Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS HASIL

SUPERVISI AKADEMIK

Oleh

Drs. PURNOMO,M.Pd.I
NIP. 196709131998031001

MTs. NEGERI 5JOMBANG


Jl. Pendidikan No. 44 Telp. (0321)-888354 Kode Pos 61586
e-mail: mtsnbakalanrayung@kemenag.go.id
Kabupaten Jombang
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah- Nyalah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Analisis Hasil Supervisi
Akademik MTs Negeri 5 Jombang, Semester gasal 2019/2020 yang dilaksanakan
selama satu bulan. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Kepala Madrasah ini sebagai Bahan Pembelajaran Utama ( BPU) di MTs. Negeri
5 Jombang.

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Agama ( PMA) Nomor 58 Tahun


2017 bahwa seorang Kepala Madrasah harus memiliki kompetensi manajerial,
mengembangkan madrasah, mengembangkan kewirausahaan, dan kompetensi
Supervisi. Kompetensi supervisi yang meliputi: merencanakan program supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru;
melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat; menindaklanjuti hasil supervisi
akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.

Supervisi yang merupakan salah satu kompetensi strategis didalam


meningkatkan kualitas guru yang bermuara pada peningkatan kualitas layanan
pembelajaran berdampak positif terhadap kualitas siswa.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya


penyusunan laporan Program Supervisi Akademik semester Gasal Tahun
Pelajaran 2019/2020, terutama Pengawas Pembina yang telah memberi saran dan
pendapat yang kami harapkan.

i
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun
guna penyempurnaan laporan ini.

Jombang, 13 November 2019


Kepala MTs. Negeri 5 Jombang

Drs. Purnomo,M.Pd.I
NIP.196709131998031001

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………….. 1

B. Dasar Hukum …………………………….. 2

C. Identifikasi Masalah …………………………….. 2

D. Tujuan …………………………….. 2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Supervisi Pendidikan …………………………….. 3

B. Supervisi Akademik …………………………….. 8

BAB III PELAKSANAAN DAN


TEKNIK EVALUASI

A. Pelaksanaan …………………………….. 14

B. Teknik Evaluasi …………………………….. 14

C. Pembahasan …………………………….. 24

BAB IV PENUTUP

A. Simpulan …………………………….. 25

B. Saran …………………………….. 26
BAB I
PENDAHULUAN
iii

A. Latar Belakang

Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan


keberhasilan sebuah proses adalah evaluasi. Melalui evaluasi orang akan
mengetahui sampai sejauh mana penyampaian pembelajaran atau tujuan
pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai dengan tujuan yang
diinginkan. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus
dilakukan dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran. Melalui evaluasi,
kita akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus,
minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik serta
keberhasilan sebuah program.

Pengawas madrasah adalah pembina kepala madrasah dan guru. Dalam


hal membina kepala madrasah, Pengawas Madrasah mempunyai kewajiban
menilai kinerja Kepala Madrasah/Madrasah binaannya. Sedangkan terkait
penilaian kinerja guru, Pengawas Madrasah berkewajiban membimbing
Kepala Madrasah binaannya dalam melaksanakan penilaian kinerja guru di
madrasahnya. Sehingga melaksanakan evaluasi hasil supervisi yaitu
melakukan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar, kinerja guru, dan
kepala madrasah.

B. Dasar Hukum

1. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pemerintah


dan Pemerintah Daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu
dan mengawasi penyelenggaraan Pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
2. PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,“Evaluasi pendidikan
adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu
pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur,
jenjang, dan
jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban penyelenggaraan
pendidikan”
3. Permendiknas 41/2007 tentang Standar Proses menyatakan, “Evaluasi
proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran
secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran
4. Permendikbud 22/2016 Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
Pendidikan dasar menengan untuk mencapai kompetensi lulusan.
5. PMA No. 24, Tahun 2018 tentang Kepala Madrasah, ditegaskan bahwa
Persyaratan Calon Kepala Madrasah sebagaimana terdapat dalam
Peraturan Menteri Agama No. 58/2017 yang salah satunya yaitu bahwa
Kepala Madrasah harus memiliki kemampuan manajerial.
6. Program Kerja Kamad Th 2019/2020, yang menyatakan bahwa tugas
utama Kepala Madrasah menjadi seorang supervisor yang dapat
membimbing bawahannya agar dapat menjalankan tugas dengan baik
serta mampu untuk memajukan sekolah kearah yang lebih baik. Kegiatan
evaluasi berlangsung setelah pelaksanaan supervisi. Jika pemantauan
merupakan gambaran kondisi awal, supervisi adalah memperbaiki atau
meningkatkan, dan evaluasi adalah menentukan kualitas.

Dengan demikian, tujuan evaluasi berada pada tataran untuk melihat


hasil supervisi. Sementara itu, manfaat dari diadakan evaluasi adalah untuk
menentukan kualitas, kekuatan dan kelemahan pelaksanaan dan hasil
pendidikan.Selanjutnya masukan tersebut pada gilirannya dipergunakan
sebagai bahan dasar tindak lanjut untuk memperbaiki kualitas pendidikan.

C. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis supervisi akademik pada semester genap tahun
pelajaran 2018/2019, diidentifikasi bahwa 83% guru MTs. Negeri 5 Jombang
belum mengkaitkan ranah sikap sosial (KI-2) ke dalam ranah pengetahuan
maupun Keterampilan. Hal ini teridentifikasi ketika supervisor melakukan
validasi berdasarkan instrumen yang telah dipersiapkan.
D. Tujuan
Kegiatan analisis hasil supervisi tahun 2019/20202 bertujuan untuk:
a. Menyediakan umpan balik yang obyektif terhadap guru, mengenai
pengajaran yang dilaksanakannya
b. Mendiagnosis dan membantu memecahkan masalah-masalah pengajaran
c. Membantu guru mengembangkan keterampilannya menggunakan strategi
pengajaran
d. Mengidentifikasi tingkat ketercapaian hasil supervisi sehingga dapat
dijadikan pedoman oleh Kepala Madrasah dalam melaksanakan tindak lanjut
dalam bentuk workshop, Diklat, MGMP agar ada peningkatan potensi guru
dalam melaksanakan proses pembelajaran.
e. Mengevaluasi guru untuk kepentingan promosi jabatan dan keputusan
lainnya
f. Membantu guru mengembangkan satu sikap positif terhadap
pengembangan profesional yang berkesinambungan

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Supervisi pendidikan

1. Pengertian Supervisi pendidikan

Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa inggris “to


supervise” atau mengawasi. Menurut Merriam Webster’s Colligate
Dictionary disebutkan bahwa supervisi merupakan „A critical
watching and directing”. Beberapa sumber lainnya menyatakan
bahwa supervisi berasal dari dua kata, yaitu “superior” dan
“vision”. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepala sekolah
digambarkan sebagai seorang “expert” dan “superior” , sedangkan
guru digambarkan sebagai orang yang memerlukan kepala sekolah.

Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan


untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam
melakukan pekerjaan secara efektif. Supervisi merupakan usaha
memberi pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam
menjalankan tugas melayani peserta didik. Supervisi merupakan
pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di
sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material.
Supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang
berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam
mengajar.

Fungsi pengawasan atau supervisi dalam pendidikan


bukan hanya sekadar kontrol melihat apakah segala kegiatan
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program
yang telah digariskan, tetapi lebih dari itu. Supervisi dalam
pendidikan mengandung pengertian yang luas. Kegiatan supervisi
mencakup penentuan kondisi-kondisi atau syarat-syarat personel
maupun material yang diperlukan untuk terciptanya situasi
belajar-rnengajar yang efektif, dan usaha memenuhi syarat-
syarat itu.

Ditinjau dari objek yang di supervisi, ada tiga macam supervisi yaitu :
a. Supervisi Akademik
Yaitu yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada
masalah- masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung
berada dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu
siswa sedang dalam proses pembelajaran.

b. Supervisi administrasi
Yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek
administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dengan pelancar
terlaksanannya pembelajaran.

c. Supervisi Lembaga.
Yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek
yang berada di sentral madrasah.

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut peran kepala


madrasah sebagai supervisor sangatlah penting, karena supervisi
adalah suatu kegiatan-kegiatan pengawas kepala madrasah untuk
memperbaiki kondisi baik fisik maupun Non fisik untuk mencapai
proses pembelajaran yang lebih baik. Dari uraian diatas dapat
difahami bahwa supevisi bukan suatu perintah , akan tetapi
merupakan bimbingan, pembinaan dan arahan kepada guru. Dalam
penelitian ini peneliti fokus pada supervisi akademik.

2. Prinsip-Prinsip Supervisi pendidikan


a. Prinsip Ilmiah.
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai beri

1) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif


yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar
mengajar

4
2) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data
seperti angket, observasi, percakapan pribadi, dan
seterusnya.

3) Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis


terencana.

b. Prinsip Demokratis

Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru


berdasarkan hubungan kemanusian yang akrab dan kehangatan
sehingga guru-guru merasa aman untuk mengembangkan
tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi
harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan
bawahan.

c. Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah
supervisi “ sharing of idea, sharing of experience ” memberi
support mendorong, menstimulasi guru, sehingga mereka merasa
tumbuh bersama.

d. Prinsip konstruktif dan kreatif


Setiap guru akan merasa termotivasi dalam
mengembangkan potensi kreativitas kalau supervisi mampu
menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui
7
cara-cara menakutkan.

Dari uraian diatas dapat kita ketahui, bahwa betapa


banyak dan besarnya tanggung jawab seorang kepala sekolah
sebagai supervisor. Untuk menjalanlkan tindakan-tindakan
supervisi sebaik-baiknya kepala sekolah hendaklah memperhatikan
prinsi-prinsip berikut :

a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada


yang dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan
doronganuntukbekerja.
5
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang
sebenar- benarnya ( reslistis, mudah dilaksanakan ).
c. Supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya.
d. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-
guru dan pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.
e. Supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan
atas dasar hubungan pribadi.
f. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap,
dan mungkin prasangka guru-guru dan pegawai.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak ( otoriter ) karena
dapat menimbulkan perasaaan gelisah atau bahkan antipati dari
guru-guru.
h. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaaan pangkat,
kedudukan atau kekuasaan pribadi.
i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan
kekurangan.
j. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak
boleh lekas merasa kecewa.
k. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan
kooperatif. Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai
timbul hal-hal yang negatif. Sedangkan korektif yaitu
memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah di perbuat. Dan
kooperatif berarti bahwa mencari kesalahan- kesalah atau
kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaikinya dilakukan
bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang diawasi.

Jika hal-hal tersebut di atas di perhatikan dan benar-benar


dilaksanakan oleh kepala sekolah, agaknya dapat diharapkan setiap sekolah
akan berangsur- angsur maju dan berkembang sehingga tercapai tujuan
pendidikan yang diharapkan

Dalam pelaksanaan supervisi, terdapat prinsip-prinsip yang harus


dipenuhi dalam program supervisi. Prinsip yang harus dipenuhi ialah

6
demokratis yang artinya semua guru berhak menyatakan dalam penyusunan
program supervisi. Prinsip kerajasama juga harus dipenuhi karena tanpa
kerjasama yang baik maka program tersebut tidak akan berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.

3. Tujuan Supervisi Pendidikan


Tujuan diadakannya supervisi adalah untuk mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik dengan cara membantu guru-
guru dalam meningkatkan kinerjanya dalam rangka pembentukan
pribadi anak secara maksimal.

4. Fungsi Supervisi pendidikan


Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan
dengan meningkatkan situasi belajar mengajar. Antara lain adalah
sebagai berikut;

a. Mengkoordinir semua usaha sekolah.


b. Memperlengkap kepemimpinan sekolah.

c. Memperluas pengalaman guru-guru.

d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.


e. Memberi faslitas dan penilaian yang terus-menerus.

f. Menganalisis situasi belajar-mengajar.

g. Memberikan pengetahuan ddan keterampilan kepada setiap


anggota staf

h. Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegerasi dalam


merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan
kemampuan mengajar guru-guru.

Dilihat dari fungsi utama supervisi adalah di tujukan pada perbaikan


dan peningkatan kualitas, agar sasaran supervisi terlaksana dalam
peningkatan kinerja secara efektif, dan kemampuan guru perlu
ditingkatkan
7
5. Peran Supervisi Pendidikan
Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak.
Dilihat dari fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi itu.
Seorang sopervisor dapat berperan sebagai :

a. Koordinator
Sebagai koordinator ia dapat mengko-ordinasi program belajar
mengajar, tugas-tugas anggota sataf berbagai kegiatan berbeda-
beda diantara guru-guru.

b. Konsultan

Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama


mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara
individual maupun kelompok.

c. Pemimpin Kelompok

Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf


guru dalam mengembangklan potensi kelompok pada saat
mengembangkan kurikulum, materi pembelajaran dan
kebutuhan professional guru-guru secara bersama.

d. Evaluator

Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai


hasil dan proses belajar mengajar.15

B. Supervisi Akademik

1. Pengertian Supervisi Akademik

Yaitu yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada


masalah- masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada
dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa
sedang dalam proses pembelajaran

Supervisi akademik berpusat pada masalah pembelajaran


peserta didik. Supevisi ini dilakukan oleh kepala madrasah

8
untuk mengetahui kemampuan mengajar guru yang kemudian
akan diberikan bimbingan. Sehingga poin dari supervisi
akademik adalah bukan untuk menilai perfoma guru akan
tetapi, memberikan bimbingan kepada guru.

Adapun rangkaian kegiatan supervisi pendidikan dapat


dikelompokkan dalam empat tahap kegiatan sebagai berikut :

a. Penilaian terhadap keadaan guru/orang yang disupervisi dalam


menjalankan tugas-tugasnya.

b. Penilaian (evaluation) yakni penafsiran tentang keadaan guru


atau orang yang disupervisi, baik mengenai kekurangan atau
kelemahan- kelemahannya, berdasarkan data hasil penelitian.

c. Perbaikan ( improvement ) yakni memberikan bimbingan


dan petunjuk untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan
guru, serta mendorong pengembangan kebaikan-kebaikan atau
kelebihan setiap guru yang disupervisi.

d. Pembinaan, yakni kegiatan menumbuhkan sikap yang positif


pada guru atau orang yang disupervisi agar mampu menilai diri
sendiri dan berusaha memperbaiki atau mengembangkan diri
sendiri kearah terbentuknya keterampilan dan penugasan ilmu
pengetahuan yang selalu up to date, aktual dan sesuai dengan
tuntutan masyarakat dan globalisasi.

Dari konsep diatas, memberikan arahan bahwa kegiatan


supervisi akademik harus terukur baik waktu dan pengaruhnya terhadap
perilaku guru, sehingga guru mampu memfasilitasi belajar bagi murid-
muridnya.

2. Tujuan Supervisi Akademik

Secara umum, tujuan supervisi akademik adalah membantu guru


untuk mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan
pembelajaeran yang direncanakan bagi peserta didiknya. Melalui

9
supervisi akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru
semakin meningkat . Kegiatan supervisi akademik dimaksudkan untuk:

1. Membantu guru dalam merencanakan pembelajaran ;

2. Membantu guru dalam penyajian materi pembelajaran;

3. Membantu guru dalam mengevaluasi pembelajaran ;

4. Membantu guru dalam mengelola kelas ;

5. Membantu guru dalam mengembangkan kurikulum

6. Membantu guru dalammengevaluasi kurikulum;

7. Membantu guru dalam mengevaluasi diri mereka sendiri;

8. Membantu guru bekerjasama dengan kelompok;

9. Membantu guru melalui inservice program.

Tugas supervisor bukanlah untuk mengadili tetap untuk membantu,


mendorong, dan memberikan keyakinan kepada guru, bahwa proses belajar
mengajar harus dapat diperbaiki. Baik itu pengetahuan, sikap, dan
keterampilan guru harus dibantu secara professional sehingga guru tersebut
dapat berkembang dalam pekerjaannya. Kegiatan supervisi dilaksanakan
melalui berbagai proses pemecahan masalah pengajaran. Tujuannya
adalah untuk meeningkatkan efektifitas dan efisiensi proses belajar
mengajar secara terus menerus.

Program-progran supervisi hendaknya memberikan rangsangan


terhadap terjadinya perubahan dalam kegiatan pengajaran, perubahan-
perubahan ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan dalam pembinaan,
arahan dan pengembangan kurikulum dengan menikuti pelatihan-pelatihan.

3. Model -Model Supervisi Akademik

a. Model supervisi Tradisional

Model Supervisi Tradisional dalam supervisi akademik meliputi :

10
1) Observasi langsung

Supervisi model ini dapat dilakukan dengan observasi langsung kepada


guru yang sedang mengajar melalui prosedur : pra observasi, observasi,
dan post- observasi.

a) pra observasi

Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan


wawancara serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi
diskusi dan wawancara tersebut mencakup kurikulum pendekatan,
metode dan strategi, media pengajaran, evaluasi dan analisis.

b) Observasi

Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan


guru dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor
mengadakan observasi kelas. Observasi kelas meliputi
pendahuluan(apersepsi), pengembangan, penerapan dan penutup

c) post-observasi

Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor mengadakan


wawancara dan diskusi tentang; kesan guru terhadap
penampilannya, identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru,
identifikasi keterampilan-keterampilan mengajar yang perlu
ditingkatkan, gagasan- gagasan baru yang akan dilakukan.

2) Observasi tidak langsung

Supervisi ini dilaksanakan melalui :

a) Tes dadak

Sebaiknya soal yang digunakan pada saat diadakan sudah


diketahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat
kesukarannya.

b) diskusi kasus

11
diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada
observasi proses pembelajaran, laporan-laporan atau hasil studi
dokumentasi. Supervisor dengan guru mendiskusikan kasus
demi kasus, mencari akar permasalahannya, serta mencari
berbagai alternatif jalan keluarnya.

c) metode angket

angket ini berisi pokok –pokok pemikiran yang berkaitan


erat dan mencerminkan penampilan, kinerja guru, kualifikasi
hubungan guru dengan peserta didik dan sebagainya

12
b. Model Kontemporer

Supervisi akademik model kontemporer dilaksanakan dengan


pendekatan klinis, akademik hingga sering disebut juga sebagai model
supervisi klinis. Supervisi akademik dengan pendekatan klinis,
merupakan supervisi akademik yang bersifat kolaboratif. Prosedur
supervisi klinis sama dengan supervisi akademik langsung, yaitu dengan
observasi kelas, namun pendekatannya berbeda.

Selain model-model pendekatan tersebut, supervisi akademik


dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan lainnya, yaitu pendekatan
langsung dan pendekatan tidak langsung , dan pendekatan kolaboratif

1) Pendekatan langsung

Cara yang dilakukan oleh supervisor dengan memberikan arahan


secara langsung termasuk memberikan penguatan (reinforcement) .

2) Pendekatan tidak langsung

Cara menyelesaikan masalah dengan lebih lebih menghargai


dan memberikan kesempatan pada guru untuk mengemukakan
persoalannya.

3) Pendekatan kolaboratif

Merupakan perpaduan antara pendekatan sebelumnya yaitu


pendekatan langsung dan tidak langsung.

Model-model supervisi akademik diatas dapat digunakan pada


kondisi sekolah masing –masing. Hal ini disesuaikan dengan kondisi
dimana program supervisi akan diterapkan, karena setiap sekolah
memiliki karakteristik sendiri- sendiri.

13
BAB III
PELAKSANAAN DAN TEKNIK EVALUASI

A. Pelaksanaan
1. Waktu
Waktu pelaksanaan evaluasi hasil Supervisi Akademik adalah dari
bulan September sampai dengan Oktober 2019.
2. Sasaran
Sasaran supervisi difokuskan pada supervisi akademik yang meliputi
40 guru mata pelajaran yang ada di MTsN 5 Jombang.
B. Teknik Evaluasi
1. Teknik Analisa Data
Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan
maka digunakan analisis data kuantitatif dan data kualitatif. Cara
perhitungannya adalah sebagai berikut; 1) merekapitulasi hasil
supervisi, 2) Menghitung jumlah skor dan prosentase yang dicapai oleh
masing-masing guru, 3) Menentukan jumlah guru yang telah mencapai
kategori cukup baik, baik, dan amat baik dalam penyusunan RPP ,
Proses Pembelajaran, penyusunan bahan ajar sampai dengan evaluasi.
2. Faktor yang disupervisi
 Aktifitas dan kompetensi guru dalam pembuatan bahan ajar
 Aktifitas dan profesionalisme guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran
 Aktifitas dan kompetensi guru dalam menyusun perangkat
pembelajaran.
3. Pemantapan Instrumen Supervisi
Mengembangkan hasil supervisi dapat dilakukan dengan cara diskusi
kelompok oleh para supervisor dengan menggunakan instrument
supervise akademik maupun non akademik. Dalam memantapkan
pengukuran supervisi akademik, dikelompokkan sebagai berikut;
a. Persiapan guru dalam mengajar terdiri dari;
 Silabus
 Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
 Program tahunan
 Program semester
 Pelaksanaan proses pembelajaran
 Penilaian hasil pembelajaran
 Pengawasan proses pembelajaran
b. Instrumen Rencana Pembelajaran dan Instrumen Proses
Pembelajaran
Ada Tidak Ket.
No Aspek yang diamati
4 3 2 1 ada

A PERANGKAT PEMBELAJARAN

1 Analsis SKL kelompok Mata Pelajaran

2 Pemetaan KI / KD

3 Program Tahunan

4 Program Semester

5 Pengembangan Silabus

6 Sistem Penilaian

7 KKM untuk KD yang dibahas

8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

9 Analisis Hasil Belajar

10 Program Remedial dan Pengayaan

11 Buku Nilai yang memuat semua tagihan yang telah


dilaksanakan

JUMLAH ( A )

B PROSES PEMBELAJARAN

PENDAHULUAN

Appersepsi dan Motivasi

12 Menyiapkan Pisik dan Psikis siwa awal pembelj

13 Mengaitkan materi pemb sekarang dg pengalaman


siswa dg tema sebelumnya

15
14 Mengajukan pertanyaan terkait dg materi yg akan di
sampaikan

15 Menyampaikakan kompetensi yg akan di capai.

16 Menyampaikan rencana kegiatan

C KEGIATAN INTI

Guru Mengusai Materi yg akan disajikan

17 Menyesuaikan materi dg KD/Indikator

18 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yg


relevan dengan perkembangan IPTEK dan kehidupan
nyata.
19 Menyajikan pembahasan materi dengan tepat.

20 Menyajikan materi secara sistimatis (dari yg mudah ke


sulit,dari konkrit ke abstrak)

Guru menerapkan Strategi pembelajaran yang


Mendidik
21 Melaksanakan pembelajaran sesuai dg kompetensi
yang akan di capai

22 Menguasai kelas dengan baik

23 Melaksanakan pembelajaran yg bersifat kontekstual

24 Melaksanakan pembelajaran yg memungkinkan tum


buhnya kebiasaan positif

25 Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu


yang direncanakan

Guru menerapkan pembelajaran Saintifik

26 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana


terkait dg materi
27 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati

28 Memfasilitasi peserta didik untuk bertanya

29 Memfasilitasipesertadidik untuk mengeksplor

30 Menfasilitasi peserta didik untuk menalar

31 Memfasilitasi peserta didik untuk berkomunikasi

Guru Melaksanakan Penilaian Autentik

32 Mengamati/menilai sikap dan prilaku peserta didik

33 Melakukan penilaian pengetahuan pesreta didik dlm


Melakukan aktifitas individu / kelompok
34 Mendokumentasikan hasil penilaian peserta didik

Guru mamanfaatkan sumber belajar / media dalam


Pembelajaran

16
35 Menunjukan ketrampilan dalam penggunaan sumber
belajar dalam pembelajaran

36 Menunjukan ketrampilan dalam penggunaan media

pembelajaran

37 Menghasilkan pesan pembelajaran yg baik

38 Melibatkan peserta didik dalam pemanfa’atan sumber


Belajar pembelajaran
39 Melibatkan peserta didik dalam pemanfa’atan media
pembelajaran
Guru melibatkan peserta didik dalam PBM

40 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui


interaksi guru,pesrta didik,sumber belajar

41 Merespon positif partisipasi peserta didik

42 Menunjukkan sikap terbuka terhadap peserta didik

43 Menunjukkan hubungan antar pribadi yg kundusif

44 Menumbuhkan keceriaan dan antusias peserta didik

Guru menggunakan bahasa yg benar dan tepat


dalam pembelajaran

45 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar

46 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

PENUTUP

47 Melakukan Refleksi atau membuat rangkuman dengan


melibatkan peserta didik

48 Melaksanakan tindak lanjut dg memberikan arahan,


Kegiatan atau tugas sebagai bahan remidi/pengayaan
49 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

JUMLAH ( II )

KUALIFIKASI NILAI ( ∑ Skor / 208 x 100 )

Kesimpulan / Saran :

 Selama pembelajaran, siswa sudah 85% berpartisipasi semua dan mereka sudah berlatih
menggunakan ungkapan yang di ajarkan.
 Saran; Agar lebih di tingkatkan lagi titik fokus khusus kepada siswa yang kurang perhatian
terhadap guru

17
c. Tahap Pemberian Nilai
1. Penilaian
Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada
setiap kriteria berdasarkan kelengkapan dan keabsahan bukti
yang releven dan teridentifikasi.
a) Buktibukti dapat berupa data, dokumen,kondisi lingkungan fisik ma
drasah/madrasah,perilaku dan budaya,dll yang dapat diidentifik
asi oleh Penilai melalui pengkajian, pengamatan, dan penggalian
informasi dari pihak-pihak yang terkait di madrasah seperti guru,
pegawai, komite madrasah, dan peserta didik.

b) Penilai mencatat semua bukti yang teridentifikasi pada tempat


yang disediakan pada setiap kriteria penilaian. Bukti-bukti
yang dimaksud dapat berupa:

 bukti yang teramati (tangible evidences) seperti: dokumen-


dokumen tertulis kondisi sarana/prasarana (hardware
dan/atau software) dan lingkungan madrasah.foto, gambar, slide,
video, produk-produk peserta didik.
 bukti yang tidak teramati (intangible evidences) seperti sikap
dan perilaku kepala madrasah/madrasah. budaya dan iklim
madrasah.

Pemberian skor harus didasarkan kepada catatan hasil pengamatan


dan pemantauan serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan
selama proses penilaian kinerja kepala madrasah/madrasah. Pemberian nilai
untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan angka 4, 3, 2, atau 1
dengan ketentuan sebagai berikut:

 Skor 4 diberikan apabila guru mampu menunjukkan bukti‐bukti yang


lengkap dan sangat meyakinkan kepala madrasah bahwa yang
bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen
yang dinilai.
 Skor 3 diberikan apabila guru mampu menunjukkan bukti‐bukti yang
lengkap dan cukup meyakinkan bahwa kepala asah
ma
18
yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen
yang dinilai.
 Skor 2 diberikan apabila guru menunjukkan bukti‐bukti yang kurang
lengkap dan cukup meyakinkan bahwa yang bersangkutan berkinerja
sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
 Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang sangat terbatas dan kurang
meyakinkan atau tidak ditemukan bukti bahwa kepala madrasah yang
bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen
yang dinilai.

19
2
2

ANALISIS HASIL SUPERVISI GURU 2019/2020


MTs NEGERI 5 JOMBANG

JUMLAH
ASPEK
NO NAMA GURU APERSEPSI KEGIATAN INTI PENUTUP KET
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3
1 Dra. Maisyaroh 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 51 8,50 85%

2 Dra. Iffa Nuraida 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 51 8,50 85%

3 Riskijatin, S. Pd. 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 51 8,50 85%

4 Pipit Dian Junaidah, S. Ag. 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 50 8,33 83%

5 Hari Estuning, S. Pd, M.MPd. 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 51 8,50 85%

6 M. Anshori, S. Pd, MM 4 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 49 8,17 82%

7 Anik Zuroidah, S. Pd. 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 49 8,17 82%

8 Mariadi, S. Pd. 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 51 8,50 85%

9 Nikmatin Choiroch, S. Pd. 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 49 8,17 82%

10 Luluk Farida, S. Pd. 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 50 8,33 83%

11 Zuliatin Nafisah, S. Pd. 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 51 8,50 85%

12 Dra. Sunarsih 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 51 8,50 85%

13 Zainal Abidin, S.Pd.I. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 48 8,00 80%

14 Puji Edi Basuki, S. Pd. 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 51 8,50 85%

20
2

15 Miftachul Choir, S. Pd. 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 51 8,50 85%

16 Dewi Virdaus, S. Ag. 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 50 8,33 83%

17 Rohmatin, S.Pd. 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 51 8,50 85%

18 Nur Chayatin, S.Pd.I 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 49 8,17 82%

19 Budiharto, S. Pd. 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 50 8,33 83%

20 Dra. Erwahyuni 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 50 8,33 83%

21 Anik Bidayatul Hidayat, SE 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 51 8,50 85%

22 Titik Dewi Masruroh, S.Pd. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 49 8,17 82%

23 M. Hasanul Bisri W, S. Pd. 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 48 8,00 80%

24 Ni'matuz Zahroh, M. Pd. 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 51 8,50 85%

25 Bambang Tri W, S. Pd. 4 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 49 8,17 82%

26 Syeha Ramadan, S.Pd. 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 51 8,50 85%

27 Rahmatulloh, S.Pd.I 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 49 8,17 82%

28 Larasati Romadhona, S.Psi. 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 50 8,33 83%

29 Moh. Robbin, S.Ag 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 51 8,50 85%

30 Umi Nadhiroh, S.Ag 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 51 8,50 85%

31 Widya Effendy, ST 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 49 8,17 82%

32 Novi Eka S, S.PdI 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 49 8,17 82%

33 Ari Setya Sukarsih,S.Pd 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 49 8,17 82%

34 M. Mahbub Zubaidillah, S.Pd 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 51 8,50 85%

21
2

35 Fifin Dwi Lestari, S.Pd. 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 49 8,17 82%

36 Riza Andriant M, S. PdI 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 48 8,00 80%

37 Ima Rakhmawati, M.Pd.I 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 49 8,17 82%

38 Aprilia Eka W, S. Pd. 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 50 8,33 83%

39 Yenita Heri Susanto 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 49 8,17 82%

40 Heri Siswanto, S.Pd.I 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 48 8,00 80%

140 130 135 118 126 132 131 138 134 137 136 131 146 129 132
Jumlah skor

160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160 160
Jumlah skor maksimum

88% 81% 84% 74% 79% 83% 82% 86% 84% 86% 85% 82% 91% 81% 83% 79%
Prosentase ketercapaian 83%

Ketercapaian: 86-100% = Baik sekali


71 - 85 % = Baik
55 - 70% = Cukup
Dibawah 55% = Kurang

22
2

KETERANGAN ASPEK PENILAIAN :

APERSEPSI
1. Menyiapkan psikis & fisik siswa
2. Mengaitkan materi dg pengalaman
3. Mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang akan disampaikan
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
5. Menyampaikan rencana kegiatan

KEGIATAN INTI
1. Guru menguasai materi yang akan disampaikan
2. guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik
3. Guru menerapkan pembelajarana saintifik
4. Guru melaksanakan penilaian autentik
5. Guru memanfaatkan sumber belajar atau media dalam pembelajaran
6. Guru melibatkan peserta didik dalam PBM
7. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat

PENUTUP
1. Melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan peserta didik
2. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan atau tugas sebagai bahan remidi
3. Mengumpulkan hasil kerja sebagai portofolio

Keterangan Nilai
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Cukup

23
3

C. PEMBAHASAN

Dari hasil Analisis Supervisi Akademik dapat disampaikah bahwa


semua guru dapat melakukan kegiatan Appersepsi dan motivasi dengan
baik dengan rata-rata pencapaian 81%. Mengaitkan materi sesuai dengan
pengalaman siswa dengan baik dengan rata-rata pencapaian 84%.
Mengajukan pertanyaan terkait dengan materi yang akan disampaikan
dengan baik dengan rata-rata pencapaian 74%. Menyampaikan kompetensi
yang akan dicapai dengan baik dengan rata-rata pencapaian 79%.
Menyampaikan rencana kegiatan dengan baik dengan rata-rata pencapaian
83%.
Sedangkan dalam kegiatan inti dapat disampaikan bahwa semua
guru dapat menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik dengan
rata-rata pencapaian 82%. Dapat menerapkan strategi pembelajaran yang
mendidik dengan sangat baik dengan rata-rata pencapaian 86%.
Menerapkan pembelajarana saintifik dengan baik dengan rata-rata
pencapaian 84%. Melaksanakan penilaian autentik dengan sangat baik
dengan rata-rata pencapaian 86%. Memanfaatkan sumber belajar atau
media dalam pembelajaran dengan baik dengan rata-rata pencapaian 85%.
Melibatkan peserta didik dalam PBM dengan baik dengan rata-rata
pencapaian 82%. Menggunakan bahasa yang benar dan tepat dengan
sangat baik dengan rata-rata pencapaian 91%.
Adapun dalam kegiatan penutup dapat disampaikan bahwa semua
guru dapat melakukan refleksi atau merangkum dengan melibatkan peserta
didik dengan baik dengan rata-rata pencapaian 81%. Melaksanakan tindak
lanjut dengan memberikan arahan kegiatan atau tugas sebagai bahan
remidi dengan baik dengan rata-rata pencapaian 83%. Mengumpulkan
hasil kerja sebagai portofolio dengan baik dengan rata-rata pencapaian
79%.

24
3

BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN

Supervisi akademik yang dilakukan dengan berpegang pada Rencana


Tindak Lanjut hasil supervisi sebelumnya sangat efektif bagi guru, karena
guru mendapatkan gambaran awal sebelum disupervisi melalui pemantauan
RPP maupun pengamatan di dalam kelas. Apalagi guru bebas memilih cara
dan teknik supervisi akademik yang diinginkan mereka akan lebih senang
sehingga hasil supervisi akademik dapat menghasilkan informasi yang
optimal.

Dari hasil Analisis Supervisi Akademik dapat disampaikah bahwa


semua guru dapat;1) Melakukan Apersepsi dan motivasi dengan sangat baik;
2) Menyajikan pembahasan materi dengan sangat tepat; 3) Sangat terampil
melakukan refleksi dengan melibatkan peserta didik; 4) Mampu
menyesuaikan materi dengan KD/Indikator. Selain itu juga terdapat
kekurangan pada para guru; 1) Sebagian guru lupa untuk menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai; 2) Kurang memotivasi siswa untuk bertanya;
3) Mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain (IPTEK); 4)
Melaksanakan tindak lanjut; 5) Mengumpulkan hasil kerja sebagai portofolio
siswa.

Dalam kesempatan ini guru dapat melakukan konsultasi tentang


pembelajaran yang akan dilakukan. Pada saat pelaksanaan guru dan siswa
merasa kondusif karena supervisor juga bisa berperan sebagai guru apabila
terdapat hal-hal yang belum dikuasai guru. Pada akhir supervisi guru dapat
melakukan refleksi untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahanya dan
mampu menentukan cara-caranya sendiri, sebagai supervisor dapat
memberikan saran-saran yang dibutuhkan sebagai Rencana Tindak Lanjut
terhadap Supervisi yang telah dilakukan.
3

B. SARAN
Berdasarkan analisis hasil supervisi di atas kami dapat menyampaikan
beberapa hal:
1. Mari kita tingkatkan kinerja menjadi lebih baik.
2. Berusaha meningkatkan kompetensi akademik dengan mengikuti kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan berupa workshop, pendidikan
dan pelatihan, forum MGMP di tingkat kabupaten dan tingkat madrasah.
3. Evaluasi merupakan bagian dari kompetensi guru, agar bisa mengetahui
peningkatan pencapaian atau prestasi siswa, maka dari itu perlu diadakan
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat tentang Evaluasi Pendidikan)
yang bertema PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIK EVALUASI
PEMBELAJARAN

26
3

Anda mungkin juga menyukai