Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN TEMBAKAU SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN

KABUPATEN TEMANGGUNG

Ika Agustina
ika.agustina98@gmail.com

Luthfi Muta’ali
luthfi.mutaali@gmail.com

Abstract
Tobacco is a leading commodity of Temanggung regency because give high
contribution for farmers income. The passage of the Government Regulation No. 109
of 2012 raises contra for tobacco farmers. The purpose of this study was to identify
and map the production and areal bases of tobacco, determine the effect of government
policy on the protection impact of tobacco production and productivity and identifying
alternative leading commodities. Methods of analysis of this study using analytical
technique LQ, statistical tests, and and Klassen typology.
Areal bases of tobacco bases in 13 districts in Temanggung regency. The
impact of tobacco control policies based of statistical tests showed the effect on
reduction production (26,36 %),but according to APTI and Department of Agriculture,
declined of tobacco production was more due to weather problem caused by rain fall,
hile the productivity of tobacco based on the statistical test, no influence caused
government policy related declining productivity. Alternative leading commodities
other than tobacco such as arabica coffee, robusta coffee, java sugar, and vanilla
Keywords: Tobacco, Policy, Alternative commodities.
Abstrak
Tembakau merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Temanggung karena
kontribusinya yang tinggi terhadap pendapatan para petani. Disahkannhya PP nomor
109 tahun 2012 menimbulkan kontra bagi petani tembakau di Kabupaten
Temanggung. Tujuan penelitian (1). memetakan daerah basis tembakau, (2).
mengetahui pengaruh kebijakan terhadap produksi dan produktivitas dan (3).
mengidentifikasi alternatif komoditas unggulan selain tembakau. Penelitian ini
menggunakan analisis data sekunder dan primer serta indepth interview dengan teknik
analisis LQ, Uji Paired T-test dan Tipologi Klassen.
Daerah basis tembakau di Kabupaten Temanggung tersebar di 13 kecamatan
dari 18 kecamatan yang menghasilkan komoditas tembakau. Hasil uji statistik
menunjukkan kebijakan pengendalian dampak tembakau berpengaruh terhadap
penurunan produksi tembakau (26,36%), namun tidak pada produktivitas tembakau,
pada kenyataanya penurunan produksi menurut Dinas Pertanian dan APTI
Temanggung dikarenakan masalah cuaca. Alternatif komoditas unggulan selain
tembakau berupa komoditas kopi arabika, kopi robusta, aren dan panili
Kata kunci: Tembakau, Kebijakan, Alternatif Komoditas

1
PENDAHULUAN (FCTC), yaitu kesepakatan internasional
Sektor pertanian merupakan dalam pengendalian masalah tembakau
salah satu sektor unggulan di Indoensia, yang mempunyai kekuatan mengikat
setelah sektor industri dan perdagangan. secara hukum bagi negara-negara yang
Berdasarkan data BPS Tahun 2014 meratifikasinya.
sektor ini menyumbangkan sekitar Tembakau dan industri hasil
13,38% dari pendapatan nasional tembakau mampu menyerap tenaga
dengan pertumbuhan 4,84% kerja sebanyak 6,5juta orang, yang
(bisnis.liputan6.com). Di Kabupaten terdiri dari petani temabaku 2,5juta
Temanggung sektor pertanian orang, petani cengkeh 1,5juta orang,
merupakan sektor penyumbang PDRB pekerja pabrik rokok 500.000 orang,
terbesar, pada tahun 2012 PDRB atas pedagang asongan dan eceran sekitar 2
harga berlaku dari sektor pertanian juta orang, sedangkan sektor keuangan,
menyumbangkan sebesar 32,57% dari percetakan, transportasi, dan lainnnya
total keseluruhan PDRB. melibatkan sekitar 1,5 juta orang,
Tembakau merupakan dengan demikian ada 20 juta orang yang
komoditas unggulan dari sektor hidupnya tergantung dari industri hasil
pertanian di Kabupaten Temaanggung. tembakau (Soemiran, 2008 dalam
Tembakau sebagai komoditas unggulan Rencana Induk Pertembakauan
tersebut dapat mendorong terciptanya Kabupaten Temanggung)
keunggulan komparatif maupun Disahkannhya PP nomor 109
keunggulan kompetitif. Tembakau tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan
Kabupaten Temanggung memiliki yang Mengadung Zat Adiktif Tembakau
spesifikasi rasa, aroma, tekstur, yang bagi Kesehatan oleh Presiden Susilo
khas dan merupakan bahan baku dalam Bambang Yudhoyono pada 24
pembuatan rokok kretek di Indoenesia. Desember 2012 menimbulkan kontra
Tembakau mampu memberikan bagi petani tembakau karena akan
kesejahteraan yang luar biasa ketika bepengaruh terhadap mati dan hidupnya
panen raya musim tembakau tiba. perekonomian petani tembakau di
Indonesia merupakan 10 negara Kabupaten Temanggung. Penetapan PP
penghasil tembakau terbesar di dunia, tersebut sebagai perwujudan pasal 116
dengan kemampuan produksi mencapai UU No 36 tahun 2012. Gerakan protes
2,2% dari total produksi global. dilakukan petani untuk mengkritisi
Indonesia menempati urutan ketujuh maupun memprotes kebijakan yang
dibawah AS, Uni Eropa (Daeng dkk, mengancam kesejahteraan petani
2011). Tembakau sebagai komoditas tembakau (Herdiyani, 2013).
unggulan tidak terlepas dari yang Tantangan dan ancaman tersebut
namanya tantangan dan ancaman. menimbulkan ketidakpastian harga
Adanya gerakan anti rokok yang tembakau rakyat, dimana hal tersebut
dipelopori WHO tahun 1974 diikuti akan dapat mengancam lesunya usaha
dengan penggalangan “The Framework pertanian pada komoditas tembakau.
Convention on Tobacco Control

2
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan Quotient) untuk mengetahui daerah
dalam penelitian ini yaitu: basis tembakau, uji paired t-test untuk
1. Mengidentifikasi dan memetakan mengetahui pengaruh kebijakan
daerah-daerah basis tembakau di terhadap produksi dan produktivitas
Kabupaten Temanggung didukung dengan indepth interview serta
2. Mengetahui pengaruh kebijakan analisis tipologi klassen untuk
pemerintah tentang perlindungan menentukan alternatif komoditas
dampak tembakau terhadap produksi unggulan subsektor perkebunan. Berikut
dan produktivitas komoditas ini formula analisis LQ (Muta’ali 2015):
tembakau Kabupaten Temanggung LQij = (Lij/Li) / (Nip/Np)
3. Mengidentifikasi alternatif Keterangan:
LQij =Lacation Quotient komoditi i
komoditas unggulan selain
di wilayah j
tembakau terkait adanya kebijakan Lij =Nilai produksi komoditi i di
pemerintah tentang perlindungan kecamatan j
dampak tembakau. Li =Nilai total produksi komoditi
METODE PENELITIAN kecamatan
Pendekatan penelitian yang akan Ni =Nilai total produksi komoditi i
dilakukan menggunakan gabungan di kabupaten
kuantitatif dan kualitatif. Lokasi Np =Jumlah total produksi komoditi
penelitian berada di Kabupaten kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah. Data yang Nilai LQ diatas 1 menunjukkan daerah
digunakan meliputi data sekunder basis tembakau.
(Temanggung Dalam Angka dan Jawa
Tengah Dalam Angka) dan data primer Berikut ini gambaran kuadran tipologi
(indepth interview) untuk mendukung klassen (Muta’ali 2015):
hasil analisis data sekunder dengan Kontribusi (y) KKi_Kec lebih KKi_Kec lebih
APTI Kabupaten Temanggung, Dinas besar dari kecil dari
Pertumbuhan KKi_Kab KKi_Kab
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (r) (Yikk > yi) (Yikk < yi)
Kabupaten Temanggung. LPKi_Kec Komoditas Komoditas
Variabel penelitian ini yaitu lebih besar dari maju dan berkembang
produksi komoditas pertanian terutama LPKi_Kab tumbuh cepat cepat
(rik > ri ) (prima) (berkembang)
sub sektor perkebunan, luas lahan
budidaya, produktivitas komoditi, laju
LPKi_Kec Komoditas Komoditas
pertumbuhan, dan kontribusi komoditi. lebih kecil dari maju tertekan relatif
Unit analisis yang digunakan dalam LPKi_Kab (potensial) tertinggal
penelitian ini kecamatan yaitu 20 (rik < ri ) (terbelakang)
kecamatan di Kabupaten Temaggung Keterangan
dengan 18 kecamatan di Kabupaten rik = LPKi_Kec, laju pertumbuhan
Temanggung yang menghasilkan komoditas (i) di kabupaten (k)
komoditas Tembakau. ri =LPKi_Kab, Laju pertumbuhan
Teknik analisis yang digunakan komoditas (i) di tingkat provinsi
yaitu teknik analisis LQ (Loqation

3
yik = KKi_Kec, kontribusi komoditas Tabel 1 Nilai Location Quotient (LQ)
(i) terhadap nilai produk terhadap Komoditas Tembakau Temanggung
Nilai LQ Produksi
subsektor perkebunan kabupaten (k) Kecamatan Tembakau Ket LQ (ton)
yi = KKi_Kab, kontribusi komoditas Parakan 2.71 Basis 552.3
(i) terhadap nilai produksi total PDRB Kledung 4.96 Basis 1008.83
sektor pertanian provinsi Bansari 2.80 Basis 570.28
Bulu 3.66 Basis 744.65
HASIL DAN PEMBAHASAN
Temanggung 0.38 Non Basis 77
Identifikasi dan Pemetaan Daerah
Tlogomulyo 3.70 Basis 753.44
Basis Tembakau di Kabupaten
Temanggung Tembarak 2.46 Basis 499.77

Sub sektor perkebunan di Selopampang 1.09 Basis 221.94


Kabupaten Temanggung menghasilkan Kranggan 0.06 Non Basis 12.31
komoditas berupa; tembakau, kopi Bukan
Penghasil
arabika, kopi robusta, cengkeh, tebu, Pringsurat 0 Tembakau 0
panili, kemukus, kapulogo, kayu manis, Kaloran 0.41 Non Basis 84.24
kelapa, aren, kapok, kakao, lada, dan Kandangan 0.38 Non Basis 76.85
cengkeh. Tembakau menjadi salah satu Kedu 1.54 Basis 313.38
komoditas yang diunggulkan di sub
Ngadirejo 2.75 Basis 559.17
sektor perkebunan. Karena pendapatan
Jumo 1.42 Basis 289.94
yang didapatkan dari tembakau hampir
Gemawang 0.02 Non Basis 4.23
70% terhadap keseluruhan pendapatan
bagi para petani. Menurut Dinas Candiroto 1.78 Basis 362.42
Bukan
Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Penghasil
Kabupaten Temanggung, sentra Bejen 0 Tembakau 0

produksi tembakau Temanggung Tretep 2.17 Basis 442.26


terdapat di 14 kecamatan. Wonoboyo 1.72 Basis 349.92
Location Quotient (LQ) Rata-rata
Total 2,52 6922.93
digunakan untuk memetakan daerah Sumber: Temanggung Dalam Angka 2015
yang suatu komoditasnya tersebut
menjadi basis di kecamatannya. Nilai LQ tertinggi daerah basis
Komoditas yang memiliki nilai LQ untuk komoditas tembakau yaitu di
diatas 1 merupakan komoditas basis di Kecamatan Kledung dengan nilai LQ
wilayah kecamatan. Hasil identifikasi yaitu 4,96, sedangkan nilai LQ terendah
menggunakan LQ menunjukkan hasil untuk daerah basis komoditas tembakau
bahwa daerah basis tembakau di di Kecamatan Selopampang. Rata-rata
Kabupaten Temanggung tersebar di 13 nilai LQ daerah basis komoditas
kecamatan, sedangkan yang bukan basis tembakau yaitu sebesar 2,52. Kecamatan
tembakau tersebar di 5 kecamatan (lihat di Kabupaten Temanggung yang
tabel 1). menghasilkan komoditas tembakau,
namun tembakau bukan sebagai
komoditas basis terdapat di 5 kecamatan,
memiliki nilai LQ di bawah 0,5 dengan

4
rata-rata nilai LQ yaitu sebesar 0,25 tembakaunya merupakan basis di
(lihat tabel 1). Kecamatan Kledung wilayah kecamatan. Daerah basis
sebagai daerah basis tembakau dengan tembakau di Kabupaten Temangggung
nilai LQ paling tinggi di dukung dengan persebarannya di bagian barat wilayah
kondisi fisik wilayahnya yang tepat Kabupaten Temanggung yang
berada di bawah lereng Gunung Sindoro membentang dari utara ke selatan atau
dan Gunung Sumbing, sehingga daerah dapat dikatakan bentangan daerah basis
tersebut merupakan daerah ideal untuk tembakau diantara lereng Gunung
budidaya tembakau. Secara spasial, Sumbing, Gunung Sindoro, dan Gunung
daerah basis tembakau di Kabupaten Prau.
Temanggung digambarkan dalam peta
sebagai berikut; Pengaruh Kebijakan Pemerintah
Tentang Perlindungan Dampak
Tembakau Terhadap Produksi dan
Produktivitas Komoditas Tembakau
Kabupaten Temanggung
Peraturan Pemerintah (PP) No
109 Tahun 2012 mengantur tentang
Pengamanan Bahan Yang Mengandung
Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
Bagi Kesehatan salah satunya berisi
tentang standarisasi kadar tar dan nikotin
pada rokok. Kadar nikotin tembakau
Temanggung (3% - 8%) diatas standar
maksimal kadar nikotin yang ditentukan
oleh pemerintah (1%), sehingga
kebijakan tersebut dapat mempengaruhi
penyerapan tembakau Temanggung.
Perubahan jumlah produksi
dapat dibandingkan antara jumlah
produksi sebelum berlakunya kebijakan
dengan setelah berlakunya kebijakan.
Sebelum berlakunya kebijakan jumlah
total produksi di Kabupaten
Temanggung yaitu sebesar 9552,46 ton
Gambar 1 Peta Daerah Penghasil Tembakau Kabupaten sedangkan jumlah produksi tembakau
Temanggung Kabupaten Temanggung setelah
berlakunya produksi mengalami
Peta daerah basis tembakau di
penurunan menjadi 7034,48 ton. Jumlah
Kabupaten Temanggung
penurunan produksi tembakau tersebut
menggambarkan persebaran spasial
besarnya 2517,98 ton atau sebesar 26,36
daerah-daerah kecamatan di
%, penurunan tersebut dapat dikatakan
Temanggung yang komoditas

5
cukup besar karena besarnya penurunan melihat |t hitung| > t tabel maka
lebih dari 25 %. Hal itu menunjukkan keputusannya H0 ditolak. H0 ditolak
bahwa adanya kebijakan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
membawa pengaruh besar terhadap perbedaan yang signifikan antara hasil
kondisi pertembakauan di Temanggung produksi tembakau di Kabupaten
(lihat tabel 2). Temanggung sebelum dan sesudah
Tabel 2 Produksi Tembakau Sebelum dan berlakunya kebijakan tentang
Setelah Berlakunya Kebijakan pengendalian dampak tembakau yang
Rata-Rata Rata-Rata
Produksi Produksi
tertuang pada PP No 109.
Sebelum Setelah Produktivitas menggambarkan
Kebijakan Kebijakan perbandingan produksi dengan luas
Kecamatan (ton) (ton)
lahan, semakin tinggi produktivitas
Parakan 658.6 561.93 menunjukkan nilai output (produksi)
Kledung 1322.575 1042.075 yang tinggi. Produktivitas tembakau
Bansari 844.23 555.94 antara sebelum dan setelah berlakunya
Bulu 1092.13 700.325 kebijakan terjadi penurunan rata-rata
Temanggung 299.29 75.225 produktivitas, sebelum berlakunya
Tlogomulyo 805.285 700.845
kebijakan produktivitas tembakau
sebesar 0,51 ton/ha sedangkan setelah
Tembarak 631.86 619.135
berlakunya kebijakan produktivitas
Selopampang 269.165 221.72
tembakau sebesar 0,45 ton/ha atau
Kranggan 2.725 7.51 mengalami penurunan 0,06 ton/ha.
Pringsurat 0 0 Produktivitas tembakau paling tinggi
Kaloran 0.595 46.045 sebelum berlakunya kebijakan terdapat
Kandangan 23.86 45.465 di Kecamatan Bansari, sedangkan paling
Kedu 83.48 242.84 rendah terdapat di Kecamatan
Ngadirejo 1295.065 707.405
Kranggan. Setelah berlakunya kebijakan
produktivitas paling tinggi terdapat di
Jumo 237.545 247.86
Kecamatan Bulu dan paling rendah
Gemawang 0 2.115
terdapat di Kecamatan Gemawang (lihat
Candiroto 418.88 345.33 tabel 2).
Bejen 0 0 Hasil uji statistik untuk menguji
Tretep 980.855 522.255 pengaruh kebijakan terhadap
Wonoboyo 586.315 390.46 produktivitas didapatkan bahwa p value
Total 9552.455 7034.48 sebesar 0.056866, oleh itu nilai p value
Rata-Rata 477.62 351.72
lebih besar dari alfa 5% (0,05), atau
Sumber: Temanggung Dalam Angka dengan melihat |t hitung| < t tabel maka
keputusannya H0 diterima. H0 diterima
Hasil uji statistik untuk menguji dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh kebijakan terhadap produksi perbedaan yang signifikan terhadap
didapatkan bahwa nilai p value sebesar produktivitas tembakau di Kabupaten
0.00847627, oleh itu nilai p value lebih Temanggung antara sebelum dan
kecil dari alfa 5% (0,05), atau dengan

6
sesudah berlakunya kebijakan tentang pengaruh cuaca akibat curah
pengendalian dampak tembakau yang hujan yang tinggi sehingga
tertuang pada PP No 109. menyebabkan daun tembakau
banyak yang rusak sehingga
Tabel 3 Produktivitas Tembakau tidak dapat dipanen, selain itu
Sebelum dan Setelah Berlakunya untuk luas areal budidaya
Kebijakan tembakau sendiri sangat
Rata-Rata Rata-Rata
Produktivitas Produktivitas tergantung dari para petani
Sebelum Setelah seberapa besar memanfaatkan
Kebijakan Kebijakan luas lahannya untuk budidaya
Kecamatan (ton/ha) (ton/ha)
tembakau (Dinas Pertanian,
Parakan 0.64 0.51
Perkebunan, dan Kehutanan
Kledung 0.65 0.51 Kab Temanggung dan APTI
Bansari 0.68 0.51 Temanggung).
Bulu 0.63 0.57
Temanggung 0.63 0.50 Identifikasi Alternatif Komoditas
Tlogomulyo 0.64 0.56 Unggulan Selain Tembakau Terkait
Tembarak 0.63 0.56
Adanya Kebijakan Pemerintah
Tentang Perlindungan Dampak
Selopampang 0.64 0.51
Tembakau
Kranggan 0.30 0.49
Kebijakan Peraturan Pemrintah
Pringsurat 0 0 No. 109 Tahun 2012 tentang
Kaloran 0.30 0.50 Pengamanan Bahan yang Mengandung
Kandangan 0.62 0.49 Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau
Kedu 0.63 0.51 Bagi Kesehatan tentunya berpengaruh
Ngadirejo 0.63 0.50
terhadap tembakau di Kabupaten
Temanggung, sehingga perlu adanya
Jumo 0.64 0.51
alternatif komoditas yang dapat ditanam
Gemawang 0.00 0.26
oleh para petani untuk mengantisipasi
Candiroto 0.64 0.51 atas adanya kebijakan tersebut.
Bejen 0 0 Alternatif komoditas tersebut
Tretep 0.64 0.50 diharapkan mampu memberikan
Wonoboyo 0.64 0.50 penghasilan yang setara dengan yang
Rata-Rata 0.51 0.45 didapatkan dari tembakau. Pemilihan
Sumber: Temanggung Dalam Angka alternatif komoditas unggulan pada
tipologi klassen terletak pada kuadran
Pengaruh adanya prima dan potensial.
kebijakan pengendalian dampak Pemilihan alternatif pada
tembakau tidak mempengaruhi kuadran tersebut dikarenakan pada
terhadap produksi maupun kuadran prima, menunjukkan komoditas
produktivitas tembakau di yang memiliki laju pertumbuhan dan
Kabupaten Temanggung. kontribusi komoditas yang tinggi
Penurunan dikarenakan

7
dibandingkan dengan komoditas sejenis Pada Tahun 2014 kontribusi kopi
di tingkat daerah provinsi. Komoditas arabika Temanggung mencapai 53,90 %
pada kuadran prima tentunya dari total jumlah produksi kopi arabika
berpengaruh terhadap petani, hal ini bila di Jawa Tengah, sedangkan kontribusi
suatu komoditas memiliki laju kopi robusta sebesar 49,55 % dari
pertumbuhan dan kontribusi yang tinggi keseluruhan produksi kopi di Jawa
tentunya akan memberikan pendapatan Tengah. Sedangkan komoditas aren
yang besar bagi para petani. Komoditas memiliki kontribusi sebesar 21,397%
pada kuadaran potensial dijadikan terhadap produksi aren di Jawa Tengah
sebagai alternatif dikarenakan (lihat tabel 5).
komoditas pada kuadran ini memiliki
kontribusi yang tinggi, kontribusi yang Tabel 5 Produksi Komoditas Unggulan Kuadran
tinggi menunjukkan ada kenaikan Prima
produksi komoditas tiap tahunnya. Produksi (ton)
Jawa
Komoditas Prima Temanggung Tengah Persentase
Tabel 4 Tipologi Klassen Komoditas
Kopi Arabika 1305.95 2423 53.90
Perkebunan Kabupaten Temanggung
Kontribusi (y) Kopi Robusta 10254.3 20694 49.55
KKi_Kab>KKi_Prov KKi_Kab < KKi_Prov
Pertumbuhan (r) yik > yi yik < yi Aren 1024.39 4788 21.39
Sumber: Temanggung Dalam Angka 2015 dan Jawa
Prima Berkembang Tengah Dalam Angka 2015 (data diolah)

LPK_K Kopi Arabika, Kopi


ab > LPK_Prov Robusta, Aren Tebu, Lada Komoditas unggulan
rik > ri
selain tembakau untuk subsektor
perkebunan yaitu komoditas
Terbelakang kopi, baik kopi arabika dan kopi
LPK_K Potensial
ab > LPK_Prov robusta, dikarenakan komoditas
Kakao, Cengkeh,
tersebut memiliki nilai produksi
Panili Kapuk tinggi dan harganya juga relatif
rik < ri stabil. Temanggung merupakan
Keterangan :
rik = LPKi_Kab, Laju pertumbuhan komoditas i di kabupat penghasil kopi yang besar di
yik = Kki_Kab, Kontribusi komoditas i terhadap nilai produksi kabupaten Jawa Tengah, sehingga
ri = LPKi_ProvLaju pertumbuhan komoditas i di Jawa Tengah
yi = Kki_Prov,Kontribusi komoditas i terhadap nilai produksi Jawa komoditas ini tepat bila
Tengah dijadikan alternatif komoditas
unggulan selain tembakau,
Berdasarkan hasil dari tipologi meskipun untuk lahan sawah
klassen menunjukkan hasil bahwa tidak tepat bila ditanam kopi,
komoditas yang menjadi alternatif selain karena lebih baik tanaman
tembakau pada kuadran prima yaitu hortikultura” (Subdit
kuadran berisi komoditas kopi arabika, Perkebunan Dinas Pertanian,
kopi robusta, dan aren. Kopi Kabupaten Perkebunan, dan Kehutanan
Temanggung memiliki kontribusi besar Kabupaten Temanggung, Dadi
terhadap produksi kopi di Jawa Tengah. Riswanto (2016))

8
Tahun 2013. Temanggung: BPS
KESIMPULAN Temanggung
1. Daerah kecamatan di Kabupaten Daeng, Salamuddin, dkk. 2011.
Temanggung yang menghasilkan Kriminalisasi Berujung
komoditas tembakau terdapat di 18 Monopoli: Industri Tembakau
kecamatan. Persebaran daerah basis Dunia di Tengah Pusaran
tembakau tersebar di 13 kecamatan Kampaye Regulasi Anti Rokok
yaitu; Parakan, Kledung, Bansari, Internasional. Jakarta: Indonesia
Bulu, Tlogomulyo, Tembarak, Berdikari.
Selopampang, Kedu, Ngadirejo, Herdiyani, Sekar. 2013. Analisis
Jumo, Candiroto, Tretep, dan Partisipasi Petani Tembakau
Wonoboyo. Dalam Gerakan Protes Sosial
2. Kebijakan pengamanan dampak Penolakan Peraturan Pemerintah
tembakau berdasarkan hasil uji Nomor 109 Tahun 2012: Studi
statistik menunjukkan adanya Kasus Petani Tembakau di
pengaruh terhadap penurunan Kabupaten Temanggung.
produksi tembakau, sedangkan Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
terhadap produktivitas tembakau Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
kebijakan tersebut tidak Universitas Gadjah Mada.
menunjukkan adanya pengaruh,
meskipun pada kenyataanya Muta’ali, Lutfi. 2015. Teknik Analisis
menurut Dinas Pertanian dan APTI Regional untuk Perencanaan
Temanggung penurunan produksi Wilayah, Tata Ruang dan
tembakau Kab Temanggung Lingkungan. Yogyakarta: Badan
dikarenakan pengaruh cuaca akibat Penerbit Fakultas Geografi
curah hujan yang tinggi ketika Universitas Gadjah Mada.
musim budidaya tembakau. Pemerintah Kabupaten Temanggung.
3. Alternatif komoditas unggulan 2012. Rencana Induk
selain tembakau dari subsektor Pertembakauan Kabupaten
perkebunan berdasarkan hasil Temanggung. Temanggung:
analisis tipologi klassen yaitu pada Pemerintah Kabupaten
kuadran prima yaitu kuadran berisi Temanggung.
komoditas kopi arabika, kopi Solopos. Ribuan Petani Tembakau
robusta, dan aren. Komoditas pada Temanggung Demo Tolak PP
kuadran potensial (maju tertekan) Tembakau, Solopos. Diakses
yaitu berupa komoditas panili. oleh Ika Agustina pada tanggal 4
Oktober 2015, dari
DAFTAR PUSTAKA http://www.solopos.com/2013/0
1/12/ribuan-petani-tembakau-
Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten temanggung-demo-tolak-pp-
Temanggung dalam Angka tembakau-367597.

Anda mungkin juga menyukai