Disaster Nursing Intervention Pertemuan 14
Disaster Nursing Intervention Pertemuan 14
Peralatan Resusitasi
Peralatan Fiksasi / Balut & bidai
Peralatan Evakuasi
Peralatan Penanganan Medis
Peralatan Kelengakapan
MINOR SET SURGERY E.K.G. MONITOR
.
PULSE OXYMETRI DEFIBRILATOR SET
TENSI METER INJEKSI SET
INFUS SET DLL.
❖ BRANCHAART * L.S.B.
4
Ambulans merangkap kereta jenazah
5
6
Ambulance
7
High Angle
Extrication
9
Air Splint
evac-u-splint
EMERGENCY MEDICAL
SERVICES JAKARTA
JLN. DELI NO:4 JAKARTA UTARA
16
Do No Further Harm.
Ada korban yang dapat langsung diangkat
dan dipindahkan, ada korban tertentu yang
membutuhkan proses pemindahan yang
rumit.
17
18
19
Syarat utama keadaan fisik yang baik,
terlatih dan dijaga dengan baik.
Nyeri pinggang (low back pain) merupakan hal
yang paling sering dikeluhkan oleh tenaga
medis di lapangan.
20
Rencanakan setiap gerakan.
Pertahankan sikap tegak saat berdiri,
berlutut maupun duduk, jangan
membungkuk.
Konsentrasikan beban pada otot paha,
bukan punggung.
Gunakan otot fleksor (otot untuk menekuk,
bukan otot untuk meluruskan).
Saat mengangkat dengan tangan, telapak
tangan menghadap ke arah depan.
21
Jaga titik berat beban sedekat mungkin ke
tubuh anda.
Gunakan alat bantu.
Jarak antara kedua lengan dan tungkai adalah
selebar bahu.
terlalu rapat mengurangi stabilitas, terlalu
lebar mengurangi tenaga.
Latihlah seluruh anggota tim anda tehnik
mengangkat dan memindahkan korban.
22
Dalam posisi berlutut, satu tungkai
tertekuk pada lutut dengan tungkai
bawah sejajar lantai, tungkai lain
tertekuk pada lutut dengan telapak kaki
bertumpu pada lantai.
23
Jumlah orang yang melakukan pengangkatan
sebaiknya genap.
Jaga bagian punggung anda terkunci dalam
keadaan lurus, hindari membungkukkan
punggung.
24
Setiap ada kecurigaan cedera tulang
belakang anda tidak dapat memutar korban
semaunya karena tindakan tersebut
mungkin mengakibatkan kelumpuhan.
25
Log roll memutar korban seolah-olah
menggulingkan sebatang kayu utuh (log).
Kepala korban diusahakan untuk selalu segaris
terhadap sumbu tubuh.
Seorang penolong ditempatkan khusus untuk
memegang kepala korban dan penolong
lainnya di daerah badan korban.
26
.EVAKUASI : Adl. Pemindahan korban dari Lokasi kejadian
ke tempat lain yg.lebih aman, atau untuk mendapatkan
pertolongan medis yg.lebih baik/ lengakap.
➢ KOMUNIKASI
➢ PENDIDIKAN
➢ ALAT TRANSPORT / EVAKUASI
KOMUNIKASI :
- Faktor manusia
- Alat komunikasi : Kentongan, Asap, Tulisan, Telphon,
Faxsimili, Handphone, Internet, Dll.
- Pendidikan di masyarakat
- Pendidikan sipetugas kesehatan yg.memberi
pertolongan. ( BLS, ALS, BTLS, ATLS, ACLS, Dll )
36
Bahaya terbesar pada pemindahan darurat:
memburuknya suatu cedera tulang
belakang.
37
Tarikan lengan
Tarikan bahu
Tarikan baju
Tarikan selimut
38
39
40
41
Penolong memiliki waktu untuk
merencanakan pemindahan serta meminta
tolong untuk bantuan pengangkatan dan
pemindahan:
Mengangkat langsung dari tanah.
Pengangkatan anggota badan.
42
Paling sedikit 3 penolong.
Pada saat tandu tidak dapat dibawa
mendekati korban.
Cara ini akan terasa berat bila
berat korban lebih dari 70 - 80 kg,
permukaan tanah yang dilalui tidak rata atau
korban tidak mau bekerjasama.
43
Dua penolong, masing-masing
di sisi kepala dan kaki korban.
Pengangkatan dilakukan pada
keempat eksremitas.
Jangan gunakan cara ini jika
terdapat cedera pada lengan
dan tungkai korban, atau jika
kemungkinan ada patah tulang
belakang.
44
Brankar (cot, Verno)
Tandu
Tandu sekop (Scoop stretcher,
orthopaedic stretcher)
Kursi Tangga
45
Papan pungggung panjang (long spine
board) , setelah di atas LSB, korban tidak
dipindah lagi (yang dipindah papannya).
Papan punggung pendek (short spine
board) hanya sampai pinggul korban.
Bermanfaat untuk ekstrikasi.
46
47
48
49
Menyebutkan keluhan tersering yang
dikeluhkan penolong yang melakukan
pengangkatan serta cara untuk mencegah
keluhan tersebut terjadi.
Menyebutkan 5 pemindahan darurat.
Menyebutkan 2 pemindahan non-darurat.
Menyebutkan 4 alat bantu dalam
mengangkat korban.
50
☺
51