Pedoman Penilaian Tahfidz
Pedoman Penilaian Tahfidz
1. Metode
Ujian dilaksanakan dengan secara Lisan
Ujian dilaksanakan setiap tiga bulan sekali untuk MID semester dengan penguasaan
hafalan kelas 7 dari QS. An Nass sampai Al Lail, kelas VIII dari QS. Al Mulk sampai Al
alam, kelas XI Juz 30
Ujian dilaksanakan enam bulan sekali dengan penguasaan hafalan sebanyak ½ juz,
untuk kelas 7 QS. An Nass sampai At Thariq, kelas VIII dari QS. Al Mulk samoai Al Jin,
Kelas XI Juz 30 sampai Juz 29.
Penguji adalahguru mapel.
Surat pemberitahuan Ikhtibar satu minggu sebelum pelaksanaan.
2. Unsur-Unsur yang Harus Ada Dalam Ujian
Guru Mapel
Soal ujian terdiri dari 3 ( Tiga ) pertanyaan bagi masing – masing siswa
3. Teknik Pelaksanaan Ujian
Dewan juri memanggil peserta yang akan diuji.
Peserta mengambil pilihan soal yang telah disediakan oleh dewan juri.
Sebelum diuji peserta membaca Ta’awudz.
Guru membacakan soal ujian minimal satu sampai dua ayat.
Peserta harus melanjutkan ayat yang diujikan oleh guru.
Ketika peserta tidak bisa menjawab soal yang diujikan oleh guru, maka juri mengulangi
pembacaan naskah soal sebanyak dua kali.
Peserta diberi waktu berpikir untuk menjawab soal paling lama 30 detik.
Skor hasil ujian dimasukan kedalam format penilaian.
4. Standar Kreteria Ketuntasan Minimal ( KKM )
Kriteria penilaian terdiri dari: kekuatan hafalan, tajwid, dan makhroj.
Skor penilaian maksimal: kekuatan hafalan= 60, tajwid= 20, dan makhroj= 20. Total
skor= 100 persoal.
Peserta ujian yang tidak lulus/ Rasib, supaya melakukan ramedial ( pengulangan )
Siswa dapat dinyatakan LULUS/ NAAJIH apabila sudah mencapai KKM = 70.
PEDOMAN PENILAIAN
Keterangan:
Nilai akhir adalah jumlah skor dibagi 3.
Total Nilai = Jumlah Nilai : 3
Nilai total adalah akumulasi ke – 3 soal yang sudah dijawab siswa
Standar penilaian adalah :
- Naajih : 90 – 100
- Jayyid/bagus : 70 – 89
- Maqbul /diterima : 60 – 69
- Rasib/Cukup : 0 – 59