Analisis Kromatografi-1
Analisis Kromatografi-1
OLEH:
Yuyun Uswatun K.L.M, S.Pd
Keterangan:
a. Kromatografi Cair Padat (KCP)/ Liquid Solid Chromatography (LSC)
LSC adalah kromatografi penyerapan. Sebagai fase diam digunakan silika gel atau
alumina, penyaring molekul atau gelas berpori dipak dalam sebuah kolom dimana
komponen-komponen campuran dipisahkan dengan adanya fase gerak. Kromatografi
kolom dan kromatografi lapis tipis (KLT) merupakan teknik pemisahan yang masuk
golongan ini.
b. Kromatografi Cair Cair (KCC)/ Liquid Liquid Chromatography (LLC)
LLC adalah kromatografi pembagian dimana partisi terjadi antara fase gerak dan fase
diam yang kedua-duanya zat cair. Dalam hal ini fase diam tidak oleh larut dalam fase
gerak. Umumnya sebagai fase diam digunakan air dan sebagai fase gerak adalah pelarut
organik. Misalnya pada kromatografi kertas, sebagai fase diam adalah air yang terserap
pada serat selulosa dari kertas.
c. Kromatografi Gas Padat (KGP)/ Gas Solid Chromatography (GSC)
Kromatografi gas padat jika fase diamnya berupa padat dan fase geraknya berupa gas. Zat
padat dalam kromatografi gas padat biasanya adalah : alumina, silica gel, charcoal atau
ayakan molekuler dan serapan selektif pada zat padat diikuti pemisahan.
d. Kromatografi Gas Cair (KGC)/Gas Liquid Chromatography (GLC)
Dalam kromatografi gas-cair, fase gerak adalah gas seperti helium dan fase diam adalah
cairan yang mempunyai titik didih yang tinggi diserap pada padatan. Bagaimana
kecepatan suatu senyawa tertentu bergerak melalui mesin, akan tergantung pada seberapa
lama waktu yang dihabiskan untuk bergerak dengan gas dan sebaliknya melekat pada
cairan dengan jalan yang sama. Gas yang biasa digunakan pada kromatografi gas yaitu :
nitrogen, helium, argon dan hidrogen.
Berdasarkan interaksi Kromatografi dibagi menjadi:
a. Kromatografi Adsorpsi
Tswett menggunakan fase diam dalam bentuk bubuk halus untuk memisahkan zat warna
secara kromatografi. Pada kolom yang dibuatnya, nampak visual wilayah-wilayah dalam
bentuk pita-pita hasil pemisahannya. Berbagai komponen terpisahkan dalam fragmen-
fragmen dan terelusi secara individu dan mulai saat itu kromatografi sebagai teknik
pemisahan mulai berkembang.
b. Kromatografi Partisi
Kromatografi jenis ini memakai fasa diam cair dan fasa gerak cair. Pemisahan
komponen-komponen akan sangat tergantung pada perbedaan Kd (Koefisien distribusi)
molekul-molekul yang dipisahkan.
c. Kromatografi Penukar Ion
Kromatografi pertukaran ion (ion-exchange chromatography) biasa digunakan
untuk pemurnian materi biologis, seperti asam amino. Metode ini dapat dilakukan dalam
dua tipe, yaitu dalam kolom maupun ruang datar (planar). Terdapat dua tipe pertukaran
ion, yaitu pertukaran kation (cation exchange) dan pertukaran anion (anion exchange).
Pada pertukaran kation, fase diam (phase stasioner) bermuatan negatif, sedangkan pada
pertukaran anion, fase diam (phase stasioner) bermuatan positif.
d. Kromatografi Permeasi Gel
2. Sifat penyerap
6. Teknik percobaan
1. Menurun (desendens)
Dilakukan dengan membiarkan fase gerak merambat turun pada kertas kromatografi, kertas
digantungkan dalam bejana menggunakan batang kaca dan batang kaca lain menahan ujung atas
kertas yang tercelup dalam fase gerak. Setelah bejana ditutup, fase gerak dibiarkan merambat
turun pada kertas (Depkes, 1979).
2. Menaik (esendens)
Kertas digantung pada penggantung berbentuk kail yang dipasang pada penutup bejana
kromatografi. Pelarut diletakkan pada bagian bawah dari bejana lalu ujung bawah kertas
dicelupkan ke dalam fase gerak sehingga fase gerak merambat naik pada kertas.
3. Mendatar
Kertas yang digunakan berbentuk bulat dan ditengahnya diberi lubang tempat untuk meletakkan
sumbu yang terbuat dari gulungan kertas atau benang. Fase gerak akan naik membasahi kertas
dan merambat melingkar memisahkan senyawa yang ditotolkan.
Kromatografi kertas merupakan metode yang paling sering digunakan dalam hal analisis
senyawa polar (flavonoida). Untuk tujuan isolasi, hanya memerlukan sejumlah bahan yang
sedikit. Komponen senyawa flavonoid umumnya mudah dipelajari dengan metode kromatografi
karena sifatnya yang menghasilkan warna dari hubungan sifat kelarutannya. Adapun kelebihan
kromatografi kertas yaitu senyawa flavonoida dapat menghasilkan warna alami dari berbagi
komponen senyawa bila dilihat dibawah sinar ultraviolet yang mudah diamati pada kertas.
Kedua, tekniknya mudah dipelajari, memberikan hasil yang cepat dan memerlukan peralatan
yang tidak mahal. Selain itu, metode kromatografi kertas merupakan cara terbaik untuk
mengidentifikasi campuran senyawa flavonoida dengan jumlah yang sedikit (Gaissman, 1962).
B. Prinsip Kromatografi Kertas
kromatografi kertas adalah KLT yang menggunakan kertas.
Kromatografi kertas sebenarnya adalah kromatografi planar
Dilaksanakan dengan menggunakan kertas whatman no. 1
Digunakan cairan sebagai fase gerak (aquades) maka air akan terserap kertas menjadi
lapisan tipis dipermukaan selulose
Kolom digunakan untuk hal analisis senyawa polar (flavonoida)
Analisis Kuantitatif
Berdasarkan adanya hubungan antara luas bercak dengan berat senyawa yang terkandung
pada bercak, maka senyawa di dalam sampel dapat diukur kadarnya dengan membuat
persamaan regresi senyawa baku pembanding.
Analisa Kromatografi Gas
3. Cara
KG merupakan teknik pemisahan yang mana solut-solut yang mudah menguap (dan
stabil terhadap panas) bermigrasi melalui kolom yang mengandung fase diam dengan suatu
kecepatan yang tergantung pada rasio distribusinya. Pada umumnya solut akan terelusi
berdasarkan pada peningkatan titik didihnya, kecuali jika ada interaksi khusus antara solut
dengan fase diam. Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu
senyawa dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solut dengan fase
diam. Fase gerak yang berupa gas akan mengelusi solut dari ujung kolom lalu
menghantarkannya ke detektor. Penggunaan suhu yang meningkat (biasanya pada kisaran 50-
3500C) bertujuan untuk menjamin bahwa solut akan menguap dan karenanya akan cepat
terelusi.
Merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari modifikasi dekstran-molekul
polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang.
Kromatografi gel dapat digunakan untuk mendapatkan distribusi berat molekul dari
polimer sintetis.
ANALISA KROMATOGRAFI ELEKTROFORESIS