Anda di halaman 1dari 31

MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR

No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


0 1/1

SATPEL PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan tangan dilakukan
setiap kali akan melakukan prosedur / tindakan maupun setelah
PENGERTIAN melakukan prosedur / tindakan tertentu, misalnya setelah buang air,
sebelum makan, sebelum masuk tempat tertentu dan setiap saat bila
tangan terkontaminasi.
1. Melindungi Dokter / Perawat
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya infeksi silang
3. Mencegah terjadinya penyebaran mikroorganisme antar klien
1. Bila jelas terlihat kotor dan terkontaminasi oleh bahan yang
mengandung protein, tangan harus dicuci dengan sabun dan
air mengalir
2. Bila tangan TIDAK terlihat jelas kotor dan
RUANG LINGKUP terkontaminasi,dapat digunakan antiseptic berbasis alcohol
untuk dekontaminasi tangan rutin
3. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan
4. Mencuci tangan dilakukan segera,sebelum,diantara dan setelah
tindakan
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1 Persiapan alat
1.1.1 Tempat cuci tangan yang mudah dijangkau
1.1.2 Air mengalir
1.1.3 Sabun anti mikroba
1.1.4 Tissue/lap bersih
2. PELAKSANAAN
2.1 Gunakan bak dengan air mengalir,sabun biasa atau
antimikroba,handuk pengering atau tissue
2.2 Buka arloji,cincin,gelang dan lengan baju jika panjang
2.3 Perhatikan kuku agar tetap pendek
2.4 Berdiri didepan bak tempat kran air,jaga tangan dan
seragam tidak menempel ke bak
2.5 Alirkan air,atur aliran dan hindari percikan air kebaju
2.6 Lakukan cuci tangan dengan 7 langkah
2.6.1 Basahi tangan dan lengan bawah dibawah air
mengalir dengan posisi lebih rendah dari
siku,gunakan sabun sedikit(2-4 ml)
2.6.2 Gosokan kedua telapak tangan satu dengan yang
lain dengan merata
2.6.3 Gosok telapak tangan kiri diatas punggung tangan
kanan dan sebaliknya
2.6.4 Gosok kedua telapak tangan dengan jari tangan
terbuka disalah satu telapak tangan dan pada sela-
sela jari tangan tang terbuka memasukan jari
tangan ketelapak tangan lainnya
2.6.5 Letakan jari tangan yang paling ujung ketelapak
tangan lainnyadengan jari agak ditekuk
2.6.6 Gosokan ibu jari kanan secara melingkar didalam
telapak tangan kiri yang berada dalam posisi
mengeoal dan sebaliknya
2.6.7 Gosokan ibu jari tangan kiri secara melingkar,lalu
kedepan dan kebelakang pada telapak tangan
kanan dan sebaliknya
2.7 Bilas tangan dengan air mengalir,tetap lebih rendah dari
siku,jangan menyentuh bak cuci tangan
2.8 Keringkan tangan dari jari ke pergelangan lalu lengan
bawah
2.9 Keringkan dengan handuk kertas/tissue lsngsung
dibuang,bila menggunakan lap kain jaga betul kering dasn
bersih
2.10 Matikan air tanpa menyentuh keran

3. EVALUASI
3.1 Observasi apakan tangan sudah bersih dan tidak ada luka
akibat cuci tangan

UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT


MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Mencuci tangan dengan menggunakan antiseptic berbasis alcohol
PENGERTIAN adalah untuk membersihkan kulit tangan yang bersih dari
kotoraan,dilakukan sebelum dan setelah melakukan tindakan
1.Melindungi petugas
TUJUAN 2.Mencegah terjadinya infeksi silang
3.Mencegah terjadinya penyebaran mikroorganisme antar klien
Surat keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN
GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan mencuci tangan dengan antiseptic
berbasis alcohol
1. PERSIAPAN
1.1 Persiapan alat
Antiseptic berbasis alcohol.
2 PELAKSANAAN
2.1 Tuangkan 3-5 cc antiseptic berbasis alcohol kedalam tangan
(ke seluruh permukaan tangan)
2.2 Gosokan kedua telapak tangan satu dengan yang lain dengan
merata
2.3 Gosok telapak tangan kiri diatas punggung tangan kanan dan
sebaliknya
2.4 Gosok kedua telapak tangan dengan jari tangan terbuka
PROSEDUR disalah satu telapak tangan dan pada sela-sela jari tangan yang
terbuka memasukan jari tangan ketelapak tangan lainnya
2.5 Letakan jari tangan yang paling ujung ketelapak tangan lainnya
dengan jari agak ditekuk
2.6 Gosokan ibu jari kanan secara melingkar didalam telapak
tangan kiri yang berada dalam posisi mengepal dan sebaliknya
2.7 Gosokan ibu jari tangan kiri secara melingkar,lalu kedepan dan
kebelakang pada telapak tangan kanan dan sebaliknya

3.EVALUASI
3.2 Observasi apakah tangan sudah bersih dan tidak ada luka akibat
cuci tangan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT
MEMAKAI MASKER PENUTUP MULUT DAN HIDUNG
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA
GARUT
Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Adalah menggunakan alat pelindung mulut dan hidung yang
dianjurkan bagi petugas kesehatan yang melakukan prosedur tertentu
yang memungkinkan terjadinya droplet klien kepada petugas atau
PENGERTIAN sebaliknya,dilakukan di semua unit yang memungkinkan terjadinya
droplet klien kepada petugas atau sebaliknya

TUJUAN Mencegah transmisi pathogen melalui saluran pernafasan


Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN
GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan memakai masker penutup mulut dan
hidung
1.PERSEDIAAN
1.1 Persediaan alat
Masker
2.PELAKSANAAN
2.1 Cuci tangan
2.2 Ambil masker dan pasangkan masker menutupi mulut dan
PROSEDUR hidung,kencangkan tali bagian atas dipuncak kepala dan tali bagian
bawah dibagian bawah kepala.Atur sesuai keutuhan
2.3 Setelah tindakan selasai masker dibuang pada tempatnya
3.EVALUASI
3.1 Apakah masker sudah terpasang dengan baik dan benar

UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT


MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Suatu kegiatan mengukur tekanan darah melaluidinding arteri pasien
dengan kriteria normal,dilakukan oleh perawat dan dilakukan pada
PENGERTIAN
klien yang memerlukan observasi tanda-tanda vital tekanan darah
untuk mengetahui keadaan umum
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tindakan
TUJUAN keperawatan mengukur tekanan darah untuk memperlancar
tindakan dan pelayanan keperawatan
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan keperawatan mengukur tekanan darah
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat
1.1.1 Stetoscope
1.1.2 Spignomanometer dengan manometer air
raksa/aneroid
1.1.3 Manset sesuai dengan besarnya lengan
1.1.4 Catatan kererawatan
1.2 Persiapan
1.2.1. Memberitahukan klien tentang prosedur yang akan
dilakukan
1.2.2. Mengatur posisi klien ,disesuaikan dengan tempat
pengukuran
1.2.3. Memilih tempat dan manset yang tepat
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan
2.2. Mengucapkan basmallah
2.3. Memposisikan lengan sejajar jantung
2.4. Membuka pakaian dari lengan
2.5. Metode auskultasi
2.5.1. Memasang manset diatas lengan,posisi manometer setinggi
mata
2.5.2. Meraba arteri brakialis,memompa manset sampai 30mmhg
diatas dimana denyutan menghilang
2.5.3. Mengempiskan manset,tunggu selama 30 detik
2.5.4. Memakai earpieces dan meletakkan diafragma stetoskop diatas
arteri
2.5.5. Memompa manset sampai 30mmhg diatas sistolik
2.5.6. Mengempiskan manset dengan kecepatan 2-3mmHg/detik
2.5.7. Mengempiskan manset dengan cepsat setelah mendapatkan
pengukuran
2.6 . Metode Palpasi
2.6.1. Memasang manset
2.6.2. Meraba arteri brakialis/radialis,memompa manset sampai
30mmhg/detik
2.6.3. Mengempiskan manset dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
2.6.4. Mengempiskan manset dengan cepat setelah mendapatkan
hasil pengukuran
2.7. Mengucapkan hamdallah
2.8. Membereskan alat-alat
2.9. Mencuci tangan
3. EVALUASI
3.1. Kaji respon klien setelah dilakukan tindakan
4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan tindakan dan hasil pengukuran dalam catatan
keperawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT
MENGUKUR SUHU TUBUH
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Suatu kegiatan mengukur suhu tubuh pasien dengan menggunakan
PENGERTIAN
thermometer pada daerah axilla,dilakukan oleh perawat
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
TUJUAN tindakan keperawatan mengukur suhu badan pasien pada daerah
axilla
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan keperawatan mengukur suhu tubuh

PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat dan bahan
1.1.1. Thermometer axilla (air raksa atau elektrik)
1.1.2. Kassa alcohol
1.1.3. Bengkok
1.1.4. Tissue 2 lembar atau washlap
1.1.5. Tiga buah botol,masing-masing berisi larutan
sabun,larutan desinfektan,larutan air biasa (untuk
thermometer air raksa)
1.1.6. Jam tangan yang mempunyai jarum petunjuk
detik
1.1.7. Catatan suhu nadi

1.2. Persiapan
1.2.1. Menginformasikan kepada pasien atau keluarga
tentang tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
1.2.2. Mengatur posisi
2. PELAKSANAAN
2.1 Perawat cuci tangan
2.2 Mengucapkan basmallah
2.3 Menyiapkan thermometer dan memperhatikan
kesiapannya
2.4 Mengeringkan ketiak dengan tissue atau washlap
2.4.1. Untuk thermometer elektrik
2.4.1.1. Pastikan thermometer elektrik dapat berfungsi
dengan baik
2.4.1.2. Tekan “ON” thermometer menunjukan angka tanda
“L0°C”
2.4.1.3. Memasangkan reservoir thermometer,jepitkan
ditengah ketiak,lengan dilipat sampai tanda alarm berbunyi
2.4.1.4. Mengangkat thermometer,menbaca dan mencatat
hasinya
2.4.1.5. Tekan “ON/OFF” untuk mematikan thermometer
2.2.1.6. Bersuhkan dengan kapas alcohol
2.4.2. Untuk thermometer air raksa
2.4.2.1. Pastikn suhu thermometer dibawah 35,6°C
2.4.2.2. Memasang reservoir thermometer,jepitkan ditengan
ketiak,lengan dilipat selama 5 menit
2.4.2.3. Mengangkat thermometer,membaca dan mencatat
hasilnya
2.4.2.4. Masukkan thermometer kedalam botol berisi cairan
sabun 1 menit,kemudian masukan ke dalam cairan
desinfektan (klorin 0,5%) selama 1 menit,selanjutnya
bersihkan dengan air bersih,keringka dengan tissue
2.4.2.5. Thermometer air raksa diturunkan kembali sampai
dibawah 35,6°C
2.4.2.6. Mengucapkan hamdallah
2.4.2.7. Pasien dirapihkan kembali
2.4.2.8. Membersihkan alat
2.4.2.9. Perawat mencuci tangan

3. EVALUASI
3.1. Kaji respon klien setelah dilakukan tindakan,adanya
demam,pemberian obat-obatan

4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan hasil pengukuran oada rekam medik
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT
MENGHITUNG JUMLAH INTAKE-OUTPUT
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Suatu kegiatan menghitung cairan masuk (intake) dan jumlah cairan
PENGERTIAN
keluar (output) serta jumlah keseimbangannya dalam 24 jam
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mengobservasi intake-
TUJUAN output klien untuk mengetahui keseimbangan cairan dan elektronik
pasien per 24 jam perawatan
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan mengganti cairan infus
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan Alat
1.1.1. Formulir Observasi
1.1.2. Ballpoint
1.1.3. Sarung tangan non steril
1.1.4. Gelas ukur
1.1.5. Bahan yang akan diukur
1.2. Persiapan klien
1.2.1. Beritahu klien tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. PELAKSANAAN
2.1. Membawa alat-alat kedekat klien
2.2. Perawat cuci tangan
2.3. Memasang sarung tangan
2.4. Menghitung cairan yang masuk baik oral maupun
parenteral(makan,minum,cairan infus)
2.5. Mengukur cairan yang
keluar(urine,feces,drain,WSD,muntah,IWL)
2.6. Dilakukan penghitungan balance cairan,yaitu intake-
output=balance
2.7. Memberitahu pasien tindakan telah selesai
2.8. Membereskan alat dan mengembalikan ketempatnya
semula
2.9. Perawat cuci tangan
3. EVALUASI
Evaluasi status cairan dan elektrolit klien serta respon klien
4. DOKUMENTASI
Mencatat hasil tindakan dalam format observasi serta klien
pada dokumen perawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT

MEMBERIKAN OBAT ORAL


No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Suatu kegiatan menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien
PENGERTIAN melalui mulut dan selanjutnya ditelan,dalam bentuk obat
cair,tablet,puyer,capsul,dan kaplet
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan keperawatan
TUJUAN dalam memberikan obat oral,untuk memperlancar tindakan dalam
pelayanan keperawatan
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan keperawatan memberikan obat oral
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat
1.1.1. Meja atau baki
1.1.2. Obat-obat yang akan diberikan dalam tempatnya
1.1.3. Amalgam + martil (jika pasien ada kesulitan
menelan,hancurkan obat dan tambahkan sedikit
air)
1.1.4. Lap kerja atau tissue bila mungkin disediakan
1.1.5. Air minum dalam tempatnya,Bengkok
1.1.6. Kartu obat / Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
mencantumkan secara lengkap.nama
pasien,nomor tempat tidur,jenis dan nama
obat,dosis obat,jadwal pemberian obat
1.2. Persiapan pasien
1.2.1. Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
1.2.2. Kaji kemampuan klien dalam menelan obat
1.3. Persiapan Lingkungan
1.3.1. Siapkan lingkungan sekitar agar privasi pasien
terjaga
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawt cuci tangan
2.2. Memberikan salam dan senyum
2.3. Tanyakan nama klien
2.4. Baca etiket obat untuk mencegah kekeliruan (nama
obat,dosis,dan ryte pemberian)
2.5. Perawat membaca basmallah
2.6. Atur posisi pasien
2.7. Dekatkan obat dengan klien ,diberikan langsung kepada
klien dan tunggu sampai obat ditelan habis,bila perlu
bantu pasien
2.8. Perhatikan reaksi pasien
2.9. Perawat menbaca hamdallah,memberikan salam dan
tersenyum
2.10. Alat-alat dirapikan dan dibereskan ketempat semula
2.11. Perawat cuci tangan
3. EVALUASI
3.1. Catat respon klien setelah diberikan therapy
3.2. Laporkan segera pada penanggung jawab ruangan /
dokter yang merawat jika terdapat reaksi/efek samping
4. DOKUMENTASI
4.1. Dokumentasikan kegiatan dalam catatan asuhan
keperawatan dan kartu obat

UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT


MEMBERIKAN OBAT MELALUI NEBULIZER
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Suatu kegiatan memasukan obat – obatan inhaler kedalam saluran
pernafasan dengan alat nebulaizer, diberikan pada pasien yang
PENGERTIAN mendapat program pengobatan melalui saluran pernafasan, yang
mengalami, batuk dengan secret yang kental, penyempitan daerah
bronchus.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah tindakan keperawatan
TUJUAN dalam memberikan obat – obat dengan alat nebulaizer, untuk
memperlancar tindakan dalam pelayanan keperawatan.
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN
GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan peleyanan tindakan keperawatan memberikan obat
melalui nebulaizer.
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan alat
1.1.1. Meja atau Baki
1.1.2. Alat nebulaizer lengkap, siap pakai
1.1.3. Obat – obat inhaleryang akan diberikan dalam
tempatnya
1.1.4. NaCl 0,9 %
1.1.5. Sputum pot yang berisi cairan desinfektan
1.1.6. Bak spuit berisi ; kassa / tissue
1.1.7. Kabel terminal listrik (jika diperlukan)
1.1.8. Alas kerja
1.1.9. Bengkok
1.1.10. Kartu obat / Rencana Kegiatan Harian (RKH) yang
mencantumkan secara lengkap ; nama pasien,
nomor tempat tidur, jenis dan nama obat, dosis
obat, jadwal pemberian obat
1.2. Persiapan
Klien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan

1.3. Persiapan Lingkungan


Siapkan lingkungan agar privasi pasien terjaga

2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat cuci tangan
2.2. Memberikan Salam dan tersenyum
2.3. Tanyakan nama pasien
2.4. Baca etiket obat untuk mencegah kekeliruan (nama
obat,
dosis dan rute pemberian)
2.5. Dekatkan alat – alat
2.6. Perawat membaca basmalah
2.7. Isi mangkok dalam alat nebulaizer dengan NaCl 0,9 %
dan
dan obat sesuai program therapy
2.8. Sambungkan alat nebulaizer ke pusat listrik
2.9. Atur posisi pasien sesuai kebutuhan
2.10. Pasang alat kerja
2.11. Hidupkan mesin,atur waktu pemakaian,tekanan
uap,dan volumenya (disesuaikan dengan jenis mesin)
2.12. Pasang masker / mouth pace pada pasien tunggu
sampai selesai
2.13. Buka masker / mouth pace,keringkan area wajah
pasien dengan kassa/tissue (jika basah oleh uap)
2.14. Bantu klien mengeluarkan soutum dengan teknik
batuk efektif
2.15. Kaji reaksi klien
2.16. Perawat menbaca hamdallah,memberikan salam dan
tersenyum
2.17. Alat-alat dirapikan dan dibereskan ketempat
semula,bersihkan alat nebulaizer,rendam masker/,outh
pace dengan cairan desinfektan

3. EVALUASI
3.1. Catat respon klien setelah dilakukan tindakan
3.2. Laporkan segera pada penanggung jawab ruangan /
dokter yang merawat jika terdapat reaksi / efek samping

4. DOKUMENTASI
Dokumentasikan kegiatan dalam catatan asuhan keperawatan
dan kartu obat

UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT


PENGIRIMAN RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Pengiriman rujukan merupakan klien dirawat di SATUAN
PELAYANAN PSA GARUT atas pertimbangan dokter atau perawat
PENGERTIAN
yang memerlukan pelayanan di rumah sakit baik untuk diagnostik
penunjang atau therapy.
Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah
TUJUAN
sakit tujuan dengan cepat dana man.
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan pengiriman rujukan.
PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Peralatan
a. Mobil ambulance
b. Emergency kit
2. Persiapan Klien
Klien di siapkan untuk di rujuk ke rumah sakit dalam
kondisi yang memungkinkan
B. PELAKSANAAN
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas (dokter/ perawat) di perawatan khusus SATUAN
PELAYANAN PSA GARUT menyatakan pasien perlu di
rujuk
3. Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada
kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT untuk di rujuk
4. Kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT menyetujui
bahwa klien akan di rujuk
5. Petugas membuat surat rujukan
6. Petugas mempersiapkan kesiapan klien dan petugas yang
lain segera menghubungi sopir ambulance
7. Sopir menyiapkan ambulance (jika sudah siap sopir
segera menghubungi petugas bahwa ambulance sudah
siap)
8. Petugas (dokter / perawat) mendampingi dan
mengantarkan klien ke tempat tujuan dengan ambulance
9. Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke SATUAN
PELAYANAN PSA GARUT, petugas menulis laporan pada
buku kegiatan
10. Petugas mencuci tangan

1. Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT


UNIT TERKAIT
2. Rumah sakit yang di tuju

MENGGANTI CAIRAN INFUS


No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Mengganti cairan infus sebelum habis sesuai program dilakukan
PENGERTIAN
dengan memperhatikan universal precaution
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah mengganti cairan infus
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan mengganti cairan infusan
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1.1. Baki Tindakan
1.1.2. Cairan Infus
1.1.3. Spidol
1.1.4. Jam tangan yang ada detiknya

2. PELAKSANAAN
2.1. Membaca kembali program pengobatan
2.2. Membawa alat – alat kedekat klien
2.3. Perawat cuci tangan
2.4. Siapkan cairan infus baru, bila botol plastik : buka penutup
botol dan jaga jangan menyentuh area penusukan
2.5. Atur pengatur tetesan infus jika perlu diklem dahulu
2.6. Ganti cairan lama dari selang infus, dengan cepat tusukan
selang infus kedalam botol baru pertahankan kesterilan
2.7. Gantungkan botol infus yang baru, pastikan tidak ada
udara dalam selang infus
2.8. Klem dibuka tetesan infus diatur kembali
2.9. Cairan infus diberi label (ex : labu 1, labu 2,), serta berapa
tetes/menit
2.10. Membereskan alat dan mengembalikan ketempat semula
2.11. Perawat cuci tangan
3. EVALUASI
Perhatikan kelancaran infus dan respon klien
4. DOKUMENTASI
Mencatat hasil tindakan (waktu mengganti cairan infus, jenis
cairan infus yang diganti dan jumlah tetesan) serta respon
klien pada dokumen perawatan

UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT

PERAWATAN KLIEN YANG TERPASANG INFUS


No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Melakukan perawatan infus setiap hari pada klien yang terpasang
infus melalui penggantian balutan infus sebagai upaya pencegahan
PENGERTIAN terhadap kontaminasi atau infeksi pada area penusukan vena, dan
pemakaian infus set cairannya, dilakukan oleh perawat dengan
memperhatikan universal precaution.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah perawatan infus pada
klien yang terpasang infus untuk :
1. Mengidentifikasi alat dan cairan yang digunakan
2. Mengidentifikasi adanya tanda – tanda radang, bekuan darah,
perdarahan, perforasi pada area penusukan
TUJUAN 3. Mengidentifikasi kecepatan tetesan sesuai kebutuhan
4. Mengidentifikasi program pemberian cairan
5. Mengidentifikasi seluruh sistem untuk mengenali adanya
masalah
6. Mengidentifikasi pasien dan instruksi penghentian infus
dengan seksama
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan perawatan klien yang terpasang infus.
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan Alat
1.1.1. Baki berisi / kit balutan
1.1.2. Bak spuit steril
1.1.3. Perlak pengalas
1.1.4. Sarung tangan steril
1.1.5. Kasa infus steril
1.1.6. Kapas alkohol
1.1.7. Plester non alergis
1.1.8. Gunting perban
1.1.9. Bengkok
1.1.10. Spalk / restrain bagi anak bila perlu
1.1.11. Zalf anti mikroba / zalf betadhin
1.2. Persiapan Klien
1.2.1. Beritahu klien tentang tindakan yang akan
dilakukan
1.2.2. Atur posisi klien

2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan
2.2. Peralatan didekatkan dengan mempertahankan kesterilan
2.3. Cek tanggal penggunaan infus set dan penggunaan IV Cath
2.4. Pasang sarung tangan steril
2.5. Balutan lama dibuka
2.6. Membersihkan area penusukan vena secara steril dengan
larutan antiseptik dan pertahankan fiksasi agar tetap
adekuat
2.7. Meletakan kasa dibawah kanul
2.8. Mengolesi tempat penusukan dengan zalf anti mikroba
2.9. Menutup tempat penusukan dengan kasa steril dan
memasang fiksasi dengan plester
2.9.1. Kalibrasi kecepatan tetesan infus sesuai
kebutuhan
2.9.2. Berikan / tuliskan tanda penggunaan pada botol
cairan yang ke berapa, tetesan dan tanggal diganti
2.9.3. Perhatikan respon klien selama tindakan
2.9.4. Klien dirapihkan
2.9.5. Alat dirapihkan dan dibereskan
2.9.6. Perawat cuci tangan

3. EVALUASI
Evaluasi respon Klien terhadap tindakan yang dilakukan
4. DOKUMENTASI
4.1. Mencatat semua tindakan yang dilakukan, keadaan
tempat penusukan, kecepatan tetesan infus dan respon
klien selama penggantian balutan infus pada catatan
perawatan
4.2. Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, di tandatangani
disertai nama jelas

UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT


MELEPAS CAIRAN INFUS (UP INFUS)
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Melepaskan/mencabut IV Catheter dan infus dari vena dengan
PENGERTIAN menggunakan kapas alcohol dan harus memperhatikan universal
precaution
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah melepas cairan infus
TUJUAN
untuk menghentikan program therapy cairan sesuai program
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan melepas cairan infus
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Persiapan Alat
1.1.1. Sarung tangan
1.1.2. Bak steril berisi kasa steril
1.1.3. Kapas alkohol dalam tempatnya
1.1.4. Wash Bensin (jika diperlukan)
1.1.5. Plester dan Gunting
1.1.6. Bengkok
1.1.7. Pengalas
1.2. Persiapan klien
Beritahu klien tentang tindakan yang akan dilakukan
2. PELAKSANAAN
2.1. Membaca kembali program pengobatan
2.2. Membawa alat – alat kedekat pasien
2.3. Perawat cuci tangan
2.4. Menggunakan sarung tangan
2.5. Mengucapkan basmallah
2.6. Pasang pengalas dibawah area tusukan IV catheter
2.7. Letakan bengkok di dekat klien
2.8. Klem tetesan infus
2.9. Buka plester pelan – pelan dengan menggunakan wash
bensin, dan tangan yang lain memegang hubungan IV
catheter
2.10. Lepaskan IV catheter keluar dari vena dan lakukan
penekanan dengan kapas alkohol 1 – 2 menit (tunggu
sampai darah tidak keluar lagi)
2.11. Buang kapas alkohol kedalam bengkok
2.12. Beri kasa bethadine di daerah bekas pemasangan
infus, lalu plester
2.13. Membuang bekas pemasangan infus kedalam bengkok
2.14. Mengucapkan hamdallah
2.15. Membereskan alat dan mengembalikan ketempatnya
semula
2.16. Perawat cuci tangan
3. EVALUASI
Evaluasi kondisi klien pasca pemberian infus, catat respon
klien
4. DOKUMENTASI
Mencatat hasil tindakan (waktu pelepasan infus) pada
dokumen perawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT
TINDAKAN DAN PEMERIKSAAN HECTING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
0 1/2

SATPEL PSA GARUT


Tanggal Terbit : Di tetapkan oleh :
2 Januari 2020 Koordinator

PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Suatu kegiatan menyiapkan/melakukan hecting/jahitan pada luka
PENGERTIAN yang sesuai dengan program therapy. Dilakukan pada klien yang
mengalami luka terbuka.
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah dalam
TUJUAN menyiapkan/melaksanakan tindakan hecting pada luka, mencegah
terjadinya infeksi.
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan hecting
PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Peralatan Steril
a. Pincent anatomis
b. Pincent chirurgis
c. Barang dan jarum sesuai kebutuhan
d. Kassa steril
e. Kapas lidi steril
f. Koam kecil berisi bethadine dan nael
g. Gunting jaringan (gunting tajam – tajam)
h. Needle holder
i. Spuit
j. Duk bolong
k. Obat anatesi (pehacain/lidocain)
l. Sarung tangan (handscoon)
2. Peralatan tidak steril
a. Bengkok
b. Gunting verban
c. Plester
d. Perlak dan alas perlak
3. Persiapan klien
Klien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
B. PELAKSANAAN
1. Petugas mencuci tangan
2. Posisi klien diatur sesuai lokasi luka yang di butuhkan
hecting
3. Pasang perlak dan alas perlak dibagian bawah luka bila
mungkin
4. Petugas memakai sarung tangan
5. Luka dibersihkan dengan menggunakan pinset dan kassa
desinfeksi dari arah dalam ke arah luar di ulang sampai
bersih
6. Kassa kotor dibuang pada tempatnya
7. Pinset yang sudah tidak steril diletakan di bengkok
8. Pasang dok bolong
9. Petugas melakukan anatesi local sesuai kebutuhan
10. Hecting luka dengan jarum dan benang sesuai ukuran/
kebutuhan
11. Desinfektin luka jahitan
12. Luka yang telah dijahit, tutup dengan kassa steril dan
plester
13. Sesudah selesai, klien dan alat – alat dirapihkan
14. Catat tindakan yang telah dilakukan dan lihat respon
pasien pada status rawat jalan
15. Petugas mencuci tangan

UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT


TINDAKAN DAN PEMERIKSAAN ANGKA JAHITAN/UP HECTING
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Tanggal Terbit : Di tetapkan oleh :
2 Januari 2020 Koordinator

PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Suatu kegiatan mengangkat/membuka jahitan pada luka yang dijahit
dengan bahan yang tidak dapat diserap sesuai dengan program
PENGERTIAN
therapy. Dilakukan pada klien dengan luka, luka pasca bedah yang
sudah sembuh dan luka infeksi oleh jahitan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk mencegah
TUJUAN
terjadinya infeksi dari benang, dan mencegah tertinggalnya benang
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan Angkat Jahitan
PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Peralatan steril
a. Pincent anatomis
b. Pincent chirurgis
c. Gunting up hecting
d. Kassa
e. Koam kecil
f. Obat desinfektan (bethadine, NaCl)
2. Peralatan tidak steril
a. Plester
b. Nierbeken
c. Gunting verban
3. Persiapan klien
Klien diberi penjelasan tentang tindakan apa yang aka
dilakukan
B. PELAKSANAAN
1. Petugas (dokter/perawat) mencuci tangan
2. Posisi klien diatur sesuai lokasi luka dan kebutuhan
3. Balutan yang lama dibuka dan dibuang ketempatnya
4. Luka dibersihkan dengan memakai pincent dan kassa
desinfektan dari arah luar kea rah dalam
5. Kassa kotor dibuang ketempatnya
6. Simpul jahitan ditarik sedikit demi sedikit ke arah atas
memakai pincent dengan hati – hati sehingga benang
dalam kulit kelihatan, digunting pada ujung simpul dalam,
Tarik perlahan kemudian dibuang ke kassa yang telah
disediakan
7. Luka diberi/olesi dengan menggunakan bethadine
8. Ditutup dengan menggunakan kassa steril yang kering,
lalu plester dengan rapi
9. Sesudah selesai klien dan alat – alat dirapihkan kembali
10. Perawat mencuci tangan

C. PERHATIAN
Klien diberitahu tindakan yang seharusnya dilakukan
dirumah
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT
PENGIRIMAN RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Pengiriman rujukan merupakan klien dirawat diSATUAN
PELAYANAN PSA GARUT atas pertimbangan Dokter atau Perawat
PENGERTIAN
yang memerlukan pelayanan di Rumah Sakit baik untuk diagnostic
penunjang atau therapy
Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah
TUJUAN
sakit tujuan dengan cepat dan aman
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan pengiriman rujukan
PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Peralatan
a. Mobil Ambulan
b. Emergency kit
2. Persiapan Klien
Klien disiapkan untuk di rujuk kerumah sakit dalam
kondisi yang memungkinkan
B. PELAKSANAAN
1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas (Dokter / Perawat) di perawatan khusus SATUAN
PELAYANAN PSA GARUT menyatakan pasien perlu
dirujuk
3. Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada
Kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT untuk dirujuk
4. Kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT menyetujui
bahwa Klien akan dirujuk
5. Petugas membuat surat rujukan
6. Petugas mempeersiapkan kesiapan Klien dan petugas
yang lain segera menghubungi sopir ambulan
7. Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas bahwa ambulan sudah siap)
8. Petugas (Dokter/Perawat) mendampingi dan
mengantarkan Klien ke tempat tujuan dengan
menggunakan ambulan
9. Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke SATUAN
PELAYANAN PSA GARUT, petugas menulis laporan pada
buku kegiatan
10. Petugas mencuci tangan
1. Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT
UNIT TERKAIT
2. Rumah Sakit yangn dituju

MENGGANTI CAIRAN INFUS


No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Mengganti cairan infus sebelum habis sesuai program dilakukan
PENGERTIAN
dengan memperhatikan universal precaution
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah mengganti cairan infus
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan mengganti cairan infus
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1 Persiapan Alat
1.1.1 Baki tindakan
1.1.2 Cairan infus
1.1.3 Spidol
1.1.4 Jam tangan yang ada jarum detiknya
1.2 Persiapan Klien
1.2.1 Beritahu klien tentang tindakan yang akan
dilakukan

2. PELAKSANAAN
2.1 MEmbaca kembali program pengobatan
2.2 Membawa alat-alat ke dekat klien
2.3 Perawat Mencuci tangan
2.4 Siapkan cairan infus baru, bila botol plastic : buka
penutup botol dan jaga jangan menyentuh area
penusukan
2.5 Atur pengaturan tetesan infusan jika perlu dklem terlebih
dahulu
2.6 Ganti cairan lama dari selang infusan, dengan cepat
tusukan selang infus kedalam botol baru, pertahankan
kesterilan
2.7 Gantungkan botol infus yang baru, pastikan tidak ada
udara didalam selang infus
2.8 Klem dibuka tetesan infus diatur kembali
2.9 Cairan infus diberi label, serta berapa tetes/menit
2.10 Membereskan alat dan mengembalikannya ketempat
semula
2.11 Perawat mencuci tangan

3. EVALUASI
Perhatikan kelancaran cairan infus dan respon klien

4. DOKUMENTASI
Mencatat hasil tindakan (waktu mengganti cairan infus, jenis
cairan infus yang diganti dan jumlah tetesan) serta respon
klien pada dokumen perawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT
PERAWATAN KLIEN YANG TERPASANG INFUS
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Melakukan perawatan infus setiap hari pada klien yang terpasang
infus melalui penggantian balutan infus sebagai upaya pencegahan
PENGERTIAN terhadap kontaminasi atau infeksi pada area penusukan vena, dan
pemakaian infus set cairannya, dilakukan oleh perawat dengan
memperhatikan universal precaution
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah perawatan infus pada
klien yang terpasang infus untuk :
1. Mengidentifikasi alat dan cairan yang digunakan
2. Mengidentifikasi adanya tanda-tanda radang, bekuan darah,
perdarahan, perforasi pada daerah penusukan
TUJUAN 3. Mengidentifikasi kecepatan tetesan sesuai kebutuhan
4. Mengidentifikasi program pemberian cairan
5. Mengidentifikasi seluruh system untuk mengenali adanya
masalah
6. Mengidentifikasi pasien dan instruksi penghentian infus
dengan seksama
KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan perawatan klien yang terpasang infus
1. PERSIAPAN
1.1 Persiapan Alat
1.1.1 Baki berisi / kit balutan
1.1.2 Bak spuit steril
1.1.3 Perlak pengalas
1.1.4 Sarung tangan steril
1.1.5 Kassa infus steril
1.1.6 Kapas alcohol
1.1.7 Plester non alergis
1.1.8 Gunting verban
1.1.9 Bengkok
1.1.10 Spalk / restrain bagi klien bila perlu
1.1.11 Zalf anti mikroba / zalf betadin
1.2 Persiapan Klien
1.2.1 Beritahu klien tentang tindakan yang akan
dilakukan
1.2.2 Atur posisi klien

2. PELAKSANAAN
2.1 Perawat mencuci tangan
2.2 Peralatan didekatkan dengan mempertahankan kesterilan
2.3 Cek tanggal penggunaan infus set dan penggunaan IV cath
2.4 Pasang sarung tangan steril
2.5 Balutan lama dibuka
2.6 Membersihkan area penusukan vena secara steril dengan
PROSEDUR larutan antiseptic dan pertahankan fiksasi agar tetap
adekuat
2.7 Meletakkan kassa dibawah kanul
2.8 Mengolesi tempat penusukan dengan zalp anti mikroba
2.9 Menutup tempat penusukan dengan kassa steril dan
memasang fiksasi dengan plester
2.9.1 Kalibrasi kecepatan tetesan infus sesuai
kebutuhan
2.9.2 Berikan / tuliskan tanda penggunaan pada botol
cairan yang keberapa, tetesan dan tanggal diganti
2.9.3 Perhatikan respon klien selama tindakan
2.9.4 Klien dirapihkan
2.9.5 Alat dirapihkan dan dibereskan
2.9.6 Perawat cuci tangan

3. EVALUASI
Evaluasi respon klien terhadap tindakan yang dilakukan

4. DOKUMENTASI
4.1 Mencatat semua tindakan yang dilakukan, keadaan
tempat penusukan, kecepatan tetesan infus dan respon
klien selama penggantian balutan infus pada catatan
perawatan
4.2 Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani
disertai nama jelas
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT

PENGIRIMAN RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Pengiriman rujukan merupakan klien dirawat diSATUAN
PELAYANAN PSA GARUT atas pertimbangan Dokter atau Perawat
PENGERTIAN
yang memerlukan pelayanan di Rumah Sakit baik untuk diagnostic
penunjang atau therapy
Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah
TUJUAN
sakit tujuan dengan cepat dan aman
Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
KEBIJAKAN GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan pengiriman rujukan
PROSEDUR 1. PERSIAPAN
1.1. Peralatan
1.1.1. Mobil Ambulan
1.1.2. Emergency kit
1.1.3. Persiapan Klien
Klien disiapkan untuk di rujuk kerumah sakit dalam
kondisi yang memungkinkan
2. PELAKSANAAN
1.2. Petugas mencuci tangan
1.3. Petugas (Dokter / Perawat) di perawatan khusus
SATUAN PELAYANAN PSA GARUT menyatakan pasien
perlu dirujuk
1.4. Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada
Kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT untuk dirujuk
1.5. Kepala SATUAN PELAYANAN PSA GARUT menyetujui
bahwa Klien akan dirujuk
1.6. Petugas membuat surat rujukan
1.7. Petugas mempeersiapkan kesiapan Klien dan petugas
yang lain segera menghubungi sopir ambulan
1.8. Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas bahwa ambulan sudah siap)
1.9. Petugas (Dokter/Perawat) mendampingi dan
mengantarkan Klien ke tempat tujuan dengan
menggunakan ambulan
1.10.Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke SATUAN
PELAYANAN PSA GARUT, petugas menulis laporan pada
buku kegiatan
1.11.Petugas mencuci tangan
1. Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT
UNIT TERKAIT
2. Rumah Sakit yangn dituju

PENGIRIMAN RUJUKAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
0 1/1

SATPEL PSA GARUT


Di tetapkan oleh :
Tanggal terbit : Koordinator
2 Januari 2020
PROSEDUR TETAP

EFFENDI, S.Sos., MM
NIP : 19620928 198803 1 002
Adalah suatu kegiatan memberikan atau memasukan oksigen
tambahan darai luar ke paru-paru melalui saluran pernafasan dengan
PENGERTIAN menggunakan alat nasal kanul. Aliran yang di berikan 1 sampai 6
liter/ menit. Di lakukan pad pasien-pasien: frekuensi pernafasan di
atas 20x/menit untuk dewasa.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam melaksanakan tindakan dalam
TUJUAN
memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegah terjadinya hipoksemia
KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala SATPEL PSA GARUT No : 440.6/008/PSA-
GRT//I/2020. Tanggal 12 Januari 2020 Tentang pemberlakuan
kebijakan pelayanan tindakan keperawatan memberikan therapy
oksigen dengan menggunakan nasal kanul
1. PERSIAPAN
1.1. Peralatan
1.1.1. Nasal kanul
1.1.2. Sumber O2
1.1.3. Regulator oksigen/flow meter di humidifier
1.2. Persiaan Pasien
1.2.1. Pasien di berikan pejelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
2. PELAKSANAAN
2.1. Perawat mencuci tangan atur posisi tangan
PROSEDUR 2.2. Atur posisi klien
2.3. Hubungkan selang oksigen dengan humidifier
2.4. Masukan ujung kanul ke dalam lubang hidung
2.5. Putar flow meter untuk menentukan tekanan O2 sesuai
kebutuhan fiksasi selang oksigen dengan cara
menyelipkan selang kebelakang kepala melalui bagian
atas telinga
2.6. Perawat cuci tangan
3. DOKUMENTASI
2.1. Dokumentasaikan kegiatan dalam catatan asuhan
keperawatan
UNIT TERKAIT Ruang Perawatan SATPEL PSA GARUT

Anda mungkin juga menyukai