Anda di halaman 1dari 9
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS ANDALAS, RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS Alamat: Kampus Unand | imauy Manis Padang - 25163 Telp: (0751) 8465000, $465001, 8465002, 465003. 8465004. 8465005 nd.ac.id iI rs.unand2016/@'gmail Laman : ww KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS NOMOR : /33 /XIV/UN16.36/KPT/2018 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF RUMAH SAKIT. UNIVERSITAS ANDALAS DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS, Menimbang : a. bahwa rumah sakit wajib menerapkan_ standar keselataman pasien dan mengupayakan sasaran keselamatan pasien; b. bahwa Komunikasi Efektif merupakan salah satu kewajiban pemenuhan sasaran keselamatan pasien. c. bahwa dalam upaya meningkatakan mutu pelayanan Rumah Sakit maka diperlukan _penyelenggaraan komunikasi efektif pasien sesuai dengan ketentuan sasaran keselamatan pasien. d. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam a, b dan c perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Universitas Andalas. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 2. Undang-Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009 tentang keschatan; 3. Undang-Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 417/menkes/PER/11/2011 tentang komisi Akreditasi Rumah Sakit; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 1691 menkes/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan pasien Rumah sakit memperhatikan SK Ketua YIl No 0013/VI/KY-Y/IV/2011 tentang perpanjangan Badan Pengawas/Badan Pengampu RS; 6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/lI/2008__Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS. KESATU. : Memberlakukan Panduan Komunikasi Efektif di Rumah Sakit Universitas Andalas; KEDUA : Panduan Komunikasi efektif di Rumah Sakit Universitas Andalas sebagaimana tercantum= dalam_—_lampiran keputusan ini; fi ‘KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVE ITAS ANDALAS RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS Felp: (0751) 8465000, 8465001, 8465002, 8465003, 8465004, 8465005 Laman wow me acid e-mail 1s. : 12016 gmail.com KETIGA Keputusan ini be apabila di kemudi nya dan ta terdapat kekeliruan, dalam penetapan ini akan diadakan _ perbaikan sebagaimana mestinya. ri terny Ditetapkan dl : Padang Tanggal (05 Maret_2018 : DIREKTUR BX7MAH SAKIT UNIVE YEVRI ZULFIQAR NIP. 1970090620003 1005, ‘TEMBUSAN Yth Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan RS Unand Direktur Unum dan Sumber Daya RS Unand Komite-Komite RS Unand Ka. Bidang di Rumah Sakit Unand Ka. Instalasi Keperawatan RS Unand Seluruh Ka. Ruangan Rawatan RS Unand Ka. KSM RS Unand Arsip PIRAN JTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS. NoMOR /XIV/UN16.36/KPT/2018 TANGGAL 05 MARET 2018, TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF DI RUMAI SAKIT UNIVERSITAS ANDALAS. PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF BABI DEFINISI a. Pengertian Komunikasi Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari sescorang kepada orang melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengert’ betul apa yang dimaksud oleh penyampaian pikiran-pikiran atau informasi.(Komaruddin, 1994, Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994, Koontz & Weihrich, 1998) b. Proses Komunikasi ‘ Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti aimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindaklanjuti dengan ebuah perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu (Hardjana, 2003) Gambar; Proses Komunikasi h,,,Begitu ya Bu, Saya Paham sekarang Ternyata Dia GF % Sangguan |-——— saluran = ——*_Komunikan Komunikator Pesan omui 1) Sumber/komunikas Kasir, dll) 2) Isi pesan, 3) Media/saluran ( Elektronik, Lisan dan Tulisan ) 4) Pencrima/komunikasi (pasien, keluarga pasien, perawat, dokter, admission, adm, dll). 7 ( dokter, perawat, admission, administrasi, BAB IL RUANG LINGKUP 1, Sumber / komunikator Sumber (yang menyampaikan informasi ): adalah orang yang menyampaikan isi pertanyaannya kepada penerima. Hal-hal yang menjadi tanggung jawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan, jelas, memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan terscbut sudah diterima dengan baik, (konsil kedokteran indonesia, hal 8) Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi, pengetahuannya yang luas dan dalam tentang informasi yang disampaikan, cara berbicaranya jelas dan menjadi pendengar yang baik at dikonfirmasi oleh si penerima pesan (komunikasi) 2. Isi pesan (apa yang disampaikan) Panjang pendcknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan komunikasi, media penyampaian, penerimanya. 3. Media Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan penerima. Berita dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya sckaligus. Pada kesempatan tertentu, media dapat digunakan oleh pengirim yaitu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap. (konsil kedokterar Indonesia, hal 8). Media yang digunakan: melalui telepon, menggunakar. lembar lipat, buklet,ved, peraga. 4. Penerima / komunikan Penerima berfungsi sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan. Tanggung jawab penerima adalah konsentrasi untuk menerima pesan dengan baik dan memberikan umpan balik kepada pengirim. Umpan balik sangat penting sehingga proses komunikasi berlangsung dua arah (konsil kedokteran indonesia, hal.8) 5. Pemberi / komunikator yang baik Pada sata akan melakukan prose umpan balik, diperlukan kemampuar. dala hal-hal berikut (konsil kedokteran indonesia, hal 42) 1) Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya ( kapan menggunakan pertanyaan tertutup dan kapan memnggunakan pertanyaan terbuka), menjelaskan, klarifikasi, paraphrase, intonasi 2) Mendengar (Listening), termasuk memotong kalimat. 3) Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat dibalik yang tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan kata/kalimatnya,gerak tubuh). 4) Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa tubuh) agar tidak menggangu komunikasi, misalnya karna komunikan keliru mengartikan gerak tubuh, raut tubuh, raut muka, dan sikap komunikator. 6. Sifat komunikasi 1) Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan) dan edukasi (Pelayanan Promosi) komunikasi yang bersifat informasi asuhan didalam rumah sakit adalah: a) Jam pelayanan b) Pelayanan yang tersedia c) Cara Mendapatkan pelayanan d) Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan ketika kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit. Akses informasi ini dapat diperoleh melalui Customer service , Admision, dan Website 2) Komunikasi yang bersifat Edukasi ( Pelayanan Promosi) a) Edukasi tentang obat (Lihat pedoman pelayanan farmasi) b) Edukasi tentang penyakit (Lihat pedoman pelayanan pasien) ¢) Edukasi tentang manajemen nyeri (Lihat panduan manajemen nyeri) 4) Edukasi tentang keamanan & efektifitas penggunaan peralatan medis Lihat pedoman pelayanan pasien) ¢) Edukasi pasien tentang apa yang harus dihindari (Lihat pedoman pelayanan, dan Pedoman fisioterapi) f) Edukasi tentang apa yang harus dilakukan pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya psaca dari rumah sakit (Lihat pedoman pelayanan pasien, Pedoman pelayanan Gizi, Pedoman pelayanan fisioterapi, Pedoman pelayanan Farmasi) 8) Edukasi tentang Gizi (Lihat Pedoman pelayanan Gizi) h) Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical information dan natinya akan menjadi sebuah unit PKRS. 7. Komunikasi yang Efektif Komuniasi efektif adalah : tepat waktu, akurat, jelas dan mudah dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman). Prosesnya adalah : a.Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, setelah itu dituliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh si penerima pesan. b.Isi pesan dibacakan kembali (Red back) secara lengkap oleh penerima pesan c. Penerima penerima mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan, seperti yang dilhatkan pada gambar berikut; € 7 saya taaiained) Bacakan Pengirim Ulang Instruksi Ibu Mendengarkan dan tadi ya,,,,dst PMomatame Pomerim! Komunikator ——+{ 151 Pesan | 4 bili) —> Dibecakan —» JRSRURNASIEGRY Dalam menuliskan kalimat yang sulit, maka komunikasi harus menjabarkan hurufnya satu persatu dengan menggunakan alfabet internasional. Gambar: Kode Alfabet Internasional cuanacrer | “QEE | reczrnow | crnodti@’ Brion oe Seis a B [Bravo RAH VOR So ee 5 er = ee = ea Seer = — Sa a Gok (GOLF) - 7 =m fo Fer ; = eneE AT res ae cawaseeea] K —-- Kilo OKEY-LOFN nl = e—eo Lime EE MAM MM -—= Mike | ore: = Norimbe | oro vEnemEn ars ae oe oaneaes 3. ceae |e tntepresa = — oe ee a oa =z = Tango (TANG-Go) | = —— Pou.wEe FORMA | Bswereamin | wo= vite SS w Ee ee “Whiskey (WISS-KEY) = = ees * “Yank es (WANG-REY 1 ~ lone eran ; as ah : a omen a gow Six “spo OO aaa ae 2 = no a : = = a : = = Eee ‘ | i i A. KOMUNIKASI SAAT MEMBERII BAB III TATA LAKSANA KAN EDUKASI KEPADA PASIEN & KELUARGANYA DENGAN KONDISI KESEHATANNYA. Prosesnya: 1) 2) 3) Tahap asesmen pasien Sebelum malakukan edukasi, petugas menilai lebih dulu kebutuhan edukasi pasien & keluarga berdasarkan (data berikut ini diperoleh dari rekam medik): a) Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga. b) Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan c) Hambatan emosional dan motivasi (emosional:depresi,senang dar. marah). 4) Keterbatasan fisik dan kognitif e) Ketersediaan pasien untuk menerima informasi. Tahap cara menyampaikan informasi dan edukasi yang efektif Setelah melaui tahap asesmen pasien, ditemukan a) Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang, maka proses komunikasinya mudah disampaikan. b) Jika pada tahap asasmen pasien ditemukan hambatan fisik (tuna rungu dan tuna wicara) maka komunikasi yang efektif adalah memberikan lefleat kepada pasien keluarga sebagai seperti ayah. Ibu, atau saudara sekandung dan menjelaskannya kepada mereka. ¢) Jika pada tahap asesmen pasien ditemukan hambatan emosiona! pasien (pasien marah atau depresi), maka komunikasi yang efekti? adalah memberikan materi edukasi dan menyarankan pasien membaca leafleat. Apabila pasien tidak mengerti materi edukasi, pasien bisa menghubungi medical information. ‘Tahap cara verifikasi Bahwa pasien dan keluarga menerima dan memahami edukasi yang diberikan : a) Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, kondisi pasien baik dan senang, maka verifikasi yang dilakukan adalah : menanyakan kembali edukasi yang telah diberikan Pertanyaannya adalah:”Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-kira apa yang Bapak/Tbu bisa pelajari?”. b) Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi pasiennya mengalami hambatan fisik maka verifikasinya adalah dengan pihak keluarganya dengan pertanyaan yang sama :"Dari materi edukasi yang telah disampaikan, kira-kira apa yang Bapak/Ibu bisa pelajari?”. c) Apabila pasien pada tahap cara memberikan edukasi dan informasi, ada hambatan emosional (marah atau depresi), maka verifikasinya adalah dengan tanyakan kembali sejauh mana pasiennya mengerti tentang materi edukasi yang diberikan dan dipahami. Proses pertanyaan ini bisa via telepon atau datang langsung ke kamar pasien setelah pasien tenang, Jadi dengan diberikannya informasi dan cdukasi pasien, diharapkan komunikasi yang disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh pasien. Jadi dengan demikian pasien mengikuti semua arahan dar rumah sakit, diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien, Setiap petugas dalam memberikan informasi dan cdukasi pasien, wajib untuk mengisi formulir edukasi dan informasi, dan ditandatangani kedua belah pihak antara dokter dan pasien. Hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa pasien dan keluarga pasien sudah diberikan edukasi dan informasi yang benar B. KOMUNIKASI MELALUI TELEPON ANTARA PEMBERI LAYANAN Dalam memberikan komunikasi antara pemberi layanan di Rumah Sakit Universitas Andalas menggunakan SBAR SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang memerlukan perhatian dan tindakan segera : Y SITUASION, yaitu kondisi terkini yang terjadi pada pasien. Y BACKGROUND, informasi yang penting apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini, ¥ ASSESSMENT, hasil pengkajian kondisi pasien terkini. ¥ RECOMENDATION, apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah pasien saat ini. Berikut ini merupakan salah satu contoh dalam pertanyaan SBAR: * Situasion misalnya: jelaskan dengan singkat masalah kesehatan pasien atau keluhan utama termasuk nyeri. * Background misalnya: sebutkan riwayat alergi obat-obatan termasuk cairan infus yang digunakan. Jelaskan hasil pemeriksaan yang mendukung dan _pemeriksaar. laboratorium * Asessment misalnya: Sampaikan diagnosa sementara. * Recomendation misalnya: Meminta pada dokter yang bertanggung, jawab langkah selanjutnya yang akan dilakukan. Beye BAB IV DOKUMENTASI Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi Stempel SBAR Laporan Harian Formulir transfer pasien Ditetapkan di : Padang £05 Maret 2018 YEVRI ZULFIQAR NIP. 197009062000031005

Anda mungkin juga menyukai