KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG BENTUK DAN
TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN SERTA DAFTAR WAJIB
PAJAK DALAM RANGKA PEMENUHAN PERSYARATAN
PENURUNAN TARIF PAJAK PENGHASILAN BAGI WAJIB
PAJAK BADAN DALAM NEGERI YANG BERBENTUK
PERSEROAN TERBUKA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Peraturan Pemerintah adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 30 Tahun 2020 tentang Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang
Berbentuk Perseroan Terbuka.
2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi
pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak,
-3-
BAB II
TARIF DAN PERSYARATAN PENURUNAN TARIF
Pasal 2
Tarif Pajak Penghasilan yang diterapkan atas penghasilan
kena pajak bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk
usaha tetap adalah sebesar:
a. 22% (dua puluh dua persen) yang berlaku pada Tahun
Pajak 2020 dan Tahun Pajak 2021; dan
-4 -
Pasal 3
(1) Wajib Pajak dalam negeri:
a. berbentuk Perseroan Terbuka;
b. dengan jumlah keseluruhan saham yang disetor
diperdagangkan pada bursa efek di Indonesia paling
sedikit 40% (empat puluh persen); dan
c. memenuhi persyaratan tertentu,
dapat memperoleh tarif sebesar 3% (tiga persen) lebih
rendah dari tarif Pajak Penghasilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.
(2) Persyaratan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c meliputi:
a. saham sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
harus dimiliki oleh paling sedikit 300 (tiga ratus)
Pihak;
b. masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud pada
huruf a hanya boleh memiliki saham kurang dari 5%
(lima persen) dari keseluruhan saham yang
ditempatkan dan disetor penuh;
c. ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b serta huruf a dan huruf b harus dipenuhi
dalam waktu paling singkat 183 (seratus delapan
puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1
(satu) Tahun Pajak; dan
d. pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b dan pada huruf a, huruf b,
serta huruf c dilakukan oleh Wajib Pajak Perseroan
Terbuka dengan menyampaikan laporan kepada
Direktorat Jenderal Pajak.
(3) Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan
huruf b tidak termasuk:
a. Wajib Pajak Perseroan Terbuka yang membeli
kembali sahamnya; dan/atau
-5-
Pasal 4
Dalam hal Wajib Pajak tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pajak Penghasilan
terutang dihitung dengan tarif Pajak Penghasilan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.
-6-
BAB III
PELAPORAN PEMANFAATAN
PENURUNAN TARIF
Pasal 5
(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
huruf d meliputi:
a. laporan bulanan; dan
b. laporan kepemilikan saham yang memiliki
hubungan istimewa sesuai format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran huruf A yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
(2) Laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a merupakan:
a. laporan bulanan kepemilikan saham atas emiten
atau perusahaan publik dan rekapitulasi yang telah
dilaporkan dari Biro Administrasi Efek; atau
b. laporan bulanan kepemilikan saham atas emiten
atau perusahaan publik bagi emiten dan atau
perusahaan publik yang menyelenggarakan
administrasi efek sendiri,
sebagaimana diatur dalam ketentuan perundang-
undangan di bidang pasar modal yang mengatur
mengenai laporan biro administrasi efek atau emiten dan
perusahaan publik yang menyelenggarakan administrasi
efek sendiri.
(3) Laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a dibuat untuk setiap Tahun Pajak dengan
mencantumkan nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib
Pajak, Tahun Pajak serta menyatakan pemenuhan
persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3.
(4) Wajib Pajak melampirkan laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sebagai bagian dari SPT Tahunan
PPh untuk setiap Tahun Pajak.
-7-
Pasal 6
(1} Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau
pejabat yang ditunjuk menyampaikan daftar Wajib Pajak
yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2} dan ayat (3} huruf a kepada Menteri
Keuangan melalui Direktur Jenderal Pajak, dengan
menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran huruf B yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2} Daftar Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan paling lama setiap akhir bulan setelah
berakhirnya Tahun Pajak yang bersangkutan.
Pasal 7
Dalam hal laporan bulanan yang disampaikan Biro
Administrasi Efek belum memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3), Wajib Pajak menyampaikan
sendiri laporan bulanan dengan menggunakan format sesuai
contoh sebagaimana tercantum dalam Lampiran huruf C yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 8
(1) Untuk Tahun Pajak 2020, Wajib Pajak dapat
mendapatkan penurunan tarif PPh sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1} berlaku ketentuan:
a. untuk periode sejak awal Tahun Pajak 2020 sampai
dengan sebelum Peraturan Pemerintah berlaku,
memenuhi syarat:
1. paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari
jumlah keseluruhan saham yang disetor dicatat
untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia;
-8-
BABV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
Peraturan Menteri mi mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 10 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 September 2020
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 September 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
ministrasi Kementerian
- 11 -
LAMPIRAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 123/PMK.03/2020
TENTANG
BENTUK DAN TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN SERTA
DAFTAR WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PEMENUHAN
PERSYARATAN PENURUNAN TARIF PAJAK PENGHASILAN
BAGI WAJIB PAJAK BADAN DALAM NEGERI YANG
BERBENTUK PERSEROAN TERBUKA
DAFTAR WAJIB PAJAK YANG MEMENUHI SYARAT BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 2020
1. Informasi Umum
Saham sejumlah 40% (empat puluh persen) tersebut dimiliki oleh 300
(tiga ratus) Pihak dengan persentase kepemilikan masing-masing Pihak
paling tinggi sebesar 4,99% (empat koma sembilan puluh sembilan
persen).
Kondisi tersebut terjadi selama 65 (enam puluh lima) hari kalender dalam
sejak Tahun Pajak sampai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun
2020 ditetapkan.
Saham sejumlah 40% (empat puluh persen) tersebut dimiliki oleh 300
{tiga ratus) Pihak dengan persentase kepemilikan masing-masing Pihak
paling tinggi sebesar 4,99% (empat koma sembilan puluh sembilan
persen).
Kondisi tersebut terjadi selama 140 (seratus empat puluh) hari kalender
sejak Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2020 sampai dengan akhir
Tahun Pajak.
dan disetor penuh. Mengingat kondisi tersebut terjadi selama 183 (seratus
delapan puluh tiga) hari dan pemenuhan persyaratannya dilakukan
dengan penyampaian laporan kepada Direktorat J enderal Pajak, maka PT
AE Tbk. memenuhi ketentuan Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2), sehingga dapat
memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 3% (tiga persen)
lebih rendah dari tarif Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2.
SYAl:I J
0213 199703 1 001