Anda di halaman 1dari 4

PENYUSUNAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK CUSTOMER

EDUCATION PADA PASIEN DAN KELUARGA


PENDERITA PENYAKIT JANTUNG

Eko Susilo*, Imron Rosidi*

Dosen Stikes Ngudi Waluyo Ungaran

ABSTRAK
Angka kematian penderita sakit jantung di Indonesia atau secara nasional masih sangat tinggi. Penyakit
jantung menjadi salah satu penyebab kematian utama di Indonesia .Kebiasaan merokok, mengonsumsi
alkohol dan makanan berlemak, kurang berolahraga merupakan faktor risiko gangguan jantung, hal ini
sangat merugikan, tidak hanya medis, tetapi juga sosial-ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan suatu media informasi (Audiovisual) tentang pencegahan dan perawatan yang dapat
disampaikan pada keluarga dan penderita, sehingga dapat secara efektif meningkatkan pemahaman
keluarga dan penderita tentang pencegahan dan perawatan penyakit jantung.
Penelitian ini menggunakan metode action research. Tahap pertama Mengidentifikasi pengetahuan
penderita dan keluarga, Tahap kedua menyusun multimedia customer education pencegahan dan
perawatan pada penderita dan keluarga penyakit jantung tahap ketiga mengidentifikasi pengetahuan
penderita dan keluarga setelah melihat tayangan multimedia customer education tentang pencegahan dan
perawatan pada penyakit jantung.
Analisa pengetahuan responden setelah diberi materi tentang penyebab terjadinya penyakit Jantung dan
Hipertensi serta pencegahan dan penanganannyadengan Media Audio Visual tersebut didapat : 8
responden (28.50%) pengetahuannya sangat baik dan 20 responden (70.40%) dengan pengetahuan baik.
Dukungan terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat terkait beberapa penyakit, pencegahan dan
perawatannya sangatdibutuhkan saat ini. Oleh karena itu penggunaan Media informasi seperti Audio
Visual sangat membantu sekali dalam meningkatkan pengetahuan dengan cara belajar yang menarik dan
dapat digunakan setiap mereka membutuhkannya, sehingga akan terwujud sikap dan perilaku terhadap
kesehatan Jantung dengan baik.

Kata kunci : Media audiovisual, Customer education, penderita penyakit jantung

PENDAHULUAN sosial-ekonomi. Penyakit pada usia


Angka kematian penderita sakit produktif membuat keluarga kehilangan
jantung di Indonesia atau secara nasional pencari nafkah dan negara kehilangan
masih sangat tinggi. Penyakit jantung angkatan kerja. Membiasakan pola hidup
menjadi salah satu penyebab kematian sehat adalah cara terbaik mencegah
utama di Indonesia. Penyakit ini menimpa penyakit jantung. (Santoso dan Hanafiah,
penduduk berusia produktif. Berdasarkan 2013).
data Federasi Jantung Dunia, kematian Perilaku dalam hal ini adalah
akibat penyakit jantung 17,1 juta orang (19 perilaku pencegahan dan perawatan
persen total kematian) per tahun. Jumlah ini penyakit jantung sangat dipengaruhi oleh
empat kali jumlah penduduk Singapura. Di pengetahuan dan pemahaman masyarakat
Indonesia, berdasarkan catatan Yayasan terutama keluarga dan penderita, sehingga
Jantung Indonesia, prevalensinya 7-12 diperlukan suatu sarana atau media yang
persen per tahun. Artinya, minimal ada 16,8 menarik, informative, dan edukatif yang
juta penduduk mengidap penyakit jantung sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
dari 240 juta penduduk Indonesia. Dari masyarakat
jumlah itu, yang berusia produktif, 30-50 . Berdasarkan kondisi tersebut, maka
tahun, mencapai 50 persen. permasalahan yang akan diteliti adalah
Kebiasaan merokok, mengonsumsi bagaimana membuat suatu media informasi
alkohol dan makanan berlemak, kurang yang dapat disampaikan dengan menarik
berolahraga merupakan faktor risiko untuk meningkatkan pemahaman keluarga
gangguan jantung, hal ini sangat dan penderita tentang pencegahan dan
merugikan, tidak hanya medis, tetapi juga perawatan penyakit jantung, yang dapat

Penyusunan Media Audiovisual Untuk Customer Education Pada Pasien 7


dan Keluarga Penderita Penyakit Jantung
Eko Susilo, Imron Rosidi
disampaikan baik melalui institusi mendapatkan informasi yang mudah. Data
pendidikan (sekolah dan perguruan tinggi) yang diperoleh kemudian dianalisis
dan masyarakat. menggunakan descriptive analysis. Data
data tersebut diperoleh di tempat terpilih di
METODE wilayah kerja puskesmas Gunung Pati
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kaupaten Semarang. Dari data tersebut
wilayah kerja Puskesmas Gunungpati kemudian disusun model media Audio
Kotamadya Semarang. Dalam penelitian ini Visual tentang upaya pencegahan dan
digunakan metode action research melalui perawatan pada penderita gangguan pada
3 tahapan. Jntung sesusai dengan kebutuhan dan
Tahap 1 karakteristik responden.
 Mengidentifikasi pengetahuan penderita
dan keluarga penyakit jantung tentang Tahap Kedua
pencegahan dan perawatan pada Pada tahap ini peneliti melakukan analisa
penyakit jantung. terhadap kebutuhan awal dan karakteristik
 Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan responden, yang sselanjutnya akan
keluarga tentang multimedia customer dijadikan bahan dalam pembuatan Audio
education pencegahan dan perawatan Visual. Penggunaan literature yang relevan
pada penyakit jantung dan analisa perangkat lunak untuk
Tahap 2 menciptakan Audio Visual tersebut. Setelah
Menyusun multimedia customer education jadi media Audio Visual tadi lalu langkah
pencegahan dan perawatan pada penderita selanjutnya adalah uji coba dan
dan keluarga penyakit jantung penyempurnaan media.
Tahap 3
Mengidentifikasi pengetahuan penderita Tahap Ketiga
dan keluarga setelah melihat tayangan Pada tahap kedua ini peneliti melakukan
multimedia customer education tentang implementasi dari model Audio Visual
pencegahan dan perawatan pada penyakit yang telah dibuat yang berisikan tentang
jantung informasi Penyakit jantung yang sering
diderita masyarakat, upaya pencegahan dan
Tahap Pertama perawatannya. Langkah-langkah pada tahap
Tujuan yang ditetapkan pada tahap pertama ini meliputi; sosialisasi pada responden
ini adalah untuk menelaah kondisi yang penelitian, pemilihan tempat dan sarana
sesugguhnya pada masyarakat terkait penunjang, implementasi model Audio
kondisi utama yang disoroti adalah Tekanan visual, penjaringan questioner tentang
Darah dan masalah atau keluhan terkait pengetahuan. Kegiatan ini dilakukan
kesehatan Jantung. Pada kegiatan ini dengan partisipsi aktif dari peneliti dan
dilakukan beberapa wawancara tentang responden serta pendampingan.
kondisi dan kebutuhan masyarakt akan
media dan pengukuran Tekanan Darah. HASIL
Pada tahapan ini dilakukan beberapa kali Pada penelitian ini yang menjadi
pertemuan agar terkumpul data dan responden adalah berusia dewasa tua dan
informasi kebutuhan meningkatkan lansia sejumlah 28 responden di wilayah
Costumer Education dalam upaya upaya kerja Puskesmas Gunung Pati Kabupaten
terkait kesehatan Jantung. Semarang. Adapun karak teristik responden
Dalam mengumpulkan data primer pada yaitu sebanyak 10 orang berusia diatas 60
penelitian ini digunakan tehnik wawancara tahun da 18 orang dibawah 60 tahun. Hasil
dan dilengkapi dengan pemberian wawancara rata rata usia dibawah 60 tahun
Quesioner, agar ata data yang diperlukan masih bekerja aktif sebagai petani.
selain dari questioner dapat terjaring, Responden tersebut setelah dilakukan
seperti pengalaman mendapatkan informasi penjaringan data dan wawancara ternyata
dari media masa ataupun dari petugas sangat jarang mendapatkan informasi
kesehatan, motifasi dan keinginan untuk lengkap baik melalui media ataupun

8 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 7-10


petugas kesehatan, Kegiatan pada lansia informasi Association for Educational
terkait bidang kesehatan seperti Communication and Technology (AECT)
ketersediaan posyandu lansia diwilayah Task Force dalam Ardiansyah (2011).
tersebut juga belum ada, namun terkadang Heinich dkk dalam Ardiansyah (2011)
mereka menggunakan posyandu balita mengemukakan definisi medium sebagai
ketika ada keluhan kesehatan atau kalau sesuatu yang membawa informasi antara
sudah sakit baru mendatangi petugas sumber (source) dan penerima (receiver)
pelayanan kesehatan. Hal tersebut didukung informasi. Masih dari sudut pandang yang
dengan data hasil pemeriksaan ternyata 60 sama, Kemp dan Dayton dalam Ardiansyah
% dari mereka menderita Tekanan Darah (2011), mengemukakan bahwa peran media
Tinggi atau (Riwayat Hipertensi) dan tidak dalam proses komunikasi adalah sebagai
terkontrol.Oleh karena itu mereka sangat alat pengirim (transfer) yang
mengharapkan adanya media yang setiap mentransmisikan pesan dari pengirim
saat dapat mereka peroleh dan dapat (sander) kepada penerima pesan atau
disaksikan secara menarik dan berulang. informasi (receiver). Selain itu, Kemp dan
Hasil wawancara dan observasi beberapa Dayton juga mengemukakan klasifikasi
responden ternyata kebanyakan dalam jenis media sebagai berikut :
keluarganya sudah memiliki Televisi dan a. Media cetak
VCD sebagai media untuk memutar Audio b. Media yang dipamerkan (displayed
Visual (CD). media)
Pada tahap implementasi media c. Overhead transparancy
Audio Visual di masyarakat di wilayah d. Rekaman suara
kerja Puskesmas Gunung pati Kab. e. Slide suara dan film strip
Semarang dengan responden tersebut, f. Presentasi multi gambar
dengan susunan materi dalam Audio Visual g. Video dan film
sebagai berikut; pengertian, penyebab h. Pembelajaran berbasis komputer
munculnya penyakit jantung termasuk (computer based learning)
Hipertensi, tanda gejala, factor penyebab
dan cara perawatan serta pencegahan. Kemp dan Dayton dalam Ardiansyah
Ternyata hasil dari analisa pengetahuan (2011) mengemukakan beberapa faktor
responden setelah ditayangkan materi yang merupakan karakteristik dari media,
tersebut dengan Media Audio Visual antara lain:
didapat : 8 responden (28.50%) a. Kemampuan dalam menyajikan gambar
pengetahuannya sangat baik dan 20 (presentation)
responden (70.40%) dengan pengetahuan Melalui gambar para siswa dapat
baik. melihat dengan jelas sesuatu yang
sedang dibicarakan/didiskusikan di
PEMBAHASAN dalam kelas. Gambar dapat mengatasi
Dari hasil penelitian setelah kekurangan panca indra manusia.
responden terpapar dengan Media Audio b. Faktor ukuran (size); besar atau kecil
Visual yang diberikan oleh peneliti ternyata Ukuran dalam pembuatan media bisa
hasil dari analisa pengetahuan responden dibuat besar atau kecil yang disesuaikan
setelah ditayangkan materi tersebut dengan sesuai dengan kebutuhan supaya mudah
Media Audio Visual didapat : 8 responden dibaca oleh siswa.
(28.50%) pengetahuannya sangat baik dan c. Faktor warna (color)
20 responden (70.40%) dengan Agar media lebih menarik, salah satu
pengetahuan baik. upayanya adalah menggunakan warna
Penggunaan media mengarah pada yang bervariatif.
sesuatu yang mengantar/meneruskan d. Faktor keterkaitan antara gambar dan
informasi (pesan) antara sumber (pemberi suara
pesan) dan penerima pesan. Media adalah Dalam pembuatan media, bisa dibuat
segala bentuk dan saluran yang dapat dalam bentuk gambar saja, suara saja
digunakan dalam suatu proses penyajian atau gabungan antara gambar dan suara.

Penyusunan Media Audiovisual Untuk Customer Education Pada Pasien 9


dan Keluarga Penderita Penyakit Jantung
Eko Susilo, Imron Rosidi
Pengetahuan yang baik akan DAFTAR PUSTAKA
memeunculkan sikap yang baik pula.
Dengan pemahaman responden yang baik Ardiansyah, M. Ansrori, 2011, Landasan
maka segala perilaku terkait dengan upaya Teoritis Penggunaan Media Pembelajaran,
pencegahan dan tindakan perawatan serta http://www.asrori.com/2011/05/Landasan
pengobatan juga akan baik. Hal ini sesuai Teoritis Penggunaan Media.html diakses
dikemukakan oleh Azwar (2002) bahwa pada tanggal 10 Maret 2013.
pengetahuan merupakan suatu komponen
yang berisi kepercayaan seseorang Hurlock, E. B. (1996). Psikologi
mengenai apa yang benar bagi suatu objek. perkembangan suatu pendekatan sepanjang
Pemahaman juga diperoleh ,melalui rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga
pengetahuan yang merupakan hasil dari
tahu dan terjadi setelah seseorang Notoatmodjo, S. (2002). Metode Penelitian
melakukan penginderaan terhadap suatu Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
objek tertentu ( Notoatmodjo, 2005). Jelas
bahwa peran media sangatlah penting Nursalam. (2001). Metodelogi Riset
terhadap perubahan pengetahuan sikap dan Keperawatan. Jakarta : Intomedika.
perilaku, peran media dalam proses Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku
komunikasi adalah sebagai alat pengirim kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
(transfer) yang menstranmisikan pesan dari
pengirim (sender)kepada penerima pesan Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan
atau informasi (receiver). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan :
Media Audio Visual adalah termasuk Pedoman skripsi, tesis dan instrumen
salah satu media pengajaran, media ini penelitian keperawatan. (edisi pertama).
dapat memproyeksikan gambar dan suara Jakarta : Salemba Medika
serta dibantu dengan munculnya huruf atau
tulisan yang menambah kejelasan Santoso dan Hanafiah. (2013). Pengidap
informasi, sehingga dalam hasil penelitian Jantung Usia Produktif Naik.
ini responden dan masyarakat secara umum http://health.kompas.com/read/2013/03/16/
sangat membutuhkan dalam menambah 06305643/Pengidap.Jantung.Usia.Produktif
pengetahuan yang akhirnya akan .Naik diakses 26 November 2013
memunculkan sikap dan perilaku yang
menunjang kesehatan terutama masalah Sugiyono. (2003). Statistika Untuk
penyakit jantung dan Hipertensi, karena Penelitian. Bandung : Alfabeta
lebih mudah dipamahi dan menarik serta
dapat diulang ulang setiap saat mereka Teguh. (2004). Cara Mudah Melakukan
membutuhkannya tanpa harus selalu Analisa Statistik dengan SPSS. Edisi
mengundang petugas kesehatan. pertama. Yogyakarta: Gava Media

10 Jurnal Keperawatan Komunitas . Volume 3, No. 1, Mei 2015; 7-10

Anda mungkin juga menyukai