Anda di halaman 1dari 4
Percobaan 6 . Sifat Optik Aktif Zat A. Tujuan Menentukan konsentrasi sukrosa dalam sampel larutan dengan mengukur besarnya sudut putar polarisasi. B. Dasar Teori Jika suatu senyawa organik mempunyai atom C asimetris, maka senyawa tersebut akan besifat optik aktif, artinya dapat memutar bidang polarisasi sinar terkutub. Atom c asimetris adalah atom C yang mengikat 4 gugus atom yang berbeda keempat-empatnya, sehingga atom C tersebut tidak lagi mempunyai bidang simetris. Atom C yang demikian dapat memutar arah bidang getar atau bidang polarisasi sinar terkutub, iasa, mempunyai dua buah bidang getar yang saling tegak sinar ini dilewatkan pada prisma nicol yang, sinar yang Siner monokrom: Jurus ke segala arah secara random. Apal berfungsi sebagai polarisator, maka akan dihasilkan sinar terkutub, % hanya mempunyai satu bidang getar dengan arah orientasi tertentu. Jika sinar ini gsi sebagai analisator, maka sinar dilewatkan pada prisma nicol yang lain yang berfu lengan polarisator. Jika ini hanya akan tampok jelas jika arah orientasi analisator sesi f, maka bidang getar sinar di antara polarisator dan analisator ditempatkan zat optik akti terkutub akan diputar, baik searah ataupun berlawanan arah dengan jarum jam. Agar sinar terkutub’ dapat terlihat jelas lagi, maka analisator perlu diputar sesuai dengan sudut putar dari sinar terkutub yang telah berubah arah karena zat optik aktif tadi, Desarnya sudut puter polarisasi sinar terkutub ini (yaitu @) adalah: A=[aJofd Dengan a = sudut putar, (a]'p = sudut putgar spesifik pada suhu t dan sinar D natrium, £ = panjang tabung polarimeter, d = densitas zat mumi, sedangkan untuk larutan adalah konsentrasi zat dalam gram per co. Secara umum dapat dikatakan bahwa untuk tabung tertentu, suhu tertentu dan dengan panjang gelombang tertentu, maka besarnya sudut putar polarisasi sinar terkutub ini akan berbanding forus dengan konsentrasi zat optik aktf dalam pelarut tertentu, Jadi a= k C, dengan k adalah tetapan yang bergantung pada berbagai faktor, selain konsentasi, Jadi dengan membuat kurva antara a tethadap C, akan diperoleh aris lurus ‘yang merupakan kurva standar. Revisi 2010 19 4 afik 4, Buat grafik Ac terhadap ¥ C untuk larutan NaCl, HCI, dan Na Asetat pada kertas gr Maka akan diperolch harga Ay HCI= Ag NaCl = + Ay Na Asetat = 7. Besarnya Ag H Asetat = 8. Besarnya derajad ionisasi Asam Asetat = ‘9, Harga tetapan kescimbangan = Ley Natron yt Out —~ Bathe Oy 20 a, ao ite L ae al’cato p Leaman 450 at 665° Suahy otek @ Fiala Jika suatu larutan Sampel zat yang saiffa diketahui besar sudut petr polarisasinya, maka dengan mengaturkan hharga a dan mencari titik potong pada kurva sandar, akan dapat dica i besamya Konsentrasi dari lautan sampel, C. Alatdan bahan Ve. Alat 2. Bahan a Tset alat polarimeter a. Akuades b. 2 buah gelas beker b. Larutan glukosa 0,5 %, 1%; 2.5%; 5%, 7,5 % c. Lanutan glukosa X % Catatan : utan sukrosa dapat diganti dengan larutan sukrosa D. Cara Kerja 8. Ukurlah besamnya sudut putar polarisasi untuk air mumi b. Ukurlah besarnya sudut putar polarisasi masing-masing larutan sukrosa ¢. Tentukan besarnya sudut putar polarisasi untuk larutan sampel X % 4d. Pembacaan sudut dilakukan tiga kali . Perhitungan a. Pembae: sebagai pelarutnya sehingga a, = 0, - ays, dengan a, adalah a sesungguhnya, a 1 sudut putar polarisasi perlu dikoreksi dengan sudut putar air adalah atterbaca, dan ayi- adalah aair sebagai pelarut b. Buatlah gra‘ik antara a, terhadap C si antara a, terhadap C cc. Tentukan kons G. Pertanyaan 1. Carilah 3 senyawa kimia yang lain yang juga bersifat optis akif 2. Pada point C yaitu Alat dan bahan tetliscatatan bahwa larutan sukrosa dapat digunakan sebagai pengganti glukosa, padahal sukrosa termasuk digakarida, mengapa demikian ? Bagaimana dengan disakarida yang lain seperti maltosa dan laktosa ? Jelaskan dengan gambar strukturnya ! Revis! 2010 20 + CHo- Hote H\H Ho. a H—C-0H OH 4? H-C-on CH2-OW Struletue Fisher ° OH o-CHe, 4 Steuleve’ Haworth

Anda mungkin juga menyukai