Anda di halaman 1dari 5

# Solusi (langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkot Bengkulu dan Pemprov Bengkulu

Pada dasarnya, lingkungan hidup yang bersih dan sehat merupakan hak dan tanggungjawab
bersama. Tetapi kenyataannya sekarang kondisi lingkungan di Indonesia maupun di Kota Bengkulu
semakin terancam akibat ulah dan prilaku manusia sendiri yang kurang sadar akan kebersihan
lingkungan. Salah satu sumber pencemaran tersebut ialah sampah.

Melihat hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) berupaya semaksimal mungkin dalam
menanggulangi sampah. Salah satunya ialah dengan menindak tegas oknum pembuang sampah
sembarangan dengan penegakkan Perda nomor 2 tahun 2011 tentang sampah. Sanksinya denda
Rp 5 juta dan 3 bulan kurungan.

Bukan hanya itu saja, Walikota Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi juga mengeluarkan
SE Walikota Bengkulu Nomor : 660/87/DLH/2021 Perihal Kebersihan Lingkungan yang berisikan 8
poin penting dalam menanggulangi sampah. Dan juga mengajak para pejabat Pemkot untuk
menjadi percontohan di tengah masyarakat.

Kemudian Peraturan Gubernur terkait strategi dan kebijakan terkait pengelolaan sampah rumah
tangga dan sejenisnya dan membuat sistem informasi pengelolaan sampah.
Yang terakhir akan dibangunnya TPA ( Tempat Pembuangan Sampah) Regional yang bisa
dimanfaatkan beberapa kabupaten dan kota yang telah menentukan kesepakatan dan penempatan
lokasi TPA (Published by FHD on 12 Mei 2022).

# Pencegahan dari pemerintah kota maupun provinsi Bengkulu

berdasarkan hal tersebut,adapun pencegahan dari pemerintah kota maupun provinsi Bengkulu
yaitu, Pemerintah Kota (Pemkot) berupaya semaksimal mungkin dalam menanggulangi sampah.
Salah satunya ialah dengan menindak tegas oknum pembuang sampah sembarangan dengan
penegakkan Perda nomor 2 tahun 2011 tentang sampah. Sanksinya denda Rp 5 juta dan 3 bulan
kurungan.

Bukan hanya itu saja, Walikota Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi juga mengeluarkan
SE Walikota Bengkulu Nomor : 660/87/DLH/2021 Perihal Kebersihan Lingkungan yang berisikan 8
poin penting dalam menanggulangi sampah. Dan juga mengajak para pejabat Pemkot untuk
menjadi percontohan di tengah masyarakat.

Seiring waktu berjalan, masalah sampah ini terdengar hingga kabupaten tetangga yakni Kabupaten
Bengkulu Tengah. Pihaknya menyatakan siap mencari solusi permasalahan sampah di Kota
Bengkulu maupun Kabupaten Bengkulu Tengah.

Sebagai tindaklanjut, Pemkot Bengkulu dan Pemkab Benteng menjalin kerjasama yang dikemas
dalam Memorandum of Understanding (MoU), ditandatangani langsung Oleh Walikota Bengkulu
Helmi Hasan dan Bupati Benteng Ferry Ramli di ruang kerja Walikota, Masjid At-Taqwa, Kelurahan
Anggut Atas, Rabu (31/3/2021).
Saat berbincang santai, Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi serta
Sekretaris Daerah (Sesda) Arif Gunadi menyambut baik tawaran dari Pemkab Benteng dalam
mencari solusi permasalah sampah baik di kota maupun kabupaten benteng.

“Alhamdulillah, MoU tadi merupakan gagasan cerdas dan tawaran luar biasa dari Bupati Benteng.
Dirinya melihat, mendengar dan membaca bagaimana Kota Bengkulu saat ini sedang semangat-
semangatnya mengatasi persoalan sampah. Bukan hanya Kota Bengkulu saja, seluruh ibu kota di
Provinsi se-Indonesia juga memiliki masalah yang sama,” jelas Helmi menyambut gembira rencana
pembuatan TPA.

sumber:https://www.tuntasonline.com/2021/03/31/atasi-permasalahan-sampah-pemkot-bengkulu-
dan-pemkab-benteng-bersinergi

# Dampak dari pembuangan sampah sembarangan

Sumber :gogelhttps://www.bkpsl.org/ojswp/index.php/jplb/article/download/70/56/
(F.Lubis,dkk.2020.Analisis dampak yang ditimbulkan akibat keberadaan tempat pemrosesan akibat
(TPA), jurnal pengolahan lingkungan berkelanjutan,vol4(1):452-454.)

Sampah merupakan hasil yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.Sampah yang berasal dari hasil
kegiatan rumah tangga atau kegiatan industri, dapat mengandung zat berbahaya untuk kesehatan
dan lingkungan. Sampah dapat mencemari lingkungan, merusak ekosistem dan menimbulkan bau
busuk apabila tidak dikelola dengan baik.Berikut ini akibat yang ditimbulkan dari pembuangan
sampah sembarang:
1.pencemaran lingkungan
Penyebab pencemaran lingkungan adalah akibat dari pengelolaan sampah yang tidak dilakukan
dengan baik. Hal ini mengakibatkan timbunan sampah yang berserakan, lingkungan kotor dan
kumuh, pencemaran lingkungan, menyebabkan banjir dan menjadi sarang penyakit
2.pencemaran udara
Bau busuk yang dikeluarkan oleh gas metana (CH4), karbon dioksida (CO2) dan senyawa lainnya,
berasal dari sampah organik padat. Gas tersebut merupakan gas rumah kaca yang dapat
menurunkan kualitas udara di wilayah di sekitar TPA dan bau busuknya dapat mengganggu
pernapasan manusia
3.pencemaran air
Sampah yang menumpuk dan digenangi air hujan dapat mencemari air di pemukiman warga, baik
air permukaan maupun air tanah. Pencemaran air berawal dari sampah yang mengandung zat kimia
dari limbah pabrik yang membuat air berbau, berwarna dan tidak layak digunakan. Akibat hal ini,
sumberair masyarakat setempat menjadi terkontaminasi, masyarakat mengalami kekurangan
sumber air bersih dan rentan terhadap penurunan kesehatan. Air tanah yang terganggu atau
tercemar dapat membahayakan manusia khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar TPA.
4.Penyebab banjir
Sampah dan banjir sudah menjadi suatu fenomena yang kerap terjadi, hal ini karena sampah
berbentuk padat atau keras baik segar maupun sudah busuk apabila masuk ke selokan, got, atau
sungai akan membuat aliran air terhambat dan terjadi pendangkalan. Sungai dangkal akan
membuat debit air berkurang, sehingga air meluap dan mengakibatkan banjir. Ketika hujan, kerap
kali terjadi banjir dan menimbulkan aroma yang tak sedap. Keresahan juga akan dirasakanwarga
setempat karena munculnya berbagai penyaki
5.Sumber penyakit
Pengelolaan sampah yang tidak baik di TPA dapat menjadi sumber penyakit, baik secara langsung
maupun tak langsung. Secara langsung dapat menjadi tempat berkembangnya berbagai jenis
parasit, sedangkan secara tak langsung dapat menjadi sarang berbagai hewan pembawa penyakit.
Berbagai penyakit yang dapat timbul diantaranya diare, cacingan, malaria, disentri dandemam
berdarah. Masyarakat sekitar TPA merasakan hal tersebut dan menyatakan resah dengan semakin
banyaknya lalat di dekat perkampungan akibat dekatnya lokasi keberadaan TPA dengan tempat
tinggal.

# Pencegahan pada diri sendiri

Hal yang harus dilakukan


1. Sadar diri dan memahami dampak buruk membuang sampah sembarangan, sehingga kita
sebagai pribadi manusia harus menempatkan diri sendiri untuk tidak membuang sampah
sembarangan
2. sebisa mungkin mengurangi penggunaan plastik, lebih baik gunakan bahan yang bisa di pakai
secara berulang yang tidak menimbulkan sampah
3. Daur ulang sampah agar mengurangi pembuangan sampah secara terus menerus

# Alasan membuang sampah sembarangan di kota Bengkulu baik diri sendiri maupun lingkungan

Alasan menurut diri sendiri, karena pada tempat umum dan tempat wisata minimnya kotak sampah
yang disediakan oleh pemerintah, sehingga itu membuat para masyarakat mengambil jalan singkat
yaitu membuang sampah sembarangan. Dan juga untuk masyarakat di kota, kini telah memakai
pengambilan sampah tiap rumah dengan sistem bayar perbulan. Tentu hal itu sangat memudahkan
bagi masyarakat yang berkecukupan,tapi bagi masyarakat yang kekurang itu sangat merugikan
mereka karena bagi mereka kontribusi sampah perbulan itu terlalu mahal.
Alasan menurut lingkungan, karena tidak tersedianya TPA pada tiap tiap daerah/tempat disekitaran
sehingga membuat masyarakat membuang sampah pada tempat sembarangan. Selain itu bagi para
masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, mereka lebih memilih untuk membuang sampah di sungai
karena mereka tidak memikirkan akibat dari membuang sampah di sungai tersebut dapat
menyebabkan banjir.
BAB III
PENANGANAN SAMPAH

Bagian Pertama
Penanganan Sampah

Pasal 4
(4) Tinja dan sampah spesifik pengelolaannya menjadi kewenangan Badan Lingkungan Hidup.

Bagian Kedua
Penanganan Sampah oleh LPM

Pasal 5
(1) LPM menangani sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga yang berasal
dari
kawasan permukiman dan tempat usaha industri.
(2) Dalam menangani sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) LPM atau beberapa LPM
membentuk organisasi kebersihan.
(3) Tata cara pembentukan dan susunan organisasi kebersihan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2)
akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota.

Pasal 7
(1) Setiap rumah tangga wajib menyediakan tempat sampah organik dan sampah anorganik.
(2) Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk wadah tertutup.
(3) Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diletakkan pada tempat yang mudah
dilihat
dan dijangkau oleh petugas yang ditunjuk.

Pasal 8
Setiap rumah tangga wajib meletakkan sampah, sebelum petugas yang ditunjuk mengangkut
sampah

Pasal 9
(1) Penanganan sampah di jalan umum, gang, taman dan tanah kosong dilakukan oleh LPM

Pasal 11
(2) Syarat-syarat tempat pengolahan sampah terpadu akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Walikota.

Pasal 20
Setiap orang yang berada di fasilitas umum dan fasilitas sosial wajib membuang sampah pada
tempat
yang telah disediakan.

BAB VII
LARANGAN

Pasal 34
(1) Setiap orang dilarang membuang sampah tidak pada tempat yang telah disediakan.
(2) Setiap orang dilarang membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
pengelolaan
sampah.

BAB XII
KETENTUAN PIDANA

Pasal 39
Setiap orang yang melakukan pelanggaran atas ketentuan Pasal 7, 8 dan 20 Peraturan Daerah ini,
diancam dengan hukuman pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp
5.000.000,- (lima juta rupiah).

Anda mungkin juga menyukai