Saat Jepang menjajah Indonesia, Jepang menyadari bahwa Soekarno merupakan tokoh
penting sehingga Jepang mulai memanfaatkan Soekarno sebagai alat untuk menarik
perhatian penduduk Indonesia terhadap propaganda Jepang. Ketika Jepang mulai terjepit
dalam Perang Asia Timur Raya, Soekarno mulai aktif mempersiapkan kemerdekaan.
Soekarno pernah menjabat sebagai pemimpin Putera. Dalam keanggotaan BPUPKI Soekarno
menjadi ketua Panitia Sembilan dan dalam PPKI menjadi ketuanya.
Dalam sidang PPK!, Soekarno terpilih menjadi presiden Republik Indonesia pertama dan
Mohammad Hatta sebagai wakilnya. Dengan didampingi Moh. Hatta, Soekarno
membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Ir. Soekarno meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta dan jenazahnya
dimakamkan di Blitar, Jawa Timur. Sebagai wujud rasa terima kasih bangsa dan negara atas
jasa-jasa Ir. Soekarno, pemerintah menganugerahkan gelar kepada Ir. Soekarno sebagai
Pahlawan Proklamasi.
Sebagai tokoh pada masa perjuangan hingga masa kemerdekaan, Bung Karno menjadi
panutan bagi para pejuang kemerdekaan yang lain. Berikut ini adalah peran Bung Karno
dalam proklamasi kemerdekaan RI.
Menyusun konsep teks proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda bersama
Bung Hatta dan Ahmad Subarjo.
Menandatangani teks proklamasi bersama Bung Hatta.
Membacakan teks Proklamasi.
2. PERAN TOKOH NASIONAL MOHAMMAD HATTA DALAM
MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAM
Kemerdekaan Indonesia saat ini tak lepas dari perjuangan tokoh penting
nasional, salah satunya adalah Mohammad Hatta. Seperti diketahui, Moh.
Hatta merupakan sosok yang mendampingi Soekarno ketika
melangsungkan upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Tak hanya menjadi pendamping, Moh. Hatta juga menjadi sosok penting
yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Tanah Air.
Tanpa jasa Bung Hatta, Indonesia tak akan bisa menjadi negara yang
merdeka seperti saat ini.
Moh. Hatta memiliki peranan besar dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. Bersama
Soekarno dan Ahmad Soebardjo, pria berdarah Minang ini turut menyusun naskah
proklamasi. Moh. Hatta diketahui menyumbang kalimat pertama untuk teks proklamasi.
Selain merumuskan naskah, Bung Hatta juga menandatangani teks proklamasi bersama
Bung Karno.
Dengan pakaian serba putih, Moh. Hatta turut mendampingi Soekarno dalam upacara
Proklamasi. Kala itu, para pemuda mendesak Soekarno utuk segera membacakan teks
proklamasi. Namun, Soekarno menolak membacakannya jika Hatta belum hadir. Lima menit
sebelum upacara, Moh. Hatta akhirnya hadir dan mengikuti upacara.
Setelah melangsungkan upacara proklamasi, Moh. Hatta resmi dilantik sebagai Wakil
Presiden pertama di Indonesia. Saat itu, Moh. Hatta bertugas dengan Soekarno yang
menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Meski telah resmi merdeka, Belanda masih enggan mengakui kedaulatan Indonesia. Belanda
masih berupaya merebut Indonesia lewat agresi militer hingga perjanjian internasional.
Beruntungnya, Indonesia memiliki sosok Moh. Hatta.
Berbekal tekad dan kemampuannya, Moh. Hatta berhasil mendesak Belanda dan mengambil
simpatik dunia pada Konferensi Meja Bundar. Akhirnya, Indonesia pun mendapat
pengakuan dari Belanda dan dunia.
(GTT)
3. SEJARAH DAN PERJUANGAN JENDERAL SUDIRMAN UNTUK KEMERDEKAAN
INDONESIA
Kemerdekaan Indonesia terlahir dari perjuangan para pahlawan yang
panjang. Salah satunya adalah sejarah dan perjuangan Jenderal Sudirman
untuk kemerdekaan Indonesia.
Ia lebih banyak tinggal bersama pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo setelah
diadopsi. Ketika Sudirman pindah ke Cilacap pada 1916, ia bergabung dengan organisasi
Islam Muhammadiyah dan menjadi siswa yang rajin serta aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
1. Perang Gerilya
Melansir buku Sejarah Jenderal Soedirman di Kabupaten Bantul, Jenderal Sudirman
memimpin Perang Gerilya yang berlangsung selama tujuh bulan.
Meski dalam kondisi tersebut, Jenderal Sudirman telah menjelajahi wilayah gerilya di
daerah selatan Yogyakarta, Keresidenan Surakarta, Madiun, dan Kediri. Akhirnya,
Belanda bersedia mengadakan perundingan dengan pihak Indonesia.
2. Perundingan Roem Royen
Saat perundingan tengah berlangsung pada 1 Mei 1949, Jenderal Sudirman
mengeluarkan amanat kepada para komandan kesatuan agar tidak turut memikirkan
Perundingan Roem Royen.
Perjanjian Roem Royen merupakan salah satu dari cara perjuangan guna
mempertahankan kemerdekaannya melalui strategi diplomasi sehingga kekuasaan
pemerintahan Republik Indonesia kembali lagi ke Yogyakarta.
Setelah presiden kembali lagi ke Yogyakarta, Jenderal Sudirman pun diminta untuk
kembali juga ke Yogyakarta, tapi ia menolak.
Atas penolakan tersebut, pihak pemerintah meminta bantuan Kolonel Gatot
Subroto, yang pada waktu itu menjabat sebagai Panglima Divisi XI yang memiliki
hubungan baik dengan Jenderal Soedirman.
Gatot mengirim surat yang bertujuan untuk membujuk Jenderal Sudirman agar mau
kembali lagi ke Yogyakarta. Pada 10 Juli 1949, dengan berbagai pertimbangan dan
maksud untuk menghargai Gatot, Jenderal Sudirman bersama pasukannya bersedia
kembali lagi ke Yogyakarta.
Mulai sejak itu, Jenderal Sudirman kembali bersama pasukannya dan menetap di
Yogyakarta tetapi penyakitnya kambuh kembali.
Ki Hajar Dewantara adalah pahlawan yang memberikan kontribusi besar terhadap dunia
pendidikan di Indonesia. Semangatnya untuk memajukan bangsa melalui pendidikan dan
kemerdekaan tetap menginspirasi kita hingga saat ini. Peringatan akan jasanya menjadi
pengingat bahwa pendidikan memiliki peran krusial dalam membangun masa depan yang
lebih baik.
TOKOH DAERAH