Anda di halaman 1dari 7
INDEPT, Vol 8, No.3 Oktober 2038 Issn 2087-9245, PEMBUATAN ALAT UJI KAPASITOR DAN PENGUKUR KAPASITANSI YANG MENGGUNAKAN MULTIMETER ‘Andiano Putra’, Heni Puspita, MT? Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Nurtonio Bandung ABSTRAKSI Untuk menguji kapasitor dapat dilakukan dengan menggunakan ohm meter, tetapi hanya berlaku untuk kapasitor yang kapasitansinya lebih besar dari IF. Untuk C < 1uF diperiukan alat khusus yang tidak dijual dipasaran, Untuk mengukur kapasitansi diperlukan C-meter yang harganya relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh perorangan yang gemar bereksperimen dengan peralatan elektronika Rangkaian penguji kapasitor_memanfaatkan konstanta waktu pengisian dengan arus pengisian yang diperkuat sebelum diperagakan oleh light emitting diode (LED). Pengukuran kapasitansi memanfaatkan rangkaian astable dan monostable multivibrator sedemikian rupa sehingga perubahannya kapasitansi dari kapasitor yang diukur akan mengubah lebar pulsa, ini akan ‘menghasilkan tegangan DC yang berbeda. Jadi, tegangan OC yang terukur oleh voltmeter berbanding, lurus dengan kapasitansi C yang sedang diukur Prototype alat bekerja cukup baik. Alat uji dapat menguji Kondisi (short atau open) kapasitor dengan kapasitansi dari 330 pF sampai sekitar 2200uF. Karena menggunakan rangkaian yang sederhana dengan komponen yang mudah didapat, maka alat ini akan mudah dibuat sendiri sehingga dapat melengkapi alat uji/alat ukur yang belum dimitki PENDAHULUAN Kapasitor adalah komponen yang Seringkali kapasitor sudah sedikit bocor banyak digunakan dalam — membentuk sehingga tidak lagi dapat menyimpan muatan rangkaian elektronika selain resistor dan listrik dengan baik jadi agak sulit divji komponen-komponen lainnya, Jika kapasitor menggunakan multimeter. Selain itu, kapasitor ‘mengalami kerusakan (short atau open) atau yang berkapasitansi kecil(< 0,1} tidak mudah kapasitansinya jauh berubah, maka rangkaian diyji dengan ohm meter. Oleh karena itu, yang menggunakan kapasitor tersebut tidak untuk mengatasinya diperlukan alat uji khusus ‘akan berfungsi dengan baik. Untuk yang sayang sekali tidak ada dijual di pasaran mengetahui rusak atau tidaknya suatu Selain itu, banyak ditemukan kapasitor kapasitor diperlukan alat uji kapasitor, dan yang nilai kapasitansinya (tertulis pada untuk mengetahuinilai__kapasitansinya kemasannya) sudah terhapus atau tidak jelas 0,1)1) Jka suatu kapasitor dihubungkan dengan multimeter, mula-mula tahanannya kecil ketika mutai mengisi, tetapi kemudian akan Kembali menjadi besar (~) setelah terisi penuh. Masalshnys perubahan tahanan tersebut hanya bisa diamati untuk kapasitansi yang cukup besar saja. Hal ini dapat diatasi dengan memperkuat (memperbesar) arus pengisian dengan menggunakan penguat OC. Sebagai indicator dapat menggunakan LED (Light Emitting Diode) dengan alat ini, maka kapasitor yang mempunyai kapasitansi kecil {< 1nF) akan dapat diuji kondisinya Untuk mengukur kapasitansi suatu apasitor diperlukan alat ukur khusus yang dit diperoleh di pasaran dan harganya relatit makan C meter, Alat ini agak sulit mahal. Dengan menambahkan rangkaian tertentu. (astable dan monostable multi vibrotor), maka multimeter (Voltmeter OC) ‘akan dapat digunakan sebagai pengukur apasitansi untuk jangkauan (range) tertentu. Kondisi ini akan cukup menyulitkan atau lektronika mahasiswa penggemar lainnya ketika mengalami kesus yang sama 39 ssh 2087-9265, seperti tersebut diatas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mencoba mengatasinya, Rumusan Masalah Masalahnya ialah bagaimana_mem- buat alat yang dapat mengguji baik atau buruknya suatu kapasitor dan juga dapat mengukur kapasitansi dengan menggunakan multimeter yang memenuhi persyaratan berikut: 3. Alat uji kapasitor cukup menggunakan indicator LED. b. Untuk mengukur kapasitansi suatu kapasitor. &Biaya pembuatannya relatif rendah d. lat dapat dibawa-bawa (portable) Perencanaan Pembuatan Alat Dalam pembuatan alat uji kapasitor dan pengukuran kapasitansi direncanakan sebagaimena yang tergambar dalam blok diagram, dimana dalam rangkaian terdiri dari empat bi ian. Yaitu alat _penguji kapasitor (short atau open}, pencatu daya, rangkaian pengukur —kapasitansi_kapasitor dan multimeter. Alat ini bekerja dengan power battery 9 Volt DC dan untuk penstabil tegangan menggunakan IC 7805 (data sheet dilampiran A), dari penstabil tegangan IC 7805 (data sheet dilampiran A} masuk ke rangkaian pengukur kapasitansi kapasitor yang di dalam terdapat dua IC 555 (data sheet dilampiran A) yang berfungsi sebagai astable multivibrator dan monstable multivibrator, dan langsung, terhubung ke multimeter. Bisa dilihat pada gambar 1 OEPT, Vo. 8, No.3 Oktober 2018 Gambar 1. Blok Diagram Afat Uji Kapositor dan Pengukuran Kapasitonsi Yang ‘Mengunakan Multimeter Persyaratan Alat Alat_yang dibuat harus memenuhi persyaratan berikut 2. Harus dapat menguji baik atau buruknya kapasitor yang mempunyai kapasitansi dari InF sampai 2200 pF. 2. Dapat mengukur kapasitansi dari Inf tu sampai Dengan menggunakan multimeter Alat Uji Kondisi Kapasitor. Alat_uji kondisi kapasitor bekerja berdasarkan lamanya waktu —pengujian (konstanta waktu) suatu kapasitor yang sedang diuji. Rangkaian alat ji kondisi kapasitor dapat dilihat pada gambar 2. Gombar 2, Rangkaian Alat Uji Kondisi Kapasitor 40 Issn 2087-9245 Kapasitor yang diuji adalah CUT (Copasitor Under Test). Karena konstanta waktu pengisian kapasitor berbeda-beda maka CUT terdiri dari CUT 41 dan CUT 2. CUT 1 adalah kapasitor yang kapasitansinya 1yF, sedangkan CUT 2 adalah kapasitor dengan kapasitansi 2 1F. Bila C2 1H dipasang pada CUT 1: maka LED akan menyala terlalu lama ketika saklar SW 2 ditekan, Sebaliknya bila C < 1uF dipasang pada CUT 2 maka LED akan menyala terlalu sebentar atau bahkan tak bisa menyala sewaktu SW 2 ditekan, Cara kerjanya adalah sebagai berikut imisalkan C= 10 nf akan diuji kondisinya. Karena lebih kecil dari iF maka harus dipasang pada CUT 1. Ketika saklar SW 2 ditekan, maka tegangan DC sebesar 7 wo x9 Percobaan Rangkaian Rangkaian yang pertama dicoba adalah rangkaian alat uji kondisi kapasitor. Percobaan dilakukan pada breadboard agar komponen yang dicoba bisa digunakan lagi dan penggantian komponen bisa dilakukan dengan mudah. Hasil_ percobaan cukup memvaskan. Pada percobaan ini, kapasitor yang < 1 nF, yaitu sekitar 330 pF masih bisa diuji LED 1 masih nampak sekilas menyala katika saklar SW2 ditekan Berikutnya adalah percobaan rangkai- an pengukur kapasitansi. Multimeter diset pada aris LOOUA. kapasitor yang diukur adalah Cx = 1A. Sehingga SW3 dibuat berada pada (NOEPT, vo. 4, No, 3 Oktober 2014 posisi 1 (range 1 ; 1yF). Trimpot VR1 disetel agar jarum meter menunjuk mendekati ‘maksimum. Pada posisi ini, dikehendaki skala yang ditunjuk menyatakan bahwa C = 1yF. Kemudian Cx diganti dengan yang lebih kecil, yaitu 3300F (0,33yF). Ternyata jarum meter menunjuk sepertiga skala maksimum. Ini berarti bahwa rangkaian sudah bekerja dengan. baik. Rangkaian Lengkap dan Daftar Komponen. Dengan menggabungkan seluruh rangkaian akan diperoleh rangkaian lengkap lat uji kapasitor dan pengukur kapasitansi dengan mengunakan multimeter seperti smpak pada gambar 3. Gambar 3. rongkaion lengkap alot uji Aapasiter dan pengukur kapasitansi 44 Iss 2087-9265, Pembuatan Prototipe Alat Karena percobaan alat telah berhasil <éengan baik maka komponen-kompanen yang telah digunakan dalam percobaan dapat dirakit pada PCB yang harus dirancang dan dibuat terlebih dahulu. Tata letak komponen pada PCB nampak pada gambar 2 Gambar 4. Tata Letak Komponen dan Tata Jalur Pada PCB Setelah PCB selesai_—_dibuat, komponen-komponen yang pernah digunakan untuk percobaan dapat dirakit pada PCB tersebut kecuali beberapa komponen seperti LED, saklar, dan jack yang harus dipasang pada kotak. PCB dengan _komponen: Komponen yang telah disolder padanya, leemudian dikemas dalam kotak plostik yang telah disiapkan. Komponen-komponen yang dipasang pada panel depan kotak adalah saklar SW1, SW2, SW3, LED1, LED?2, LED3, dua buah jack untuk CUT (Capasitar Under Test), dan sebuah jack untuk ke multimeter tampilan kemasan prototipe alat_ nampak pada gambar 5. (OEE. Vol. 8, No, 3 Okabe Cents Gambar 5. Tempilon Kemasan Prototipe Alat Pengujian, Prototipe alat diuji terlebih dahulu dengan hasil sebagai berikut: a. Alat uji kapasitor dapat mengujl kondisi baik/buruknya (short atau open) kapasitor untuk kapasitansi dari 330 pF sampai sekitar 2200 UF. Untuk ¢ > 2200 uF, LED 1 (merah) terlalu lama menyala ketika saklar SW2 ditekan lamanya LED menyalatergantung pada lai kapasitansi dari kapasitor yang diyji (tabel 3-1) b Alat_—pengukur dapat mengukur kapasitansi dari InF sampai iF. Hasil pengukuran tidak terlalu presisi karena sangat tergantung pada hasi kalibrasi Hasil pengukuran dari beberapa kapasitansi nampak pada tabel 3-2. Nilai C dibaca pada sekala 0-10, Pada range-1, nilai € yang terukur adalah angka skala yang ditunjuk dikalikan dengan 100 nF, pada range-2 dikalikan dengan 10 nf, dan pada range -3 dikalikan dengan 1yF .Arus konsumsi terbesar hanya sekitar 15mA sehingga battery yang digunakan ‘akan bertahan lama. Karena digunakan battery yang mempunyai kapasitas sekitar 120 mAh, maka battery bisa 1350/2089 - 9285 bertahan selama 8 jam jika digunakan terus-menerus, Tabel 1. Hasil pengujian Kapasitor Dalam Kondisi Baik Tar Hamam] Tabel 2, Pembacaan Kapasitansi Pada ulimeter Tae CTenutis " “4.7 0 (472), 4s one Seam | tg awe | ae en | | coon Z | et INDEPT, Vol. 4, Ho, 3 Ostober 2018 Cara Menggunakan Alat ty Pengujian Kondisi Kapasitor 2. Hubungkan © pada terminal yang sesuai («AHF atau > 1,F) b. Posisikan saklar daya (SW1) sehingea LEO kuning menyala Tekan saklar uji (SW2) sehingga LED merah menyala d. Jka LEO merah padam setelah beberapa saat maka C dalam Kondisi baik dan jika LED menyala terus menerus atau padam sama sekali berarti C dalam keadaan rusak. Pengukuran Kapasitor 2. Hubungkan C pada terminal C b. Hubungkan multimeter (range 1008) pada terminal multimeter . Posisikan saklar daya (SW1) sehingga LEO hijau menyala d. Posisikan rotary switch (SW3) sehingga jarum multimeter menunjuk ‘angka pada sekala 0-10 dengan baik fe, Pembacaan € tergantung pada posisi saklar SW3 (range 1, range 2, range 3) = Skala x 100 aF Pada range 1 (1pF), Pada range 2(100 nF), C = Skala x 10 AF Pada range 3(10 oF), C= Skala x 1uF f OFF kan pencatu daya (SW1 pada posisi tengah) jika alat tidak diguna- kan. a3 ssn 2099-9245 Test Poin Untuk Pengujian Alat Gambar 4. Test Poin Untuk Pengujian Alot Kesimpulan Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prototype alat ji kondisi kapasitor {short atau open) dan pengukur kapasitansi dengan menggunakan multimeter telah berhasil dibuat memenuhi persyaratan yang digunakan , yaitu 4. Menggunakan rangkaian yang sederhana dan komponen yang mudah diperoleh sehingga biaya pembuatannya_relatif murah. 2. Dapat menguji Kondisi kapasitor dari 1 oF (bahkan dari 330 pF) sampai 2200 pF dan dapat’ mengukur kapasitansi dari 1nF sampai 1pF. saran Untuk memperoleh hasil pengukuran kapasitansi yang lebih akurat, untuk kalibrasi diperlukan C meter yang lebih presisi untuk memibandingkan dengan nilai C yang ter- cantum pada kemasannya DAFTAR PUSTAKA 1 2 3 Buku Elektronike Dasar Jilid 1 Buku Elektronika Dasar Jilid 2 Delton T. Horn, ali bahasa Tim Exercise UL, 1989, Teknik merancang rangkaian dengan IC (Designing IC Circuit With Experiments), PT —ELEX Media Komputindo, Jakarta Malvino Albert Paul, Ph.D., ahli bahasa Hanapi Gunawan, 1990, Prinsip-prinsip Elektronik, Penerbit Erlangga, Jakarta Marston RM, 1978, 110 integrated Circuit project For the Home Constructor, Butterworth and Co, London 4a 10, ssn 2087-9245 Metode Penulisan titeks Shunaman Fred, 1970, How to Use Test Instruments in Electronics Servicing, TAB Books, Blue Ride Summit, USA htt rkfun.com/datosheet Components/LM: hitos://www. sparkfun.com/datosheets/ Components/iMS55.pdf www.national.com

Anda mungkin juga menyukai