PERJANJIAN KERJA
PEKERJAAN PERANCANGAN
Nomer: 7
Perjanjian ini dibuat pada hari tanggal w= bukan
AAUP coon ME
A Nama
Jabatan
Alomat
Selanjuinya disebut PIHAK PERTAMA,
B. Nama
Jabatan
Alamat
‘Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA menugasi PIHAK KEDUA untuk molaksanakan peketjaan perancangan
yang berlokasi di
Selonjutnya disebut PROYEK
halaman 1 dari 12
KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerja yang saling mengikat, sesuai
dengan ketentuan dan syara-syarat sebagaimana tercantum dalam pas.al-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
DASAR PERJANJIAN KERJA
(1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) Term of Reference (TOR)
(@ Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek Dengan Pengguna Jaga, tahun 2007, yang
dikeluarkan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAN).
@) Surat Penawaran PIHAK KEDUA yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA
(4) Surat Periniah Kega (SPK) PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, Nomor
Dokumen-dekumen tersebut merupaian bagian yang tidak terpisahkan dani Perjanjian Kerja ini,
Pasal 2
TUGAS PEKERJAAN:
(1) PIHAK PERTAMA menugas! PIHAK KEDUA untuk metaksanakan Pekeyjaan Perancangan ..
yang berlokasi di
(2) Rincian Tugas Perancangan adalah sebagai benkut
hataman 2 ai 12Konsep Rancorgan
Prarancangan (Schematic Design)
Pengembangan Rancangen dan Gamber Kerja
Proses Pengadaan Polaksona Konstruks!
Pengswasan Berkala (Periodical inspection)
ane e
*
Posal 3
JANGKA WAKTU PELAKSAMAAN TUGAS.
Jangka wakts pelaksonaan tugas Perancangan adaiah sebagei bertkut
n
@
Pekerjaan sesual Pasal 2 Ayat 2 Buti a, b, dane
* Rontep Rancangan
* Prarancangan (Schemotic Design
* Pengembangan Rancangan dan Gambor Kesja
Diselesnian oleh PIHAK KEDUA selambattambatnya..{ )
nt Ener ire dered Sleeeers Clee Kak Bs seen:
laentatrya tanggal
Pokerjasn sesuai Pasal 2 Ayat 2d
+ Proses Pengadaan Pelaksana Konstruksi
Diselesaitan oleh PIHAX KEQUA sesuai dengan jadaal Pengadaan Petsksana Konstruks!
yang dibuat dan disepakati oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
pater 3 dines 12°
Pekerjaan sesual Pasal 2 Ayat 26:
= Pengawasan Berkala (Periodical Inspection)
Desslesakan oleh PIHAK KEDUA sesuai dengan jadwal wakty pelaksonaan
Pembangunanteonsiruks! fsik yang dasepaisti bersama oleh PIHAK PERTAMA dengan
‘Pataksane Konstusl, Sapir yang terters pada Peqjanian Kara Pemborongan, Yat onan
Pasal 4
MEWAJIGAN DAN TANGGUNG JAWAG PIHAK KEDUA
/PIHAK KEDUA bentanggung jawab stas hasil perancangan arstoktur yang busty,
PIHAK KEOUA wajb melaksanakan tugasnya dengan segain kemampuan, keahian, dan
PIHAK KEQUA wait mengamankan kepentingan PHAK PERTAMA dan bersshs mencapai
has! rancangan yang terbak dalam jangka waktu dan anggaran biaya yang tecvedia
PIHAK KEDUA waji memerhatkan semua peraturan dan undangundang yang beriaku
‘Sehubungan dengan pelakssnsan pebenjasn ini, eemanuk kebionaan, bade dan tala laksana
‘yang lazien bertaky
PIMAK KEQUA tidak dipertenankan mengalnkan tugas yang sterimanya kepacks pbk lin.
hecuall dengan persetujuan PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA hams bercods momberkan cetohancotakan dai dokwnen pekogaan
Porancangen yang felon dhorakannya kepada PIHAK PERTAMA apabila sewaktunwaitu
adam.
2dibutuhkan, di luar kewajiban yang harus diberkan oleh PIHAK KEDUA sesuai yang tersebut
pada Pasal 6 Ayal (2) Pesjanjian ini, dengan tanggungan biaya oleh PIHAK PERTAMA.
(7) PIHAK KEDUA wajib menjaga kerahasiaan proyek ini dan ikut memastikan agar informasi
proyek tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan
(8) PIHAK KEDUA harus dapat bekega sama dengan PIHAK PERTAMA dan pihak-pihak ‘ain,
yang daunjuk oleh PIHAK PERTAMA sehubungan dengan proyek ini.
(3) PIHAK KEDUA wajib menunjuk wakilnya yang berpengalaman untuk pelaksanaan tugas dalam:
proyek ini sebagai wakil dari PIHAK KEDUA dan bekerja untuk dan atas nama PIHAK KEDUA,
Untuk PIHAK KEDUA:
Nama
Jabatan
No. Telepon :
No. Faks.
Pasal §
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
PIHAK PERTAMA wajib memberixan petunjuk yang jelas kepada PIHAK KEQUA tentang maksud,
tujuan, serta tata laksana pembangunan yang diinginkan, termasuk jadwal dan anggaran biaya
pembangunan sera program pembangunan berupa Kerangka Acuan Kerja (KAK)Term of
Reference (TOR).
PIHAK PERTAMA wajib menyiapkan dan memberikan data, informasi, rekomendasi, dan atau
mengambil tindakan-tindakan yang dipetlukan oleh PIHAK KEDUA untuk keperuan/kelancaran
proyek.
PIHAK PERTAMA wajib melakukan pemeriksasn dan memberikan persetyjuan atas hasil
pekerjaan PIHAK KEDUA selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja
setelah gambar-gambar dan atau dokumen-dokumen diserahkan dan dijelaskan oleh PIHAK
KEDUA,
PIHAK PERTAMA wajib memberikan fasilitas secukupnya kepada PIHAK KEDUA dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk pemberian izin untuk setiap waktu masuk ke lokasi proyek
dan pemberian surat pengantar dalam rangka menghubungi instansiinstansi yang bersangkutan,
PIHAK PERTAMA wajib membayar Imbalan Jasa sehubungan dengan pekerjaan perancangan ini
kepada PIHAK KEDUA sesuai yang tersebut dalam Pasal 6 Perjanjian Kerja ini,
PIHAK PERTAMA wajid untuk menunjuk waki-wakilnya yang diber wewenang untuk mewakill
PIHAK PERTAMA dengan hak menjalankan/menolak keputusan/persetujuan untuk dan atas nama
PIHAK PERTAMA sehubungan dengan dibuatnya Perjanjian Kerja ini untuk kepentingan Proyek di
mana wakil tersebut bertugas untuk membina hubungan kerja yang baik dengan PIHAK KEDUA
serta pihak-pihak lain yang bersangkutan dalam Proyek.
Untuk PIHAK PERTAMA:
Nama
Jabatan
No, Telepon :
No. Faks
Halaman A start 17Pasal 6
HASIL PEKERJAAN PERANCANGAN
(1) PIHAK KEDUA wajib menyerahkan 3 (tiga) kopi hasil karya pekerjaan perancangan sesuai
jadwal pada Pasal 3 perjanjian ini.
(2) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan Pengawasan Berkala (Periodical Inspection) sesuai
(
(21
(3)
Jadwal yang disepakati atau minimum 4 (empat) minggu sekali dan maksinum 2 (dua) minggu
sekali.
Pasal 7
BIAYA PERANCANGAN
Sesamya Imbalan Jasa/Biaya Perancangan adalah Rp .
tidak termasuk PPN 10%.
Hal-hal yang termasuk di dalam imbalan Jasa/Biaya Perancangan adalah:
a Pajak Penghasilan (PPh) atas Imbalan Jasa PIHAK KEDUA,
b Gaji, honorarium dari personel yang ditugaskan langsung maupun tidak langsung pada
Prevyek,
¢ Biaya oetak 3 (tga) kopi untuk dokumen lelang dan hasil akhir pekerjaan tiap tahap.
¢. Bea Materai per mil dari nilai imbailan jasa atau sebesar Rp ..
yang harus dibayarkan kepada Pemerintah melalui
i. (bila ada)
@. Segala bentuk asuransi yang harus dipenuhi PIHAK KEIDUA sehubungan dengan
pekerjaannya.
Hal-hal yang tidak termasuk dalam Imbalan Jasa/Biaya Perancangan dan menjadi tanggungan
atau diganti oleh PIHAK PERTAMA adalah:
a. PPN (Pajak Pertambahan Nilai),
>. Biaya perbanyakan dokumen baik cetak biru dan fotokopi di luar 3 (tiga) kopi yang menjadi
kewajiban PIHAK KEDUA.
¢ Biaya pembuatan dokumen tambahan untuk kepentingan marketing:
d@. Biaya surveil ke luar kota‘negeri
¢. Biaya reproduksi dokumen koordinasi antar disiplin dalam rangka penyelesaian proyek.
Pasal 8
PELAKSANAAN PEMBAYARAN
Pelaksanaan pembayaran Imbalan Jasa/Biaya Perancangan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA diatur dengan angsuran sebagai berikut:(}) Angsuran Pertama:
..» % dari jumish biaya perancangan, atau sebesar Rp ..
(2) Angsuran Kedua:
.ooo % Gari jumiah bays perancangan, atau sebesar Rp ..
bee Ss a a hart
Gibayar setetan ee. cesses veeee
(3) Angsuran Ketiga:
% dari jumiah Diaya perancangan, atau sebesar Rp ..
(4) Angsuran Keempat:
. % dari jumiah biaya perancangan, atau sebesar Rp ..
dibayar setelah
(5) Angsuran Kelana:
‘% dari jurniah biaya perancangan, atau sebesar Rp
dibayar setelah
(6) Angsuran Kelima:
.. % dari jumlah blaya perancangan, atau sebesar Rp ......
Liem -o. fupiaih)
dibayar setelah see
(7) dan seterusnya
Pasal 9
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Untuk pekerjaan tambah dan kurang selain dari paket pekerjaan seperti tercantum dalam Pasal 2
Perjanjian Kega ini, maka Imbalan Jasanya diperhitungkan berdasarkan musyawarah KEDUA
BELAH PIHAK stau akan diadakan negosiasi kembali antara PIHAK PERTAMA dan PIMAK
KEOUA yang akan dituangkan dalam bentuk perjanjian tambahan (addendum) yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja ini.
Pasal 10
SANKSI DAN DENDA
(1) Bila PIHAK KEOUA terlambat menyelessikan pekerjaan seperti tersebut pada Pasal 3 i atas,
maka kepada PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar ...... per mil dari jumiah biaya
erancangan untuk setiap hari keterlambatan
(2) Jumian denda maksimum adalah sebesar 5% dari jumian biaya perancangan atau sebes.ar
Rp. saan ean t . . sepmsaneereaae . asnsanapiae
rupéata).Pasal 11
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Bila denda telah mencapai maksimal, dan PIHAK KEDUA tidak dapat memberi alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, maka PIHAK PERTAMA dapat memutuskan hubungan kerja secara
septhak dangan PIHAK KEDUA dan dapat menunjuk arsitek (perancang atau konsultan) lain untuk
mellanjutkan pekerjaan tersebut.
Untuk seterusnya segala sesuatu mengenai pemutusan hubungan kerja ini diatur menunut
Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek Dengan Pengguna Jasa tahun 2007 yang dikeluarkan
oleh Ikatan Arsitek Indonesia (LAI).
Pagal 12
FORCE MAJEURE
(1) Ketentuan untuk. metaksanakan jasa sesuai dengan jadwal seperti diatur dalam Pasal 3
perjanjian kerja ini tidak berlaku bila teradi Keadaan Momaksa (Force Majoure).
Yang dimaksud dengan Keadaan Memaksa (Force Majeure) menurul Perjanjian Kerja ini
adalah: bencana alam, perang, pemogokan umum, sabotase, wabah, kebakaran, blokade,
revolusi dan huru-hara, atau keadaan yang secara wajar tidak dapat dihindari sorta berada di
war kemampuan manusia, kebijaksanaan/peraturan pemerintan di bidang moneter, dill
(2) Segera setelah mengetahui adanya Force Mayoure, PIHAK KEDUA akan menyampaikan
kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis tentang hal tersebut selambatdambatnya dalam 7
(tujuh) hari kalender, untuk dapat diadakan pemecahan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Pasal 13
PERSELISIHAN
1) Pada dasamya bila terjadi perselisihan antara KEDUA BELAH PIHAK akan diselesaikan secara
fmusyawarah,
2) Bila dengan musyawarah tidak mencapai kesepakatan, maka persoalannya akan diserahkan
kepada Panitia Pendamai. Biaya pengadaan Panita Pendamai ditanggung oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEOUA secara prorata.
3) Bila Panitia Pendamai tersebut tidak dapat menyelesaikan perselisihan, maka perkaranya akan
diteruskan kepada Pengadilan Negeri yang berwenang untuk memutuskannya,
Pasal 14
PENUTUP
1. Perjanjan Kerja ini dibuat dalam rangkap ..... cone) dan Béflaku sejak ditandatangani
oleh KEDUA BELAH PIHAK.
2. Bila terjadi kekeliruan atau perubahan atas Perjanjian Kerja inl, maka atas persetujuan KEDUA
BELAH PIHAK dapat dibuat Perjanjian Kerja Tambahan (Addendum).
PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA