Merah jambu #FFC0CB 255 192 203 0, 63, 52, 0 350, 25, 100
Warna web
Artikel utama: Warna web
Berikut ini adalah daftar warna untuk kode HTML:
Krimson DC 14 3C 220 20 60
Merah FF 00 00 255 0 0
Tomat FF 63 47 255 99 71
Indigo 4B 00 82 75 0 130
DarkSlateBlue 48 3D 8B 72 61 139
Lime 00 FF 00 0 255 0
LimeGreen 32 CD 32 50 205 50
SeaGreen 2E 8B 57 46 139 87
ForestGreen 22 8B 22 34 139 34
Hijau 00 80 00 0 128 0
DarkGreen 00 64 00 0 100 0
DarkOliveGreen 55 6B 2F 85 107 47
Biru 00 00 FF 0 0 255
MediumBlue 00 00 CD 0 0 205
DarkBlue 00 00 8B 0 0 139
Navy 00 00 80 0 0 128
MidnightBlue 19 19 70 25 25 112
SaddleBrown 8B 45 13 139 69 19
Sienna A0 52 2D 160 82 45
Brown A5 2A 2A 165 42 42
Maroon 80 00 00 128 0 0
DC DC
Gainsboro 220 220 220
DC
DarkSlateGray 2F 4F 4F 47 79 79
Hitam 00 00 00 000
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih).
Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi
oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta
dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi
mirip warna merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya.
Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi
dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan
sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoretis sebenarnya
putih bukanlah warna).
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna.
Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan
proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam
bentuk pigmen.
Pengelompokan[sunting | sunting sumber]
1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan
kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan
campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
2. Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan
lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik
tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup
kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian
warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru
dengan jingga.
3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran
warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah
dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
4. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran
warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman
dsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.
CMYK[sunting | sunting sumber]
Dalam industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian warna
primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang bermacam-macam.
https://www.canva.com/id_id/belajar/100-kombinasi-warna/
Pengertian Teori Warna
Teori warna atau color theory menurut Interaction Design Foundation didefinisikan sebagai
pedoman yang digunakan oleh para desainer dalam menyampaikan sebuah pesan kepada para
penggunanya melalui warna.
Secara umum, sebuah warna dapat dilihat dari persepsi yang berbeda-beda pada setiap orang.
Dimana beberapa orang ada yang menyukai warna tertentu dan juga tidak menyukai beberapa
warna.
Namun, hal yang harus disadari oleh para pemilik bisnis atau entrepreneur yaitu, sebuah warna
dapat menjadi peran penting dalam membangun sebuah merek atau brand yang mereka miliki.
Sebanyak 90% dari keputusan yang mereka ambil tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh
warna saja, dan bukan aspek lain dari produk tersebut.
Berdasarkan hal tersebut, dapat kita lihat pentingnya pemilihan desainer grafis yang mampu
memilih warna dengan baik dan pengimplementasian teori warna yang ada.
Teori Warna Menurut Para Ahli
Berbicara mengenai warna, terdapat beberapa teori warna yang wajib diketahui yang dinyatakan
oleh beberapa ahli sebagai berikut.
Warna ini sendiri terdiri dari warna merah, jingga, kuning, biru, serta ungu. Berbagai warna yang
diungkapkannya tersebut juga dapat kita lihat pada pelangi.
2. Teori Brewster
Teori warna kedua yaitu oleh Brewster yang pertama kali diungkapkan pada tahun 1831. Pada
teorinya ini, beliau menyederhanakan warna yang ada menjadi empat kelompok warna yang
terdiri dari primer, sekunder, tersier, serta warna netral.
Kelompok warna tersebut disusun dalam sebuah lingkaran warna brewster yang menjelaskan
mengenai teori komplementer, split komplementer, triad, serta tetrad.
Teori Brewster yang juga disebut sebagai lingkaran warna ini hingga sekarang juga masih
banyak digunakan, khususnya pada dunia seni rupa.
3. Teori Munsell
Teori warna ketiga yaitu oleh Munsell yang dikemukakan pada tahun 1858. Pada teorinya, beliau
menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik serta aspek psikis.
Perbedaan dari teori ini sendiri dengan kedua teori sebelumnya, Munsell menyatakan warna
pokok yang ada terdiri dari warna merah, kuning, hijau, biru serta jingga. Dan sedangkan warna
sekundernya sendiri terdiri atas warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua serta nila.
Warna menurut Design and Promote juga digunakan untuk menciptakan ide, mengekspresikan
sebuah pesan, menumbuhkan minat orang, serta membangkitkan emosi dari penggunanya.
Oleh sebab itu, teori warna menjadi penting untuk digunakan sebagai salah satu pedoman yang
harus dipegang dan diimplementasikan oleh seorang desainer.
99Designs juga mengungkapkan bahwa teori warna juga memegang peranan penting dalam
kegiatan branding, marketing, hingga penjualan dari sebuah produk.
Dengan mengetahui teori warna yang berhubungan dengan warna itu sendiri serta skema warna,
Grameds juga dapat membuat keputusan yang baik untuk membangun citra brand yang sesuai
dan juga efektif melalui desain.
1. Primer
Pertama, warna primer menurut Hubspot didefinisikan sebagai warna yang tidak dapat dibuat
dengan menggabungkan dua warna maupun lebih secara bersamaan. Dengan kata lain, warna
primer merupakan warna dasar.
Beberapa contoh dari warna primer, yaitu merah, kuning, serta biru.
2. Sekunder
Kedua, berbeda dengan warna primer, warna sekunder dapat dihasilkan menggunakan gabungan
dari dua maupun tiga warna primer yang ada di atas.
Warna oranye merupakan hasil dari gabungan antara warna merah dan kuning.
Warna ungu merupakan hasil dari gabungan antara warna merah dan biru.
Warna hijau merupakan hasil dari gabungan antara warna kuning dan biru.
3. Tersier
Ketiga, warna tersier sendiri jauh lebih rumit jika dibandingkan dengan warna primer maupun
warna sekunder. Hal tersebut dikarenakan warna tersier merupakan hasil campuran dari warna
primer serta warna sekunder.
Untuk dapat memahami warna tersier dengan baik, Grameds harus terlebih dahulu memahami
segala komponen yang ada pada warna lainnya.
Hal ini dikarenakan semua warna primer yang ada belum tentu dapat digabungkan dengan warna
sekunder, dan begitu pula sebaliknya dimana warna sekunder yang ada belum tentu bisa
digabungkan dengan warna primer.
Warna magenta merupakan hasil dari gabungan antara warna merah yang merupakan warna primer
dengan warna ungu yang merupakan warna sekunder.
1. Merah
Pertama, warna merah yang seringkali dikaitkan dengan warna api, kekerasan, peperangan, cinta,
maupun gairah.
Di dunia barat, warna merah juga memiliki asosiasi yang berbeda. Seperti halnya di Tiongkok,
dimana warna merah digambarkan sebagai warna kemakmuran serta kebahagiaan.
Selain itu, warna merah juga dapat digunakan untuk menarik keberuntungan. Seperti halnya yang
digambarkan pada budaya timur lainnya, dimana warna merah dipakai oleh pengantin wanita di
hari pernikahan mereka.
2. Kuning
Kedua, warna kuning merupakan warna yang sering dikaitkan dengan kehangatan, terang, serta
energi. Warna primer ini juga dapat dikaitkan sebagai simbol kebahagiaan serta sinar matahari.
Warna kuning juga dapat diartikan sebagai harapan. Dimana hal ini dapat kita lihat melalui
beberapa negara yang menggunakan atau menyematkan pita kuning pada orang-orang yang
berperang.
Kuning juga dapat dikaitkan dengan bahaya walaupun tidak sekuat dengan warna merah. Di
beberapa negara lainnya, warna kuning juga memiliki konotasi atau makna yang berbeda.
Seperti contohnya, pada negara Mesir, warna kuning diartikan atau memiliki makna berkabung.
Sedangkan di Jepang, warna kuning digambarkan sebagai simbol keberanian.
3. Biru
Ketiga, warna biru yang sering dikaitkan sebagai simbol kesedihan pada bahasa Inggris. Warna
primer ini juga secara luas digunakan untuk menggambarkan atau mewakili sifat ketenangan
serta tanggung jawab.
Biru sendiri juga dapat dikaitkan dengan pesan perdamaian serta memiliki konotasi spiritual serta
agama yang ada pada berbagai budaya.
Seperti halnya Virgin Mary yang pada gambarnya menggunakan sebuah jubah biru.
Pada desain sendiri, penggunaan warna biru pada umumnya bisa berdampak besar pada persepsi
atau pandangan sebuah desain. Dimana penggunaan biru muda dapat diartikan memiliki makna
santai serta menenangkan.
Sedangkan warna biru cerah memiliki arti untuk memberikan energi serta rasa menyegarkan.
Dan warna biru tua yang seringkali digunakan untuk pembuatan website maupun desain
perusahaan menggambarkan kekuatan serta keandalan.
Atribut Warna
Dengan banyaknya warna yang ada, dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang disebut sebagai
sistem warna Prang System. Hal ini juga seringkali disebut sebagai atribut warna dan
dikemukakan oleh Louis Prang pada tahun 1876 yang terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Hue
Pertama, hue yang merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari sebuah
warna, seperti contohnya adalah merah, biru, hijau, dan sebagainya.
2. Value
Kedua, value yang merupakan dimensi kedua atau digunakan untuk menjelaskan mengenai
terang atau gelapnya sebuah warna. Contohnya sendiri adalah tingkatan warna yang ada dari
putih hingga hitam.
3. Saturation or Intensity
Ketiga, saturation atau intensity yang juga sering disebut dengan chroma merupakan sebuah
dimensi yang mempunyai hubungan dengan cerah atau suramnya dari sebuah warna.
Atribut warna yang sudah dijelaskan diatas juga seringkali ditemukan pada proses pengeditan
foto dan sebagainya. Pelajari lebih dalam untuk menggunakan Adobe Photoshop CS6, Efek
Gambar Dan Foto, dan masih banyak lagi melalui buku karya Wahana Komputer dibawah ini.
Skema Warna
Selain teori warna dan juga roda warna, terdapat pula skema warna yang juga penting dalam
pengimplementasiannya ke dalam sebuah produk maupun materi pemasaran. Skema warna ini
dikembangkan oleh desainer melalui roda warna yang ada.
Berikut ini pembagian skema warna yang dilansir dalam Usability Geek yang dibedakan menjadi
beberapa kategori sebagai berikut.
1. Monokrom
Skema warna pertama yaitu monokrom, yang secara umum skema ini menggunakan variasi rona
yang sama. Skema monokrom ini sangatlah sederhana dan dapat menghasilkan tampilan yang
memberikan kesan elegan.
2. Analog
Skema warna kedua yaitu analog, yang menggunakan perpaduan antara warna primer dengan
warna sekunder. Secara umum, skema analog ini sangatlah menenangkan serta memberikan
kesan nyaman untuk digunakan.
Dalam perspektif bisnis, skema analog bukan hanya enak untuk dipandang, namun juga dapat
mengajak konsumen yang ada untuk mengambil tindakan, seperti contohnya mengajak untuk
membeli produk serta layanan yang mereka tawarkan.
3. Complementary
Skema warna ketiga yaitu complementary, yang menggunakan warna yang berlawanan yang ada
pada roda warna, seperti contohnya adalah warna merah dan warna hijau.
Pada umumnya, skema complementary ini akan memberikan kontrak yang sangat kuat sehingga
dapat dengan jelas terlihat.
4. Triadic
Skema warna keempat yaitu triadic, yang menggunakan tiga warna yang tersebar secara merata
pada seluruh roda warna. Warna yang digunakan tersebut kemungkinan bukan warna yang cerah,
namun dengan skema warna yang tepat dapat mempertahankan kontras yang tinggi.
Kelompok warna panas dimulai dari warna kuning kehijauan hingga warna merah. Sedangkan
kelompok warna dingin dimulai dari warna ungu kemerahan hingga warna hijau.
Warna panas dapat menghasilkan sensasi panas serta dekat. Sedangkan warna dingin
memberikan kesan sebaliknya yaitu, sensasi dingin serta jauh.
Sebuah karya seni dapat disebut memiliki komposisi warna harmonis jika berbagai warna yang
ada pada karya tersebut dapat menghasilkan efek hangat-sedang.
Dua warna yang berada pada posisi kontras komplementer sendiri dapat menghasilkan hubungan
kontras yang paling kuat. Seperti contohnya warna jingga dengan warna biru.
Contoh dari kontras split komplemen ini adalah warna jingga yang memiliki hubungan split
komplemen dengan warna hijau kebiruan.