Anda di halaman 1dari 23
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA (APTISI) PERIODE 2016 - 2020 @ ipal ANGGARAN DASAR ASOSIAS! PERGURUAN TINGGI SWASTA. (APTISI) PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya usaha mencerdaskan kehidupan bangsa yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, adalah menjadi tugas dan tanggung jawab bersama keluarga, masyarakat dan pemerintah dalam suatu sistem pendidikan nasional. Bahwa Perguruan Tinggi Swasta sebagai sub-sistem dari Sistem Pendidikan Nasional mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan fungsi pendidikan tinggi yaitu menyelenggaralcan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Bahwa untuk melaksanakan fungsi seperti tersebut di atas, seluruh potensi Perguruan Tinggi Swasta perlu dihimpun dalam satu wadah kerjasama dalam bentuk asosiasi; dan oleh karena itu Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BM-PTSI) yang didirikan pada tahun 1984 diubah menjadi Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan pendidikan tinggi agar mampu menjadi institusi terdepan dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang beriman dan bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki kemampuan profesional yang tinggi dalam usaha pengembangan dan pengamalan itmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berguna bagi peningkatan derajat hidup kemanusiaan. Bahwa dalam rangka meningkatkan peran dan fungsi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia sesuai dengan dinamika dan penkembangan jaman, maka berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), menetapkan Anggaran Dasar sebagai berikut: BABI NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN, Pasal 1 Organisas! Ini bernama Asosias! Perguruan Ting! Swasta Indonesia dan disingkat APTIS!. sonar er me 0A Scanned with CamScanner / Pasal 2 APTISI diresmikan di Jakarta dalam Musyawarah Nasional | pada hari Selasa, tanggal 2 Maret 1999 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, Pasal 3 APTISI berpusat dan berkedudukan hukum di Ibu kota Negara Republik Indonesta, BABII ASAS, DASAR DAN SIFAT Pasal 4 APTISI adalah organisasi yang berazaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta bersifat independen, terbuka, kekeluargaan, dan demokratis. BAB Ill TUJUAN, FUNGS! DAN TUGAS Pasal 5 APTISI bertujuan: (1) Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota untuk menyiapkan peserta didik menjadi manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, serta berwawasan kebangsaan dan berdaya saing global. (2) Mengembangkan serta meningkatkan kemampuan anggota agar dapat berperan sebagai agen pembangunan terdepan dalam usaha meneliti, mengembangkan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya bangsa untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat; (3) Memelihara dan menegakkan akuntabilitas anggota di masyarakat; (4) Mengembangkan persatuan dan kesatuan anggota dalam usaha menyumbangkan darma baktinya bagi masyarakat, nusa, dan bangsa. Pasal 6 APTISI berfungsi: (1) Membina dan memberdayakan kemampuan anggota meliputi: a. Pembinaan dan pemberdayaan kemampuan pengelolaan anggota; b. Pemenuhan hak dan kewajiban anggota; (2) Menumbuhkan dan mengembangkan peningkatan kinerja anggota, yang meliput! pertumbuhan dan pengembangan: a. Kelembagaan; b. Sumber daya manusia; c. Pembelajaran masyarakat; (3) Meningkatkan kualitas masing-masing anggota, yang metiputi: a. Mutu kelembagaan dan pengelolaan manajemen operasionatnya; b. Mutu proses dan produk pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat c. Efisiensi dan relevansi program yang disesuaikan dengan pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. sna uram welll Scanned with CamScanner (4) Memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap anggota dari tindakan yang merugikan, atas dasar peraturan perundang-undangan yang bertaku. Pasal 7 APTISI bertugas: (1) Merumuskan visi, misi, dan strategi pengelotaan serta pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia; (2) Menampung aspirasi dan memperjuangkan kepentingan anggota; (3) Membina anggota dalam melaksanakan pengelolaan dan pengembangan perguruan tinggi secara efisien dan efektit (4) Menegur dan memperingatkan anggota yang melanggar kode etik APTISI. BABIV KEANGGOTAAN Pasal 8 (1) Anggota APTIS! adalah semua Perguruan Tinggi Swasta dan Badan Penyelenggara dari Perguruan Tinggi Swasta yang bersangkutan di Indonesia yang telah memenuhi ketentuan dan persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2), Perguruan Tinggi Swasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diwakili oleh pimpinan atau unsur pimpinan Perguruan Tinggi Swasta yang bersangkutan. (3) Keanggotaan APTISI berakhir apabila: fa, Anggota yang bersangkutan tidak mentaati AD/ART serta ketentuan lain yang berlaku; b. Perguruan Tinggi Swasta yang bersangkutan berhenti melakukan aktifitas dan/atau dinyatakan ditutup oleh instansi yang berwenang. c. Merger dengan perguruan tinggi lain. d. Tidak melakukan registrasi ulang. e. Perguruan Tinggi Swasta yang bersangkutan menyatakan mengundurkan diri. BABY HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA Pasal 9 Setiap anggota APTIS! mempunyai hak: (1) Menyatakan pendapat baik tertulis maupun lisan untuk menyalurkan aspirasinya pada forum yang telah ditentukan; (2) Mengikuti semua kegiatan yang diselenggarakan oleh APTISI sesuai dengan ketentuan yang berlaku; (3) Memperoleh pertindungan dan pembelaan APTIS! dari tindakan yang merugikan yang dilakukan oleh pihak lain; (4) Memilih dan dipitih dalam kepengurusan. sosaaraens: 216-2020 Scanned with CamScanner / Setlaps anggots aw Havat 10 UML an punnyaat hewatttoany Luthar bath APHIS A, emit chal aiengeritaanghan her fasama Monga SENNA aNREOKA Hitt siwasta anauipany pooner italy ying GoUhaalt, AE tabant cane et lua 1, seatial dlengant vist dan ii penguin Ligh gatininn haar takai Anggganany Rounaly Fane Asanakan segala Ketentuan Anggaray Dasara Anggaran Rumah pretation yang detaphany ARTIS, poritabuikan kepady Renguis APTISE fentang pecubahan peribahan yan Alongan Bergurtian Tinga Swastir yang Bersannghtitany, th APLISL Mommpen ty han VI STRUKTUR ORGANISASE Vasa 14 Stuktue organisast APTISEG (1) Organisast tlagkat Pusat dengan Uaghup Negara Kesatuan Republik textonestas 2) Organisast Unghat Wilayaly « y Haghayy Proplast atau beberapa Propiinst wang: dlitetaphan olel Rapat Pengurs Pusat Pens, () Apabila dipandang perl dapat dibentub: AN TIS Unghat oordinatif dan merupakan kelengkapan organtsast Wilayah. Kombsartat yang berstfat An VI PERUBATAN WILAYAR. Pasal 12 Perubahan witayal APTISE dapat dilatukan datoam beatuk pemeharan atau penggabungan atau lebih antara dua wilaya Basal 1 Organtsash tinghat wilayah yang terdlet alas beberapa proplast danfatau honnfsariat a dapat membentuk wilayals baru (2) Untuk membentuk wilayaly bart dipertukan_ persyaratan yang harus dipeauht oleh Jombartat atau komiariat gabungannya atau ketonmpok PTS yang membeatubaya, (2) APTISC Witayaty bare hasil pemekaran sebagatinana «lonaksudt pada ayat (1) fikeraphan dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno, (4) Persyaratan pemekaran witayal sebagatmana disebuthan pada ayat (2) fatur datain Anggaran Rumah Tanggs APTISH. Pasal 14 (1) Organisast Uingkat wilayal dapat bergabung dengan wwilayal lain aatuk mentagkathan: keefektifan organtsasl Scanned with CamScanner (2) Penggabungan antara di i eee lua APTIS! wilayah atau lebih ditetapkan dalam Rapat Pengurus (3) Persyaratan penggabungan APTIS!. wila ah sebagaimana dis diatur dalam anggaran Rumah Tangga APTISL. ye BAB Vill KEPENGURUSAN Pasal 15 Kepengurusan APTISI terdiri atas Pengurus Pusat, Pé Kepengurus 8 sat, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Pasal 16 (1) Pengurus Pusat APTISI terdiri dari: a, Pengurus Pusat Harian; b. Pengurus Pusat Pleno. (2) Pengurus Wilayah APTIS! terdiri dari: a. Pengurus Wilayah Harian; b. Pengurus Wilayah Pleno. (3) Pengurus Komisariat terdiri atas pengurus komisariat harian. Susunan Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah, dan Pengurus Komisariat diatur dalam Anggaran Rumah Tangga APTISI. Calon Ketua Umum untuk tingkat pusat dan wilayah dalam pemilihan pada musyawarah harus pernah menjadi pengurus APTIS! (4) (5) Pasal 17 (1) Dalam struktur organisasi APTIS! Pusat dapat diangkat Dewan Kehormatan dan pada APTIS| Wilayah dapat diangkat Badan Penasihat yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan untuk pengembangan organisasi serta menjaga kewibawaan organisasi. (2) Dewan Kehormatan APTIS! di tingkat Pusat sebagaimana disebutkan pada ayat (1) beranggotakan para tokoh masyarakat yang dipandang berjasa dalam pengembangan Pendidikan Tinggi secara nasional. Dewan Kehormatan APTISI terdiri atas Dewan Penasehat, Dewan Pertimbangan dan Dewan Pembina. : Badan Penasihat di tingkat Wilayah sebagaimana disebutkan pada ayat (1) beranggotakan tokoh-tokoh, baik swasta maupun pemerintah dan bertugas memberikan saran dan pertimbangan untuk pengembangan pendidikan tinggi di Wilayah. (3) (4) Scanned with CamScanner / BAB IX MUSYAWARAH_ Pasal 18 ‘Musyawarah APTISI terdiri atas : a. Musyawarah Nasional; b. Musyawarah Nasional Luar Biasa; cc. Musyawarah Wilayah; d. Musyawarah Wilayah Luar Biasa; e. Musyawarah Komisariat f. Musyawarah Komisariat Luar Biasa. Pasal 19 (1) Musyawarah Nasional APTISI adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi dan dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat tahun. (2) Musyawarah Nasional APTISI dapat dilaksanakan dua bulan sebelum atau sesudah masa jabatan Pengurus Pusat Harian berakhir. (3) Penyelenggaraan musyawarah nasional ditetapkan dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno. (4) Musyawarah Nasional mempunyai tugas dan wewenang untuk: a. Menerima atau menolak dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus Pusat; b. Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; c. Menetapkan kebijaksanaan umum organisasi; d. Memilih dan menetapkan Ketua Umum dan anggota Pengurus Pusat Harian. (5) Keputusan Musyawarah Nasional ditetapkan secara musyawarah untuk mencapai mufakat, dan apabila tidak tercapai mufakat diadakan pemungutan suara atau voting. (6) Musyawarah Nasional Luar Biasa APTISI diselenggarakan apabila Ketua Umum berhalangan tetap, mengundurkan diri, atau karena keadaan khusus yang menghambat. kinerja organisasi. (7) Musyawarah Nasional Luar Biasa dapat dilaksanakan atas permintaan sekurang- kurangnya dua pertiga anggota Pengurus Pusat Pleno APTISI; (8) Peserta Musyawarah Nasional ditetapkan dalam keputusan Pengurus Pusat Pleno. Pasal 20 (1) Musyawarah Wilayah adalah pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat Wilayah dan diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam empat tahun. (2) Musyawarah Wilayah dapat dilaksanakan dua bulan sebelum atau sesudah masa jabatan Pengurus Wilayah berakhir. (3) Penyelenggaraan Musyawarah Wilayah ditetapkan dalam rapat Pengurus Pleno Wilayah; (4) Musyawarah Wilayah, mempunyai tugas dan wewenang: a. Menerima atau menolak dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus Wilayah; b. Memilih dan menetapkan Ketua dan Pengurus Wilayah Harian; c. Menetapkan Program Kerja Organisasi di Wilayah dan/atau melaksanakan Program Kerja APTISI Pusat; (5) Keputusan Musyawarah Wilayah ditetapkan secara musyawaran untuk mencapai mufakat dan apabila tidak tercapai mufakat maka diadakan pemungutan suara atau voting; Scanned with CamScanner BAB XI KEUANGAN Pasal 23 Keuangan APTIS! diperoteh dari: a. luran anggota; b. Pembayaran registrasi dan registrasi ulang: ¢. Sumbangan tidak mengikat baik dari pemerintah maupun masyarakat, dalam maupun luar negeri; d. Hasil usaha dan pendapatan lain yang sah serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang bertaku. Pasal 24 Laporan keuangan APTISI disusun dan dipertanggungjawabkan oleh Pengurus pada masing- masing tingkat organisasi, yang didahului oleh pemeriksaan internal (internal audit) dan/atau melalui akuntan publik. BAB XII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISAS! Pasal 25 Anggaran Dasar ini dapat diubah oleh Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah peserta musyawarah dan disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu jumlah peserta yang hadir. Pasal 26 ‘APTISI hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional yang diadakan khusus untuk itu, yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah peserta musyawarah dan disetujui oleh sekurang-kurangnya dua per tiga jumlah peserta yang hadir. BAB Xill PENUTUP Pasal 27 ‘Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional V APTIS! di Medan, pada hari Sabtu tanggal 23 Januari 2016 Scanned with CamScanner eG ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PERGURUAN TINGGI INDONESIA (aptisiy BABI KEANGGOTAAN Pasal 1 Perguruan Tinggi Swasta yang telah memenuhi ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku dengan sendirinya menjadi anggota APTISI. Pasal 2 Keanggotaan APTISI ditandai dengan pemberian sertifikat keanggotaan yang « dikeluarkan oleh Pengurus Pusat Harian dan bertaku selama 3 (tiga) tahun. ‘Agar tetap tercatat sebagai anggota aktif, setiap perguruan tinggi swasta diharuskan (2) mendaftar ulang (registrasi) secara periodik. Pasal 3 Keanggotaan APTISI dinyatakan non aktif apabila: ‘angkutan tidak mentaati Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (1) Anggota yang bers dan ketentuan organisasi yang berlaku. (2) Perguruan Tinggi Swasta yang bersangkutan berhenti melakukan aktifitas dan/atau dinyatakan ditutup oleh pemerintah; (3) Merger antara dua perguruan tinggi atau lebih; (4) Tidak melakukan registrasi ulang. Pasal 4 (1) Pemberhentian sebagai anggota APTIS! sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) dan ayat (4) diawali dengan proses teguran organisasi. (2), Pemberhentian sebagai anggota dinyatakan secara tertulis oleh Pengurus Pusat Harian APTISI atas usulan pengurus wilayah. BAB II KEPENGURUSAN Pasal 5 (1) Anggota Pengurus adalah unsur Pimpinan PTS atau Pimpinan Badan Hukum Penyelenggara (BHP) yang dipilih serta ditetapkan oleh Musyawarah menurut tingkat organisasi. so snr ams 2016-207 Scanned with CamScanner (2) Pemilihan Ketua (3) Pemilihan Pen (4) Ketua Umum Pengurus Pusat, Ketua Wi Umum, Ketua wi eu + lay langsung, masing-masing dalam Mus Musyawarah Komisariat: yah, atau Ketua Komisariat dilakukan secara in Yawarah Nasional, Musyawarah Wilayah, dan rus. Pi femilthan Peng ‘sat dan Pengurus Wilayah diselenggarakan dengan sistem ilayah, terpilih secara otomatis menjadi ketua formatur pada tingkat organizasi masing-masing, (5) Syarat-syarat untuk dapat dipilih menjadi pengurus: a. Beri eas Dertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berjiva s Berprestasi Gan berdedikasi dalam usaha pengembangan pendidikan tinggi; ee S2at dipilih menduduki jabatan sebagai pimpinan Perguruan Tinggi Swasta atau Pimpinan Badan Hukum Penyelenggara (BHP). 9. Perguruan tinggi yang diwakilinya telah melaksanakan kewaflbannya sebagai anggota. £. Tidak dalam menjalani hukuman yang ditetapkan oleh pengadilan. 8. Tidak melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau ketentuan organisasi lainnya yang diputuskan oleh Rapat Pengurus Pleno pada tingkat organisasi masing-masing; (6) Pengurus yang telah selesai masa jabatannya sebagai pimpinan perguruan tinggi Swasta dapat meneruskan menjadi pengurus di APTISI hingga masa jabatannya di organisasi tersebut berakhir. Pasal 6 (1) a. Masa jabatan pengurus adalah empat tahun dan hanya boleh menjabat sebanyak- (2) Keanggotaan pengurus berakhir karena: (3) Penggantian Pengurus Antar Wakt banyaknya dua periode berturut-turut pada jabatan yang sama. b. Pengecualian Pasal 6 Ayat (1a) tersebut di atas diperuntukkan bagi Pengurus yang sangat berprestasi dapat menjabat satu periode lagi pada periode berikutnya. a. Berhalangan tetap; b. Berakhir masa jabatannya; c. Berhenti atau mengundurkan diri atas permintaan sendiri; d. Diberhentikan karena melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan/atau Anggaran Rumah Tanga atau ketentuan organsasi yang diputuskan oleh Rapat Pengurus Pleno pada tingkat organisasi masing-masing. e. Sedang menjalani hukuman yang ditetapkan oleh pengadilan. a. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap atau mengundurkan dir, maka salah scorang Ketua Pengurus Pusat ditetapkan sebagai Pejabat Ketua Umum melalui Rapat Pengurus Pusat Pleno sampai dengan diselenggarakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa; b. Apabila Ketua Pengurus Wilayah berhalangan tetap atau mengundurkan diri, maka salah seorang Wakil Ketua ditetapkan sebagai Pejabat Ketua melalui Rapat Pengurus Wilayah Pleno sampai dengan diselenggarakannya Musyawarah Wilayah Luar Biasa; c. Apabila Ketua Pengurus Komisariat berhalangan tetap atau mengundurkan diri, maka salah seorang Wakil Ketua ditetapkan sebagai Pejabat Ketua melalui Rapat Pengurus Komisariat Pleno sampai dengan diselenggarakannya Musyawarah Komisariat Luar Biasa; sosserarns: 201620 - Scanned with CamScanner (ay (ty (2) 3) (4) (5) (6) a) (2) (3) (4) (5) (6) suatu jabatan_keper sunt abatan Kepengurusan selain Ketua Umum dan Ketua Wilayah imengalam! kekasongan, jabatan tersebut ditsi melalui penetapan Rapat gurus Pleno menurut tingkat organisasi masing-masing. a 4. D: e pearly terfadt pengunduran waktu penyelenggaraan Musyawarah Nasional, Musyawarah Wilaysh, dan/atou Musyawarah Komisariat, pengurus lama tetap sanakan tugas dan tanggung jawabnya sampai terbentuk pengurus baru. e. Anggota Pengurus Wilayah dapat merangkap jabatan anggota Pengurus Pusat Harian kecuali untuk jabatan Ketua Umum. BAB III SUSUNAN PENGURUS Pasal 7 Pengurus Pusat terdiri atas Pengurus Pusat Harian dan Pengurus Pusat Pleno; Pengurus Pusat Harian sekurang-kurangnya terdiri atas: a. seorang Ketua Umum; b. beberapa orang Ketua Bidang; c. seorang Sekretaris Jenderal dibantu oleh beberapa Wakil Sekretaris Jenderal; d. seorang Bendahara dibantu ‘oleh beberapa Wakil Bendahara. Penguras Pusat Pleno adalah instrumen organisast di bawah Musyawarah Nasional yang berfungsi sebagai media koordinasi antara pengurus Pusat dan Wilayah APTISI. igiri atas Pengurus Pusat Harian ditambah dengan Ketua dan Pengurus Pusat Pleno ter Sekretaris Wilayah. kota Umum dan Sekretaris Jenderal pada Pengurus Pusat Harlan secara ex-officio bortindak sebagai Ketua dan Sekretaris Pengurus Pusat Pleno. Dintuke metaksanakan tugas sehari-hari Pengurus Pusat Harian dibantu oleh Kepala Sekretariat yang profesional dan penuh waktu. Pasal 8 diri atas Pengurus Wilayah Harian dan Pengurus Wilayah Pleno. Pengurus Wilayah ter .g-kurangnya terdiri atas: Pengurus Wilayah Harian sekuran: a. seorang Ketua; b. beberapa orang Wakil Ketua; b Seorang Sekretaris dibantu oleh beberapa Wakil Sekretaris; &. seorang Bendahara dibantu oleh beberapa Wakil Bendahara. rganisasi di bawah Musyawarah Wilayah h Pleno adalah instrumen o1 ebagai media koordinasi antara Pengurus Wilayah dan Komisariat ri atas Pengurus Wilayah Harian ditambah dengan Ketua Pengurus Wilayal yang berfungsi s APTISI. Pengurus Wilayah Pleno terdi Pengurus Komisariat dan Sekretaris. Kota dan Sekretaris pada pengurus wilayah harian secara ex-officio bertindak sebagai Ketua dan Sekretaris Pengurus Wilayah Pleno. Untuk membantu pelaksanaan tugas sehari-hari, Pengurus Harian Witayah dibantu oleh Kepala Sekretariat yang profesional dan penuh waktu. sos arrarnsi 2016700 Scanned with CamScanner bas Susunan Pengurus, Kor ~ Susunay Misariat di " Pengurus witayan dan susgbean dalam Musyanar, we 8 dices h ke alhan denat Katnisarlat berpedoman pads a0 hetatuhan, Pasal 19 2 Sebagaimana isch emaUtUS pusat dan " di wabil hetua Dada Pasal 5 oy bada pengurus wilayah (25) dan Pasal 6 ayat (2b) serurang- dana dan usaha; (2) Susunan organi Isasi secara lengkap di tin, rat Pusat, ditetapkan dalam Musyawarah di tingkat facings aspek organisasi sebagaimana disebutkar pada ayat (1). Wilayah, atau Komisariat 2 dengan mempertimbangran BAB IV TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS Pasal 11 Pengurus Pusat Harian merupakan satu badan kolektif yang dipimpin oleh Ketua Umum. Pasal 12 (1) Ketua Umum bertindak untuk dan atas nama APTISI di tingkat nastonal; (2) Ketua Umum menetapkan pembagian tugas serta tata cara kerja Pengurus Pusat Harian. @)_Ketua Umum menentukan waktu, acara, dan memimpin pelaksanzan Rapat Pengurus Pusat Harian dan Pengurus Pusat Pleno. (4) Ketua Umum menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Organisasi pada akhir masa jabatannya. (5) Ketua Umum dapat mewakilkan kepada Wakil Ketua atau salah seorang Pengurus Pusat Harian untuk memimpin rapat Pengurus Harian dan/atau tugas-tugas lain sesuai dengan bidangnya. (6) Ketua Umum menandatangani surat-surat keluar. Pasal 13 i dengan il Ketua dan Ketua Bidang bertugas membantu tugas Ketua Umum sesuai 0 bidang masing-masing yang tata cara kerjanya ditetapkan oleh Ketua Umum berdasarkan Rapat Pengurus Pusat Harian. (2) Wakil Ketua / Ketua Bidang diberi tugas untuk melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan. so naar arr 016 26 Scanned with CamScanner Sekretaris Jendral bertugas : (1) Membantu Ket, ‘etua Umum dal er falam menjalany istrasi organi meric dr mega tn wine (4) mepeendalikan tuges-tugas sekretariaty ot PONgUrUS Pusat: ipersiapkan bahan-bahan 2 ‘ Pengurus Pusat Plows ahan dan risalah Rapat Pengurus Pusat Harian dan Rapat. ) Pemante, Ketua Umum dalam mempersiapkan laporan per i (6) pengurus Pusat Harian untuk musyawarah Nasiorel ee pe eean Gan mendistribusikan laporan hasil Rapat Pengurus Pusat Pleno; (7) Menetapkan Kepala Semen tugas dan tata cara kerja para Wakil Sekretaris Jendral dan Pasal 15 Wakil Sekretaris Jendral bertugas membantu Sekretaris Jendral sesuai dengan pembagian 1 i an tugas dan tata cara kerja yang ditetapkan. : Pasal 16 Bendahara bertugas: (1) Mengetola dan memelihara seluruh aset dan keuangan organisasi (2) Membantu tuges-tugas Ketua Umum dalam Bidang Kebendaharaan; (3) Menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja tahunan organisasi untuk disahkan dalam Rapat Pengurus Harian; (4) Melaksanakan anggaran organisasi sesuai dengan keputusan Pengurus Pusat Harian; (5) Menyiapkan laporan keuangan organisasi setiap akhir tahun takwin untuk disampaikan dan disahkan oleh Rapat Pengurus Harian; (6) Menyimpan uang organisasi pada Bank yang ditunjuk dan/atau ditetapkan oleh Rapat Pengurus Harian; (7) Menyampaikan laporan keuangan secara periodik kepada Pengurus Harian sekurang- kurangnya setiap enam bulan sekali; : a ; (8) Bersama Ketua Umum menandatangani dokumen resmi keuangan organisasi seperti cek, giro, dan surat-surat berharga lainnya, Pasal 17 Wakil Bendahara membantu tugas-tugas Bendahara sesuai dengan pembagian tugas dan tata cara kerja yang telah ditetapkan Pengurus Harian. Pasal 18 it kepada Tugas, kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab Pengurus Wilayah berpedoman_ tuges, Kenetioan 'wewenang, dan tanggung jawab Pengurus Pusat. Joraruns eo Scanned with CamScanner Tuga: kegate Kewaiiban, Pesal 19 a tugas, kenajeer mane: dan tanggung_ jawab Pengurus Komisariat berpedoman ‘iban, wewenang, dan tanggung jawab Pengurus Wilayah. BABV MUSYAWARAH DAN RAPAT 4 Pasal 20 ) Mu ari Nasional dilaksanakan di tingkat Pusat dan merupakan lembaga tinggi oe Nasional diselenggarakan oleh Pengurus Pusat, diadakan empat tahun ‘Musyawarah ro ‘oleh Pimpinan Musyawarah Nasional yang diatur dalam tata tertib. sekali dan d ilayah diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah, diadakan empat tahun (4) RRAall dan dipimpin oteh Pimpinan Musyawarah Wilayah yang diatur dalam tata tertib, : lusyawarah Komisariat diselenggarakan oleh Pengurus Komisariat, diadakan empat ‘ahun sekali dan dipimpin oleh Pimpinan Musyawarah Komisariat yang diatur dalam tata tertib. (5) Musyawarah Nasional diikuti oleh Anggota Dewan Kehormatan, Pengurus Pusat Pleno, mn Perwakilan anggota secaraproporsional yang mendapat mandat dari Pengurus layah. (6) Musyawarah Wilayah diikuti oleh peserta yang terdiri dari Pengurus Wilayah Pleno dan seluruh anggota. (7) Musyawarah Komisariat ditkuti oleh peserta yang terdiri dari Pengurus Komisariat dan seluruh anggota. (8) Musyawarah Nasional, Musyawarah Wilayah, dan Musyawarah_Korisariat, diselenggarakan 2 (dua) bulan sebelum atau maksimal 2 (dua) bulan setelah Kepengurusan berakhir. (2) (3) Pasal 21 (1) Musyawarah dianggap sah apabila dihadir oleh lebih dua per tiga jumlah peserta yang diundang; (2) Keputusan Musyawarah dianggap sal yang hadir + 1. h apabila disetujui oleh 1/2 (setengah) jumlah Pasal 22 (1). Rapat Pengurus terdiri dari Rapat Pengurus Pleno dan Rapat Pengurus Harian di semua tingkat organisasi. (2) Rapat Pengurus Pusat Pleno diselenggarakan oleh Pengurus Pusat sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan. (3) Rapat Pengurus Wilayah Pleno diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah sekurang- kurangnya sekali dalam enam bulan. (4) Rapat Pengurus Harian diselenggarakan sesual dengan keperluan. (5) Persiapan dan pelaksanaan Rapat Pengurus Pleno dan Rapat Pengurus Harlan dilakukan oleh Sekretaris Jenderal dan/atau Sekretaris dibantu Kepala Sekretariat. soa anr arn 20:6 207 Scanned with CamScanner Pasal 23 (1) Ra Pat Pengurus Pleno dia Pleno dianggap sah apabila ; t iin pean elo iggap h apabila dihadiri oleh lebih dari dua per tiga eputusan Rap, \ Yang att Rapat danggap sah apabila dsetuju oleh V4 (setengah) jumlah anggota Pasal 24 Pada set ‘ada setiap rapat, peserta rapat mempunyai hak bicara dan hak suara. BAB VI PERUBAHAN WILAYAH Pasal 25 (1) Untuk membentuk Wilayah baru diperlukan persyaratan sebagai berikut: a. Komisariat-komisariat di sebuah provinsi telah memiliki anggota sekurang- kurangnya sebanyak 15 perguruan tinggi. b. Pembentukan Wilayah APTISI yang mandiri setelah disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota yang tergabung dalam Wilayah APTISI baru. c. Telah mendapat persetujuan dari rapat pleno wilayah dan/atau muswil yang bersangkutan; d. Pembentukan Wilayah APTISI baru disahkan dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno. (2) Penggabungan antara dua wilayah APTISI atau lebih menjadi satu APTISI Wilayah dapat dilakukan dengan persyaratan sebagai berikut: a. Wilayah APTISI yang akan bergabung mengajukan usulan kepada wilayah APTISI lain yang dituju. b. Usulan penggabungan sebagaimana yang disebut pada ayat (2) butir a. disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 anggota wilayah APTISI dan disetujui oleh pengurus wilayah pleno. c. Penggabungan antara dua wilayal Pusat Pleno. th APTISI atau ditetapkan dalam Rapat Pengurus BAB VII KEUANGAN Pasal 26 iperoleh dari furan anggota diatur sebagai berikut: jistrasi Ulang anggota anggota yang ditentukan berdasarkan rdaftar pada Perguruan Tinggi Swasta masing-masing n dibayar pada setiap awal tahun anggaran; Ulang Anggota ditentukan secara musyawarah (1) Keuangan APTISI yang di a. iuran wajib dan regi jumlah mahasiswa yang ter dalam tahun yang bersangkutan dai b. besarnya iuran wajib dan Registrasi dalam Rapat Pengurus Pusat Pleno; c. pengumpulan uang iuran anggota dilaksanakan melalui Pengurus Wilayah. ao nasr arnst 2016707 Scanned with CamScanner (2) Pembagian uang turan dan Registrasi Ulang Anggota ditetapkan sebagai berikut: a. Pengurus Pusat sebesar dua puluh lima persen; b. Pengurus Wilayah sebesar tujuh puluh lima persen. c. Jumlah uang furan yang diserahkan untuk Pengurus Komisariat ditetapkan dalam tapat Pengurus Wilayah Pleno. BAB VIII PENUTUP Pasal 27 ‘Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional V APTIS! di Medan pada hari Sabtu Tanggal 23 Januari 2016. ‘Anggaran Rumah Tangga ini hanya dapat diubah oleh Musyawarah Nasional. a (2) Ditetapkan di : Medan Tangeal —_: 23 Januari 2016 PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL V ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Ketua Sekretaris Anggota Anggota ‘Anggota Scanned with CamScanner ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA +, (APTISI) Jl. Kamal Raya Outer Ring Road Komplek Rukan Malibu Blok | No.75, i i Cengkareng, Jakarta Barat, Telp/Fax : (021) 56944913, 56944914. APTISI Rek. Bank : CIMB Niaga : 800002709800 KEPUTUSAN ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA NOMOR : 13/SK/PP-APTISW//2017 TENTANG PENGUKUHAN PENGURUS ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA (APTISI) WILAYAH IX-A/SULAWESI MASA BAKTI 2016 - 2020 PENGURUS PUSAT HARIAN ASOSIASI PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA Menimbang —: 1. bahwa_untuk s kelangsungan dan Kelanjutan perputaran roda organisasi, ebagai hasil Musyawarah Wilayah (Muswil) V APTISI Wilayah IX-A/ lawesi Utara & Gorontalo, telah terbentuk Pengurus APTISI Wilayah X-A Sulawesi untuk Masa Bakti 2016 - 2020; 2, bahwa susunan Pengurus APTISI Wilayah IX-A/Sulawesi Masa Bakti 2016 ~ 2020 tersebut pada butir | di atas, perlu dikukuhkan dengan Surat Keputusan Pengurus Pusat Harian Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia. Mengingat —: 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan; 3 Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubshan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan D Penyelenggaraan Pendidikan; 2 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Tahun 2016; 3 Keputusan Musyawarah Wilayah (Muswil) V APTISI Wilayah IX-A/ Sulawesi, tanggal, 22 Oktober 2016: Memperhatikan : Surat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX-A/ Sulawesi Nomor : 03/APTISLIX-A/U2017 An IUATTISUSK Pengutshan Penurus WILKA2O17 oe Scanned with CamScanner MEMUTUSKAN ‘Menetapkan Pertama Kedua : Menugaskan para Pengurus APTISI Wila; 2020 untuk melaksanakan emanat organisasi yang tertuang dal dan Anggaran Rumah Tangga APTISI dan Garis-Garis Besar Umum Organisasi yang ditetapkan dalam Munas APTISI Tahun 2016; Ketiga : Apabila ada kekeliruan dalam Keputusan ini, maka butir keputusan tersebut akan injau kembali; Keempat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. JPWASOS! M.Hudi Diatmiko Ketua Umum Aa DIAPTISISK Pengsistn Penzass WILX-ATS17 Scanned with CamScanner ASOSIASI PERGURU (a Congbenten ial LAMMIAN SURAT KAU TIGA APIS BOMOI LK /ARHSMAI2OLT Fanyoal 10 Sansnaed 2007 SUSUNAN ASOMASE PERGURUAS TES WILAYAN XA SULAWE 1 PENANENAY: ernur Sula Guberiue Sulavesi Barat ielatan (ex-Officiny fox Min) Gubernur Slave Gubernur Suk K Koordinstor Kope Walikota Maka Walikota Pare-pare Walikota Palopo at (ex Officio) 1, PEMBINA + Prof, De Hi, Mansyur Ramly, 9.6. © Prof De A.Mammbali Thalib, 9.59... + Hrigjend, Pur) DeAIC) MAndi Sone + 1.M.Mochtar Nocr Jaya, $.f.,M.8. + LM.Alwi Samu = Drs d.Bata Nya © DrdrJLM.Syaifidl Saleh, M.Si, © Prof.)rJ4j.Masrurah Mochtar, 4. # Prof.DrsdL.M.Sadly, AD. MPA. Prof DrAL.Baso Amany, 5.E., M,Si, © Prof.DrsLIrvan Akib, MP, Prof. Dr H.Lauddin Marsuni, Prof. Dr.11.Basri Modding, M. Prof, Dr. HIM.Siri Dangnya, Prof DrA.Melantik 8, 5.51, M04. Prof, Dr.ts.Daud Malamassang, Prof. DrAL.Syamul Ridjal, Prof Dr.Pavong Pasapang Prof.DrAndi Sinrdin, M.Si, MS. ‘Ao WAVHIU, Pexndeban Penpurus WALI ANION? AN TINGGI SWASTA INDONESIA (APTISI) J Kars Fass Outer Hing Bees Cornghele Faseasn Vestas Bick \Ho.78, at, Toiplias (21) PIARS13, BAAS, Dok, Rank : CMB Hinge : BOOITOEOO PENGURUS CA SWASTA INDONESIA (APTISI SI, MASA BAKE 2016 ~ 2020 fex-OMficiny Maluies dan Papua (ex-Otficio) MSi. 1, MH. pr Scanned with CamScanner © Prof Dr Ie Ht Abul Makshud DEA + Hitlaruna, S.B., MM., M.S. © Drs. Abdul Halik. © DeSahban Liba, MS. © Delrtty Andi Majdah M.Zain, M.S * Dr. Muhammad Alifuddin, $.Sos,, MM, © Dr.Bastian Lubis, MM. ©) Dell Alimuddin, $.H., MIL, MK, + InELM. Muby! Handaling + Dis.H.Achmad Batinggi, MPA, © Dr. Ir. Hj. Apiati Amin Syam © Dr. M. Ridwan Arief, MAF.AR, © Dr-KH.Mustari Bosra, M.A. © IrAsrul Rahim, M.Si © DrHj.Rahmawati Rauf, SP, PK. © Darmawaty, S.Keb., M.Kes, HARIAI PENGURUS Ketua Ketua! Ketua tt Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ketua Bidang Kelembagaan Ketwa Bidang Penelitian dan Publikasi mish Ketua Bidang Kerjasama Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Ketua Bidang Pengembangan Mutu&Akreditasi Ketua Bidang Dana &Kesejahteraan Anggota Ketwa Bidang Pendidikan dan Pelatihan Ketua Bidang Sistem Informasi Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Ketua Bidang Evaluasi Program Ketua Bidang Pengembangan Tatakelola Ketua Bidang Kompetensi dan Sertifikasi Ketua Bidang Kewirausahaan Ketua Bidang Pembinaan Konsorsium Bid.Iimu Sekretaris, Wakil Sekretaris 1 _ Wakil Sekretaris I ‘Wakil Sekretaris INI Wakil Bendahara II : Prof. Dr.H.Ma'ruf Hafidz, SH.MH. : Dr.H.Abdul Rahman Rahim, S.B. MM. Dr.Hj.A.Niniek Fariaty Lantara, S.EM.S. Dr, Syarifinddin Yusuf, M.Si : Prof. Dr. Ir. Muhibuddin : Dr. Suacdi M.Si. Dr. H.Bahrum, M.Hum + Dr. Chudriah Sahabuddin, M.Si Dr. IrAmir Tjoneng, M.S. Dr. Ir H.Iskandar BP, M.Sc. Dr. Heru Wardoyo, S. : Dr. Yoesifine, M.S. + Dr. H.Muh. Yunus Idi, SH.M.H + Prof-Dr.H.Paisal Halim, M.S. + Prof. Dr.H1.Syahnur Said, M.S. + Prof. Dr.H.Tahir Malik, MS : Dr. Muhammad Akob Kadir : Dr. Mashur Razak, SE. M.Si : Dr. Muliyadi Hamid, SE, M.Si. : Dr H.Akmal Umar, M.Si : Dr. Muhammad Askar Taliang + Ir, Andi Rahman Syafar,MS : Dra.Hj.Andi Salcha Baharuddin,M.Kes. + Dr. Ir.Musdalifah Mahmud, M.S. : Dr. Eliza Meiyani, M.Si, : M.Ridwan Hasanuddin,$.E..M.SiAK, Scanned with CamScanner HUIMAS alan Pablikias IV, DIVISE. DIVISE Divist Orpanisast dan Keangyotann 2. Divisi Kelembagaan 4 DivisiPen an Publikasi Hmiahy 4. Divisi Kerjasama 5. Divisi Pengabulian Kepada Masyarakat An WAPTISUNK Penjuhan Penguron WILINSAZ0U7 Dies Vaal Syam, MM. De .Nurjannal Abna, MAP, De, Yaliya Masta MS: U1 Facial Yusuf, SALMAL, Des. Agus Ja Nurnani Cake, S11 H.tiunyainin Haran, S10 Des, Asnawin © Dr M Yusul Raja, MSi Dr, H.ttastran Mukbtis Drs, Jumase Hasta, M.Si Sulihin Avis SS..M.Si Ar, Aha Tahir Lopa, MoT Det LADirgabayt ALamtara MT, PU Prof Dr Lt tatta Pattal, Wahyuni Arief, SST.M.Res, De, Agusniar Hasan Sule Nardin Latief, SE, M Andi Nuryadin, 8. Dr.Andi Nudldin, MS. Dr, Muhannmnad tyas Dr, Marjani Aliyah, MAP. Dr. lradatullah Rahim Pastel. M.D, Dr, Abu Bakar Kham, M.P Dr.Abdul Salam Siku, S.H, MAHL ef) Setyawati YoniM.T., Ph.D. Prof.Dr, Wahyuddin Hamid, MS Ns.Agustina PalambaS.Kep..M.K Dr, Mukhtis Madani Del LAbdul Aziz DP, S.H1, MAHL Ridwan, SE. MM. Rahman Hacruddin, Dr.Roslina Alam, $1 Fatma, SKM.,.M.Kes dr. HL. Rusman Ahmad, M.Kes Ir. Tahir Hamzah, M.M. Dr, Syarifuddin Muddin, M. M.Si 4M.S. Scanned with CamScanner 6. Divisi Per cembangan Mutu dan Akteditasi > Prof, Dr, Hj. Ratnawati, M.Si Dr, Rusdiana Junaid Dr. Mastiadi Pata Merman, S.Kep..Ners.M.Kes Dr.1L.Masriadi, SKM, M.Kes. Dr. H Luskman Hakim, M.Si DivisiDana dan Ke jalhteraan Anggota > Dr, R Sudirman, SEM.Si Yosef Tupen Patan, S.11, MAL. Dr. Ir, Sherly Elizabeth, M. Dr. A.Piptar Abdi Alam, S.E.M.Si Sri Mastuti,SE..M.Si Dr. Ir. Abslut Haris, MoT. Dr.Andi Syukti Syamsuri.M.Fum, Drs.Firdaus Annas,M.S. Dr. Salju,S.E..MS. DrHLAJamaluddin, M.Si. Drs..Mulyono Caco, MM. Drs.Samuel Tando, M.S. > 8. Divisi Pendidikan dan Pel 9, Divisi Sistem Informasi I.11.Zakir Sabara, MT, IPM, Asean Eng. Ir, Nasrullah, M.T Jasman, SST..M.M Dr. Ir, Karim Hadi, M.Sc, Muh, Alwi, S.7, M.T Ir, Fitrah, MT. 10, Divisi Hukum dan Advokasi Prof.Dr. H.A.Muin Fahmal, S.H., MAH. Dr.H.Muhammad Syarif Nuh, S.H., MAH. Syamsu Alam Hamid, S.H.,M.H. Dr. Ruslan Renggong, SH. MH, Dr. Poppy A.Lolo, S.H,.M.H. Sukardi, S.H., MHL. Prof, Dr. H.Anshar, S.E., M.Si. H. Jamaluddin Bata Ilyas, S.E., M.Si. Dr. Nilawaty Uli, MKes. Dr. Rahmat Tjanring, M.S. Ir, A.Amang Pawennari, MM. Nurafni Syahnib, S.E. MM. Evaluasi Program IVAPTISUSK Pengukuhan Pengura W1 Scanned with CamScanner 12. Divisi Pengembangan Tatakelola 13. Divisi Kompetensi dan Sertifikasi 14. Divisi Kewirausahaan + Dr. H.Kamal Hijaz, S.1L, MAL Muhammad Nahdar,S.E..M.Si Dr. A-Emy Musa, M.Hum, Dr. Ir. Hj.Ayu Parawangsa Ir, Nur khaerat Nur, M.T. Drs. Ishak Runi, M.Si. Dr. A-Fiptar Abdi Alam, S.E., M.Si Imran Amin, ST..MT Herman, S.Kep..Ners,M.kes Dr. Agus Arman, SE. MSi Dr. A.Sinrang, M.Si. + Prof.Dr.Syafiuddin, M.S. Dr, Agussalim HR,M.M Dr. H.Tajuddin Malik, 8.1 Prof. Dr.Syarifuddin, M.Si. Dr. Hij.Andi Adawiah, MM. Drs. H. Andi Saharuddin, M.M. Herawati Hafied, SKM MSi 15. Divisi Pembinaan Konsorsium Bidang Ilmu : Prof. Dr. Mattalatta, S.E., M.Si. a. Konsorsium Bid, IImu Kesehatan b. Konsorsium ¢c. Konsorsium Bid. IImu Teknik 4. Konsorsium Bid. Iimu Hukum +: Dradr. H.Nasruddin,SPOG Dr. Hj. Ratni Rahim, SpPD Dr.drg.H.Syamsu Kaldum, M.Kes, lImu Ekonomi & Bisnis: Prof.Dr.Hj. Sosiawan,M.M. Dr. Mujahid, SE. M.Si Dr. A.Syahrum Makkuradde, S.E. + Dr. Eniati, 8.1, M.T. Drllr. Syarifuddin Muddin, M.T. Ir, A.Rahmat, M.T. + Prof.Dr. Saharuddin Nawi, S.H., M.H, Prof.Dr. Abdul Rahman, $.H.,M.H, Dr.H.Muhammad Hasyim, S.H., MH. e. Konsorsium Bid. lImu Sosial dan Politik : Dr. H. Syamsi Torang, MS. An BUAPTISUSK Pengukuhan Pengurus WILIX-A2017 Dr.H. Lahibu, M.S. Dr. Ahdan Sinilele, M.Si. Scanned with CamScanner 1 Konsosinn Hit Keayiannann KOVED Zola Tewvanto, MA, UU Aba Rabin 8 Sanat, MAg, Hoot DeMAlyas, MLS. Konsovsionn (a Matsa omnanions baat Dec U Ratan, Mt, Urea AU Mulinth Noet aya. Ve, Djoinudtalin My NESE, Fh Ronsorsinne Hiding Hw Boantitihan 5 rats De Syamist A. Ranuarddin, MS, Dro DEHL And Ravi PSHM, De tiny Spain, MAN 4. Rousorsinn Hidang Hn Komputer 5 De rlrsan Rasa, MER, Supriinlé Sahib, S.RomM Wasth.s, Kom, MAT, i. Konsorsivm dang thm Berikanan — y Proftbe, ih Kashntr, MS. De HLA, Tamall MAD, A. Ronsorsiv ws Ure Pertanian Poot, Dp, 1, Mir Alam, MASK. WU tdeawath AALS, MP FORMATUR 1. Prof De 1, Mattat Hatide, SU, MAIL Reta 2. Dr Mutigadli Hamid, SE. MASK, Sckretarls 3. Prof. De U Lambali Thali, SH, MUL Anggota 4. Dri. AANinick P, Lantana, SE, MSE Anggota De HL. Abdi Rahinan Rahim, SEMSL, Amggota 6. Dr, Syaritinddin Yusuf, M.Si Anggota 7. Dr, Chudriah Sahabuddin, MSi. Anggota 8 Dr, Her Wandoyo Anggota 9, Dr, Suaedi, M.Si, Angola Yuudli Jutius: Hy Diatntiko Sckrotaris Jendral Ketua Unun SUNK Penaukohan Pergutun WILINA/2OU Scanned with CamScanner

Anda mungkin juga menyukai