Anda di halaman 1dari 5

Bootstrap: Pengertian, Kegunaan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Beberapa tahun terakhir, Bootstrap adalah senjata andalan para developer saat menciptakan
website. Tak lain karena Bootstrap bisa membantu mereka membuat website dengan cepat
dan mudah.
Lalu, apa itu Bootstrap sebenarnya? Haruskah Anda menggunakannya untuk
mengembangkan website?
Nah, di artikel ini, kami akan membahas Bootstrap dengan lengkap. Mulai dari pengertian
Bootstrap, kegunaan, dan berbagai kelebihannya. Jadi, yuk simak artikel ini sampai selesai!
Daftar isi  tutup 
1 Apa Itu Bootstrap?
2 Kegunaan Bootstrap
3 Kelebihan dan Kekurangan Bootstrap
3.1 Kelebihan Bootstrap
3.1.1 1. Ramah untuk Pemula
3.1.2 2. Grid System yang Canggih
3.1.3 3. Kompatibilitas dengan Web Browser Terbaru
3.1.4 4. Bersifat Open-Source
3.1.5 5. Kebebasan Kustomisasi
3.1.6 6. Rutin Diperbarui
3.1.7 7. Tersedia Dokumentasi Lengkap
3.1.8 8. Memiliki Komunitas Besar yang Aktif
3.2 Kekurangan Bootstrap
3.2.1 1. Elemennya Banyak Digunakan Developer Website Lain
3.2.2 2. Bisa Memperlambat Website
3.2.3 3. Memperlambat Proses Belajar
4 Bagaimana Cara Menggunakan Bootstrap?
5 Siap Mencoba Bootstrap Sekarang?
Apa Itu Bootstrap?
Bootstrap adalah framework HTML, CSS, dan JavaScript yang berfungsi untuk mendesain
website responsive dengan cepat dan mudah. 
Framework open source ini diciptakan pada tahun 2011 oleh Mark Otto dan Jacob Thornton
dari Twitter. Itulah kenapa dulunya Bootstrap dinamakan Twitter Blueprint. 
Bootstrap dengan cepat meraih popularitas digunakan oleh 27% website di seluruh dunia.
Hal itu karena kesederhanaan dan konsistensi yang ditawarkan Bootstrap dibanding
framework lainnya saat itu. 
Kemudahan yang ditawarkan oleh Bootstrap adalah Anda tak perlu coding komponen
website dari nol. Framework ini tersusun dari kumpulan file CSS dan JavaScript
berbentuk class yang tinggal pakai. 
Class yang disediakan Bootstrap juga cukup lengkap. Mulai dari class untuk layout
halaman, class menu navigasi, class animasi, dan masih banyak lainnya. 
Menariknya lagi, Bootstrap bersifat responsive berkat grid system yang digunakan. Sistem
grid pada bootstrap menggunakan rangkaian containers, baris, dan kolom untuk
menyesuaikan bentuk layout dan konten website Anda.
Dengan kata lain, Bootstrap menjamin tampilan website Anda akan tetap rapi dan konsisten
di berbagai perangkat pengunjung. Baik melalui smartphone, tablet, atau laptop.
Kegunaan Bootstrap
Nah, Anda sudah paham pengertian Bootstrap. Lalu, apa saja kegunaan Bootstrap dalam
pengembangan website?
 Menciptakan website Mobile Friendly —Berkat sistem grid, proses
membuat website mobile friendly tak akan membutuhkan waktu lama.
 Memudahkan resize gambar — Cukup dengan menambahkan class .img-responsive
ke gambar, maka gambar tersebut akan otomatis di-resize sesuai ukuran layar
pengguna.
 Menambahkan elemen website tanpa ribet — Bootstrap menyediakan berbagai
elemen yang bisa langsung Anda gunakan di website. Misalnya, navigasi, menu
dropdown, thumbnail, dan sebagainya.
 Membuat website lebih interaktif — Bootstrap juga memungkinkan Anda
menggunakan plugin custom JQuery. Jadi, Anda bisa menambahkan berbagai elemen
interaktif ke website dengan mudah. Misalnya, popup, transisi, image carousel, dan
sebagainya.
Kelebihan dan Kekurangan Bootstrap
Sebagai sebuah framework, Bootstrap tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Ini dia
penjelasannya:
Kelebihan Bootstrap
Beberapa kelebihan Bootstrap yang membuatnya menjadi salah satu framework terpopuler di
dunia adalah:
1. Ramah untuk Pemula
Meskipun baru memahami dasar HTML, CSS, dan JavaScript, Anda sudah dapat
menggunakan bootstrap untuk membuat website. Alasannya, sudah tersedia berbagai elemen
dan class yang bisa langsung Anda pakai. Inilah yang membuat Bootstrap ramah untuk
pemula. 
2. Grid System yang Canggih
Dengan grid system, membuat website yang responsive bukan hal sulit lagi. Semua elemen di
dalam website bisa dibuat menyesuaikan dengan perangkat yang digunakan pengunjung.

Selain itu, Anda sebagai developer tak perlu membuat berbagai versi mobile dari website
secara terpisah dengan bantuan Bootstrap sebagai salah satu CSS Framework terbaik.
3. Kompatibilitas dengan Web Browser Terbaru
Bootstrap mendukung semua versi terbaru web browser di berbagai perangkat. Misalnya,
Google Chrome, Firefox, dan Safari. Dengan begitu, website yang dibuat dengan Bootstrap
akan tetap terlihat baik, apapun browser yang digunakan untuk mengaksesnya.
4. Bersifat Open-Source
Bootstrap merupakan framework open-source yang bebas untuk dikembangkan oleh
penggunannya. Hal ini tentu akan membuat Bootstrap lebih berkualitas berkat berbagai
kontribusi dari pengembang di seluruh dunia. 
Selain itu, sifat Bootstrap yang open-source membuat Anda bebas menggunakannya tanpa
harus mengeluarkan biaya. Cocok untuk developer pemula yang ingin belajar, kan?
5. Kebebasan Kustomisasi
Versi default Bootstrap, menyediakan apa yang Anda butuhkan untuk membuat website.
Namun, Anda bisa mengubahnya dengan mudah sesuai kebutuhan pengembangan website
yang akan dilakukan.
 Anda bisa masuk ke halaman kustomisasi Bootstrap, lalu pilih komponen, dan desain sesuai
keinginan untuk membuat pekerjaan Anda lebih mudah.
6. Rutin Diperbarui
Menggunakan framework yang selalu update itu penting. Bootstrap termasuk ke salah satu
framework dengan pembaruan rutin. Jadi, bukan hanya pembaruan besar (major update) saja.
Apabila ada fitur terbaru atau celah keamanan yang perlu diperbaiki, pengguna Bootstrap
akan bisa langsung mendapatkan versi terbarunya.
7. Tersedia Dokumentasi Lengkap
Bootstrap memudahkan pengguna untuk menggunakan framework ini dengan tepat. Baik
pengguna baru yang masih belajar, maupun pengguna yang sudah mahir.
Setiap bagian dari penggunaan Bootstrap seperti cara download hingga ketentuan melakukan
migrasi disediakan lengkap. Bahkan lengkap dengan contoh dan coding untuk
mempraktekkannya. 
Dengan begitu, pengguna jadi semakin yakin untuk mencoba framework ini untuk
pengembangan website mereka.  
8. Memiliki Komunitas Besar yang Aktif
Anda masih mengalami kesulitan menggunakan Bootstrap setelah membaca
dokumentasinya? Atau menemukan kendala yang belum ada di dokumentasi tersebut?
Tenang, komunitas Bootstrap di seluruh dunia bisa membantu Anda. Mereka cukup aktif
menjawab berbagai pertanyaan developer pemula, kok. Jadi, Anda bisa menanyakannya
melalui GitHub Bootstrap atau Stack Overflow. 
Kekurangan Bootstrap
Walaupun menawarkan banyak kelebihan, Bootstrap punya kekurangan yang perlu diketahui,
yaitu:
1. Elemennya Banyak Digunakan Developer Website Lain
Bootstrap adalah framework yang menyediakan elemen cukup banyak. Namun, pengguna
Bootstrap bisa saja menggunakan elemen yang sama dengan Anda di website mereka.
Alhasil, tampilan website Anda bisa jadi akan mirip dengan beberapa website lain. Wah, jadi
pedang bermata dua, ya?
Sebenarnya, hal ini bisa disiasati dengan mengubah kode elemen Bootstrap. Sayangnya,
mungkin tidak semua orang mampu mengubahnya. Baik terkendala kemampuan atau waktu
pengerjaannya.
2. Bisa Memperlambat Website
Ketika pertama kali diunduh, ukuran file Bootstrap memang tidak terlalu besar. Tapi, di
dalamnya berisi file CSS, JavaScript, hingga jQuery yang akan digunakan membangun
website. 
Nah, seiring pengembangan website akan semakin banyak file yang digunakan dan pada
akhirnya membuat website menjadi berat. 
Solusinya, usahakan Anda hanya menggunakan class Bootstrap yang memang dibutuhkan
saja, ya.
3. Memperlambat Proses Belajar
Apakah Anda sedang belajar coding? Bila iya, menggunakan Bootstrap saja mungkin bukan
pilihan terbaik. Kenapa begitu? 
Dengan kemudahan yang disediakan Bootstrap, Anda bisa saja membuat website tanpa
melakukan coding yang rumit dan belajar lebih jauh. 
Bahkan dengan kode yang disediakan pada halaman dokumentasi, bisa saja membuat Anda
hanya menggunakan tanpa mempelajari konsepnya. 
Baca Juga: Tutorial Bootstrap 5
Bagaimana Cara Menggunakan Bootstrap?
Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk menggunakan Bootstrap. Sebab, Bootstrap
memang menawarkan banyak manfaat.
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan Bootstrap yang bisa Anda coba. Mari kita lihat
satu per satu!
 Membuat tabel dengan Bootstrap – Ingin membuat tabel tanpa perlu mengetikkan
berbaris-baris kode? Gampang, Anda hanya perlu menggunakan class “table” yang
ada di dalam file Bootstrap.
 Mengatur tampilan gambar dengan Bootstrap – Anda dapat membuat gambar
yang responsif atau gambar yang berbentuk lingkaran dengan menggunakan class
seperti “.img-responsive”, “.img-rounded”, ”img-circle”, dan ”img-thumbnail”.
 Membuat panel dengan Bootstrap – Jika Anda ingin menampilkan pesan peringatan
(alert), Anda bisa menggunakan class “alert” yang berisi pesan peringatan yang ingin
dibuat.
 Membuat tombol dengan Bootstrap – Ingin menambahkan tombol? Anda bisa
membuatnya dengan mudah di Bootstrap, cukup gunakan class “btn” saja.
 Membuat pesan peringatan dengan Bootstrap – Anda juga dapat membuat panel
yang berisi header, body dan footer. Caranya dengan menggunakan class “panel”.
Sekarang Anda sudah tahu beberapa cara untuk menggunakan Bootstrap. Di luar sana masih
banyak lagi fungsi Bootstrap yang bisa Anda temukan.
Baca juga: Cara Menggunakan Bootstrap 4 Untuk Membuat Website
Siap Mencoba Bootstrap Sekarang?
Bootstrap adalah framework open source yang bisa Anda coba untuk mengembangkan
website.
Dengan Bootstrap, Anda bisa menciptakan website responsive dengan mudah tanpa perlu
melakukan coding dari awal. Ini tentu menjadi pilihan pemula yang ingin membangun
website berkualitas dengan cepat. 
Kelebihan Bootstrap adalah adanya dokumentasi super komplit di websitenya. Jadi, bila
menemui kesulitan, Anda bisa mengecek dokumentasi tersebut untuk mendapatkan solusinya.
Sudah tidak sabar untuk membuat website dengan Bootstrap? Pastikan juga website tersebut
bisa diakses online dengan baik, ya. 

Anda mungkin juga menyukai