Anda di halaman 1dari 11

Pedoman Wawancara

Tanggal Wawancara : 25 Mei 2022

Tempat Wawancara : SD Maarif Jogosari Pandaan

Waktu Wawancara : Pagi

Yang diwawancarai :

a. Nama : Khusnaini, S.Pd

b. Jabatan : Kepala Sekolah

Tujuan Wawancara : Wawancara ini memiliki tujuan untuk memperoleh data atau

informasi yang akurat tentang strategi kepala sekolah dalam

kebijakan pembelajaran masa pandemi Covid-19 di SD Maarif

Jogosari Pandaan.

Wawancara dengan Kepala Sekolah

1) Bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan d SD Maarif Jogosari Pandaan pada

masa pandemi Covid-19 ?

Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah kami pada masa pandemi covid meliputi

pembelajaran daring dan luring. Pembelajaran daring dilakukan secara online yaitu guru

bertatap muka dengan murid Melalui aplikasi Zoom meeting maupun video call aplikasi

WhatsApp. Untuk metode luring guru membuat video pembelajaran yang di-share di grup

WA wali murid dan memberikan penugasan berupa worksheet yang dilakukan bertahap

setiap 2 minggu sekali.

Strategi yang dilakukan adalah dengan memberikan informasi kepada wali murid terkait

kegiatan pembelajaran daring maupun luring yang sangat membutuhkan dukungan dari
wali murid baik penyediaan gadget ataupun HP yang mendukung kegiatan belajar

mengajar secara online ataupun dukungan dari wali murid saat mengambil tugas di sekolah

tentunya tetap memperhatikan atau menerapkan protokol kesehatan tetap kita sediakan di

sekolah bilik desinfektan dan juga penyemprotan kita laksanakan di tiap kelas dan juga kita

berikan hand sanitizer kepada wali murid Saat memasuki sekolah.

Untuk luring itu kita butuhkan dukungan dari wali murid saat pengumpulan tugas Tepat

Waktu Karena sebagian besar wali murid bekerja sehingga saat mendampingi putra-

putrinya waktunya terbatas dan pengumpulan tugasnya kita atur sedemikian rupa sehingga

tidak memberatkan kepada siswa maupun wali murid

2) Kebijakan apa yang diambil oleh kepala sekolah dalam kegiatan pembelajaran masa

pandemic Covid-19 di SD Maarif Jogosari Pandaan ?

Yaitu yang pertama membentuk satgas covid sekolah, meliputi Surat Keputusan Kepala

Sekolah, struktur kepanitiaan, SOP, memenuhi kebutuhan operasional sarpras untuk kondisi

darurat pandemi, serta merancang model pembelajaran yang sesuai dan tepat sasaran

menghadapi kondisi tersebut.

Sekolah memiliki panduan pembelajaran tatap muka di masa pandemic Sekolah melakukan

sosialisasi tentang adaptasi Kebiasaan Baru dalam pelaksanaan PTMT,Sekolah melakukan

pendataan dan pemetaan pendidikan dan tenaga kependidikan yang sudah divaksinasi,

Sekolah memiliki surat persetujuan siswa mengikuti PTM di sekolah yang ditandatangani

orang tua, Sekolah memiliki surat persetujuan dan rekomendasi pelaksanaan pembelajaran

tatap muka terbatas dari muspika, satuan tugas penanganan covid Kecamatan, serta komite

sekolah untuk pelaksanaan PTM di sekolah,


Sekolah dapat mengakses unit layanan kesehatan terdekat, Sekolah membentuk satuan

petugas pencegahan covid di sekolah dan mengatur piket secara berkala, Sekolah sudah

mengatur jadwal kegiatan pembelajaran tatap muka yang sesuai dengan aturan

pembelajaran di masa pandemi covid 2019, Untuk penyiapan sarpras diantaranya :

Penyiapan ruang kelas yang sesuai dengan PTM terbatas penyiapan guru yang sesuai

dengan aturan PT MT terbatas penyiapan toilet yang sesuai dengan aturan penyiapan

fasilitas cuci tangan secara lengkap serta fasilitas pendukung protokol kesehatan lainnya

dilengkapi dengan kepatuhan menjalankan protokoler kesehatan serta sop pembelajaran

tatap muka terbatas.

3) Apa saja yang menjadi dasar dalam mengambil kebjakan tersebut ?

1. Undang-undang nomor 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular,

2. Undang-undang nomor 6 tahun 2018 tentang kekarantinaan kesehatan,

3. Keputusan Presiden Nomor 7 tahun 2020 tentang gugus tugas percepatan Covid 19

4. Surat edaran Menteri pendayagunaan aparatur negara dan Reformasi birokrasi nomor

19 tahun 2020 tentang penyesuaian sistem kerja aparatur sipil negara dalam upaya

pencegahan penyebaran covid-19 di lingkungan instansi pemerintah,

5. Surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 3 tahun 2020 tentang

pencegahan Covid 19 pada satuan pendidikan


4) Apakah kebijakan yang dambil oleh kepala sekolah tersebut sudah didukung dengan

penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan? Jika sudah, apa saja sarana pendukung yang

disediakan dalam menghadapi kegatan pembelajaran pada masa pandemic Covid-19 di SD

Maarif Jogosari Pandaan ?

Yaitu pertama diantaranya yang pertama adalah penyiapan ruang kelas diantaranya

sekolah selalu dibersihkan menggunakan desinfektan secara berkala kemudian melakukan

pengaturan jarak kursi dan meja siswa tiap kelas maksimal berisi 50% dari jumlah siswa

yang seharusnya yaitu maksimal 18 siswa kemudian mengatur ventilasi dan pencahayaan

yang cukup,

Yang kedua, penyiapan ruang guru misalnya ruang guru dibersihkan secara berkala

sekolah juga melakukan penyemprotan ruang guru dengan desinfektan kemudian sekolah

mengatur kursi dan meja dalam ruang guru dengan jarak 1,5 m untuk kursi dan meja yang

tidak dipakai telah dirapikan serta ruang guru memiliki ventilasi dan pencahayaan yang

cukup.

Yang ketiga yaitu penyiapan fasilitas cuci tangan secara lengkap di mana disediakan tempat

cuci tangan dengan air bersih yang mengalir sesuai dengan rasio jumlah warga sekolah

dilengkapi dengan sabun cuci tangan serta drainase yang baik,

Yang keempat adalah penyiapan toilet sekolah melakukan pembersihan ruang toilet secara

rutin dan disemprot dengan desinfektan serta ruang toilet memiliki ventilasi serta

pencahayaan yang cukup baik,

Yang kelima yaitu penyiapan fasilitas pendukung protokol kesehatan misalnya sekolah

menyiapkan masker atau facial yang memadai kemudian menyiapkan termok an dan alat

termodesinfektan, sekolah juga menyiapkan simbol atau tanda untuk jaga jarak aman pada
tempat-tempat yang dilalui di sekolah, ruang UKS Sesuai dengan standar sekolah sekolah

juga menyiapkan ruang isolasi sementara yang dekat dengan pintu keluar sekolah, dan

terakhir sekolah menyiapkan sarana transportasi khusus untuk penanganan warga sekolah

bila terkena viru.

5) Apakah kebjakkan tersebut sudah mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik,

pendidik, tenaga kependidikan, dan keluarga secara umum? Bagaimana Bentuk

kegiatannya?

Yah Menurut kami kebijakan tersebut telah mengutamakan kesehatan dan keselamatan

peserta didik serta stakeholder dalam sekolah secara umum.

Bentuk kegiatannya diantaranya adalah kepatuhan menjalankan protokoler kesehatan serta

adanya SOP pembelajaran tatap muka terbatas.

Bentuk kegiatannya antara lain semua warga sekolah dan tamu memakai masker, sebelum

masuk ke wilayah sekolah di gerbang sekolah dilakukan pengukuran suhu dan wajib

mencuci tangan dengan sabun disertai penyemprotan desinfektan,

Semua warga sekolah mematuhi aturan untuk duduk dan tetap menjaga jarak, saya selaku

kepala sekolah juga telah menyusun jadwal pelajaran tatap muka dan daring yang sesuai

dengan SOP pembelajaran. Waktu itu peserta didik yang hadir dibatasi 50% dengan

pelaksanaannya dijadwal beda hari PTMT dan ada yang daring pembelajaran tatap muka

hanya terbatas pada satu shift saja. Selain itu semua warga sekolah mematuhi dan melalui

jalur yang ditentukan saat kedatangan dan kepulangan dari sekolah yaitu adanya jalur

evakuasi ada juga aturan yang melarang orang tua untuk tidak menunggu anaknya di dalam

area sekolah dan ini sudah disosialisasikan dengan orang tua secara virtual sebelum
pelaksanaan PT MT tersebut dan yang terakhir juga orang tua mematuhi larangan untuk

tidak menunggu anaknya di dalam area sekolah dengan dilengkapi jadwal antar jemput

secara khusus.

6) Bagaimana cara yang dilakuan oleh kepala sekolah dalam merumuskan sebuah kebijakan

yang berhubungan dengan pembelajaran masa pandemi Covid-19 d SD Maarif Jogosari

Pandaan ?

Perumusan kebijakan yang berhubungan dengan pembelajaran masa pandemi covid di SD

Ma'ruf jogosari Pandaan adalah melalui koordinasi dan rapat dinas yang dilakukan oleh

Kepala Sekolah bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan setempat, koordinasi

bersama muspika Kecamatan Pandaan, yang kemudian dilanjutkan dalam rapat bersama

pembina & dewan pengurus yayasan LP Ma'arif Pandaan. Hasil rapat kemudian

disosialisasikan kepada warga sekolah terutama dewan guru serta sosialisasi langsung

melalui Zoom meeting bersama orang tua siswa yang dilakukan secara online

7) Apakah sekolah sudah menerapkan fleksibilitas untuk memilih kurikulum seperti anjuran

SKB tiga menteri tanggal 7 agustus 2020 pada pembelajaran masa pandemic Covid-19 di

SD Maarif Jogosari Pandaan ? Bagaimana bentuk penerapannya ?

Sekolah kami menggunakan kurikulum darurat yang ditetapkan oleh Kemendikbud ristek

dalam penanganan pandemi covid 2019. Kurikulum darurat ini merupakan implementasi

dari kurikulum 2013 yang telah disederhanakan dan disesuaikan dengan situasi kondisi

yang berlangsung saat itu, namun tetap disesuaikan dengan iklim di SD Maarif sendiri yang

pada dasarnya mengusung sekolah inovatif yang berlandaskan agama. Jadi penerapannya
fleksibel untuk anak-anak disesuaikan dengan pembiasaan yang selama ini dilakukan di

sekolah Ketika pembelajaran tatap muka.

Misalnya pada penerapannya untuk pembelajaran daring guru menggunakan media online

yaitu Zoom meeting, Google meet, maupun WhatsApp video call. Interaksi secara online ini

diharapkan membantu guru untuk tetap dekat dengan siswa yang berada di rumah dan

melakukan observasi Meskipun tidak secara penuh.

Untuk metode luring guru kami membuat video pembelajaran berkenaan dengan materi

yang akan disampaikan yang dilengkapi dengan penugasan praktek maupun tertulis atau

berupa worksheet.

Untuk pengambilan penugasan tersebut dilakukan oleh wali murid setiap bulan sekali

datang ke sekolah mengambil tugas anak-anaknya. Pada pelaksanaannya anak-anak

mengerjakan tugas tersebut di rumah dengan jadwal harian khusus yang diberikan oleh

guru kelas masing-masing dan pantauannya tetap dilakukan secara online melalui grup

WhatsApp

8) Bagaimana langkah kepala sekolah dalam membantu mengatasai kendala yang dihadapi oleh

pendidik, peserta didik, dan orang tua peserta didik pada pembelejaran masa pandemic

Covid-19 di SD Maarif Jogosari Pandaan ?

Kendala yang dihadapi oleh pendidik ketika itu adalah bagaimana tetap memberikan

pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sementara tidak bisa dilakukan secara

tatap muka langsung. Hal ini kami jadikan sebuah tantangan untuk memenuhi komitmen

kami sebagai sekolah inovatif. Sekolah kemudian melakukan pelatihan pembuatan media
interaktif secara online yaitu pembuatan video pembelajaran dengan mendatangkan

narasumber yang ahli di bidang IT.

Kendala yang dihadapi oleh peserta didik diantaranya tidak bisa menyerap materi secara

maksimal meskipun dilakukan secara online tapi tanpa observasi langsung dan nyata bagi

anak usia sekolah dasar tentu saja hal ini masih dirasakan abstrak. Pelaksanaan

pembelajaran online dengan waktu yang terbatas juga menjadi penyebab penyampaian

materi yang tidak maksimal, tidak terlaksananya program pembiasaan dan pendidikan

karakter secara langsung, kurangnya partisipasi dari orang tua serta keterbatasan sarana

prasarana berupa kuota data menyebabkan hambatan yang serius pada pembelajaran jarak

jauh ini. Meskipun sekolah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kendala

ini namun tetap saja pelaksanaannya belum maksimal karena banyak kendala yang begitu

kompleks dialami sekolah.

Tetap saja sekolah merasakan problematika learning loss pada masa pandemi tersebut.

9) Bagaimana Pengawasan yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran jarak jauh atau

daring pada pembelajaran masa pandemic Covid-19 di SD Maarif Jogosari Pandaan ?

Pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan seperti yang dijelaskan di atas adalah secara

online melalui aplikasi-aplikasi khusus. Betapa pun keras usaha yang dilakukan oleh guru

selama pembelajaran tersebut tetap tidak bisa menggantikan sentuhan langsung antara

guru dengan murid di sekolah. Terus terang kami merasakan kehilangan banyak sekali

momen selama proses pembelajaran jarak jauh ini. Baik pendidik, peserta didik, maupun

orang tua sama-sama mengalami kendala yang serius.Perencanaan maupun tindak lanjut

yang direncanakan tetap saja tidak bisa mengisi kekosongan yang terjadi pada model

pembelajaran online ini.


10) Strategi apa yang dibuat oleh kepala sekolah dalam menghadapi permasalahan pembelajaran

pada masa pandemic Covid-19 di SD maarif Jogosari Pandaan ?

Ya itu terutama adalah mengikuti panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa

pandemi covid 19 berdasarkan anjuran Menteri Pendidikan Kebudayaan, Menteri Agama,

Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, serta dinas setempat.

Ketika itu sekolah kami berusaha memenuhi daftar periksa dan menyiapkan protokol

kesehatan, pembelajaran tatap muka tidak dilakukan selama ada larangan dari pusat.

Kemudian setelah ada perizinan atau kelonggaran terhadap masa ini maka pembelajaran

tatap muka terbatas di sekolah kami dilaksanakan melalui fase transisi yaitu Selama 2 bulan

pertama sejak dimulainya pembelajaran tatap muka berlangsung, dan fase atau masa

Kebiasaan Baru (new normal.

Pada masa transisi bulan pertama kami melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah

namun hanya sebanyak 50% selanjutnya pada bulan ke-2 dan ketiga dilaksanakan dengan

kehadiran anak-anak 100% namun dengan jadwal yang tidak penuh di sekolah. Jam belajar

anak-anak juga belum maksimal atau penuh seperti masa normal karena banyaknya jumlah

rombel di sekolah kami. Untuk orang tua yang menerapkan protokol kesehatan maksimal

dan tidak mengizinkan anaknya melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah maka kami

tetap fleksibel dengan melayani kebutuhan belajar secara online namun disamakan dengan

pembelajaran di sekolah.

Untuk anak-anak yang melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah maka penerapan

yang dilakukan adalah berdasarkan SOP satgas covid sekolah. Jam belajar masih terbatas,
tidak ada jam istirahat, dan jam pulang anak-anak diatur sedemikian sehingga anak-anak

pulangnya tidak bersamaan untuk mencegah kerumunan.

Ketika itu Kantin Sekolah juga ditutup sehingga anak-anak membawa bekal dari rumah.

Kegiatan olahraga dan ekstrakurikuler juga tidak dilakukan.


11) Apa saja peran sekolah dalam memotivasi tenaga pendidik agar tetap melakukan

kegiatan pembelajaran ditengah wabah pandemi Covid-19 ? (jawaban dimulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan controlling)

Anda mungkin juga menyukai