Anda di halaman 1dari 108

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN ALOKASI

DANA DESA (ADD) DALAM PENINGKATAN TARAF


PEREKONOMIAN MASYARAKAT di DESA
PATTANGNGA KEC.BOLA KAB.WAJO

SKRIPSI

Oleh
ANDI SITTI AISYAH

NIM 105711112416

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
HALAMAN JUDUL

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN ALOKASI


DANA DESA (ADD) DALAM PENINGKATAN TARAF
PEREKONOMIAN MASYARAKAT di DESA
PATTANGNGA KEC.BOLA KAB.WAJO

Oleh

ANDI SITTI AISYAH

NIM 105711112416

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi


pada Program Studi Strata Satu (S1) Ekonomi Pembangunan

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
PERSEMBAHAN DAN MOTTO

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku

ayahanda dan ibunda tercinta dan terkasih yang selalu

mencurahkan kasih sayang,perhatian dan doa

yang tidak henti untuk ananda tercinta.

MOTTO HIDUP

‫نإ اَ لّ لَ ريغي ام مىقب ىتح اوريغي ام مهسفنأب‬


Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan
sesuatukaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri”.

( QS.Ar- Ra‟d :11)

i
ii
iii
iv
ABSTRAK

Andi Sitti Aisyah, Nomor Induk Mahasiswa 105711112416, Program


Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Muhammadiyah Makassar dengan Judul skripsi tentang Analisis
Pengelolaan dan Pemanfaatan Alokasi Dana Desa Dalam Peningkatan
Taraf Perekonomian Masyarakat di Desa Pattangnga Kec.Bola Kab.Wajo.
Dibimbing oleh Ibu Hj. Arniati sebagai Pembimbing I dan Bapak A. Nur
Achsanuddin UA sebagai Pembimbing II.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan dan


pemanfaatan alokasi dana desa (ADD) dalam peningkatan taraf perekonomian
masyarakat menggunakan metode pendekatan kualitatif yuridis empiris
dengan jumlah responden 74 Orang dari hasil observasi,wawancara,dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, besaran Alokasi Dana
Desa yang diterima khususnya desa Pattangnga berjalan sesuai dengan
aturan pemerintah kota, Pengelolaan dan pemanfaatan alokasi dana desa yang
di kelola oleh pemerintah desa berjalan sesuai dengan Undang-undang Nomor
6 Tahun 2014, pengawasan Desa Pattangnga sudah dikatakan mampu dalam
menjalankannya, pemanfaatan alokasi dana desa dalam pembangunan
terelisasi dengan baik dan dapat dirasakan oleh berbagai jajaran terutama
masyarakat desa itu sendiri sehingga dapat meningkatkan taraf perekonomian
masyarakat.

Kata Kunci :Pengelolaan, Pemanfaatan Alokasi Dana Desa, Peningkatan Taraf


Perekonomian

v
ABSTRACT

Andi Sitti Aisyah main number 105711112416 development


economics study program, faculty of economics and business,
Muhammadiyah University of Makassar, The Title of Thesis on
Management Analysis and Utilization of the Allocation of Village Funds in
the Affordance of the Economic Temarakya Village in the village of
Pattangnga Kayo Provincial District with under the guidance of Hj. Arniati
as supervisor 1 And A. Nur Achsanuddin UA as mentors 2.

the aim of this study is to know the management and utilization of the
allocation of village funds in increasing the economic level of the community
using the quantitative approach of qualitatives of empirical juridical by the
number of respondents 74 people from observation, interviews, and
documentation. The results of this study indicate that, the amount of Village
Fund Allocation received, especially in Pattangnga village, is in accordance with
city government regulations, the management and utilization of village fund
allocation managed by the village government runs according to Law Number 6
of 2014, the supervision of Paltangnga Village has been said able to run it, the
utilization of village fund allocation in development is well realized and can be
felt by various ranks, especially the village community itself so that it can
improve the community's economic level.

Keyword : management, utilization of the distribution of founds of various,


economy.

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

Rahmat-Nya yang selama ini kita dapatkan, yang memberi nikmat dan yang

paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia.shalawat serta salam penulis

lanturkan kepada rasulullah SAW beserta parakeluarga dan sahabat serta para

pengikutnya. oleh karenanyapenulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik

dan tepat pada waktunya,skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengelolaan Dan

Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) Terhadap Peningkatan Taraf

Perekonomian Masyarakat di Desa Pattangnga Kecamatan Bola kabupaten

Wajo”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, Ayahanda Andi Baso

Massakkirang dan ibunda Besse Padauleng dengan penuh cinta dan kasih

sayang serta ketulusan hati tanpa pamrih karena telah memberikan material dan

moral,selalu memberikan semangat,dan keberkahan doa yang kuat dengan tulus

hati yang setiap saat beliau lanturkan diatas doa-doanya kepada penulis agar

diberikan kemudahan disegalah urusan,serta kesehatan dan keselamatan dalam

setiap langkahnya oleh ALLAH S.W.T Tak lupa atas didikannya yang diberikan

terhadap penulis serta membesarkannya penuhdengan kasih sayang, Semoga

vii
ALLAH SWT selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan didunia maupun

diakhirat kelak.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof.Dr.H. Ambo Asse, M,Ag Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, S.E, M.M, Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Mmakassar.

3. Ibu Hj. Naidah,SE.,M.Si selaku kertua prodi prpgram study

ekonomi pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Hj.Arniati,SE.,M.Pd selaku pembimbing I yang senangtiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,

sehingga skripsi ini selesai dengan baik

5. Bapak A. Nur Achsanuddin UA SE.,M.Si selaku pembimbing II

yang telah berkenanan membantu dan mengarahkan penulis

dalam penyusunan sehingga dapat kan menyelesaikan skripsinya

dengan baik hingga ujian

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosenng Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak pernah lelah

meluangkan waktunya dan ilmunyakepada penulis selama

mengikuti kuliah

7. Segenap Staf dan Kariawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

viii
8. Rekan-Rekan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi Ekonomi Pembangunan Angkatan 2016 yang

selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan

dorongan dalam aktifitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk kerabat yang tidak bias saya sebut

namanya satu persatu serta para sahabat yang senang tiasa

selalu memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan

skripsi ini.

Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu

penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua

pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan pada penulisan.

Harapan penulis semoga skripsi ini memberikan ilmu dan manfaat,

khususnya bagi penulis dan para pembaca semua pihak utamanya kepada

Almamater Kampus Unismuh Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil haq fastabiqul khairat wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar Desember 2020

Penulis

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................... iv

ABSTRAK BAHASA INDONESIA................................................................... v

ABSTRAK............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR........................................................................................... vii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A..Latar Belakang............................................................................ 1

B..Rumusan Masalah..................................................................... 4

x
C..Tujuan Penelitian........................................................................ 5

D..Manfaat Dan Kegunaan Penelitian.......................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 7

A..Tinjauan Teori............................................................................. 7

1....Dana Desa............................................................................ 7

2.... Alokasi Dana Desa............................................................. 8

3....Pengelolaan Dan Pemanfaatan ADD.............................. 10

4....Tujuan Dan Sasaran ADD................................................. 12

5....Peran Pemdes Terhadap ADD......................................... 13

6....Patisipasi Masyarakat Terhadap Pengelolaan ADD .... 14

B.. Tinjauan Empiris........................................................................ 17

C... Kerangka Konsep...................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 30

A... Jenis Penelitian.......................................................................... 30

B... Populasi dan Sampel................................................................ 30

C... Tempat Dan Waktu.................................................................... 32

D... Jenis Data Dan Sumber Data.................................................. 32

1....Data Primer.......................................................................... 32

2....Data Skunder....................................................................... 32

E... Pengumpulan Data.................................................................... 33

1....Observasi.............................................................................. 33

2....Dokumentasi........................................................................ 33

3....Wawancara........................................................................... 34

F... Instrumen Penelitian.................................................................. 34

G...Metode Penelitian...................................................................... 34

xi
a....Pengumpulan Data............................................................. 34

b....Redukasi Data..................................................................... 34

c.... Penyajian Data..................................................................... 35

d....Kesimpulan/Verifikasi Data................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 37

A... Gambaran Umum Objek Penelitian........................................... 37

B... Hasil Penelitian.............................................................................. 54

C... Pembahasan.................................................................................. 67

BAB V PENUTUP................................................................................................ 71

A... Kesimpulan.................................................................................... 71

B... Saran.............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 73

LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

NO Judul Halaman

Tabel 4.1 Batas Wilayah Kab.Wajo................................... 38

Tabel 4.2 14 Kecamatan di Kab.Wajo............................... 38

Tabel 4.3 Batas Wilayah Kec.Bola..................................... 45

Tabel 4.4 Batas Wilayah Desa Pattangnga...................... 46

Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Desa Pattangnga............... 47

Tabel 4.6 Tingkat Keagamaan Desa Pattangnga............ 48

Tabel 4.7 Tingkat Pendidikan Desa Pattangnga............. 48

Tabel 4.8 Mata Pencarian Desa Pattangnga................... 48

Tabel 4.9 Prasarana Desa Pattangnga............................. 49

Tabel 4.10 Jenis Kelamin Penduduk Desa......................... 55

Tabel 4.11 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan............. 55

Tabel 4.12 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan.............. 56

Tabel 4.13 Daftar Pembangunan Desa............................... 57

Tabel 4.14 Daftar Belanja dan Pembiyaan Desa............... 63

xiii
DAFTAR GAMBAR

NO Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep…………………….................. 28

Gambar 3.1 Metode Penelitian………………………………… 35

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Wajo……………………………. 37

Gambar 4.2 Peta Desa Pattangnga…………………………… 38

Gambar 4.3 Struktur Pemerintahan Desa…………………… 45

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Negara kesatuan republik indonesia telah mengatur keberadaan

desa dalam Undang- Undang Nomor 22 tahun 1999 yang telah direvisi

melalui Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan desa.

Lebih lanjut undang-undang tersebut mengatur tentang keberadaan

organisasi pemerintahan yang berada di desa. Kedepannya diharapkan

setiap desa, supaya bisa melakukan proses pembangunan di daerahnya

masing-masing dengan mengatur dan mengurus sendiri rumah tangganya

secara proporsional yaitu paling sedikit 10% (sepuluh persen) yang disebut

dengan alokasi dana desa. Selanjutnya, anggaran alokasi dana desa

tersebut akan digunakan sebagai penunjang kegiatan otonomi desa agar

dapat maksimal dalam memberikan pelayanan, pembangunan, serta

pemberdayaan masyarakat ditingkat pedesaan. Karena di setiap pemerintah

baik pusat maupun daerah pasti memiliki tujuan untuk mensejahterakan

masyarakatnya seperti yang tertera dalam UUD 1945. Salah satu cara yang

dilakukan pemerintah yaitu melalui pembangunan (Putra dan sri budhi,2015).

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dan upaya yang

dilakukan pemerintah melalui upaya-upaya seperti peningkatan pertumbuhan

ekonomi (edogbanya etal, 2013) serta keberhasilan pembangunan yang

dilaksanakan oleh sebuah negara termasuk negara indonesia dapat dilihat

dari kondisi kesejahteraan masyarakatnya (marhaeni, 2014). Oleh karena itu,

1
2

jika anggaran tersebut dikelola secara baik dan jujur maka hasil kegiatan

otonomi desa, khususnya pengelolaan dan pemanfaatan alokasi dana desa

terhadap peningkatan taraf perekonomian masyarakat akan terlihat jelas. Desa

atau sebutan-sebutan lain yang sangat beragam di indonesia, pada awalnya

merupakan organisasi komunitas lokal yang mempunyai batas-batas

wilayah,dihuni oleh sejumlah penduduk, dan mempunyai adat-istiadat untuk

mengelolah dirinya sendiri yang disebut dengan self- governing community.

Banyak faktor yang meyebabkan masyarakat terpuruk dan terpaksa

harus hidup dalam standar kualitas hidup yang rendah dan serba kekurangan

akibatnya kemiskinan berlangsung secara sistematis yang sering

menimbulkan beragam masalah,baik dari segi pendidikan,pelayanan

kesehatan maupun ekonomi. Itu nampak pada banyak program

pembangunan yang mengalami kegagalan ketika berusaha untuk

memberantas kemiskinan yang telah melilit kehidupan sebagian penduduk

pedesaan. Satu diantara rentetan program pengelolaan dan pemanfaatan

pemberian alokasi dana desa (ADD) yang merupakan wujud dari

pemenuhan hak desa untuk menyelenggarakan otonomi desa agar tumbuh

dan berkembang mengikuti pertumbuhan dari desa itu sendiri berdasarkan

pemberdayaan mayarakat. Dimana alokasi dana desa merupakan dana yang

bersumber dari APBD kabupaten yang dialokasikan dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar desa untuk mendanai kebutuhan

desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan

pembangunan serta pelayanan masyarakat.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam pelaksanaan pengelolaan

alokasi dana desa peran serta masyarakat juga menjadi hal yang penting
3

terutama dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan

yang menyangkut kebutuhan masyarakat desa. Selain itu, diperlukan juga

adanya kerjasama yang baik antara aparatur desa dengan masyarakat

dalam setiap tahapan-tahapan pengelolaan alokasi dana desa. Jika hal

tersebut berjalan dengan baik maka hal besar kemungkinan masyarakat

dapat lebih mengembangkan diri untuk mencapai kemajuan bersama seperti

yang diharapkan dari program ini yaitu terciptanya masyarakat yang lebih

berdaya. Selain melibatkan masyarakat,kegiatan pengelolaan alokasi dana

desa juga turut melibatkan beberapa pihak kepentingan (stakeholders)

seperti karang taruna, tim penggerak PKK, serta badan permusyawaratan

desa (BPD). Stakeholders tersebut diharapkan mampu untuk saling bekerja

sama dalam pelaksanaan pengelolaan alokasi dana desa untuk mencapai

kesejatraan desa.

Kendatipun demikian, masih banyak kelemahan yang muncul ketika

dana ini dimanfaatkan untuk kepentingan pengelolaan dan pemanfaatan

pembangunan.. Kelemahan itu akan menimbulkan persoalan seperti

penyelewengan dana sehingga penggunaannya tidak tepat sasaran

sebagaimana diharapkan sebelumnya. Hal ini,diakibatkan oleh ketidak

mampuan para aktor pengelolah dana yang melibatkan aparat desa yang

faktanya belum memiliki kompetensi yang cukup untuk mengelolah dana itu.

Kondisi inilah yang menyebabkan banyak program pengelolaan dan

pemanfaatan alokasi dana desa oleh pemerintah gagal dalam

implementasinya. Itulah sebabnya penulis tertarik untuk meneropong sejauh

mana pengelolaan alokasi dana desa (ADD) itu untuk kepentingan

pengelolaan dan pemanfaatanya dalam peningkatan taraf perekonomian


4

masyarakat melalui penelitian ke desa patangnga kecematan bola kabupaten

wajo. Desa pattangnga merupakan salah satu desa di Kecamatan Bola

Kabupaten Wajo yang mayoritas mata pencaharian masyarakat di desa

pattangnga kecamatan bola adalah petani dan nelayan. Desa pattangnga

memiliki kondisi infrastruktur masih tidak stabil,seperti jalan yang masih

berlobang.dana desa dimanfaatkan dalam pembangunan infrastruktur,sara

dan prasarana desa,namun pembangunan tesebut masih belum mamenuhi

kebutuhan masyarakat.pembangunan yang dilakukan masih belum

maksimal,sedangkan tujuan dari alokasi dana desa untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dinyatakan bahwa tujuan dari alokasi dana desa adalah untuk

meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan

pelayanan pemerintahan, pembangunan,dankem asyarakatan sesuai

kewenangannya,meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan

didesa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan

secara partisipatif sesuaidengan potensidesa,meningkatkan pemerataan

pendapatan, kesempatan bekerja dan kesempatan berusahabagi

masyarakatdesa,mendorong peningkatan swadaya gotong royong

masyarakat desa.

B. Rumusan masalah

Dari uraian-uraian latar belakang di atas maka dapat di tarik suatu

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengelolaan alokasi dana desa dalam peningkatan taraf

prekonomian masyarakat Desa Pattangnga Kecematan Bola Kabupaten

Wajo ?
5

2. Bagaimana pemanfataan alokasi dana desa dalam peningkatan taraf

prekonomian masyarakat Desa Pattangnga Kecematan Bola Kabupaten

Wajo?

C. Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengelolaan alokasi dana desa dalam peningkatan

taraf prekonomian masyarakat Desa Pattangnga Kecematan Bola

Kabupaten Wajo

2. Untuk mengetahui pemanfaatan alokasi dana desa dalam peningkatan

taraf prekonomian masyarakat Desa Pattangnga Kecematan Bola

Kabupaten Wajo

D. Manfaat dan kegunaan penelitian

Dari pemecahan masalah di atas maka manfaat yang dapat di petik adalah

1. Dari segi praktis

a. Bagi pemerintah desa,dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi dan masukan bagi peneliti terkait tentang

pengelolaan alokasi dana desa(ADD).

b. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah

wawasan dan pengetahuan baru mengenai pengelolaan alokasi dana

desa (ADD).

2. Dari segi teoritis

a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber

informasi media dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi civitas

akademik khususnya ilmu ekonomi pembangunan untuk penelitian

penelitian berikutnya.
6

b. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan bagi pemerintah desa tentang pengaruh pengelolaan

dan pemanfaatan alokasi dana desa (ADD) terhadap peninngkatan

taraf perekonomian masyarakat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Peningkatan Taraf Perekonomian

Peningkatan adalah sebuah cara yang dilakkukan untuk mendapatkan

keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik. Peningkatan berarti

kemajuan, perubahan, perbaikan. Sedangkan perekonomian mempunyai

kata dasar “Oikos” yang berarti rumah tangga dan “Nomos” yang berarti

aturan jadi ekonomi mengandung arti aturan yang berlaku untuk

memenuhi kebutuhan hidup dalam satu rumah tangga. Jadi, ekonomi

berarti ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian

barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian dan

perdagangan). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

peningkatan perekonomian merupakan suatu perbaikan kondisi dari

perekonomian yang lemah menjadi perekonomian yang lebih baik atau

mengalami kemajuan dari sebelumnya.

Perekonomian masyarakat adalah sekumpulan kelompok manusia

yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang

dialami dalam lingkungannya. Maksud dari peningkatan perekonomian

ini adalah perbaikan jenjang perekonomian melalui usaha mandiri yang

produktif dengan memperhatikan manajemen dalam usahanya sehingga

menjadi titik fokus perhatian dari pemerintah, baik pusat maupun daerah,

7
8

karena tingkat kemiskinan di pedesaan sangat tinggi dibandingkan dengan

perkotaan.

2. Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)

Pengelolaan berasal dari kata kelola dan merupakan terjamahan dari

kata manajemen pengelolaan merupakan pemanfaatan sumber daya

manusia ataupun sumber lainnya yang dapat diwujudkan dalam kegiatan

perencanaan, pengorhanisasian, pengarahan dan pengawasan untuk

mencapai tujuan tertentu. Pengelolaan dana desa yang dikelola oleh

pemerintah desa termasuk didalamnya mekanisme penghimpunan dan

pertanggungjawaban merujuk pada Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004

tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa pendanaan pembangunan

yang dilakukan oleh pemerintah daerah termasuk didalamnya pemerintah

desa menganut prinsip money follows function yang berarti bahwa

pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban dan

tanggung jawab masing-masing tingkat pemerintahan.

Tata kelola alokasi dana desa merupakan bagian yang integral dari

pengelolaan keuangan desa dalam APBdesa, sehingga dalam

pengelolaannya harus mengikuti kaidah-kaidah dan prinsip tata kelola di

mana seluruh kegiatan yang menggunakan dana alokasi dana desa,

dibuatkan terlebih dahulu rencana kebutuhan secara jelas dan terinci,

dalam pelaksanaannya harus efisien dan effektif serta transparan, dengan

makna dari dan oleh masyarakat guna kepentingan masyarakat. Dapat

dievaluasi secara terbuka, dalam arti tidak ada yang ditutupi. Dan semua

kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara jelas dan akuntabel baik


9

secara administratif, teknis, dan secara hukum. Pengelolaan alokasi dana

desa harus memenuhi beberapa prinsip pengelolaan seperti berikut:

a) Setiap kegiatan yang pendanaannya diambil dari alokasi dana desa

harus melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara

terbuka dengan prinsip: dari, oleh dan untuk masyarakat.

b) Seluruh kegiatan dan penggunaan alokasi dana desa harus dapat

dipertanggung jawabkan secara administrasi, teknis dan hukum.

c) Alokasi dana desa harus digunakan dengan prinsip hemat, terarah

dan terkendali.Jenis kegiatan yang akan didanai melalui alokasi

dana desa diharapkan mampu untuk meningkatkan sarana

pelayanan masyarakat,berupa pemenuhan kebutuhan dasar,

penguataan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya yang

dibutuhkan masyarakat desa dengan pengambilan keputusan

melalui jalan musyawarah.

d) Alokasi dana desa harus dicatat di dalam anggaran pendapatan dan

belanja desa melalui proses penganggaraan yang sesuai dengan

mekanisme yang berlaku.

3. Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD)

Pemanfaatan alokasi dana desa (ADD) yaitu meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan pedesaan secara gotong

royong. Pembangunan masyarakat desa diarahkan untuk memanfaatkan

secara optimal potensi sumber daya alam (SDA) dan pembangunan

sumber daya manusia (SDM) dengan meningkatkan kualitas

hidup,keterampilan dan prakarsa dengan bimbingan dan bantuan dari


10

pemerintah. Dengan demikian isi dan jenis otonomi bagi setiap daerah

tidak selalu sama dengan daerah lainnya.

a. Tujuan Dan Sasaran Alokasi Dana Desa

1.) Tujuan Alokasi dana desa (ADD)

Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia

Nomor 72 tahun 2005 tentang desa, alokasi dana desa

merupakan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat

dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota untuk desa

paling sedikit 10% (sepuluh persen), yang pembagiannya

untuk desa secara proporsional. Berdasarkan peraturan menteri

dalam Negeri Nomor 37 tahun 2007 tentang pedoman

pengelolaan keuangan desa disebutkan bahwa alokasi dana

desa berasal dari APBD kabupaten/kota yang bersumber dari

bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang

diterima oleh kabupaten/kota untuk desa paling sedikit 10 %

(sepuluh persen). Alokasi dana desa dilaksanakan dengan

menggunakan prinsip hemat, terarah sesuai tujuan dan manfaat

bagi masyarakat desa serta terkendali. Kegiatan-kegiatan yang

akan dibiayai dari alokasi dana desa sangat terbuka, bagi

peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kepada

masyarakat guna tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar,

penguatan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya yang sangat

dibutuhkan oleh masyarakat pada umumnya. Dicatat dan

diadministrasikan dengan baik dalam arti tata kelolanya harus

mengikuti mekanisme apbdesa dan peraturan yang berlaku


11

(sumantri 2011). Adapun tujuan dari alokasi dana desa adalah

sebagai berikut:

 Meningkatkan penyelenggaraan pemerinta desa sesuai

wewenannya dalam pebangunan dan kemasyarakat desa.

 Meningkatkan kemampuan lembaga permasyarakatan di

desa dalam perencanaan pelaksanaan dan pengendalian

dan pembangunan secara partisipatif sesuai dengan potensi

desa.

 Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja

dan kesempatan berusaha bagi masyarakat desa.

 Mendorong peningkatan swadaya gotong royong

masyarakat.

 Membantu meringankan beban masyarakat,terutama

masyarakat yang berekonomi lemah/ miskin.

2.) Sasaran

Sasaran alokasi dana desa (ADD) yang dibagikan kepada

190 desa di 14 kecamatan se-Kabupaten Wajo. Pembagian

alokasi dana desa dapat dilihat berdasarkan variabel independen

dan variabel tambahan sebagaimana terdapat dalam peraturan

daerah Nomor 16 tahun 2011. Adapun sasaran utama alokasi

dana desa (ADD) adalah:

 Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemdes

 Meningkatnya pelaksanaan pembangunan desa

 Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat

 Meningkatnya partisipasi dan pemberdayaan


12

b. Peran pemerintah desa terhadap Pemanfaatan alokasi dana

desa (ADD)

Setiap daerah pasti ada pemerintahan yang berlaku dan

dilindungi Undang-Undang dalam melaksanakan tugasnya.tak

terkecuali juga bagi desa yang diatur oleh undang-undang untuk

membentuk pemerintahan desa.hal mengenai pemerintahan desa

yang juga yang disebut pemdes diatur oleh melalui peraturan

pemerintah No.72 tahun 2015 yaitu pemerintah desa merupakan

lembaga pemerintah yang bertugas mengelola pemerintahan di

wilayah tingkat desa. Lembaga ini diatur dalam ketentuan pasal 216

ayat(1) UU Nomor 32 tahun 2014 tentang pemerintah daerah karena

lembaga pemerintahan desa juga dilindungi hukum Dalam

menjalankan pemerintahannya, kepala desa memiliki beberapa

kewenangan seperti kewenangan memimpin penyelenggaraan.

Penyelenggaraan pemerintahan ini nantinya tidak akan

ditetapkan sendiri, melainkan akan ditetapkan bersama dengan

badan perwakilan desa (BPD). Kepala desa juga berwenang untuk

mengajukan rancangan peraturan desanya sendiri yang sesuai

dengan UU, membina kehidupan, perekonomian masyarakat desa

hingga mengordinasikan segala elemen yang ada dalam melakukan

pembangunan desa secara partisipatif untuk kemajuan dan

kepentingan desa.tak hanya itu saja, kepala desa juga dapat

mewakili desanya baik untuk dalam maupun di luar peradilan yang

mana juga dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakili selama hal

tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undanganan yang ada


13

yang juga melaksanakan wewenang lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.kepala desa juga berhak untuk mengajukan

rancangan peraturan desa mengenai anggaran pendapatan dan

belanja desa (APBDesa). APBDesa ini nantinya akan dibahas dan

ditetapkan bersama BPD sehingga menghindari adanya

penyelewengan dana. Oleh karena itulah, tugas dan kewenangan

kepala desa ini didampingi oleh BPD.

c. Partisipasi masyarakat terhadap Pemanfaatan pengelolaan

Alokasi Dana Desa

Partisipasi merupakan keikutsertaan masyarakat secara aktif

dalam segala proses pembangunan baik dari sisi perencanaan,

pengambilan keputusan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan dan

merupakan urutan tertinggi dari suatu keterlibatan public (riska,

2014). Partisipasi masyarakat diperlukan untuk memberikan

masukan dalam penyusunan arah dan kebijakan anggaran sehingga

dapat mewujudkan anggaran yang efektif (utami dan efrizal,2013).

Partisipasi masyarakat merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari pembangunan desa, sehingga seluruh lapisan

masyarakat akan mendapatkan kekuatan dan hak yang sama untuk

menuntut atau mendapatkan bagian yang adil dari manfaat

pembangunan termasuk diantaranya dalam mengelola dana desa.

Mengelola dana desa menjadi efektif diperlukan partisipasi dari

pimpinan pemerintah dan masyarakat dalam menyusun dan

mengawasi anggaran sehingga di dalam mengelola dana desa

partisipasi masyarakat diharapkan dapat meningkatkan fungsi


14

pengawasan. (oktasari, 2016) menyatakan bahwa ada tiga peran

penting parlemen dalam proses anggaran yaitu mewakili kepentingan

masyarakat, memberdayakan pemerintah dan mengawasi kinerja

pemerintah. Salah satu efek positif adanya partisipasi masyarakat

adalah pertukaran informasi yang efektif. Untuk menciptakan

akuntabilitas kepada publik diperlukan partisipasi pimpinan instansi

dan warga masyarakat dalam penyusunan dan pengawasan

anggaran.

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan

alokasi dana desa diatur dalam Undang-Undang No. 6 tahun 2014

pada pasal 54 tentang musyawarah desa. Musyawarah desa

merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh badan

permusyawaratan desa, pemerintah desa dan unsur masyarakat desa

untuk memusyawartkan hal yang bersifat strategis dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa yang meliputi penataan,

perencanaan, kerjasama, rencana investasi yang masuk ke desa,

pembentukan BUMdes, penambahan dan pelepasan aset desa serta

kejadian luar biasa. Musyawarah desa masyarakat harus ikut

berkontribusi menyuarakan pendapatnya terkait alokasi dana desa

yang akan digunakan untuk kegiatan apa serta nantinya masyarakat

juga harus mengikuti dan mengawasi kegiatan.

4. Penggunaan Dana desa (DD)

Dana desa adalah sejumlah anggaran dana yang diberikan kepada

desa dari pemerintah. Dana tersebut berasal dari anggaran pendapatan

dan belanja negara (APBN) yang merupakan sumber dari dana


15

perimbangan keuangan pusat dan daerah. Jumlah yang diterima paling

sedikit adalah 10% dari apbn.alokasi dana yang diberikan harus

digunakan secara konsisten dan terkendali. Setiap kegiatan yang

menggunakan alokasi dana desa, melalui beberapa tahapan proses

perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi yang jelas dan berdasar

prinsip segala bentuk laporan yang dibuat harus transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan.

a. Tujuan dana desa

 Membantu mengatasi permasalahan ekonomi di desa, antara lain

kemiskinan bisa dikurangi, angka pengangguran bisa diturunkan,

laju urbanisasi bisa dihambat dan ketimpangan bisa dipersempit.

 Membantu pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, membantu

pemerataan pembangunan dan hasilnya, membangun infrastruktur

dan menciptakan peluang serta lapangan kerja baru.

 Selain menggunakan untuk pembangunan desa, tetapi juga untuk

membangun sumber daya manusia (SDM) di desa seperti

melaksanakan pembinaan, bimbingan serta pendampingan, dan

pemantauan yang lebih tertata dan saling berhubungan.

 Memperkuat koordinasi, konsolidasi, dan sinergi terhadap

pelaksanaan program yang menjadi prioritas pembangunan desa

dari tingkat pemerintah pusat, daerah, kecamatan, hingga desa itu

sendiri.

 Membangun infrastruktur dan layanan fasilitas publik serta

memberdayakan dan mengembangkan perekonomian yang ada di

desa tersebut.
16

b. Manfaat dana desa (DD)

Dana desa diprioritaskan manfaatnya untuk membiayai

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup

manusia, serta penanggulangan kemiskinan, yang dituangkan

dalam rencana kerja pemerintah desa. Peran yang positif sebagai

pelumas roda ekonomi pembangunan desa, apabila memenuhi

klasifikasi antara lain penggunaannya dengan tata kelola yang

baik, menghindari penyalahgunaan penggunaannya, transparan,

optimal melalui swakelola, dan dapat dipertanggungjawabkan

dengan melakukan pengawasan ketat.

B. Tijauan Empiris

NAMA JUDUL
NO VARIABEL HASIL
PENELITI PENELITIAN
1. Bambang Pengaruh Penelitian a.) Terdapat enam
herianto alokasi dana ini pengaruh ADD
dari desa menggunak terhadap
unuversita terhadap an variabel pemberdayaan
s islam pemberdayaa bebas masyarakat desa
negeri n masyarakat (independe diantaranya
sulthan desa raden n variable) pembangunan taluk
thaha anom dimana jalan stapak,rehabilitas
syaifuddin kecematan pengaruh paud,pengadaan bak
jambi batang asai alokasi penanggunan
kabupaten dana desa air,pengadaan meteran
sarolangun (x) air,pengadaan alat
pada tahun signifikan pemandi jenazah,dan
2018 terhadap pengadaan alat-alat
pemberday komputer.
17

aan b.) Terdapat dua kendala


masyarakat yang ditemui dalam
desa (y) pengelolaan ADD
terhadap
pemberdayaan
masyarakat yang
pertama keterbatasan
ketertiban masyarakat,
dimana masyarat
kurang berpartisipasi
dalam hal
pemberdayaan
masyarakat seperti
kegiatan-kegiatan
shalat jenazah,dan
yang kedua
terbatasnya sdm yang
memadai dimana
perangkat desa masih
ada yang belum
memahami teknologi
sehingga kualitas
pembangunan yang
diharapkan tidak stabil.
.
2. Novemian Pengaruh Penelitian a.) Alokasi dana desa
ada alokasi dana ini (ADD) berpengaruh
yuliawati desa menggunak terhadap belanja desa
dari (ADD),dana an variabel bidang pembangunan
universitas desa bebas( inde desa terbukti. Alokasi
muhamma (DD),pendap pendent dana desa
diyah atan asli variable) berpengaruh secara
surakarta desa dimana signifikan terhadap
18

(pades),dan pengaruh belanja desa bidang


bantuan alokasi pembangunan desa
keuangan dana desa dengan bernilai positif
APBD (x1) dan sebesar 0,230 dan nilai
terhadap dana signifikansi 0,028>0,05
belanja desa desa(x2) b.) Dana desa (DD)
bidang signifikan. berpengaruh terhadap
pembanguna Sedangkan belanja desa bidang
n desa(studi pendapatan pembangunan desa
pada asli desa adalah terbukti.dana
anggaran (x3) dan desa berpengaruh
desa-desa bantuan secara signifikan
yang ada keuangan terhadap belanja desa
dikabupaten APBD (x4) bidang pembangunan
pacitan tahun tidak desa ditunjukkan bernilai
2018) pada signifikan positif sebesar 0,908
tahun 2019 terhadap nilai signifikansi
belanja 0,000<0,
desa c.) Pendapatan asli desa
dibidang (pades) berpengaruh
pembangun terhadap belanja desa
an (y) bidang pembangunan
desa tidak
terbukti.pendapatan asli
desa tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap belanja desa
dibidang pembangunan
desa.hal tersebut dapat
dilihat dari nilai
koefisien regresi variabel
pendapatan asli desa
bernilai sebesar -0.004
19

dikuatkan nilai
signifikansi 0,841>0,0
d.) Bantuan keuangan
APBD berpengaruh
terhadap belanja desa
bidang pembangunan
desa adalah terbukti
bantuan keuangan
APBD berpengaruh
secara signifikan
terhadap belanja desa
bidang pembangunan
desa dengan koefisien
regresi sebesar 0,244
signifikansi0,000<0,05
3. Rio Pemanfaatan Penelitian a.) Terdapat factor-faktor
armando alokasi dana ini yang mempengaruhi
takaliuang desa (add) menggunak pemanfaatan alokasi
dalam an variabel dana desa (ADD)
pembanguna bebas(inde dalam upaya
n desa di pendent meningkatkan
desa tanjung variable) partisipasi masyarakat
sidupa dimana dalam pembangunan
kecamatan pemanfaata desa di desa tanjung
pinogaluman n alokasi sidupa yaitu faktor
kabupaten danan desa komunikasi, dan desa
bolaang (x) tanjung sidupa secara
mongondow berpengaru aktif dalam
utara pada h signifikan pelaksanaan
tahun 2014 terhadap b.) Pemanfaatan alokasi
pembangun dana desa (ADD).
an desa (y) Pemerintahan desa
tanjung sidupa juga
20

membagi tugas dan


tanggungjawab dengan
jelas.kepala desa
bertindak sebagai
penanggung jawab
pelaksanaan
pemanfaatan add
didesa, sekretaris desa
dan bendahara desa
bertugas menyiapkan
administrasi
pelaksanaan
pemanfaatan
ADD,laporan
pelaksanaan
pemanfaatan
ADD,mengurus
pencairan dana serta
membuat pertanggung
jawaban penggunaan
dana.kaurumum
bertugas dan
bertanggung jawab
tentang operasional
aparat desa secara
internal, kaur
pemerintahan dan kaur
pembangunan
bertugas menghimpun
aspirasi masyarakat
4. Suci Analisis Penelitian a.) Pada pelaksanaan
wulandari pengelolaan ini pengelolaan alokasi
dari alokasi dana menggunak dana desa tahun 2016
21

universitas desa (ADD) an variabel dan 2017 di desa


islam terhadap bebas(inde rejosari mataram dalam
negeri kesejatraan pendent mendistribusikan ADD
raden masyarakat variable) pembagian dana untuk
intan dalam setiap desanya dibagi
lampung persfektif berdasarkan jumlah
ekonomi penduduk,luas wilayah
islam pada dan potensi masing-
tahun 2019 masing desa. Pada
pelaksanaan alokasi
dana desa di desa
rejosari mataram ini ada
beberapa desa yang
kurang baik secara
pelaksanaannya di
karenakan pembagian
proporsi untuk masing-
masing kegiatan belum
terlaksana seperti
kagiatan ekonomi
produktif yaitu dusun
rejo basuki, rejo mukti,
rejo agung,rejo murni,
rejo mulyo, rejo
binangun, dan rejo
asri,sedangkan desa
yang pelaksanaanya
sudah sesuai dengan
peraturan pemerintah
yaitu dusun rejokaton
dan dusun rejo
makmur.di desa rejosari
mataram ini pengelolaan
22

yang paling baik yaitu


dusun rejo makmuritu
terlihat dari proporsi
pembagian add untuk
masing-masing pos
seperti untuk
pembangunan
fisik,bantuan
lembagakemasyarakata
n, pemberdayaan
ekonomi masyarakat,
ataupun untukoprasional
kampung sudah sesui
dengan peraturan
sebagaimana mestinya.
b.) Faktor pendorong dan
penghambat
pengelolaan alokasi
dana desa dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.faktor-faktor
pendukung pengelolaan
alokasi dana desa
(ADD) dalam
pembangunan fisik
faktor sumber daya.
c.) Desa rejosari mataram
adalah dukungan
kebijakan dari
pemerintah sekitar ,
kualitas sumber daya
manusia, partisipasi
23

masyarakat sangat
mendukung kegiatan ini
dengan dilakukannya
secara bergotong
royong untuk
memajukan
perkembangan desa
yang lebih maju.
Sementara itu faktor
penghambat
pengelolaan alokasi
dana desa (ADD) dalam
pembangunan fisik desa
rejosari mataram adalah
rendahnya sinkronisasi
antara perencanaan di
tingkat desa dan
kecamatan, jumlah
alokasi dana desa
(ADD),kurangnya
intensitas
sosialisasi,rendahnya
tingkat pendidikan atau
sumber daya manusia
(SDM) dalam
pengelolaan alokasi
dana desa (ADD)
sehingga kurang
otimalnya
pembangunan.
Pelaksanaan dan dampak
program alokasi dana
desa tahun 2016 dan
24

2017 didesa rejosari


mataram dalam perspektif
ekonomi islam belum
sesuai dengan QS.Ar’rad
ayat 11. Dikarenakan
masih kurangnya
pengetahuan masyarakat
tentang pengelolaan
alokasi dana
desa,kurangnya
pendidikan masyarakat,
sikap apatisnya
masyarakat, kurangnya
partisipasi
masyarakat,kurang
transparanya dalam
pengelolaan add serta
belum menggunakan asas
adil dalam pembagain
porporsi ADD 2016 dan
2017 didesa rejosari
mataram,karena
terkendala dengan dana
ADD tahun 2016 dan 2017
yang minim
25

5. Risma Pemanfaatan Penelitian a.) Pelaksanaan


hafid dari dana desa ini pembangunan program-
universitas dalam menggunak program pembangunan
sultan pembanguna an variabel didesa mangilu dalam
hasanuddi n desa di bebas(inde pemanfaatan dana desa
n desa pendent telah dikatakan efektif.hal
makassar manggilu variable) ini pemanfaatan alokasi
kecematan dimana dana desa (ADD)
bunggoro pemanfaata sebagai pengganti
kabupaten n alokasi pemanfaatan dana
pangkep dana desa pembangunan
pada tahun (x) desa/kelurahan (DPD/K)
2017 signifikan dapat meningkatkan
terhadap partisipasi
pembangun masyarakatdalam
an desa(y) pembangunan desa di
desa tanjun sidupa. Hal ini
terlihat dari keikut sertaan
masyarakat.
b.) Dapat di buktikan
dengan jumlah kegiatan
pembangunan yang telah
terealisasi sesuai dengan
rencana pembangunan
yang telah ditetapkan
pemerintah desa melalui
musrenbang dari 14
(empatbelas) kegiatan
pembangunan yang
direncanakan seluruhnya
telah terealisasi dengan 6
(enam) kegiatan fisik
berupa sarana dan
26

prasarana serta 8
(delapan) kegiatan
pemberdayaan
masyarakat.
c.) Kemanfaatan dana
desa untuk masyarakat
desa sebagai sasaran dari
pelaksanaan kegiatan-
kegiatan pembangunan
sudah efektif dengan
melihat hasil wawancara
dan observasi yang
dilakukan peneliti selama
penelitian. Terutama pada
kegiatan pembangunan
talud yang sangat
bermanfaat bagi
masyarakat. Sebagian
besar
masyarakatsangatbersyuk
urdengan
adanyapembangunan
talud ini yang sangat
bermanfaat bagi
masyarakat dalam
melakukan akses masuk
dan keluar
dusun,memperlancar
aktivitas penambangan
pasir dan akses menuju
kebun. Kemudian disusul
dengan kegiatan
pengadaan meteran air
27

dan bak penampungan air


yang juga sangat
bermanfaat bagi
masyarakat desa,
mengingat air merupakan
salah satu kebutuhan
pokok masyarakat.
Keterlibatan masyarakat
dalam pelaksanaan
pemanfaatan dana desa di
desa mangilu sudah cukup
baik,dimana masyarakat
telah ikut terlibatdalam
penyusunan rencana
pembangunan sampai
pada pelaksanaan
kegiatan-kegiatan.
Walaupun tidak dapat
dipungkiri bahwa masih
ada masyarakat yang
tidak mengetahui kegiatan
pembangunan dilakukan..

C. Kerangka konsep

Berdasarkan teori dan penelitian empiris yang telah dikemukakan

diatas untuk mengetahui kerangka berfikir pengaruh pengelolaan dan

pemanfaatan alokasi dana desa (ADD) berdasarkan peraturan

pemerintah UU No.43 tahun 2014 tentang didesa pattangnga kecamatan

bola kabupaten wajo dapat digambarkan dalam bagan kerangka berfikir

sebagaimana berikut:
28

Sumber Dana Desa

Pemerintah Desa

Pengelolaan alokasi Pemanfaatan Alokasi


Dana Desa dana desa

Peningkatan taraf
perekonomian masyarakat

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa sejumlah anggaran dana

yang diberikan kepada desa yang berasal dari pemerintah yang bersumber dari

anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk dibagikan setiap

kabupaten/kota yang merupakan sumber dari dana perimbangan keuangan

pusat dan daerah. Jumlah yang diterima paling sedikit adalah 10% dari apb

sesuai aturan yang berdasarkan peraturan menteri dalam Negeri Nomor 37

tahun 2007 tentang pedoman pengelolaan keuangan desa. Kemudian

pemerintah desa yang bertugas mengelola dan memanfaatkan dana di wilayah

tingkat desa. Dalam menjalankan pemerintahannya, pemerintah desa memiliki

beberapa kewenangan dalam pengelolaan dan pemanfaatan alokasi dana desa

seperti kewenangan memimpin penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan

kebijakan yang nantinya tidak akan menjalankannya sendiri melainkan akan


29

dibantu dan melibatkan beberapa pihak diantaranya badan perwakilan desa

(BPD),tim penggerak PKK,karang taruna,sertamasyarakat desa.

Dalam pengelolaan dan pemanfaatan alokasi dana desa dilaksanakan

dengan menggunakan prinsip hemat, terarah sesuai tujuan dan manfaat bagi

masyarakat desa serta terkendali. Kegiatan-kegiatan yang akan dibiayai dari

alokasi dana desa sangat terbuka, bagi peningkatan sarana dan prasarana

pelayanan kepada masyarakat guna tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar,

penguatan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya yang sangat dibutuhkan oleh

masyarakat pada umumnya. Dicatat dan diadministrasikan dengan baik dalam

arti tata kelolanya harus mengikuti mekanisme APBDesa dan peraturan yang

sesuia peraturan yang berlaku. Maka dari itu,disinilah penulis dapat membuktikan

apakah pengelolaan dan pemanfaatan alokasi dana desa terlaksana dengan baik

sehingga masyarakat dapat memperbaiki taraf perekonomiannya dengann

memanfaatkan sumber daya yang ada di desa. Dimana sering kali muncul

berbagai permasalahan ketika dana ini dimanfaatkan untuk kepentingan

pengelolaan dan pemanfaatan pembangunan.. Kelemahan itu akan

menimbulkan persoalan seperti penyelewengan dana sehingga penggunaannya

tidak tepat sasaran sebagaimana diharapkan sebelumnya. Hal ini, diakibatkan

oleh ketidak mampuan para aktor pengelolah dana.


30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Dimana pendekatan kualitatif ini yuridis empiris

dengan kata lain penelitian lapangan yang digunakan dalam rangka

mendapatkan data berdasarkan wawancara atau informasi langsung dari

pemerintah desa,aparat desa dan masyarakat untuk menunjang hasil

penelitian. untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini

akan dilakukan metode penelitian adalah pendekatan kualitatif yang

digunakan dalam rangka mendapatkan data diskriptif berupa bagaimana

proses penyusunan pengelolaan dan pemanfaatan keuangan alokasi dana

desa dari sample yang digunakan sebagai responden penelitian.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011).Jadi

populasi bukan hanya orang tapi juga obyek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek

yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek

atau obyek itu.Maka dari itu,Obyek dalam penelitian ini di kantor desa

pattangnga kecematan bola kabupaten waja. Subyek dalam penelitian ini


31

adalah semua aparat desa khusunya pemerintah desa,sekertaris

desa,bendahara desa,BPD,serta masyarakat sebanyak dua ratus sebilan

pulu lima (295) orang yang dibutuhkan.

2. Sample

sampel adalah sebagian dari subyek dalam populasi yang diteliti,

yang sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili

populasinya.Menurut Sugiyono sampel adalah bagian atau jumlah dan

karakteritik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan

peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, missal

karena keterbatan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil

sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,

kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul representative (Sugiyono,2011).

Maka sampel yang di butuhkan adalah tujuh puluh empat (74) orang

dimana sepuluh (10) orang adalah aparatur desa dan enam puluh empat

(64) orang adalah masyarakat desa dengan menggunakan rumus Slovin

n: N
1+Ne2

Dimana : n : ukuran sampel

N: Ukuran Populasi

e: ersen kelonggaran ketikdak telitian dalam pengambilan

sample yang masi bias ditoleri atau diinginkan(10%)

dengan cara n : N
1+Ne2
n: 295
1+ 295 (10%=0,12)
32

n: 295
1+59
n: 74 Orang
C. Tempat dan waktu

1. Tempat penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian bertempatan di Desa Pattangnga

Kecematan Bola Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan.

2. Waktu penelitian

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak

tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2

(dua) bulan mulai dari keluarnya surat penelitian pada bulan september

sampai dengan bulan November tahun 2020 .Satu (1) bulan pengumpulan

data dan satu (1) bulan pengolahan data yang meliputi penyajian dalam

bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

D. Jenis dan sumber data

1. Data primer

Data primer dalam penelitianini diperoleh dari beberapa penjelasan

informan (kepala desa,tokoh masyarakat,BPD,dan masyarakat) yang

mampu menjelaskan mengenai kegiatan-kegiatan pembangunan dalam

rangka pengelolaan dan pemanfaatan dana desa di desa Pattangnga

Kecematan Bola Kabupaten Wajo.

2. Data sekunder

Data sekunder atau data pendukung dalam penelitian ini bersumber

dari beberapa literatur atau dokumen yang menjelaskan mengenai aloksi

dana desa berdasarkan yaitu Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014

tentang desa,peraturan pemerintah,peraturan menteri,serta data


33

penggunaan dana desa di desa Pattangnga Kecematan Bola Kabupaten

Wajo.

E. Pengumpulan data

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik dalam pengumpulan data

yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi adalah

bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti mengumpulkan data

langsung dari lapangan (Semiawan, 2010). Pengertian lain observasi

adalah suatu proses yang didahului dengan pengamatan kemudian

pencatatan yang bersifat sistematis, logis, objektif, dan rasional terhadap

berbagai macam fenomena dalam situasi yang sebenarnya, maupun

situasi buatan (Kristanto, 2018). Adapun salah satu teknik yang dapat

digunakan untuk mengetahui atau menyelidiki tingkah laku nonverbal

yakni dengan menggunakan teknik observasi. Metode observasi atau

pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan

panca indera mata dan dibantu dengan panca indera lainya. Kunci

keberhasilan observasi sebagai teknik pengumpulan data sangat banyak

ditentukan pengamat sendiri, sebab pengamat melihat, mendengar,

mencium, atau mendengarkan suatu oBjek penelitian dan kemudian

menyimpulkan dari apa yang diamati itu.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan melihat langsung data-data yang

sudah ada dan tersedia dilokasi penelitian yaitu kantor desa pattangnga

kecematan bola. Data-data yang akan digunakan sebagian besar ada


34

dilokasi penelitian seperti diantaranya dalam bentuk surat-surat,catatan

harian,laporan RPJ desa,foto dan masih banyak lainnya.

3. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk

mengumpulkan informasi dan ide melalui tanya jawab,sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik pembicaraan. Wawancara ini

menggunakan teknik semi struktur (semistructure interview) yang artinya

pelaksanaannya lebih bebas.

F. Instrumen penelitian

Penulis melakukan pengumpulan data bersumber dari dokumentasi

dan wawancara kepada responden,terkait analisis pengelolaan dan

pemanfaatan alokasi dana desa (ADD) guna untuk meningkatkan taraf

perekonomian masyarakat dengan menggunakan alat tulis dan alat

perekam,guna untuk cross check jika pada saat penganalisis terdapat

data,keterangan atau informasi yang belum sempat dicatat oleh

pewawancara dalam penelitian ini dilakukan secara langsung dan

bersifat terbuka.

G. Metode analisis

Metode analisis data merupakan tahap proses penulis dimana data

yang sudah dikumpulkan di manage untuk diolah dalam rangkah

menjawab rumusan masalah dilakukan dengan mengorganisasikan

data,memilah-milahnya menyusun menjadi satuan yang dapat

dikelola,dan memilih mana yang penting untuk dipelajari dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Menurut miles and

huberman di dalam buku sugiono mengemukakan bahwa “aktivitas


35

analisis data kualitatif dialakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus-menerus hingga tuntas,sehingga datanya sudah jenuh.

Dengan menggunakan langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.

Pengumpulan
Data

Kesimpulan Redukasi
Data
atau verifikasi

Penyajian
Data
Gambar 3.1 Metode Analisis

1. Pengumpulan data

Penelitian dalam tahap ini mengunpulkan data sebanyak-

banyaknya yang berkaitan dengan fenomena yang akan diteliti

dengan cara mengumpulkan fakta-fakta yang ada melalui

dokumentasi dan wawancara.

2. Redukasi data

Setelah penulis melakukan tahap pengumpulan data selanjutnya

penulis melakukan redukasi data atau penggabungan yang sama dari

subjek-subjek yang berbeda. Redukasi didapatkan dari membuat

ringkasan,mengkode,menelusur tema,menulis memo dan lain

sebagainya dengan maksud menyisihkan data yang tidak relevan.


36

3. Penyajian data

Langkah selanjutnya adalah display atau penyajian data.

Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks naratif atau

peristiwa yang saling berhubungan dengan mengkelompokan data

sesuai sub-subnya masing-masing. Data yang didapatkan dari hasil

dokumentasi dan wawancara.

4. Kesimpulan/verifikasi

Langkah yang trakhir dalam analisis kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal hanya besifat

sementara,dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti yang kuat

yang mendukung pengumpulan data berikutnya.kesimpulan dalam

penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya bllom

pernah ada.temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran objek yang

sebelumnya kurang jelas sehingga menjadi jelas setelah diteliti.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Kabupaten Wajo

GAMBAR 4.1
PETA KABUPATEN WAJO

Wajo merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sulawesi

Selatan. Ibukotanya Sengkang, sekitar 242 km dari Kota Makassar (Ibukota

Provinsi Sulawesi Selatan),Wajo yang luas wilayahnya 250.619 hektar Secara

geografis, Kabupaten Wajo terletak pada 3°39' - 4°16' Lintang Selatan dan

119°53' - 120°27' Bujur Timur. Sebagian besar wilayahnya berupa dataran

rendah hingga dataran rendah bergelombang dengan ketinggian wilayah 0-520

37
38

Mdpl. Hanya sebagian kecil yang berupa perbukitan di bagian utara dan batas

wilayah sebagai berikut :

TABEL 4.1
Batas wilayah Kabupaten Wajo

1. Sebelah selatan Kab.Bone dan Kab.Soppeng


2. Sebelah utara Kab.Luwu dan Kab.Sidrap

3. Sebelah timur Teluk bone

4. Sebelah barat Kab.soppeng dan Kab.Sidrap

Sumber data : WIKIMEDIA INDONESA

Terbagi atas 14 kecamatan, 44 kelurahan dan 132 desa, dan disajikan

dalam bentuk table dibawah ini :

TABEL 4.2
14 Kecamatan yang ada di Kab.Wajo

NO
KECEMATAN KELURAHAN/DESA

 Kelurahan Malangke
 Kelurahan Macero
 Kelurahan Belawa

Belawa  Desa Wele


1.
 Desa Sappae
 Desa Limporilau
 Desa Ongko
 Desa Leppangeng
 Desa Bola
 Desa Balielo
2.  Desa Lattimu
Bola
 Desa Lempong
 Desa Manurung
39

 Desa Pasir Putih


 Desa Pattangnga’e
 Desa Rajamawellang
 Desa Sanreseng Ade
 Desa Solo
 Desa Ujung Tanah
 Desa Abbatireng
 Desa Alausalo
 Desa Arajang
 Kelurahan Gilireng
3.  Desa Lamata
Gilireng
 Desa Mamminasae
 Desa Paselloreng
 Desa Poleonro
 Desa Polewali
 Desa Ciromanie
 Kelurahan Ballaere
 Desa Paojepe
 Desa Awota
 Desa Awo
4.
Keera
 Desa Inrello
 Desa Laliseng
 Desa Labawang
 Desa Pattirolokka
 Desa Kera
 Desa Watangrupia
 Desa UUrayyang
 Desa Tua
 Desa Tosora
 Desa Tengnga
5.
Majauleng
 Desa Tellulimpoe
 Desa Tajo
 Desa Rupia
 Desa Paria
 Desa Macanang
40

 Desa Liu
 Desa Limpomajang
 Desa Lamiku
 Desa Laerang
 Desa Cinongtabi
 Desa Bottotanre
 Desa Bottopenno
 Desa Bottobenteng
 Desa Tangkoli
 Desa Sogi
 Desa Minangtellue
 Desa Mattirowali
6.
Maniang Pajo
 Desa Kalola
 Desa Dualimpoe
 Kelurahan Anakbanua
 Kelurahan Abbanuangeng

 Kelurahan Abbanuangeng
 Desa Cina
 Desa Kampiri
 Desa Lagosi
 Desa Lampulung
 Desa Lapauke
 Desa Lempa
 Kelurahan Pallawarukka
7.
Pammana
 Kelurahan Pammana
 Desa Patila
 Desa Simpursia
 Kelurahan Taddapalie
 Desa Tobatang
 Kelurahan Tonrongtengnga
 Desa Watangpanua
 Desa Wecudai
 Desa Benteng
8.  Desa Doping
Penrang
 Desa Lawesso
41

 Desa Makmur
 Desa Padaelo
 Desa Raddae
 Desa Taddapalie
 Desa Temmabarang
 Desa Walanga
 Desa Tobarakka
 Desa Tellesang
 Desa Tanrongi
 Desa Tangkoro
 Desa Siwa
 Desa Simpellu
 Desa Padangloang
 Desa Mattiro Walie
 Desa Maranu
 Kelurahan Maccoli Lloloe
9. Pitumpanua
 Kelurahan Lompoloang
 Desa Lompobulo
 Desa Lauwa
 Desa Lacinde
 Desa Kompong
 Desa Kaluku
 Desa Jaupandang
 Desa Buriko
 Desa Bulusiwa
 Desa Bulete

 Kelurahan Walennae
 Kelurahan Talotenreng
 Kelurahan Sompe
 Desa Liu
10. Sabbang Paru  Desa Ugi
 Desa Ujungpero
 Desa Wage
 Desa Worongnge
 Desa Salotengnga
42

 Desa Pallimae
 Desa Mallusesalo
 Desa Pasaka
 Desa Tadappalie
 Desa Betteng Lompoe
 Desa Bila
 Kelurahan Akkajeng
 Kelurahan Akkotengeng
 Desa Alewangeng
 Desa Assorajang
11.  Desa Barangmammase
Sajoanging
 Desa Minangae
 Desa Sakkoli
 Desa Salobulo
 Desa Towalida
 Desa Ajuraja
 Desa Ceppaga Lagoari
 Desa Lamarua Leweng
12. Takkalalla
 Desa Manyili Pantai Timur
 Desa Parigi Soro
 Kelurahan Bocco Paneki
 Desa Assorajang
 Desa Baruntacung
 Desa Innalipue
 Desa Lowa
 Desa Mannagae
 Desa Mappadaelo
 Desa Mario
13. Tana Sitolo
 Desa Nepo
 Desa Pajalele
 Dessa Pakanna
 Desa Palipi
 Desa Pincepute
 Desa Tancung
 Desa Tonralipue
43

 Kelurahan Ujungbaru
 Kelurahan Ujungnge
 Desa Waetowo
 Desa Wajoriaja
 Kelurahan Wawareu
 Desa Bulu Pabbulu
 Desa Cappalangi
 Kelurahan Maddukelleng
 Kelurahan Tempe
 Desa Watalipue
 Desa Teddaopu
 Kelurahan Padduppa
14. Tempe
 Kelurahan Sengkang
 Desa Atakkae
 Desa Sitampae
 Desa Laelo
 Kelurahan Solo Menraleng
 Desa Mattiro Tampareng
 Kelurahan Wiring Palennae

Sumber data : WIKIMEDIA INDONESIA

Kabupaten Wajo merupakan salah satu Kabupaten yang berada dalam

ruang lingkup daerah Provinsi Sulawesi Selatan, dengan Ibu kota Sengkang,

dibentuk sesuai dengan Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

Pembentukan daerah-daerah tingkat dua di Sulawesi Selatan. Kabupaten

Wajo memang tak bisa lepas dari peran sang pemimpin daerah tingkat II

Kabupaten W ajo ke-8, Dachlan Maulana. melalui Peraturan daerah

Kabupaten W ajo, nomor 12 tahun 1995, tepat tanggal 17 juli disetujui

penetapannya sebagai Hari Jadi Wajo. Wajo berarti bayangan atau

bayang-bayang (wajo-wajo). kata Wajo dipergunakan sebagai identitas

masyarakat sekitar 605 tahun yang lalu yang menunjukkan kawasan


44

merdeka dan berdaulat dari kerajaan- kerajaan besar pada saat itu. Di

bawah bayang-bayang (wajo-wajo, bahasa bugis, artinya pohon bajo)

diadakan kontrak sosial antara rakyat dan pemimpin adat dan bersepakat

membentuk kerajaan wajo. Perjanjian itu diadakan di sebuah tempat

yang bernama tosora yang kemudian menjadi ibu kota Kerajaan Wajo.

Wajo yang dulunya adalah kerajaan yang sangat sempit dengan jumlah

penduduk sedikit dan memiliki mekanisme yang khas dalam mengelola

rakyatnya kini telah menjadi Kabupaten daerah tingkat II dalam negara

kesatuan Indonesia, orang Wajo senang tiasa memegang slogan mereka

dari berdirinya kerajaan hingga di zaman Republik modren ini. “Maradeka to

wajo’e ade’na popuang” . Dimana antara pemerintah dan rakyat

senantiasa menjunjung tinggi supremasi hukum dalam pemerintahan dan

pengelolaan hajat hidup orang banyak. Tinjauan tatanan politik dan

kekuasaan , Wajo mengalami perubahan dari kerajaan menjadi bagian dari

provinsi sulawesi Selatan Kabupaten

2. Kecamatan Bola

Bola adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan,

Indonesia. Kecamatan Bola berjarak sekira 35 Km[2] ke arah tenggara dari

ibu kota Kabupaten Wajo, Sengkang. Ibu kota kecamatan ini berada di

Kelurahan Solo. Kecamatan Bola merupakan salah satu kecamatan paling

selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bone. Dengan luas

wilayah 220,13 km2 dan jumlah penduduk kurang lebih 1,13 juta jiwa yang di

data pada tahun 2019 Nama Bola diambil dari nama Kerajaan Bola. Rajanya

bergelar "Arung Bola" yang ber lokasi di daerah Wajo bagian timur, Arung

Bola pertama Raja Mawellang Tomanurung, Digantikan oleh putranya yang


45

bernama Lassada. Ketika Lacella memerintah ia bergelar Lacella dan Datu

Bola Datu Tungke'na Alau Wajo. Menggabung di kerajaan Wajo pada masa

Arung Matoa Wajo IV, La Tadampare Puangrimaggalatung.

TABEL 4.3
BATAS-BATAS WILAYAH KECAMATAN BOLA
1. Sebelah timur Teluk Bone

2. Sebelah barat Kecamatan Pammana dan Kecamatan

Penrang

3. Sebelah selatan Kabupaten Bone

4. Sebelah utara Kecamatan Takkalalla

Sumber Data : WIKIPEDIA INDONESIA

3. Desa Pattangnga’E

GAMBAR 4.2
PETA DESA PATTANGNGA
46

d. Geografis Letak Wilayah

Desa pattangnga Merupakan salah satu dari 10 Desa dan 1

Kelurahan di wilayah kecematan bola yang terletak 16 Km kearah

timur dari ibu kota Kabupaten Wajo. Desa pattangnga mempunyai

wilayah Desa pattangnga sebagai berikut :

TABEL 4.4
BATAS-BATAS WILAYAH DESA PATTANGNGA
Berbatas Dengan Desa Pasir Putih
1. Sebelah Utara
kec.Bola /Desa dan Soro takalallah

Berbatas dengan Desa Labotto ,Desa


2. Sebalah Selatan
Lebong Kab.Bone
Berbatas Dengan Teluk Bone
3. Sebalah Timur

Berbatas Dengan Desa


4. Seabalah Barat Lattimu ,Kec.Bola

Sumber data: RPJMDesa Tahun 2020

1. Luas Wilayah

Desa pattangnga Mempunyai wilayah seluas ± 11,24km2

 Lahan Persawahan seluas 10.194140 Hektar

 Lahan Tambak seluas 85 hektar (85.000m2)

 Pemukiman penduduk seluas ± 1.860 m2

 Fasilitas umum seluas ±59000 m2

 Lahan tanaman / kebun kecil ± 59000 m2

2. Iklim

Iklim Desa pattangnga ,sebagimana desa-desa lain di

wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan ,hal


47

tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam

yang ada didesa pattangnga kecematan bola kabupaten wajo.

e. Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk

1. Jumlah Penduduk

Pada tahun 2019 jumlah penduduk Desa Pattangnga

berjumlah 1.651 jiwa dari segala umur yang paling terbesar dari dua

dusun,Masing- masing terdiri dari dusun Kolie jumlah 743 jiwa

sedangakan dusun maroanging 908 jiwa. Adapun jumlah jumlah

Penduduk Laki- laki dari dusun kolie sebanyak 328 jiwa, jumlah

Penduduk Perempuan 415 jiwa. Sedangkan dari dusun maroanging

laki-laki sebanyak 417 jiwa dan perempuan sebanyak 491

jiwa.berjumlah 2.348 jiwa. Dengan Perincian sebagaimana tabel :

TABEL 4.5
JUMLAH PENDUDUK
Jiwa
No Dusun Total
Perempuan Laki-laki
1 Kolie 743 415 328
2 Maroanging 908 491 417

Jumlah 1.651 906 742

Sumber data : RPJMDesa Tahun 2020

2. Masyarakat berdasarkan agama

Desa pattangnga terdapat 80 Kepala Keluarga (KK). Dari

jumlah tersebut, secara keseluruhan penduduk Desa pattangnga

memeluk agama Islam. Oleh sebab itu, Desa pattangnga hanya

memiliki fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan agama Islam

seperti masjid, mushola,Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA).


48

TABEL 4.6
TINGKAT KEAGAMAAN
NO. KET Jumlah

1. Mesjid 1

2. Mushola 1

3. Madrasah Diniyah Awaliyah (Mda) 1


Sumber data : RPJMDesa Tahun 2020

3. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan masyarakat Desa Pattangnga adalah sebagai
berikut :
TABEL 4.7
TINGKAT PENDIDIKAN

PAUD/TK SD SMP SMA SARJANA

58 Orang 166 Orang 180 Orang 24 Orang 27 Orang

Sumber Data : RPJMDesa Tahun 2020


4. Mata Pencarian
Mata Pencaharian masyarakat yang ada di Desa Patangnga

mayoritas Petani dan nelayan yang berjumlah 1623 orang sebagai

petani dan nelayan sebanyak 837 orang, dan untuk kaum perempuan

untuk membantu perekonomian keluarga berprofesi sebagai pengikat

rumput laut dan berjualan didepan rumah sebanyak. Disisi lain di

Desa Pattangnga juga terdapat PNS sebanyak 12 orang dan

Penduduk yang tidak terdata selebihnya tidak mempunyai mata

pencaharian:

TABEL 4.8
MATA PENCARIAN
NO. KET Jumlah
1. PNS 12 Orang

2. Pedagang 4 Orang
49

3. Petani 1623 Orang

4. Nelayan 837 Orang

Total : 2.476 Orang

Sumber Data : RPJMDesa Tahun 2020

5. Sarana Dan Prasaranan Desa

Kondisi sarana dan prasarana umum Desa Pattangnga secara

garis besar adalah sebagai berikut :

TABEL 4.9
PRASARANA DESA
NO PRASARANA VOLUME
1 Jalan Kabupaten 7 Km
2 Jalan kecematan 15 Km
3 Jalan Desa 13 Km
4 Jalan Dusun 2 Km
5 Irigasi Primer - Km
6 Irigasi Tersier - Km
7 Irigasi Desa - Km
8 Draenase 500 Km
9 Draenase Lingkungan - Km
10 Jembatan 2 jembatan
11 Bendung - Bendung
12 Balai Desa - Balai desa
13 Sekolahan 4unit sekolah
14 Pasar Desa 1 Pasar
15 Mesjid 2 buah Mesjid
16 Taman kanak-kanak 1 buah TK
17 PAUD 1 buah PAUD
18 Lainnya
Sumber Data : RPJMDesa tahun 2020
50

f. Struktur Kelembagaan Pemerintahan Desa Pattangnga

Gambar 4.3

STRUKTUR KELEMBAGAAN DESA PATTANGNGA

KEC. BOLA KAB.WAJO

KEPALA DESA

H.Baharudding M,S.I.P

SEKERTARIS DESA

MUH IRFAN M

KASI PELAYANAN DAN


KESEJATRAAN

MUH.YUSUF

KAUR KEUANGAN KAUR UMUM

ELLA ANJARSARI A.FAJAR


KASI
PEMERINTAHAN

ERNI JOHAR

KAUR DUSUN 2 KA DUSUN 1 KOLIE


MAROANGING
AMBO UPE
MUH AMIN S.pd

Sumber Data : Kantor Desa Pattangnga Tahun 2020


51

g. Visi Dan Misi Desa Pattangnga Kec.Bola kab.Wajo

1. Visi Desa

Visi Pembangunan Desa Pattangnga merupakan gambaran

kesuksesan yang ingin dicapai dalam jangka waktu 6 (Enam) tahun

ke depan yang disusun dengan memperhatikan Visi RPJPD

Kabupaten Wajo, substansi RPJMD Kabupaten Wajo, dinamika

lingkungan strategis, aspirasi masyarakat dan pemerintah Desa

Pattangnga, serta visi dan misi Kepala Desa terpilih. Untuk itu Visi

Pembangunan Desa Pattangnga untuk 6 tahun pertama RPJMDes

2016-2021 adalah “Mewujudkan Pembangunan Desa Pattangnga

yang berbasis ekonomi untuk kesejahteraan Masyarakat”

2. M i s i

Desa Pattangnga mempunyai misi pembangunan dalam jangka

waktu 2016-2021 adalah sebagai berikut:

a. Peningkatkan kualitas pelayanan masyarakat

Pelayanan diarahkan untuk memenuhi hak dasar masyarakat

yang meliputi:

 Ketersediaan Pangan,

 Pendidikankesehatan

 Kesempatan Kerja

 Lapangan Usaha

 Sarana Dan Prasarana

 Rasa Aman Dan Tenteram

 Partisipasi Dalam Kehidupan Sosial-Politik.


52

b. Penguatan ekonomi berbasis masyarakat

Membangun struktur ekonomi yang kompetitif dan

berbasis masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan

ekonomi dan pemerataan pembangunan yang menjamin

terciptanya peningkatan pendapatan masyarakat terkait

dengan sektor pertanian, peternakan, dan kewirausahaan

yang mengandalkan sumberdaya lokal. Membangun

kelembagaan ekonomi masyarakat yang kreatif dan adaptif.

c. Menciptakan iklim kondusif

Menciptakan iklim yang kondusif dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terbangunnya

kelembagaan pemerintah yang berwibawa dan bebas KKN,

sehingga terbangun kehidupan masyarakat yang mampu

menciptakan inovasi dalam meningkatkan kemampuannya

secara berkesinambungan.

d. Pemberdayaan kelembagaan.

Terciptanya sinergi pencapaian tujuan pemerintah,

swasta, dan masyarakat melalui pengembangan dan

pemberdayaan, Mengembangkan kelembagaan demokrasi

yang lebih kokoh, yang didukung oleh adanya partisipasi

optimal dari seluruh lapisan masyarakat.

Selain itu, dalam rangka untuk menjaga sinergitas

dengan visi pada dokumen perencanaan pembangunan

Pemerintah daerah kabupaten Wajo, penyusunan visi


53

pembangunan desaPattangnga tahun 2016-2021 juga

memperhatikan visi pada Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wajo Tahun 2014–

2018 (Peraturan Daerah Kabupaten WajoNomor 9 Tahun

2014) yaitu: “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat

Wajo dengan Jiwa Kemandirian dan Pemerintah yang

Demokratis Bernafaskan Keagamaan” dengan Misi-Misi

sebagai berikut:

a. Mengembangkan kualitas SDM yang sehat,cerdas dan berkarakter

realigius untuk mampu bersaing secara regional dan nasional

b. Meningkatkan akselerasi pembangunan infstruktur dalam

mendukung pengembangan pusat-pusat produksi pertanian dan

pemasaran komonitas unggulan untuk percepatan kesejahteraan

masyarakat

c. Menciptakan kondisi yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi

berbasis masyarakat sehingga dapat mendorong peningkatan

pendapatan rakyat dan daerah

d. Mengembangkan sistem perencanaan yang partisipatif untuk

mendukung kebijakan pembangunan berorientasi lingkungan hidup

berbasis pedesaan dan perkotaan

e. Meningkatkan kualitas tatanan kehidupan yang relegius,demokratis

dan berkeadilan untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang

aman dan tentram


54

f. Meningkatkan kapasitas aparat dan kapablitas kelembagaan

pemerintah daerahdalam mewujudkan tata kelola pemerintahan

yang baik untuk melaksanakan pelayan publik yang berkualitas.

B. Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil penelitian tentang

pengelolaan dan pemanfaatan alokasi dana desa di desa pattangnga

kec.bola kab.wajo

Sebagaimana dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode kualitatif yuridis empiris dengan kata lain penelitian lapangan

yang digunakan dalam rangka mendapatkan data berdasarkan wawancara

atau informasi langsung dari pemerintah desa,aparat desa dan masyarakat

untuk menunjang hasil penelitian. untuk memperoleh data yang digunakan

dalam penelitian ini akan dilakukan metode penelitian adalah pendekatan

kualitatif yang digunakan dalam rangka mendapatkan data diskriptif

berupa bagaimana proses penyusunan pengelolaan dan pemanfaatan

keuangan alokasi dana desa dari sample yang digunakan sebagai

responden penelitian.

1. karakteristik responden

responden dalam penelitian ini adalah 74 orang yang dimana 10

orang adalah kepala desa dan aparat desa serta 64 orang adalah

masyarakat Desa Pattangnga dengan menggunakan rumus Slovin

dimana populasi berjumlah 295 orang. Terdapat karakteristik yaitu jenis

kelamin,pendidikan,dan pekerjaan dan disajikan dalam bentuk table

mengenai responden sebagai berikut:


55

a. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

berikut ini karakteristik berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam

bentuk table sebagai berikut:

TABEL 4.10
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin
Jumlah responden Persentase

46 65%
Laki-Laki
30 35%
Perempuan

Jumlah : 74 100%

Sumber Data :Diola oleh penulis Tahun 2020

Berdasarkan table diatas karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin, menunjukan bahwa responden laki-laki lebih banyak dari

responden ini dengan 46 orang atau 65%, sedangkan perempuan

sedikit responden ini dengan jumlag 30 orang saja dengan persetase

35%.

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

berikut ini karakteristik berdasarkan pendidikan disajikan dalam

bentuk table sebagai berikut

TABEL 4.11
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah responden Presentase

SMA 61 70%

D3 3 5%

S1 10 25%

Sumber Data : Diolah oleh Penulis Tahun 2020


56

Berdasarkan tabel diatas karakteristik responden berdasarkan

pendidikan menunjukan bahwa responden lulusan SMA lebih banyak

dari responden ini dengan 61 orang atau 70%, sedangkan lulusan D3

lebih sedikit responden ini dengan jumlah 3 orang saja atau 5% dan

lulusan S1 sebanyak 10 orang dari responden ini 10 orang atau 25%.

c. karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

berikut ini karakteristik berdasarkan pekerjaan disajikan dalam

bentuk table sebagai berikut :

TABEL 4.12
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah responden Presentase

Pemerintah desa 1 2%

Aparat desa 8 14%

Petani padi 34 45%

Nelayan 3 7%

Wiraswasta 5 12%

Petani rumput 23 20%

laut

Jumlah : 74 100%

Sumber Data : Diolah oleh Penulis

Berdasarkan katakteristik responden berdasarkan pekerjaan

menunjukan bahwa pemerintah desa/kepala desa berjumlah 1orang

dengan presentase 2%, aparat desa berjumlah 8 orang dengan

hasilpresentase 14%, petani padi sebanyak 34 dengan presentase

45%,nelayan sebanyak 3 orang saja dengan presentase


57

7%,sedangkan wiraswasta sebanyak 5 orang dengan presentase

125,dan petani rumput laut banyak 23 orang dengan presentase 20%.

2. Hasil Wawancara

a. Proses pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam

Peningkatan Taraf Pereknomian Masyarakat

1. Perencanaan Alokasi Dana Desa (ADD)

Berdasarkan hasil wawancara kepalah desa Pattangnga

H.Baharudding M,S.IP mengatakan bahwa:

“Sebelum Merencanakan Alokasi Dana Desa terlebih


dahulu dilakukan penentuan besaran Alokasi Dana Desa yang
diterima setiap desa di Kabupaten Wajo ditentukan
berdasarkan penghitungan seperti jumlah penduduk, angka
kemiskinan, luas wilayah, dan indeks kesulitan geografis desa
setiap di Kabupaten Wajo. Alokasi Dana Desa Minimal
sebesar 60% dan alokasi Dana Desa sebesar 40%”.
Sebagaimana di atur dalam Undang-undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa mengatur bahwa pemerintah desa

wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Desa (RPJMDes) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa,

mengatur bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Desa (RPJMDes) disusun dengan berpedoman kepada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Wajo dan memperhatikan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Wajo. Dokumen

RPJMDes wajib dibuat oleh Pemerintah Desa yang telah

melakukan pemilihan Kepala Desa secara langsung dalam

rangka tetap menjaga kesinambungan pembangunan desa.

2. Pelaksanaan alokasi dana desa (ADD)


58

Berdasarkan hasil wawancara bersama ketua BPD

y a i t u bapak Muh.Ali M mengatakan bahwa :

“ berhubungan dengan Alokasi Dana Desa, sebelum


melaksanakan suatu proyek alokasi dana desa yang suda
direncanakan terlebih dulu kita melaksanakan musyawarah
pembahasan RAPB-Desa bersama dengan Kepala Desa dan
Perangkat Desa untuk ditetapkan menjadi APB-Desa kemudian
Membahas dan menyetujui Peraturan Desa, Keputusan
Kepala Desa berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan,Meneliti
dan menyetujui Rencana Penggunaan Dana (RPD) kemudian
Memberikan persetujuan kepada Kepala Desa dalam
penunjukan Pelaksana Kegiatan dan Mengawasi proses
setiap tahapan Alokasi Dana Desa mulai dari
sosialisasi,perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan hasil
kegiatan tingkat desa”
Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara bersama

sekertaris Desa Pattangnga yaitu Bapak Muh.Irfan M Sebagai

koordinator pengelolaan keuangan Alokasi Dana Desa,

yang mempunyai tugas dan tanggung jawab atas

keberhasilan pelaksaan pembangunan desa mengatakan

bahwa :

“tugas yang harus saya pertanggung jawabkan itu dek Membantu


Pemerintahan Desa dalam Proses perencanaan,Menggerakkan
swadaya dan gotong royong masyarakat untuk
melaksanakan program Alokasi Dana Desa seperti infrastruktur
desa dalam Malaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana
kerja yang telah ditetapkan”.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan Alokasi Dana Desa di

Desa Pattangnga pada tahun anggaran 2020, maka pengelola

Alokasi Dana Desa mempunyai tugas dan peran sesuai dengan

tingkatannya Secara umum pengelola ADD di desa terdiri dari

Kepala Desa, Badan Permusyarawatan Desa (BPD), Sekretaris

Desa, Bendahara Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa.

3. Pengawasan Alokasi Dana Desa (ADD)


59

Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan Anggota

BPD Ibu Andi Farida Syam S.Pd dikatakan bahwa :

“Pada tahap pengawasan ini, Desa Pattangnga sudah


dikatakan cukup mampu dalam menjalankan pengawasan baik.
Dan Tim pengawas dilakukan oleh Tim fasilitas Kabupaten
Wajo itu sendiri dan di temani oleh Kepalah Desa Pattangnga
yang dilakukan secara tertip sesuia dengan tahapan terminan.
dalam pengawasan pembangunan melibatkan masyarakat
tetapi sebelumnya saya melakukan Musyawarah terlebih
dahulu kepada para actor masyarakat sehingga masyarakat
dapat turun serta dalam mengawasi proses pelaksanaan
pembangunan desa”.
Dalam perjalanan pengelolaan Alokasi Dana Desa

dalam Peningkatan taraf perekonomian Masyarakat Desa,

pastilah akan ada faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu

berupa faktor pendorong dan faktor penghambat Berdasarkan

hasil wawancara bersama perwaklian Staff Pemerintah desa

yaitu Bapak Muh.Yusuf mengatakan bahwa :

“dalam pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa ada faktor


pendorong dan penghambat dari pengelolaan Alokasi Dana
Desa antara lain faktor pendorongnya yaitu Sumber Daya
Manusia, Aparatur Pemerintah Desa Pattangnga yang
sebagian besar sudah dapat menggunakan Teknologi yang
modern seperti komputer, laptop, printer dan lain sebagainya
dan faktor penghambatnya yaitu kurangnya partisipasi dan
keberanian masyarakat dalam memberikan lahan pertaniannya
yang ingin dijadikan tempat pembangunan Desa”.(Hasil
wawancara dengan jawaban yang sama diantaranya : Erni
Johar, Ambo Ufe, Nur Afika, A Fajar)

4. Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa (ADD

Berdasarkan hasil wawancara bersama Kaur Keuangan

Desa yaitu ibu Ella Anjarsani yang diberikan amanah melalui

pelaporan secara berskala kepada Tim pendamping

Kecamatan yang kemudian mereka akan laporkan dari Desa

lalu dikirim ke Bupati mengatakan bahwa :


60

“saya ditugaskan kepada Kepala Desa untuk membuat laporan


pertanggung jawaban dan menurut saya itu adalah hal yang
sangat sulit dan mungkin terjadi kekurangan dalam laporan
pertanggung jawaban Desa yang saya buat tetapi saya sudah
melaksanakan sesuai apa-apa yang suda kita bangun untuk
desa ini”.
b. Pemanfaatan Alokasi Dana Desa dalam Peningkatan Taraf

Perekonomian

Berdasarkan hasil wawancara bersama masyarakat desa yaitu

bapak A.Muh.Akib dengan usia 30 tahun perwakilan dari salah satu

petani mengatakan bahwa:

“Dalam pemanfaatan alokasi dana desa dalam pembangunan di Desa


Pattangnga sudah mengalami banyak perubahan dan dalam pelaksanaa
kegiatan-kegiatan pembangunannya dapat dilihat dari sejauh mana
sesuai dengan apa yang suda di bangun”. (Hasil wawancara dengan
jawaban yang sama diantaranya : Andi Suardi, Rismayanti,
H.Dg.Masiga, A.Rana, A.rahman, Khasnidar, Suriadi, Susriadi, Hj.
A.Tenri, Samsuding, Safarudding Dan lainnya).
Menurut pendapat sala satu staf kantor desa yaitu Erni Johar

mengatakan bahwa:

“rencana yang telah disepakati dalam musrembang sebagian besa


sudah terelisasi, hasil-hasil pembangunan fisik dalam hal ini
pembangunan sarana dan prasarana desa serta pemberdayaan
masyarakat tersebut baik diantaranya jalan raya dan jalan pertanian”.
Pendapat salah satu perwaklian masyarakat desa yaitu Bapak

Deng.Massenge perwakilan dari masyarakat petani yang berusia 45

tahun mengatakan bahwa :

”dengan adanya perubahan perbaikan jalan yang dulunya hanya bisa


dilewati dengan berjalan kaki yang sangat memerlukan waktu yang
sangat banyak sehingga kitanya sebagai masyarakat hanya bisa pasrah
tapi sekarang ya Alhamdulillah dengan adanya program perbaikan jalan
dan mala meperluas meskipun hanya batu-batuan kerikil tapi itu sudah
lebih baik dari pada yang dulunya sangat susa jika ingin melakukan
suatu kegiatan apalagi di Desa Pattangnga mayoritas penduduk Desa
pekerjaannya adalah bertani dan Pemerintah Desa mengutamakan apa
saja keluhan masyarakat di setiap pelakanaan Musrembang meskipun
dalam kegiatan musrembang tidak semua masyarakat di undang dalam
rapat melainkan hanya tokoh-tokoh masyarakat penting saja”.(Hasil
wawancara dengan jawaban yang sama diantaranya: Satriani, Rueni,
61

Susriadi, Malik, Jum, Arifuddin, Suriadi, Satri, H.Baco, Henra, Renra,


Ratna, Iwan, H.Ancu dan masi ada lainnya).
Dan bukan hanya perubahan jalan pertanian saja yang dimayoritaskan

perbaikannya akan tetapi perbaikan Tambatan Perahu bagi nelayan dan

Petani Rumput Laut juga mengalami banyak perubahan sesuai yang di

nyatakan dari salah satu Petani Rumput Laut yaitu Bapak Junaidi yang

berusia 41 tahun mengatakan bahwa:

“beberapa tahun lalu kita hanya bisa mengelola Rumput Laut dengan
cari menitipkan ke tetangga kampong atau kita menggunakan tambatan
disana dan itu sangat susa karena pertama jauh dan kedua perbatasan
jalan yang lumayan rusak.tapi sekarang ditahun ini ALHAMDULILLAH
dengan adanya program kerja Desa ini membuat kita sebagai
masyarakat terharuh karena diapresiasi besar oleh Demerintah Desa”.
(Hasil wawancara dengan Jawaban yang sama diantaranya : Henrik,
Darna, Kasma, Musdalifa, Alif, Sandi, Aan, Hasriani, Ambo Ellung,
Dg.Tasenge, H.Tang, Sanudding, Sanusi, Ridwan, Ati, Samsir,
Suriani dan lainnya).
Bukan hanya pembangunan jalan tani dan tambatan perahu

pemerintah desa juga berfokus dalam pembuatan embun-embun aliran

air untuk petani dan air bersih untuk masyarakat desa demi kesejatraan

masyarakat dan dimanfaatkan dengan baik Sebagaimana penuturan

Bapak H.Baharudding M,S.I.P selaku Kepala Desa Pattngnga bahwa:

”pembangunan yang kita lakukan dirasakan langsung manfaatnya oleh


masyarakat desa ini, kita didesa pattangnga melakukan program-
program yang sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa dan
itu adalah kebutuhan pokok desa”. Berikut ini adalah daftar kegiatan
pembangunan Desa Pattangnga.

TABEL 4.13
DAFTAR KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA PATTANGNGA
62

SUMBER
PROGRAM
NO LOKASI VOLUME ANGGARAN DANA
KEGIATAN
DESA

Pembanguna Desa 3 t itik


1. 186.000.000 APBN
jalan tani Pattangnga pertanian

Tambatan Desa 44.506.470,0


2. 2 unit DD
perahu Pattangnga 0

Pengadaan
Desa
3. penampungan 2 unit DD
Pattangnga
BAK AIR
Embung-
Desa
4. Embung aliran - 30.850.000 DD
Pattangnga
Air bagi petani

Pembanguna Desa 352.598.992.


5. - DD
Los Pasar Pattangnga 50

Pembangunan Desa
6. 1 249.733.075 DD
Talud Pattangnga

Pencegahan
dan Desa 352.598.992,
7. - DD
Penanganan Pattangnga 00
COVID 19
Sumber Data : RPJMDesa tahun 2020

Berdasarkan table dan pernyataan diatasdapat disimpulkan bahwa

pemerintah desa Pattangnga telah menggunakan dan memanfaatka dana

desa dengan baik untuk melaksanakan pembangunan desa baik dalam

infrastruktur,pemberdayaan masyarakat dan perbaikan sarana dan

prasarana desa ini. Dan berikut adalah gambaran umum pendapatan

Desa Pattangnga.

TABEL 4.14
63

BELANJA DAN PEMBIYAAN DESA PATTANGNGA T.A 2020

NO. KET. ANGGARAN TERELISASI

PENDAPATAN DESA 1.240.134.037

1. BELANJA 1.229.448.300,0 922.086.225


DESA 6

KET Tunjangan 54.000.000.00 40.500.000,00


Kepalah Desa

Tunjangan 208.620.000.00 156.465.000,00


Perangkat
Desa

BPJS 1.418.184.00 106.363.800,00


Ketenagakerja
an
Kepdes/Perde
s
Penyelenggaraan
Tunjangan 42.000.000.00 31.500.000,00
Pemerintah
BPD dan
Anggotanya

Insentif dan 13.200.000.00 9.900.000,00


OprasionalRT/
RW

Oprasional 84.569.500.00 63.427.125,00


Pemerintah
Desa

Penyelenggara 6.800.000.00 5.100.000,00


an Pos
Kesehatan

Belanja Kursus 3.320.670,00 24.905.025


Pelatihan
Pelaksanaan
Kades PKM
Pembangunan
Desa
Pengadaan 47.644.000,00 35.733.000,00
Lampu Jalan

Belanja 6.427.500,00 4.820.625,00


Software dan
Hadware
64

Belanja 6.800.000,00 5.100.000,00


Perlengkapan
HUT

Belanja 3.320.670,00 2.490.502,5


Perlengkapan
Pembinaan
PKK
Kemasyarakatan
Belanja untuk 22.800.000,00 17.100.000,00
Imam
Desa,Imam
Dusun,dan
Guru mengaji

Pembangunan 352.598.992.50 26.444.924.438


LOS Pasar

Belanja Kursus 11.500.000,00 8.625.000,00


Pelatihan
Kepdes dan
Pemberdayaan Perdes
Masyarakat
Belanja Kursus 800.000,00 600.000,00
Pelatihan BPD

Pembangunan 44.506.470,00 3.379.852,00


Tambatan
Perahu

Pencegahan 352.598.992,00 264.449.244


dan
Penanganan
Belanja Tak COVID.19
Terduga
Bantuan 13.000.000 9.750.000,00
Langsung
Tunai(BLT)
Sumber : RPJMD Desa Pattangnga, 2020

a. Peningkatan Taraf Perekonomian Melalui Alokasi Dana Desa

Salah satu masyarakat desa dalam hasil waancaranya yaitu

Bapak Ambo.Enre yang berusia 39 tahun mengatakan bahwa :

”peningkatan pembangunan sampai saat ini ya lumayan meningkat


dan itu semua hal yang kita inginkan dari dulu apatalagi saya adalah
wiraswasta yang bergelut dibidang pasar,dan tahun ini Alhamdulillah
pembangunan kios pasar suda bagus dan nggak mesti pusing lagi
jika terjadi hujan saat proses jual beli berlangsung karena pasar
65

sudah diperbaiki dan itu satu hal yang membuat pendapatan saya
lumayan meningkat” (Hasil wawancara dengan jawaban yang sama
diantaranya :Hj.Ute, Santi, Ambo Ellung, Darni, Mase, Ardiansyah,
Wana, Acotang, Anditong, Liana, Rismayanti, Wiwi dan masih ada
Lainnya).

dan pendapat salah satu dari Masyarakat yang berprofesi sebagai

pedagang rumput laut yaitu Muh.rusdiansyah usia 43 tahun juga

mengalami peningkatan selama adanya perbaikan jalan sesuai yang

dia katakana bahwa :

”selama perbaikan infrastruktur desa dan salah satunya adalah lajan

usaha yang saya rintis yang saya kerjakan mengikuti maraknya

rumput laut ya Alhamdulillah meningkat derastis meski meski rumput

laut bermasalah jika terjadi pergantian musim”. (Hasil wawancara

dengan jawaban yang sama diantaranya : Risnayanti, A.rukmana,

Nuratika, Jumriana, Arifuddin, Sasri, Ardiansyah dan lainnya).

Secara sederhana pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan

dalam produksi barang dan jasa ekonomi dibandingkan dari periode

ke priode lainnya. Hal ini dapat dikukur secara nominal atau rill

(disesuaikan dengan tingkat inflasi) pada yang terjadi disuatu Negara.

Peningkatan perekonomian memberikan informasi mengenai sejauh

mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan

pendapatan bagi masyarakat pada suatu priode tertentu. Dalam

peningkatan taraf perekonomian masyarakat sangat beningkat

selama ada pembangunan seperti pembangunan embun-embun

aliran air bagi petani,perluasan dan penambahan kios pasar serta

pembangunan tambatan perahu bagi petani rumput laut. Itu semua

termaksud sarana dan prasarana yang sangat di butuhkan di


66

masyarakat tetapi tidak secara optimal bangun secara bersamaan

dan membutuhkan waktu yang lumayan lama hingga tahun ini bisa

terelisasi semuanya meski tidak terlalu bagus.

C. PEMBAHASAN

1. pengelolaan alokasi dana desa (ADD) dalam peningkatan taraf

perekonomian masyarakat

Pengelolaan alokasi dana desa merupakan hal yang penting Dalam

satu desa sebagai pendorong peningkatan pembangunan desa itu sendiri.

Yang meliputi Proses Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan,

Pelaporan dan Pertanggung Jawaban. Semua proses ini dijalan oleh

Pemerintah Desa didampingi oleh Tim Pendamping Kecamatan dan

menjalankan tugasnya dengan baik. Dan tidak hanya itu, masyarakat

juga ikut berpartisipasi dalam pengawasan Alokasi Dana Desa. Dan

bukan hanya itu, Sebelum melakukan perencanaan pemerintah desa

sudah terlebih dahulu dilakukan penentuan besaran Aalokasi Dana Desa

yang akan diterima setiap desa di Kabupaten Wajo ditentukan

berdasarkan penghitungan Alokasi Dana Desa Minimal dan Alokasi

Dana Desa Proporsional. Alokasi Dana Desa Minimal merupakan dana

yang dialokasikan untuk Alokasi Dana Desa yang dibagi secara

merata kepada seluruh desa se-Kabupaten Wajo. Sedangkan Alokasi

Dana Desa Proporsional ditentukan berdasarkan nilai bobot Desa yang

ditentukan dan dirumuskan oleh Tim Fasilitasi Kabupaten serta

ditetapkan dalam Keputusan Bupati.

Sesuai dengan aturan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa mengatur bahwa pemerintah desa wajib menyusun


67

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang

Pedoman Pembangunan Desa, mengatur bahwa Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Desa (RPJMDes) disusun dengan berpedoman

kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Wajo dan memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Wajo. Dokumen RPJMDes wajib

dibuat oleh Pemerintah Desa yang telah melakukan pemilihan Kepala

Desa secara langsung dalam rangka tetap menjaga kesinambungan

pembangunan desa Pattangnga periode 2016-2021 disusun berdasarkan

penjabaran Visi, Misi dan Kebijakan Program Kepala Desa terpilih, serta

perkembangan aspirasi masyarakat Desa Pattangnga mencakup strategi

pembangunan desa, kebijakan umum, program dan kegiatan prioritas

yang bersifat indikatif terfokus pada: Pertama, aspirasi dan kepentingan

segenap masyarakat Desa Pattangnga; Kedua, mengikuti perkembangan

zaman; dan Ketiga, berorientasi pada tindakan adaptif.

Berdasarkan penelitian terdahulu mengatakan bahwa kelemahan yang

muncul ketika dana ini dimanfaatkan untuk kepentingan pengelolaan

pembangunan yang akan menimbulkan persoalan seperti penyelewengan

dana sehingga penggunaannya tidak tepat sasaran sebagaimana

diharapkan sebelumnya yang diakibatkan oleh ketidak mampuan para

aktor pengelolah dana yang melibatkan aparat desa yang faktanya

belum memiliki kompetensi yang cukup untuk mengelolah dana itu dan

Kondisi inilah yang menyebabkan banyak program pengelolaan dan

pemanfaatan alokasi dana desa oleh pemerintah gagal dalam


68

implementasi. Nyatanya hanya sebuah isu belaka karena hasil darii

wawancara dan dilihat dari banyaknya pembangunan yang suda

diimplementasikan dengan baik berjalan sesuai dengan apa yang

dibutuhkan masyarakat desa itu sendiri meskipun hanya berjalan sekiraan

75% saja dilihat dari jumlah dana yang dibelanjakan untuk pembangunan

Desa yang sudah terelisasi dan yaitu 25% di jadikan simpanan dana

yang kemudian hari ada sesuatu hal yang mendesak untuk kebutuhan

masyarakat seperti bencana kebakaran atau pembiyaan kesehatan

masyarakat yang kurang mampu.

2. pemanfaatan alokasi dana desa dalam peningkatan taraf

perekonomian masyarakat

Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) salah faktor yang tidak

kalah penting adalah peningkatan kesejatraan masyarakat. Dalam artian

bahwa kesejatraan masyarakat merupakan suatu bentuk keharusan oleh

pemerintah desa selaku administrasi pembangunan sekaligus pengelolah

keuangan terhadap masyarakat yang menjadi penerima manfaat atau

kelompok sasaran. Dalam pemanfaatan alokasi dana desa dalam

pembangunan di Desa Pattangnga sudah mengalami banyak perubahan

dan dalam pelaksanaa kegiatan-kegiatan pembangunannya dapat dilihat

dari sejauh mana sesuai dengan rencana yang telah disepakati dalam

musrembang dan terelisasi hasil-hasil pembangunan fisik dalam hal ini

pembangunan sarana dan prasarana desa serta pemberdayaan

masyarakat tersebut baik diantaranya jalan raya dan jalan pertanian,yang

dulunya sangat susa jika ingin melakukan suatu kegiatan apalagi di Desa

Pattangnga mayoritas penduduk Desa pekerjaannya adalah bertani.


69

Pemerintah Desa mengutamakan apa saja keluhan masyarakat di

setiap pelakanaan Musrembang meskipun dalam kegiatan musrembang

tidak semua masyarakat di undang dalam rapat melainkan hanya tokoh-

tokoh masyarakat penting saja sedangkan Tujuannya adalah menjaga

ketidak jelasan mengenai penggunaan Alokasi Dana Desa yang

diperuntukan untuk mensejatrakan masyarakat. Kenapa demikian karena

untuk memenuhi kepuasan masyarakat maka diperlukan pihak pemegang

amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan

mengungkapkan segala aktifitasnya dan kegiatan yang menjadi

tanggungjawab kepada kelompok sasaran yakni masyarakat.

Dan hal in perubahan perbaikan sarana dan prasara desa seperti

program perbaikan jalan, perbaikan Tambatan Perahu bagi nelayan dan

Petani Rumput Laut, embun-embun aliran air untuk petani dan air bersih

untuk masyarakat desa sudah dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan

harapan pemerintah desa untuk mensejatrakan masyarakat desa itu sediri

khususnya Desa Pattangnga dan pendapatan masyarakat desa pun

sudah mengalami peningkatan dalam kelangsungan hidup masyarakat

desa.

BAB V
70

PENUTUP

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya serta

penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Pengelolaan dan

Pemanfaatan Alokasi Dana Desa(ADD) di Desa Pattangnga Kec.Bola

Kab.Wajo maka pada BAB ini dapat diambil kesimpulan dan saran yang

diharapkan akan memberikan manfaat bagi Masyarakat dan Pemerintahan

Desa agar lebih baik kedepannya.

A. KESIMPULAN

1. Pengelolaan alokasi dana desa yang ditentukan berdasarkan besaran

Alokasi Dana Desa yang diterima setiap desa di Kabupaten Wajo

khususnya desa Pattangnga berjalan sesuai dengan aturan

pemerintah kota dan aturan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa dan dilaksanakan dengan baik melihat banyaknya

pembangunan yang telah terelisasi dan mengikuti mekanisme dalam

pengelolaan alokasi dana.

2. .pemanfaatan alokasi dana desa dalam pembangunan terealisasi

dengan baik dan dapat dirasakan oleh berbagai jajaran terutama

masyarakat desa itu sendiri serta dalam peningkatan taraf perekonomian

masyarakat di Desa Pattangnga Kec.Bola Kab.Wajo sudah mengalami

perubahan sesuai dengan harapan masyarakat.

B. SARAN
1. Bagi pemerintah desa dalam hal pengelolaan Alokasi Dana Desa

(ADD) pemerintah desa diharapkan lebih transparan agar tidak


71

adanya kesalah fahaman dalam pengolaan alokasi dana desa (ADD)

serta pelaksanaan program pembangunan desa harus menyertakan

skala pembangunan sampai terelisasinya proyek yang akan di

programkan.

2. Berkaitan dengan pemanfaatan alokasi dana desa, penulis

menyarankan agar pengalokasiannya dilakukan sesuai dengan

anggaran yang telah ditetapkan dan dilakukan secara merata agar

semua lapisan masyarakat desa dapat merasakan manfaatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Baura. J,.Mandey.J,.Tulusan.F,.2015. Pemberdayaan Masyarakat Dalam


Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) (Studi Kasus di Desa
72

Bukumatiti Kecamatan Jailolo Kabupaten Halmahera Barat).


Ejournal.Unsrat.ac.id. Vol.4.(diakses 6 juni 2020 Secara Online)

Endogbanya. E,.2013. Pengaruh Dana Desa Terhadap Tingkat Kemiskinan dan


Kesejatraan Masyarakat di Kabupaten/Kota Provinsi Bali.
https://scholar.gogle.co.id. Vol.4. (diakses 8 juni 2020 Secara online)

Heriato. B., Fadhil, M., D Kusnadi. 2018. Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana
Desa (ADD) Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Desa Raden Anom
Kecematan Batang Asai Kabupaten Sarolangun.Repository.
uinJambi.ac.id. Vol.2.(diakses 11 april 2020 secara online)

Kristanto, V.H. 2018. Metodologi Penelitian Pedoman Penulisan Karya Tulis


Ilmiah (KTI). Yogyakarta:CV Budi Utama.

Marhaeni, A,. 2014. Dana Desa Untuk Kesejatraan Masyarakat. Dempasar:


Cv.Sastra Utama.

Madea.Y., Laloma. A.,Londa.V., 2017. Peran Kepalah Desa Dalam Pengelolaan


Alokasi Dana Desa Di Kecamatan Essang Selatan Kabupaten
Kepulauan Talaud. Ejournal.unsrat.ac.id. Vol.3.(diakses 6 juni 2020
secara online)

Misno.U., 2016. Manfaat Alokasi Dana Desa Bagi Masyarakat Desa (Studi Pada
Desa Blankahan Kecematan Kuala Kabupaten Langkat). Ojs.uma.ac.id.
Vol.2.(diakses pada tanggal 6 juni 2020 secara online)

Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 37 Tahun 2007 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Desa.2007. Jakarta.

Perbasari. H.,Wardana. W. B.,Pangestu. A. I., 2018. Analisis Pengaruh


Pendapatan Asli Desa,Dana Desa,Alokasi Dana Desa,dan Bagi Hasil
Pajak dan Retribusi Terhadap Belaja Desa Bidang Pekerjaan Umum
dan Pertanian(Studi Kasus Desa-Desa di Kabupaten Sukoharjo).
Repository.urecol.org. Vol.281.(diakses 5 juni 2020 secara online)

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Alfabeta.

Soemantri. 2011. Pedoman Penyelenggaraan Pemerintah Desa.


Bandung:Fakusmedia.

Sumiawan, C. R. 2010. Metode Penelitian Kualitiatif Jenis, Karakterisitik dan


Keunggulannya. Jakarta:Grasindo.

Sari. N. A., 2018. Pengaruh Penggunaan Alokasi Dana Desa,Angkutabilitas,


Dan Transparasi Pengelolaankeuangan Desa Terhadap Kesejatraan
Masyarakat (Studi Kasus Desa Bejijong Kecamatan Trowulan).
Respository.stiesia.ac.id.(diakses 15 mei 2020 secara online)
73

Undang-Undang No.32 Tahun 1999 direvisi melalui Undang-Undang No.32


Tahun 2004 tentang Pemerintah Desa.2004. Jakarta. NKRI.

Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah,


Peraturan Menteri. 2014.

Wulandari. S.,2019. Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa Terhadap


Kesejatraan Masyarakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Repository.
Radenintan.Vol.1.(diakses 7 mei 2020 secara online)

Yuliawati. N.N., Arifin. A.,2019. Pengaruh Alokasi Dana Desa (ADD),Dana


Desa(DD),Pendapatan Asli Desa (Pades), Dan Bantuan Keuangan
APBD Terhada Belanja Desa Bidang Pembangunan Desa.
Eprints.ums.ac.id.Vol.7(diakses 23 april 2020 secara oline)

Peraturan Desa Pattangnga No 02 Tahun 2016 Tentang Rancangan


Pembangunan Jangka Menengah Desa. 2016. Desa Pattangnga.
74

Lampiran 1 : KUESIONER
75

IDENTITAS RESPONDEN

Sebeludalnya penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada

bapak,ibu,dan saudara/I atas kesediaannya berpartisipasi dalam wawancara

dan menjawab pertanyaan yang penulis tanyakan dikuensioner ini. Penelitian ini

digunakan untuk menyusun skripsi yang berjudul” Analisis Pengelolaan dan

Pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Peningkatan Taraf

Perekonomian Masyarakat dIDesa Pattangnga Kec.Bola Kab.Wajo”.

RESPONDEN PENELITIAN
UMUR PENDIDIDKA
NO. NAMA PEKERJAAN
(Tahun) N
1. H.Baharudding M, S.I.P 47 S1 Kepala Desa

2. Muh Irfan M 35 SMA Sekertaris Desa

3. Ella Anjarsari 26 S1 Keuangan Desa

4. A Fajar 30 SMA Umum Desa

Pemeliharaan
5. Erni Johar,Amd.Keb 27 D III
Desa

Pembangunan
6. Muh Yusuf 24 SMA
Desa

7. Ambo Ufe 47 SMA Kadus Kolie Desa

8. Muh Ali M 62 SMA Ketua BPD Desa

9. Andi Farida S.pd 45 S1 Anggota BPD

10. Nur Afika S.pd 30 S1 Staff Kantor Desa

11. Deng.Massenge 45 SMA Masyarakat Desa

12. Junaidi 41 SMA Masyarakat Desa

13. Andi Rahman Yusuf 23 SMK Masyarakat Desa


76

14. Muh Rusdiansyah 35 SMA Masyarakat Desa

15. Andi Suardi 55 SD Masyarakat Desa

16. Rismayanti 30 SMA Masyarakat Desa

17. H.Deng Masiga 63 SD Masyarakat Desa

18. Andi Rana 50 SMA Masyarakat Desa

19. H.Safarudding 56 SMA Masyarakat Desa

20. H. Manya 58 SMP Masyarakat Desa

21. Nurmiati 36 SMA Masyarakat Desa

22. Andi Muh Akib S.pd 30 S1 Masyarakat Desa

23. Hj.Andi Teri 60 SMA Masyarakat Desa

24. Kasnidar 36 SMA Masyarakat Desa

25. Andi Rukmana S.pd 27 S1 Masyarakat Desa

26. Nuratika 24 S1 Masyarakat Desa

27. Supriadi 36 SMA Masyarakat Desa

28. Satriani 35 SMA Masyarakat Desa

29. Suriadi 36 SMA Masyarakat Desa

30. Susriadi 24 S1 Masyarakat Desa

31. Andi Malik S.pd 37 S1 Masyarakat Desa

32. Rueni S.Pd 56 S1 Masyarakat Desa

33. Samsudding 30 SMA Masyarakat Desa

34. Satriani 29 SMA Masyarakat Desa

35. Jumriana 43 SMA Masyarakat Desa

36. Sarifudding 56 SMP Masyarakat Desa

37. Arifuddin 54 SMA Masyarakat Desa

38. Acotang 57 SMA Masyarakat Desa


77

39. H.Baco 64 SMP Masyarakat Desa

40. Sastri 45 SMA Masyarakat Desa

41. Kasnidar 38 SMA Masyarakat Desa

42. Kasmaliana 37 SMA Masyarakat Desa

43. Rendra 28 SMA Masyarakat Desa

44. Hendra 43 SMA Masyarakat Desa

45. Irawan 32 SMP Masyarakat Desa

46. Kasnidar 29 SMP Masyarakat Desa

47. Alif 25 SMA Masyarakat Desa

48. Musdalifa 29 D III Masyarakat Desa

49. Satria 45 SD Masyarakat Desa

50. Destri 43 SMA Masyarakat Desa

51. Kasmawati 46 SMA Masyarakat Desa

52. H.Ancu 45 SMA Masyarakat Desa

53. Darna 46 SMA Masyarakat Desa

54. Sandi 54 SD Masyarakat Desa

55. Henrik 26 S1 Masyarakat Desa

56. Aan 26 S1 Masyarakat Desa

57. Anditong 29 SMA Masyarakat Desa

58. Hasriani 27 SMA Masyarakat Desa

59. Ambo Ellung 46 S1 Masyarakat Desa

60. Deng Tasenge 56 SD Masyarakat Desa

61. H. Tang 61 SD Masyarakat Desa

62. H. Rala 54 SMP Masyarakat Desa

63. Deng Matajang 62 SD Masyarakat Desa


78

64. Santi 45 SMA Masyarakat Desa

65. Sanuddin 43 SMA Masyarakat Desa

66. Mansur 56 SD Masyarakat Desa

67. Sarwana 43 SMA Masyarakat Desa

68. Sanusi 63 SD Masyarakat Desa

69. Ridwan 45 SMA Masyarakat Desa

70. Besse Suriani 34 S1 Masyarakat Desa

71. Ati S.Pd 54 S1 Masyarakat Desa

72. Ardiansyah 43 SMA Masyarakat Desa

73. Samsir 62 SD Masyarakat Desa

74. Suriadi S.pd 43 S1 Masyarakat Desa

KUESIONER RESPONDE

1. Bagi pemerintah Desa

a. Berapa dana desa yang diturunkan dari pemerintah pusat dan di

alokasikan untuk apa saja ? Tolong berikan penjelasan….

b. Bagaimana proses pengelolaan alokasi dana desa ?

c. Dalam pelaksanaan pembangunan melalui program Dana Desa,

misalnya pembangunan infrastruktur Apa yang menjadi prioritas

utama dalam pembangunan infrastruktur tersebut ?

d. Bagaimana Perencanaan dan Pengawasan dalam Pengelolaan

Alokasi Dana Desa?

e. Bagaimana peran pemerintah dalam membina atau memberi

sosialisasi terhadap program pengalokasian Dana Desa ?


79

f. Bagaimana startegi atau gagasan dari pemerintah desa untuk

mengajak masyarakat berpartisipasi dalam penggunaan program

pengalokasian Dana Desa ?

g. Apakah ada Kendala dari Pelaksanaan Pembangunan terkait Alokasi

Dana Desa?

h. Bagaimana Bentuk Pertanggung Jawaban mengenai Pelaksanaan

Pembangunan terkait Alokasi Dana Desa?

2. Bagi masyarakat desa

a. Menurut Bpk/ Ibu/ Saudara, dalam pelaksanaan program

pengalokasian dana desa adakah musyawarah sebelumnya dan

apakah bersifat terbuka ?

b. Menurut Bpk/ Ibu/ Saudara,dalam setiap pembangunan desa

tersediakah informasi laporan berkala mengenai program

pemerintah desa ? Dan dana desa digunakanuntuk apa saja dan

berapa jumlahnya ?

c. Menurut Bpk/ Ibu/ Saudara ,Bagaimana responsivitas masyarakat

Desa Pattangnga terhadap Dana Desa yang diimplementasikan oleh

Pemerintah Desa melalui program desa ?

d. Menurut Bpk/ Ibu/ Saudara ,Apa partisipasi yang dilakukan warga

masyarakat terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Pattangnga ?

e. Menurut Bpk/ Ibu/ Saudara ,Dalam setiap kali melaksanakan

musrembang tentang program alokasi dana desa usulan – usulan

yang ditujukan kepada Pemerintah Desa Pattangnga, apakah semua


80

usulan tersebut mendapat tindak lanjut dari pihak Pemdes atau ada

usulan-usulan yang tidak terima atau di tolak ?

f. Menurut Bpk/ Ibu/ Saudara, sejauhmana pencapaian terhadap

pelaksanaan pembangunan Desa Pattangnga misalnya

Pembangunan dan pemeliharaan kantor gedung milik desa,

infrastruktur jalan, pasar,pengelolaan TK milik Desa, dan lain-lain ?

g. Menurut Bpk/ Ibu/ Saudara ,Dalam pembangunan desa seperti

pembangunan jalan,sekolah TK milik desa,pasar,dan lain-lain

Apakah di manfaatkan dengan baik oleh masyarakat ?

h. Menurut Bpk/ Ibu/ Saudara ,Apakah dengan adanya pembangunan

yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam pengalokasian dana

desa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat ?


81

Lampiran 2 : Surat Penelitian

SURAT PENELITIAN
82

Lampiran 3 : Surat Balasan Penelitian

SURAT BALASAN PENELITIAN


83

Lampiran 4 : RPJMDesa

RPJMDESA
84
85
86
87

Lampiran 5 : Foto Hasil Penelitian

FOTO BERSAMA KEPALA DESA PATTANGNGA

BALEHO RENCANA KERJA DI TAHUN 2020


88

KANTOR DESA PATTANGNGA

PERLUASAN JALAN TANI


89

JALAN RAYA DESA PATTANGNGA

EMBUNG-EMBUNG PENAMPUNGAN AIR PETANI


90

TAMBATAN PERAHU
91

PANSIMAS DESA PATTANGNGA


Lampiran 6 :TES PLAGIASI

37

Anda mungkin juga menyukai