobiologi Kedokteran, EGC, Jakarta
Lay,
. (1994), Analisis Mikroba di Laboratorium, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
UNIVERSITAS BANTEN JAYA | 6