Machine Translated by Google

Jurnal Disabilitas dan Kesehatan xxx (2017) 1e6

Daftar isi tersedia di ScienceDirect

Jurnal Disabilitas dan Kesehatan

beranda jurnal: www.disabilityandhealthjnl.com

Meneliti peran belas kasih diri dan ketahanan pada kualitas hidup
yang berhubungan dengan kesehatan untuk individu dengan Multiple Sclerosis
* b b
Mara Nery-Hurwit, PhD, MPH a, , Joonkoo Yun, PhD , Vicki Ebbeck, PhD
University of Washington, Departemen Kedokteran Rehabilitasi, Pusat Penelitian Hasil dalam Rehabilitasi, 4907 25th Ave NE, Seattle, WA, 98105,
sebuah

Amerika Serikat

b
Universitas Negeri Oregon, Sekolah Tinggi Kesehatan Masyarakat & Ilmu Pengetahuan Manusia, Gedung Wanita, 160 SW 26th Street, Corvallis, OR, 97331, AS

informasi artikel abstrak

Sejarah artikel: Latar Belakang: Ada lebih dari 400.000 orang yang hidup dengan Multiple Sclerosis (MS) di AS. Orang-orang ini mengalami
Diterima 5 Mei 2017 kekambuhan yang tidak terduga dari kondisi yang melumpuhkan dan kualitas hidup yang lebih buruk daripada populasi
Diterima dalam bentuk revisi
umum. Literatur terbaru menunjukkan belas kasih diri dan ketahanan dapat meningkatkan kesehatan pada populasi ini.
6 Oktober 2017
Diterima 12 Oktober 2017
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran self-compassion dan resiliensi terhadap persepsi kualitas
Hasil dari penelitian ini sedang dipresentasikan pada hidup terkait kesehatan pada individu dengan Multiple Sclerosis (MS) menggunakan analisis mediasi.
Pertemuan Tahunan American Public Health Association
pada November 2017. Metode: Dua ratus lima puluh sembilan orang dewasa dengan MS dari kelompok advokasi, dukungan, olahraga, dan
pendidikan MS di seluruh Amerika Serikat berpartisipasi dalam penelitian ini. Self-compassion peserta, kualitas hidup
Kata kunci: terkait kesehatan (HRQoL), dan ketahanan dinilai menggunakan ukuran laporan diri. Analisis mediasi sederhana dilakukan
Kesehatan disabilitas untuk menguji hubungan antara variabel independen, belas kasih diri, variabel dependen, HRQoL, dan variabel mediasi,
Analisis mediasi
resiliensi.
Kesehatan
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pengaruh langsung yang signifikan antara self-compassion dan kualitas hidup terkait
kesehatan (b 0,49, p < 0,0001, CI 0,37e0,61), serta hubungan tidak langsung melalui resiliensi (b 0,18 p < 0,0001, CI:
0,17, 0,47).
Kesimpulan: Hasil ini berkontribusi pada pengetahuan teoretis tentang bagaimana self-compassion mempengaruhi HRQoL
pada populasi ini. Untuk individu dengan MS, melakukan self-compassion dapat memberikan strategi untuk mengatasi
kondisi yang melemahkan dan membingkai ulang persepsi kesehatan mereka. Selain itu, meningkatkan ketahanan dapat
membantu individu mengatasi peristiwa stres dan traumatis dan mengalami kualitas hidup penyandang disabilitas. Belas
kasih diri dan ketahanan keduanya merupakan konstruksi yang dapat dimodifikasi yang dapat ditargetkan oleh program
yang berupaya meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
© 2017 Elsevier Inc. Seluruh hak cipta.

pengantar dalam aktivitas hidup, yang menurunkan kemandirian fungsional dan

Multiple Sclerosis (MS) adalah kondisi autoimun yang mempengaruhi
sistem saraf pusat. Prevalensi MS adalah 149,2 per 100.000 di AS, berdampak
pada kehidupan lebih dari 400.000 individu.1 MS ditandai dengan periode
eksaserbasi gejala yang mungkin melibatkan gangguan keseimbangan dan
mobilitas, mempengaruhi penglihatan, bicara, pendengaran atau kognisi, serta
menyebabkan kelelahan ekstrim, kelenturan, dan paresis.1 Ketika individu
mengalami kekambuhan kondisi dan menghadapi kecacatan yang lebih besar,
mereka mengalami peningkatan kesulitan terlibat
* Penulis yang sesuai.
Alamat email: nerym@uw.edu (M. Nery-Hurwit).
mengurangi kualitas hidup mereka.2e4
Kualitas hidup terkait kesehatan (HRQoL), yang merupakan persepsi
seseorang tentang kesejahteraan mereka secara keseluruhan yang berkaitan
dengan kesehatan, telah menjadi indikator kesehatan dan dipelajari secara
luas di antara populasi dengan penyakit kronis, trauma, dan disabilitas.5,6
Individu dengan MS telah melaporkan HRQoL secara signifikan lebih rendah
daripada populasi umum, mungkin karena kondisi yang terkait dan akumulasi
gejala yang melumpuhkan.7 Profesional kesehatan ditantang untuk menemukan
cara untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dalam populasi ini.8
Terlibat dalam self-compassion adalah salah satu pendekatan yang memiliki
potensi untuk meningkatkan HRQoL untuk individu dengan MS.
Self-compassion didefinisikan sebagai keinginan untuk meringankan
penderitaan diri sendiri dengan menawarkan kebaikan diri, dan tidak menghakimi.

https://doi.org/10.1016/j.dhjo.2017.10.010
1936-6574/© 2017 Elsevier Inc. Seluruh hak cipta.

Silakan kutip artikel ini di pers sebagai: Nery-Hurwit M, et al., Meneliti peran belas kasih dan ketahanan diri pada kualitas hidup terkait kesehatan
untuk individu dengan Multiple Sclerosis, Disability and Health Journal (2017), https:/ /doi.org/10.1016/j.dhjo.2017.10.010
Diunduh untuk Pengguna Anonim (n/a) di University of Washington - Seattle - WSC dari ClinicalKey.com oleh Elsevier pada 08 Maret 2018.
Untuk penggunaan pribadi saja. Tidak ada penggunaan lain tanpa izin. Hak Cipta ©2018. Elsevier Inc. Seluruh hak cipta.
Machine Translated by Google
2 M. Nery-Hurwit dkk. / Jurnal Disabilitas dan Kesehatan xxx (2017) 1e6
pemahaman.9 Melalui tindakan ini, individu dapat menghibur diri mereka sendiri
di saat-saat tertekan, mengakui rasa sakit atau perjuangan mereka, dan tahu
bahwa mereka tidak terisolasi dalam pengalaman mereka. Menumbuhkan welas
asih dapat bermanfaat ketika menghadapi peristiwa kehidupan yang sulit,
seperti penyakit kronis, dan ketika perasaan tidak mampu muncul, seperti
melakukan aktivitas fisik dengan disabilitas.9,10 Penelitian telah mengungkapkan
hubungan positif antara welas asih diri dan komponen emosional kualitas hidup,
dan self-compassion memprediksi kualitas penyakit tertentu dari hidup.11 Selain
itu, self-compassion dilaporkan menjadi prediktor "kuat" kualitas hidup dalam
sampel individu yang mengalami depresi sedang hingga berat. atau kecemasan.
Mengasihi diri sendiri dapat meningkatkan kemampuan penderita MS untuk
mengambil sikap mindful terhadap kondisi mereka, sehingga lebih menerima
pengalaman mereka sambil tetap melakukan aktivitas sehari-hari yang
bermakna. Karena individu dengan MS menghadapi kelelahan luar biasa dan
serangan akut, mereka dapat menanggung tantangan psikologis yang lebih
besar dan pengaruh negatif (karena "penderitaan") daripada populasi umum.
Oleh karena itu, self-compassion mungkin memainkan peran penting dalam
kesehatan psikologis dan persepsi HRQoL seseorang.
Ketahanan mungkin menjadi salah satu mekanisme di mana belas kasih
diri mendorong peningkatan persepsi HRQoL. Studi telah menunjukkan bahwa
resiliensi dipengaruhi oleh keterlibatan dalam self-compassion,6,12,13 serta
berhubungan positif dengan kualitas hidup.14 Resiliensi telah dikonseptualisasikan
sebagai kapasitas untuk bertahan atau bangkit kembali melalui adaptasi positif
pada saat stres atau adversity.15,16 Beberapa studi12,17 telah melaporkan
hubungan positif antara ketahanan dan kualitas hidup individu dengan MS;
namun, individu dengan MS telah melaporkan tingkat ketahanan yang lebih
rendah dibandingkan dengan populasi umum dan kelompok disabilitas yang
didapat lainnya.12,14 Sebuah studi kualitatif baru-baru ini mengeksplorasi
hambatan dan fasilitator ketahanan di antara individu dengan MS.12 Peserta
menjelaskan beberapa fasilitator yang mendukung ketahanan, yang meliputi
adaptasi psikologis dan hubungan sosial. Adaptasi psikologis meliputi kesadaran
akan tantangan (mindfulness), penerimaan, dan self-compassion, sedangkan
keterhubungan sosial mencakup dukungan dari teman sebaya dengan MS serta
keluarga dan teman.
Silverman12 mendukung pentingnya perhatian, keterhubungan sosial, dan
belas kasih diri sebagai promotor ketahanan dalam populasi ini.
Meskipun telah ada dukungan untuk gagasan self-compassion dan
ketahanan yang meningkatkan kualitas hidup, ada kebutuhan untuk memahami
mekanisme di mana efek ini terjadi pada individu dengan MS. Oleh karena itu,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji peran self-compassion dan
resiliensi terhadap kualitas hidup terkait kesehatan. Tujuan khusus kami adalah
untuk membedakan mekanisme di mana belas kasih diri berkontribusi pada
kesehatan secara keseluruhan untuk individu dengan MS.
Dihipotesiskan bahwa untuk individu dengan MS, self-compassion akan secara
langsung mempengaruhi HRQoL, dan secara tidak langsung mempengaruhi
HRQoL melalui resiliensi.
Metode
Peserta
Dua ratus lima puluh sembilan individu dengan MS berpartisipasi dalam
penelitian ini. Kriteria inklusi adalah 1) antara usia 18-65, dan (2) memiliki
diagnosis medis MS. Peserta mungkin memiliki diagnosis medis dari salah satu
dari empat jenis MS (yaitu relaps remisi, primer-progresif, sekunder-progresif,
dan progresif-kambuh).
Peserta didominasi kulit putih (90,31%) perempuan (84,17%) dengan usia
rata-rata 48,55 (SD 10,47) tahun. Rata-rata BMI adalah 28,32 (SD 7,93; kisaran:
17,13e70,31), dan 59,64% (n 143) dari individu yang dilaporkan kelebihan berat
badan atau obesitas
Silakan kutip artikel ini di pers sebagai: Nery-Hurwit M, et al., Meneliti peran belas kasih dan ketahanan diri pada kualitas hidup terkait kesehatan
untuk individu dengan Multiple Sclerosis, Disability and Health Journal (2017), https:/ /doi.org/10.1016/j.dhjo.2017.10.010
Diunduh untuk Pengguna Anonim (n/a) di University of Washington - Seattle - WSC dari ClinicalKey.com oleh Elsevier pada 08 Maret 2018.
Untuk penggunaan pribadi saja. Tidak ada penggunaan lain tanpa izin. Hak Cipta ©2018. Elsevier Inc. Seluruh hak cipta.
kategori. Tujuh puluh tiga persen peserta melaporkan memiliki kursus MS yang
kambuh, dan 18,22% adalah progresif sekunder. Waktu sejak serangan akut
terakhir dilaporkan lebih dari dua belas bulan untuk 53,85% individu, diikuti
kurang dari 3 bulan untuk 23,67% individu. Tiga puluh delapan persen peserta
dipekerjakan untuk upah, dan 35,27% melaporkan tidak dapat bekerja karena
MS mereka. Empat puluh delapan persen peserta memiliki diagnosis MS
selama 10 tahun atau kurang (n 123), 31,50% memiliki MS selama 11-20 tahun
(n 80), dan 20,08% memiliki MS antara 21 dan 49 tahun (n 51 ) ). Mayoritas
peserta melaporkan status kesehatannya baik, sangat baik, atau sangat baik
(65,05%). Tabel 1 menyajikan informasi demografis untuk penelitian ini.
Pengukuran
Peserta menyelesaikan survei yang mencakup tiga kuesioner dan informasi
demografis dengan total 60 pertanyaan: Skala Ketahanan Connor-Davidson
yang Direvisi18,19 (CD-RISC10), Skala Belas Kasihan Diri20 (SCS), dan Fungsi
Netral Kesehatan Terkait Kualitas Hidup Pendek Formulir 5 ( FunHRQOL -SF).
Kuesioner demografi termasuk item tentang status kesehatan saat ini, dan
informasi tentang status MS (tipe MS, tanggal diagnosis, waktu sejak kambuh
terakhir).
SCS mengukur self-compassion individu pada skala tipe Likert 5 poin mulai
dari 1 (hampir tidak pernah) hingga 5 (hampir selalu). Skala 26 item ini memiliki
tiga subskala berpasangan: (1) kebaikan diri vs. penilaian, (2) perhatian vs.
keterikatan berlebihan, dan (3) kemanusiaan umum vs. isolasi. Penelitian
sebelumnya20 menunjukkan reliabilitas tes-tes ulang (r 0,80-0,93), dan dalam
sampel kami koefisien konsistensi internal adalah 0,93 . Ukurannya mencakup
pertanyaan seperti, "Ketika saya mengalami masa yang sangat sulit, saya
memberi diri saya perhatian dan kelembutan yang saya butuhkan" dan "Saya
tidak setuju dan menghakimi tentang kekurangan dan kekurangan saya sendiri."
Item dari penilaian, keterikatan berlebihan, dan isolasi diberi kode terbalik, dan
masing-masing dari tiga cara subskala dirata-ratakan untuk mendapatkan rata-
rata total untuk belas kasih diri. Sebuah skor total yang lebih tinggi mewakili
tingkat yang lebih tinggi dari self-compassion.
CD-RISC10 yang direvisi digunakan untuk mengukur ketahanan individu,
atau kemampuan untuk mengatasi stres.18,19 CD-RISC10 adalah ukuran
laporan diri yang terdiri dari 10 item dan tanggapan diberikan pada skala Likert
5 poin. Item sampel termasuk "Saya cenderung bangkit kembali setelah sakit
atau kesulitan" dan "Saya mampu beradaptasi dengan perubahan." Skor rata-
rata total digunakan untuk mengidentifikasi persepsi individu tentang ketahanan
mereka, dengan skor yang lebih tinggi terkait dengan ketahanan yang lebih
tinggi. Ukuran tersebut menunjukkan konsistensi internal yang baik (a 0,85)
dalam penelitian sebelumnya,19 dan dalam sampel penelitian ini (a 0,86).
FNHRQOL-SF digunakan untuk mengukur HRQoL individu.5 Ukuran 13
item ini memiliki lima dimensi: kesehatan fisik, mental, dan sosial, serta
kepuasan hidup dan lingkungan. Peserta menjawab pertanyaan dalam lima
domain ini dengan skala tipe Likert 7 poin mulai dari 1 (tidak pernah atau hampir
tidak pernah) hingga 7 (selalu atau hampir selalu). Dalam ukuran lain kesehatan
HRQoL tidak terlepas dari fungsi. Alat-alat pengukuran ini menciptakan bias
terhadap individu penyandang disabilitas yang mungkin memiliki kemampuan
fungsional yang kurang, tetapi belum tentu kesehatannya lebih buruk. Dengan
demikian, ukuran FNHRQOL unik karena menghilangkan bias terhadap individu
penyandang disabilitas di domain HRQoL, sehingga mengukur HRQoL berbeda
dari fungsi dan berkaitan dengan proses beradaptasi dengan disabilitas.5
Ukuran ini mencakup pertanyaan seperti, “Apakah Anda puas dengan kehidupan
sehari-hari Anda secara umum?” “Apakah hidup Anda memiliki tujuan?,” dan
“Apakah Anda telah mencapai tujuan yang Anda tuju?” Tiga item diberi kode
terbalik, dan skor rata-rata total digunakan untuk mendapatkan HRQoL yang
dirasakan, dengan skor yang lebih tinggi terkait dengan HRQoL yang dirasakan
lebih tinggi. Bentuk pendek menunjukkan konsistensi internal yang baik dalam
penelitian ini (a 0,91).
Machine Translated by Google

M. Nery-Hurwit dkk. / Jurnal Disabilitas dan Kesehatan xxx (2017) 1e6 3

Tabel 1 tim juga dibagikan ke kelompok dukungan sosial dan latihan

Demografi peserta.
program.
Demografi persen Frekuensi (n) Iklan online diposting melalui media sosial (Facebook), diposting ke
halaman web advokasi MS, dan didistribusikan
Jenis Kelamin (n 259)
Pria 15,77% 41 melalui e-blast dan e-newsletter. Masyarakat MS Nasional, the
Perempuan 84,23% 218 Multiple Sclerosis Foundation, dan Multiple Sclerosis Association of America
Ras (n 258) semuanya membantu mengiklankan studi penelitian
Putih 90,31% 233 melalui halaman web dan server daftar mereka. Untuk media sosial online
Hitam 1,55% 4 rekrutmen, iklan diposting dengan deskripsi singkat
penduduk asli Amerika 1,55% 4
studi dan populasi target, tautan untuk menyelesaikan survei,
latino 3,88% 10
dan informasi untuk menghubungi tim peneliti. Iklan adalah
Tidak Terdaftar 0,78% 2
Tidak ingin mengungkapkan 1,94% 5 diposting ulang setiap 10 hari selama tiga upaya perekrutan. Sebuah Universitas
Dewan Peninjau Kelembagaan menyetujui semua kegiatan studi, dan
Tipe MS (n 258)
Relaps-remitting 73,26% 189 informed consent diperoleh dari semua peserta.
sekunder-progresif 18,22% 47
Primer-progresif 7,36% 19
Progresif-Relaps 1,16% 3
Analisis data
Waktu sejak serangan akut terakhir (n 247)
Kurang dari 3 bulan 3 22,67% 56
sampai 6 bulan 7 sampai 10,12% 25 Sebanyak 339 peserta direkrut. Enam belas peserta
9 bulan 10 sampai 12 4,86% 12 tidak berada dalam rentang usia 18-65 dan satu peserta tidak
bulan 8,50% 21
memiliki diagnosis medis MS. Bennett21 dan Rubright, Nanda kumar, dan
Lebih dari 12 bulan 53,85% 133
Glutting22 merekomendasikan untuk mengecualikan peserta dengan
Status Kesehatan (n 258) lebih besar dari 10% data yang hilang dari analisis, sebagai jumlah yang besar
Miskin 5,81% 15
data yang hilang dapat mempengaruhi validitas hasil. Oleh karena itu, setelah
Adil 28,68% 74
Bagus 36,43% 94 peserta tidak memenuhi kriteria inklusi dihapus, peserta yang memiliki lebih
sangat bagus 24,03% 62 dari 10% data yang hilang (n 63) juga
Bagus sekali 5,04% 13 DIHAPUS. Hal ini mengakibatkan 259 peserta dipertahankan untuk
Pekerjaan (n 258) analisis pengujian model akhir. Peserta akhir terdiri dari
Dipekerjakan untuk upah 38,37% 99 dari 3,1% (8) dari paket survei tercetak, 7,7% (20) dari email
Wiraswasta 3,88% 10
rekrutmen, 54,4% (141) dari iklan media sosial, dan
Tidak bekerja lebih dari 12 bulan 6,20% 16
34,7% (90) dari distribusi flyer.
Tidak bekerja kurang dari 12 bulan 1,55% 4
Ibu rumah tangga 5,81% 15 Data demografi (usia, jenis kelamin, ras/etnis, BMI, kesehatan secara keseluruhan
Murid 1,16% 3 status, waktu sejak serangan akut terakhir, dan durasi dan jenis MS)
Pensiun 7,75% 20 dianalisis untuk statistik deskriptif, termasuk sarana dan
Tidak bisa bekerja 35,27% 91
deviasi standar. Normalitas diperiksa melalui tes
BMI (n 248) skewness dan kurtosis, dan hasilnya menunjukkan bahwa data tidak
<18.5 2,02% 5
terdistribusi normal (kecondongan: "0,42, p <0,006; kurtosis 3,36,
18.5e24.9 40,32% 100
p < 0,2). Oleh karena itu, untuk mendapatkan representasi yang lebih akurat dari
25.0e29.9 26,02 67
$30.0 30,65% 76 hubungan antar variabel, metode resampling bootstrap
digunakan dengan 1000 sampel ulang acak dan koreksi bias 95%
Catatan: Perbedaan n dihasilkan ketika peserta tidak menanggapi pertanyaan demografis tertentu.
interval kepercayaan.23,24 Analisis korelasi pertama kali dilakukan untuk
Multiple Sclerosis (MS); Indeks Massa Tubuh (BMI).
mengidentifikasi keterkaitan antara variabel model.
Analisis jalur dilakukan untuk menjawab hipotesis bahwa untuk
Prosedur
individu dengan self-compassion MS akan secara langsung mempengaruhi
HRQoL dan secara tidak langsung mempengaruhi HRQoL melalui ketahanan. Analisis jalur
Penelitian ini menggunakan sampel kenyamanan individu dengan memungkinkan spesifikasi hubungan antar variabel,
NONA. Peserta direkrut dari National MS Society's dan perhitungan efek tidak langsung. Variabel bebas
cabang lokal dan kelompok pendukung, dan dari advokasi MS lainnya adalah self-compassion, variabel dependennya adalah HRQoL, dan
kelompok dan program latihan melalui email, pamflet cetak, sosial variabel mediasi adalah resiliensi. Dalam analisis mediasi,
iklan media, dan distribusi survei langsung. efek langsung dicatat sebagai c' dan efek tidak langsung adalah produk dari
Rekrutmen terjadi selama empat bulan. Untuk perekrutan email, email “a” dan “b”. Dalam efek tidak langsung, "a" adalah jalur dari variabel
kontak awal dikirim ke 21 orang dengan: independen ke variabel mediasi, dan "b" adalah jalur dari
(1) deskripsi studi, (2) tautan untuk melengkapi online variabel mediasi ke variabel dependen. Efek total (c) adalah
kuesioner, dan (3) batas waktu pengisian kuesioner. jumlah pengaruh langsung dan tidak langsung (ab c' c).
Setelah 10 hari, email pengingat kedua dikirim dengan tautan ke Model fit dinilai menggunakan uji Chi-square (c2 ), compar ative fit index
kuesioner. Email tindak lanjut terakhir dan terima kasih telah dikirim (CFI), Tucker-Lewis fit index (TFI), root mean square
keluar 10 hari setelah kontak kedua. error of approximation (RMSEA), dan root mean standar
Selain itu, seorang anggota tim peneliti menghadiri MS sisa persegi (SRMR). Sementara mengakui indeks fit adalah
acara di daerah tersebut (yaitu acara informasi dan konferensi) untuk tergantung pada ukuran sampel, Hu dan Bentler25 merekomendasikan cutoff
mendistribusikan brosur dan survei tercetak dengan amplop pengembalian yang nilai mendekati 0,95 untuk indeks fit (CFI dan TFI). Mereka juga
dibayar dengan ongkos kirim, dan mengumpulkan alamat email dari individu yang tertarik merekomendasikan cutoff 0,09 untuk SRMR bila digunakan dalam kombinasi dengan
berpartisipasi. Sekitar 90 paket survei tercetak adalah RMSEA > 0,06.25 Untuk RMSEA, nilai kurang dari 0,05 menunjukkan penutupan
didistribusikan kepada individu yang menghadiri acara dan klinik MS dan 12 cocok, nilai dalam kisaran 0,05e0,08 menunjukkan kecocokan yang adil, nilai dalam
dikembalikan. Pamflet tercetak dengan deskripsi penelitian, tautan kisaran 0,08e0,10 menunjukkan kecocokan biasa-biasa saja, dan nilainya lebih besar dari
untuk menyelesaikan survei, dan informasi kontak penelitian 0,10 menunjukkan kecocokan yang buruk.26,27

Silakan kutip artikel ini di pers sebagai: Nery-Hurwit M, et al., Meneliti peran belas kasih dan ketahanan diri pada kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan
untuk individu dengan Multiple Sclerosis, Disability and Health Journal (2017), https://doi.org/10.1016/j.dhjo.2017.10.010
Diunduh untuk Pengguna Anonim (n/a) di University of Washington - Seattle - WSC dari ClinicalKey.com oleh Elsevier pada 08 Maret 2018.
Untuk penggunaan pribadi saja. Tidak ada penggunaan lain tanpa izin. Hak Cipta ©2018. Elsevier Inc. Seluruh hak cipta.
Machine Translated by Google
4 M. Nery-Hurwit dkk. / Jurnal Disabilitas dan Kesehatan xxx (2017) 1e6
Meja 2
Korelasi variabel model dan statistik deskriptif.
variabel Satu 2 3 Berarti SD
1.Ketahanan e 0,59* 0,60* 3.60
2.Kasih Sayang Diri
e
0,65* 3.32
3.Kualitas Hidup Terkait Kesehatan 4.89
Catatan: *p < 0,0001; koefisien a ditunjukkan pada diagonal.
Hasil
Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa self-compassion berhubungan
secara signifikan dan positif dengan
HRQoL (r 0,65, p < 0,0001) dan ketahanan (r 0,59, p < 0,0001).
Ketahanan secara signifikan dan positif terkait dengan HRQoL
(r 0,60, p < 0,0001). Statistik deskriptif dan korelasi dari
variabel model disajikan pada Tabel 2.
Statistik kecocokan adalah: c2(4) 15,50, p 0,004;
CFI 0,99; TLI 0,97; RMSEA 0.10; dan, SRMR 0,02. Dalam
model mediasi, belas kasih diri dan ketahanan dijelaskan
sekitar 51% dari varians dalam HRQoL dan self-compassion
menjelaskan 40% dari varians dalam ketahanan. Hasil dari
analisis mediasi menunjukkan bahwa self-compassion tidak hanya memiliki
efek langsung pada HRQOL (b 0,49, p <0,0001, CI 0,37e0,61), tetapi
juga efek tidak langsung pada HRQOL melalui ketahanan (b 0,18,
p < 0,0001, CI: 0,17, 0,47). Efek total dari self-compassion pada
HRQoL signifikan (c 0,67, p <0,0001). Hasil untuk yang diuji
model digambarkan pada Gambar. 1 dan Tabel 3.
Diskusi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk berkontribusi pada konseptual
pemahaman tentang sifat hubungan antara kasih sayang diri, ketahanan, dan
HRQoL untuk individu dengan MS. Literatur saat ini telah menyarankan bahwa
belas kasih dan ketahanan diri
merupakan faktor penting yang secara positif mempengaruhi HRQoL. pelajaran ini
meneliti tidak hanya hubungan langsung antara self-compassion
dan HRQoL, tetapi juga apakah self-compassion secara tidak langsung
terkait dengan HRQoL. Temuan mengungkapkan bahwa self-compassion adalah
terkait langsung dengan HRQOL dan secara tidak langsung terkait dengan HRQOL melalui
Ara. 1. Model mediasi self-compassion dan HRQoL. CATATAN: *p < 0,0001. Koefisien jalur dilambangkan di atas/di samping garis. Korelasi kuadrat berganda menunjukkan varians
dijelaskan oleh ketahanan dan HRQoL dan dilambangkan di atas variabel.
Silakan kutip artikel ini di pers sebagai: Nery-Hurwit M, et al., Meneliti peran belas kasih dan ketahanan diri pada kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan
untuk individu dengan Multiple Sclerosis, Disability and Health Journal (2017), https://doi.org/10.1016/j.dhjo.2017.10.010
Diunduh untuk Pengguna Anonim (n/a) di University of Washington - Seattle - WSC dari ClinicalKey.com oleh Elsevier pada 08 Maret 2018.
Untuk penggunaan pribadi saja. Tidak ada penggunaan lain tanpa izin. Hak Cipta ©2018. Elsevier Inc. Seluruh hak cipta.
ketangguhan.
Dalam penelitian ini, self-compassion memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap
HRQoL, yang diharapkan. Penelitian telah menunjukkan dukungan untuk pengaruh
langsung belas kasih diri pada kesehatan secara keseluruhan secara umum
0,64
0,76 populasi.28 Satu studi meneliti peran belas kasih diri sebagai
1.24 moderator antara kesehatan fisik dan kesejahteraan subjektif dalam
orang tua.29 Menurut penulis, hasil menunjukkan bahwa di
individu dengan kesehatan fisik yang relatif baik, persepsi mereka tentang
kesehatan subjektif mereka tinggi terlepas dari tingkat kasih sayang diri mereka.
Namun, pada peserta dengan kesehatan fisik yang lebih buruk
dan disabilitas, self-compassion secara positif berhubungan dengan lebih besar
kesehatan subjektif. Selain itu, individu yang lebih
pengasih diri lebih bersedia menggunakan alat bantu seperti
sebagai alat bantu gerak dan alat bantu dengar. Hasil dari studi ini
menyarankan bahwa ketika hidup dengan disabilitas atau kondisi kronis, belas
kasih diri mungkin memainkan peran penting dalam memperkuat persepsi seseorang
kesehatan atau HRQoL, dan kemauan untuk mencari dukungan
Hipotesis yang dinyatakan didukung dalam ketahanan itu secara parsial
memediasi hubungan antara self-compassion dan HRQoL.
Temuan penelitian ini konsisten dengan literatur terbaru lainnya
menghubungkan self-compassion dengan resiliensi di antara individu-individu dengan
penyakit kronis.6,12,29 Self-compassion telah dikaitkan dengan
meningkatkan ketahanan individu dan mengatasi terkait dengan stres kehidupan
seperti nyeri kronis dan disabilitas.13,29 Selanjutnya, ketahanan memiliki
telah terbukti memediasi hubungan antara gejala MS,
seperti kelelahan dan rasa sakit, dan kualitas hidup.14 Belas kasih diri mungkin
menyediakan lensa di mana individu melihat kondisi mereka
dan berhubungan dengan diri mereka sendiri, sehingga meningkatkan ketahanan. ini mungkin
terjadi ketika individu yang terlibat dalam self-compassion mengambil lebih banyak
pandangan yang seimbang atau penuh perhatian tentang kondisi mereka dan merasa kurang terisolasi
ketika gejala yang melemahkan muncul, memungkinkan individu untuk membingkai ulang
persepsi negatif dan meningkatkan kemampuan mereka untuk pulih dari
eksaserbasi gejala atau peristiwa melumpuhkan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, wajar untuk mengharapkan bahwa
terlibat dalam self-compassion dapat memberikan strategi untuk mengatasi
kondisi yang melemahkan dan membingkai ulang persepsi kesehatan pribadi
untuk individu dengan MS. Selain itu, meningkatkan ketahanan mungkin
membantu individu mengatasi peristiwa stres dan traumatis dan
mengalami kualitas hidup penyandang disabilitas.6 Ketahanan dan belas kasih
diri keduanya merupakan konstruksi yang dapat dimodifikasi yang dapat ditargetkan
Machine Translated by Google

M. Nery-Hurwit dkk. / Jurnal Disabilitas dan Kesehatan xxx (2017) 1e6 5

Tabel 3
Koefisien jalur, varians, kesalahan standar, dan interval kepercayaan.

Jalur b R2 SE BC CI

Welas Asih / HRQoL (c') 0,49* e

0,06 0.37e0.61
Belas Kasihan / Ketahanan Diri (a) 0,63* 0,40 0,04 0.55e0.71
Ketahanan/HRQoL (b) 0,29* e

0,06 0.17e0.41
Self-Compassion / HRQoL, dimediasi oleh Resilience (ab) 0,51 0,06 0.17e0.47

CATATAN: *p < 0,0001. Varians dijelaskan (R2 ), koefisien regresi standar (b), kesalahan standar (SE), dan interval kepercayaan terkoreksi bias (CI); Kualitas terkait kesehatan
kehidupan (HRQoL).

oleh program-program yang berusaha untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. individu melihat survei online dan berapa banyak yang berpartisipasi.
Masa depan dalam intervensi dapat menggunakan strategi untuk mendorong hubungan sosial, seperti Selain itu, data dalam penelitian ini adalah cross-sectional, yang
kelompok dukungan sebaya, dan praktik perhatian untuk meningkatkan ketahanan membatasi kemampuan untuk menentukan kausalitas.
melalui keterlibatan dalam belas kasih diri. Kelompok pendukung mungkin Temuan dari penelitian ini memiliki implikasi yang menggembirakan untuk
membantu memfasilitasi koneksi ke orang lain yang mengalami gejala serupa populasi dengan MS. Karena individu dengan MS menghadapi serangan akut,
dan membantu individu merasa kurang terisolasi saat gejala kambuh dan seringkali gejala dan akumulasi yang memburuk secara tiba-tiba
terjadi. Sebuah studi kelompok fokus baru-baru ini yang mengevaluasi pengalaman disabilitas, mereka menanggung tantangan psikologis yang lebih besar dan
peserta dengan intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fisik dampak negatif daripada populasi umum. Belas kasihan diri sendiri dan
keterlibatan dan dukungan sosial di antara sekelompok individu dengan ketahanan adalah konstruksi yang dapat membantu untuk membentuk kembali bagaimana individu
MS menemukan bahwa peserta merasa lebih terhubung dan diuntungkan dengan kondisi kronis merasakan keadaan dan kemampuan mereka, sebagai
dari dukungan peserta lain, bukan dari mereka yang serta HRQoL mereka.
tidak memiliki MS.30 Selain itu, mengajar individu dengan MS
praktik kesadaran dapat memungkinkan mereka untuk menjaga rasa Pernyataan konflik kepentingan
perspektif, memerangi pikiran dan perasaan negatif, dan mempromosikan
fleksibilitas dan strategi koping positif ketika mereka mengalami kelelahan kronis Para penulis tidak memiliki konflik kepentingan untuk dideklarasikan. Ini
atau gangguan mobilitas. Strategi ini manuskrip belum pernah dikirim ke jurnal lain.
mungkin termasuk meditasi kesadaran, penjurnalan, dan manajemen stres.
Akhirnya, peningkatan ketahanan dapat didekati melalui
Pendanaan
mengajarkan mekanisme koping spesifik dan adaptasi positif
terkait dengan sifat unik kondisi MS yang tidak dapat diprediksi.
Isi manuskrip ini dikembangkan di bawah hibah
Ini mungkin termasuk restrukturisasi dan masalah kognitif positif
dari Departemen Pendidikan AS, #H325D100061. Namun,
pemecahan, seperti yang disarankan oleh Skinner dan rekan.31 Komunitas
isinya tidak selalu mewakili kebijakan AS
petugas kesehatan dan penyedia layanan kesehatan lainnya dapat berpartisipasi dalam
Departemen Pendidikan, dan Anda tidak boleh menganggap dukungan
pendidikan masyarakat tentang terapi berbasis kesadaran, dan memfasilitasi
oleh Pemerintah Federal. Kantor Proyek, Louise Tripoli.
kelompok-kelompok pendukung yang mempromosikan komponen-komponen self-compassion.
Selain itu, mereka mungkin memasukkan praktik berbasis kesadaran dalam
Ucapan Terima Kasih
konseling dengan pasien.
Sementara penelitian ini memiliki hasil yang menggembirakan, pembaca harus
Penulis ingin mengucapkan terima kasih atas kontribusi berharga dari fakultas
berhati-hati dengan mengekstrapolasi temuan ini ke kelompok lain dari individu
yang membantu mengembangkan studi ini, dan organisasi yang mendukung
penyandang cacat. Hubungan harus diuji antara
rekrutmen, termasuk MS Society,
populasi dengan kondisi kronis dan gangguan mobilitas,
MS Foundation, MS Foundation of America, dan Oregon Health
seperti Parkinson, Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), Muscular
Universitas Sains.
Distrofi, Fibromyalgia, Rheumatoid Arthritis, dan Spinal Cord
Cedera. Studi ini didasarkan pada sampel kenyamanan individu
Referensi
yang berpartisipasi dalam kelompok pendidikan dan advokasi online dan di
orang, serta kelompok pendukung dan kelompok olahraga khusus MS.
1. Masyarakat MS Nasional. Multiple sclerosis nasional [internet]. Tersedia dari:
Para peserta dalam penelitian ini mungkin tidak mencerminkan http://www.nationalmssociety.org/; 2013.
!

populasi nasional individu dengan MS di beberapa statistik demografi karena
mereka direkrut dari organisasi advokasi dan lokakarya pendidikan kesehatan.
Para peserta ini mungkin
lebih termotivasi dan percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mengelola
kondisi mereka, mungkin mengalami lebih banyak ketahanan, dan lebih baik
persepsi kesehatan mereka, dan karena itu mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan
populasi MS nasional yang lebih besar. Selanjutnya, hasil dari
dataset nasional lainnya dan studi MS longitudinal telah mendokumentasikan
prevalensi MS pada wanita adalah sekitar tiga
kali lebih tinggi daripada pria, dengan 87-95% dari sampel mereka adalah
white.32e34 Penelitian kami memiliki distribusi wanita yang sedikit lebih tinggi
dengan laki-laki (sekitar 4:1), dan ras dan pekerjaan yang serupa
distribusi. Selain itu, sampel ini memiliki lebih banyak individu dengan
relaps-remitting MS (73,26%) dari penelitian lain dengan besar
sampel longitudinal (57,9%).33 Karena mayoritas individu
10. Gelatik AA, Somers TJ, Wright MA, dkk. Self-compassion pada pasien dengan
direkrut secara online melalui iklan media sosial dan
selebaran, tidak mungkin menghitung tingkat pengembalian untuk berapa banyak
2. Benito-Leon J, Morales J, Rivera-Navarro J, Mitchell A. Sebuah tinjauan tentang dampak multiple
sclerosis pada kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan. Nonaktifkan Rehabilitasi.
2003;25(23):1291e1303.
3. Miltenburger C, Kobelt G. Kualitas hidup dan biaya multiple sclerosis. klinik
Ahli bedah saraf. 2002;104(3):272e275.
4. Mitchell A, Benito-Leon J, Gonzales J, Rivera-Navarro J. Kualitas hidup dan dampaknya
penilaian dalam multiple sclerosis: mengintegrasikan komponen fisik dan
psikologis kesejahteraan. Lancet Neurol. 2005;4(9):556e566.
5. Krahn G, Horner-Johnson W, Hall T, Roid G, Andersen E, Fujiura G. Pengembangan dan
penilaian psikometri dari fungsi-netral terkait kesehatan
ukuran kualitas hidup. Am J Phys Med Rehabilitasi. 2014;93(1):56e74.
6. Vitali S. Menemukan kualitas hidup meskipun MS: memanfaatkan ketahanan. Int MS J.
2011;17(3):94e99.
7. Putih LJ, Dressendorfer RH. Latihan dan multiple sclerosis. Olahraga Med.
2004;34(15):1077e1100.
8. Bajak MA, Finlayson M, Cho C. Berkorelasi tahapan perubahan aktivitas fisik pada orang dewasa
dengan multiple sclerosis. Kesehatan Res Nur. 2011;34(5):378e388.
9. Neff K. Self-compassion: konseptualisasi alternatif dari sikap yang sehat
terhadap diri sendiri. Identitas diri. 2003;2(2):85e101.
nyeri muskuloskeletal persisten: hubungan kasih sayang diri dengan penyesuaian
terhadap nyeri yang persisten. Manajemen Gejala Nyeri J. 2012 April;43(4):759e770.

Silakan kutip artikel ini di pers sebagai: Nery-Hurwit M, et al., Meneliti peran belas kasih dan ketahanan diri pada kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan
untuk individu dengan Multiple Sclerosis, Disability and Health Journal (2017), https://doi.org/10.1016/j.dhjo.2017.10.010
Diunduh untuk Pengguna Anonim (n/a) di University of Washington - Seattle - WSC dari ClinicalKey.com oleh Elsevier pada 08 Maret 2018.
Untuk penggunaan pribadi saja. Tidak ada penggunaan lain tanpa izin. Hak Cipta ©2018. Elsevier Inc. Seluruh hak cipta.
Machine Translated by Google

6 M. Nery-Hurwit dkk. / Jurnal Disabilitas dan Kesehatan xxx (2017) 1e6

11. Benzo R, Kirsch J, Abascal-Bolado B, Dulohery M. Dampak self-compassion pada kualitas hidup,
emosi dan kemampuan manajemen diri pada COPD. Dalam: Konferensi Internasional American
Thoracic Society 2015. 2015 20 Mei (Denver, Colorado).
12. Silverman A, Verrall A, Alschuler K, Smith A, Ehde D. Kembali lagi, dan lagi: studi kualitatif
ketahanan pada orang dengan Multiple Sclerosis. Nonaktifkan Rehabilitasi . 2016;38:1e9.
13. Magnus CMR, Kowalski KC, McHugh T-LF. Peran welas asih dalam motif penentuan nasib
sendiri Wanita untuk berolahraga dan hasil terkait olahraga.
Identitas diri. 2010 Okt;9(4):363e382.
14. Terrill A, Molton I, Ehde D, dkk. Ketahanan, usia, dan gejala yang dirasakan pada orang dengan
cacat fisik jangka panjang. J Psikolog Kesehatan. 2016;21(5): 640e649.
15. Kehilangan Bonanno G. trauma, dan ketahanan manusia: apakah kita telah meremehkan
kapasitas manusia untuk berkembang setelah peristiwa yang sangat tidak menyenangkan?
Apakah Psiko. 2004;59:20e28.
16. Luthar S, Cicchetti D, Becker B. Konstruksi ketahanan: evaluasi kritis dan pedoman untuk
pekerjaan di masa depan. Dev anak. 2000;71(3):543e562.
17. Battalio S, Silverman A, Ehde D, Amtmann D, Edwards K, Jensen M. Ketahanan dan fungsi pada
orang dewasa dengan cacat fisik: studi observasional. Arch Phys Med Rehabilitasi.
2017;98:1158e1164.
18. Connor K, Davidson J. Pengembangan skala ketahanan baru: skala ketahanan connor davidson
(CD-RISC). Menekan Kecemasan. 2003;18(2):76e82.
19. Campbell-Sills L, Stein M. Analisis psikometri dan penyempurnaan skala ketahanan con
noredavidson (CD-RISC): validasi ukuran 10 item ketahanan. J Trauma Stres.
2007;20(6):1019e1028.
20. Neff KD. Pengembangan dan validasi skala untuk mengukur belas kasih diri. Identitas diri.
2003;2(3):223e250.
21. Bennett D. Bagaimana saya bisa menangani data yang hilang dalam penelitian saya? Aust N.Z.J. Publik
Kesehatan. 2001;25(5):464e469.
22. Rubright J, Nandakumar R, Glutting J. Sebuah studi simulasi data yang hilang dengan
beberapa X yang hilang. Praktek Menilai Res Eval. 2014;19(10).
23. Effron B. Interval kepercayaan bootstrap: baik atau buruk? Banteng Psiko. 1988;104:
293e296.
24. Zhu W. Membuat kesimpulan statistik bootstrap: tutorial. Res Q Exerc Sport.
1997;68(1):44e55.
25. Kriteria Hu L, Bentler P. Cutoff untuk indeks kecocokan dalam analisis struktur kovarians: kriteria
konvensional versus alternatif baru. Struct Equ Model Multidiscip J. 1999;6(1):1e55.
26. Brown EM, Cudek R. Alternatif cara menilai model fit. Soc Metode Res. 1992;21(2):230e258.
27. McCallum R, Austin J. Aplikasi pemodelan persamaan struktural dalam penelitian psikologi.
Annu Rev Psychol. 2000;51:201e226.
28. Ferguson L, Kowalski K, Mack D, Sabiston C. Menjelajahi belas kasih diri dan kesejahteraan
eudaimonic pada atlet wanita muda. J Sport Exerc Psychol. 2014;36:203e216.
29. Allen AB, Goldwasser ER, Leary MR. Kasih sayang dan kesejahteraan diri di antara
orang tua. Identitas diri. 2012;11(4):428e453.
30. Dixon-Ibarra A, Nery-Hurwit M, Driver S, MacDonald M. Evaluasi pemangku kepentingan
dari program online untuk mempromosikan aktivitas fisik dan keselamatan tempat kerja bagi
individu penyandang disabilitas. Rencana Evaluasi Program. 2017;61:150e159.
31. Skinner E, Edge K, Altman J, Sherwood H. Mencari struktur koping: tinjauan dan kritik sistem
kategori untuk mengklasifikasikan cara koping. Psycho Bull. 2003;129:216e269.
32. Dilokthornsakul P, Valuck RJ, Nair KV, Corboy JR, Allen RR, Campbell JD. Prevalensi
sklerosis multipel di Amerika Serikat populasi yang diasuransikan secara komersial .
Neurologi. 2016;86(11):1014e1021.
33. Minden SL, Franel D, Hadden L, Perloff J, Srinath KP, Hoaglin DC. Studi Sonya Slifka
longitudinal multiple sclerosis: metode dan karakteristik sampel . Multi-Scler. 2006;12:24e38.
34. Minden SL, Marder WD, Harrold LN, Dor A. Multiple sclerosis: potret statistik. Dalam:
Ringkasan Data Demografi, Disabilitas dan Pemanfaatan Layanan Kesehatan di AS.
Perhimpunan Multiple Sclerosis Nasional; 1993.

Silakan kutip artikel ini di pers sebagai: Nery-Hurwit M, et al., Meneliti peran belas kasih dan ketahanan diri pada kualitas hidup terkait kesehatan
untuk individu dengan Multiple Sclerosis, Disability and Health Journal (2017), https:/ /doi.org/10.1016/j.dhjo.2017.10.010
Diunduh untuk Pengguna Anonim (n/a) di University of Washington - Seattle - WSC dari ClinicalKey.com oleh Elsevier pada 08 Maret 2018.
Untuk penggunaan pribadi saja. Tidak ada penggunaan lain tanpa izin. Hak Cipta ©2018. Elsevier Inc. Seluruh hak cipta.