Panduan Tim Biru
Panduan Tim Biru
DEFINISI
1
4. K o d e Biru adalah kata sandi yang digunakan untuk menyatakan bahwa
pasien dalam kondisi gawat darurat.
5. Triage adalah pemilahan kondisi pasien melalui penilaian klinis pasien.
6. Perawat terlatih adalah perawat yang telah mendapatkan pelatihan
RJP / Blue Team.
7. Perawat pelaksana adalah seorang tenaga kesehatan yang bertanggung
jawab dan diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan
keperawatan di tempat atau ruang dia bekerja.
Tujuan
1. Didapatkan kesamaan pola pikir/persepsi tentang sistem
penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit secara terpadu.
2. Diperoleh kesamaan pola tindak dalam penanganan kasus – kasus
gawat darurat sehari – hari.
3. Memberikan pedoman baku bagi anggota blue team dalam
melaksanakan kegiatan penanganan pasien gawat darurat.
4. Membangun respon petugas Rumah Sakit pada pelayanan kesehatan
dalam keadaan gawat darurat.
5. Mempercepat respon time kegawatdaruratan di rumah sakit untuk
menghindari kematian dan kecacatan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup panduan ini meliputi tata cara melakukan resusitasi di seluruh
lingkungan rumah sakit Akademis Jaury Jusuf Putera bila terjadi kegawat
daruratan, baik pasien anak maupun dewasa.
Tim KODE BIRU ini terdiri dari :
- Koordinator Team
- Penanggungjawab Medis
- Perawat Terlatih
- Perawat pelaksana
- Tim resusitasi
Koordinator
Tim biru
A. Uraian tugas
1. Koordinator Team Dijabat oleh Kepala Instalasi Gawat Darurat
Bertugas:
- Mengkoordinir segenap anggota Tim Biru Rumah Sakit Akademis
Jaury Jusuf Putera
- Bekerjasama dengan diklat membuat pelatihan kegawatandaruratan
yang dibutuhkan oleh anggota tim.
- Memastikan bahwa setiap shift harus ada Dokter dan perawat yang
terlatih
3
2. Penanggungjawab Medis
- Dokter ruangan
- Dokter Jaga IGD
Bertugas :
- Memimpin penanggulangan pasien saat terjadi kegawatdaruratan
- Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / gawat
darurat di seluruh unit/ Ruang RS. Akademis Jaury Jusuf Putera baik
pasien anak maupun dewasa
- Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di
seluruh unit Rs. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien anak
maupun dewasa
- Menentukan tindakan selanjutnya.
3. Perawat Terlatih
Bertugas :
- Perawat terlatih Bersama dokter penanggungjawab medis
mengidentifikasi/ triage pasien di ruang perawatan.
- Membantu dokter penanggungjawab medis menangani pasien gawat
dan gawat darurat di seluruh unit RS. Akademis Jaury Jusuf Putera.
4. Tim Resusitasi
Terdiri diri Perawat terlatih dan dokter jaga.
- Memberikan bantuan hidup dasar kepada pasien gawat / gawat
darurat di seluruh unit RS. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien
anak maupun dewasa
- Melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien gawat darurat di
seluruh unit Rs. Akademis Jaury Jusuf Putera baik pasien anak
maupun dewasa
- Secara rutin mengecek kelengkapan troly emergency dan peralatan
resusitasi berfungsi baik dan siap pakai.
4
B. Perencanaan Sumber Daya Manusia
Dalam satu shift harus ada 2 - 3 orang perawat terlatih yang bertugas.
Perencanaan SDM ditentukan berdasarkan kondisi kegawatdaruratan pasien,
sebagai berikut :
1. Melakukan penanggulangan pasien gawat di ruang perawatan :
- Dokter jaga IGD
- Perawat Terlatih 1 orang
- Perawat Pelaksana
2. Melakukan RJP
- Dokter jaga IGD
- Perawat Terlatih 2 - 3 orang
- Perawat Pelaksana
3. Kualifikasi Perawat yang tergabung dalam Tim Biru :
- Perawat yang memberikan layanan resusitasi harus telah
mengikuti peatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD/BLS).
- Perawat anggota Tim harus telah mengikuti Pelatihan Bantuan
Hidup Lanjut (BHL/ALS)
- Perawat anggota Tim harus telah mengikuti Pelatihan TMRC
4. Pelatihan dan Peningkatan SDM
Guna menjaga dan meningkatkan kualitas kemampuan anggota tim,
maka dibuatkan suatu pendidikan dan pelatihan meliputi teori dan
praktek sesuai kebutuhan tim,sebagai berikut :
No Jenis Diklat Frekuensi Waktu
1 Mengenal tanda Kegawatdaruratan 3x setahun
Sistim SSP
Sistim Pernafasan
Sistim metabolik
Keseimbangan Cairan dan
elektrolit
Obat dan Alat resusitasi
2 Resusitasi Jantung,Paru & Otak 4 x setahun
3 Simulasi 2 x setahun
5
BAB III
TATA LAKSANA
1. Komunikasi
Komunikasi dalam penanganan kegawatdaruratan di rumah sakit
merupakan hal yang sangat penting, untuk itu ada hal – hal yang harus
dipenuhi dalam berkomunikasi, yaitu :
- Komunikasi dilakukan dengan singkat, jelas dan benar.
- Menggunakan kata sandi T i m Biru dan menyebutkan
lokasi ruangan dan nomor kamar pasien.
Alat – alat komunikasi yang dapat digunakan
sebagai standar :
- Telepon
- Handphone
- Radio panggil (HT).
TIM BIRU
BLUE TEAM
Bilamana ditemukan ada pasien dengan kondisi
gawat darurat di lingkungan RS. Akademis Jaury
Jusuf Putera baik pasien anak maupun dewasa, maka petugas yang
pertama kali mengetahui kasus kegawat daruratan untuk menghubungi
Tim biru melalui operator dengan menyebutkan lokasi ruangan terjadinya
KODE BIRU.
6
Bila ada panggilan dengan Kode Biru, Tim resusitasi Blue Team yang
berdinas saat itu wajib menghentikan kegiatan tugasnya dan segera
menuju lokasi Kode Biru yang dimaksudkan. Dokter jaga bersama – sama
perawat terlatih melakukan tindakan penanggulangan kegawatan sesuai
yang dibutuhkan pasien. Bila tindakan berhasil maka dilakukan penilaian
untuk tindakan atau perawatan selanjutnya.Tetapi bila setelah dilakukan
tindakan penanggulangan kegawatan, pasien mengalami perburukan
maka dilakukan tindakan sesuai penanganan pasien dalam kondisi Gawat
Darurat,dengan sebelumnya memberikan informasi mengenai tindakan
yang akan dilakukan termasuk di dalamnya persetujuan untuk memakai
alat bantu pernafasan bila di perlukan dan resiko tindakan yang mungkin
terjadi kepada pasien/pihak keluarga pasien
Semua dokter yang berada disekitar lokasi KODE BIRU wajib , menuju
lokasi ketika mendengarkan panggilan KODE BIRU dan melakukan
penanganan medis awal sebelum Tim Resusitasi Blue Team datang.
Selanjutnya hubungi DPJP untuk melaporkan kondisi pasien tersebut
setelah
Personal Kit
- Thermometer 1 buah
- Stetoskope 1 buah
- Tensimeter 1 buah
- Senter Genggam 1 buah
Emergency Medical Kit
- Airway and Breathing Management Support
- Intubasi set lengkap (untuk bayi, anak, dewasa)
- Endotracheal Tube
- Stylet ukuran besar – kecil
- Magyl forcep
- 1 set Suction
7
- 1 bhBVM Resusitation
- 1 set (bayi, anak, dewasa)Endotracheal Tube
- 1 set (bayi, anak, dewasa)Stylet ukuran besar – kecil
- 1 setMagyl forcep
- 1 setCirculation Support
- Set infus mikro 1 buah
- Set infus makro 1 buah
- Needle intraosseus 1 buah
- Venocath 1 buah
Minor Surgery Set
1 set lengkap Obat – obatan :
- Lidokain inj. 1 buah
- Adrenalin inj. 1 buah
- Nalokson inj. 1 buah
- Phenobarbital inj. 1 buah
- Sibital inj. 1 buah
- Sulfas Atropin inj. 1 buah
- Diltiazem inj. 1 buah
- MgSO4 inj. 1 buah
BAB V
DOKUMENTASI
8
Seluruh kegiatan tim BIRU RS. Akademis Jaury Jusuf Putera dalam melakukan
tindakan resusitasi pada pasien kegawat daruratan baik anak maupun dewasa di
lingkungan RS. Akademis Jaury Jusuf Putera di dokumentasikan pada rekam medis
pasien.
Buat satu form laporan pelaksanaan tindakan dalam form Laporan Tim Biru. Taruh
di lampiran status pasien.
Form ini dilaporkan ke Koordinator Tim Biru : Ka IGD setiap bulan.
9
10
11