611-File Utama Naskah-1837-1-10-20200702
611-File Utama Naskah-1837-1-10-20200702
ABSTRACT
Based on the Minister of Energy and Mineral Resources Indonesia Decree No. 1827.K / 30 / MEM / 2018
concerning Guidelines for the Implementation of Good Mining Practices, every mine company is required to
implement OHS requirements in the work environment through measurement and control of the work
environment including physical, chemical, biological, ergonomic, and psychological factors. Noise is one of
the physical risks in mining due to sound intensity due to the operation of work equipment. PT XYZ in this
study is one of the largest copper mines in Indonesia which processes 120,000 tons / day of rock and operates
111 units of the 793C Catterpillar Haul Truck. Grinding or grinding functions to grind the material to a size
small enough so that mineral particles containing copper and gold can be easily separated by the flotation
process. The grinding process consists of 2 SAG Mill and 4 Ball Mill which have noise intensity above 90 dB.
Noise control programs for work sites that have exposures above the threshold are in place to prevent work
related-illness. The steps taken in the noise conservation program are carried out in a number of steps, namely
noise surveys, audiometric tests, efforts to eliminate noise sources, engineering, administrative, education and
training, provision of ear protection equipment, recording and reporting, program evaluation, and program
audits.
ABSTRAK
Berdasarkan keputusan Menteri ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah
Teknik Pertambangan yang Baik, setiap perusahaan wajib melaksanakan syarat-syarat K3 lingkungan kerja
melalui pengukuran dan pengendalian lingkungan kerja meliputi faktor fisika, kimia, biologi, ergonomi, dan
psikologi. Kebisingan adalah salah satu resiko fisika di pertambangan dikarenakan intensitas suara akibat
operasi peralatan kerja. PT. XYZ dalam studi ini adalah salah satu tambang tembaga terbesar di Indonesia
yang mengolah batuan sebesar 120.000 ton/hari dan mengoperasikan 111 Unit Catterpillar Haul Truck 793C.
Grinding atau penggerusan berfungsi untuk menggerus material menjadi ukuran yang cukup kecil agar partikel
mineral yang mengandung tembaga dan emas dapat mudah terpisah proses flotasi. Proses grinding terdiri dari
2 SAG Mill dan 4 Ball Mill yang memilki intensitas kebisingan diatas 90 dB. Program pengendalian kebisingan
terhadap lokasi kerja yang memiliki pajanan diatas ambang batas dilakukan agar mencegah terjadinya Penyakit
Akibat Kerja (PAK). Langkah yang dilakukan dalam program konservasi kebisingan dilakukan dengan
beberapa langkah yaitu survei kebisingan, tes audiometri, upaya eliminasi sumber kebisingan, rekayasa teknik,
administratif, pendidikan dan pelatihan, penyediaan alat pelindung telinga, pencatatan dan pelaporan, evaluasi
program, dan audit program.
Kata Kunci: Hearing Conservation Program, Grinding, Pertambangan, Penyakit Akibat Kerja.
1
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020 e-ISSN 2721-3188 │ p-ISSN 2721-3714
2
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020 e-ISSN 2721-3188 │ p-ISSN 2721-3714
manusia dan kenyamanan lingkungan. Frekuensi pada proses flotasi lebih mudah apabila ukuran
kebisingan juga penting dalam menentukan material lebih kecil. Hasil dari SAG mill tersebut
perasaan yang subjektif, namun bahaya di area berupa material berukuran 6 mm yang tercampur
kebisingan tergantung pada frekuensi bising yang dengan air (slurry) akan dialirkan menuju cyclone
ada, kebisingan menyebabkan berbagai gangguan hingga terbentuk underflow dan overflow.
pada tenaga kerja, seperti gangguan pendengaran Material underflow atau material yang berukuran
akibat bising, gangguan fisiologis, gangguan lebih besar akan digerus kembali dengan empat
psikologis, hingga gangguan komunikasi [9]. unit Ball mill. Dimana Ball mill berdiameter 6,1 m
Nilai Ambang Batas atau selanjutnya disingkat dengan panjangnya 10,1 m dan digerakkan oleh
NAB adalah besarnya tingkat suara dimana motor berkecepatan tetap, berkekuatan 7.090 KW
sebagian besar tenaga kerja masih berada dalam serta ukuran diameter bola baja 140 mm. Material
batas aman untuk bekerja 8 jam/hari atau 40 jam / yang berukuran 6 mm akan digerus kembali
minggu. Menurut Permenaker No. 5 Tahun 2018 menjadi berukuran 0,2 [11], [12].
NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 dBA, Hearing Conservation Program (HCP) bertujuan
sedangkan kebisingan yang melampaui NAB, untuk mengurangi dan mencegah terjadinya PAK
waktu pemajanannya ditetapkan sebagai berikut berupa gangguan pendengaran akibat kebisingan
[6]: dengan program berkesinambungan di tempat
Tabel 2. Nilai Ambang Batas Kebisingan kerja. HCP dapat dilakukan di perusahaan dengan
Waktu pemajanan Intensitas kebisingan intensitas kebisingan tinggi yang diterima pekerja
perhari dalam dBA di tempat kerja. National Institute for
8 85 Occupational Safety and Health (NIOSH) dalam
4 Jam 88 bukunya tentang “A Practical Guide to Effective
Hearing conservation programs in the
2 91
Workplace” memberikan panduan praktis dalam
1 94 pelaksanaan dan evaluasi HCP di perusahaan [13].
30 97
15 100 METODE PENELITIAN
7,5 Menit 103 Metode yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri
3,75 106 dari pengukuran kebisingan dan kajian
1,88 109 implementasi program konservasi kebisingan
0,94 112 yang telah dilakukan PT. ABC. Pengukuran
28,12 115 kebisingan memilki tahapan dalam pelaksanaan
14,06 118 dimulai dengan penentuan Similar Exposure
7,03 121 Group (SEG), melalui assessment awal yaitu
3.52 124 apakah kelompok tertentu terpapar dengan
1,76 Detik 127 kebisingan tinggi atau tidak, baik itu melalui
0,88 130 proses kerja maupun lingkungan kerja. Kemudian
0,44 133 tahap pengelompokkan, yaitu mengelompokkan
0,22 136 pekerja sesuai aktivitasnya. Setelah didapatkan
0,11 139 SEG (jumlah karyawan yang terpapar bising
Salah satu lokasi di PT. ABC yang memiliki sesuai grup masing-masing) [14], [15].
intensitas bising diatas ambang batas adalah area Pengukuran kebisingan yang dilakukan adalah
Grinding yang memiliki intensitas kebisingan pengukuran kebisingan personal menggunakan
diatas 90 dB [10]. Grinding berfungsi untuk noise dosimetry. Selain itu, dilakukan pengukuran
menggerus material menjadi ukuran yang cukup area kerja juga dengan menggunakan Sound Level
kecil agar partikel mineral yang mengandung Meter, yang kemudian dari hasil pengukuran
tembaga dan emas terpisah dari gangue dan host tersebut dibuatkan noise mapping suatu area [16].
rock. Langkah awal proses grinding yakni Dalam hal kajian implementasi program
dilakukan proses penggerusan oleh alat bernama konservasi kebisingan dilakukan dengan deskriptif
SAG mill (Semi Autogenus Grinding) mill yang kualitatif dengan melibatkan empat informan
terdiri dari dua unit SAG mill dengan diameter luar utama yaitu superintendent industrial hygiene,
sebesar 10,97 m dan panjang grinding yang efektif specialist industrial hygiene, dokter perusahaan,
5,53 m, penggerak bertenaga 13.425 KW dan dan operator audiometri PT. ABC dan \ melibatkan
kapasitasnya yakni 6.000-9.000 ton/jam. informan triangulasi yaitu Manajer Departemen
Ukurannya diperkecil dari 175 mm menjadi 6 mm. HSLP, Manajer Klinik, Supervisor Grinding, dan
Tujuan dari pengecilan ukuran ini adalah agar dokter perusahaan bagian Medical Check Up PT.
3
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020 e-ISSN 2721-3188 │ p-ISSN 2721-3714
ABC. Pengumpulan data dilakukan dengan 3.1. Hasil Pengukuran Noise Dosimeter
wawancara terhadap informan secara mendalam (Pengukuran Kebisingan Personal)
kemudian observasi lapangan. Triangulasi dan Pengukuran kebisingan personal dilakukan pada 6
SEG operator
reliabilitas penelitian dilakukan dengan operator milling operation dengan jadwal bekerja milling operation
mengkonfirmasi data observasi dengan selama 12 jam. Pengukuran dilakukan dengan
wawancara. menggunakan personal noise dosimeter tipe Edge
5 yang telah dikalibrasi, kemudian dipasang di
HASIL DAN PEMBAHASAN pakaian operator yang berdekatan dengan sumber
Bagian ini memuat data (dalam bentuk ringkas), pendengaran (telinga) sesuai dengan aturan yang
analisis data dan interpretasi terhadap hasil. Jika OSHA (Occupational Safety and Health
dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya Administration) dan ACGIH ( Association
mengambil proporsi terbanyak, bisa mencapai Advancing Occupational And Environmental
50% atau lebih. (huruf Times New Roman ukuran Health) yang berlaku [17]. Berikut hasil
10pt dan spasi paragraph single) pengukuran menggunakan personal noise
dosimeter:
Berdasarkan hasil pengukuran di atas dapat dilihat 3.2. Pemetaan Kebisingan di area Grinding PT
bahwa kotak tabel berwarna merah ABC SEG 2 SEG 3
memperlihatkan bahwa operator yang terpapr Pengukuran dilakukan di kedua milling operation
kebisingan lebih dari Nilai Ambang Batas (NAB) yaitu Ball Mill dan SAG Mill. Pengukuran ini
yang ditetapkan sebesar 83,3 dB. Selama bekerja, dilakukan dengan mengukur area-area pada mesin
para operator dilengkapi dengan alat pelindung grinding dengan menggunakan Sound Level Meter
telinga dengan kemampuan menurunkan tipe Quest 2900 SLM untuk selanjutnya dibuat
kebisingan maksimal 26 dB sehingga paparan peta kebisingan di lokasi kerja. Selain itu, pada
intensitas kebisingan dapat dikurangi dibawah area kerja mesin grinding terdapat ruang operator
NAB. Selain itu, para operator tidak setiap saat yang bersifat kedap suara. Ruang operator ini
berada disekitar area dengan tingkat paparan berfungsi untuk mengurangi jumlah dan tingkat
kebisingan yang tinggi. Operator hanya akan paparan kebisingan terhadap operator yang
berada di dekat mesin saat mesin awal terdapat di area Grinding. Sehingga, saat berada di
dioperasikan ataupun hendak dihentikan. area kerja, operator dapat masuk ke ruang
Sehingga, saat mengontrol operasional mesin pun, operator. Berikut hasil noise mapping di area
operator dapat melakukannya melalui ruang Grinding:
operator yang kedap suara.
4
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020 e-ISSN 2721-3188 │ p-ISSN 2721-3714
Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa audiometrik ini akan menunjukkan hasil Standard
terdapat beberapa titik di Area Grinding yang Threshold Shift (STS) base line, STS average,
memiliki Intensitas Bunyi yang melebihi Nilai serta STS change. STS base line merupakan hasil
Ambang Batas (NAB) atau dapat disebut sebuah audiometrik yang didapatkan dari tes audiometrik
kebisingan. Area yang diberi kotak merah awal. STS average merupakan hasil audiometrik
merupakan area kebisingan yang memiliki dari pekerja yang dilakukan setiap MCU,
intensitas bunyi melebihi NAB, sedangkan area sedangkan STS change adalah perubahan hasil
yang diberi warna hijau merupakan area yang STS dari hasil tes audiometrik sebelumnya.
memiliki intensitas bunyi yang sesuai atau Normalnya, hasil STS change tidak lebih dari 10
dibawah NAB. Dari pemetaan juga dapat dilihat dB. Contoh, pada tahun sebelumnya STS average
bahwa di area grinding terdapat ruang operator seorang pekerja adalah 30 dB, ketika tahun
seperti yang dijelaskan sebelumnya. Sehingga, selanjutnya hasil STS average pekerja tersebut
operator/pekerja aman dari kebisingan terlepas menjadi 45 dB. Hal tersebut menunjukkan bahwa
dari durasi paparan yang diizinkan OSHA dan hasil STS change pekerja tersebut lebih dari 10 dB.
ACGIH, karena pekerja tidak setiap saat berada di Jika hal tersebut terjadi, maka harus dilakukan
area kebisingan tersebut[18]. investigasi untuk mengetahui apakah hasil STS
change tersebut bersifat permanen atau sementara,
3.3. Tes Audiometri dalam jangka waktu kurang dari 30 hari pekerja
PT. ABC bekerjasama dengan penyedia layanan diminta untuk melakukan tes audiometrik kembali
medis melakukan tes audiometrik yang merupakan dengan syarat pekerja harus terhindar dari paparan
bagian dari Medical Check Up (MCU) pekerja bising selama 14 jam. Setelah dilakukan tes
yang dilaksanakan baik itu pada awal sesorang audiometrik, dan jika hasil tes menunjukkan STS
menjadi pekerja maupun rutin setiap tahunnya. change yang tetap lebih dari 10 dB, maka disebut
Program ini mencakup survei awal terhadap STS change permanen (penurunan pendengaran
tenaga kerja yang eksposurnya setara atau permanen). Tetapi jika hasil tes menunjukkan STS
melebihi 85 dBA untuk menetapkan base line, dan change kurang dari 10 dB, maka disebut STS
kesimpulan dari hasil audiogram bila improvement atau STS change yang bersifat
memungkinkan. Semua pekerja yang terpapar sementara.
dengan tingkat yang sama atau melebihi 85 dBA Ketika suatu pekerja terindikasi STS change
diwajibkan tes audiometrik rutin setiap permanen, maka akan ditentukan apakah pekerja
tahunannya. Tes Audiometrik yang dilakukan tersebut menderita tuli syaraf/NIHL atau tuli
berdasarkan pada standar OSHA. Dalam tes konduktif. Jika hasil audiometrik menunjukkan
5
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020 e-ISSN 2721-3188 │ p-ISSN 2721-3714
6
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020 e-ISSN 2721-3188 │ p-ISSN 2721-3714
pendek dan bersifat sementara, ketika suatu kelengkapan dan keberhasilan pelaksanaan
systempengendalian yang permanen belum dapat komponen-komponen Hearing Conservation
diimplementasikan. APD (Alat Pelindung Diri) Program di PT. ABC, PT. ABC sudah
merupakan pilihan terakhir dari suatu sistem melaksanakan program audit program setiap
pengendalian risiko tempat kerja. Antara lain tahunnya baik secara internal maupun eksternal.
dapat dengan menggunakan alat proteksi Tim auditor yang melaksanakan audit di
pendengaran berupa ear plug dan ear muff. Ear perusahaan tersebut merupakan tim auditor yang
plug dapat terbuat dari kapas, spon, dan malam kompeten. Sistem audit yang dilakukan pada
(wax) hanya dapat digunakan untuk satu kali perusahaan sudah jelas dan sesuai dengan
pakai. Sedangkan yang terbuat dari bahan karet ketentuan yang ada. Pelaksanaan audit ini
dan plastik yang dicetak (molded rubber/ plastic) dilengkapi oleh alat bantu berupa form audit.
dapat digunakan berulang kali. Alat ini dapat
mengurangi suara sampai 26 dB. Sedangkan untuk KESIMPULAN DAN SARAN
ear muff terdiri dari dua buah tutup telinga dan Secara Garis besar PT. ABC telah melaksanakan
sebuah headband. Alat ini dapat mengurangi Hearing Conservation Program dengan cukup
intensitas suara hingga 30 dB(A) dan juga dapat baik, yaitu survei kebisingan, tes audiometri,
melindungi bagian luar telinga dari benturan upaya eliminasi sumber kebisingan, rekayasa
benda keras atau percikan bahan kimia. teknik, administratif, pendidikan dan pelatihan,
penyediaan alat pelindung telinga, pencatatan dan
pelaporan, evaluasi program, dan audit program.
Pemenuhan seluruh elemen program konservasi
kebisingan ini menunjukkan keseriusan
perusahaan dalam melindungi esehatan pekerja
dari bahaya kebisingan. Adanya komitmen dari
manajemen Perusahaan tertinggi untuk melindungi
kesehatan seluruh pekerja yang ada di Perusahaan
serta tersedianya sumberdaya manusia yang
professional yang memiliki pengetahuan yang baik
terkait kebisingan dan cara pengendaliannya.
Selain itu, tersedianya fasilitas yang memadai
dalam keberlangsungan HCP ini, yaitu tersedianya
alat pelindung telinga yang mencukupi, alat
pengukur kebisingan, ruang tes audiometri, serta
ruang istirahat/ ruang operator bagi operator di
area grinding.Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa aspek input sangat berpengaruh terhadap
Gambar 2. Pemilihan Tipe Alat Pelindung terlaksananya aspoek proses, dan aspek proses
Telinga sangat berpengaruh terhadap aspek output. Saran
untuk PT. ABC agar melaksanakan proses evaluasi
3.9. Pencatatan dan Pelaporan dan audit untuk Hearing Conservation Program
Hasil tes audiometrik dikelola oleh Audiologist secara menyeluruh dan utuh per elemen sehingga
dari penyedia layanan medis bekerja sama dengan didapatkan perbaikan secara berkelanjutan.
Industrial Hygiene dari Departemen Safety PT.
ABC. Sedangkan untuk hasil survei kebisingan,
hasil pengukuran kebisingan area maupun REFERENSI
personal dikelola dan di input ke dalam Medget [1] L. M. Saleh and A. Wahyu, "K3
(Sesuai Similar Exposure Group) oleh Industrial Pertambangan Kajian Keselamatan Dan
Hygiene Departemen Safety PT. AMNT. Kesehatan Kerja Sektor Pertambangan."
Penerbit: Deepublish. 2019.
3.10. Evaluasi Program dan Audit [2] D. M. ESDM, “Kepdirjen Minerba
PT. AMNT melakukan evaluasi terhadap No.185.K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk
pelaksanaan Hearing Conservation Program Teknis Pelaksanaan Keselamatan
setiap tahunnya melalui Health Risk Assessment Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian
yang telah diklasifikasi berdasarkan similar dan Pelaporan Sistem Manajemen
exposure group masing-masing area kerja. Keselamatan Pertambangan Mineral dan
Evaluasi juga dilakukan untuk menilai Batubara”. 2019.
7
Volume 1 Nomor 2, Juli 2020 e-ISSN 2721-3188 │ p-ISSN 2721-3714
[3] K. ESDM, “Peraturan Menteri ESDM No. Recent Adv. Miner. Process. Plant Des., Vol.
1827 tahun 2018 tentang Kaidah 190, 2009.
Keselamatan Pertambangan.” 2018. [13] A. H. Suter and J. R. Franks, "A practical
[4] K. ESDM, “Peraturan Menteri ESDM No. guide to effective hearing conservation
26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah programs in the workplace". US Department
Pertambangan yang Baik dan Pengawasan of Health and Human Services, Public
Pertambangan Mineral dan Batubara,.” Health Service, Centers …, 1990.
2018. [14] M. R. Gómez, “Factors associated with
[5] R. Indonesia, “Pemerintah Nomor 50 tahun exposure in Occupational Safety and Health
2012 Penerapan Sistem Manajemen Administration data,” American Industrial
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.” 2012. Hygiene Association Journal, vol. 58, no. 3,
[6] Kemenaker, “Peraturan Menteri Tenaga pp. 186–195, 1997.
Kerja No. 5 Tahun 2018 tentang [15] M. Vadali, G. Ramachandran, and J.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mulhausen, “Exposure modeling in
Lingkungan Kerja.” 2018. occupational hygiene decision making,” J.
[7] F. R. Spellman, "Industrial Hygiene Occup. Environ. Hyg., vol. 6, no. 6, pp. 353–
Simplified: A Guide to Anticipation, 362, 2009.
Recognition, Evaluation, and Control of [16] “Sound Exposure Meter: Periodic Test
Workplace Hazards". Penerbit Bernan Press: Performance Comparison Based ...: Ingenta
2017. Connect.”
[8] D. Mayasari and R. Khairunnisa, https://www.ingentaconnect.com/contenton
“Pencegahan Noise Induced Hearing Loss e/ince/incecp/2019/00000259/00000007/art
pada Pekerja Akibat Kebisingan,” Jurnal 00061 [Diakses pada 12 Mei 2020]
Agromedicine, Vol. 4, No. 2, pp. 354–360, [17] “Edge 5 Personal Noise Dosimeter -.”
2017. https://tsi.com/products/noise-dosimeters-
[9] M. Hadzi-Nikolova, D. Mirakovski, and N. and-sound-level-meters/noise-
Doneva, “Noise Induced Hearing Loss dosimeters/edge-5-personal-noise-
(NIHL) in mining,” 2016. dosimeter/ [Diakses pada 12 Mei 2020]
[10] D. G. Almond and W. Valderrama, [18] “Evaluating the Risk of Noise-Induced
“Performance enhancement tools for Hearing Loss Using Different Noise
grinding mills,” in International Platinum Measurement Criteria | Annals of Work
Conference ‘Platinum Adding Value, The Exposures and Health | Oxford Academic.”
South African Institute of Mining and https://academic.oup.com/annweh/article/62
Metallurgy, 2004. /3/295/4837312 [Diakses pada 12 Mei 2020]
[11] B. Burger, K. McCaffery, A. Jankovic, W. [19] Menteri Kesehatan RI, “Peraturan Menteri
Valery, and I. McGaffin, “Batu Hijau model Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
for throughput forecast, mining and milling Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan
optimisation and expansion studies,” Adv. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja.” 2016.
Comminution Kawatra K Ed SME [20] B. Beamer, “Noise Control Engineering
Englewood CHI USA, p. 461, 2006. Strategies,” in ASSE Professional
[12] J. Orlich, J. Gathje, and R. Kappes, “The Development Conference and Exposition,
application of froth flotation for gold 2016.
recovery at Newmont Mining Corporation,”