Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
TK AISYIYAH 06 CILOPADANG
KABUPATEN CILACAP
Disusun Oleh
UMI SAFIROH
NIM : 820890682
Disusun Oleh :
NIM : 820890682.
Program Studi : SI PAUD
Disahkan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah penelitian kemampuan profesional
(PAUD 4501) pada program SI PAUD fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Disahkan Oleh
Pembimbing II Pembimbing I
Umi Safiroh
NIM : 820890682
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan melalui metode jarimatika. Tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui kemampuan berhitung anak dengan pendekatan
metode jarimatika mudah dan menyenangkan. Sumber data penelitian ini adalah anak TK
Aisyiyah 06 Cilopadang kecamatan Majenang Kabupaten
Kabupaten Cilacap sejumlah 15 anak. Waktu
penelitian pada semester I. Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Data yang dikumpulkan
adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil tes
formatif pada setiap siklus. Sedangkan data kualitatif berupa hasil observasi pada tiap siklus
pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan kriteria keberhasilan
untuk mengetahui paham dan tidak paham hasil belajar anak. Hasil penelitian kemampuan
berhitung anak melalui metode
met ode jarimatika pada studi awal anak paham hanya 4 anak atau 27
% dari seluruh anak. Pada siklus 1 anak paham 7 anak atau 47%. Prestasi anak dari studi awal
ke siklus I anak yang paham bertambah 3 anak atau 20%. Pada siklus II anak yang paham
mencapai 80% atau 12 anak dari 15 anak.
Kemampuan anak dalam pembelajaran berhitung permulaan melalui metode jarimatika pada
kelompok B TK Aisyiyah 06 Cilopadang mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil
pengamatan kemampuan berhitung anak pada studi awal hanya 4 anaka atau 27% dan
meningkat menjadi 47% atau 7 anak pada siklus I dan pada siklus II adalah 80% atau 12 anak
yang paham dari 15 anak. Simpulan penerapan metode jarimatika dapat meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan anak dengan mudah dan menyenangkan.
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat dan
dengan sebaik-baiknya. Penyusunan laporan ini didasarkan pada penelitian tindakan kelas
(PTK) yang disusun dan diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
pemantapan kemampuan profesional (PAUD 4501) harapan peneliti semoga penelitian ini
dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran di TK
penelitian ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga
tidak lepas dari bantuan, kerjasama dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu
kesempatan yang baik ini akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
10. Ayah, ibu dan suami tercinta yang dengan do`a dan fasilitasnya telah memberi kekuatan dan
11. Anak-anakku yang dengan keluguannya menentramkan hati dan menjadi semangat bagi
12. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan ini yang tidak dapat peneliti
Peneliti sangat menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Untuk itu peneliti mohon maaf yang sebesar-besarnya dan peneliti mengharap
amin. Akhir kata semoga penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak.
Cilacap, November 2011
Peneliti
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAK ............................................
..................................................................
.............................................
.......................................
................ iii
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 46
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.3 Rekapitulasi mampu dan tidak mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan melalui
4.4 Rekapitulasi mampu dan tidak mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan melalui
4.5 Rekapitulasi mampu dan tidak mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan melalui
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Gambar/Foto Anak sedang membilang dari 1 – 9 dengan menggunakan yel-yel jarimatika
................................................................................................ 28
4.2 Gambar/foto Peneliti sedang membimbing anak dalam penerapan proses berhitung permulaan
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Pernyataan Pengamat ............................................................................. 46
BAB I
PENDAHULUAN
Usia Dini yang berada pada jalur pendidikan formal, sebagai lembaga pendidikan Prasekolah,
sikap/prilaku, dan ketrampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang
sesungguhnya di sekolah dasar. Untuk dapat menggali potensi yang dimiliki oleh setiap anak,
maka diperlukan adanya usaha yang sesuai dengan kondisi anak masing-masing. Upaya ini
bisa dilakukan dengan berbagai macam cara termasuk melalui berhitung permulaan.
Berhitung di TK tidak hanya terkait dengan kemampuan kognitif saja, tetapi juga
kesiapan mental sosial dan emosional, karena itu dalam pelaksanaannya harus dilakukan
secara menarik, bervariasi dan menyenangkan. Metode berhitung merupakan bagian dari
sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, terutama konsep bilangan yang merupakan
juga dasar bagi pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk mengikuti
Pada kenyataannya, pembelajaran berhitung masih terasa sulit terutama bagi anak usia
dini. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor permasalahan baik dari guru, siswa maupun
sumber belajar sebagai pendukungnya. Oleh karena itu untuk memecahkan permasalahan
pembelajaran berhitung permulaan untuk anak TK, hal ini ditandai dengan kondisi sebagai
berikut :
1.1.1 Dari 15 anak baru 7 anak atau 47 % paham lambang bilangan sedangkan 8 anak atau 53 %
1.1.2 Untuk memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana hanya 5 anak atau 33 %
yang paham dan mampu sementara 10 anak atau 67 % belum mampu dan tidak paham untuk
sedangkan yang lainnya masih pasif tidak mau mengikuti pembelajaran berhitung.
1.1.1 Metode yang digunakan dalam kegiatan, kurang menarik dan men yenangkan.
Oleh karena itu untuk memecahkan permasalahan diatas peneliti mencoba mencari jalan
keluar dengan upaya perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas agar tercipta
suasana pembelajaran yang menarik dan dapat memotivasi anak untuk mengikutinya.
1.2.1 Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik ba gi anak.
1.2.3 Sebagian besar anak belum memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana.
Dari masalah-masalah yang teridentifikasi, masalah yang dipilih oleh peneliti untuk
1.3.1 Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik bagi anak.
Dengan menggunakan metode jarimatika anak-anak akan merasa senang dan mudah
dalam mengikutinya, karena disampaikan dengan gembira dan hanya menggunakan jari-jari
tangannya yang tidak akan pernah ketinggalan ataupun terlupa dimana menyimpannya.
Disamping itu belajar dengan metode jarimatika tidak akan memberatkan memori otak anak.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini dirumuskan
1.4.1 Apakah melalui metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan
1.4.2 Bagaimana upaya meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui metode jarimatika
?.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan
1.5.1 Untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan tambah kurang secara sederhana.
Cilopadang Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam berhitung permulaan melalui metode yang
yang baik bagi siswa, guru dan peneliti dalam memperbaiki proses pembelajaran berhitung
permulaan dikelompok B.
1.6.1 Bagi anak.
pembelajaran berhitung permulaan yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga tercipta
Kemampuan guru dalam melakukan PTK dengan berbagai strategi perbaikan pembelajaran,
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara optimal dan hasilnya bisa
BAB II
yang berarti (kuasa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta
berlebihan). Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu yang harus ia
lakukan.
Sedangkan menurut Robbins kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir,
atau merupakan hasil latihan atau praktek. Adapula pendapat lain menurut Akhmat sudrajat
yang berbeda-beda dalam melakukan suatu tindakan. Kecapakan ini mempengaruhi potensi
yang ada dalam diri individu tersebut. Proses pembelajaran mengharuskan siswa
Kemampuan adalah yang dapat dikuasai oleh anak setelah terjadinya proses
belajar. Kemampuan anak TK tentu tidak sama dengan kemampuan anak pada jenjang yang
lebih tinggi, mengingat usia, kematangan cara berfikir anak belum maksimal (PGTK 2402).
mengetahui dasar-dasar pembelajaran berhitung, sehingga pada saatnya nanti anak akan lebih
2.1.2.1 Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini, melalui pengamatan terhadap benda-benda
2.1.2.2 Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang dalam
2.1.2.4 Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat memperkirakan kemungkinan
2.1.2.5 Memiliki kreatifitas dan imajinasi dalam menciptakan sesuatu secara spontan.
2.1.2.1 Permainan berhitung diberikan secara bertahap, diawali dengan menghitung benda-benda
atau pengalaman peristiwa konkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar .
2.1.2.2 Pengetahuan dan ketrampilan pada permainan berhitung diberikan secara bertahap menurut
kesukaannya, misal dari konkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dan dari s ederhana ke yang lebih
kompleks.
2.1.2.3 Permainan berhitung akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartisipasi dan
2.1.2.4 Permainan berhitung membutuhkan suasana menyenangkan dan memberikan rasa aman serta
kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/media yang sesuai dengan benda
sebenarnya (tiruan), menarik dan bervariasi, mudah digunakan dan tidak membahayakan.
2.1.2.5 Bahasa yang digunakan di dalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang
sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar
anak.
2.1.2.6 Dalam permainan berhitung anak dapat dikelompokan sesuai tahap penguasaannya yaitu
kegiatan. (Depdiknas.2007, 2)
anak usia TK sehingga menghasilkan pemahaman yang maksimal bagi anak didik.
dan dipilih berdasarkan strategi kegiatan yang ditetapkan (PGTK 2101, 7.3)
Metode yang digunakan oleh guru adalah salah satu kunci pokok didalam
keberhasilan suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang akan
digunakan harus relevan dengan berbagai variasi materi, media dan bentuk kegiatan yang
menggunakan jari-jari tangan. Jarimatika lebih merupakan alat komunikasi orang tua kepada
2.1.4.1 Dimulai dengan memahamkan secara benar terlebih dahulu tentang konsep bilangan,
penguasaan konsep terlebih dahulu baru ke cara cepatnya, sehingga anak-anak menguasai
ilmu secara matang. Selain itu metode ini disampaikan secara fun, sehingga anak-anak akan
2.1.4.1 Sederhana.
2.1.4.2 Jarimatika memberikan Visualisasi proses berhitung, hal ini akan membuat anak mudah
melakukannya.
2.1.4.3 Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat anak, mungkin mereka menganggapnya lucu.
2.1.4.5 Alatnya tidak perlu dibeli, tidak akan pernah ketinggalan, ataupun terlupa dimana
menyimpannya.
senantiasa terbuka sehingga memudahkan anak dalam menerima materi baru. Membiasakan
mengembangkan otak kanan dan kirinya, baik secara motorik maupun secara fungsional,
sehingga anak menganggap mudah, dan ini merupakan langkah awal membangun rasa
percaya dirinya untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika secara luas.
(www.jarimatika.com).
Hasil penelitian yang relevan untuk melengkapi penelitian ini adalah penelitian
2.2.1 Septi Peni Wulandani (2004). Melakukan penelitian berjudul “ Jarimatika Penambahan dan
karena :
2.2.2 Umi Kayvan (2009). Melakukan penelitian berjudul “ 57 Permainan Kreatif Untuk
Faktor Penyebab:
-Terbatasnya alatperaga
-Metode kurangmenarik
Dari bagan kerangka berpikir diatas dapat dijelaskan hal-hal berikut. Pada kondisi awal, anak
belum paham cara berhitung permulaan dan hasil belajar masih rendah. Setelah itu diberikan
tindakan pembelajaran menggunakan metode jarimatika dengan jari-jari tangan dan hasil
belajar belum maksimal karena belum mencapai 75%. Selanjutnya peneliti menerapkan
jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan bagi anak kelompok B TK
METODE PENELITIAN
Kabupaten Cilacap, alasan yang mendasari pemilihan tempat penelitian itu karena aktivitas
peneliti sehari-hari, sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut. Hal itu dilaksanakan dengan
3.1.1 Penelitian dilakukan didalam kelas yang diajar oleh guru sebagai peneliti.
3.1.2 Peneliti Tindakan Kelas akan berjalan baik jika terkait dengan program peningkatan guru dan
3.1.3 Penelitian tindakan yang dilaksanakan berkaitan dengan proses, materi dan evaluasi
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2011/2012
selama tiga bulan dengan waktu, tahapan dan kegiatan seperti berikut :
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Bulan
No Jenis Kegiatan Sept 2011 Okt 2011 Nov 2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi awal / Penyusunan
X X X X
Proposal
2 Siklus I X
3 Siklus II X
Subjek penelitian tindakan ini adalah anak TK kelompok B sejumlah 15 anak, terdiri dari
6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Objek penelitiannya adalah proses pembelajaran
Data penelitian yang dikumpulkan berupa iformasi tentang kemampuan anak kelompok
3.3.2 Tempat dan peristiwa berlangsungnya aktifitas pembelajaran di ruang kelas kelompok B TK
3.3.3 Lembar kerja dan buku penilaian tentang kemampuan anak dalam berhitung permulaan.
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam
suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk
mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan
beberapa teknik dalam proses pengumpulan data, yaitu Observasi, wawancara, kajian
dokumen dan tes yang masing-masing secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
3.4.1 Observasi.
Pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja terhadap anak ketika melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kemampuan siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
3.4.2 Wawancara.
Wawancara merupakan pengumpulan data dengan jalan atau cara berdialog langsung
dengan para responden secara lisan berdasarkan hasil pengamatan dikelas selama proses
belajar mengajar berlangsung untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang
3.4.3 Dokumentasi.
Dokumentasi dilakukan terhadap kurikulum RKH, model pembelajaran dan hasil belajar
3.4.4 Tes.
Pemberian tes dilakukan untuk mengukur sejauh mana hasil belajar anak dan untuk
Suatu informasi yang akan dijadikan data peneliti perlu diperiksa validitasnya sehingga
data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat
dalam menarik simpulan. Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data antara lain
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang
lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330)
2003:115), yaitu wawancara, observasi, dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk
dihadapi oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran berhitung permulaan dan faktor-faktor
3.5.1 Melakukan wawancara dengan observer untuk mengetahui pandangan guru tentang
alat peraga yang digunakan, metode pembelajaran yang selama ini dilakukan, penilaian yang
dan selanjutnya mengamati kesalahan-kesalahan yang masih dilakukan oleh anak untuk
mengidentifikasikan masalah.
Review informan kunci adalah mengkomunikasikan unit-unit yang telah disusun dengan
informannya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut
merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang dapat mereka setujui sehingga peneliti dan
informan memiliki pemahaman yang sejalan terhadap data atau hasil yang telah diperoleh
(Ririn Anggia Lestari, FIB UI.2009). Hal ini dilakukan melalui kegiatan diskusi peneliti
komporatif dan analisis kritis, teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif,
yakni dengan membandingkan hasil antara siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum
penelitian dengan membandingkan hasil pada akhir setiap siklus (Suwandi, 2008:70)
penelitian siklus pertama dan kedua. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui
indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indokator yang berlum tercapai
Teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk
mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran
berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan
perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya. Setelah kondisi awal kemampuan berhitung
merencanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Setiap siklus
jarimatika.
pembelajaran dapat dicermati melalui dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan
evaluasi kegiatan dalam bentuk nilai. Adapun indikator kerja untuk mengukur prestasi dan
keberhasilan belajar anak adalah sejauh mana anak paham dan bisa berhitung permulaan
dengan mudah.
Kriteria untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran dalam berhitung
3.7.1 Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika total
3.7.2 Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah
anak yang paham berhitung permulaan dengan metode jarimatika sama dengan jumlah anak
yang paham berhitung permulaan dengan metode jarimatika ditambah dengan jumlah anak
Dengan simbol nilai yaitu : lingkatan (O) = anak belum paham ceklis (Ѵ) = anak yang
3.7.3 Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan telah mencapai tujuan pembelajaran jika jumlah
anak yang paham ditambah jumlah anak yang sangat paham berhitung permulaan dengan
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
Research (CAR) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru , sehingga
Setiap langkah PTK memiliki empat tahap, yaitu Perencanaan (Planing,) tindakan
Gambar 3.1 diagram daur Peneitian Tindakan Kelas (Tim PKP PG PAUD, 2009)
Untuk memperjelas daur di atas berikut ini diuraikan setiap tahap dan uraian kegiatan
seperti berikut :
3.8.1 Merencanakan
Pada tahap perencanaan, guru bersama Observer membuat RKH pada kemampuan berhitung
Membangkitkan motivasi dan perhatian pada guru untuk aktif dalam mengikuti proses
3.8.2.3.3 Memperagakan cara berhitung permulaan dengan metode jarimatika secara demonstrasi
dengan anak.
3.8.2.3.4 Pemberian tugas dilembar kerja anak dan melaksanakan penilaian disela-sela penyampaian
materi.
3.8.2.4.4 Membahas strategi yang akan dilakukan pada pertemuan mendatang untuk motivasi kesiapan
3.8.2.5 Mengamati
Observer bersama peneliti mengamati siswa yang sedang melaksanakan proses belajar
mengajar.
Secara visual tahapan-tahapan prosedur yang dilaksanakan dapat digambarkan seperti berikut
:
Gambar 3.2. Diagram siklus PTK (Tim PKP PG PAUD, 2009)
BAB IV
4.1.1 Siklus I
4.1.1.1 Perencanaan.
kegiatan pembelajaran agar dalam pelaksanaannya dapat berhasil dengan baik dan sesuai
harapan.
kemampuan atau prestasi siswa, dan lembar analisis untuk mencatat nilai yang diperoleh
No Komponen Keterangan
1 RKH 1 (satu) set
4.1.1.2 Tindakan.
Setelah semua komponen diatas dipersiapkan, peneliti dibantu dengan teman sejawat
dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pada akhir pertemuan peneliti memberikan review
kepada siswa untuk mengetahui seberapa pemahaman dan kemampuan siswa dalam
menggunakan jari-jari tangannya sesuai dengan proses berhitung jarimatika yang telah
Tahap awal : salam, berdo`a, menyanyi lagu satu tambah satu dilanjutkan dengan bercakap-
Tahap inti : Guru memberi contoh membilang dari 1 – 9 dengan menggunakan yel-yel
jarimatika yaitu dengan jari-jari tangan, kemudian anak mengikutinya sampai paham dan
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan mengingat yel-yel yang
pengurangan dengan jarimatika dari 1 – 4 dan diikuti oleh anak-anak. Kemudian anak diberi
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dan postest tambah kurang 1 – 4 yang telah
Tahap awal : salam, berdo`a, yel-yel jarimatika dilanjutkan dengan review tambah kurang
dari 1 – 4.
Tahap inti : Guru memberi contoh membilang dari 5 – 9 dengan jarimatika diikuti oleh anak
dan dilanjutkan dengan menyebutkan hasil tambah kurang dari 5 – 9 dengan jarimatika
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari postest tambah kurang dari 5 - 9 kemudian
Tahap inti : reiew tambah kurang dari 1 – 9 dilanjutkan dengan mengerjakan soal dilembar
kerja, guru sifatnya mengamati dan membantu anak yang mengalami kesulitan
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan postest kemudian
Tahap inti : pemberian tugas menyebutkan hasil tambah kurang dari 1 – 9 dilembar kerja
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan postest tambah kurang
konteks penelitian tindakan kelas merupakan aktvitas yang dirancang dengan sengaja untuk
menghasilkan adanya peningkatan dalam praktek pendidikan dan pengajaran dalam kondisi
kelas tertentu.
peneliti pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung dengan mencatat apa saja yang
diamati pada saat proses pembelajaran berlangsung kedalam lembar pengamatan yang telah
dipersiapkan. Selain itu perencanaan observasi bersifat fleksibel dan terbuka dengan mencatat
hal-hal yang tidak terduga ke dalam jurnal, yang berkaitan dengan apa yang terjadi pada saat
Hasil yang
diperoleh siswa dalam siklus I yang memenuhi standar kepahaman ada 7 siswa atau 47 %
dari siswa yang berjumlah 15 siswa, sementara yang 8 siswa atau 53 % yang lainnya belum
paham.
Gambar 4.1 anak sedang membilang dari 1 – 9 dengan menggunakan yel-yel jarimatika.
4.1.1.4 Refleksi.
perbaikan pembelajaran.
4.1.2 Siklus II
4.1.2.1 Perencanaan
memuaskan maka peneliti melanjutkan melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II.
pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi untuk mencatat kekurangan siswa dan guru
selama proses pembalajaran, lembar evaluasi yang digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dan lembar analisis untuk mencatat nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan
Untuk memperjelas, peneliti sajikan perencanaan dalam bentuk tabel seper ti berikut ini :
No Komponen Keterangan
1 RKH 1 (satu) Set
2 Lembar pengamatan Dibuat untuk siswa dan guru
3 Lembar evaluasi Dibuat sejumlah siswa
4 Lembar analisis Dibuat untuk siswa
Tabel 4.2 Komponen-komponen yang dipersiapkan dalam siklus II
4.1.2.2 Tindakan
perbaikan siklus II. Selama peneliti melakukan tindakan perbaikan, peneliti berpedoman pada
Tahap inti : review tambah kurang 1 – 9 dengan jarimatika bersama guru dan anak-anak
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan postest kemudian
Tahap inti : guru bersama-sama dengan anak membilang 1 – 9 dengan yel-yel tambah kurang
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dan postest teman kecil jarimatika
Tahap awal : salam, berdo`a, yel-yel jarimatika dilanjutkan dengan menyanyi lagu teman
kecil jarimatika.
Tahap inti : review penambahan teman kecil jarimatika dilanjutkan dengan menyebutkan
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari postest penambahan teman kecil jarmatika
Tahap inti : review penambahan teman kecil jarimatika dilanjutkan dengan menyebutkan
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari postest penambahan teman kecil jarmatika
Tahap awal : salam, berdo`a, review yel-yel tambah kurang, menyanyi lagu teman kecil
jarimatika.
Tahap inti : review tambah kurang 1 – 9 dengan jarimatika dilanjutkan menyebutkan hasil
Tahap penutup : Bercerita tentang kegiatan sehari dilanjutkan dengan postest tambah kurang
4.1.2.3 Pengamatan/Observasi
Teman sejawat yang peneliti
minta menjadi observer selama kegiatan tindakan perbaikan pembelajaran materi berhitung
Gambar 4.2 peneliti sedang membimbing anak dalam penerapan proses berhitung permulaan dengan
jarimatika.
4.1.2.4 Refleksi.
4.2.1 Siklus I
Pada studi awal, banyaknya siswa yang mampu berhitung hanya 4 siswa atau 27 %
dari 15 siswa yang ada. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar dan metode
pembelajaran yang mudah bagi siswa. Melihat kemampuan berhitung siswa yang demikian
kiranya diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran yang lebih mudah dan menyenangkan
bagi siswa sehingga siswa termotivasi untuk mengikutinya dan dapat meningkatkan
jarimatika siklus I diadakan review dan tes untuk 15 siswa dan hasilnya ada 7 siswa (47%)
mampu dan dapat berhitung dengan mudah. Peningkatan ini karena dalam tindakan perbaikan
jari-jari tangan untuk alat bantunya dan akan menarik minat anak karena dilakukan dengan
gembira, sehingga anak akan merasa senang dan mudah dalam berhitung.
Di bawah ini peneliti akan sajikan hasil observasi dalam tabel rekapitulasi siswa yang
paham dan siswa yang tidak paham pada prasiklus dan siklus I.
Tabel 4.3 Rekapitulasi mampu dan tidak Mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan melalui
metode jarimatika.
Siklus I menemukan beberapa kekurangan baik yang dilakukan siswa maupun guru.
4.2.2 Siklus II
Menurut observer pada siklus II terjadi peningkatan yang baik, siswa termotivasi
mengikuti pembelajaran berhitung dengan jarimatika karena dilakukan dengan nyanyian dan
yel-yel yang mudah dan menyenangkan, siswa yang masih ragu-ragu membuka dan menutup
jarinya terlihat lebih mudah dan termotivasi untuk terus berhitung. Peneliti lebih sering
menggunakan review dengan nyanyian untuk memotivasi dan memudahkan anak untuk
Setelah diadakan review sambil bernyanyi dan diadakan tes berhitung berulang kali
ternyata pada siklus II ini mengalami peningkatan yang baik. Dari 15 siswa yang ada pada
kelompok B TK Aisyiyah 06 Cilopadang yang paham dan mampu berhitung dengan metode
jarimatika bisa mencapai 12 anak atau 80 %, sedangkan yang belum mampu ada 3 siswa atau
20 %.
Tabel 4.4 Rekapitulasi mampu dan tidak mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan dengan
seperti berikut :
Dari diagram tersebut jelas terlihat peningkatan kemampuan siswa dalam berhitung
dengan menggunakan metode jarimatika yang cukup baik dari siklus I ke siklus II yaitu siswa
yang mampu dan paham mencapai 80 % atau 12 siswa dari 15 siswa yang ada.
teman sejawat mendiskusikan hasil pengamatan dan temuan tentang keaktifan, dan
kemampuan siswa dalam berhitung dengan metode jarimatika masih banyak kekurangannya.
Hal ini terbukti baru 7 siswa atau 47 % yang paham berhitung dengan metode jarimatika dari
dengan melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I, untuk mengurangi kesalahan-
Untuk memperjelas hasil penelitian, berikut ini data hasil kemampuan siswa dalam
berhitung permulaan dengan metode jarimatika dari stadi awal sampai siklus II.
Tabel 4.5 Rekapitulasi mampu dan tidak mampu siswa pada pembelajaran berhitung permulaan dengan
Berdasarkan hasil kemampuan siswa yang telah mencapai 80 %, maka peneliti bersama
observer sepakat bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan untuk kelompok B TK
Hasil belajar siswa pada tindakan perbaikan pembelajaran siklus I meningkat sebesar 20
% atau sebanyak 3 siswa dari hasil belajar siswa pada studi awal.
Namun demikian, hasil ini kurang memuaskan peneliti. Harapan peneliti lebih banyak
lagi siswa yang akan paham dan mampu menggunakan jari-jari tangannya untuk berhitung
permulaan tambah dan kurang sehingga siswa yang paham dan mampu dapat mencapai 75%
Gambar 4.2 Diagram Rekapitulasi hasil belajar siswa studi awal dan siklus I
Dilihat dari diagram gambar 4.1 tersebut, diperoleh hasil gambaran peningkatan yang
cukup baik. Pada pra siklus siswa yang paham hanya 4 siswa atau (27 %) dari seluruh siswa,
pada siklus I siswa yang paham menjadi 7 siswa atau 47 % dari jumlah keseluruhan siswa.
Jadi prestasi siswa dari prosiklus ke siklus I siswa yang paham bertambah 3 siswa ata u 20 %.
kemampuan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran berhitung permulaan dengan
menggunakan metode jarimatika yang hanya menggunakan jari-jari tangan tanpa membebani
memori otaknya.
metode jarimatika untuk mengetahui secara langsung tindakan yang dilaksanakan dalam
mengamati saat proses tindakan. Monitoring dilakukan setiap pertemuan sesuai jadwal
penelitian. Hasil pengamatan dan catatan dimasukkan sebagai bahan refleksi antara observer
Hasil observasi dan monitoring pada tindakan kelas siklus I dapat dilaporkan sebagai berikut
4.3.1.1 Pada siklus I proses pembelajaran berhitung permulaan sudah sesuai dengan perencanaan
4.3.1.2 Sebelum pembelajaran, guru memperkenalkan yel-yel dan nyanyian TAKU (tambah kurang)
dengan jari tangan agar anak termotivasi dan tertarik untuk berperan secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran dan anak memahami posisi jari dalam berhitung dengan jarimatika.
4.3.1.4 Guru melakukan evaluasi secara individu yaitu dengan memberikan simulasi penerapan
sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa senang dengan buka tutup jari
4.3.1.5.2 Motivasi siswa dalam belajar berhitung dengan metode jarimatika sudah cukup tinggi, hal ini
terlihat dari keaktifan siswa untuk mengikuti berhitung bersama dengan gembira dan selalu
menanyakan apakah betul hasilnya ini, kepada peneliti dan observer. Namun masih ada siswa
yang dengan perasaan ragu-ragu untuk membuka dan menutup jarinya, setelah didekati dan
4.3.1.5.3 Secara keseluruhan aktifitas siswa pada siklus I belum mencapai target yang diharapkan,
Hasil kemampuan dan motivasi anak untuk mengikuti pembelajaran berhitung pada siklus I
belum sesuai dengan harapan peneliti karena belum mencapai target kemampuan yang
4.3.2 Siklus II
tambah kurang jarimatika dan nyanyian sangat memotivasi siswa untuk mengikuti
pembelajaran berhitung permulaan, sehingga siswa dapat dengan mudah dan senang
Pada hasil review dan tes akhir siklus II, kemampuan dan pemahaman siswa dalam
belajar berhitung permulaan dengan metode jarimatika telah terpenuhi yaitu dari 15 siswa
yang mampu dan paham berhitung dengan metode jarimatika mencapai 12 siswa atau 80%,
pada anak kelompok B TK Aisyiyah 06 Cilopadang telah selesai sampai pada siklus II, dari
hasil pengamatan dan tes yang telah dilaksanakan, pembelajaran berhitung berjalan dengan
lancar dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dari hasil penelitian, observer
4.3.4 Anak paham dan mampu menggunakan jari-jari tangannya untuk berhitung dengan
jarimatika.
Hal ini terbukti dari studi awal sampai siklus II anak yang paham dan mampu belajar
5.1 Simpulan
Berdasarkan temuan dan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
5.1.1 Upaya meningkatkan kemampuan anak dalam berhitung permulaan melalui metode
memuaskan. Hal tersebut terbukti dari rekapitulasi penilaian kemampuan anak dalam
berhitung menggunakan metode jarimatika. Pada studi awal hanya 4 anak atau 27% dari 15
siswa, pada siklus I siswa yang mampu dan paham mencapai 47% atau 7 anak, jadi prestasi
siswa dari studi awal ke siklus I bertambah 3 anak atau 20%. Peningkatan kemampuan siswa
dalam berhitung menggunakan metode jarimatika yang cukup baik terlihat pada siklus II
5.1.2 Motivasi siswa dalam pembelajaran berhitung permulaan melalui metode jarimatika pada
dan yel-yel yang tidak membebani memori otak anak, sehingga anak mera sa senang dan tidak
terbebani.
5.1.3 Belajar berhitung dengan menggunakan metode jarimatika relatif tidak memberatkan memori
otak, karena diberikan secara menyenangkan maka sistem linbik diotak anak akan senantiasa
terbuka sehingga memudahkan anak dalam menerima materi baru dan ini merupakan langkah
awal membangun rasa percaya diri anak untuk lebih jauh menguasai ilmu matematika seperti
5.2 Implikasi
Majenang, ternyata menimbulkan dampak yang sangat positif bagi peningkatan kemampuan
anak dalam berhitung permulaan. Untuk itulah kami berharap agar penerapan pembelajaran
berhitung dengan metode jarimatika ini dapat diteruskan sebagai suatu metode pembelajaran
yang berkelanjutan.
5.2.2 Agar terlaksananya pembelajaran dengan metode jarimatika dapat terwujud sangatlah
diharapkan uluran tangan yang arif dan bijaksana dari ketua lembaga/yayasan untuk
memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah agar metode pembelajaran jarimatika ini
5.3 Saran
5.3.1 Bagi siswa diharapkan agar metode jarimatika selalu dipakai dalam pembelajaran berhitung
permulaan
5.3.2 Diharapkan kepada kepala sekolah dapat menerapkan metode jarimatika menjadi salah satu
5.3.3 Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan 2 siklus, maka peneliti atau guru lain
diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapatkan temuan-temuan yang lebih kompleks dan
memuaskan.
5.3.4 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran berhitung untuk meningkatkan kemampuan anak
kelompok B TK Aisyiyah 06 Cilopadang ini, dalam penelitiannya masih kurang optimal dan
5.3.5 Kegiatan berhitung permulaan untuk motivasi dan meningkatkan kemampuan siswa akan
berhasil jika dilakukan dengan senang, gembira dan mudah tanpa membebani anak serta
5.3.6 Kepada Depdiknas dimohon untuk merespon dan menindak lanjuti hasil observasi
Kecamatan Majenang dikaji lebih jauh kemungkinan untuk diterapkan pada pendidikan pra
sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/54258199/21/Uji-validitas-data
Pengertian Uji Validitas Data UT UPBJJ Purwokerto, diakses (Minggu 23 Oktober 2011, 21.30) di
http://www.scribd.com/doc/54258199/21/Uji-validitas-data
Sujono Yuliani Nurani, dkk .2009. Metode Pengembangan Kognitif. (PGTK2101) Jakarta :
Universitas Terbuka.
Tim PKP PG PAUD. 2008. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas
Terbuka.
Wulandani Septi Peni. 2004. Jarimatika, Penambahan dan Pengurangan. Kawan Pustaka. (UT.
UPBJJ Purwokerto. Diakes (minggu/23 oktober 2011, 21.00) di http://www.jarimatika.com
Lampiran 1
NIM : 820890682
UPBJJ – UT : Purwokerto
Menyatakan bahwa :
Nama : Partini
engajar : TK Aisyiyah 06 Cilopadang Jl. Masjid Al-Mustofa RT 03/06 Cilopdang – Majenang
kabupaten Cilacap.
Adalah teman sejawat yang bertugas sebagai observer dan membantu dalam pelaksanaan
Mengetahui
Kepala
TK Aisyiyah 06 Cilopadang Teman Sejawat Peneliti
Lampiran 4
RENCANA KEGIATAN SIKLUS I
Hari ke Pembukaan Inti Penutup
I Berbaris . Cerita bergambar Bercerita tentang
. Berdo`a, salam . Membilang urutan bilangan kegaitan sehari.
. Menyanyi lagu satu dari 1 – 9 menggunakan yel- Berdo`a, salam.
tambah satu. yel jarimatika. Pulang.
. Bercakap tentang . Mengelompokan balok ber-
kegiatan sehari dasarkan bentuknya.
II Berbaris . Menyebutkan hasil tambah Bercerita tentang
. Berdo`a, salam kurang sederehan dari 1-4 dg kegaitan
. DM.Tepuk ayam. jarimatika. sehari.postest
. DM.yel-yel . Menyusun kepingan puzzle Berdo`a, salam.
jarimatika. binatang. Pulang.
. Pantomim menirukan gerakan
peternak memberi makan
ternaknya.
III Berbaris . Menyebutkan nama-nama Bercerita tentang
. Berdo`a, salam binatang yang suku kata kegaitan sehari.
. PL.menirukan awalnya sama misal : kucing, Postest 5-9.
jalannya buaya/ ular. kuda. Dll. Berdo`a, salam.
. Review tambah . Menyebutkan hasil Pulang
kurang 1-4 dengan penambahan 1-9 dg jarimatika.
jarimatika. . PL. Memberi makan binatang
(ikan).
IV Berbaris . Menyebutkan hasil tambah Bercerita tentang
. Berdo`a, salam kurang sederehan dari 1-9 dg kegaitan sehari.
. Bercakap tentang jarimatika. Postest.
kegiatan sehari. . PT.Membuat kandang ayam Berdo`a, salam.
. Yel-yel dengan balok. Pulang
. PL. Percobaan membuat telur
asin..
V Berbaris . PT. Menyebutkan hasil tambah TJ.tentang
Berdo`a, salam kurang dari 1-9 dg jarimatika. binatang
PT. Menyebutkan . PT.Membuat bentuk binatang peliharaan.
Binatang ciptaan dengan plastisin. Bercerita tentang
Tuhan Berkaki 4. . PL.Pesang berantai. kegaitan
Review tambah sehari.postest
kurang 1-9 dengan Berdo`a, salam.
jarimatika Pulang
.
Lampiran 5
RENCANA KEGIATAN SIKLUS II
Hari ke Pembukaan Inti Penutup
I Berbaris . Review TA-KU 1-9 dg Menunjukan hasil
. Berdo`a, salam jarimatika. karyanya
. Yel-yel jarimatika . PT. Menggambar bebas Ulasan kegiatan
Menyanyi lagu binatang peliharaan. sehari, postest.
jarimatika. . Menyebutkan hasil tambah Berdo`a, salam.
kurang dari 1-9 Pulang.
II Berbaris . Menyebutkan hasil tambah Menyebutkan
.Berdo`a, salam kurang sederhan dari 1-4 dg ciptaan Tuhan.
.Menyanyi lagu jarimatika. Ulasan kegiatan
teman kecil . Menyusun kepingan puzzle sehari, postest.
jarimatika. binatang. Berdo`a, salam.
. Membilang 1-9 dengan yel-yel Pulang.
TA-KU
III Berbaris . Review penambahan dengan Mengucap sajak
Berdo`a, salam teman kecil jarimatika. kelinciku.
Menyanyi lagu . Menyebutkan hasil Ulasan kegaitan
teman kecil penambahan 5-9 dg jarimatika. sehari Postest
jarimatika. . PT. Melipat bentuk kelinci teman kecil.
Yel-yel jarimatika. Berdo`a, salam.
Pulang
Lampiran 19
Data Hasil Penilaian Berhitung Permulaan dengan Metode Jarimatika pada Anak
2 Alfi Zakiyah
3 Aqil Riza Alaudin O Ѵ
4 Chelsea Destania Pramesti
5 Davina Asmaul Husna O O Ѵ
6 Dian Nur Hasanah O Ѵ
7 Iqbal Humami Ѵ Ѵ
8 Jessica Lestari O Ѵ
9 Mar`atul Hafidhoh Zahra
10 Nadhifa Amalia Ѵ
11 Nizar Akmal O
12 Qurrota `Ayun Ѵ Ѵ Ѵ
13 Rafid Farhan Khairi Ѵ
14 Syafikah Nurul Afriana O Ѵ
15 Zagar Abdul Malik O Ѵ Ѵ
Jumlah 7 4 4 1 7 7 0 3 12
Keterangan :
1. O = Anak Belum Bisa berhitung
Lampiran 3
SURAT PERNYATAAN MEMBANTU PKP
NIM : 820890682
UPBJJ – UT : Purwokerto
Menyatakan bahwa :
Nama : Partini
engajar : TK Aisyiyah 06 Cilopadang Jl. Masjid Al-Mustofa RT 03/06 Cilopadang – Majenang
kabupaten Cilacap.
Jarimatika.
Lampiran 2
Pemuda dan Olah raga Kecamatan Majenang kabupaten Cilacap menerangkan bahwa :
NIM : 820890682
UPBJJ – UT : Purwokerto
06 Cilopadang Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Kecamatan Majenang Kabupaten
Cilacap yang merupakan salah satu tugas akhir mata kuliah pemantapan kemampuan
profesional.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya untuk digunakan
sebagaimana mestinya.
Lampiran 16
Aspek yang
No Nama Anak diamati Jumlah Kriteria ket
1 2 3
1 Abu Dzakir Al-Hauzaan 1 1 2 Mampu
2 Alfi Zakiyah 1 1 2 Mampu
3 Aqil Riza Alaudin 1 1 Tidak mampu
4 Chelsea Destania Pramesti 1 1 2 Mampu
5 Davina Asmaul Husna 1 1 Tidak mampu
6 Dian Nur Hasanah 1 1 Tidak mampu
7 Iqbal Humami 1 1 2 Tidak mampu
8 Jessica Lestari 1 1 Tidak mampu
9 Mar`atul Hafidhoh Zahra 1 1 2 Mampu
10 Nadhifa Amalia 1 1 2 Tidak mampu
11 Nizar Akmal 1 1 Tidak mampu
12 Qurrota `Ayun 1 1 2 Tidak mampu
13 Rafid Farhan Khairi 1 1 2 Tidak mampu
14 Syafikah Nurul Afriana 1 1 Tidak mampu
15 Zagar Abdul Malik 1 1 Tidak mampu
Jumlah prosentase Mampu Tidak
4 (27%) mampu 11
(73%)
Partini
Lampiran 17
Aspek yang
No Nama Anak diamati Jumlah Kriteria ket
1 2 3
1 Abu Dzakir Al-Hauzaan 1 1 2 Mampu
2 Alfi Zakiyah 1 1 2 Mampu
3 Aqil Riza Alaudin 1 1 2 Tidak mampu
4 Chelsea Destania Pramesti 1 1 2 Mampu
5 Davina Asmaul Husna 1 1 Tidak mampu
6 Dian Nur Hasanah 1 1 1 Tidak mampu
7 Iqbal Humami 1 1 2 Tidak mampu
8 Jessica Lestari 1 1 2 Tidak mampu
9 Mar`atul Hafidhoh Zahra 1 1 2 Mampu
10 Nadhifa Amalia 1 1 2 Mampu
11 Nizar Akmal 1 1 2 Mampu
12 Qurrota `Ayun 1 1 2 Tidak mampu
13 Rafid Farhan Khairi 1 1 2 Mampu
14 Syafikah Nurul Afriana 1 1 2 Tidak mampu
15 Zagar Abdul Malik 1 1 2 Tidak mampu
Jumlah prosentase Mampu Tidak
7 (47 %) mampu 8
(53%)
Partini
Lampiran 18
Aspek yang
No Nama Anak diamati Jumlah Kriteria ket
1 2 3
1 Abu Dzakir Al-Hauzaan 1 1 2 Mampu
2 Alfi Zakiyah 1 1 2 Mampu
3 Aqil Riza Alaudin 1 1 2 Mampu
4 Chelsea Destania Pramesti 1 1 2 Mampu
5 Davina Asmaul Husna 1 1 1 Tidak mampu
6 Dian Nur Hasanah 1 1 2 Mampu
7 Iqbal Humami 1 1 2 Mampu
8 Jessica Lestari 1 1 2 Mampu
9 Mar`atul Hafidhoh Zahra 1 1 2 Mampu
10 Nadhifa Amalia 1 1 2 Mampu
11 Nizar Akmal 1 1 2 Mampu
12 Qurrota `Ayun 1 1 2 Tidak mampu
13 Rafid Farhan Khairi 1 1 2 Mampu
14 Syafikah Nurul Afriana 1 1 2 Mampu
15 Zagar Abdul Malik 1 1 2 Tidak mampu
Jumlah prosentase Mampu Tidak
12 mampu 3
(80%) (20%)
Aspek yang diamati :
1. Mengikuti.
2. Masih Ragu-ragu.
3. Mampu berhitung jarimatika.
Partini
Lampiran 20
HASIL PENGAMATAN AKTIFITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN
Hasil Pengamatan
No Kegiatan Aspek yang diamati Pra Siklus Siklus
Siklus I II
1 Pendahulua . Guru menerangkan tujuan C B B
n pembelajaran dan metode.
. Guru memberikan yel-yel C B B
untuk memotivasi.
. Guru menerangkan posisi jari B B B
2 Kegiatan . Guru mendemonstrasikan cara B B B
inti berhitung tambah kurang 1 – 9
dengan jarimatika.
. Guru menggunakan bahasa
buka dan tutup untuk berhitung B B B
tambah dan kurang.
. Sebelum proses berhitung guru
memberikan nyanyian buka
tutup untuk mengingatkan C B B
anak.