Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rendy Andika Wibiksana

Kelas : XI Mipa 3

No : 27

Zaman Kejayaan Islam (750 M - 1258 M) adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan, dan insinyur dari Dunia
Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan
menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri.

Penyebab

Banyak dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan dengan geografi. Bahkan sebelum
kehadiran Islam, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab dan Nabi Muhammad SAW
sendiri merupakan seorang pedagang. Tradisi ziarah ke Mekah menjadi pusat pertukaran gagasan dan
barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang Muslim atas jalur perdagangan Afrika-Arab dan
Arab-Asia sangat besar sekali. Akibatnya, peradaban Islam tumbuh, berkembang, dan meluas dengan
berdasarkan pada ekonomi dagangnyaPedagang membawa barang dagangan dan menyebarkan agama
mereka ke Tiongkok (berujung pada banyaknya penduduk Islam di Tiongkok dengan perkiraan jumlah
sekitar 37 juta orang, yang terutama merupakan etnis Uyghur Turk yang wilayahnya dikuasai oleh
Tiongkok), India, Asia tenggara, dan kerajaan-kerajaan di Afrika barat. Ketika para pedagang itu kembali
ke Timur Tengah, mereka membawa serta penemuan-penemuan dan ilmu pengetahuan baru dari
tempat-tempat tersebut.

Filsafat

Hanya dalam bidang filsafat, para ilmuwan Islam relatif dibatasi dalam menerapkan gagasan-gagasan
non-ortodoks mereka. Meskipun demikian, Ibnu Rushd dan polimat Persia Ibnu Sina memberikan
kontribusi penting dalam melanjutkan karya-karya Aristoteles, yang gagasan-gagasannya mendominasi
pemikiran non-keagamaan dunia Islam dan Kristen. Mereka juga mengadopsi gagasan-gagasan dari
Tiongkok dan India, yang dengan demikian menambah pengetahuan mereka yang sudah ada
sebelumnya. Ibnu Sina dan para pemikir spekulatif lainnya seperti al-Kindi dan al-Farabi menggabungkan
Aristotelianisme dan Neoplatonisme dengan gagasan-gagasan lainnya yang diperkenalkan melalui Islam.

Literatur filsafat Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Ladino, yang ikut membantu
perkembangan filsafat Eropa modern. Sosiolog-sejarawan Ibnu Khaldun, warga Kartago Konstantinus
orang Afrika yang menerjemahkan naskah-naskah kedokteran Yunani dan kumpulan teknik matematika
Al-Khwarizmi adalah tokoh-tokoh penting pada Zaman Kejayaan Islam. Pada masa ini juga terjadi
perkembangan filsuf non-Muslim. Filsuf Yahudi Moses Maimonides yang tinggal di Andalusia adalah
salah satu contohnya.
Sains

Banyak ilmuwan penting Islam yang hidup dan berkegiatan selama Zaman Kejayaan Islam. Di antara
pencapaian para ilmuwan pada periode ini antara lain perkembangan trigonometri ke dalam bentuk
modernnya (sangat menyederhanakan penggunaan praktiknya untuk memperhitungkan fase bulan),
kemajuan pada bidang optik pada Cammera Obscura oleh Al-Hasan bin Haitsam pada 200 tahun
sebelum Leonardo Da Vinci, memberi komentar pada Euklides dan Ptolomeus perihal penembusan dan
perjalanan sinardan kemajuan pada bidang astronomi.

Kemajuan lain ditunjukan pada bidang kimia. Ilmu kimia merupakan ilmu dari Mesir kuno yang digagas
kembali oleh ilmuwan muslim sehingga mencapai pengembangan ilmu yang sangat besar. Pada masa itu
telah dikenal beberapa zat dan peralatan laboratorium seperti alkohol (kohol dalam bahasa Arab), alkali
(alqali dalam bahasa Arab), dan sebagainya.

Kedokteran

Artikel utama: Kedokteran Islam abad pertengahan

Kedokteran adalah bagian penting dari kebudayaan Islam Abad Pertengahan. Sebagai tanggapan atas
keadaan pada waktu dan tempat mereka, para dokter Islam mengembangkan literature medis yang
kompleks dan banyak yang meneliti dan menyintesa teori dan praktik kedokteran.

Kedokteran Islam dibangun dari tradisi, terutama pengetahuan teoretis dan praktis yang telah
berkembang sebelumnya di Yunani, Romawi, dan Persia. Bagi para ilmuwan Islam, Galen dan
Hippokrates adalah orang-orang yang unggul, disusul oleh para ilmuwan Hellenik di Iskandariyah. Para
ilmuwan Islam menerjemahkan banyak sekali tulisan-tulisan Yunani ke bahasa Arab dan kemudian
menghasilkan pengetahuan kedokteran baru dari naskah-naskah tersebut. Untuk menjadikan tradisi
Yunani lebih mudah diakses, dipahami, dan diajarkan, para ilmuwan islam mengusulkan dan menjadikan
lebih sistematis pengetahuan kedokteran Yunani-Romawi yang luas dan kadang inkonsisten dengan cara
menulis ensikolpedia dan ikhtisar.

Pembelajaran Yunani dan Latin dipandang sangat jelek di Eropa Kristen Abad Pertengahan Awal, dan
baru pada abad ke-12, setelah adanya penerjemahan dari bahasa Arab membuat Eropa Abad
Pertengahan kembali mempelajari kedokteran Hellenik, termasuk karya-karya Galen dan Hippokrates.
Jauh sebelum itu, bangsa Eropa telah banyak belajar dengan umat Islam dalam hal kedokteran. Di Sisilia,
sebuah sekolah kedokteran dengan dokter-dokter Muslim sebagai pengajarnya, menjadi sumber ilmu
kedokteran di Eropa. Dengan memberikan pengaruh yang setara atau mungkin lebih besar di Eropa
Barat adalah Kanon Kedokteran karya Ibnu Sina, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan
dibuat manuskrip lalu dicetak dan disebarkan ke seluruh Eropa. Selama abad kelima belas dan keenam
belas saja, karya tersebut diterbitkan lebih dari lima kali. Sejarah mencatat, ada sekitar 300 buku
kedokteran yang diterjemahkan bangsa Eropa.

Di dunia Islam Abad Pertengahan, rumah sakit mulai dibangun di semua kota besar, misalnya di Kairo,
rumah sakit Qalawun memiliki staf pegawai yang terdiri dari dokter, apoteker, dan suster. Orang juga
dapat mengakses apotek, dan fasilitas penelitian yang menghasilkan kemajuan pada pemahaman
mengenai penyakit menular, dan penelitian mengenai mata serta mekanisme kerja mata.

Perdagangan

Selain di sungai Nil, Tigris dan Efrat, sungai-sungai yang dapat dilalui tidaklah banyak, jadi perjalanan
lewat laut menjadi sangat penting. Ilmu navigasi amat sangat berkembang, menghasilkan penggunaan
sekstan dasar (dikenal sebagai kamal). Ketika digabungkan dengan peta terinci pada periode ini, para
pelaut berhasil berlayar menjelajahi samudara dan tak lagi perlu bersusah payah melalui gurun pasir.
Para pelaut muslim juga berhasil menciptakan kapal dagang besar bertiang tiga ke Laut Tengah. Nama
karavel kemungkinan berasal dari perahu terawal Arab yang dikenal sebagai qārib. Sebuah kanal buatan
yang menghubungkan sungai Nil dengan Terusan Suez dibangun, menghubungkan Laut Merah dengan
Laut Tengah meskipun itu sering berlumpurbutuh rujukan

Anda mungkin juga menyukai