Anda di halaman 1dari 97

ASISTEN DEPUTI PERANCANGAN JABATAN, PERENCANAAN,

DAN PENGADAAAN SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR


DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR

l
tm
b.h
n-r
pa
en
rm
-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
q -at
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI


htt

TAHUN 2023
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l
SEKAPUR
SIRIH

l
tm
b.h

n-r
pa
Abdullah Azwar Anas, M.Si.

en
rm
Program reformasi birokrasi yang telah menghasilkan perubahan dalam tata kelola

-pe
manajemen ASN yang berbasis meritokrasi, yaitu dengan lahirnya Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) beserta peraturan pelaksanaannya

ab
yang mendorong ASN menjadi sebuah profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan

aw
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan
prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara.

a-j
Perubahan dan penataan SDM sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mewujudkan

ny
Visi Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian btelah dinyaterlandaskan
gotong royong. Visi Indonesia Maju diwujudkan dengan berpedoman pada 5 (lima) prioritas

-ta
kerja pemerintah (2019-2024), terdiri dari:
au
1. Pembangunan SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil, dan menguasai IPTEK;
-at
2. Pembangunan infrastruktur penghubung kawasan produksi dan distribusi pendongkrak
lapangan kerja;
q

3. Simplifikasi regulasi untuk percepatan pelayanan perizinan dan investasi;


-fa

4. Penyederhanaan birokrasi menjadi 2 (dua) level eselon dan mengalihkan jabatan


ku

administrasi ke fungsional; serta


5. Transformasi ekonomi untuk peningkatan daya saing manufaktur dan jasa modern
/bu

bernilai tambah tinggi.


/01

Dalam menghadapi tantangan multidimensi era digital, yang mana juga telah
mendisrupsi tatanan kerja di sektor publik, diperlukan transformasi dengan pendekatan
23

Sistem dan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai berikut:


a. Transformasi Birokrasi Digital dengan membentuk Smart Government, organisasi
20

yang fleksibel, dan simplifikasi proses bisnis yang kompleks menjadi sederhana, yang
m/

dilaksanakan sedapat mungkin terotomasi, melalui adopsi teknologi informasi, seperti:


Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Big Data, dan Blockchain.
co

b. Manajemen ASN dalam Era New Normal dengan SDM Smart ASN yang berintegritas,
t.

profesional, kompeten, dan berkemampuan IT baik, yang dilaksanakan sedapat mungkin


po

sefleksibel mungkin melalui flexible work arrangement, sehingga bisa bekerja dari
gs

manapun tanpa harus selalu berada di kantor-kantor pemerintahan.


o

Oleh karenanya upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang efektif dan
.bl

efisien tersebut, yang mengarah pada pembentukkan organisasi dengan SDM pilihan yang
na

berkualitas disertai proses bisnis yang sederhana dan sistem yang terotomasi, diperlukan
upaya pendukung, antara lain:
lya

a. Perubahan/penyesuaian kebijakan untuk menjadikan regulasi dan proses bisnis menjadi


mu

sesederhana mungkin.
b. Pembangunan/pengembangan sistem dan infrastruktur serba digital (fully-digital


ina

system & infrastructure).


c. Implementasi Manajemen Talenta ASN untuk membentuk kolaborasi digital leader dan
://a

digital talent.
Untuk mewujudkan kedua pendekatan tersebut, diperlukan transformasi struktural,
ps

kultural, dan digital, yang mengubah kepemimpinan dan pola pikir, proses dan praktik,
htt

output serta layanan, supaya instansi pemerintah terus memperbarui dirinya untuk
keberlangsungan masa depan dalam lingkungan strategis yang dinamis dan kompleks.
SEKAPUR
SIRIH

l
tm
b.h

n-r
pa
Abdullah Azwar Anas, M.Si.

en
rm
Kata kunci dalam menghadapi tantangan multidimensi adalah “adaptasi dan adopsi”

-pe
secara cepat dan cerdas. Adaptasi dalam kebijakan dan implementasinya, juga dalam
keahlian/kompetensi, serta adopsi sistem dan teknologi yang relevan dengan tuntutan era

ab
digital dan pandemi global.

aw
Pembangunan SDM yang berkualitas dan berdaya saing menjadi kunci keberhasilan
pembangunan, termasuk pembagunan manajemen talenta ASN. Talenta ASN yang berdaya

a-j
saing unggul akan mengisi posisi kunci sebagai pemimpin masa depan (future leaders)

ny
dan posisi yang mendukung urusan inti organisasi (core business), yakni jabatan kritikal
sesuai arah pembangunan nasional/daerah, sehingga mengakselerasi pencapaian tujuan

-ta
pemerintah, baik lingkup instansi maupun nasional, dalam rangka mewujudkan birokrasi
berkelas dunia dan Visi Indonesia Maju 2020-2024.au
-at
Upaya penting dalam transformasi tersebut adalah melakukan transformasi SDM
Aparatur melalui perubahan tata kelola Jabatan Fungsional dengan telah diundangkannya
q

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1


-fa

Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional. Jabatan Fungsional dalam Peraturan tersebut
ku

memberikan arah dan ruang kepada Pejabat Fungsional dalam melaksanakan tugas yang
/bu

lebih agile dan dinamis. Namun demikian perubahan tata kelola Jabatan Fungsional ini
bukan semata-mata menyederhanakan proses administrasi Jabatan Fungsional akan tetapi
/01

yang lebih penting adalah mendorong peningkatan kinerja Pejabat Fungsional untuk
mencapai predikat kinerja sesuai dengan ekspektasi organisasinya.
23

Harapan saya semoga Peraturan Menteri yang ditetapkan dan diundangkan ini
dapat segera diimplementasikan dan dapat memperbaiki kinerja serta tata kelola Jabatan
20

Fungsional dan seyogyanya Jabatan Fungsional dapat memberikan ruang pengembangan


m/

karier serta kesempatan pengembangan kompetensi sesuai dengan kinerja masing-masing


co

Pejabat Fungsional.
Disamping itu saya juga berharap dengan adanya buku tentang tanya jawab seputar
t.
po

Jabatan Fungsional ini dapat memberikan pencerahan bagi para pengelola dan pemangku
Jabatan Fungsional untuk dapat memahami tata kelolanya serta dapat dijadikan acuan
gs

untuk menjawab berbagai pertanyaan yang selama ini. Saya juga ingin mengucapkan terima
o

kasih dan apresiasi kepada para pengelola Jabatan Fungsional baik Pusat maupun Daerah
.bl

dalam memberikan pelayanan kepada Pejabat Fungsional, Semoga Allah SWT., Tuhan YME.,
na

senantiasa membimbing dan meridhoi upaya kita bersama, selamat dan sukses untuk kita
semua, terima kasih.
lya
mu

Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara dan Reformasi Birokrasi,
ina
://a

Abdullah Azwar Anas


ps
htt
Transformasi sistem kerja dalam penyederhanaan
birokrasi juga memberi kesempatan pejabat
fungsional memegang peranan penting dengan

l
tm
pengembangan karier yang jelas. Lewat sistem Rini Widyantini, S.H., MPM

b.h
ini, orientasi pegawai juga akan lebih fokus Sekretaris Kementerian PANRB

pada pencapaian kinerja organisasi beralih dari

n-r
sebelumnya orientasi pada jabatan struktural.

pa

en
(Sumber: https://www.menpan.go.id/site/berita-

rm
terkini/penyesuaian-sistem-kerja-pemerintah-buah-

-pe
penyederhanaan-birokrasi)

ab
aw
a-j
ny
“ au
-ta
Revisi ini dilakukan sebagai bentuk transformasi
-at
SDM, salah satunya menciptakan manajemen
q

jabatan fungsional yang lincah dan profesional.


-fa

Dr. Ir. Alex Denni, M.M.


Perubahan ini menjadi momentum simplifikasi
ku

Deputi Bidang SDM Aparatur


regulasi demi birokrasi profesional dan berkelas
/bu

dunia.
/01

“ (Sumber: https://www.menpan.go.id/site/berita-
23

foto/rapat-harmonisasi-rancangan-permenpanrb-
20

tentang-jabatan-fungsional-asn)
m/
co
t.
po


gs
o
.bl

Transformasi Jabatan Fungsional menjadi kunci sukses


na

dalam melakukan tata kelola jabatan fungsional seiring


lya

dengan adanya transformasi organisasi, transformasi


jabatan dan transformasi mekanisme kerja. Dengan
mu

Aba Subagja, S.Sos., MAP.


lahirnya Peraturan Menteri PANRB Nomor 1 Tahun 2023 Asisten Deputi Perancangan Jabatan,
ina

tentang Jabatan Fungsional memberikan arah baru tata Perencanaan, dan Pengadaaan
Sumber Daya Manusia Aparatur

kelola jabatan fungsional yang lebih agile dan dinamis.


://a

Semoga transformasi Jabatan Fungsional ini juga dapat



ps

diiringi dengan peningkatan kinerja, kompetensi dan


htt

karier Pejabat Fungsional guna menjawan tantangan


masa kini dan masa yang akan datang.
htt
ps

6
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
Jabatan Fungsional!

en
Yuk cari tahu tentang

pa
n-r
b.h
tm
l
l
tm
DAFTAR

b.h
n-r
ISI

pa
en
rm
-pe
ab
DASAR HUKUM................................................................................................................ 15

aw
• Apa dasar hukum terkait dengan JF?........................................................................16

a-j
ny
DEFINISI.............................................................................................................................. 17

-ta
• Apa yang dimaksud dengan Jabatan Fungsional?.........................................18
au
KATEGORI DAN JENJANG........................................................................................... 19
-at
• Bagaimana kategori dan jenjang JF?.........................................................................20
q
-fa

• Bagaimana menentukan kategori JF?......................................................................20


ku

• Apa yang dimaksud dengan JF Keahlian?.............................................................20


• Apa yang dimaksud dengan JF Keterampilan?.................................................20
/bu

• Bagaimana menentukan jenjang JF berdasarkan kompetensi?........21


/01
23

KEDUDUKAN.................................................................................................................... 22
• Bagaimana kedudukan JF dalam struktur organisasi?...............................23
20

• Apakah pejabat fungsional dapat memimpin suatu unit


m/

organisasi?........................................................................................................................................23
co

• Apakah pejabat fungsional dapat berkedudukan di bawah


t.
po

pejabat fungsional lainnya?................................................................................................23


• Bagaimana sifat JF sesuai dengan kedudukannya?......................................24
o gs
.bl

PENETAPAN KEBUTUHAN JF.................................................................................... 25


na

• Bagaimana menghitung kebutuhan JF?...............................................................26


lya

• Apa peran Instansi Pembina dalam penghitungan kebutuhan


JF?...........................................................................................................................................................26
mu
ina

TUGAS DAN RUANG LINGKUP.................................................................................. 27


://a

• Apa tugas JF?.................................................................................................................................28


• Apa yang dimaksud dengan Ekspektasi Kinerja?............................................28
ps

• Apakah butir kegiatan masih ada?...............................................................................28


htt

• Apa yang membedakan tugas masing-masing jenjang JF?..................28

7
KARIER JF........................................................................................................................... 29

l
tm
• Apa saja yang harus dipertimbangkan untuk pengangkatan PNS

b.h
dalam JF?..........................................................................................................................................30
• Apa saja mekanisme pengangkatan dalam JF?...............................................30

n-r
• Apakah pengangkatan dalam JF harus mengikuti pendidikan dan

pa
pelatihan terlebih dahulu?..................................................................................................30

en
• Apakah pengangkatan dalam JF harus mengikuti dan lulus uji

rm
kompetensi?...................................................................................................................................30

-pe
• Apakah pengangkatan dalam JF harus berdasarkan formasi?............31
• Apakah pejabat fungsional dapat berkarir dalam jabatan lain

ab
(JPT dan JA)?...................................................................................................................................31

aw
• Apakah pejabat fungsional dapat diberikan penugasan sebagai

a-j
Pelaksana Harian (Plh) atau Pelaksana Tugas (Plt)?.......................................31

ny
• Apa dasar hukum ketentuan penugasan sebagai Pelaksana

-ta
Harian (Plh) atau Pelaksana Tugas (Plt)?.................................................................32

PENGANGKATAN PERTAMA..................................................................... 33
au
-at
• Apa yang dimaksud dengan pengangkatan pertama?.......................34
q
-fa

• Apa persyaratan dalam mekanisme pengangkatan pertama?.....34


ku

• Jenjang apa saja untuk mengisi kebutuhan JF melalui


pengangkatan pertama?...............................................................................................34
/bu

• Apakah sebelum diangkat ke JF, CPNS ditetapkan dalam jabatan


/01

pelaksana?.................................................................................................................................35
23

• Kapankah CPNS diangkat ke dalam JF pada mekanisme


20

pengangkatan pertama?...............................................................................................35
• Apakah penetapan angka kredit diperlukan untuk proses
m/

Pengangkatan Pertama?..............................................................................................35
co

• Apakah CPNS dengan formasi jabatan fungsional dapat diangkat


t.
po

pada jabatan fungsional lain atau jabatan pelaksana?.........................35


gs

PERPINDAHAN............................................................................................ 36
o
.bl

• Apa yang dimaksud dengan perpindahan dari jabatan lain?.........37


na

• Apa saja yang termasuk dalam perpindahan?............................................37


lya

• Apa persyaratan dalam mekanisme perpindahan?.................................37


• Apakah yang dimaksud dengan perpindahan antar kelompok
mu

JF?.....................................................................................................................................................38
ina

• Bagaimana dengan angka kredit yang telah dimiliki sebelumnya


://a

pada saat perpindahan?.................................................................................................38


• Apakah yang dimaksud dengan perpindahan antar jabatan?.......38
ps

• Bagaimanakah syarat perpindahan JF ke jabatan non JF


htt

(JPT dan JA)?............................................................................................................................39

8
l
PENYESUAIAN............................................................................................. 40

tm
• Apa yang dimaksud dengan pengangkatan penyesuaian?.............41

b.h
• Dalam hal apa saja pengangkatan penyesuaian

n-r
dilaksanakan?..........................................................................................................................41

pa
• Apakah pejabat fungsional dapat diangkat ke JF lain melalui
penyesuaian?...........................................................................................................................41

en
• Apakah pejabat fungsional diberikan angka kredit dalam

rm
penyesuaian?...........................................................................................................................42

-pe
• Bagaimana dengan penyesuaian karena penataan birokrasi?......43

ab
• Apakah penyetaraan jabatan termasuk dalam mekanisme

aw
penyesuaian?...........................................................................................................................43
• Apakah penyetaraan jabatan harus mendapatkan persetujuan

a-j
Menteri PANRB?...................................................................................................................44

ny
• Apakah pejabat fungsional dapat mengikuti penyetaraan

-ta
jabatan?.......................................................................................................................................44
• Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyesuaian au
-at
melalui penyetaraan jabatan?...................................................................................44
q

• Bagaimana dengan angka kredit penyetaraan jabatan?....................45


-fa

• Siapakah yang menetapkan angka kredit penyesuaian atau


ku

penyetaraan jabatan?.......................................................................................................45
/bu

• Apakah pangkat dapat tidak sesuai dengan jenjang jabatan


dalam penyetaraan jabatan?......................................................................................45
/01

• Apakah penyetaraan jabatan harus mengusulkan formasi


23

terlebih dahulu?....................................................................................................................45
20
m/

PROMOSI...................................................................................................... 46
co

• Apa yang dimaksud dengan promosi dalam JF?......................................47


t.

• Apa saja yang termasuk dalam mekanisme promosi JF?..................47


po

• Apakah dalam mekanisme promosi memerlukan


gs

rekomendasi?..........................................................................................................................47
o

• Apakah pengangkatan dalam JF harus mengikuti pendidikan


.bl

dan pelatihan terlebih dahulu?................................................................................47


na

• Apakah pengangkatan dalam JF harus mengikuti dan lulus uji


lya

kompetensi?............................................................................................................................47
mu

• Apakah pengangkatan dalam JF harus berdasarkan formasi?.....48


ina

PROMOSI KE DALAM ATAU DARI JF................................................. 49


://a

• Bagaimana mekanisme promosi ke dalam atau dari JF?............50


ps

• Siapa saja yang dapat diusulkan dalam mekanisme


htt

promosi JF?.........................................................................................................................50

9
l
• Apa saja syarat yang harus dipenuhi melalui mekanisme

tm
promosi ke dalam atau dari JF?.........................................................................50

b.h
n-r
KENAIKAN JENJANG JABATAN.......................................................... 51

pa
• Apa yang dimaksud dengan promosi kenaikan jenjang JF?.....52
• Bagaimana mekanisme promosi kenaikan jenjang JF?................52

en
• Apa saja syarat yang harus dipenuhi melalui mekanisme

rm
promosi kenaikan jenjang?....................................................................................52

-pe
• Apa yang dimaksud dengan angka kredit kumulatif kenaikan

ab
jenjang?.................................................................................................................................52

aw
• Berapa angka kredit yang harus dipenuhi untuk kenaikan
jenjang jabatan?.............................................................................................................53

a-j
• Apakah kenaikan jenjang jabatan harus berdasarkan

ny
formasi?.................................................................................................................................54

-ta
• Bagaimana jika akan naik jenjang JF tetapi tidak ada
au
formasi?.................................................................................................................................54
q -at

MEKANISME PENGANGKATAN................................................................................. 55
-fa

• Siapakah yang menetapkan pengangkatan JF?..............................................56


ku

• Siapakah yang menetapkan JF Ahli Utama?.......................................................56


/bu

• Apakah pengangkatan dalam JF dapat didelegasikan?............................57


• Apa kriteria pemberian kuasa pengangkatan dalam JF?..........................57
/01

• Bagaimana tata cara pendelegasian pengangkatan dalam JF pada


23

Instansi Pusat?..............................................................................................................................57
20

• Bagaimana tata cara pendelegasian pengangkatan dalam JF pada


m/

Pemerintah Provinsi?..............................................................................................................57
co

• Bagaimana tata cara pendelegasian pengangkatan dalam JF pada


t.

Pemerintah Kabupaten/Kota?..........................................................................................58
po
gs

PENGELOLAAN KINERJA............................................................................................ 59
o

• Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kinerja JF?.................................60


.bl

• Apa orientasi pengelolaan kinerja pejabat fungsional?...............................60


na

• Bagaimanakan sistem kerja dalam JF?....................................................................60


lya

• Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Kinerja?...................................................61


mu

• Kapan evaluasi kinerja pejabat fungsional dilaksanakan?.........................61


• Apa yang dimaksud dengan evaluasi kinerja periodik?..............................61
ina

• Apa yang dimaksud dengan evaluasi kinerja tahunan?.............................61


://a

• Bagaimana menghitung evaluasi kinerja periodik pejabat


ps

fungsional?.......................................................................................................................................61
htt

• Apa yang dimaksud dengan predikat kinerja?...................................................62

10
l
• Apa saja predikat kinerja pejabat fungsional?.....................................................62

tm
• Siapa yang menetapkan predikat kinerja JF?.....................................................62

b.h
• Apakah DUPAK masih ada?...............................................................................................62

n-r
• Bagaimana cara menghitung angka kredit?.......................................................62

pa
• Bagaimana ketentuan predikat kinerja yang dikonversikan ke dalam
angka kredit?..................................................................................................................................63

en
• Siapa yang melakukan konversi predikat kinerja ke dalam angka

rm
kredit dan penetapannya?..................................................................................................64

-pe
• Bagaimana jika pejabat fungsional mendapatkan ijazah/gelar

ab
pendidikan formal yang lebih tinggi? apakah mendapat angka

aw
kredit?..................................................................................................................................................64
• Apakah target angka kredit masih ada?..................................................................64

a-j
• Apakah Tim Penilai Angka Kredit masih ada?.....................................................64

ny
• Siapa yang melakukan penjaminan kualitas hasil kerja pejabat

-ta
fungsional jika tim penilai angka kredit tidak ada?.........................................65
au
-at
KENAIKAN PANGKAT.................................................................................................... 66
q

• Bagaimanakah mekanisme kenaikan pangkat dalam kebijakan JF


-fa

yang baru?........................................................................................................................................67
ku

• Apa yang dimaksud dengan angka kredit kumulatif kenaikan


/bu

pangkat?............................................................................................................................................67
• Berapa angka kredit kumulatif kenaikan pangkat?.......................................67
/01

• Bagaimana cara mengusulkan kenaikan pangkat?......................................68


23

• Bagaimana jika kenaikan pangkat dan jenjang bersamaan? Mana


20

yang harus dilakukan terlebih dahulu?....................................................................68


m/

• Bagaimana jika kenaikan pangkat dan jenjang bersamaan tetapi


co

tidak terdapat formasi dalam kenaikan jenjang?.............................................69


t.

• Bagaimana jika terdapat kelebihan angka kredit setelah kenaikan


po

pangkat?............................................................................................................................................69
gs

• Bagaimana jika pejabat fungsional memiliki penilaian kinerja dan


o

keahlian luar biasa dalam menjalankan tugas JF nya?................................69


.bl

• Bagaimana mekanisme kenaikan pangkat istimewa JF?.........................69


na

• Apakah pejabat fungsional dapat naik pangkat lebih cepat seperti


lya

kebijakan JF sebelumnya?..................................................................................................70
mu

PEMBERHENTIAN DARI JF......................................................................................... 71


ina

• Apakah pejabat fungsional dapat diberhentikan dari JF?........................72


://a

• Apakah pejabat fungsional dapat diangkat kembali ke JF


ps

sebelumnya setelah diberhentikan?...........................................................................72


htt

• Dalam hal apa pejabat fungsional tidak dapat diangkat kembali

11
l
setelah diberhentikan?...........................................................................................................72

tm
• Bagaimana tata cara pengangkatan kembali JF?...........................................73

b.h
n-r
KOMPETENSI.................................................................................................................... 74

pa
• Apakah pejabat fungsional wajib melaksanakan pengembangan
kompetensi?...................................................................................................................................75

en
• Apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh pejabat fungsional?.. 75

rm
• Dalam hal apa saja pejabat fungsional mengikuti uji kompetensi?.75

-pe
• Apa yang dimaksud dengan instansi pembina.................................................75

ab
• Apa saja tugas instansi pembina?.................................................................................76

aw
• Dalam hal pengembangan kompetensi, apa tugas dari instansi
pembina?..........................................................................................................................................76

a-j
• Dalam hal menjalankan tugas instansi pembina oleh instansi (K/L),

ny
apakah perlu ditunjuk unit teknis pembina JF ?..............................................77

-ta
• Apa peran Instansi Pemerintah dalam pengembangan kompetensi
au
pejabat fungsional?...................................................................................................................77
-at
• Apakah pejabat fungsional dapat diberikan pengembangan
q

kompetensi manajerial?........................................................................................................77
-fa
ku

ORGANISASI PROFESI.................................................................................................. 78
/bu

• Apakah yang dimaksud dengan organisasi profesi?.....................................79


• Apakah pejabat fungsional wajib menjadi anggota organisasi
/01

profesi?................................................................................................................................................79
23

• Bagaimana jika organisasi profesi belum dibentuk?....................................79


20

• Apa tugas dari organisasi profesi?.................................................................................79


m/

• Apa saja syarat dalam membentuk organisasi profesi?..............................80


t. co

PENETAPAN JF................................................................................................................ 81
po

• Dalam hal apa penetapan JF?..........................................................................................82


gs

• Bagaimana cara pengusulan dan penetapan JF?...........................................82


o

• Apakah Menteri dapat menetapkan JF tanpa usulan dari Instansi


.bl

Pemerintah?...................................................................................................................................82
na

• Bagaimana tahapan penetapan JF?...........................................................................82


lya
mu

MASA TRANSISI TATA KELOLA JF BARU.............................................................. 83


• Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru, bagaimana
ina

dengan butir kegiatan yang ada dalam PermenPANRB JF masing-


://a

masing?..............................................................................................................................................84
ps

• Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru, apabila


htt

terdapat hasil kerja yang belum dinilai, bagaimana menilai angka

12
kreditnya?..........................................................................................................................................84

l
tm
• Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru, bagaimana
dengan angka kredit yang telah dimiliki sebelumnya?...............................84

b.h
• Dalam hal pejabat fungsional hasil penyetaraan belum pernah

n-r
mengajukan penilaian AK dan mengakibatkan angka 25% sebagai

pa
koordinator/subkoordinator pada masa lampau belum diberikan,

en
apakah masih dapat diperhitungkan?......................................................................84

rm
• Kapan mekanisme tata kelola JF yang baru berlaku?..................................85
• Dalam peraturan masing-masing JF masih berlaku sampai saat

-pe
ini, apakah penetapan ekspektasi kinerja pegawai di tahun 2023

ab
(penetapan di januari), masih mempertimbangkan rincian tugas

aw
masing-masing JF?...................................................................................................................85

a-j
ny
PENGISIAN JF OLEH PPPK......................................................................................... 86
• Apa dasar hukum terkait pengisian JF oleh PPPK?........................................87

-ta
• Apakah semua JF dapat diduduki oleh PPPK?..................................................87
• Bagaimana menghitung kebutuhan PPPK yang menduduki au
-at
JF?...........................................................................................................................................................87
q
-fa

• Apa saja kategori dan jenjang JF yang dapat diduduki oleh


PPPK?...................................................................................................................................................88
ku

• Apa kriteria JF yang dapat diduduki oleh PPPK?.............................................88


/bu

• Apa saja JF yang dapat diduduki oleh PPPK?.....................................................88


/01

• Apa syarat pengangkatan dalam JF yang diisi oleh PPPK?.....................89


• Apakah PPPK yang menduduki JF harus mengikuti diklat?..................90
23

• Apakah PPPK dapat naik jenjang jabatan?...........................................................90


20

• Bagaimana penilaian kinerja PPPK yang menduduki JF?.......................90


m/

• Apakah PPPK mengumpulkan Angka Kredit/DUPAK?...............................91


co

• Bagaimana kompetensi PPPK yang menduduki JF?...................................91


t.

• Apakah PPPK yang menduduki JF bisa berpindah ke JF lain?.............91


po

• Apakah PPPK yang menduduki JF bisa mengikuti penyesuaian


gs

atau penyetaraan?.....................................................................................................................91
o
.bl

• Apakah PPPK yang menduduki JF dapat diberikan penugasan


na

sebagai Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas?..........................................91


lya

LAIN LAIN........................................................................................................................... 92
mu

• Apakah kegiatan penunjang dan pengembangan profesi masih


ina

ada?........................................................................................................................................................93
• Bagaimana dengan ketentuan teknis pembinaan kepegawaian
://a

JF?...........................................................................................................................................................93
ps

• Apa yang dimaksud dengan kelas jabatan bagi JF?......................................93


htt

• Bagaimana menetapkan kelas JF?..............................................................................93

13
• Apakah kelas JF pada instansi pengguna sama dengan kelas JF

l
tm
pada instansi pembina?........................................................................................................94
• Apa yang dimaksud dengan tunjangan fungsional?....................................94

b.h
• Bagaimana menetapkan tunjangan fungsional?............................................94

n-r
• Apakah tunjangan antar JF sama?...............................................................................94

pa
en
GLOSARIUM...................................................................................................................... 95

rm
-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
q -at
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

14
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20

DASAR
23

HUKUM
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pemeriksa Bea Cukai


l
Apa dasar hukum terkait dengan JF?

tm
b.h
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

n-r
pa
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

en
Manajemen Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah

rm
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020

-pe
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil

ab
aw
3. Keputusan Presiden Nomor 87

a-j
Tahun 1999 tentang Rumpun

ny
Jabatan Fungsional Pegawai

-ta
Negeri Sipil sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan
Presuden Nomor 97 Tahun
au
-at
2012 tentang Perubahan Atas
q
-fa

Keputusan Presiden Nomor 87


Tahun 1999 tentang Rumpun
ku

JF Pegawai Negeri Sipil


/bu
/01

4. Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur
23

Negara Nomor 1 Tahun 2023


20

tentang Jabatan Fungsional


m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

16
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu

DEFINISI
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Peneliti


l
Apa yang dimaksud dengan Jabatan Fungsional?

tm
b.h
Jabatan Fungsional atau yang biasa disingkat JF adalah sekelompok

n-r
Jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan

pa
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan

en
tertentu

rm
-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

18
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu

JENJANG
ku
-fa
q-at

Ilustrasi Jabatan Fungsional Penyelidik Bumi


au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
KATEGORI DAN n-r

19
b.h
tm
l
l
Bagaimana kategori dan jenjang JF?

tm
b.h
JF terdiri atas kategori keahlian dan kategori keterampilan.

n-r
Kategori Keahlian terdiri dari jenjang:

pa
a. Ahli Pertama;

en
b. Ahli Muda;

rm
c. Ahli Madya; dan
d. Ahli Utama.

-pe
ab
Kategori Keterampilan terdiri dari jenjang:

aw
a. Pemula;

a-j
b. Terampil;
c. Mahir; dan

ny
Penyelia.

-ta
au
-at
Bagaimana menentukan kategori JF?
q
-fa

Penentuan kategori JF dilihat dari dominasi karakteristik pekerjaan


ku

yaitu pengetahuan atau keterampilan, dan jenjang pendidikan


/bu
/01
23

Apa yang dimaksud dengan JF Keahlian?


20
m/

JF Keahlian merupakan JF dengan dominasi karakteristik pekerjaan


pada ranah kognitif, yaitu pengetahuan dan perilaku sesuai dengan
co

jenjang pendidikan.
t.
po
o gs

Apa yang dimaksud dengan JF Keterampilan?


.bl
na

JF Keterampilan merupakan JF dengan dominasi karakteristik


lya

pekerjaan pada ranah psikomotor, yaitu keterampilan dan perilaku


mu

sesuai dengan jenjang pendidikan


ina
://a
ps
htt

20
l
Bagaimana menentukan jenjang JF berdasarkan

tm
kompetensi?

b.h
n-r
Penetapan jenjang jabatan didasarkan pada kompleksitas lingkup

pa
pekerjaan yang terkait dengan kompetensi. Semakin tinggi jenjang

en
JF, tuntutan tingkat (level) kompetensi semakin tinggi mengingat

rm
ruang lingkup pekerjaan yang semakin kompleks. Untuk JF

-pe
Keahlian kompetensi lebih didominasi aspek kognitif, sementara
JF Keterampilan lebih didominasi aspek psikomotor. Penetapan

ab
jenjang dan level kompetensi mengacu pada metode RCL (Required

aw
Competency Level) dalam Peraturan Menteri PANRB Nomor 38

a-j
Tahun 2017, yaitu:

ny
Kategori Keahlian

-ta
a. Ahli Pertama = Level 3-2-1 dominan Level 2
au
b. Ahli Muda = Level 4-3 dominan Level 3
c. Ahli Madya = Level 5-4 dominan Level 4
-at
d. Ahli Utama = Level 5-4 dominan Level 5
q
-fa
ku

Kategori Keterampilan:
a. Pemula = Level 2-1 dominan Level 1
/bu

b. Terampil = Level 3-2-1 dominan Level 2


/01

c. Mahir = Level 4-3 dominan Level 3


23

d. Penyelia = Level 4-3 dominan Level 3


20

Keterangan untuk level dalam kategori keahlian:


m/

Level 1: Pemahaman dan Pengetahuan


co

Level 2: Penerapan atau Aplikasi


t.
po

Level 3: Analisis, Penalaran, Penelaahan


Level 4: Penilaian dan Evaluasi
gs

Level 5: Kreasi atau Aspek Kebaruan


o
.bl
na

Keterangan untuk level dalam kategori keterampilan:


lya

Level 1: Meniru secara terbimbing


Level 2: Melakukan gerak mekanistik dengan reaksi natural
mu

Level 3: Melakukan gerak kompleks dan termodifikasi


ina

Level 4: Mengadaptasi dan membuat variasi


://a

Level 5: Mengkreasi dan mengkombinasi


ps
htt

21
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw

KEDUDUKAN
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pemeriksa


Bagaimana kedudukan JF dalam struktur organisasi?

l
tm
b.h
Pejabat Fungsional berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab

n-r
secara langsung kepada Pejabat Pimpinan Tinggi madya, Pejabat
Pimpinan Tinggi pratama, pejabat administrator, atau pejabat

pa
pengawas yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas JF

en
rm
-pe
Apakah pejabat fungsional dapat memimpin suatu unit

ab
organisasi?

aw
a-j
Pejabat fungsional dapat memimpin suatu unit organisasi sesuai

ny
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Unit Organisasi

-ta
dimaksud merupakan Unit Organisasi yang berdasarkan ketentuan
au
peraturan perundang-undangan adalah pejabat fungsional. Contoh:
Kepala UPT Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh pejabat fungsional
-at
bidang kesehatan (Contoh: Dokter), Universitas dipimpin oleh Rektor
q
-fa

yang merupakan Dosen, Kantor Urusan Agama dipimpin oleh


ku

pejabat fungsional Penghulu


/bu
/01

Apakah pejabat fungsional dapat berkedudukan di


23

bawah pejabat fungsional lainnya?


20
m/

Pejabat Fungsional dapat berkedudukan di bawah dan bertanggung


co

jawab secara langsung kepada Pejabat Fungsional lainnya, apabila


t.

Unit Organisasi dipimpin oleh Pejabat Fungsional sesuai dengan


po

ketentuan peraturan perundang-undangan. Contoh: Kepala UPT


gs

Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh pejabat fungsional bidang


o
.bl

kesehatan (contoh: Dokter), Universitas dipimpin oleh Rektor yang


merupakan Dosen, Kantor Urusan Agama dipimpin oleh pejabat
na

fungsional Penghulu
lya
mu
ina
://a
ps
htt

23
l
Bagaimana sifat JF sesuai dengan kedudukannya?

tm
b.h
JF memiliki sifat tertentu sesuai kedudukannya:

n-r
a. Terbuka, berada pada instansi pembina, intansi pusat, dan instansi

pa
daerah (contoh: arsiparis, perencana, pranata komputer dll);

en
b. Semi terbuka, berada pada instansi pembina dan instansi pusat

rm
(contoh: analis pengelolaan keuangan apbn) atau instansi
pembina dan instansi daerah (contoh: analis kebakaran);

-pe
c. Tertutup, berada pada instansi pembina saja (contoh : penata

ab
pertanahan, penghulu); dan

aw
d. Tertutup terbatas, berada pada instansi pembina dan unit kerja

a-j
tertentu (contoh: pentashih mushaf al quran, pemeriksa paten,

ny
pemeriksa merek, p2upd).

-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

24
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny

PENETAPAN
a-j
aw
ab
-pe
rm
en

KEBUTUHAN JF
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Penyuluh Keluarga Berencana


l
Bagaimana menghitung kebutuhan JF?

tm
b.h
Kebutuhan JF dalam struktur organisasi ditetapkan dalam peta

n-r
jabatan melalui anjab-abk dengan memperhatikan ruang lingkup

pa
tugas JF (uraian kegiatan) masing-masing jenjang JF. Sesuai

en
Peraturan Menteri PANRB No.1/2020, dalam menghitung kebutuhan

rm
pegawai, terdapat beberapa metode perhitungan kebutuhan
dengan memperhatikan analisis jabatan dan analisis beban kerja.

-pe
Adapun metoda perhitungan kebutuhan yang dapat digunakan oleh

ab
instansi pengguna adalah berdasarkan metode beban kerja yang

aw
diidentifikasi dari:

a-j
a. Hasil Kerja, yaitu metoda dengan pendekatan hasil kerja adalah

ny
menghitung kebutuhan dengan mengidentifikasi beban kerja
dari hasil kerja jabatan (produk atau output jabatan).

-ta
b. Objek Kerja, yaitu metode dengan pendekatan objek yang dilayani
au
dalam pelaksanaan pekerjaan. Metoda ini dipergunakan untuk
-at
jabatan yang beban kerjanya bergantung dari jumlah objek yang
q

harus dilayani.
-fa

c. Peralatan Kerja, yaitu metoda yang digunakan untuk jabatan yang


ku

beban kerjanya bergantung pada peralatan kerjanya.


/bu

d. Tugas per Tugas Jabatan, yaitu metoda yang digunakan pada


/01

jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam. Hasil beragam


artinya hasil kerja dalam jabatan banyak jenisnya.
23
20
m/

Apa peran Instansi Pembina dalam penghitungan


co

kebutuhan JF?
t.
po
gs

Penghitungan kebutuhan dilaksanakan berdasarkan pedoman


o

perhitungan kebutuhan/formasi JF yang disusun oleh Instansi


.bl

Pembina. Instansi Pembina memiliki tugas untuk menyusun


na

pedoman perhitungan kebutuhan/formasi JF yang akan menjadi


lya

acuan menghitung kebutuhan JF di instansi pembina maupun


mu

instansi pengguna. Dalam menyusun pedoman tersebut,


instansi pembina dapat memilih salah satu pendekatan maupun
ina

mengelaborasi beberapa pendekatan sebagaimana yang


://a

disampaikan pada PermenPANRB No 1/2020


ps
htt

26
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23

RUANG
/01
/bu
ku

LINGKUP
-fa
q-at
au
-ta
ny

TUGAS DAN
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pengendali Hama dan Penyakit Ikan


l
Apa tugas JF?

tm
b.h
JF memiliki tugas memberikan pelayanan fungsional yang

n-r
berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu dengan

pa
memperhatikan ruang lingkup kegiatan dan dapat diberikan

en
tugas lainnya untuk memenuhi ekspektasi kinerja pada Instansi

rm
Pemerintah guna pencapaian target organisasi

-pe
ab
Apa yang dimaksud dengan Ekspektasi Kinerja?

aw
a-j
Ekspektasi Kinerja adalah harapan atas hasil kerja dan perilaku kerja

ny
Pegawai ASN

-ta
au
Apakah butir kegiatan masih ada?
-at
q
-fa

Butir kegiatan tidak lagi digunakan sebagai pedoman melaksanakan


ku

tugas JF, namun butir kegiatan sudah disimplifikasikan menjadi


/bu

ruang lingkup kegiatan dan berorientasi pada ekspektasi kinerja


untuk mencapai tujuan organisasi
/01
23
20

Apa yang membedakan tugas masing-masing jenjang


m/

JF?
t.co

Tugas masing-masing jenjang JF dibedakan berdasarkan ruang


po

lingkup tugas jabatan dengan memperhatikan tingkat kesulitan dan


gs

kompetensi setiap jenjang jabatan


o
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

28
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa

KARIER JF
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pengamat Gunung Api


l
Apa saja yang harus dipertimbangkan untuk

tm
pengangkatan PNS dalam JF?

b.h
n-r
Pengangkatan PNS dalam JF harus mempertimbangkan lingkup

pa
tugas Unit Organisasi dengan kelompok keahlian/ keterampilan

en
JF, serta kebutuhan organisasi dan Penetapan kebutuhan JF

rm
dilaksanakan berdasarkan pedoman penghitungan kebutuhan

-pe
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

ab
aw
Apa saja mekanisme pengangkatan dalam JF?

a-j
ny
Pengangkatan PNS ke dalam JF dilakukan melalui:

-ta
1. Pengangkatan pertama;
2. Perpindahan dari jabatan lain; au
-at
3. Penyesuaian; dan
q

4. Promosi.
-fa
ku
/bu

Apakah pengangkatan dalam JF harus mengikuti


/01

pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu?


23

Pendidikan dan pelatihan untuk pengangkatan dalam JF tidak lagi


20

menjadi persyaratan dalam pengangkatan JF, kecuali pada beberapa


m/

JF yang mensyaratkan pendidikan dan pelatihan sebelum diangkat


co

berdasarkan undang-undang. Contoh: Diplomat, Jaksa


t.
po
gs

Apakah pengangkatan dalam JF harus mengikuti dan


o
.bl

lulus uji kompetensi?


na
lya

Uji kompetensi dilaksanakan dalam pengangkatan JF melalui


mu

mekanisme perpindahan dan promosi


ina
://a
ps
htt

30
l
Apakah pengangkatan dalam JF harus berdasarkan

tm
formasi?

b.h
n-r
Ya, untuk pengangkatan dalam JF harus berdasarkan penetapan

pa
kebutuhan atau formasi yang lowong

en
rm
-pe
Apakah pejabat fungsional dapat berkarir dalam

ab
jabatan lain (JPT dan JA)?

aw
Pejabat fungsional memiliki kesempatan berkarir secara terbuka baik

a-j
dalam JF, JPT, maupun JA, yang dilaksanakan melalui mekanisme

ny
pengembangan karier dalam manajemen talenta (talent mobility)

-ta
sesuai dengan kebutuhan organisasi
au
-at
q

Apakah pejabat fungsional dapat diberikan penugasan


-fa

sebagai Pelaksana Harian (Plh) atau Pelaksana Tugas


ku
/bu

(Plt)?
/01

Pejabat fungsional dapat diberikan penugasan Pelaksana Harian


23

(Plh) dan Pelaksana Tugas (Plt), yaitu:


20

a. Pejabat fungsional jenjang Ahli Utama dapat ditunjuk sebagai


m/

Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas JPT Pratama atau JPT


co

Madya
t.

b. Pejabat fungsional jenjang Ahli Utama dapat ditunjuk sebagai


po

Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas JPT Utama


gs

c. Pejabat fungsional jenjang Ahli Madya dapat ditunjuk sebagai


o

Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas Jabatan Administrator


.bl

atau JPT Pratama


na

d. Pejabat fungsional jenjang Ahli Muda dapat ditunjuk sebagai


lya

Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas Jabatan Pengawas atau


mu

Jabatan Administrator
e. Pejabat fungsional jenjang Ahli Pertama dapat ditunjuk sebagai
ina

Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas Jabatan Pelaksana yang


://a

merupakan eselon V atau Jabatan Pengawas


ps
htt

31
l
Apa dasar hukum ketentuan penugasan sebagai

tm
Pelaksana Harian (Plh) atau Pelaksana Tugas (Plt)?

b.h
n-r
Ketentuan penugasan pejabat fungsional sebagai Pelaksana Harian

pa
(Plh) atau Pelaksana Tugas (Plt) diatur dalam Peraturan Menteri

en
PANRB Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pola Karier Pegawai Negeri

rm
Sipil

-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

32
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
PERTAMA

a-j

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pranata Komputer


aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
PENGANGKATAN

l
l
Apa yang dimaksud dengan pengangkatan pertama?

tm
b.h
Pengangkatan pertama yaitu pengangkatan ke dalam JF melalui

n-r
mekanisme pengadaan CPNS

pa
en
rm
Apa persyaratan dalam mekanisme pengangkatan

-pe
pertama?

ab
Persyaratan pengangkatan pertama yaitu:

aw
a. Berstatus PNS

a-j
b. Memiliki integritas dan moralitas yang baik;

ny
c. Sehat jasmani dan rohani;

-ta
d. Berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat sesuai
au
dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk JF keahlian
-at
(bidang pendidikan ditetapkan dalam PermenPANRB JF masing-
q

masing)
-fa

e. Berijazah paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau


ku

sederajat sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan


/bu

untuk JF keterampilan (bidang pendidikan ditetapkan dalam


PermenPANRB JF masing-masing)
/01

f. Nilai Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 1 (satu) tahun


23

terakhir
20

g. Syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri (ditetapkan dalam


m/

PermenPANRB JF masing-masing)
t.co
po

Jenjang apa saja untuk mengisi kebutuhan JF melalui


gs

pengangkatan pertama?
o
.bl
na

Pengangkatan pertama dilakukan untuk:


lya

Kategori Keahlian, pada jenjang:


a. Ahli Pertama
mu

b. Ahli Muda
ina

Kategori Keterampilan, pada jenjang:


://a

a. Pemula
ps

b. Terampil
htt

34
l
Apakah sebelum diangkat ke JF, CPNS ditetapkan

tm
dalam jabatan pelaksana?

b.h
n-r
Pengangkatan pertama melalui pengisian kebutuhan JF dari calon

pa
PNS harus mencantumkan nomenklatur JF dalam keputusan

en
pengangkatan calon PNS dan diberikan kelas jabatan sesuai kelas JF,

rm
dengan besaran hak keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan

-pe
perundang-undangan.

ab
aw
Kapankah CPNS diangkat ke dalam JF pada mekanisme

a-j
pengangkatan pertama?

ny
-ta
Pengangkatan dan pelantikan ke dalam JF dalam pengangkatan
au
pertama dilaksanakan bersama dengan pelantikan PNS
-at
q
-fa

Apakah penetapan angka kredit diperlukan untuk


ku

proses Pengangkatan Pertama?


/bu
/01

Dalam pengangkatan pertama tidak ditetapkan angka kredit awal.


23

Angka kredit diperoleh berdasarkan evaluasi kinerja PNS setelah


20

melaksanakan kinerja dalam JF


m/
co

Apakah CPNS dengan formasi jabatan fungsional dapat


t.
po

diangkat pada jabatan fungsional lain atau jabatan


gs

pelaksana?
o
.bl
na

Tidak, CPNS dengan formasi jabatan fungsional harus diangkat


lya

dalam jabatan fungsional sesuai dengan formasinya


mu
ina
://a
ps
htt

35
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
PERPINDAHAN

pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan


l
Apa yang dimaksud dengan perpindahan dari jabatan

tm
lain?

b.h
n-r
Perpindahan dari jabatan lain merupakan mekanisme

pa
pengangkatan dalam JF melalui pola karier horizontal, yaitu

en
perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain yang

rm
setara baik di dalam satu kelompok maupun antar kelompok JA, JF,

-pe
atau JPT

ab
aw
Apa saja yang termasuk dalam perpindahan?

a-j
ny
Perpindahan JF dilaksanakan melalui:

-ta
a. Perpindahan antar kelompok JF; dan
b. Perpindahan antar Jabatan au
-at
q
-fa

Apa persyaratan dalam mekanisme perpindahan?


ku
/bu

Persyaratan dalam Perpindahan JF harus memperhatikan:


a. Berstatus PNS;
/01

b. Memiliki integritas dan moralitas yang baik;


23

c. Sehat jasmani dan rohani;


20

d. Berijazah paling rendah sarjana atau diploma empat sesuai


m/

dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk JF keahlian


co

e. Berijazah paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau


t.

sederajat sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan


po

untuk JF keterampilan
gs

f. Mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai dengan standar


o

kompetensi jabatan yang telah disusun oleh instansi pembina


.bl

g. Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF


na

yang akan diduduki paling singkat 2 (dua) tahun, namun dalam


lya

hal penataan birokrasi atau kebutuhan strategis organisasi,


mu

persyaratan pengalaman dapat dipertimbangkan paling singkat 1


(satu) tahun secara kumulatif
ina

h. Nilai Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 2 (dua) tahun


://a

terakhir
ps

i. Berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF ahli


htt

pertama dan JF ahli muda, dan kategori keterampilan

37
l
j. Berusia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF ahli

tm
madya; dan

b.h
k. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun untuk JF ahli utama

n-r
bagi PNS yang telah menduduki JPT dilaksanakan paling lama 1
tahun sebelum BUP

pa
l. Berusia paling tinggi 63 (enam puluh tiga) tahun untuk

en
perpindahan antar jf ahli utama

rm
-pe
Apakah yang dimaksud dengan perpindahan antar

ab
kelompok JF?

aw
a-j
Perpindahan antar kelompok JF adalah Perpindahan dari JF ke JF

ny
lainnya sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan syarat Jabatan

-ta
dan dapat dilaksanakan dalam satu atau lintas rumpun/klasifikasi
Jabatan au
-at
q
-fa

Bagaimana dengan angka kredit yang telah dimiliki


ku

sebelumnya pada saat perpindahan?


/bu
/01

Angka Kredit yang dimiliki pada JF sebelumnya ditetapkan sebagai


Angka Kredit JF yang akan diduduki
23
20
m/

Apakah yang dimaksud dengan perpindahan antar


co

jabatan?
t.
po
gs

Perpindahan antar Jabatan adalah perpindahan dari jabatan


o

pimpinan tinggi atau jabatan administrasi ke JF atau sebaliknya


.bl

dan dapat dilaksanakan dalam satu atau lintas rumpun/klasifikasi


na

Jabatan, diantaranya:
lya

a. Pejabat Pimpinan Tinggi utama, Pejabat Pimpinan Tinggi madya,


Pejabat Pimpinan Tinggi pratama ke dalam JF ahli utama;
mu

b. Pejabat administrator ke dalam JF ahli madya;


ina

c. Pejabat pengawas ke dalam JF ahli muda;


://a

d. Pejabat pelaksana ke dalam JF keterampilan dan JF ahli pertama;


e. Pejabat Fungsional ahli utama ke dalam JPT Pratama; atau
ps

f. Pejabat Fungsional keterampilan, ahli pertama, ahli muda, dan


htt

ahli madya ke dalam JA

38
Bagaimanakah syarat perpindahan JF ke jabatan non JF

l
tm
(JPT dan JA)?

b.h
n-r
Persyaratan perpindahan dari JF ke non JF (JPT dan JA) sesuai

pa
dengan persyaratan jabatan yang akan diduduki sesuai ketentuan

en
peraturan perundang-undangan

rm
-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

39
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
PENYESUAIAN

en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Perawat


Apa yang dimaksud dengan pengangkatan

l
tm
penyesuaian?

b.h
n-r
Pengangkatan dalam JF melalui penyesuaian merupakan

pa
pengangkatan berdasarkan pangkat dan kualifikasi pendidikan bagi

en
PNS yang pada saat JF ditetapkan telah memiliki pengalaman dan/

rm
atau masih melaksanakan tugas di bidang JF yang akan diduduki
berdasarkan keputusan PyB

-pe
ab
aw
Dalam hal apa saja pengangkatan penyesuaian

a-j
dilaksanakan?

ny
-ta
Pengangkatan dalam JF melalui penyesuaian dilaksanakan untuk:
a. Penetapan JF baru; au
-at
b. Perubahan ruang lingkup tugas JF; dan/atau
q

Kebutuhan mendesak sesuai prioritas strategis instansi atau


-fa

nasional.
ku
/bu

Apakah pejabat fungsional dapat diangkat ke JF lain


/01

melalui penyesuaian?
23
20

Pejabat fungsional dapat mengikuti penyesuaian dalam hal


m/

penetapan JF baru atau perubahan ruang lingkup tugas JF sesuai


co

ketentuan peraturan perundang-undangan


t.
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

41
l
Apakah pejabat fungsional diberikan angka kredit

tm
dalam penyesuaian?

b.h
n-r
Pejabat fungsional yang diangkat melalui penyesuaian akan

pa
diberikan angka kredit berdasarkan pangkat dan pendidikan

en
sebagaimana dalam Lampiran Peraturan Menteri PANRB tentang JF

rm
-pe
1. Kategori Keahlian

ab
aw
ANGKA KREDIT DAN MASA GOLONGAN RUANG
AK
GOLONGAN IJAZAH /STTB Kenaikan
NO RUANG YANG SETINGKAT Pangkat 4 TAHUN /

a-j
< 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN
LEBIH

Sarjana (S1) / Diploma IV 50 3 18 28 38 47

ny
1 III/a

Sarjana (S1) / Diploma IV 50 3 18 28 38 47

-ta
2 III/b
Magister (S2) 50 4 19 29 39 48

Sarjana (S1) / Diploma IV 100 5


au 35 55 75 95
-at
Magister (S2) 100 6 36 56 76 96
3 III/c
Doktor (S3) 100 7 37 57 77 97
q
-fa

Sarjana (S1) / Diploma IV 100 5 35 55 75 95

Magister (S2) 100 6 36 56 76 96


ku

4 III/d

Doktor (S3) 100 7 37 57 77 97


/bu

Sarjana (S1) / Diploma IV 150 8 53 83 113 143


/01

5 IV/a Magister (S2) 150 9 54 84 114 144

Doktor (S3) 150 11 56 86 116 146


23

Sarjana (S1) / Diploma IV 150 8 53 83 113 143


20

6 IV/b Magister (S2) 150 9 54 84 114 14

150 11 56 86 116 146


m/

Doktor (S3)

Sarjana (S1) / Diploma IV 150 8 53 83 113 143


co

7 IV/c Magister (S2) 150 9 54 84 114 144


t.

Doktor (S3) 150 11 56 86 116 146


po

Sarjana (S1) / Diploma IV 200 10 70 110 150 190


gs

Magister (S2) 200 12 72 112 152 192


8 IV/d
o

Doktor (S3) 200 14 74 114 154 194


.bl

9 IV/e Sarjana (S1) / Diploma IV / ** 200 200 200 200 200


na

Magister (S2) / Doktor (S3)


lya
mu
ina
://a
ps
htt

42
l
2. Kategori Keterampilan

tm
b.h
ANGKA KREDIT DAN MASA GOLONGAN RUANG
AK
NO GOLONGAN IJAZAH /STTB Kenaikan
RUANG YANG SETINGKAT 4 TAHUN /

n-r
Pangkat < 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN
LEBIH

1 II/a SLTA/SMK/ Diploma I (DI) 15 1 5 8 11 14

pa
en
2 II/b SLTA/SMK/Diploma I/ 20 1 7 11 15 18
Diploma II (DII)

rm
SLTA/SMK/Diploma I/ 20 1 7 11 15 18
Diploma II (DII)

-pe
3 II/c

Diploma III (DIII) 20 2 8 12 16 19

ab
SLTA/SMK/Diploma I/ 20 1 7 11 15 18

aw
Diploma II (DII)
4 II/d

Diploma III (DIII) 20 2 8 12 16 19

a-j
SLTA/SMK/Diploma I/

ny
50 3 18 28 38 48
Diploma II (DII)
5 III/a

-ta
Diploma III (DIII) 50 4 19 29 39 49

6 III/b
SLTA/SMK/Diploma I/
Diploma II (DII) 50 3
au 18 28 38 48
-at
Diploma III (DIII) 50 4 19 29 39 49
q
-fa

SLTA/SMK/Diploma I/ 100 5 35 55 75 95
Diploma II (DII)
7 III/c
ku

Diploma III (DIII) 100 7 37 57 77 97


77
/bu

SLTA/SMK/Diploma I/
Diploma II (DII) /
8 III/d ** 100 100 100 100 100
Diploma III
/01

(DIII)
23
20

Bagaimana dengan penyesuaian karena penataan


m/

birokrasi?
t. co
po

Penyesuaian karena penataan birokrasi dilakukan pada saat terjadi


gs

penyederhanaan struktur organisasi dan pejabat struktural yang


o

terdampak dialihkan ke JF pada jenjang yang setara


.bl
na
lya

Apakah penyetaraan jabatan termasuk dalam


mu

mekanisme penyesuaian?
ina

Ya, penyetaraan jabatan termasuk dalam mekanisme pengangkatan


://a

dalam JF melalui penyesuaian karena penataan birokrasi, yang


ps

dilakukan melalui penyetaraan Jabatan, yaitu bagi:


htt

a. Jabatan administrator ke JF ahli madya;

43
l
b. Jabatan pengawas ke JF ahli muda; dan

tm
c. Jabatan pelaksana yang merupakan eselon V ke JF ahli pertama.

b.h
n-r
Apakah penyetaraan jabatan harus mendapatkan

pa
en
persetujuan Menteri PANRB?

rm
-pe
Penyetaraan jabatan harus mendapatkan persetujuan Menteri
dengan menyampaikan daftar dan jumlah pejabat struktural yang

ab
terdampak dan akan dialihkan ke JF dengan melengkapi dokumen

aw
pendukung yang berisikan nama, pangkat terakhir, jabatan

a-j
struktural sebelumnya, jf yang diusulkan, kesesuaian ruang lingkup

ny
tugas jabatan

-ta
au
Apakah pejabat fungsional dapat mengikuti
-at
q

penyetaraan jabatan?
-fa
ku

Pejabat fungsional tidak dapat mengikuti penyetaraan jabatan,


/bu

karena penyetaraan jabatan hanya diperuntukkan bagi pejabat


struktural yang terdampak penataan birokrasi dan dialihkan ke JF
/01

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan


23
20

Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi dalam


m/

penyesuaian melalui penyetaraan jabatan?


t.co
po

Penyesuaian melalui penyetaraan Jabatan harus memenuhi


gs

persyaratan:
o

a. PNS yang masih menduduki jabatan administrator, jabatan


.bl

pengawas, dan jabatan pelaksana yang merupakan eselon V


na

berdasarkan keputusan PPK atau pejabat lain yang diberikan


lya

kewenangan
b. Memiliki ijazah paling rendah:
mu

• Sarjana atau diploma empat bagi yang disetarakan ke dalam JF


ina

yang mensyaratkan jenjang pendidikan paling rendah sarjana


://a

atau diploma empat;


• Magister bagi JF yang mensyaratkan jenjang pendidikan paling
ps

rendah magister; atau


htt

• Sesuai dengan kualifikasi dan jenjang pendidikan yang

44
l
dipersyaratkan dalam pengangkatan JF yang mensyaratkan

tm
kualifikasi pendidikan tertentu pada jenjang tertentu sesuai

b.h
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

n-r
Bagaimana dengan angka kredit penyetaraan jabatan?

pa
en
rm
Angka Kredit diberikan 1 (satu) kali selama masa penyetaraan
Jabatan berdasarkan pangkat dan pendidikan (sama dengan angka

-pe
kredit inpassing)

ab
aw
a-j
Siapakah yang menetapkan angka kredit penyesuaian

ny
atau penyetaraan jabatan?

-ta
au
Angka kredit penyesuaian maupun penyetaraan jabatan ditetapkan
-at
oleh masing-masing PPK pada saat pengangkatan dalam JF
q
-fa
ku

Apakah pangkat dapat tidak sesuai dengan jenjang


/bu

jabatan dalam penyetaraan jabatan?


/01

Ya, dalam penyetaraan jabatan pangkat dapat tidak sesuai dengan


23

jenjang jabatan, karena yang disetarakan yaitu jenjang jabatan


20

struktural sebelumnya dengan jenjang JF yang akan diduduki


m/
co

Apakah penyetaraan jabatan harus mengusulkan


t.
po

formasi terlebih dahulu?


ogs

Formasi penyetaraan jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah


.bl

pejabat struktural yang terdampak akibat penyederhanaan struktur


na

organisasi
lya
mu
ina
://a
ps
htt

45
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
PROMOSI

ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Widyaiswara


Apa yang dimaksud dengan promosi dalam JF?

l
tm
b.h
Promosi ke dalam atau dari JF merupakan mekanisme

n-r
pengangkatan dalam JF melalui pola karier diagonal, yaitu

pa
perpindahan dari satu posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain yang

en
lebih tinggi tidak berdasarkan garis lini

rm
Apa saja yang termasuk dalam mekanisme promosi JF?

-pe
Promosi dalam JF dilaksanakan melalui:

ab
a. Promosi ke dalam atau dari JF; dan

aw
b. Kenaikan jenjang JF.

a-j
ny
-ta
Apakah dalam mekanisme promosi memerlukan
rekomendasi? au
-at
q

Perlu, promosi dilaksanakan berdasarkan pertimbangan


-fa

rekomendasi Tim Penilai Kinerja


ku
/bu

Apakah pengangkatan dalam JF harus mengikuti


/01

pendidikan dan pelatihan terlebih dahulu?


23
20

Pendidikan dan pelatihan untuk pengangkatan dalam JF tidak lagi


m/

menjadi persyaratan dalam pengangkatan JF, kecuali pada beberapa


co

JF yang mensyaratkan pendidikan dan pelatihan sebelum diangkat


t.
po

berdasarkan undang-undang. Contoh: Diplomat, Jaksa


o gs
.bl

Apakah pengangkatan dalam JF harus mengikuti dan


na

lulus uji kompetensi?


lya
mu

Uji kompetensi dilaksanakan dalam pengangkatan JF melalui


ina

mekanisme perpindahan dan promosi


://a
ps
htt

47
Apakah pengangkatan dalam JF harus berdasarkan

l
tm
formasi?

b.h
n-r
Ya, untuk pengangkatan dalam JF harus berdasarkan penetapan

pa
kebutuhan atau formasi yang lowong

en
rm
-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

48
l
tm
b.h
n-r
pa
en
rm
-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at

PROMOSI KE DALAM ATAU


q
-fa

DARI JF
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
ogs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pengamat Meteorologi dan Geofisika


Bagaimana mekanisme promosi ke dalam atau dari JF?

l
tm
b.h
Mekanisme promosi ke dalam atau dari JF meliputi:

n-r
• JF ahli utama ke dalam JPT madya dan JPT utama;

pa
• JF ahli madya ke dalam JPT pratama;

en
• JF ahli muda ke dalam jabatan administrator;

rm
• JF penyelia dan ahli pertama ke dalam jabatan pengawas;
• Jabatan administrator dan JPT pratama ke dalam JF ahli utama;

-pe
• Jabatan pengawas ke dalam JF ahli madya; atau

ab
• Jabatan pelaksana ke dalam JF ahli pertama, JF ahli muda, dan JF

aw
keterampilan.

a-j
ny
Siapa saja yang dapat diusulkan dalam mekanisme

-ta
promosi JF? au
-at
Promosi JF berlaku bagi PNS yang menduduki JPT, JA, dan juga
q
-fa

pejabat fungsional lainnya


ku
/bu

Apa saja syarat yang harus dipenuhi melalui mekanisme


/01

promosi ke dalam atau dari JF?


23
20

Pengangkatan ke dalam JF melalui promosi, harus memenuhi


m/

persyaratan:
co

a. Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi sesuai standar kompetensi


t.

yang telah disusun oleh instansi pembina;


po

b. Memiliki Predikat Kinerja paling rendah sangat baik dalam 2 (dua)


gs

c. tahun terakhir;
o
.bl

d. Memiliki rekam jejak yang baik;


na

e. Tidak sedang menjalani proses hukuman disiplin PNS;


f. Tidak pernah dikenakan hukuman karena melakukan
lya

pelanggaran kode etik dan profesi PNS dalam kurun waktu 3 (tiga)
mu

tahun terakhir; dan


ina

g. Tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS tingkat sedang


atau berat dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir
://a
ps
htt

50
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.

JABATAN
co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
KENAIKAN JENJANG ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah


Apa yang dimaksud dengan promosi kenaikan jenjang

l
tm
JF?

b.h
n-r
Promosi kenaikan jenjang JF merupakan mekanisme pengangkatan
dalam JF melalui pola karier vertikal, yaitu perpindahan dari satu

pa
posisi Jabatan ke posisi Jabatan lain yang lebih tinggi

en
rm
-pe
Bagaimana mekanisme promosi kenaikan jenjang JF?

ab
aw
Kenaikan jenjang JF merupakan kenaikan ke jenjang yang lebih

a-j
tinggi dalam kelompok JF, sebagai contoh dari jenjang Ahli Pertama
naik ke jenjang Ahli Muda, Ahli Muda naik ke jenjang Ahli Madya, Ahli

ny
Madya naik ke jenjang Ahli Utama

-ta
au
-at
Apa saja syarat yang harus dipenuhi melalui mekanisme
q
-fa

promosi kenaikan jenjang?


ku
/bu

Promosi untuk kenaikan jenjang jabatan harus memenuhi


persyaratan:
/01

a. Memenuhi Angka Kredit Kumulatif kenaikan jenjang jabatan;


23

b. Mengikuti dan lulus Uji Kompetensi kenaikan jenjang jabatan; dan


20

c. Memiliki Predikat Kinerja paling rendah baik dalam 1 (satu) tahun


m/

terakhir.
t.co
po

Apa yang dimaksud dengan angka kredit kumulatif


gs

kenaikan jenjang?
o
.bl
na

Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka Kredit yang


lya

harus dicapai oleh Pejabat Fungsional sebagai salah satu syarat


kenaikan jenjang jabatan
mu
ina
://a
ps
htt

52
l
Berapa angka kredit yang harus dipenuhi untuk

tm
kenaikan jenjang jabatan?

b.h
n-r
Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat dihitung

pa
berdasarkan kumulatif angka kredit pangkat dalam jenjang jabatan,

en
dan dapat dipertimbangkan proporsional berdasarkan pangkat

rm
dasar yang dimiliki pada saat duduk dalam jenjang tersebut, yaitu:

-pe
• Ahli Madya ke Ahli Utama, angka kredit yang harus dipenuhi
paling kurang 450 yang berasal dari kumulatif angka kredit

ab
pangkat IV/a, IV/b, dan IV/c

aw
• Ahli Muda ke Ahli Madya, angka kredit yang harus dipenuhi 200

a-j
paling kurang yang berasal dari kumulatif angka kredit pangkat

ny
III/c dan III/d

-ta
• Ahli Pertama ke Ahli Muda, angka kredit yang harus dipenuhi 100
paling kurang yang berasal dari kumulatif angka kredit pangkat
III/a dan III/b
au
-at
• Mahir ke Penyelia, angka kredit yang harus dipenuhi 100 paling
q
-fa

kurang yang berasal dari kumulatif angka kredit pangkat III/a dan
III/b
ku

• Terampil ke Mahir, angka kredit yang harus dipenuhi 60paling


/bu

kurang yang berasal dari kumulatif angka kredit pangkat II/b, II/c,
/01

dan II/d
• Pemula ke Terampil, angka kredit yang harus dipenuhi 15 paling
23

kurang yang berasal dari kumulatif angka kredit pangkat II/a


20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

53
l
Angka Kredit JF

tm
b.h
ANGKA KREDIT KUMULATIF
KOEFISIEN MINIMAL KENAIKAN
KATEGORI JENJANG PANGKAT ANGKA KREDIT

n-r
TAHUNAN PANGKAT JENJANG *

pa
en
AHLI UTAMA IV/d – IV/e 50 200 -

rm
KEAHLIAN

AHLI MADYA IV/a – IV/b – IV/c 37,5 150 450

-pe
AHLI MUDA III/c – III/d 25 100 200

ab
AHLI PERTAMA III/a – III/b 12,5 50 100

aw
a-j
PENYELIA III/c – III/d 25 100 -
KETERAMPILAN

ny
MAHIR III/a – III/b 12,5 50 100

-ta
TERAMPIL II/b – II/c – II/d 5 20 60
au
-at
PEMULA II/a 3,75 15 15
q
-fa

* Dapat bersifat proporsional berdasarkan pangkat awal jenjang jabatan pada


saat menduduki JF
ku
/bu

Apakah kenaikan jenjang jabatan harus berdasarkan


/01

formasi?
23
20

Ya, untuk kenaikan jenjang JF harus berdasarkan penetapan


m/

kebutuhan atau formasi yang lowong


co
t.
po

Bagaimana jika akan naik jenjang JF tetapi tidak ada


o gs

formasi?
.bl
na

Jika tidak terdapat formasi yang kosong pada saat kenaikan jenjang
lya

jabatan, perlu menyampaikan usulan formasi berdasarkan anjab-abk,


mu

atau kenaikan jenjang jabatan dapat dilakukan lintas unit organisasi


ina

jika terdapat kebutuhan jenjang JF


://a
ps
htt

54
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j

MEKANISME
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

PENGANGKATAN

Ilustrasi Jabatan Fungsional Inspektur Sarana Perkeretaapian


Siapakah yang menetapkan pengangkatan JF?

l
tm
b.h
Pengangkatan dalam JF ditetapkan oleh PPK atas usulan PyB, bagi:

n-r
a. JF ahli madya;
b. JF ahli muda;

pa
c. JF ahli pertama;

en
d. JF penyelia;

rm
e. JF mahir;

-pe
f. JF terampil; dan

ab
g. JF pemula.

aw
a-j
Siapakah yang menetapkan JF Ahli Utama?

ny
-ta
Pengangkatan dalam JF ahli utama ditetapkan oleh Presiden atas
au
usulan PPK setelah mendapat pertimbangan teknis dari Kepala
-at
Badan Kepegawaian Negara dan penetapan kebutuhan dari Menteri
q
-fa

PANRB
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

56
Apakah pengangkatan dalam JF dapat didelegasikan?

l
tm
b.h
PPK dapat memberikan kuasa kepada pejabat yang ditunjuk

n-r
di lingkungannya untuk menetapkan pengangkatan dalam JF
keterampilan dan JF keahlian selain JF ahli madya

pa
en
rm
Apa kriteria pemberian kuasa pengangkatan dalam JF?

-pe
ab
Kriteria pemberian kuasa, meliputi:

aw
• Jumlah ASN yang dibina dan penyebaran lokasi penempatannya;

a-j
dan

ny
• Struktur dan ruang lingkup organisasi

-ta
au
Bagaimana tata cara pendelegasian pengangkatan
-at

dalam JF pada Instansi Pusat?


q
-fa
ku

PPK Instansi Pusat dapat memberikan kuasa kepada paling rendah


/bu

Pejabat Pimpinan Tinggi pratama yang membidangi kepegawaian


di lingkungannya untuk penetapan pengangkatan, pemindahan,
/01

pemberhentian dalam dan dari JF, dan penetapan pengangkatan


23

kembali JF di lingkungan Instansi Pusat untuk JF ahli pertama, JF


20

ahli muda, dan/atau JF keterampilan


m/
t.co

Bagaimana tata cara pendelegasian pengangkatan


po

dalam JF pada Pemerintah Provinsi?


o gs
.bl

PPK daerah provinsi dapat memberikan kuasa kepada paling rendah


na

Pejabat Pimpinan Tinggi pratama yang membidangi kepegawaian di


lya

lingkungannya untuk penetapan pengangkatan, pemindahan,


pemberhentian dalam dan dari JF, dan penetapan pengangkatan
mu

kembali JF di lingkungan daerah provinsi untuk JF ahli pertama, JF


ina

ahli muda, dan/atau JF keterampilan


://a
ps
htt

57
l
Bagaimana tata cara pendelegasian pengangkatan

tm
dalam JF pada Pemerintah Kabupaten/Kota?

b.h
n-r
PPK daerah kabupaten/kota dapat memberikan kuasa kepada PyB

pa
di lingkungannya untuk penetapan pengangkatan, pemindahan,

en
pemberhentian dalam dan dari JF, dan penetapan pengangkatan

rm
kembali JF ahli pertama, JF ahli muda, dan/atau JF keterampilan

-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

58
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01

KINERJA
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en

PENGELOLAAN
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pustakawan


l
Apa yang dimaksud dengan pengelolaan kinerja JF?

tm
b.h
Pengelolaan kinerja Pejabat Fungsional merupakan pengelolaan

n-r
kinerja pejabat fungsional yang terdiri atas:

pa
a. Perencanaan kinerja yang meliputi penetapan dan klarifikasi

en
Ekspektasi;

rm
b. Pelaksanaan, pemantauan, dan pembinaan kinerja yang
meliputi pendokumentasian kinerja, pemberian umpan balik

-pe
berkelanjutan, dan pengembangan kinerja Pejabat Fungsional;

ab
c. Penilaian kinerja Pejabat Fungsional yang meliputi evaluasi kinerja

aw
Pejabat Fungsional; dan

a-j
d. Tindak lanjut hasil evaluasi kinerja Pejabat Fungsional yang
meliputi pemberian penghargaan dan sanksi

ny
-ta
au
Apa orientasi pengelolaan kinerja pejabat fungsional?
-at
q
-fa

Pengelolaan kinerja Pejabat Fungsional berorientasi pada:


a. Pengembangan kinerja Pejabat Fungsional;
ku

b. Pemenuhan Ekspektasi Pimpinan;


/bu

c. Dialog kinerja yang intens antara Pimpinan dan Pejabat


/01

Fungsional;
23

d. Pencapaian kinerja organisasi; dan


e. Hasil kerja dan perilaku kerja Pejabat Fungsional
20
m/
co

Bagaimanakan sistem kerja dalam JF?


t.
po
gs

Pejabat fungsional dapat bekerja secara mandiri maupun kolaboratif


o

dalam tim baik dalam unit organisasi maupun lintas unit organisasi
.bl

berdasarkan ekspektasi kinerja, sesuai dengan Peraturan Menteri


na

PANRB Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja Aparatur


lya

Sipil Negara dan Peraturan Menteri PANRB Nomor 7 Tahun 2022


mu

tentang tentang Sistem Kerja Instansi Pemerintah dalam rangka


Penyederhanaan Birokrasi
ina
://a
ps
htt

60
l
Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Kinerja?

tm
b.h
Evaluasi kinerja merupakan proses dimana Pejabat Penilai

n-r
Kinerja mereviu keseluruhan hasil kerja dan perilaku kerja Pejabat

pa
Fungsional

en
rm
Kapan evaluasi kinerja pejabat fungsional dilaksanakan?

-pe
ab
Evaluasi kinerja Pejabat Fungsional dilaksanakan secara periodik

aw
maupun tahunan, dan dilaksanakan paling singkat 1 (satu) kali dalam

a-j
1 (satu) tahun

ny
-ta
au
Apa yang dimaksud dengan evaluasi kinerja periodik?
-at
q

Evaluasi Kinerja Periodik Pejabat Fungsional adalah proses dimana


-fa

pejabat penilai kinerja mereviu keseluruhan hasil kerja dan


ku

perilaku kerja Pejabat Fungsional selama bulanan atau triwulanan


/bu

dan menetapkan predikat kinerja periodik Pejabat Fungsional


berdasarkan kuadran kinerja Pejabat Fungsional
/01
23

Apa yang dimaksud dengan evaluasi kinerja tahunan?


20
m/

Evaluasi Kinerja Tahunan Pejabat Fungsional adalah proses dimana


co

pejabat penilai kinerja mereviu keseluruhan hasil kerja dan perilaku


t.

kerja Pejabat Fungsional selama satu tahun kinerja dan menetapkan


po

predikat kinerja tahunan Pejabat Fungsional berdasarkan kuadran


gs

kinerja Pejabat Fungsional


o
.bl
na

Bagaimana menghitung evaluasi kinerja periodik


lya

pejabat fungsional?
mu
ina

Dalam hal Predikat Kinerja diperoleh melalui evaluasi kinerja yang


://a

dilaksanakan secara periodik, konversi Predikat Kinerja ke dalam


Angka Kredit dapat dihitung secara proporsional berdasarkan
ps

periode penilaian yang berjalan sepanjang terpenuhi Ekspektasi.


htt

Sebagai contoh evaluasi kinerja periodik dapat dilaksanakan secara

61
l
triwulanan atau semester, atau berdasarkan bulan dilaksanakan

tm
evaluasi kinerja periodik

b.h
n-r
Apa yang dimaksud dengan predikat kinerja?

pa
en
rm
Predikat Kinerja adalah predikat yang ditetapkan oleh Pejabat Penilai
Kinerja atas hasil evaluasi kinerja Pegawai ASN baik secara periodik

-pe
maupun tahunan

ab
aw
a-j
Apa saja predikat kinerja pejabat fungsional?

ny
-ta
Predikat Kinerja terdiri atas:
a. Sangat baik; au
b. Baik;
-at
c. Cukup/butuh perbaikan;
q
-fa

d. Kurang; atau
e. Sangat kurang
ku
/bu
/01

Siapa yang menetapkan predikat kinerja JF?


23
20

Penetapan predikat kinerja dilakukan oleh pejabat penilai kinerja


m/
co

Apakah DUPAK masih ada?


t.
po
gs

DUPAK sudah tidak lagi digunakan dalam mekanisme penilaian


o

angka kredit, sehingga pejabat fungsional tidak perlu lagi menyusun


.bl

DUPAK dalam penilaian angka kredit, karena angka kredit


na

ditetapkan berdasarkan predikat kinerja


lya
mu
ina

Bagaimana cara menghitung angka kredit?


://a

Penghitungan angka kredit dilakukan dengan mengkonversikan


ps

predikat kinerja ke dalam angka kredit sesuai dengan jenjang JF


htt

62
KONVERSI PREDIKAT KINERJA TAHUNAN MENJADI ANGKA KREDIT

l
tm
TAHUNAN

b.h
n-r
SANGAT BAIK BUTUH KURANG SANGAT
SIMULASI KOEFISIEN BAIK PERBAIKAN KURANG
PER TAHUN PER TAHUN

pa
150% 100% 75% 50% 25%

en
AHLI PERTAMA
12,5 18,75 12,5 9,38 6,25 3,13

rm
AHLI MUDA
KEAHLIAN

37,50 25 18,75 12,50 6,25

-pe
25

AHLI MADYA 56,25 37,5 28,13 18,75 9,375

ab
37,5

aw
AHLI UTAMA 75 50 37,50 25 12,5
50

a-j
PEMULA
3,75 5,63 3,75 2,81 1,88 0,94

ny
KETERAMPILAN

TERAMPIL
5 7,50 5 3,75 2,50 1,25

-ta
MAHIR 18,75 12,5 9,38 6,25 3,13
12,5
au
-at
PENYELIA 37,50 25 18,75 12,5 6,25
25
q
-fa

Bagaimana ketentuan predikat kinerja yang


ku

dikonversikan ke dalam angka kredit?


/bu
/01

Predikat Kinerja dikonversikan ke dalam perolehan Angka Kredit


23

tahunan dengan ketentuan sebagai berikut:


20

a. Sangat baik ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 150% (seratus lima


puluh persen) dari koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan
m/

jenjang JF;
co

b. Baik ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 100% (seratus persen) dari


t.
po

koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan jenjang JF;


c. Cukup/butuh perbaikan ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 75%
ogs

(tujuh puluh lima persen) dari koefisien Angka Kredit tahunan


.bl

sesuai dengan jenjang JF;


na

d. Kurang ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 50% (lima puluh


lya

persen) dari koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan


jenjang JF; dan
mu

e. Sangat kurang ditetapkan nilai kuantitatif sebesar 25% (dua puluh


ina

lima persen) dari koefisien Angka Kredit tahunan sesuai dengan


://a

jenjang JF.
ps
htt

63
Siapa yang melakukan konversi predikat kinerja ke

l
tm
dalam angka kredit dan penetapannya?

b.h
n-r
Konversi Predikat Kinerja ke dalam Angka Kredit dan penetapan

pa
Angka Kredit dilakukan oleh Pejabat Penilai Kinerja

en
rm
-pe
Bagaimana jika pejabat fungsional mendapatkan ijazah/
gelar pendidikan formal yang lebih tinggi? apakah

ab
aw
mendapat angka kredit?

a-j
Dalam hal Pejabat Fungsional memperoleh ijazah pendidikan

ny
formal yang lebih tinggi, diberikan tambahan Angka Kredit sebesar

-ta
25% (dua puluh lima persen) dari Angka Kredit Kumulatif kenaikan
au
pangkat sesuai jenjangnya untuk 1 (satu) kali penilaian dan hanya
-at
diberikan bagi Pejabat Fungsional dengan Predikat Kinerja paling
q

rendah baik
-fa
ku

Apakah target angka kredit masih ada?


/bu
/01

Target angka kredit tidak lagi ditetapkan sebagai target angka kredit
23

tahunan, namun ditetapkan sebagai nilai angka kredit berdasarkan


hasil konversi predikat kinerja, yang dalam kumulatif tertentu
20

digunakan sebagai dasar kenaikan pangkat atau jenjang JF


m/
t.co
po

Apakah Tim Penilai Angka Kredit masih ada?


o gs

Tim Penilai Angka Kredit sudah tidak ada lagi dalam mekanisme
.bl

pengelolaan kinerja dan konversi angka kredit berdasarkan predikat


na

kinerja
lya
mu
ina
://a
ps
htt

64
Siapa yang melakukan penjaminan kualitas hasil kerja

l
tm
pejabat fungsional jika tim penilai angka kredit tidak

b.h
ada?

n-r
pa
Penjaminan kualitas hasil kerja pejabat fungsional

en
dilakukan oleh Pejabat Penilai, sehingga pejabat fungsional

rm
mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada Pejabat Penilai dan

-pe
akuntabilitas penilaian kinerja oleh Pejabat Penilai

ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

65
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q

PANGKAT
-at
au

KENAIKAN
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Penera


Bagaimanakah mekanisme kenaikan pangkat dalam

l
tm
kebijakan JF yang baru?

b.h
n-r
Kenaikan pangkat 1 (satu) tingkat lebih tinggi dapat diberikan dan

pa
dipertimbangkan apabila telah memenuhi paling sedikit Angka

en
Kredit Kumulatif yang merupakan akumulasi dari Angka Kredit

rm
tahunan dalam periode tertentu

-pe
ab
Apa yang dimaksud dengan angka kredit kumulatif

aw
kenaikan pangkat?

a-j
ny
Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat adalah akumulasi nilai

-ta
Angka Kredit yang harus dicapai oleh Pejabat Fungsional sebagai
salah satu syarat kenaikan pangkat au
-at
q

Berapa angka kredit kumulatif kenaikan pangkat?


-fa
ku

Angka kredit kumulati kenaikan pangkat ditetapkan berdasarkan


/bu

jenjang jabatannya yaitu:


/01

• Ahli Utama, angka kredit yang harus dipenuhi paling kurang 200
untuk setiap pangkat dalam jenjang tersebut
23

• Ahli Madya, angka kredit yang harus dipenuhi paling kurang 150
20

untuk setiap pangkat dalam jenjang tersebut


m/

• Ahli Muda, angka kredit yang harus dipenuhi paling kurang 100
co

untuk setiap pangkat dalam jenjang tersebut


t.

• Ahli Pertama, angka kredit yang harus dipenuhi paling kurang 50


po

untuk setiap pangkat dalam jenjang tersebut


gs

• Penyelia, angka kredit yang harus dipenuhi paling kurang 100


o
.bl

untuk setiap pangkat dalam jenjang tersebut


• Mahir, angka kredit yang harus dipenuhi paling kurang 50 untuk
na

setiap pangkat dalam jenjang tersebut


lya

• Terampil, angka kredit yang harus dipenuhi paling kurang 20


mu

untuk setiap pangkat dalam jenjang tersebut


ina

• Pemula, angka kredit yang harus dipenuhi paling kurang 15 untuk


setiap pangkat dalam jenjang tersebut
://a
ps
htt

67
l
ANGKA KREDIT KUMULATIF

tm
KOEFISIEN MINIMAL KENAIKAN
KATEGORI JENJANG PANGKAT ANGKA KREDIT
TAHUNAN

b.h
PANGKAT JENJANG *

n-r
AHLI UTAMA IV/d – IV/e 50 200 -

pa
KEAHLIAN

AHLI MADYA IV/a – IV/b – IV/c 37,5 150 450

en
rm
AHLI MUDA III/c – III/d 25 100 200

-pe
AHLI PERTAMA III/a – III/b 12,5 50 100

ab
PENYELIA III/c – III/d 25 100 -

aw
KETERAMPILAN

a-j
MAHIR III/a – III/b 12,5 50 100

ny
TERAMPIL II/b – II/c – II/d 5 20 60

-ta
PEMULA II/a 3,75 15 15

au
-at
* Dapat bersifat proporsional berdasarkan pangkat awal jenjang jabatan pada
saat menduduki JF
q
-fa

Bagaimana cara mengusulkan kenaikan pangkat?


ku
/bu

Usulan kenaikan pangkat disampaikan oleh PyB kepada PPK


/01

berdasarkan pemenuhan Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat,


23

dan kemudian PPK menetapkan kenaikan pangkat berdasarkan


20

pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS setelah mendapatkan


pertimbangan teknis Badan Kepegawaian Negara
m/
co
t.
po

Bagaimana jika kenaikan pangkat dan jenjang


gs

bersamaan? Mana yang harus dilakukan terlebih


o
.bl

dahulu?
na
lya

Dalam hal Pejabat Fungsional telah memenuhi Angka Kredit


Kumulatif untuk kenaikan pangkat JF bersamaan dengan kenaikan
mu

jenjang JF, maka dilakukan kenaikan jenjang JF terlebih dahulu, dan


ina

dengan Angka Kredit yang sama dapat diusulkan kenaikan pangkat


://a
ps
htt

68
l
tm
b.h
Bagaimana jika kenaikan pangkat dan jenjang

n-r
bersamaan tetapi tidak terdapat formasi dalam

pa
kenaikan jenjang?

en
rm
Dalam hal belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan, Pejabat

-pe
Fungsional yang telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif untuk
kenaikan pangkat dapat diberikan kenaikan pangkat satu tingkat

ab
lebih tinggi, dan tetap melaksanakan tugas JF sesuai dengan jenjang

aw
JF

a-j
ny
-ta
Bagaimana jika terdapat kelebihan angka kredit setelah
kenaikan pangkat? au
-at
q
-fa

Kelebihan Angka Kredit Kumulatif kenaikan pangkat JF dapat


diperhitungkan kembali untuk kenaikan pangkat selanjutnya
ku

sepanjang dalam jenjang yang sama


/bu
/01

Bagaimana jika pejabat fungsional memiliki penilaian


23
20

kinerja dan keahlian luar biasa dalam menjalankan


m/

tugas JF nya?
t.co

Pejabat Fungsional yang memiliki penilaian kinerja dan keahlian


po

yang luar biasa dalam menjalankan tugas JF dapat diberikan


gs

penghargaan berupa kenaikan pangkat istimewa


o
.bl
na

Bagaimana mekanisme kenaikan pangkat istimewa JF?


lya
mu

Kenaikan pangkat istimewa bagi JF dilaksanakan sesuai dengan


ina

ketentuan peraturan perundang-undangan


://a
ps
htt

69
l
tm
b.h
Apakah pejabat fungsional dapat naik pangkat lebih

n-r
cepat seperti kebijakan JF sebelumnya?

pa
en
Pejabat fungsional dapat naik pangkat lebih cepat jika memperoleh

rm
evaluasi kinerja dengan predikat kinerja “”sangat baik”” secara terus

-pe
menerus yang dikonversikan menjadi angka kredit sebesar 150%
dikalikan koefisien angka kredit tahunan

ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

70
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20

DARI JF
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l
PEMBERHENTIAN

Ilustrasi Jabatan Fungsional Asesor


Apakah pejabat fungsional dapat diberhentikan dari JF?

l
tm
b.h
Pejabat Fungsional diberhentikan dari jabatannya apabila:

n-r
a. Mengundurkan diri dari Jabatan;

pa
b. Diberhentikan sementara sebagai PNS;

en
c. Menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;

rm
e. Ditugaskan secara penuh pada JPT, jabatan administrator, jabatan

-pe
pengawas, dan jabatan pelaksana; atau

ab
f. Tidak memenuhi persyaratan JF

aw
a-j
Apakah pejabat fungsional dapat diangkat kembali ke

ny
-ta
JF sebelumnya setelah diberhentikan?
au
-at
Pejabat Fungsional yang diberhentikan karena alasan diberhentikan
sementara sebagai PNS, menjalani cuti di luar tanggungan negara,
q
-fa

menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, atau ditugaskan


ku

secara penuh pada JPT, jabatan administrator, jabatan pengawas,


/bu

dan jabatan pelaksana, dapat diangkat kembali sesuai dengan


jenjang jabatan terakhir apabila tersedia kebutuhan JF setelah masa
/01

pemberhentiannya selesai
23
20
m/

Dalam hal apa pejabat fungsional tidak dapat diangkat


co

kembali setelah diberhentikan?


t.
po

Pejabat fungsional tidak dapat diangkat kembali karena


gs

diberhentikan dalam hal mengundurkan diri dari JFnya atau tidak


o
.bl

memenuhi persyaratan JF
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

72
Bagaimana tata cara pengangkatan kembali JF?

l
tm
b.h
Bagi pejabat fungsional yang telah menyelesaikan masa

n-r
pemberhentian dari JF karena menjalani cuti di luar tanggungan

pa
negara, menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, atau

en
ditugaskan secara penuh pada JPT, jabatan administrator, jabatan

rm
pengawas, dan jabatan pelaksana diangkat kembali dalam JF
sebelumnya pada jenjang terakhirnya apabila ada kebutuhan, dan

-pe
ditetapkan dalam keputusan pengangkatan kembali oleh PPK

ab
aw
a-j
ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

73
htt
ps

Ilustrasi
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw

KOMPETENSI
ab
-pe
rm

74Jabatan Fungsional Inspektur Minyak dan Gas Bumi


en
pa
n-r
b.h
tm
l
Apakah pejabat fungsional wajib melaksanakan

l
tm
pengembangan kompetensi?

b.h
n-r
Pejabat Fungsional wajib mengembangkan kompetensi secara

pa
berkelanjutan sesuai dengan minat dan kebutuhan pelaksanaan

en
tugas JF yang diduduki dalam sistem pembelajaran terintegrasi

rm
-pe
Apa saja kompetensi yang harus dimiliki oleh pejabat

ab
fungsional?

aw
a-j
Kompetensi yang harus dimiliki pejabat fungsional pada setiap

ny
jenjangnya, antara lain:

-ta
a. Kompetensi teknis;
b. Kompetensi manajerial; dan au
-at
c. Kompetensi sosial kultural
q
-fa
ku

Dalam hal apa saja pejabat fungsional mengikuti uji


/bu

kompetensi?
/01
23

Uji kompetensi dilaksanakan dalam hal pengangkatan perpindahan,


promosi, dan kenaikan jenjang jabatan, atau dalam hal pemenuhan
20

sertifikasi tertentu dalam JF


m/
t.co
po
gs

Apa yang dimaksud dengan instansi pembina


o
.bl

Instansi pembina adalah Instansi pembina JF merupakan


na

kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, atau


lya

kesekretariatan lembaga negara yang sesuai kekhususan tugas dan


mu

fungsinya ditetapkan menjadi instansi pembina suatu JF dalam


melaksanakan pembinaan JF
ina
://a
ps
htt

75
Apa saja tugas instansi pembina?

l
tm
b.h
Instansi pembina mempunyai tugas sebagai berikut:

n-r
a. Menyusun pedoman formasi JF;
b. Menyusun standar kompetensi JF;

pa
c. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis JF;

en
d. Menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian

rm
kualitas hasil kerja Pejabat Fungsional;

-pe
e. Menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah yang

ab
bersifat inovatif di bidang tugas JF;

aw
f. Menyusun kurikulum pelatihan JF;
g. Menyelenggarakan pelatihan JF;

a-j
h. Membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada lembaga

ny
pelatihan;

-ta
i. Menyelenggarakan Uji Kompetensi JF;
au
j. Menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang tugas JF;
-at
k. Melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
q

JF;
-fa

l. Mengembangkan sistem informasi JF;


ku

m. Memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok JF;


/bu

n. Memfasilitasi pembentukan organisasi profesi JF;


o. Memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan
/01

kode perilaku JF;


23

p. Melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan mengacu


20

kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Lembaga


m/

Administrasi Negara;
co

q. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan JF di seluruh


t.

Instansi Pemerintah yang menggunakan JF tersebut;


po

r. Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka


gs

pembinaan karier Pejabat Fungsional; dan


o

s. Menyusun informasi faktor jabatan untuk evaluasi jabatan.


.bl
na
lya

Dalam hal pengembangan kompetensi, apa tugas dari


mu

instansi pembina?
ina
://a

Instansi pembina menyusun konten pembelajaran, strategi,


dan program pengembangan kompetensi untuk mendukung
ps

percepatan pengembangan kompetensi Pejabat Fungsional serta


htt

melaksanakan pembinaan JF lainnya

76
Dalam hal menjalankan tugas instansi pembina oleh

l
tm
instansi (K/L), apakah perlu ditunjuk unit pembina

b.h
teknis JF ?

n-r
pa
Instansi Pembina dapat menunjuk unit pembina teknis JF

en
apabila ruang lingkup pembinaan JF sangat luas, terutama

rm
dalam hal menyusun konten pembelajaran, strategi, dan program

-pe
pengembangan kompetensi untuk mendukung percepatan
pengembangan kompetensi Pejabat Fungsional serta melaksanakan

ab
pembinaan JF lainnya

aw
a-j
ny
Apa peran Instansi Pemerintah dalam pengembangan

-ta
kompetensi pejabat fungsional?
au
-at
Instansi Pemerintah harus mempersiapkan anggaran dan
q

memfasilitasi pengembangan kompetensi bagi pejabat fungsional


-fa

yang ada di lingkungan instansi masing-masing


ku
/bu
/01

Apakah pejabat fungsional dapat diberikan


pengembangan kompetensi manajerial?
23
20

Pengembangan kompetensi manajerial dapat diberikan kepada


m/

pejabat fungsional, misalnya baik diklat PKA maupun Diklat PKP


t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

77
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01

PROFESI
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw

ORGANISASI
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran


l
Apakah yang dimaksud dengan organisasi profesi?

tm
b.h
Organisasi Profesi adalah suatu organisasi yang dibentuk

n-r
untuk memenuhi kepentingan para pejabat fungsional yang

pa
berkecimpung dalam suatu profesi tertentu, dan melayani

en
kepentingan umum dengan memfasilitasi koneksi, komunikasi, dan

rm
inovasi

-pe
ab
Apakah pejabat fungsional wajib menjadi anggota

aw
organisasi profesi?

a-j
ny
Setiap Pejabat Fungsional harus menjadi anggota organisasi profesi

-ta
JF
au
-at
q

Bagaimana jika organisasi profesi belum dibentuk?


-fa
ku

Dalam hal suatu organisasi profesi belum terbentuk, pembentukan


/bu

organisasi profesi ditetapkan melalui keputusan pimpinan instansi


/01

pembina berdasarkan usulan pengurus/calon pengurus kepada


pimpinan instansi pembina dan/atau berdasarkan usulan dari
23

perkumpulan profesi JF dengan rekomendasi dari instansi pembina.


20
m/
co

Apa tugas dari organisasi profesi?


t.
po

Organisasi profesi JF mempunyai tugas:


gs

a. Menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;


o
.bl

b. Memberikan advokasi; dan


na

c. Memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode


lya

etik dan kode perilaku profesi


mu
ina
://a
ps
htt

79
l
Apa saja syarat dalam membentuk organisasi profesi?

tm
b.h
Organisasi profesi harus memenuhi syarat, meliputi:

n-r
a. Memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga;

pa
b. Memiliki tujuan dan sasaran pembentukan;

en
c. Memiliki visi dan misi yang jelas dan tergambar dalam program

rm
kerja;
d. Terdapat sumber pendanaan yang jelas;

-pe
e. Berdomisili alamat;

ab
f. Memiliki pembagian kerja dan tugas dan wewenang yang jelas

aw
berdasarkan struktur organisasi; dan

a-j
g. Berbadan hukum.

ny
-ta
au
-at
q
-fa
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

80
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm

PENETAPAN JF
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Guru


l
Dalam hal apa penetapan JF?

tm
b.h
Pengusulan JF baru dan/atau perubahan JF yang sudah ditetapkan

n-r
oleh Menteri

pa
en
rm
Bagaimana cara pengusulan dan penetapan JF?

-pe
Penetapan JF baru dilakukan berdasarkan usulan dari pimpinan

ab
Instansi Pemerintah kepada Menteri dengan melampirkan urgensi

aw
penetapan JF, kemudian Menteri PANRB melakukan kajian terhadap

a-j
usulan, dan selanjutnya penetapan JF dengan Peraturan Menteri

ny
-ta
Apakah Menteri dapat menetapkan JF tanpa usulan
au
-at
dari Instansi Pemerintah?
q
-fa

Dalam hal diperlukan, Menteri PANRB dapat menetapkan JF tanpa


ku

usulan dari pimpinan Instansi Pemerintah


/bu
/01

Bagaimana tahapan penetapan JF?


23
20

Tahapan penetapan JF diatur dalam Peraturan Menteri


m/

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19


co

Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Kementerian


t.

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

82
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.

BARU
co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
MASA TRANSISI n-r

TATA KELOLA JF
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Pranata Nuklir


l
Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru,

tm
bagaimana dengan butir kegiatan yang ada dalam

b.h
PermenPANRB JF masing-masing?

n-r
pa
Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru, butir kegiatan

en
dapat ditetapkan sebagai ruang lingkup kegiatan dan dapat

rm
disesuaikan berdasarkan ekspektasi kinerja yang ditetapkan

-pe
ab
Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru,

aw
apabila terdapat hasil kerja yang belum dinilai,

a-j
ny
bagaimana menilai angka kreditnya?

-ta
au
Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru, angka kredit
-at
dinilai berdasarkan ketentuan JF masing-masing untuk kinerja
sampai dengan 31 Desember 2022 dalam masa periode penilaian
q
-fa

sampai dengan 30 Juni 2023


ku
/bu

Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru,


/01

bagaimana dengan angka kredit yang telah dimiliki


23

sebelumnya?
20
m/

Dalam masa penyesuaian tata kelola JF yang baru, angka kredit yang
co

telah dimiliki perlu dikonversikan ke dalam angka kredit berdasarkan


t.

mekanisme konversi predikat kinerja, merujuk pada panduan


po

konversi yang disusun oleh BKN


o gs
.bl
na

Dalam hal pejabat fungsional hasil penyetaraan belum


lya

pernah mengajukan penilaian AK dan mengakibatkan


mu

angka 25% sebagai koordinator/subkoordinator pada


ina

masa lampau belum diberikan, apakah masih dapat


://a

diperhitungkan?
ps
htt

Pejabat fungsional hasil penyetaraan yang belum mengajuan

84
penilaian angka kredit fungsi koordinasi, dapat mengajukan

l
tm
penilaian angka kredit untuk pelaksanaan tugas fungsi koordinasi

b.h
sampai dengan 31 Desember 2022

n-r
pa
Kapan mekanisme tata kelola JF yang baru berlaku?

en
rm
Tata kelola JF yang baru berlaku mulai 1 Juli 2023

-pe
ab
aw
Dalam peraturan masing-masing JF masih berlaku

a-j
sampai saat ini, apakah penetapan ekspektasi kinerja

ny
pegawai di tahun 2023 (penetapan di januari), masih

-ta
mempertimbangkan rincian tugas masing-masing JF?
au
-at
Penetapan ekspektasi kinerja mulai 1 Januari 2023 sudah tidak lagi
q

menggunakan penyelarasan butir atau rincian kegiatan, tetapi perlu


-fa

memperhatikan ruang lingkup masing-masing jenjang jabatan yang


ku

dapat disesuaikan berdasarkan ekspektasi kinerja pada masing-


/bu

masing Unit Organisasi


/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

85
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au

OLEH PPPK
-ta
ny
a-j
aw
ab

PENGISIAN JF
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Bidan


Apa dasar hukum terkait pengisian JF oleh PPPK?

l
tm
b.h
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

n-r
Negara
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

pa
Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

en
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas

rm
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

-pe
Pegawai Negeri Sipil

ab
3. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen

aw
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
4. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2020 tentang Jenis Jabatan

a-j
yang dapat diisi oleh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

ny
5. Peraturan Menteri PANRB Nomor 14 Tahun 2019 tentang

-ta
Pembinaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Yang
Menduduki Jabatan Fungsional au
-at
6. Keputusan Menteri PANRB Nomor 76 tahun 2022 tentang
q

Perubahan atas Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur


-fa

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1197


ku

Tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional yang dapat Diisi oleh


/bu

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja


/01
23

Apakah semua JF dapat diduduki oleh PPPK?


20
m/

JF dapat diduduki oleh PPPK berdasarkan kebutuhan, dikecualikan


co

yang telah ditetapkan dalam UU harus diisi oleh PNS


t.
po
gs

Bagaimana menghitung kebutuhan PPPK yang


o
.bl

menduduki JF?
na
lya

Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan


mu

jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban


kerja. Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dilakukan untuk jangka
ina

waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan


://a

prioritas kebutuhan, dan merupakan satu kesatuan dengan


penyusunan kebutuhan PNS
ps
htt

87
Apa saja kategori dan jenjang JF yang dapat diduduki

l
tm
oleh PPPK?

b.h
n-r
Jenis JF yang dapat diisi oleh PPPK terdiri atas:
a. JF keahlian, pada jenjang ahli utama, ahli madya, ahli muda, dan

pa
ahli pertama

en
b. JF keterampilan pada jenjang penyelia, mahir, terampil, dan

rm
pemula

-pe
ab
aw
Apa kriteria JF yang dapat diduduki oleh PPPK?

a-j
ny
Kriteria JF yang dapat diisi oleh PPPK, yaitu sebagai berikut:
a. Jabatan yang kompetensinya tidak tersedia atau terbatas di

-ta
kalangan PNS;
au
b. Jabatan yang diperlukan untuk percepatan peningkatan kapasitas
-at
organisasi;
q

c. Jabatan yang diperlukan untuk percepatan pencapaian tujuan


-fa

strategis nasional;
ku

d. Jabatan yang mensyaratkan sertifikasi teknis dari organisasi


/bu

profesi;
/01

e. Bukan Jabatan di bidang rahasia negara, pertahanan, keamanan,


pengelolaan aparatur negara, kesekretariatan negara, pengelolaan
23

sumber daya alam, pengelolaan keuangan negara, dan hubungan


20

luar negeri; dan


m/

f. Bukan Jabatan yang menurut ketentuan Undang-Undang,


co

Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden harus diisi oleh


t.

PNS.
po
o gs
.bl

Apa saja JF yang dapat diduduki oleh PPPK?


na
lya

Daftar JF yang dapat diduduki oleh PPPK sebagaimana terlampir


dalam Keputusan Menteri PANRB Nomor 76 tahun 2021 tentang
mu

Perubahan atas Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur


ina

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 1197


://a

Tahun 2021 tentang JF yang dapat Diisi oleh Pegawai Pemerintah


dengan Perjanjian Kerja, dan dapat disesuaikan berdasarkan
ps

kebutuhan dan penetapan nomenklatur JF


htt

88
Apa syarat pengangkatan dalam JF yang diisi oleh

l
tm
PPPK?

b.h
n-r
Persyaratan pengisian JF oleh PPPK yaitu:
a. Usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 1 (satu)

pa
tahun sebelum batas usia pada jabatan yang akan dilamar sesuai

en
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

rm
b. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan

-pe
pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena

ab
melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau
lebih;

aw
c. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan

a-j
sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil,

ny
PPPK, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian

-ta
Republik Indonesia, atau diberhentikan tidak dengan hormat
sebagai pegawai swasta; au
d. Tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat
-at
politik praktis;
q
-fa

e. Memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan;


f. Memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikasi keahlian
ku

tertentu yang masih berlaku dari lembaga profesi yang berwenang


/bu

untuk jabatan yang mempersyaratkan;


/01

g. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan jabatan yang


dilamar; dan
23

h. Persyaratan lain sesuai kebutuhan jabatan yang ditetapkan oleh PPK


20
m/

Selain persyaratan tersebut, pengangkatan PPPK dalam JF harus


co

memenuhi persyaratan sebagai berikut:


t.

a. Memiliki integritas dan moralitas yang baik;


po

b. Berijazah paling rendah Strata-Satu atau Diploma Empat sesuai


gs

dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan bagi JF keahlian;


o

c. Berijazah paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau setara


.bl

sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan bagi JF


na

ketrampilan;
lya

d. Mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial,


mu

dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang


telah disusun oleh instansi pembina;
ina

e. Memiliki pengalaman terkait dengan bidang tugas jabatan yang


://a

akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun; dan


f. Syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri
ps
htt

89
Apakah PPPK yang menduduki JF harus mengikuti

l
tm
diklat?

b.h
n-r
Pengangkatan dalam JF Keahlian dan JF keterampilan melalui

pa
Pengangkatan PPPK dikecualikan dari persyaratan mengikuti dan

en
lulus pendidikan dan pelatihan

rm
-pe
Apakah PPPK dapat naik jenjang jabatan?

ab
aw
Dalam hal kebutuhan jabatan, PPPK yang menduduki JF dapat

a-j
diangkat dalam jenjang JF yang yang lebih tinggi, dengan

ny
persyaratan:

-ta
a. Telah memenuhi masa perjanjian kerja paling kurang 90%
(sembilan puluh per seratus); au
-at
b. Telah memenuhi target kinerja paling kurang 90% (sembilan
puluh per seratus);
q
-fa

c. Telah mengundurkan diri dan mendapatkan ijin dari atasan yang


ku

dibuktikan dengan pemutusan hubungan perjanjian kerja dengan


hormat atas permintaan sendiri;
/bu

d. Mengikuti dan lulus seleksi PPPK dalam JF sesuai dengan


/01

ketentuan perundang-undangan;
23

e. Memiliki prestasi kerja paling rendah bernilai baik; dan


20

f. Tidak pernah dikenakan pemutusan hubungan perjanjian kerja


dengan tidak hormat
m/
t.co
po

Bagaimana penilaian kinerja PPPK yang menduduki


gs

JF?
o
.bl

Penilaian kinerja PPPK yang menduduki JF bertujuan untuk


na

menjamin objektivitas pembinaan yang didasarkan pada


lya

pengelolaan kinerja ASN sebagaimana diatur dalam Peraturan


mu

Menteri PANRB Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan Kinerja


ina

Aparatur Sipil Negara.


://a
ps
htt

90
Apakah PPPK mengumpulkan Angka Kredit/DUPAK?

l
tm
b.h
PPPK yang menduduki JF tidak mengumpulkan angka kredit atau

n-r
DUPAK, karena pengelolaan kinerja JF dilaksanakan sebagaimana

pa
Peraturan Menteri PANRB Nomor 6 Tahun 2022 tentang Pengelolaan
Kinerja Aparatur Sipil Negara.

en
rm
-pe
Bagaimana kompetensi PPPK yang menduduki JF?

ab
aw
PPPK yang menduduki JF harus memenuhi standar kompetensi

a-j
sesuai dengan jenjang jabatan yang ditetapkan pada JF masing-

ny
masing

-ta
au
Apakah PPPK yang menduduki JF bisa berpindah ke JF
-at

lain?
q
-fa
ku

PPPK yang menduduki JF tidak dapat pindah ke JF lain sesuai


/bu

dengan perjanjian kinerja


/01
23

Apakah PPPK yang menduduki JF bisa mengikuti


20

penyesuaian atau penyetaraan?


m/
co

PPPK yang menduduki JF tidak dapat mengikuti penyesuaian atau


t.
po

penyetaraan
gs

Apakah PPPK yang menduduki JF dapat diberikan


o
.bl

penugasan sebagai Pelaksana Harian atau Pelaksana


na

Tugas?
lya
mu

PPPK yang menduduki JF tidak dapat diberikan penugasan sebagai


ina

Pelaksana Harian atau Pelaksana Tugas


://a
ps
htt

91
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at

LAIN LAIN
au
-ta
ny
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

Ilustrasi Jabatan Fungsional Polisi Kehutanan


Apakah kegiatan penunjang dan pengembangan

l
tm
profesi masih ada?

b.h
n-r
Tidak, kegiatan penunjang dan pengembangan profesi tidak diatur

pa
lagi dalam tata kelola jabatan fungsional karena menjadi bagian dari

en
tugas pokok jabatan fungsional sebagai bagian dari kontrak kinerja

rm
dengan atasannya

-pe
ab
Bagaimana dengan ketentuan teknis pembinaan

aw
kepegawaian JF?

a-j
ny
Ketentuan teknis pembinaan kepegawaian JF diatur dalam

-ta
Peraturan Badan Kepegawaian Negara
au
-at
Apa yang dimaksud dengan kelas jabatan bagi JF?
q
-fa

Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 39 Tahun 2013, Kelas


ku

Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tingkatan dalam


/bu

rangkaian berbagai jenis pekerjaan, tyang menggambarkan tingkat


/01

kesulitan dan tanggung jawab, tingkat persyaratan kualifikasi


pekerjaan, dan digunakan sebagai dasar penggajian
23
20

Bagaimana menetapkan kelas JF?


m/
co

Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 34 Tahun 2011, penetapan


t.

kelas jabatan bagi Jabatan Fungsional dilakukan dengan


po

menilai 9 (sembilan) Informasi Faktor Jabatan, yang terdiri dari


gs

faktor pengetahuan, faktor pengawasan, faktor pedoman, faktor


o
.bl

kompleksitas, faktor ruang lingkup dan pengaruh, faktor hubungan


na

pribadi, faktor tujuan hubungan, faktor tuntutan fisik, dan faktor


lya

lingkungan kerja. Instansi Pengguna mengusulkan kepada


Menteri PANRB untuk menggunakan kelas jabatan nasional bagi
mu

JF di lingkungan Instansi tsb untuk mendapatkan persetujuan


ina

dari Menteri PANRB dan kemudian Instansi menetapkan ke


dalam Peraturan internal instansi agar kelas jabatan tersebut bisa
://a

digunakan.
ps
htt

93
Apakah kelas JF pada instansi pengguna sama dengan

l
tm
kelas JF pada instansi pembina?

b.h
n-r
Sama. Sesuai dengan Pasal 99 ayat (3) huruf s Peraturan Pemerintah

pa
Nomor 17 tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

en
Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS menyatakan bahwa

rm
Instansi Pembina Jabatan Fungsional memiliki tugas menyusun
informasi faktor jabatan untuk evaluasi jabatan. Instansi Pembina

-pe
wajib mengusulkan kelas jabatan nasional bagi Jabatan Fungsional

ab
yang dibina. Instansi Pengguna bisa menggunakan kelas jabatan

aw
nasional tersebut dengan sebelumnya mengusulkan kepada Menteri

a-j
PANRB untuk mendapatkan persetujuan dan kemudian ditetapkan

ny
dengan Peraturan masing-masing Instansi.

-ta
au
Apa yang dimaksud dengan tunjangan fungsional?
-at
q
-fa

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977


ku

tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil, tunjangan fungsional


merupakan tunjangan jabatan yang diberikan kepada PNS yang
/bu

karena tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas JF


/01
23
20

Bagaimana menetapkan tunjangan fungsional?


m/

Tunjangan fungsional ditetapkan dengan Peraturan Presiden


co

berdasarkan usulan Instansi Pembina JF, setelah ada persetujuan


t.
po

prinsip dari Menteri Keuangan, dengan tahapan sesuai ketentuan


gs

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


o

Birokrasi Nomor 19 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan di


.bl

Lingkungan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan


na

Reformasi Birokrasi
lya
mu

Apakah tunjangan antar JF sama?


ina
://a

Besaran tunjangan fungsional beragam dengan memperhatikan


ps

beban kerja, tanggung jawab, dan resiko masing-masing JF


htt

94
GLOSARIUM

l
tm
b.h
n-r
pa
en
rm
JF : Jabatan Fungsional
PNS : Pegawai Negeri Sipil

-pe
PPPK : Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

ab
JPT : Jabatan Pimpinan Tinggi

aw
JA : Jabatan Administrasi

a-j
PKA : Pelatihan Kepemimpinan Administrator
PKP : Pelatihan Kepemimpinan Pengawas

ny
-ta
au
-at
q
-fa

Si PANday
ku
/bu
/01
23
20
m/
t.co
po
o gs
.bl
na
lya
mu
ina
://a
ps
htt

95
l
tm
b.h
n-r
pa
en
rm
-pe
ab
aw
a-j
ny
-ta
au
q-at

TIM KEASDEPAN PENGARAH


-fa

Asdep Perancangan Jabatan,


ku

Perancangan Jabatan, Perencanaan,


/bu

Perencanaan, dan Pengadaaan Sumber Daya


/01

Manusia Aparatur
dan Pengadaaan
23
20

Sumber Daya Manusia PENYUSUN


m/

Aparatur Kelompok Kerja Jabatan


co

Fungsional
t.
po
gs

rancangjab.perencanaanpengadaan@gmail.com
KONTRIBUTOR
o

Kelompok Kerja Perencanaan


.bl

dan Pengadaaan
na

Kelompok Kerja Evaluasi


lya

Jabatan
mu

Kelompok Kerja Kompetensi


ina

Jabatan
://a
ps
htt
htt
ps
://a
ina
mu
lya
na
.bl
ogs
po

Kementerian PANRB
t.co
m/
20
23
/01
/bu
ku
-fa
q-at
au
-ta
ny

@kemenpanrb
a-j
aw
ab
-pe
rm
en
pa
n-r
b.h
tm
l

@kempanrb

Anda mungkin juga menyukai