Anda di halaman 1dari 3

FASE-FASE PEMELIHARAAN RUMINANSIA PERAH

A. Pedet
Pedet adalah anak sapi dari lahir hingga umur 8 bulan. Perawatan terhadap pedet yang
baru lahir dilakukan dengan membersihkan lendir pada hidung, mulut, dan lendir yang ada
diseluruh tubuhnya karena cairan yang menutupi hidung akan mengganggu pernafasan anak
sapi . Selanjutnya pedet dimasukan kedalam kandang anak yang sudah diberi alas jerami
padi/kain kering yang tidak menimbulkan becek/basah Untuk mencegah terjadinya infeksi
dilakukan pemotongan terhadap tali pusar. Tali pusar yang masih menggantung kemudian
dicelupkan pada larutan yodium tinctuur . Pencelupan tali pusar kedalam larutan yodium
dilakukan setiap hari sampai tali pusar kering. pemotongan tali pusar sepanjang 2-5 cm.

Fase pemeliharaan pedet dibedakan menjadi tiga, yakni pedet minum kolostrum
(PMK), pedet minum susu (PMS), dan pedet lepas susu (PLS). PMK berumur 0-3 hari, PMS
berumur 0-120 hari, dan PLS berumur 121-180 hari. Setiap fase pemeliharaan, pedet
ditempatkan pada kandang yang berbeda. Setelah melewati masa pedet, sapi masuk ke fase
dara yang memiliki beberapa fase juga.
Kolostrum merupakan susu pertama yang diproduksi oleh induk sekitar hari 5-7 setelah
melahirkan dan sangat penting bagi pedet karena kandungan nutrisi yang terkandung dalam
kolostrum sangat tinggi dan terdapat antibodi yang dapat mencegah timbulnya penyakit. Saat
sapi lahir hanya abomasum yang telah berfungsi, kapasitas abomasum sekitar 60 % dan
menjadi 8 % bila nantinya telah dewasa. Sebaliknya untuk rumen semula 25 % berubah
menjadi 80 % saat dewasa.
Pedet dipisahkan berdasarkan umurnya, hal ini dilakukan untuk memudahkan
pemberian susu dan pakan di tiap fase umurnya. Umur 0-3 hari pedet hanya diberi kolostrum
sebanyak 6 ltr/hari. Selanjutnya pedet dipindahkan ke kandang individu lain untuk menentukan
jumlah pemberian susu yang semakin berkurang dan pemberian konsentrat yang semakin
bertambah. Pemberian susu dan pakan untuk pedet diberikan pada pagi hari dan sore hari.
Sebelum susu diberikan, dilakukan pasteurisasi pada dengan suhu 37 oC selama 3-5 menit
guna membunuh bakteri pada susu. Pemberian susu dan pakan pada pedet.
pemberian kolostrum dilakukan sebanyak 3 liter/ekor/hari dan diberikan 2 kali sehari.
Pedet dengan umur 5-30 hari diberikan susu sebanyak 3 liter/ekor/hari, umur 31-60 hari
sebanyak 4 liter/ekor/hari, dan umur 61-90 hari sebanyak 3 liter/ekor/hari. Pada umur 60-90
hari pedet mulai diperkenalkan dengan pakan konsentrat sebanyak 0,5-1 kg/ekor/hari.
Pengenalan konsentrat pada sapi dilakukan pada saat sapi berumur 2,5-3 bulan dikarenakan
pada umur tersebut rumen dan retikulum sapi sudah berkembang dan volumenya mencapai
70%. Sebaliknya volume abomasum dan omasum menyusut mencapai 30% dari seluruh
lambung. Pemberian rumput dimulai pada umur 21-30 hari sebanyak 0,25kg/ekor/hari, umur
31-60 hari sebanyak 0,5 kg/ekor/hari, dan umur 61-90 hari sebanyak 1 kg/ekor/hari. Pemberian
rumput pada umur 1 minggu dapat merangsang perkembangan rumen yang sangat mendukung
pertumbuhan selanjutnya.
Pedoman pemberian susu peded
Umur Peded Jumlah susu / liter
Hari 1- 3 Di susukan induk
Hari ke 4 3
Hari ke 5 3,5
Hari ke 6 4
Minggu ke 2 4,5
Minggu ke 3 5
Minggu ke 4 5,5
Minggu ke 5 6
Minggu ke 6 6
Minggu ke 7 5
Minggu 8 4,5
Minggu ke 9 3,5
Minggu ke 10 3
Minggu ke 11 2,5
Minggu ke 12 2
Minggu ke 13 1
Minggu ke 14 0,5

B. Sapi Dara

Sapi dara adalah sapi pada masa antara lepas sapih sampai laktasi pertama kali yaitu
berkisar antara umur 12 minggu sampai dengan 2 tahun. Menyapih berarti menghentikan
pemberian susu pada pedet, baik susu yang berasal dari induk sendiri ataupun dari induk
lain. Tujuan penyapihan adalah untuk menghemat biaya pembesaran pedet dan meningkatkan
volume susu yang dapat dijual. Pedet sapi perah umumnya sudah mulai disapih pada
umur 3 bulan. Meski adakalanya dijumpai penyapihan yang dilakukan pada umur yang lebih
atau kurang dari 3 bulan.
Adapun ciri-ciri pedet yang siap untuk di sapih adalah sebagai berikut :
1. Sudah tidak lagi menyusu pada induknya
2. Berumur kurang lebih 3 – 4 bulan (90 -120 hari)
3. Bobot badan sudah mencapai kurang lebih 150 kg
4. Pedet dalam kondisi sehat dan sudah mengkonsumsi konsentrat formula pedet (calf
starter) sebanyak 0,5 kg/hari atau lebih.
5. Sudah mulai mengkonsumsi hijauan walaupun dalam jumlah sedikit
6. Pedet sudah mulai mengkonsumsi 1,4 sampai dengan 1,8 kg hijauan setiap harinya
7. Kandangnya sudah dipisah dari induknya

Heifers atau sapi perah betina merupakan sapi perah betina yang merupakan calon induk sudah
dewasa kelamin (berumur 6-8 bulan) sampai beranak pertama kali. Mengingat tujuan utamanya
sebagai calon induk maka perlu sekali diperhatikan kriteria-kriteria sebagai calon induk, antara
lain :
1. Berasal dari turunan yang mempunyai produksi susu yang tinggi
2. Menunjukan pretumbuhan yang baik dan normal
3. Bebas dari cacat tubuh dan penyakit
Tujuan Pembesaran Sapi Perah Dara
1. Pengganti Induk
2. Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha dengan cara menambah populasi induk dapat dilakukan dengan
2 cara, yaitu: Membesarkan sapi perah dara yang berasal dari turunan sapi perah sendiri
(self replacement) dan Membeli dari luar (new comer replacement)

Pakan sapi terdiri dari hijauan sebanyak 60% (Hijauan yang berupa jerami padi, pucuk daun
tebu, lamtoro, rumput gajah, rumput benggala atau rumput raja, daun jagung, daun ubi dan
daun kacang-kacangan) dan konsentrat (40%). Umumnya pakan diberikan dua kali per hari
pada pagi dan sore hari. Pemberian pakan pada sapi perah dapat dilakukan dengan tiga cara,
yaitu system penggembalaan, system perkandangan atau intensif dan system kombinasi
keduanya. Pakan berupa rumput bagi sapi dewasa umumnya diberikan sebanyak 10% dari
bobot badan (BB) dan pakan tambahan sebanyak 1-2% dari BB. Sapi yang sedang menyusui
(laktasi) memerlukan makanan tambahan sebesar 25% hijauan dan konsentrat dalam
ransumnya. Hijauan yang berupa rumput segar sebaiknya ditambah dengan jenis kacang-
kacangan (legum).

Anda mungkin juga menyukai