Tokoh lain pendiri negara, yaitu Sutan Syahrir. Beliau lahir di
Padang Panjang pada 5 Maret 1909. Setelah menyelesaikan pendidikan di ELS,MULO,danAMS, Sutan Syahrir melanjutkan pendidikan tinggi di Belanda. Selama di Belanda beliau bertemu dengan Moh. Hatta dan bergabung menjadi sekretaris Perhimpunan Indonesia (PI).
Sutan Syahrir merupakan pemimpin “gerakan bawah tanah”
Melalui gerakan bawah tanah pula Sutan Syahrir mendengar berita kekalahan Jepang. Para pemida tersebut berencana segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia karena Jepang sudah kalah dalam perang
Sutan Syahrir adalah orang pertama yang menemui
Ir. Soekarno ketika mereka kembalib dari Vietnam. Dalam pertemuan tersebut Sutan Syahrir memberitahukan bahwa Jepang sudah kalah dalam perang. Sutan Syahrir mendesak tokoh negara akan segera memproklamasikan kemerdekaan indonesia. Tetapi permintaan Sutan Syahrir ditolak.
Sampai pada proklamasi kemerdekaan dikumandangkan pada
17 Agustus 1945, Sutan Syahrir tidak hadir. Sutan Syahrir menolak hadir karena beliau tidak suka ada perwira Jepang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, ketika pemerintahan Indonesia resmi terbentuk, Sutan Syahrir dipilih oleh Ir. Soekarno sebagai ketua Badan Pekerja (KNIP)