Wawancara Dengan KEPSEK
Wawancara Dengan KEPSEK
Yang diwawancarai :
Tujuan Wawancara : Wawancara ini memiliki tujuan untuk memperoleh data atau
Jogosari Pandaan.
Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah kami pada masa pandemi covid meliputi
pembelajaran daring dan luring. Pembelajaran daring dilakukan secara online yaitu guru
bertatap muka dengan murid Melalui aplikasi Zoom meeting maupun video call aplikasi
WhatsApp. Untuk metode luring guru membuat video pembelajaran yang di-share di grup
WA wali murid dan memberikan penugasan berupa worksheet yang dilakukan bertahap
Strategi yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi kepada wali murid terkait
kegiatan pembelajaran daring maupun luring yang sangat membutuhkan dukungan dari
wali murid baik penyediaan gadget ataupun HP yang mendukung kegiatan belajar
mengajar secara online ataupun dukungan dari wali murid saat mengambil tugas di sekolah
tentunya tetap memperhatikan atau menerapkan protokol kesehatan tetap kita sediakan di
sekolah bilik desinfektan dan juga penyemprotan kita laksanakan di tiap kelas dan juga kita
Untuk luring itu kita butuhkan dukungan dari wali murid saat pengumpulan tugas Tepat
Waktu Karena sebagian besar wali murid bekerja sehingga saat mendampingi putra-
putrinya waktunya terbatas dan pengumpulan tugasnya kita atur sedemikian rupa sehingga
2) Kebijakan apa yang diambil oleh kepala sekolah dalam kegiatan pembelajaran masa
Yaitu yang pertama membentuk satgas covid sekolah, meliputi Surat Keputusan Kepala
Sekolah, struktur kepanitiaan, SOP, memenuhi kebutuhan operasional sarpras untuk kondisi
darurat pandemi, serta merancang model pembelajaran yang sesuai dan tepat sasaran
Sekolah memiliki panduan pembelajaran tatap muka di masa pandemic Sekolah melakukan
pendataan dan pemetaan pendidikan dan tenaga kependidikan yang sudah divaksinasi,
Sekolah memiliki surat persetujuan siswa mengikuti PTM di sekolah yang ditandatangani
orang tua, Sekolah memiliki surat persetujuan dan rekomendasi pelaksanaan pembelajaran
tatap muka terbatas dari muspika, satuan tugas penanganan covid Kecamatan, serta komite
petugas pencegahan covid di sekolah dan mengatur piket secara berkala, Sekolah sudah
mengatur jadwal kegiatan pembelajaran tatap muka yang sesuai dengan aturan
Penyiapan ruang kelas yang sesuai dengan PTM terbatas penyiapan guru yang sesuai
dengan aturan PT MT terbatas penyiapan toilet yang sesuai dengan aturan penyiapan
fasilitas cuci tangan secara lengkap serta fasilitas pendukung protokol kesehatan lainnya
3. Keputusan Presiden Nomor 7 tahun 2020 tentang gugus tugas percepatan Covid 19
4. Surat edaran Menteri pendayagunaan aparatur negara dan Reformasi birokrasi nomor
19 tahun 2020 tentang penyesuaian sistem kerja aparatur sipil negara dalam upaya
5. Surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 3 tahun 2020 tentang
penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan? Jika sudah, apa saja sarana pendukung yang
Yaitu pertama diantaranya yang pertama adalah penyiapan ruang kelas diantaranya
pengaturan jarak kursi dan meja siswa tiap kelas maksimal berisi 50% dari jumlah siswa
yang seharusnya yaitu maksimal 18 siswa kemudian mengatur ventilasi dan pencahayaan
yang cukup,
Yang kedua, penyiapan ruang guru misalnya ruang guru dibersihkan secara berkala
sekolah juga melakukan penyemprotan ruang guru dengan desinfektan kemudian sekolah
mengatur kursi dan meja dalam ruang guru dengan jarak 1,5 m untuk kursi dan meja yang
tidak dipakai telah dirapikan serta ruang guru memiliki ventilasi dan pencahayaan yang
cukup.
Yang ketiga yaitu penyiapan fasilitas cuci tangan secara lengkap di mana disediakan tempat
cuci tangan dengan air bersih yang mengalir sesuai dengan rasio jumlah warga sekolah
Yang keempat adalah penyiapan toilet sekolah melakukan pembersihan ruang toilet secara
rutin dan disemprot dengan desinfektan serta ruang toilet memiliki ventilasi serta
Yang kelima yaitu penyiapan fasilitas pendukung protokol kesehatan misalnya sekolah
menyiapkan masker atau facial yang memadai kemudian menyiapkan termok an dan alat
termodesinfektan, sekolah juga menyiapkan simbol atau tanda untuk jaga jarak aman pada
tempat-tempat yang dilalui di sekolah, ruang UKS Sesuai dengan standar sekolah sekolah
juga menyiapkan ruang isolasi sementara yang dekat dengan pintu keluar sekolah, dan
terakhir sekolah menyiapkan sarana transportasi khusus untuk penanganan warga sekolah
5) Apakah kebjakkan tersebut sudah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik,
kegiatannya?
Yah Menurut kami kebijakan tersebut telah mengutamakan kesehatan dan keselamatan
Bentuk kegiatannya antara lain semua warga sekolah dan tamu memakai masker, sebelum
masuk ke wilayah sekolah di gerbang sekolah dilakukan pengukuran suhu dan wajib
Semua warga sekolah mematuhi aturan untuk duduk dan tetap menjaga jarak, saya selaku
kepala sekolah juga telah menyusun jadwal pelajaran tatap muka dan daring yang sesuai
dengan SOP pembelajaran. Waktu itu peserta didik yang hadir dibatasi 50% dengan
pelaksanaannya dijadwal beda hari PTMT dan ada yang daring pembelajaran tatap muka
hanya terbatas pada satu shift saja. Selain itu semua warga sekolah mematuhi dan melalui
jalur yang ditentukan saat kedatangan dan kepulangan dari sekolah yaitu adanya jalur
evakuasi ada juga aturan yang melarang orang tua untuk tidak menunggu anaknya di dalam
area sekolah dan ini sudah disosialisasikan dengan orang tua secara virtual sebelum
pelaksanaan PT MT tersebut dan yang terakhir juga orang tua mematuhi larangan untuk
tidak menunggu anaknya di dalam area sekolah dengan dilengkapi jadwal antar jemput
secara khusus.
6) Bagaimana cara yang dilakuan oleh kepala sekolah dalam merumuskan sebuah kebijakan
Pandaan ?
Ma'ruf jogosari Pandaan adalah melalui koordinasi dan rapat dinas yang dilakukan oleh
bersama muspika Kecamatan Pandaan, yang kemudian dilanjutkan dalam rapat bersama
pembina & dewan pengurus yayasan LP Ma'arif Pandaan. Hasil rapat kemudian
disosialisasikan kepada warga sekolah terutama dewan guru serta sosialisasi langsung
melalui Zoom meeting bersama orang tua siswa yang dilakukan secara online
7) Apakah sekolah sudah menerapkan fleksibilitas untuk memilih kurikulum seperti anjuran
SKB tiga menteri tanggal 7 agustus 2020 pada pembelajaran masa pandemic Covid-19 di
Sekolah kami menggunakan kurikulum darurat yang ditetapkan oleh Kemendikbud ristek
dalam penanganan pandemi covid 2019. Kurikulum darurat ini merupakan implementasi
dari kurikulum 2013 yang telah disederhanakan dan disesuaikan dengan situasi kondisi
yang berlangsung saat itu, namun tetap disesuaikan dengan iklim di SD Maarif sendiri yang
pada dasarnya mengusung sekolah inovatif yang berlandaskan agama. Jadi penerapannya
fleksibel untuk anak-anak disesuaikan dengan pembiasaan yang selama ini dilakukan di
Misalnya pada penerapannya untuk pembelajaran daring guru menggunakan media online
yaitu Zoom meeting, Google meet, maupun WhatsApp video call. Interaksi secara online ini
diharapkan membantu guru untuk tetap dekat dengan siswa yang berada di rumah dan
Untuk metode luring guru kami membuat video pembelajaran berkenaan dengan materi
yang akan disampaikan yang dilengkapi dengan penugasan praktek maupun tertulis atau
berupa worksheet.
Untuk pengambilan penugasan tersebut dilakukan oleh wali murid setiap bulan sekali
mengerjakan tugas tersebut di rumah dengan jadwal harian khusus yang diberikan oleh
guru kelas masing-masing dan pantauannya tetap dilakukan secara online melalui grup
8) Bagaimana langkah kepala sekolah dalam membantu mengatasai kendala yang dihadapi oleh
pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik pada pembelejaran masa pandemic
Kendala yang dihadapi oleh pendidik ketika itu adalah bagaimana tetap memberikan
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sementara tidak bisa dilakukan secara
tatap muka langsung. Hal ini kami jadikan sebuah tantangan untuk memenuhi komitmen
kami sebagai sekolah inovatif. Sekolah kemudian melakukan pelatihan pembuatan media
interaktif secara online yaitu pembuatan video pembelajaran dengan mendatangkan
Kendala yang dihadapi oleh peserta didik diantaranya tidak bisa menyerap materi secara
maksimal meskipun dilakukan secara online tapi tanpa observasi langsung dan nyata bagi
anak usia sekolah dasar tentu saja hal ini masih dirasakan abstrak. Pelaksanaan
pembelajaran online dengan waktu yang terbatas juga menjadi penyebab penyampaian
materi yang tidak maksimal, tidak terlaksananya program pembiasaan dan pendidikan
karakter secara langsung, kurangnya partisipasi dari orang tua serta keterbatasan sarana
prasarana berupa kuota data menyebabkan hambatan yang serius pada pembelajaran jarak
jauh ini. Meskipun sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kendala
ini namun tetap saja pelaksanaannya belum maksimal karena banyak kendala yang begitu
Tetap saja sekolah merasakan problematika learning loss pada masa pandemi tersebut.
9) Bagaimana Pengawasan yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau
Pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan seperti yang dijelaskan di atas adalah secara
online melalui aplikasi-aplikasi khusus. Betapa pun keras usaha yang dilakukan oleh guru
selama pembelajaran tersebut tetap tidak bisa menggantikan sentuhan langsung antara
guru dengan murid di sekolah. Terus terang kami merasakan kehilangan banyak sekali
momen selama proses pembelajaran jarak jauh ini. Baik pendidik, peserta didik, maupun
orang tua sama-sama mengalami kendala yang serius.Perencanaan maupun tindak lanjut
yang direncanakan tetap saja tidak bisa mengisi kekosongan yang terjadi pada model
Ketika itu sekolah kami berusaha memenuhi daftar periksa dan menyiapkan protokol
kesehatan, pembelajaran tatap muka tidak dilakukan selama ada larangan dari pusat.
Kemudian setelah ada perizinan atau kelonggaran terhadap masa ini maka pembelajaran
tatap muka terbatas di sekolah kami dilaksanakan melalui fase transisi yaitu Selama 2 bulan
pertama sejak dimulainya pembelajaran tatap muka berlangsung, dan fase atau masa
Pada masa transisi bulan pertama kami melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah
namun hanya sebanyak 50% selanjutnya pada bulan ke-2 dan ketiga dilaksanakan dengan
kehadiran anak-anak 100% namun dengan jadwal yang tidak penuh di sekolah. Jam belajar
anak-anak juga belum maksimal atau penuh seperti masa normal karena banyaknya jumlah
rombel di sekolah kami. Untuk orang tua yang menerapkan protokol kesehatan maksimal
dan tidak mengizinkan anaknya melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah maka kami
tetap fleksibel dengan melayani kebutuhan belajar secara online namun disamakan dengan
pembelajaran di sekolah.
Untuk anak-anak yang melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah maka penerapan
yang dilakukan adalah berdasarkan SOP satgas covid sekolah. Jam belajar masih terbatas,
tidak ada jam istirahat, dan jam pulang anak-anak diatur sedemikian sehingga anak-anak
Ketika itu Kantin Sekolah juga ditutup sehingga anak-anak membawa bekal dari rumah.